Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama


dalam pendidikan. Pendidik adalah pembimbing, pengarah yang biasa disebut
dengan guru. Berkaitan dengan hal tersebut, maka peran guru sangat besar
pengaruhnya terhadap keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar. Oleh
karena itu seorang guru atau pendidik memiliki peranan penting dalam
meningkatkan minat belajar siswa serta membantu memecahkan kesulitan siswa
terutama dalam kegiatan pembelajaran.
Seorang guru harus mampu memberi motivasi kepada anak didiknya dan
alangkah baiknya seorang pendidik memudahkan anak didiknya dalam
pembelajaran serta jangan mempersulit. Jika seorang guru mampu memberi
motivasi, memudahkan dan tidak mempersulit maka anak didiknya akan merasa
senang dan mudah dalam memahami pelajaran.

1
PEMBAHASAN

A. Hadits tentang pendidik harus mengutamakan prinsip memotivasi dan


memudahkan

1. Hadits

َ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ِإذَا َب َع‬


‫ث‬ ِ ُ ‫ال َكا َن رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ َُ َ ‫َع ْن َأبِي ُم‬
َ َ‫وسى ق‬

ِّ َ‫ش ُروا َواَل ُتَن ِّف ُروا َوي‬


‫س ُروا َواَل‬ َ َ‫ض َْأم ِر ِه ق‬
ِّ َ‫ال ب‬ ِ ‫َأص َحابِ ِه فِي َب ْع‬ ِ
ْ ‫َأح ًدا! م ْن‬
َ

!‫س ُروا‬
ِّ ‫ُت َع‬
2. Mufrodat

ِّ َ‫ب‬
‫ش ُرو‬ : kabar gembira

‫َواَل ُتَن ِّف ُرو‬ : dan janganlah kamu menimbulkan antipati

‫س ُرو‬
ِّ َ‫ي‬ : mudah

‫س ُروا‬
ِّ ‫اَل ُت َع‬ : jangan mempersulit

3. Terjemahan
“ Rasulullah SAW apabila mengutus salah satu orang sahabatnya untuk
mengerjakan sebagian perintahnya selalu berpesan “ Sampaikan berita
gembira oleh kalian dan janganlah kalian menimbulkan rasa antipati,
berlaku mudahlah kalian dan janganlah kalian mempersulit “.

B. Maksud Hadits
Untuk melaksanakan sebagian perintah Rasulullah SAW dalam
menyampaikan berita gembira/baik janganlah menimbulkan antipati, dan
bersikap memudahkan dan jangan mempersulit, berita gembira dapat pula

2
diartikan sebagai pelajaran atau materi pelajaran, dan hadits ini berkaitan
dengan seorang pendidik harus memotivasi serta memacu para anak didik
agar timbul keinginan dan kemampuannya untuk meningkatkan prestasi
dalam pembelajarannya dan yang dicita-citakan, dan dalam pembelajaran
hendaklah bersikap memudahkan dan jangan dipersulit.

Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, secara
disadari atau tidak disadari, untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu.1 Motivasi juga dapat diartikan sebagai usaha-usaha yang
dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin dicapai.2
Seorang guru harus dapat menimbulkan motivasi anak. 3 Motivasi
ini sebenarnya banyak digunakan dalam berbagi bidang dan situasi, tetapi
dalam uraian ini diarahkan kepada bidang pendidikan, khususnya dalam
pembelajaran. Motivasi memiliki peranan yang sangat penting dalam
pembelajaran, baik dalam proses maupun pencapaian hasil. Seorang siswa
yang memiliki motivasi tinggi, pada umumnya mampu meraih
keberhasilan dalam proses maupun output pembelajaran.4
Motivasi sebagai suatu proses, mengantarkan murid kepada
pengalaman-pengalaman yang memungkinkan mereka dapat belajar.
Sebagai proses, motivasi mempunyai fungsi antara lain:
1) Memberi semangat dan mengaktifkan murid agar tetap beminat dan
siaga.
2) Memusatkan perhatian anak pada tugas-tugas tertentu yang
berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar.
3) Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil
jangka panjang.5

