Anda di halaman 1dari 14

METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN PERSPEKTIF ALQUR’AN DAN HADITS

MATA KULIAH STUDY ALQURAN DAN HADITS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DOSEN PENGAMPU :

Prof.Dr.H.Abd. muis,MM

Disusun oleh :

Aluk maknunah : 213206030050

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

KH.ACHMAD SIDDIQ JEMBER

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah SWT,yang telah memberikan rahmat,taufiq dan hidayahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “studi Al-quran dan hadits pendidikan
Agama Islam” berupa makalah yang berjudul “ metode dan model pembelajaran perspektif Al-
quran dan hadits” maklah ini berisikan tentang bagaimna motodel dan model pembelajaran
perspektif AL-quran dan hadits.
Sangat kami sadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Terahir kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang berpran serta dalam
penyelesaian makalah ini,semoga allah senantiasa merahmati kita semua amin

Jember 30 oktober 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..1

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….2

BAB I
LATAR BELAKANG……………………………………………………………..3

RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian model dan metode pembelajran perspektif Al-quran dan hadits……………5


B. Macam-macam model dan metode pembelajaran perspektif Al-quran dan
hadits………….6

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN………………………………………………………………………7

BAB IV DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan nilai edukatif. Nilai
edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. interaksi yang
bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru
dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan
memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Dalam proses pendidikan
islam,salah satu faktor terpenting untuk tercapainya tujuan pendidikan adalah dengan
model dan metode pendidikan yang baik dan tepat. Sehingga bisa dibilang kedudukan
sebuah metode sangatlah signifikan. Sebaik apapun tujuan pendidikan, jika model dan metode
yang digunakan tidak tepat, maka tujuan tersebut akan sulit tercapai dengan baik.
Sebuah model dan metode akan mempengaruhi sampai tidaknya sebuah informasi
dapat diterima secara lengkap atau tidak. Bahkan model metode sebagai seni dalam
mentransfer ilmu pengetahuan
dianggap lebih penting dengan materi itu sendiri, ini sesuai dengan hikmah yang selalu
diingatkan kepada para pendidik yaitu “At-Thariqat Ahammu min al-Maddah”( metode jauh
lebih penting daripada materi). Terkait dengan metode pendidikan, Rasulullah SAW, sejak
awal sudah mencontohkan dan melakukan model metode pendidikan yang tepat kepada
para sahabatnya. Strategi pembelajaran yang beliau lakukan sangat akurat dan tepat dalam
menyampaikan ajaran islam. Rasulullah sangat memperhatikan situasi, kondisi dan karakter
seseorang sehingga nilai-nilai islam yang ditransferkan bisa dengan mudah dipahami dan
dikuasai oleh para sahabat. Maka dalam makalah ini akan dijelaskan beberapa model dan
metode pembelajran yang diterapkan oleh Rasulullah dalam proses pembelajaran

B.RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana definisi model dan metode pembelajaran?


2. Bagaimana model dan metode pembelajaran perspektif Al-Quran dan Hadits?

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui definisi model dan metode pembelajran


2. Untuk mengetahui model dan metode pembelajran perspektif Al-Quran dan hadits

.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Definisi model

Konsep model pembalajaran menurut Trianto (2010: 51), menyebutkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. Model pembelajaran mengacu
pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan
pengelolaan kelas.
Sedangkan metode pembelajaran menurut Djamarah, SB. (2006: 46) ”suatu cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan’. Dalam kegiatan belajar mengajar,
metode diperlukan oleh guru agar penggunaanya bervariasi sesuai yang ingin dicapai setelah
pengajaran berakhir. Dari konsep pembelajaran, model dan metode pembelajaran dapat
didefinisikan bahwa model pembelajaran adalah prosedur atau pola sistematis yang digunakan
sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran didalamnya terdapat strategi, teknik,
metode, bahan, media dan alat penilaian pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran adalah
cara atau tahapan yang digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan materi dan mekanisme
metode pembelajran.

