Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PKD 1

IV. Data Pengamatan


IV.1 Pelarutan NaOH
Dibuat tabel
 NaOH (sebelum)
NaOH masing berupa padatan, berwarna putih, suhu dinding gelas kimia normal.
 0,4 g NaOH + 20 ml Aquades (sesudah)
Tidak berwarna, padatan NaOH sudah larut dan homogen dengan aquades, suhu
dinding gelas kimia meningkat. Meningkatnya suhu akibat pelarutan tersebut karena
adanya reaksi eksoterm.
IV. 2 Pemanasan Aquades
 Aquades (sebelum)
Tidak berwarna, suhu aquades normal
 Aquades + pemanasan (sesudah)
Tidak berwarna, terbentuknya uap air, suhu meningkat, volume berkurang
IV. 3 Penyaringan
 Dekantasi
Hasil larutan keruh, banyak endapan asam salisilat yang terbawa.
 Kertas saring cara 1 (dilipat biasa)
Hasil larutan bening, proses penyaringan lebih lama.
 Kertas saring cara 2 (Akordian)
Hasil larutan bening, proses penyaringan lebih cepat.
V. Pembahasan
(isinya kaya tujuan tahapan, Langkah-langkah, dan tujuan perlakuan, sitasi is sunnah)
Pada hari Selasa tanggal 13 September 2022 telah dilakukan percobaan pertama
yaitu Percobaan Teknik Laboratorium 1 di Laboratorium Kimia Dasar. Percobaan ini
dilakukan dengan tujuan mampu menjelaskan kegunaan dan menggunakan alat – alat
laboratorium, serta melakukan percobaan dengan cara dan urutan yang benar. Pada
percobaan kali ini terdapat 8 percobaan yang dilakukan yaitu :
V. 1 Cara memegang botol dan meletakkan tutup botol
Percobaan ini dilakukan dengan tujuan agar praktikan mengetahui cara
yang tepat untuk memegang botol dan meletakkan tutup botol. Langkah pertama
adalah memegang botol dengan etiket botol menghadap pada telapak tangan.
Tujuannya adalah agar etiket tidak basah atau rusak saat penuangan larutan
sehingga informasi yang ada di dalam etiket tidak hilang. Langkah kedua yaitu
meletakkan tutup botol dalam keadaan terbalik. Hal ini bertujuan agar tutup botol
tidak terkontaminasi zat-zat yang ada di sekitarnya dan menyebabkan rusaknya zat
atau reaksi yang tidak diinginkan.
V. 2 Cara mengambil/menuang bahan kimia
Percobaan ini dilakukan dengan tujuan agar praktikan mengetahui cara
yang tepat untuk mengambil atau menuang larutan. Langkah pertama adalah
memegang botol dengan menutup bagian yang berlabel dengan telapak tangan,
kemudian miringkan botol secara perlahan. Selanjutnya menuangkan larutan
dengan menempelkan botol pada mulut gelas. Praktikan harus memperhatikan
banyaknya larutan yang dibutuhkan. Jika larutan berjumlah sedikit penuangan
larutan dilakukan dengan bantuan pipet tetes. Apabila bahan kimia berupa padatan
maka dapat dilakukan secara langsung atau dengan bantuan batang pendaduk.
V .3 Cara menimbang

