Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Nida Kotrun Nada

AZAS KIMIA ANALITIK NIM : G44190061


Kelompok : C Siang
Hari, Tanggal : Kamis, 24 September 2020
Waktu : Pukul 13.00-16.00 WIB
Nama Asisten : Dwi Radu Anisa S
PJP : Dr. Wulan Tri W, M.Si

TEKNIK PENGGUNAAN ALAT UKUR VOLUME DAN NERACA

Pendahuluan
Kimia merupakan ilmu pengetahuan yang berpengaruh dalam kehidupan
sehari-hari. Didalam kimia, kita dapat melakukan penelitian ataupun eskperimen
yang tentunya melewati berbagai tahap, salah satunya adalah melakukan
pengukuran terhadap suatu bahan atau zat yang akan kita analisa. Pengukuran yang
dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah measurement yang merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan untuk mengukur. Artinya memberi angka terhadap sesuatu
yang disebut objek pengukuran atau objek ukur. Dapat diartikan juga pengukuran
merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur
yang digunakan sebagai satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan
dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran
disebut satuan. Kegiatan mengukur dapat diartikan sebagai proses perbandingan
suatu objek terhadap standar yang relevan dengan mengikuti peraturan peraturan
terkait dengan tujuan untuk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang objek
ukurnya ( Antika et al 2012 ).
Pengukuran volume suatu zat atau massa suatu zat memerlukan instrumen
dan alat yang digunakan. Pengukuran massa zat dapat menggunakan alat ukur
berupa neraca analitik. Neraca analitik digunakan untuk menimbang massa dengan
ketelitiannya yang tinggi mencapai 3 digit dan bahkan empat digit yaitu 0,001 gram
atau 0,0001 gram. Untuk menghindari pengaruh udara neraca analitik dilengkapi
dengan pelindung kaca. Dilaboratorium, bahan atau zat tertimbangnya berupa
padatan atau serbuk yang diletakkan di atas gelas arloji yang sudah diketahui
bobotnya terlebih dahulu ( Tirtasari 2017). Pengukuran volume sekaligus membuat
larutan dapat menggunakan alat ukur berupa pipet, labu takar dan buret. Pipet
berfungsi untuk mengambil sejumlah tertentu larutan dan mengukur volume
larutan dengan rentang ukuran volume yang kecil. Sedangkan labu takar berfungsi
untuk pengenceran larutan, pembuatan larutan standar disertai dengan beberapa
ukuran volume yang digunakan (Jayanti et al 2016). Buret berfungsi untuk
mengukur voume dengan ketelitian tinggi dan digunakan untuk titrasi larutan
(Amalia et al 2019). Selain mengetahui fungsi dari alat-alat ukur volume dan massa,
kita juga harus mengetahui bagaimana teknik atau cara menggunakannya. Untuk
itu, pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai teknik penguunaan alat ukur
volume dan neraca.

