Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN INKLUSI

PENDIDIKAN INKLUSIF DI SEKOLAH DASAR

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Inklusif

Dosen Pengampu : Reza Febri Abadi, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 10 Kelas 5A

1. Diva Novi Sandrian (2224200071)


2. Nabilla Aulia Permata Aries (2224200100)
3. Yayu Widiya (2224200073)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat-Nya yang selama ini kami dapatkan dan rasakan, juga yang memberi hikmah
serta kesehatan bagi kami, sehingga oleh karena-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik.

Dalam proses penyusunan makalah ini kami menjumpai berbagai hambatan,


namun berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan cukup baik. Oleh karena itu melalui kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas ini :

1. Bapak Reza Febri Abadi, M.Pd. dosen mata kuliah Pendidikan Inklusi yang
telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada kami untuk
melakukan penyusunan makalah.
2. Teman-teman kelompok 10.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih membutuhkan


pembelajaran dan penelitian lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Tulisan-tulisan yang telah disusun secara
maksimal ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dalam waktu yang cukup lama.

Tangerang, 27 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1

A. Latar Belakang .......................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .................................................................................................2
C. Tujuan Makalah .....................................................................................................2
D. Manfaat Makalah ...................................................................................................2

BAB II ISI ........................................................................................................................3

A. Pendidikan Inklusi di Sekolah Dasar .....................................................................3


B. Kegiatan Pendidikan SD pada Setting Inklusi .......................................................4
C. Kegiatan Pembelajaran di SD pada Setting Inklusi ...............................................5

BAB III PENUTUP .........................................................................................................8

A. Kesimpulan ............................................................................................................8
B. Saran ......................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap anak di Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama,
khususnya dalam mendapatkan pendidikan yang bermutu. Anak dengan
kebutuhan khusus/difabel juga berhak memdapatkan pendidikan yang sama
dengan anak-anak lainnya. Dengan karakteristik dan kebutuhan yang tidak sama
antara satu dengan yang lainnya, bukan berarti pihak penyelenggara pendidikan
boleh melakukan diskriminasi kepada mereka yang mempunyai kebutuhan
khusus. Dengan setiap keistimewaan dan kelebihan yang dimiliki tiap anak,
diharapkan pendidikan di Indonesia mampu mencerdaskan mereka dalam semua
bidang, tidak hanya cerdas dari segi pengetahuan, namun juga dari segi mental
dan spiritual.
Salah satu kebijakan pemerintah agar anak berkebutuhan khusus memiliki
pendidikan yang adil, maka diterapkannya Pendidikan Inklusif. Pendidikan
inklusif adalah sistem layanan pendidikan yang mensyaratkan anak berkebutuhan
khusus belajar di sekolah-sekolah terdekat di kelas biasa bersama teman-teman
seusianya. Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif adalah sekolah yang
menampung semua murid di kelas yang sama. Sekolah ini menyediakan program
pendidikan yang layak, menantang, tetapi disesuaikan dengan kemampuan dan
kebutuhan setiap murid maupun bantuan dan dukungan yang dapat diberikan oleh
para guru, agar anak-anak berhasil dalam pendidikannya (Kurniawati, 2017).
Pada makalah ini, yang akan dibahas yaitu Pendidikan Inklusif pada
Sekolah Dasar. Tujuan penerapan pendidikan inklusi di Sekolah Dasar sebagai
perwujudan dari perintah regulasi dan program pemerintah yang menunjuk
seluruh sekolah-sekolah negeri wajib menerima dan melaksanakan pendidikan
inklusi agar peserta didik tetap memperoleh pendidikan dan memiliki
keterampilan untuk masa depannya. Pendidikan inklusi dilaksanakan sebagai
wujudkan perintah regulasi bahwa semua warga negara berhak mendapatkan
pendidikan tanpa pengecualian (Bahri, 2022). Adapun hambatan yang sering
dialami saat diterapkannya Pendidikan Inklusif yaitu, infrastruktur yang buruk,
keterbatasan keuangan, dan jumlah siswa yang banyak dalam kelas inklusif.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendidikan inklusi pada Sekolah Dasar di Indonesia?
2. Apa saja dan bagaimana kegiatan pendidikan di Sekolah Dasar pada setting
inklusi?
3. Apa saja dan bagaimana kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar pada setting
inklusi?
C. Tujuan
1. Untuk memahami pendidikan inklusi pada Sekolah Dasar di Indonesia
2. Untuk mengetahui kegiatan pendidikan di Sekolah Dasar pada setting inklusi
3. Untuk mengetahui kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar pada setting
inklusi
D. Manfaat
1. Manfaat Bagi Penulis
Makalah ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan terutama terkait pengertian pendidikan inklusif, kegiatan
pendidikan dan kegiatan pembelajaran pendidikan inklusif di Sekolah Dasar.
2. Manfaat Bagi Pembaca
Makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan tolak ukur informasi
khsususnya terkait pengertian pendidikan inklusif, kegiatan pendidikan dan
kegiatan pembelajaran pendidikan inklusif di Sekolah Dasar.