B. Macam-macam model

1. Model Pembelajaran Langsung

a) Pengertian Model Pembelajaran Langsung

Pembelajaran langsung dapat didefinisikan sebagai model pembelajaran di mana


guru mentransformasikan informasi atau keterampilan secara langsung kepada peserta
didik, pembelajaran berorientasi pada tujuan dan distrukturkan oleh guru. (Depdiknas,
2010: 24). Menurut Killen dalam depdiknas (2010: 23) pembelajaran langsung atau
Direct Instruction merujuk pada berbagai teknik pembelajaran ekspositori (pemindahan
pengetahuan dari guru kepada murid secara langsung, misalnya melalui ceramah,
demonstrasi, dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas. Pendekatan dalam model
pembelajaran ini berpusat pada guru, dalam hal ini guru menyampaikan isi materi
pelajaran.dalam format yang sangat terstruktur, mengarahkan kegiatan para peserta didik,
dan mempertahankan fokus pencapaian akademik.
Seperti yang dikutib dalam Al-Quran surat Al-‘arof ayat: 143-145

ْ ‫ا ِ ِن‬6َ‫ ِل ف‬6َ‫ر اِلَى ا ْل َجب‬6ْ ُ‫رىنِ ْي َو ٰل ِك ِن ا ْنظ‬6َٰ ‫ا َل لَنْ ت‬6َ‫َولَ َّما َج ۤا َء ُم ْو ٰسى لِ ِم ْيقَاتِنَا َو َكلَّ َم ٗه َربُّ ٗۙه قَا َل َر ِّب اَ ِرنِ ْٓي اَ ْنظُ ْر اِلَ ْي ۗ َك ق‬
َ َ‫ه ف‬6ٗ َ‫تَقَ َّر َم َكان‬6‫اس‬
َ‫ ْوف‬6‫س‬
١٤٣ – َ‫س ْب ٰحنَ َك تُبْتُ اِلَ ْي َك َواَنَ ۠ا اَ َّو ُل ا ْل ُمْؤ ِمنِيْن‬ َ ‫ص ِعقً ۚا فَلَ َّمٓا اَفَا‬ ٰ
ُ ‫ق قَا َل‬ َ ‫ت َٰرىنِ ۚ ْي فَلَ َّما ت ََجلّى َربُّ ٗه لِ ْل َجبَ ِل َج َعلَ ٗه َد ًّكا َّو َخ َّر ُم ْو ٰسى‬
Artinya : Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah
Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, (Musa) berkata,
“Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.”
(Allah) berfirman, “Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke
gunung itu, jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya engkau dapat
melihat-Ku.” Maka ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) kepada
gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa
sadar, dia berkata, “Mahasuci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku
adalah orang yang pertama-tama beriman.”

ّ ٰ ‫س ِب ِر ٰس ٰلتِ ْي َوبِكَاَل ِم ْي ۖفَ ُخ ْذ َمٓا ٰاتَ ْيتُ َك َو ُكنْ ِّمنَ ال‬


١٤٤ – َ‫ش ِك ِريْن‬ ِ ‫اصطَفَ ْيتُ َك َعلَى النَّا‬ ٓ ٰ ‫قَا َل ٰي ُم ْو‬
ْ ‫سى اِنِّى‬

(Allah) berfirman, “Wahai Musa! Sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) engkau


dari manusia yang lain (pada masamu) untuk membawa risalah-Ku dan firman-Ku,
sebab itu berpegang-teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan
hendaklah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur

b) Tujuan Pembelajaran Langsung

Depdiknas (2010: 23) menyebutkan bahwa tujuan utama pembelajaran langsung


adalah untuk memaksimalkan penggunaan waktu belajar peserta didik. Beberapa temuan
dalam teori perilaku di antaranya adalah pencapaian peserta didik yang dihubungkan
dengan waktu yang digunakan oleh peserta didik dalam belajar atau mengerjakan tugas
dan kecepatan peserta didik untuk berhasil dalam dalam mengerjakan tugas sangat
positif.