1
Prof. Dr. H. Mohammad Asrori, M.Pd, Psikologi Pembelajaran, CV. Wacana Prima, Bandung,
Cet. Kedua, 2008, hlm. 183
2
Lihat, Ibid.
3
Prof. Dr. H. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2005, hlm.
117
4
Prof. Dr. H. Mohammad Asrori, M.Pd, Op.cit., hlm. 183-184
5
Dr. Zakiyah Darajat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Bumi Akara, Jakarta, 1995,
hlm. 141

3
Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam
rangka mengarahkan belajar anak didik di kelas, sebagai berikut :
1) Memberi nilai
2) Memberi hadiah
3) Kompetisi
4) Memberi pujian
5) Memberi hukuman
6) Media pembelajaran 6

Seorang guru dapat melaksanakan dari berbagai macam bentuk


motivasi diatas, dan yang penting diantaranya adalah penggunaan media
pembelajaran. Karena media pembelajaran akan memudahkan guru dalam
menyampaikan pelajaran dan memudahkan siswa dalam memahami materi
pelajaran tersebut. Dengan penggunaan media pembelajaran dapat
membangkitkan motivasi belajar 7
dan mempermudah dan mempercepat
pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan. 8

Nilai Tarbawi dalam hadits diatas adalah :


1. Pendidik harus mampu memotivasi anak didiknya agar dapat
menimbulkan gairah semangat belajar.
2. Pendidik hendaknya dalam memberi materi dari tingkatan yang mudah
ke yang sulit.
3. Dalam proses pembelajaran pendidik hendaknya menganalisa kendala-
kendala yang melatar belakangi anak didik.
4. Tidak menimbulkan adanya rasa antipati terhadap berbagai hal
didalam pembelajaran.
5. Pendidik harus memperhatikan situasi dan kondisi siswa.
6. Pendidik harus memudahkan siswa dalam proses pembelajaran.
6
Lihat, Fat Hurrahman, Motivasi Dan Bimbingan Dalam Belajar, dari website
http://udhiexz.wordpress.com/2008/08/13/motivasi-dan-bimbingan-dalam-belajar/, tgl 08-10-
2010.
7
Lihat, Prof. Dr. H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,, Kalam Mulia, Jakarta, 2002, hlm. 190
8
Lihat, Drs. Rudi Susilana, M.Si., Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan,
dan Penilaian, CV. Wacana Prima, Bandung, 2007, hlm. 14

4
KESIMPULAN

Dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa pendidik mempunyai


peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses
pembelajaran. Maka pendidik harus bisa menciptakan suatu kondisi yang mampu
memotivasi dan memudahkan anak didik dalam proses pembelajaran.
Banyak cara-cara yang bisa ditempuh untuk memotivasi anak didik,
diantaranya adalah ; memberi nilai, memberi hadiah, memberi pujian, memberi
hukuman, penggunaan media pembelajaran. Pendidik harus mampu memotivasi
anak didik dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, agar dapat tercipta
suasana yang berdampak pada semangat belajar.
Seorang pendidik juga harus memiliki prinsip memudahkan dan tidak
mempersulit anak didik dalam proses pembelajaran, diataranya adalah yang
berkaitan dengan materi yang diajarkan dan cara penyampaian materi. Semua itu
tidak lain mempunyai tujuan untuk lebih memberikan semangat dalam belajar dan
untuk peningkatan prestasi anak didik.

5
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. H. Mohammad Asrori, M.Pd, Psikologi Pembelajaran, CV. Wacana


Prima, Bandung, Cet. Kedua, 2008

Dr. H. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Kalam Mulia, Jakarta,


2005

Dr. Zakiyah Darajat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Bumi
Akara, Jakarta, 1995

Prof. Dr. H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,, Kalam Mulia, Jakarta, 2002

Drs. Rudi Susilana, M.Si., Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan,


Pemanfaatan, dan Penilaian, CV. Wacana Prima, Bandung, 2007

Fat Hurrahman, Motivasi Dan Bimbingan Dalam Belajar, dari website


http://udhiexz.wordpress.com/2008/08/13/motivasi-dan-bimbingan-dalam-belajar/

Anda mungkin juga menyukai