Metode Percobaan
Alat dan bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum menimbang antara lain neraca
analitik, kaca arloji, sudip. Kemudian alat yang digunakan dalam membuat larutan
dan memipet antara lain labu takar, gelas piala, batang pengaduk, corong, tissue,
dan pipet. Terakhir, alat yang digunakan untuk titrasi antara lain buret, statif, gelas
piala, dan labu erlenmeyer. Bahan-bahan yang digunakan untuk tiga proses
praktikum tersebut antara lain bahan kimia yang akan ditimbang massanya, air dan
indikator.
Prosedur Percobaan
Saat proses menimbang dengan neraca analitik, pastikan neraca dalam
keadaan bersih. Jika belum bersih, maka bersihkan terlebih dahulu dengan kuas
sehingga tidak ada debu yang tertinggal. Atur gelembung pada waterpass agar tepat
berada ditengah lingkaran yang tujuannya memastikan agar neraca pada posisi
datar. Jika belum, atur dengan menyesuaikan posisi kaki neraca. Hubungkan neraca
dengan sumber listrik. Kemudian nyalakan neraca dengan menekan tombol
ON/OFF. Diamkan beberapa saat hingga layar menunjukkan angka nol. Buka
menutup neraca dan masukan kaca arloji secara perlahan dan tekan tombol tera.
Buka kembali penutup neraca dan letakkan bahan yang akan ditimbang secara
perlahan menggunakan sudip. Kemudian tutup kembali penutup neraca dan tunggu
beberapa saat hingga angka yang didapatkan stabil serta catat hasil yang
didapatkan. Kemudian ambil kembali kaca arloji yang berisi bahan dan tutup neraca
serta tekan tombol tera. Terakhir, tekan tombol ON/OFF dan cabut neraca dari
sumber listrik serta bersihkan kembali neraca setelah tidak digunakan.
Saat proses membuat larutan serta memipet, pastikan alat-alat yang
digunakan dalam keadaan bersih. Masukkan bahan yang telah ditimbang tadi ke
dalam gelas piala. Larutkan sedikit dengan air dan aduk menggunakan batang
pengaduk. Setelah itu, masukkan ujung corong ke dalam labu takar dengan
diberikan pengganjal berupa tissue. Masukkan bahan yang ada di gelas piala ke
dalam labu takar dengan ditahan batang pengaduk agar mengalir dengan rata.
Kemudian bilas hingga bersih kaca arloji, batang pengaduk, dan gelas piala dengan
aquadesa, biarkan bilasannya masuk ke dalam labu takar. Bilas juga corong dengan
aquades agar tidak ada larutan yang tersisa. Tutup labu takar dengan penutup dan
mulai mengocok larutan di dalam labu takar agar lebih terlarut. Tambahkan air ke
dalam labu takar sampai sebelum tanda tera. Kemudian seka dinding labu takar
dengan tissue agar tidak ada volume yang berlebih. Tuangkan sedikit air ke dalam
gelas piala. Kemudian ambil air tersebut menggunakan pipet tetes. Pipet digunakan
dengan menekan ujung pipet agar air dapat diserap oleh pipet. Kemudian ditahan
dan pindahkan ke dalam labu takar dengan perlahan-lahan agar tidak mengenai
dinding labu takar. Lakukan hingga mencapai batas tera. Setelah itu, kocok larutan
agar semakin larut. Terakhir, bersihkan semua alat jika telah selesai membuat
larutan.
Saat proses titrasi, bilas buret dengan menggunakan titran. Masukkan titran
ke dalam buret, letakkan buret pada statif dan isi penuh cerat dengan mengeluarkan
sedikit titran ke dalam gelas piala. Kemudian baca miniskus awal dan catat hasilnya.
Pembacaan miniskus dilakukan dengan sejajar mata. Pipet larutan yang akan
dititrasi ke dalam labu erlenmeyer. Sebelum dimasukkan, seka terlebih dahulu
ujung pipet. Kemudian masukkan larutan ke dalam labu erlenmeyer dengan posisi
pipet tegak dan labu erlenmeyer dimiringkan 45°. Pipet larutan dengan perlahan-
lahan ke dalam labu erlenmeyer. Tambahkan indikator 2-3 tetes ke dalam labu
erlenmeyer dan goyangkan agar larutan dan indikator bercampur. Lakukan titrasi
dengan cara membuka cerat perlahan dengan tangan kiri dan menggoyangkan labu
erlenmeyer dengan tangan kanan. Biarkan ujung cerat masuk sedikit ke leher
erlenmeyer agar larutan tidak tumpah. Lakukan hingga mencapai titik ekuivalen
yang ditandai dengan adanya perubahan warna pada larutan. Kemudian baca
kembali volume titran dengan posisi sejajar mata menggunakan kertas gelap terang.
Bersihkan kembali alat-alat setelah digunakan.