C. Karakteristik Model Pembelajaran Langsung

Menurut Depdiknas (2010: 24), model pembelajaran langsung dapat diidentifikasi


beberapa karakteristik, yaitu :
1) Transformasi dan keterampilan secara langsung
2) Pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu
3) Materi pembelajaran yang telah terstruktur
4) Lingkungan belajar yang telah terstruktur 5) Distruktur oleh guru.

d. Tahapan Model Pembelajaran Langsung

Menurut Bruce dan Weil dalam Depdiknas (2010: 25), tahapan model
pembelajaran langsung adalah sebagai berikut :
1) Orientasi Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat
menolong peserta didik jika guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap
materi yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa : a) Kegiatan
pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang
telah dimiliki peserta didik. b) Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pelajaran c)
Memberikan penjelasan atau arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan selama
pembelajaran d) Menginformasikan kerangka pelajaran.
2) Presentasi Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa
konsep-konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa : a) Penyajian
materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai peserta didik dalam
waktu relative.

3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Istilah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) diadopsi dari istilah Inggris


Problem Based Instruction (PBI). Model pengajaran berdasarkan masalah ini telah
dikenal sejak zaman John Dewey. Dewasa ini, model pembelajaran ini mulai diangkat
sebab ditinjau secara umum pembelajaran berdasarkan masalah terdiri dari menyajikan
kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan
kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inquiri (Trianto, 2010:91).
pengembang pengajaran berdasarkan masalah telah memberikan model
pengajaran dan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Pengajuan pertanyaan atau masalah. Mereka mengajukan situasi kehidupan
nyata autentik, menghindari jawaban sederhana, dan memungkinkan adanya berbagai
macam solusi untuk situasi itu.
2. Berfokus pada keterkaitan antardisiplin. Sebagai contoh, masalah populasi
yang dimunculkan dalam pelajaran di Teluk Chesapeake mencakup berbagai subjek
akademik dan terapan mata pelajaran seperti biologi, ekonomi, sosiologi, pariwisata dan
pemerintahan.
3. Penyelidikan autentik. Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan
masalah, mengembangkan hipotesis, dan membuat ramalan, mengumpulkan dan
menganalisa informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat inferensi, dan
merumuskan kesimpulan.
4. Menghasilkan produk dan memamerkannya. Pembelajaran berdasarkan
masalah menuntut siswa untuk menghasilkan prodik tertentu dalam bentuk karya nyata
atau artefak dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah
yang mereka temukan.
5. Kolaborasi. Bekerjasama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan
terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagi inquiri
dan dialog untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan
Berdasarkan karakter tersebut, pembelajaran berdasarkan masalah memiliki
tujuan sebagai berikut:
1. Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan
pemecahan masalah.
2. Belajar peranan orang dewasa yang autentik.
3. Menjadi pembelajar yang mandiri.

Menurut Tan (dalam Rusman, 2011:229) Pembelajaran Berbasis Masalah


merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PMB kemampuan berpikir siswa
betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis,
sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan
kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.

4. Model Pembelajaran Kontekstual

Pengertian Pemebelajaran Kontekstual Pembelajaran Kontekstual (Contextual


Teaching and Learning) atau CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan
pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata,
sehingga siswa mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi dalam kehidupan
sehari-hari (Mulyasa: 2006: 102). Menurut Sanjaya (2006: 109) mengemukakan bahwa
CTL adalah suatu konsep pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan
siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata.

Menurut Johnson (2002: 35), pembelajaran dan pengajaran kontekstual


melibatkan para siswa dalam aktivitas penting yang membantu mereka mengaitkan
pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi. Nurhadi
(2003:5) mengemukakan pentingnya lingkungan belajar dalam pembelajaran kontekstual
sebagai berikut.
1) Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa.
Dari ”guru akting di depan kelas, siswa menonton” ke ”siswa aktif bekerja dan berkarya,
guru mengarahkan”.
2) Pembelajaran harus berpusat pada ‘bagaimana cara’ siswa menggunakan
pengetahuan baru mereka. Srategi belajar lebih dipentingkan dibandingkan hasilnya.
3) Umpan balik amat penting bagi siswa, yang berasal dari proses penilaian
(assesment) yang benar.
Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

Karakteristik CTL menurut Muslich (2007: 42) adalah sebagai berikut.


1. Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik, yaitu pembelajaran yang diarahkan
pada ketercapaian keterampilan dalam konteks kehidupan nyata atau pembelajaran yang
dilaksanakan dalam lingkungan yang alamiah (learning in real life setting).
2) Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan
tugas-tugas yang bermakna (meaningful learning).
3) Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna kepada
siswa (learning by doing).
4) Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, saling
mengoreksi antar teman (learning in a group).
5) Pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa kebersamaan, kerjasama, dan
saling memahami antara satu dengan yang lain secara mendalam (learning to know each other
deeply).
6) Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif, dan mementingkan kerja sama
(learning to ask, to inquiry, to work together).
7) Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan (learning as an enjoy activity).

C. Definisi metode

Metode dalam bahasa Arab disebut dengan al-thariq, artinya jalan. Jalan adalah sesuatu
yang dilalui supaya sampai ke tujuan. Mengajarkan materi pelajaran agar dapat diterima peserta
didik hendaknya menggunakan jalan yang tepat, atau dalam bahasa yang lebih tepatnya cara dan
upaya yang dipakai pendidik. Muhammad ‘Abdu Rahim Ghunaimat mendefinisikan metode
mengajar sebagai cara-cara yang praktis yang menjalankan tujuan-tujuan dari maksud-maksud
pengajaran.Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode merupakan cara atau jalan yang harus
dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan pendidikan sebagaimana yang
diharapkan, diperlukan suatu strategi dan teknik yang sering dikenal dengan metode
pembelajaran. Secara definitif, metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh
yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan (Ismail SM, 2008: 8).
Pentingnya penggunaan metode pembelajaran dalam dunia pendidikan telah diisyaratkan oleh
Allah swt. dalam Al-Quran.

‫ض َّل َعنْ َس ِب ْيلِهٖ َوه َُو اَعْ لَ ُم‬ َ ‫ِي اَحْ َس ۗنُ اِنَّ َر َّب‬
َ ْ‫ك ه َُو اَعْ لَ ُم ِب َمن‬ َ ‫ا ُ ْد ُع ا ِٰلى َس ِبي ِْل َرب‬
َ ‫ِّك ِب ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْوعِ َظ ِة ْال َح َس َن ِة َو َجاد ِْل ُه ْم ِبالَّتِيْ ه‬
‫ِب ْال ُم ْه َت ِديْن‬

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk”. (QS. An Nahl (16) : 125)

Macam-macam Metode Pembelajaran

Ada beberapa macam metode pembelajaran yang mana metode ini akan dilengkapi
hadits-hadits sehingga dari penjelasan hadits tersebut mengandung aspek dalam dunia
pendidikan. Diantaranya ialah: metode ceramah, metode diskusi, , metode tanya jawab, metode
demonstrasi, dan lain sebagainya (Nizar danHasibuan, 2011).

1. Metode Ceramah Metode ceramah adalah cara menyampaikan suatu pelajaran tertentu
dengan jalan penuturan secara lisan kepada anak didik atau khalayak ramai. Metode
ceramah ini pernah dilakukan oleh Rasulullah ketika turun wahyu yang memerintahkan
untuk dakwah secara terang-terangan, seperti hadis berikut:( Al-Asqalani, 1997).