Tujuan dari percobaan ini adalah agar praktikan mengetahui Langkah


kerja untuk menimbang dengan tepat dan sistematis. Penimbangan ini dilakukan
dengan neraca ohaus. Langkah kerja yang pertama adalah membersihkan terlebih
dahulu piring beban dengan lap atau kain bersih. Hal itu dilakukan agar tidak ada
partikel tertinggal pada piring beban. Selanjutnya sejajarkan garis tunjuk dengan
garis nol, letakkan alas kertas di atas timbangan, perhatikan garis tunjuk. Jika
belum sejajar dengan nol, maka geser unit scale shear (pembobot ketiga). Telah
didapatkan berat kertas, catat angka yang ditunjuk pada pembobot ketiga.
Kemudian berat kertas ditambahkan dengan berat zat yang kita inginkan, geser
pembobot ketiga sampai angka yang kita tuju. letakkan zat di atas alas kertas dan
perhatikan garis tunjuk agar sejajar dengan nol. Jika belum sejajar maka geser
pembobot ketiga sampai garis tunjuk sejajar dengan nol.kemudian catat angka
yang ditunjuk pembobot ketiga. Jika sudah selesai dalam proses penimbangan
bersihkan neraca dan set kembali pembobot ketiga menjadi 0, tujuannya agar
tidak menyusahkan pengguna lain jika neraca ohaus akan digunakan kembali.
V .4 Cara memanaskan/menguapkan
Percobaan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui cara dan prosedur
yang benar dalam proses memanaskan atau menguapkan. Dalam percobaan ini,
dilakukan proses pemanasan dengan menggunakan tabung reaksi, gelas kimia,
lampu spirtus, kawat kassa, dan kaki tiga. Pada Langkah kerja pertama yaitu
tabung reaksi langsung dipanaskan pada labu spirtus dengan cara menjepit tabung
reaksi dengan penjepit tabung di dekat mulut botol dan diarahkan menjauhi wajah
praktikan. Langkah tersebut bertujuan agar menghindarkan praktikan dari
kecelakaan kerja. Selain itu tabung reaksi harus digerak-gerakan agar tabung
reaksi tidak terlalu panas. Hal ini dilakukan untuk menghindari percikan
zat saat pemanasan (Khamidinal, 2009). Pada langkah kerja pemanasan dengan
gelas kimia, gelas kimia diletakkan di atas kawat kasa yang disangga kaki tiga.
Pada saat pemanasan, aquades menjadi panas karena penambahan suhu dan
menyebabkan adanya uap air sehingga volume aquades berkurang.
Seharusnya posisi tabung dimiringkan dan arah
mulut tabung tidak mengarah pada praktikan lain, diri
sendiri maupun ruang asam. Selain itu hal yang harus
diperhatikan ketika melalukan proses pemanasan yaitu (1)
isi tabung reaksi (Larutan) maksimal sepertiga tabung
reaksi, (2) api pemanasan hendaknya terletak pada bagian
atas larutan, dan (3) goyangkan tabung reaksi agar
pemanasan rata (Pembelajaran di Laboratorium, 2005, hal.
39)
V .5 Cara melarutkan (pengadukan)
(perlakuan sebelum dan sesudah gimana, panas apa ngga, trus reaksinya namanya
apa)
Percobaan ini dilakukan dengan tujuan agar praktikan dapat mengetahui
cara melarutkan atau pengadukan. Dalam percobaan ini, zat yang dilarutkan adalah
NaOH. Langkah pertama, gelas kimia disterilkan dengan aquades. Kemudian
timbang NaOH sebanyak 0,4 gram dan memasukkannya ke dalam gelas kimia.
Langkah selanjutnya yakni menambahkan akuades 20 mL dan diaduk dengan
batang pengaduk agar padatan NaOH dapat terlarut dengan sempurna. Reaksi
pelarutannya adalah NaOH(aq) + H2O menjadi Na+ (aq) + OH– (aq). NaOH yang
semula padatan dan berwarna putih berubah menjadi larutan yang tidak berwarna
setelah pelarutan dengan aquades. Setelah pelarutan, dapat dirasakan dinding gelas
kimia menjadi hangat. Hal ini dikarenakan terjadinya reaksi eksoterm, reaksi yang
terjadi dengan melepaskan kalor ke lingkungan. Dengan demikian suhu lingkungan
akan mengalami kenaikan (Sulni dkk., 2018).
V .6 Cara mengukur volume
Tujuan dari percobaan ini yaitu supaya praktikan dapat mengetahui
bagaimana cara mengukur volume secara tepat. Langkah pertama yang dilakukan
adalah memindahkan larutan NaOH ke dalam labu ukur dengan corong. Hal ini
bertujuan untuk menghindari tumpahnya larutan karena mulut labu ukur yang
kecil. Selanjutnya bilas gelas kimia dengan akuades dan air hasil pembilasan