Pembahasan
Praktikum kali ini membahas mengenai teknik penggunaan alat ukur
volume dan neraca. Neraca analitik yang digunakan untuk menimbang memiliki
beberapa bagian antara lain tombol Re-zero, tombol ON/OFF, waterpass, jendela
neraca, alas timbangan, layar angka dan kaki neraca. Saat menimbang kita harus
memastikan neraca dalam keadaan bersih agar tidak ada debu yang nantinya
memengaruhi keakuratan dalam hasil penimbangan. Membersihkan neraca
dilakukan sebelum dicolokkan ke sumber listrik agar sensitivitasnya tidak
berkurang dan tidak cepat rusak. Gelembung pada waterpass juga harus dicek sudah
berada ditengah lingkaran untuk memastikan neraca dalam keadaan datar atau
seimbang sehingga hasil pengukuran akurat. Jika belum, dilakukan dengan
menyesuaikan posisi kaki neraca. Ketika neraca dicolokkan ke sumber listrik harus
ditunggu sekitar 10 detik, namun untuk hasil pengukuran yang lebih akurat
ditunggu hingga 15 menit. Neraca analitik biasanya diletakkan di ruang
instrumentasi yang memerlukan kestabilan suhu dan aliran udara dalam ruangan
namun tetap terhindar dari angin yang sangat memengaruhi bobot bahan. Neraca
juga tidak boleh terkena sinar matahari langsung agar tidak memuai dan rusak
akibat terpapar panas matahari. Udara yang terlalu lembab pun harus dihindari
karena dapat menimbulkan korosi.
Labu takar dan pipet yang digunakan untuk membuat larutan dan memipet
harus dicuci terlebih dahulu agar bersih dan tidak ada kotoran tersisa pada alat
tersebut. Namun jika larutan kloroform yang di pipet dan dimasukkan ke dalam
labu takar tidak perlu dicuci dengan air. Hal ini dikarenakan kloroform yang bersifat
non polar tidak bisa bercampur dengan air yang bersifat polar sehingga bisa
menyebabkan penambahan volume dan berpengaruh kepada konsentrasi larutan.
Saat memasukkan bahan ke dalam gelas piala dari kaca arloji, maka kaca arloji
harus dibilas agar tidak ada bahan yang tersisa. Kemudian saat memasukkan larutan
melalui corong, harus diganjal dengan tissue atau kertas. Hal ini supaya ada ruang
untuk keluar masuknya udara sehingga tidak mengurangi laju alir masuknya larutan
atau bisa dengan mengangkat sedikit corongnya. Setelah larutan dimasukkan ke
dalam labu takar, maka dinding labu takar tersebut harus diseka. Hal ini agar tidak
ada cairan yang tersisa di dinding sehingga tidak ada penambahan volume cairan di
dinding labu takar. Dinding diseka sebelum mencapai garis kalibrasi. Penambahan
air menggunakan pipet tidak boleh mengenai dinding agar volume tidak melebihi
tanda kalibrasi.
Ketika memipet posisi pipet harus tegak agar dapat membaca miniskus
dengan tepat. Posisi labu takar juga harus 45 derajat agar menyentuh dinding,
sehingga larutan dapat turun dengan perlahan dan tidak berceceran kemana-mana.
Pada pipet bulb terdapat beberapa bagian antara lain A (aspirate), S (suction), dan
E (exhaust). Kemudian titrasi dilakukan dengan menggunakan buret. Cerat buret
ada yang dari kaca dan teflon. Cerat dari kaca digunakan saat titrannya berupa basa
sedangkan cerat dari teflon digunakan saat titrannya berupa asam.jarak
pengocokkan antara labu erlenmeyer harus dekat. Hal ini agar larutan tidak
berceceran kemana-mana. Pengocokkan juga harus dilakukan dengan konstan agar
dapat terlihat titik ekuivalennya. Titik ekuivalen merupakan titk saat titran dan titrat
tepat habis bereaksi secara stoikiometri sehingga jumlah mol titran setara dengan
jumlah mol titrat. Sedangkan titik akhir titrasi merupakan titik saat indikator
mengalami perubahan warna dan saat sudah tercapai titrasi harus dihentikan.
Penambahan indikator 2-3 tetes tidak boleh terlalu banyak karena akan
berpengaruh kepada pH sehingga menjadi tidak stabil. Kemudian saat pembacaan
miniskus dilakukan sejajar dengan mata. Pada larutan yang tidak berwarna
menggunakan miniskus bawah. Miniskus akan cekung yang disebabkan karena
adanya gaya adhesi yang lebih kuat dari gaya kohesi. Pada larutan yang berwarna
menggunakan miniskus atas. Miniskus akan cembung yang disebabkan karena
adanya gaya kohesi yang lebih kuat dari gaya adhesi karena menghindari kaca.

Simpulan
Setelah melakukan praktikum mengenai teknik penggunaan alat ukur
volume dan neraca dapat disimpulkan bahwa penting untuk kita mengetahui teknik-
teknik tersebut. Hal ini dikarenakan ketika bekerja di dalam laboratorium, kita dapat
menggunakan alat-alat tersebut secara benar sesuai dengan prosedur-prosedur yang
telah ditetapkan. Teknik penggunaan yang tepat pun sangat berpengaruh terhadap
hasil pengukuran yang kita lakukan. Maka agar mendapat hasil pengukuran yang
akurat harus melakukan pengukuran dengan teknik penggunaan alat yang tepat.
Selain itu, dengan teknik penggunaan yang benar, alat-alat tersebut menjadi lebih
terawat dan tidak cepat rusak.

Daftar Pustaka
Amalia NR, Rosanti W, Susanto EB, dan Harjito. 2019. Analisis keterampilan dasar
laboratorium dengan pembelajaran pogil pada materi titrasi asam basa.
Journal of Chemistry In Education. 8(1):1-7. ISSN NO 2252-6609.
Antika L, Julianty E, Miroah, Nurul A, dan Hapsari F. 2012. Pengukuran (kalibrasi)
volume dan massa jenis alumunium. Jurnal Fisika dan Aplikasinya.
13(1):22-28.
Jayanti HW, Sartika RP, dan Kurniawan RA. 2016. Analisis kemampuan
psikomotorik mahasiswa semester III program studi pendidikan kimia
Universitas Muhammadiyah Pontianak. Ar- Razi Jurnal Ilmiah. 4(2):62-72.
ISSN. 2503-4448.
Tirtasari NL. 2017. Uji kalibrasi (ketidakpastian pengukuran) neraca analitik di
laboratorium biologi FMIPA UNNES. Indonesian Journal of Chemical
Science. 6(2): 152-155. e-ISSN 2502-6844.

Anda mungkin juga menyukai