‫ عَنْ َأبِ ْي‬،‫ ة‬6‫ط ْل َح‬ َ ‫ى ْبن‬6 ‫س‬ َ ‫ عَنْ ُم ْو‬،‫ عَنْ َع ْب ِد ْال َما لِ ِك ْبن ُع َمر‬،‫ َح َد ثَنَا َج ِر ْي ٌر‬،‫ قَا َل‬،‫ب‬ َ ‫َح َد ثَنَا قُتَ ْيبَة ْبن‬
ِ ‫س ِع ْي ٌد َو ُز َه ْي ِر ْبن َح ْر‬
َ ‫ ِه َو‬6‫لَّى هللاُ َعلَ ْي‬6 ‫ص‬
‫لَ َم‬6 ‫س‬ ُ ‫ َدعَا َر‬،)125:‫ش ْي َر نَ َك ْاَأل ْق َربِيْنَ " (الشعراء‬
َ ‫ ْو ُل هللا‬6 ‫س‬ ِ ‫ لَ َّماَأ ْنزَ لَتْ َه ِذ ِه اَأليَ ِة " َوَأ ْن ِذر َع‬،‫ُه َر ْي َرةَ قَا َل‬
،‫ب‬ِ ‫ر ْة ْبن َك َع‬666
َ ‫ابَنِ ْي ُم‬666َ‫ ي‬.‫ ُك ْم ِمنَ النَّا ِر‬666‫س‬ ِ ُ‫ذوا َأ ْنف‬666
ُ ِ‫ َأ ْنق‬،‫َؤي‬666
ْ ُ‫ابَنِ ْي َك َع ْب بِنْ ل‬666َ‫ "ي‬،‫ا َل‬666َ‫ فَق‬.‫ص‬ ُّ ‫ فَ َع ُّم َو َخ‬،‫اجتَ َم ُع ْوا‬666
ْ َ‫ ف‬،‫يَّا‬666‫س‬ ِ ‫قُ َر ْي‬
ِ ُ‫ اُ ْنقِ ُذوا َأ ْنف‬،‫ يَابَنِ ْي َع ْب ُد ْال ُمطَلِ ْب‬.‫س ُك ْم ِمنَ النَّا ِر‬
،ُ‫ يَا فَا ِط َمة‬.‫س ُك ْم ِمنَ النَّا ِر‬ ِ ُ‫ َأ ْنقِ ُذوا َأ ْنف‬،‫ش َم‬
ِ ‫ يَابَنِ ْي هَا‬.‫س ُك ْم ِمنَ النَّا ِر‬ِ َ‫َأ ْنقِ ُذوااَ ْنف‬
َ ‫ َغ ْي َر َأنَّ لَ ُك ْم َر ِح ًما‬.‫ش ْيَئا‬
(‫)رواه مسلم‬   " .‫سا بِلُ َها بِبِاَل لِ َها‬ َ ِ‫ فَِإنِّ ْي اَل َأ ْملَ َك لَ ُك ْم ِمنَ هللا‬،‫س ِك ِمنَ النَّا ِر‬
ِ ُ‫ي َأ ْنف‬
ْ ‫َأ ْنقِ ِذ‬
Artinya :
Menceritakan kepada kami Qutaibah ibn Sa’id dan Zuhair ibn Harb, berkata,
“Menceritakan kepada kami Jarir, dari ‘Abdul Malik ibn ‘Umair, dari Musa ibn
Thalhah, dari Abu Hurairah, ia berkata, “Tatkala diturunkan ayat ini: “Dan
peringatkanlah para kerabatmu yang terdekat(Q.S. Al-Syu’ara:125), maka Rasulullah
SAW memanggil orang-orang Quraisy. Setelah meraka berkumpul, Rasulullah SAW
berbicara secara umum dan khusus. Beliau bersabda, “Wahai Bani Ka’ab ibn Luaiy,
selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Bani ‘Abdi Syams, selamatkanlah diri
kalian dari neraka! Wahai Bani ‘Abdi Manaf, selamatkanlah diri kalian dari neraka!
Wahai Bani Hasyim, selamatkanlah diri kalian dari neraka!, wahai Fatimah,
selamatkanlah dirimu dari neraka! Karena aku tidak kuasa menolak sedikitpun
siksaan Allah terhadap kalian. Aku hanya punya hubungan kekeluargaan dengan
kalian yang akan aku sambung dengan sungguh-sungguh”. (H.R. Muslim )

2. Metode Diskusi Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana
guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk
mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan,
atu menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah (Hasibuan, 1985).
Metode ini memberikan keleluasan dan keberanian kepada peserta didik untuk
mengemukakan pendapatnya. Metode ini disebut pula metode Hiwār yang meliputi
dialog khitabi dan ta’abbudi (bertanya dan lalu menjawab); dialog deksriftif dan dialog
naratif (menggambarkan dan lalu mencermati); dialog argumentatif (berdiskusi lalu
mengemukakan alasan kuat); Adapun salah satu hadits yang berkaitan dengan metode
diskusi tersebut yaitu

