Anda di halaman 1dari 12

ADENOMA PLEIMORFIK

PALATUM DURUM
• Memisahkan rongga mulut dengan rongga hidung dan dengan sinus
ANATOMI maksila.
• Lapisan palatum durum
• Lapisan Mukosa palatum adalah epitel skuamosa
pseudostratified berkeratin
• Lapisan submukosa terdiri atas kelenjar &
kelenjar liur minor terutama daerah palatum durum.
• Lapisan periosteal yang menutup palatum durum
menjadi barier relatif untuk penyebaran sel kanker ke os palatin
um
• Saraf dan pembuluh darah  foramina palatina medial molar ke 3
• Foramina palatina ini jalur penyebaran tumor
• Arteri palatina berasal dari a.
maksilaris interna berjalan ke
anterior melalui foramen
nasopalatine.
• Jaras sensorik dan sekremotorik
berasal dari cabang maksilaris n
ervus trigeminal dan ganglion
pterigopalatinum menuju
palatum durum melalui
nervus palatinus.
• Kelenjar Liur:
ANATOMI • Kelenjar mayor (Parotis, submandibular, sublingual)
• Kelenjar minor (glandula labialis superior dan inferior, glandula bukalis,
lingualis dibawah ujung lidah)
Kelenjar parotis (25%)
 Kelenjar liur terbesar
 Terdapat ductus stensen menyilang di otot masseter menembus otos
bucinator bermuara ke vestibulum oris pada lipatan mukosa pipi dan gusi
berhadapan dengan molar 2
 Mengandung sejumlah besar enzim amilase, lisosim, asam fosfatase,
aldolase dan kolineterase
Kelenjar Submandibula (70%)
 Terletak di trigonum submandibular
 Terdapat ductus warthon, diameter lebih kecil dari ductus stensen. Muara
ductus  karankula sublingualis dekat frenulum
 Mengandung 75% serous dan 25% mucous
Kelenjar Sublingual (5%)
 Terletak dibawah lidah dan membrane mukosa mulut
 Terdapat ductus bartolin bermuara dibawah lidah
 Mengandung sedikit serous dan banyak mucous
Kelenjar minor
 Jumlahnya 600-100 kelenjar dengan ukuran 1-5mm
 Mensekresi saliva kurang dari 5%

Sekresi saliva 0.5-1.5 liter perhari


DEFINISI
• Pleomorfik adenoma merupakan tumor jinak campuran yang terdiri
dari komponen sel epitel, mioepitel dan mesenkim yang tersusun
dalam beberapa variasi.
• Tumor ini paling sering ditemukan pada kelenjar liur. Kelenjar liur
mayor yang paling umum dikenai adalah kelenjar parotis, sedangkan
kelenjar liur minor paling sering terjadi pada palatum (43%).
EPIDEMIOLOGY
• Insidensi terbanyak pada dekade ke 4– 6
• umumnya terjadi pada kelenjar parotis (80% kasus).
• Pada kelenjar saliva minor intraoral :
• palatum (43%)
• bibir atas (20%)
• mukosa bukal (10%)

• Adenoma pleomorfik  dapat mengalami transformasi ganas karsinoma eks


pleimorfik,
 1,5% keganasan dalam 5 tahun
 9,5%  keganasan dalam 15 tahun

• Neoplasma kelenjar saliva sangat jarang ditemukan, hanya mencakup 1-4% dari
keseluruhan neoplasma dan 3-5% dari neoplasma kepala dan leher.8
EPIDEMIOLOGY
Pleomorphic adenoma predominantly affects superficial lobe of the
parotid gland. Distribution among the various salivary glands is as
follows:
• Parotid gland: 84%
• Submandibular gland: 8%
• Minor salivary glands: 6.5%

• Suatu penelitian kasus berseri retrospektif dari 546 tumor kelenjar


saliva minor menyimpulkan bahwa sebanyak 56% dari tumor kelenjar
saliva minor bersifat jinak, dan 44% bersifat ganas
ETIOLOGY
• Belum diketahui secara pasti
• Beberapa faktor yang juga dapat berpengaruh diantaranya adalah
• Pemakaian tembakau (tobacco specific nitrosamines (TSNAs), dikenal sebagai
karsinogen)
• Virus (One study suggests that oncogenic simian virus (SV40)), Virus EBV 
faktor perkembangan tumor limpoepitelial kelenjar saliva
• Paparan radiasi (meningkat 15-20 th terpapar radiasi)
• Faktor pertumbuhan (tidak dijelaskan)
• Gen p53 dilaporkan oleh beberapa penelitian tampak negatif expression pada
kasus adenoma pleomorfik dan positif expression pada carsinoma ex
pleomorphic adenoma
MANIFESTASI KLINIS
• Asimtomatik
• Benjolan pada langit –langit perjalanan
lambat
• Tidak nyeri
• Bisa disertai dengan keluhan disfagia atau
tidak
• Bisa disertai dengan keluhan gangguan
mengunyah atau tidak
• Bisa disertai dengan keluhan sesak
PEMERIKSAAN FISIK

Dasar diagnosis pleomorfik adenoma adalah


berdasarkan gambaran klinis
• pertumbuhan lambat,
• tidak ada rasa sakit,
• tidak berdarah,
• massa berbentuk bulat, nodul tunggal,
bergerak (mobile) dan berbatas jelas dan
keras
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• FNAB (Find needle aspiration biopsy) atau biopsy insisi  gold
standar
• MSCT Scan dan MRI untuk mengetahui perluasan tumor dan
keterlibatan tulang
DIAGNOSIS BANDING
Tumor jinak :
• Abses Palatum
• Kista odontogenic
• Fibroma
• Lipoma
• Neurofibroma
Tumor ganas
• lesi palatal karsinoma mukoepidermoid
• rabdomyosarcoma.
TATLAKSANA
• Dengan Pembedahan

Anda mungkin juga menyukai