0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan3 halaman
Bab 1 membahas tentang isu khusus terkait piutang perusahaan seperti opsi nilai wajar, penghentian pengakuan piutang, penyajian dan analisis piutang, serta penurunan nilai piutang. Dibahas pula mengenai rekonsiliasi bank yang dilakukan setiap akhir bulan untuk menyesuaikan perbedaan antara catatan bank dan perusahaan.
Bab 1 membahas tentang isu khusus terkait piutang perusahaan seperti opsi nilai wajar, penghentian pengakuan piutang, penyajian dan analisis piutang, serta penurunan nilai piutang. Dibahas pula mengenai rekonsiliasi bank yang dilakukan setiap akhir bulan untuk menyesuaikan perbedaan antara catatan bank dan perusahaan.
Bab 1 membahas tentang isu khusus terkait piutang perusahaan seperti opsi nilai wajar, penghentian pengakuan piutang, penyajian dan analisis piutang, serta penurunan nilai piutang. Dibahas pula mengenai rekonsiliasi bank yang dilakukan setiap akhir bulan untuk menyesuaikan perbedaan antara catatan bank dan perusahaan.
1.4.1 Opsi Nilai wajar Piutang pada umumnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortasi.Tapi, perusahaan memiliki opsi untuk mencatat nilai wajar pada sebagian besar akun asset dan liabilitas keuangan,termasuk piutang.Pengukuran nilai wajar dipercaya IASB untuk instrument keuangan dalam menyediakan informasi yang lebih relevan dan mudah dipahami dibanding biaya historis. 1.4.1.1 Pengukuran Nilai wajar Apabila suatu perusahaan memilih opsi nilai wajar (fair value option),piutang dicatat pada nilai wajar,dengan keuntungan atau kerugian akibat pemilikan yang belum direalisasi akan dilaporkan sebagai bagian dari laba neto. 1.4.1.2 Pengakuan Opsi Nilai Wajar Apabila suatu perusahaan memilih untuk menggunakan opsi nilai wajar, maka harus menilai piutang tersebut pada nilai wajar dalam periode berikutnya selama memiliki piutang tersebut.Jika menggunakan opsi nilai wajar, keuntungan dan kerugian akibat pemilikan yang belum direalisasi akan dilaporkan sebagai bagian dari laba neto. 1.4.2 Penghentian Pengakuan Piutang Penghentian pengakuan piutang dilakukan pada saat Ketika piutang tidak lagi memiliki nilai – yaitu hak kontraktual atas arus kas piutang sudah tidak ada lagi. Selain itu penhentian pengakuan piutang juga dapat terjadi ketika suatu perusahaan mengalihkan (misalnya menjual) piutang ke perusahaan lain, sehingga mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan kepada perusahaan lain. 1.4.2.1 Pengalihan Piutang Ada berbagai alasan untuk mengalihkan piutang kepada pihak lain. Misalnya, untuk mempercepat penerimaan kas dari piutang, perusahaan dapat mengalihkan piutang ke perusahaan lain dengan uang tunai. Kedua, pemegang dapat menjual piutang karena mengalami kondisi keuangan yang ketat dan akses ke kredit normal tidak tersedia atau terlalu mahal.perusahaan juga dapat menjual piutang, dan bukan mengambil pinjaman, untuk menghindari pelanggaran perjanjian terkait pinjaman yang ada. Akhirnya, penagihan dan pelunasan piutang sering kali memakan waktu dan mahal. Perusahaan kartu kredit di AS seperti MasterCard,Visa,American Express,Diners Club, dan Discover mengambil alih proses penagihan dan menyediakan kas segera kepada pedagang. Sebaliknya, beberapa pembeli piutang membeli piutang tersebut untuk mendapatkan perlindungan hukum dari hak kepemilihan yang diberikan pembeli asset versus hak yang lebih rendah yang diberikan kreditor yang dijamin.
1.4.2.1.1 Pinjaman Dijamin
Perusahaan sering menggunakan piutang sebagai jaminan dalam transaksi pinjaman. Bahkan, kreditor sering mengharuskan debitur untuk menunjuk (menetapkan) atau menjaminkan?piutang sebagai jaminan atas pinjaman tersebut. Jika pinjaman ini tidak dibayar saat jatuh tempo, kreditor dapat mengonversi jaminan menjadi kas – yaitu menagih piutang.