‫سو َل‬ ُ ‫س َم ِعي ُل َو ُه َو ابْنُ َج ْعفَ ٍر عَنْ ا ْل َعاَل ِء عَنْ َأبِي ِه عَنْ َأبِي ه َُر ْي َرةَ َأنَّ َر‬ َ ُ‫َح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ بْن‬
ْ ‫س ِعي ٍد َو َعلِ ُّي بْنُ ُح ْج ٍر قَااَل َح َّدثَنَا ِإ‬
‫س ِمنْ ُأ َّمتِي‬ َ ِ‫س ِفينَا َمنْ اَل ِد ْر َه َم لَهُ َواَل َمتَا َع فَقَا َل ِإنَّ ا ْل ُم ْفل‬
ُ ِ‫س قَالُوا ا ْل ُم ْفل‬ُ ِ‫سلَّ َم قَا َل َأتَ ْدرُونَ َما ا ْل ُم ْفل‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ ‫هَّللا‬
‫ َذا فَيُ ْعطَى‬6َ‫ َر َب ه‬6‫ض‬ َ ‫سفَكَ َد َم َه َذا َو‬ َ ‫شتَ َم َه َذا َوقَ َذفَ َه َذا َوَأ َك َل َما َل َه َذا َو‬ َ ‫صيَ ٍام َو َز َكا ٍة َويَْأتِي قَ ْد‬ َ ‫َيْأتِي يَ ْو َم ا ْلقِيَا َم ِة ِب‬
ِ ‫صاَل ٍة َو‬
‫ ِر َح‬6 ُ‫ ِه ثُ َّم ط‬6‫ضى َما َعلَ ْي ِه ُأ ِخ َذ ِمنْ َخطَايَا ُه ْم فَطُ ِر َحتْ َعلَ ْي‬ َ ‫سنَاتُهُ قَ ْب َل َأنْ يُ ْق‬
َ ‫سنَاتِ ِه فَِإنْ فَنِيَتْ َح‬ َ ‫سنَاتِ ِه َو َه َذا ِمنْ َح‬
َ ‫َه َذا ِمنْ َح‬
(‫)رواه مسلم‬ .‫فِي النَّا ِر‬
Artinya :
Hadis Qutaibah ibn Sâ’id dan Ali ibn Hujr, katanya hadis Ismail dan dia ibnu Ja’far
dari ‘Alâ’ dari ayahnya dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda:
Tahukah kalian siapa orang yang muflis (bangkrut)?, jawab mereka; orang yang tidak
memiliki dirham dan harta. Rasul bersabda; Sesungguhnya orang yang muflis dari
ummatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) salat, puasa
dan zakat,. Dia datang tapi telah mencaci ini, menuduh ini, memakan harta orang ini,
menumpahkan darah (membunuh) ini dan memukul orang ini. Maka orang itu diberi
pahala miliknya. Jika kebaikannya telah habis sebelum ia bisa menebus
kesalahannya, maka dosa-dosa mereka diambil dan dicampakkan kepadanya,
kemudian ia dicampakkan ke neraka.(H.R. Muslim

a. Penjelasan Hadits Hadits ini menjelaskan bahwa Rasulullah SAW memulai


pembelajaran dengan bertanya dan jawaban sahabat ternyata salah, maka Rasulullah
menjelaskan bahwa bangkrut dimaksud bukanlah menurut bahasa. Tetapi bangkrut
yang dimaksudkan adalah peristiwa di akhirat tentang pertukaran amal kebaikan
dengan kesalahan.
b. Aspek Pendidikan Metode diskusi sering digunakan Rasulullah SAW bersama para
sahabat terutama untuk mencari solusi dan kata sepakat dalam memecahkan berbagai
macam persoalan atau masalah yang dihadapi Rasulullah dan para sahabat

