Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR KOMUNIKASI TERAPEUTIK

No. Dokumentasi No. Revisi Halaman


SPO/KP/ 00 1/3
Tanggal Terbit
Ditetapkan di : Gianyar
Direktur RSU Kasih Ibu Saba
SPO

Dr.Gede Ngurah Buana,M.Kes

PENGERTIAN Komunikasi Terapeutik adalah hubungan interpersonal antar


perawat/bidan/dokter dengan pasien, dalam hubungan ini perawat dan
pasien memperoleh pengalaman belajar bersama dalam rangka
memperbaiki pengalaman emosional pasien. Komunikasi terapeutik
sebagai kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu pasien
beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan psikologis dan belajar
bagaimana berhubungan dengan orang lain.
TUJUAN Tercapainya hubungan interpersonal yang bermakna terapeutik antar
perawat/ bidan/ dokter dengan pasien, sehingga dapat menciptakan
kenyaman dan ketenangan psikologis pada klien menuju proses
penyembuhan penyakitnya.
KEBIJAKAN 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Saba No.
054/RSKIS/KEP/XII/2018 Tentang Kebijakan Sasaran Keselamatan
Pasien Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Saba
2. Panduan Komunikasi Efektif Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Saba
PROSEDUR A. Tahap Persiapan/ Pra Interaksi
1. Peesiapakan diri(perawat/bidan/dokter) baik fisik maupun
psikologis, penampilan &pakaian bersih, rapi.
2. Sikap dan bahasa tubuh (gesture) yang tenang, tunjukan
kepedulian(caring) terhadap keadaan pasien
3. Kuasai data dan riwayat kesehatan pasien meliputi bio, psiko,
sosio dan spiritual.
4. Indentifikasi kebutuhan komunikasi pasien sesuai dengan
masalah keperawatan pasien dan tujuan komunikasi yang akan
dilakukan.
5. Persiapkan dan kuasai bahan (pesan, edukasi, informasi, dll) yang
harus dikomunikasikan kepada pasien
6. Tentukan waktu komunikasi yang tepat (sesuai kondisi fisik dan
psikologis pasien)
PROSEDUR KOMUNIKASI TERAPEUTIK
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
SPO/KP/ 00 2/3
PROSEDUR 7. B. Tahap Perkenalan/ Orientasi :
1. Biasakan ketut pintu sebelum masuk ke kamar perawatan pasien
2. Berikan senyum yang tulus kepada pasien setiap masuk ke kmar
perawatan pasien, ucapkan salam dan sapa, serta perkenalkan diri
pada waktu kontak pertama kali dengan pasien, operan shift jaga
disamping pasien dan saat berinteraksi/berkomunikasi dengan
keluarga pasien (sebutkan nama kita) kepada pasien/keluarga
3. Tunjukkan sikap penerimaan dan kepedulian (caring) terhadap
kondisi yang dialami pasien dengan gesture dan posisi sebagai
berikut :
a. Ambil posisi disamping bed pasien atau di depan pasien (dekat
dengan Pasien) dengan wajah saling berhadapan
b. Sikap terbuka, kaki dan tangan terbuka ( tidak bersilangan)
c. Pertahankan kontak mata sejajar dan natural
4. Sepakati waktu dan topic pembicaraan secara terbuka bersama-
sama pasien ( sampaikan berapa lama, topic pembicaraan, dan
tujuan pembicaraan secara terbuka) untuk menumbuhkan rasa
percaya pasien pada perawat/bidan / dokter.

C. Tahap Komunikasi Inti:


1. Pahami pikiran dan perasaan pasien serta indentifikasi masalah
pasien dengan menggunakan teknik komunikasi pertanyaan
terbuka.
2. Bantu dan dukung pasien untuk menyampaikan perasaan dan
pikirannya secara terbuka.
3. Dengarkan secara aktif, mendengarkan pembicaraan pasien dengan
penuh perhatian(berikan kesempatan lebih banyak pada pasien
untuk menyampaikan dan mengungkapkan perasaan dan
keluhannya, serta simak inti dari pembicaraan pasien)
4. Tanyakan hal- hal yang berkaitan dengan topic pembicaraan untuk
memperdalam ekplorasi psikologis, dan arahkan (fokuskan )
pembicaraan ke hal yang menjadi substansi dari komunikasi
5. Berikan dan tawarkan informasi benar, jelas, dan jujur yang terkait
dengan solusi proses penyembuhan penyakit pasien.
PROSEDUR KOMUNIKASI TERAPEUTIK
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
SPO/KP/ 00 3/3
PROSEDUR 6. Jelaskan secara rinci seluruh aspek pelayanan yang akan dialami
pasien selama masa perawatan.
7. Berikan kesempatan pasien untuk mengajukan pertanyaan terkait
topik pembicaraan dan jangan memotong pertanyaan pasien
8. Positive Thinking kembangkan pikiran dan presepsi yang positive
tentang apa yang disampaikan dan dikeluhkan pasien
9. Sampaikan rasa penghargaan yang tinggi telah berkesempatan
berkomunikasi dengan pasien secara terbuka

D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi pencapaian tujuan dari komunikasi yang dilakukan,
dengan mengajukan pertanyaan terkait substansi pesan yang
disampaikan, dan meminta pasien menyampaikan inti dari pesan/
topic pembicaraan yang dikomunikasikan.
2. Tanyakan perasaan pasien setelah berinteraksi dengan perawat /
bidan / dokter
3. Mohon maaf untuk sesuatu hal yang mungkin kurang berkenan
dihati pasien, dan ucapkan terima kasih atas kesediaan pasien
berkomunikasi dengan terbuka
4. Sepakati dengan pasien tentang tindak lanjut dari substansi
pesan/topic pembicaraan yang telah dibahas.
TERKAIT Unit Gawat Darurat, Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Rawat
Khusus, (HDCU,ICU), Ruang Bayi/NICU, Ruang Bersalin, Kamar
Operasi, Hemodialisa),Unit Farmasi, Unit Radiologi, Unit Laboratorium,
Unit Gizi dan Rehabilitasi Medis, Seluruh PPA(Profesional Pemberi
Asuhan)

Anda mungkin juga menyukai