2
BAB II

ISI

A. Pendidikan Inklusi di Sekolah Dasar


Pendidikan inklusi merupakan sistem pendidikan bagi anak berkebutuhan
khusus yang diintegrasikan masuk ke dalam kelas reguler untuk belajar bersama
anak-anak normal lainnya di sekolah umum (Olivia, 2017). Pendapat lain
mengatakan bahwa pendidikan inklusif adalah penempatan anak berkelainan
tingkat ringan, sedang, dan berat secara penuh di kelas reguler (Ilahi, 2013).
Pendidikan inklusi dinyatakan sebagai sistem layanan pendidikan
mempersyaratkan agar semua anak berkelainan dilayani di sekolah-sekolah
terdekat, di kelas reguler bersama teman seusianya. Dari beberapa pendapat
sebelumnya, pendidikan inklusi adalah sistem pendidikan yang menyatukan anak
berkelainan atau berkebutuhan khusus dengan anak lainnya untuk memperoleh
pendidikan yang sama.
Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif adalah sekolah yang
menampung semua murid di kelas yang sama. Sekolah ini menyediakan program
pendidikan yang layak, menantang, tetapi disesuaikan dengan kemampuan dan
kebutuhan setiap murid maupun bantuan dan dukungan yang dapat diberikan oleh
para guru, agar anak-anak berhasil .Pendidikan inklusi bertujuan agar anak-anak
berkebutuhan khusus dapat menerima hak pendidikan yang setara dengan anak-
anak normal pada umumnya (Olivia, 2017).
Selain itu tujuan anak berkebutuhan khusus ditempatkan di sekolah umum
yang sama dengan anak normal lainnya adalah untuk mengembangkan
kemampuan sosial keduanya, baik bagi anak berkebutuhan khusus maupun anak
normal. Kemampuan sosial ini bisa dengan cara berteman. Jadi anak normal atau
anak reguler tidak akan membedakan teman-temannya dan mau berteman dengan
siapapun. Begitu pula anak berkebutuhan khusus yang mau tidak mau harus
mencoba berbaur dengan anak lainnya supaya ia bisa mengembangkan jiwa
sosialnya dan tidak merasa terkucilkan.
Pada pendidikan inklusif dibutuhkan instrument input memadai sebagai
penunjang keberhasilan program inklusifitas. Salah satu diantaranya adalah peran
profesional dari Guru Pembimbing Khusus (GPK). Guru Pembimbing Khusus

3
(GPK) adalah guru yang bertugas mendampingi di sekolah penyelenggara
pendidikan inklusif dan memiliki kompetensi dalam menangani siswa
berkebutuhan khusus. (Kustawan, 2013). Dalam pendidikan inklusif diperlukan
peran serta GPK sebagai center of education yang mempunyai tugas penting
dalam pendampingan ABK. Jabaran mengenai tugas GPK dalam pendidikan
inklusif terdapat dalam Permendiknas No. 70. Tahun 2009, tugas dan tanggung
jawab Guru Pembimbing Khusus (GPK) dalam pembelajaran pada pendidikan
inklusif yang meliputi:

1) merancang dan melaksanakan program kekhususan;


2) melakukan proses identifikasi, assesmen dan menyusun program
pembelajaran individual;
3) memodifikasi bahan ajar;
4) melakukan evaluasi program pembelajaran bersama guru kelas; dan
5) membuat laporan program dan perkembangan anak berkebutuhan khusus

B. Kegiatan Pendidikan di Sekolah Dasar pada Setting Inklusi


Di Indonesia pendidikan diberikan secara merata bagi semua anak,
termasuk juga pada anak berkebutuhan khusus. Upaya yang dilakukan oleh
pemerintah sebagai salah satu langkah pemerataan dan peningkatan kualitas
pendidikan bagi semua anak adalah dengan mengadakan program pendidikan
inklusif. Sekolah inklusif menerima siswa berkebutuhan khusus untuk belajar
dalam setting kelas yang sama dengan siswa lain pada sekolah reguler. Upaya ini
dilakukan agar siswa berkebutuhan khusus dapat belajar dan berinteraksi
bersama-sama dengan siswa lain seusianya.
Kegiatan Pendidikan setting inklusi memiliki komponen yang saling
terkait. Komponen – komponennya yaitu :

1. Tenaga pendidik, tenaga pendidik inklusi mempunyai tugas


utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada satuan pendidikan
tertentu yang melaksanakan program pendidikan inklusif.
2. Peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan
atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran

4
dalam satu lingungan pendidikan secara bersama – sama dengan
peserta didik pada umumnya.
3. Lingkungan penyelenggaraan pendidikan inklusif yaitu
lingkungan pendidikan yang menyesuaikan desain dan struktur fisik,
metode pengajaran, kurikulum dan budaya, serta kebijakan dan praktik
di lingkungan pendidikan dapat diakses oleh semua siswa tanpa
diskriminasi. Setiap anak memiliki hak untuk memperoleh pendidikan,
termasuk anak dengan kebutuhan khusus.
4. Sarana prasarana dalam pendidikan inklusif sangat di butuhkan dan
menjadi syarat dalam menunjang fasilitas siswa khususnya untuk
siswa inklusif.
5. Penilaian, jenis-jenis penilaian pada kelas inklusif yaitu : Penilaian
tertulis, unjuk kerja, produk dan Penilaian portofolio.

Jika komponen – komponen yang sudah disebutkan diatas tidak ada maka
pembelajaran di sekolah dasar pada setting inklusi tidak akan berjalan dengan
baik.

C. Kegiatan Pembelajaran di Sekolah Dasar pada Setting Inklusi


Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses membelajarkan
peserta didik yang telah direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar peserta
didik dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut secara efektif dan efisien.
Pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang terstruktur antara lain: tujuan
pembelajaran, media pembelajaran, strategi, metode pembelajaran, evaluasi
pembelajaran dan tindak lanjut pembelajaran berupa remedial dan pengayaan.
Dalam pasal 8 permendiknas No.7 tahun 2009 dipaparkan bahwa:
pembelajaran pada pendidikan inklusif mempertimbangkan prinsip-prinsip
pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik belajar peserta didik. Hal
yang harus diperhatikan dalam perencanaan program pengajaran adalah
kurikulum yang merupakan seperangkat rencana dan peraturan pelaksanaan
pembelajaran yang mencangkup pengaturan tentang tujuan, isi, proses dan
evaluasi. Kurikulum yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif
pada dasarnya adalah kurikulum standar nasional yang berlaku disekolah umum.

5
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran di sekolah dasar
dengan setting inklusi adalah pihak sekolah harus menerapkan akomodasi proses
pembelajaran. Akomodasi proses pembelajaran merupakan penyesuaian yang
dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan agar peserta didik dengan
kebutuhan khusus dapat berpartisipasi dalam kegiatan belajar di kelas bersama
dengan teman-temannya.
Berikut ini beberapa Akomodasi strategi pembelajaran yang diterapkan
dalam pendidikan sekolah dasar inklusi :

a. Konstektual. Pendekatan konstektual merupakan strategi yang digunakan


oleh guru dalam mengembangkan pemahaman peserta didik
menghubungkan konsep yang sedang dipelajari dengan kondisi nyata
dalam kehidupan. Bagi beberapa peserta didik berkebutuhan khusus
mempunyai tantangan dalam melakukan generalisasi. Pendekatan ini
memberikan kesempatan kepada peserta didik berkebutuhan khusus untuk
memahami konsep yang dipelajarinya.
b. Pendekatan guru secara tim. Salah satu elemen dari pendidikan inklusif
adalah guru bekerja di dalam tim. Keberagaman tantangan belajar yang
dialami oleh peserta didik berkebutuhan khusus memberikan kesempatan
kepada guru kelas untuk bekerja bersama dengan guru pembimbing
khusus.
c. Strategi pembelajaran kooperatif. Adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

Selain itu ada akomodasi materi. Beberapa contoh akomodasi materi bagi
peserta didik berkebutuhan khusus seperti; bagi peserta didik Tunanetra materi
dapat ditulis dengan huruf braille, disajikan dalam format auditif, gambar tiga
dimensi dapat disajikan dengan gambar timbul dan lain sebagainya. Akomodasi
materi bagi peserta didik Tunarungu dapat disajikan visual, hindarkan kata-kata
yang belum dikenal peserta didik, materi disajikan dalam kalimat yang ringkas
dan representatif
Kegiatan pembelajaran pada sekolah inklusi berlangsung dengan pendekatan,
bahan ajar dan media yang sesuai kebutuhan setiap peserta didik. Dalam proses

6
pembelajarannya, guru diminta untuk aktif, inovatif, dan kreatif dalam
menyajikan pelajaran. Di samping itu guru juga harus mampu untuk
memanajemen kelas agar tercipta kondisi yang efektif

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep pendidikan inklusif dapat menjadi jembatan untuk mewujudkan
pendidikan untuk semua (education for all), tanpa ada seorangpun yang tertinggal
dari layanan sistem pendidikan. Perbedaan kemampuan dan kondisi siswa
hendaknya tidak dilihat sebagai beban namun sebuah tantangan yang memberikan
keuntungan baik bagi guru, peserta didik dengan kebutuhan khusus dan tanpa
kebutuhan khusus.
B. Saran
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh sebab itu penyusun mengharapkan masukan berupa kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan pembuatan makalah ini dan
bermanfaat khususnya untuk penyusun dan umumnya untuk pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bahri, Syaiful. (2022). Manajemen Pendidikan Inklusi di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu
Pendidikan. 4(1) : 94-100.

Direktorat Sekolah Dasar . (2021). Buku Saku Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di


Sekolah Dasar. Jakarta : Kemendikbudristek.

Fitria, R. (2012). Proses Pembelajaran dalam Setting Inklusi di Sekolah Dasar. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Khusus. 1 (1) : 90 – 101.
Hisbollah. (2022). Model Pengelolaan Kelas Di Sekolah Dasar Inklusi Kabupaten
Bojonegoro. Journal Of Special Education Need. 2 (1) : 010 – 020.
Ilahi, M. T. (2013). Pendidikan Inklusif Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: ArRuzz
Media.

Kurniawati . (2017). PEMBELAJARAN PENDIDIKAN INKLUSI PADA SEKOLAH


DASAR. Edutach. 16(2). 157-169.

Kustawan, Dedi. (2013). Pembelajaran Yang Ramah, Merancang Pembelajaran Aktif,


Inovatif, Kreatif, Efektif & Menyenangkan Di Sekolah Ramah Anak. Jakarta:
Luxima Metro Media.

Olivia, S. (2017). Pendidikan Inklusi Untuk Anak Berkebutuhan Khusus Diintegrasikan


Belajar di Sekolah Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Putri. (2012). Proses Pembelajaran Sekolah Inklusi. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus,
1(3) : 174-179

Rokhaniawati, Z. (2017). Strategi Guru Dalam Proses Pembelajaran Pada Kelas Inklusi
Di Sd Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.
Jurnal Pendidikan Ke-SD-an. 3 (3) : 189 – 193

Anda mungkin juga menyukai