1.4.2.1.2 Penjualan Piutang
Penjualan piutang telah meningkat secara substansial dalam beberapa tahun terakhir. Jenis yang paling umum adalah penjualan kepada faktor/anjak(factor). Faktor (anjak) adalah perusahaan pembiayaan atau bank yang membeli piutang dari bisnis dengan mengenakan sejumlah fee (penghasilan jasa) dan kemudian menagih pembayaran uang secara langsung dari pelanggan. Anjak piutang (factoring receivables) secara tradisional dikaitkan dengan industry tekstil,pakaian jadi,alas kaki,furniture,dan home furnishing. 1.4.2.2 Penjualan Tanpa Dijamin Pembeli pada umumnya menanggung risiko kolektebilitas dan menyerap kerugian kredit pada saat membeli piutang.Pengalihan piutang dalam hal ini merupakan penjualan langsung piutang dalam bentuk(pengalihan kepemilikan) dan substansi (pengalihan risiko dan manfaat). 1.4.2.3 Penjualan Dengan Jaminan Penjualan piutang dengan jaminan (with guarantee) atau dengan recourse diilustrasikan terhadap kerugian kredit, Crest Textiles mengeluarkan jaminan kepada Commercial Factors untuk mengompensasi Commericial Factors atas setiap kerugian kredit pada piutang yang dialihkan. 1.4.2.4 Ringkasan Pengalihan IASB menggunakan istilah pengentian pengakuan (derecognition) ketika mengacu pada akuntansi untuk pengalihan piutang. Menurut IASB, penentuan apakah piutang yang dialihkan; dapat dihentikan pengakuannya dan dicatat sebagai penjualan didasarkan pada evaluasi atas apakah penjual telah mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan asset keuangan. 1.4.3 Penyajian dan Analisis 1.4.3.1 Penyajian Piutang Aturan umum dalam mengklasifikasikan piutang adalah : Memisahkan dan melaporkan jumlah tercatat berbagai kategori piutang Menunjukkan piutang yang diklasifikasikan sebagai jangka pendek dan jangka panjang dalam laporan posisi keuangan Menyaling hapus (offset) dengan tepat akun penilaian untuk piutang yang mengalami penurunan nilai, termasuk pembahasan tentang penurunan nilai yang ditentukan secara individu maupun kolektif. Mengungkapkan nilai wajar piutang sedemikian rupa yang memungkinkannya untuk dibandingkan dengan jumlah tercatatnya Mengungkapkan informasi untuk menilai risiko kredit yang melekat pada piutang dengan memberikan informasi tentang : a) Piutang yang jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai b) Jumlah tercatat piutang yang seharusnya telah jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai, yang terminnya telah dinegosiasi ulang. c) Untuk piutang yang belum jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai, sampaikan analisis umur piutang yang telah jatuh tempo pada akhir periode pelaporan Mengungkapkan piutang yang dijadikan jaminan Mengungkapkan semua konsentrasi risiko kredit yang signifikan yang timbul dari piutang.
1.4.3.2 Analisis Piutang
Untuk menilai likuiditas piutang, analisi menggunakan rasio perputaran piutang (recivebles turnover ratio). Rasio ini mengukur berapa kali rata – rata perusahaan menagih piutang selama periode berjalan. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan neto dengan jumlah rata – rata (neto) piutang yang beredar pada tahun berjalan. Perputaran piutang menunjukkan seberapa sukses perusahaan dalam menagih piutang beredarnya.Perputaran piutang yang memuaskan dihasilkan karena sejumlah piutang tertentu ditagih dengan cepat, meskipun piutang lain telah beredar untuk jangka waktu yang relative lama. 1.9 Penurunan Nilai Piutang Perusahaan memulai penilaian penurunan nilai dengan mempertimbangkan apakah terdapat bukti objektif yang menunjukkan bahwa satu atau lebih peristiwa kerugian telah terjadi.Piutang dianggap turun nilainya ketika peristiwa kerugian berdampak negatif pada arus kas masa depan yang akan diterima dari pelanggan.
1.10 Rekonsiliasi Bank
Setiap akhir bulan kalender, bank mengirimkan laporan bank (Salinan rekening bank nasabah) kepada setiap pelanggan bersama – sama dengan cek (atau gambar elektronik cek) yang dibayar bank sepanjnag bulan. Rekonsiliasi bank merupakan jadwal yang menjelaskan perbedaan antara catatan kas versi bank dan versi perusahaan.Jika perbedaan dihasilkan hanya dari transaksi yang belum dicatat oleh bank,maka catatan kas perusahaan dianggap benar.Tapi,jika beberapa bagian dari perbedaan tersebut muncul dari item-item lainnya, baik bank atau perusahaan harus menyesuaikan catatannya. Perusahaan dapat mempersiapkan dua bentuk rekonsiliasi bank. Salah satu bentuk melakukan rekonsiliasi cari saldo laporan bank ke saldo buku atau sebaliknya. Bentuk lainnya merekonsiliasi saldo bank dan saldo buku ke saldo kas yang benar. Saldo kas yang benar adalah jumlah yang menjadi nilai tujuan dimana catatan buku harus disesuaikan dan jumlah yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan. Perusahaan mempersiapkan jurnal penyesuaian untuk semua item penambahan dan pengurangan yang muncul dalam bagian “Saldo per buku deposan”.