tersebut dimasukkan ke dalam labu ukur. Langkah ini dilakukan berulang-ulang
agar larutan atau bahan kimia tidak tertinggal di dalam gelas kimia. Tambahkan
aquades ke dalam labu ukur sampai permukaan mendekati tanda garis. Jangan
sampai melewati tanda garis karena dapat mengurangi konsentrasi NaOH yang ada
sehingga percobaan pun gagal. Jika melewati garis, percobaan harus diulang dari
awal lagi. Maka dari itu gunakan pipet tetes untuk menambahkan cairan jika
larutan akan mendekati garis dan perhatikan juga meniskus larutan.
Meniskus adalah sifat fisik zat dalam wujud cair berupa penampakan
kelengkungan yang terjadi dan ada pada permukaan zat cair ketika zat berada
dalam tabung atau celah yang sempit (Aulia, 2022). Gaya tarik menarik antar
partikel zat dapat menjelaskan keadaan permukaan zat cair, yang berbentuk
cembung atau cekung. Keadaan permukaan zat cair seperti ini disebut peristiwa
meniskus. Meniskus cembung adalah permukaan zat cair yang berbentuk cembung
(melengkung ke atas atau melengkung ke luar pada suatu bejana), contohnya yaitu
air raksa, air di atas daun talas. Sedangkan meniskus cekung adalah permukaan zat
cair yang berbentuk cekung yaitu melengkung ke bawah atau melengkung ke
dalam pada suatu bejana, contohnya yaitu tinta pulpen dapat melekat pada kertas
(Irawan dan Sunardi, 2007). Ketika melakukan suatu pengukuran pastikan bagian
mata harus sejajar dengan bagian bawah meniskus untuk menghindari kesalahan
(Bresia, 1980). Kemudian tutup labu ukur dan lakukan pengocokan dengan posisi
telapak tangan memegang leher labu ukur dan jari telunjuk menekan tutup.
Dilakukan dengan membolak-balikkan labu ukur agar larutan menjadi homogen.
V .7 Cara melipat kertas saring (mencoba teknik 1 dan teknik 2)
Cara pertama melipat kertas saring adalah dengan melipat kertas saring
membentuk kerucut. Kemudian kaitkan pada corong dan basahi dinding corong
dengan aquades. Hal ini bertujuan agar kertas saring melekat dengan corong. Cara
ini cukup efektif, namun lapisan ganda dari kertas saring dapat menghambat proses
penyaringan. Cara kedua yaitu teknik akordian, yaitu melipat kertas saring sampai
kecil-kecil dan membentuk akordian, lalu bentuk kertas menjadi kerucut dan
tempatkan pada corong. Cara ini efektif karena menghasilkan bidang serap kertas
saring semakin luas dan dapat mempercepat proses penyaringan.
V .8 Cara menyaring
Percobaan ini bertujuan agar praktikan dapat mengetahui dan
melakukan urutan menyaring dan keefektifan dari berbagai jenis penyaringan.
Pada percobaan penyaringan ini praktikan melakukan tiga jenis penyaringan,
yaitu dekantasi, menggunakan kertas lipat teknik satu dan teknik dua. Langkah
pertama yaitu menyiapkan 3 gelas kimia 150 mL yang telah diisi 20 mL.
Selanjutnya aduk menggunakan batang pengaduk dan diamkan selama beberapa
menit hingga terbentuk endapan di dasar gelas kimia. Pada tahap pertama,
dilakukan proses penyaringan dengan teknik dekantasi. Dekantasi merupakan
salah satu teknik pemisahan dengan cara memisahkan antara filtrat (cairan)
dengan zat pengotornya ( Subaryono & Apriani, 2010). Proses ini dilakukan
dengan bantuan batang pengaduk agar larutan tidak tumpah. Hasil yang diperoleh
adalah larutan yang keruh karena banyak endapan asam salisilat yang masih
terbawa. Pada tahap kedua, dilakukan proses penyaringan dengan kertas saring
teknik lipat satu yaitu dengan melipat kertas sebanyak dua kali. Kemudian
meletakkan kertas saring pada corong dan beri aquades agar kertas melekat pada
corong. Hasil yang diperoleh dengan cara ini cukup efektif dan menghasilkan
larutan yang bening, namun penyaringan membutuhkan waktu lebih lama karena
lapisan ganda dari kertas saring.. Pada tahap ketiga, dilakukan prsoses
penyaringan dengan kertas saring teknik lipat dua (akordian), yaitu dengan
melibat kertas sampai kecil dan membentuk akordian, selanjutnya bentuk menjadi
kerucut dan letakkan pada corong. Hasil yang diperoleh dengan cara ini efektif
dan menghasilkan larutan yang bening, waktu penyaringan lebih cepat karena
bidang serap kertas saring semakin luas.

VI. Penutup
VI. 1 Kesimpulan
(menjawab tujuan)
VI. 1. 1 Praktikan mampu menjelaskan kegunaan dan alat-alat yang ada di
laboratorium
VI. 1. 2 Praktikan mampu menggunakan alat-alat yang ada di laboratorium
VI. 1. 3 Praktikan mampu melakukan percobaan dengan cara dan urutan yang
benar.
VI. 2 Saran
VI. 2. 1 Praktikan sebaiknya menggunakan alat-alat keselamatan kerja guna
menghindari kecelakaan kerja, seperti jas laboratorium, sarung tangan,, alas kaki
tertutup, masker, dan kaca mata pelindung.
VI. 2. 2 Alat-alat laboratorium sebaiknya diperbarui dan diperhatikan
perawatannya.
VI. 2. 3 Praktikan sebaiknya berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan
yang ada di laboratorium
LAMPIRAN
(lampiran perhitungan)
Lampiran Perhitungan
Konsentrasi NaOH setelah pengenceran
Tentukan konsentrasi NaOH setelah pengenceran. Jika konsentrasi awal 0,01 M. Volume
awal 20 mL dan volume akhir 100 mL.
Lampiran Dokumentasi

Gambar 1. Penimbangan Asam Salisilat Gambar 3. Pemanasan Aquades


dengan Tabung Reaksi

Gambar 2. Pelarutan Asam Salisilat Gambar 4. Pemanasan Aquades


dengan Gelas Kimia
Gambar Pengukuran Volume Larutan Gambar Penyaringan dengan Dekantasi
NaOH

Gambar Penyaringan dengan Gambar Penyaringan dengan Teknik Lipat


Teknik Lipat Satu Dua (Akordian)

DAFTAR PUSTAKA
Brescia, F., Arents, J., Meislich, H., dan Turk, A. (1980). Fundamentals of Chemistry
Laboratory Studies. (4th ed.). London : Academic press inc
Irawan, Etsa Indra dan Sunardi. 2007. Pelajaran IPA-Fisika Untuk SMP/MTs Kelas VII.
Bandung: CV. Yrama Widya
Khamidinal. 2009. Teknik Laboratorium Kimia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Subaryono., & Apriani.S.N.K. (2010). Pengaruh Dekantasi Filtrate pada Proses Ekstrasi
Alginat dari Sargassum sp. terhadap Mutu Produk yang Dihasilkan. Jurnal
Pascapanen dan Bioteknologi dan Perikanan.
Sulni, Erni Yunista, dan Witra Lili. 2018. E-modul Kimia Kelas XI: Reaksi Eksoterm
dan Endoterm .Direktorat Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Penggunaan pipet gondok dan pipet


volumebiasanyamenggunakanbantuanbola hisap.Cara mengambil
cairan menggunakan bola hisap yakni dengan memasukkan bola
hisap kedalam ujung pipetvolume. tekan tombol A pada bola hisap
untuk mengempiskan bola hisap, kemudian tekan tombol S untuk
mengambil zat cair kedalam pipet volume dan untuk mengeluarkan
zat cair dalam pipet volume yakni dengan menekan tombol E pada
bola hisap.

Anda mungkin juga menyukai