3. Metode Tanya Jawab Mengungkapkan bahwa metode tanya jawab dapat pula diartikan
sebagai format interaksi antara pendidik dengan peserta didik melalui kegiatan bertanya
yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respons lisan dari siswa, sehingga dapat
menumbuhkan pengetahuan guru pada diri peserta didik (Moedjiono dan Dimyati. 2006).
Metode tanya jawab merupakan salah satu teknik mengajar yang dapat membantu
kekurangankekurangan yang terdapat pada metode ceramah. Ini disebabkan karena
pendidik dapat memperoleh gambaran sejauh mana peserta didik dapat mengertidan
dapatmengungkapkan apa yang telah diceramahkan. Rasulullah pernah mempergunakan
metode tanya jawab misalnya tanya jawab antara Rasulullah dengan Malaikat Jibril,
ketika Malaikat Jibril menguji Rasulullah tentang iman, islam dan ihsan.Adapun hadits
yang berkaitan dengan metode tanya jawab, yaitu:
ْ ُ‫ا َل ُأ ُّم َك ثُ َّم ُأ ُّمكَ ثُ َّم ُأ ُّم َك ثُ َّم َأب‬6َ‫ ْحبَ ِة ؟ ق‬6‫الص‬
َ‫اك‬66َ‫اكَ َأ ْدن‬66َ‫و َك ثُ َّم َأ ْدن‬6 ُّ ‫ ِن‬6‫س‬ ُّ 6‫ ْو ُل هَّللا ِ َمنْ َأ َح‬6‫س‬
ِ ‫ق النَّا‬
ْ ‫س بِ ُح‬ ُ ‫عَنْ َأبِي ُه َر ْي َرةَ قَا َل قَا َل َر ُج ٌل يَا َر‬
)‫(رواه مسلم‬
Dari Abu Hurairah r.a Berkata : ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasul. Ya
Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak saya hormati? Beliau menjawab : “Ibumu,
kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian ayahmu, kemudian yang lebih dekat dan yang
lebih dekat dengan kamu (HR. Muslim)

3. Metode Demontrasi
Istilah demonstrasi dalam pengajaran dipakai untuk menggambarkan suatu cara
mengajar yang pada umumnya penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasian
peralatan barang atau benda. Dengan kata lain metode demonstrasi adalah metode mengajar
dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan
atau materi yang sedang disajikan (Kaifa, Muhibin, Syah. 2000: 208). Hadits yang berkaitan
dengan metode ini antara lain :

‫بَّابَ ِة‬6 ‫الس‬ َ ‫الجنَّ ِة َوَأش‬


َّ ِ‫َار َمالِ ٌك ب‬ َ ‫سلَّ َم َكافِ ُل اليَتِ ْي ِم لَهُ َأ ْو لِ َغ ْي ِر ِه َأنَا َوه َُو َك َهاتَ ْي ِن فِي‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫عَنْ َأبِي ُه َر ْي َرةَ قَا َل قَا َل َر‬
َ ِ ‫س ْو ُل هَّللا‬
‫طى‬ َ ‫س‬ ْ ‫َوال ُو‬
(‫)رواه مسلم‬
Dari Abu Hurairah r.a , Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : orang yang menanggung
hidup anak yatim atau yang lainnya, maka saya ( Nabi) dan dia seperti ini di dalam syurga
dan Imam Malik mengisyaratkan seperti jari telenjuk dan tengah (HR. Imam Muslim)
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Itulah beberapa macam model dan metode pembelajaran yang mana model dan
metode tersebut dilengkapi dengan hadis-hadis sehingga dari penjelasan hadis ini
mengandung metode-metode yang sering kita gunakan atau kita rasakan ketika proses
belajar mengajar berlangsung. Model dan Metode pembelajaran adalah cara yang
dipergunakan pendidik dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik,
sehingga dengan metode yang tepat dan sesuai, bahan pelajaran dapat dikuasai dengan
baik oleh peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Dahar, R. W. 2006. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga. Echols, John M.
Dan Hassan Shadily. 2014. Kamus Inggris – Indonesia Edisi yang diperbaharui. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama. Haekal, Muhammad Hussein. 1982. Sejarah Hidup Muhammad.
Bogor: Litera Antar Nusa. Hamka.1988. Sejarah Umat IslamI, Jakarta: Bulan Bintang. Ibnu
Hajar Al Asqalani, Al Imam Al Hafizh. 1997. Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhari. Riyadh:
Maktabah Darussalam. Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta. SamsulNizar, dan Hasibuan, Zainal Efendi. 2011. Hadis Tarbawi; Membangun
Kerangka Pendidikan Ideal Perspektif Rasulullah. Jakarta: Kalam Mulia. Surakhmad, Winarno.
1979. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai