DOSEN PENGAMPU :
Prof.Dr.H.Abd. muis,MM
Disusun oleh :
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah SWT,yang telah memberikan rahmat,taufiq dan hidayahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “studi Al-quran dan hadits pendidikan
Agama Islam” berupa makalah yang berjudul “ metode dan model pembelajaran perspektif Al-
quran dan hadits” maklah ini berisikan tentang bagaimna motodel dan model pembelajaran
perspektif AL-quran dan hadits.
Sangat kami sadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Terahir kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang berpran serta dalam
penyelesaian makalah ini,semoga allah senantiasa merahmati kita semua amin
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….2
BAB I
LATAR BELAKANG……………………………………………………………..3
RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN………………………………………………………………………7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan nilai edukatif. Nilai
edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. interaksi yang
bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru
dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan
memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Dalam proses pendidikan
islam,salah satu faktor terpenting untuk tercapainya tujuan pendidikan adalah dengan
model dan metode pendidikan yang baik dan tepat. Sehingga bisa dibilang kedudukan
sebuah metode sangatlah signifikan. Sebaik apapun tujuan pendidikan, jika model dan metode
yang digunakan tidak tepat, maka tujuan tersebut akan sulit tercapai dengan baik.
Sebuah model dan metode akan mempengaruhi sampai tidaknya sebuah informasi
dapat diterima secara lengkap atau tidak. Bahkan model metode sebagai seni dalam
mentransfer ilmu pengetahuan
dianggap lebih penting dengan materi itu sendiri, ini sesuai dengan hikmah yang selalu
diingatkan kepada para pendidik yaitu “At-Thariqat Ahammu min al-Maddah”( metode jauh
lebih penting daripada materi). Terkait dengan metode pendidikan, Rasulullah SAW, sejak
awal sudah mencontohkan dan melakukan model metode pendidikan yang tepat kepada
para sahabatnya. Strategi pembelajaran yang beliau lakukan sangat akurat dan tepat dalam
menyampaikan ajaran islam. Rasulullah sangat memperhatikan situasi, kondisi dan karakter
seseorang sehingga nilai-nilai islam yang ditransferkan bisa dengan mudah dipahami dan
dikuasai oleh para sahabat. Maka dalam makalah ini akan dijelaskan beberapa model dan
metode pembelajran yang diterapkan oleh Rasulullah dalam proses pembelajaran
B.RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Definisi model
Konsep model pembalajaran menurut Trianto (2010: 51), menyebutkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. Model pembelajaran mengacu
pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan
pengelolaan kelas.
Sedangkan metode pembelajaran menurut Djamarah, SB. (2006: 46) ”suatu cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan’. Dalam kegiatan belajar mengajar,
metode diperlukan oleh guru agar penggunaanya bervariasi sesuai yang ingin dicapai setelah
pengajaran berakhir. Dari konsep pembelajaran, model dan metode pembelajaran dapat
didefinisikan bahwa model pembelajaran adalah prosedur atau pola sistematis yang digunakan
sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran didalamnya terdapat strategi, teknik,
metode, bahan, media dan alat penilaian pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran adalah
cara atau tahapan yang digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan materi dan mekanisme
metode pembelajran.
B. Macam-macam model
ْ ا ِ ِن6َ ِل ف6َر اِلَى ا ْل َجب6ْ ُرىنِ ْي َو ٰل ِك ِن ا ْنظ6َٰ ا َل لَنْ ت6ََولَ َّما َج ۤا َء ُم ْو ٰسى لِ ِم ْيقَاتِنَا َو َكلَّ َم ٗه َربُّ ٗۙه قَا َل َر ِّب اَ ِرنِ ْٓي اَ ْنظُ ْر اِلَ ْي ۗ َك ق
َ َه ف6ٗ َتَقَ َّر َم َكان6اس
َ ْوف6س
١٤٣ – َس ْب ٰحنَ َك تُبْتُ اِلَ ْي َك َواَنَ ۠ا اَ َّو ُل ا ْل ُمْؤ ِمنِيْن َ ص ِعقً ۚا فَلَ َّمٓا اَفَا ٰ
ُ ق قَا َل َ ت َٰرىنِ ۚ ْي فَلَ َّما ت ََجلّى َربُّ ٗه لِ ْل َجبَ ِل َج َعلَ ٗه َد ًّكا َّو َخ َّر ُم ْو ٰسى
Artinya : Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah
Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, (Musa) berkata,
“Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.”
(Allah) berfirman, “Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke
gunung itu, jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya engkau dapat
melihat-Ku.” Maka ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) kepada
gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa
sadar, dia berkata, “Mahasuci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku
adalah orang yang pertama-tama beriman.”
Menurut Bruce dan Weil dalam Depdiknas (2010: 25), tahapan model
pembelajaran langsung adalah sebagai berikut :
1) Orientasi Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat
menolong peserta didik jika guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap
materi yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa : a) Kegiatan
pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang
telah dimiliki peserta didik. b) Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pelajaran c)
Memberikan penjelasan atau arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan selama
pembelajaran d) Menginformasikan kerangka pelajaran.
2) Presentasi Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa
konsep-konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa : a) Penyajian
materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai peserta didik dalam
waktu relative.
C. Definisi metode
Metode dalam bahasa Arab disebut dengan al-thariq, artinya jalan. Jalan adalah sesuatu
yang dilalui supaya sampai ke tujuan. Mengajarkan materi pelajaran agar dapat diterima peserta
didik hendaknya menggunakan jalan yang tepat, atau dalam bahasa yang lebih tepatnya cara dan
upaya yang dipakai pendidik. Muhammad ‘Abdu Rahim Ghunaimat mendefinisikan metode
mengajar sebagai cara-cara yang praktis yang menjalankan tujuan-tujuan dari maksud-maksud
pengajaran.Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode merupakan cara atau jalan yang harus
dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan pendidikan sebagaimana yang
diharapkan, diperlukan suatu strategi dan teknik yang sering dikenal dengan metode
pembelajaran. Secara definitif, metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh
yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan (Ismail SM, 2008: 8).
Pentingnya penggunaan metode pembelajaran dalam dunia pendidikan telah diisyaratkan oleh
Allah swt. dalam Al-Quran.
ض َّل َعنْ َس ِب ْيلِهٖ َوه َُو اَعْ لَ ُم َ ِي اَحْ َس ۗنُ اِنَّ َر َّب
َ ْك ه َُو اَعْ لَ ُم ِب َمن َ ا ُ ْد ُع ا ِٰلى َس ِبي ِْل َرب
َ ِّك ِب ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْوعِ َظ ِة ْال َح َس َن ِة َو َجاد ِْل ُه ْم ِبالَّتِيْ ه
ِب ْال ُم ْه َت ِديْن
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk”. (QS. An Nahl (16) : 125)
Ada beberapa macam metode pembelajaran yang mana metode ini akan dilengkapi
hadits-hadits sehingga dari penjelasan hadits tersebut mengandung aspek dalam dunia
pendidikan. Diantaranya ialah: metode ceramah, metode diskusi, , metode tanya jawab, metode
demonstrasi, dan lain sebagainya (Nizar danHasibuan, 2011).
1. Metode Ceramah Metode ceramah adalah cara menyampaikan suatu pelajaran tertentu
dengan jalan penuturan secara lisan kepada anak didik atau khalayak ramai. Metode
ceramah ini pernah dilakukan oleh Rasulullah ketika turun wahyu yang memerintahkan
untuk dakwah secara terang-terangan, seperti hadis berikut:( Al-Asqalani, 1997).
عَنْ َأبِ ْي، ة6ط ْل َح َ ى ْبن6 س َ عَنْ ُم ْو، عَنْ َع ْب ِد ْال َما لِ ِك ْبن ُع َمر، َح َد ثَنَا َج ِر ْي ٌر، قَا َل،ب َ َح َد ثَنَا قُتَ ْيبَة ْبن
ِ س ِع ْي ٌد َو ُز َه ْي ِر ْبن َح ْر
َ ِه َو6لَّى هللاُ َعلَ ْي6 ص
لَ َم6 س ُ َدعَا َر،)125:ش ْي َر نَ َك ْاَأل ْق َربِيْنَ " (الشعراء
َ ْو ُل هللا6 س ِ لَ َّماَأ ْنزَ لَتْ َه ِذ ِه اَأليَ ِة " َوَأ ْن ِذر َع،ُه َر ْي َرةَ قَا َل
،بِ ر ْة ْبن َك َع666
َ ابَنِ ْي ُم666َ ي. ُك ْم ِمنَ النَّا ِر666س ِ ُذوا َأ ْنف666
ُ ِ َأ ْنق،َؤي666
ْ ُابَنِ ْي َك َع ْب بِنْ ل666َ "ي،ا َل666َ فَق.ص ُّ فَ َع ُّم َو َخ،اجتَ َم ُع ْوا666
ْ َ ف،يَّا666س ِ قُ َر ْي
ِ ُ اُ ْنقِ ُذوا َأ ْنف، يَابَنِ ْي َع ْب ُد ْال ُمطَلِ ْب.س ُك ْم ِمنَ النَّا ِر
،ُ يَا فَا ِط َمة.س ُك ْم ِمنَ النَّا ِر ِ ُ َأ ْنقِ ُذوا َأ ْنف،ش َم
ِ يَابَنِ ْي هَا.س ُك ْم ِمنَ النَّا ِرِ ََأ ْنقِ ُذوااَ ْنف
َ َغ ْي َر َأنَّ لَ ُك ْم َر ِح ًما.ش ْيَئا
()رواه مسلم " .سا بِلُ َها بِبِاَل لِ َها َ ِ فَِإنِّ ْي اَل َأ ْملَ َك لَ ُك ْم ِمنَ هللا،س ِك ِمنَ النَّا ِر
ِ ُي َأ ْنف
ْ َأ ْنقِ ِذ
Artinya :
Menceritakan kepada kami Qutaibah ibn Sa’id dan Zuhair ibn Harb, berkata,
“Menceritakan kepada kami Jarir, dari ‘Abdul Malik ibn ‘Umair, dari Musa ibn
Thalhah, dari Abu Hurairah, ia berkata, “Tatkala diturunkan ayat ini: “Dan
peringatkanlah para kerabatmu yang terdekat(Q.S. Al-Syu’ara:125), maka Rasulullah
SAW memanggil orang-orang Quraisy. Setelah meraka berkumpul, Rasulullah SAW
berbicara secara umum dan khusus. Beliau bersabda, “Wahai Bani Ka’ab ibn Luaiy,
selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Bani ‘Abdi Syams, selamatkanlah diri
kalian dari neraka! Wahai Bani ‘Abdi Manaf, selamatkanlah diri kalian dari neraka!
Wahai Bani Hasyim, selamatkanlah diri kalian dari neraka!, wahai Fatimah,
selamatkanlah dirimu dari neraka! Karena aku tidak kuasa menolak sedikitpun
siksaan Allah terhadap kalian. Aku hanya punya hubungan kekeluargaan dengan
kalian yang akan aku sambung dengan sungguh-sungguh”. (H.R. Muslim )
2. Metode Diskusi Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana
guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk
mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan,
atu menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah (Hasibuan, 1985).
Metode ini memberikan keleluasan dan keberanian kepada peserta didik untuk
mengemukakan pendapatnya. Metode ini disebut pula metode Hiwār yang meliputi
dialog khitabi dan ta’abbudi (bertanya dan lalu menjawab); dialog deksriftif dan dialog
naratif (menggambarkan dan lalu mencermati); dialog argumentatif (berdiskusi lalu
mengemukakan alasan kuat); Adapun salah satu hadits yang berkaitan dengan metode
diskusi tersebut yaitu
سو َل ُ س َم ِعي ُل َو ُه َو ابْنُ َج ْعفَ ٍر عَنْ ا ْل َعاَل ِء عَنْ َأبِي ِه عَنْ َأبِي ه َُر ْي َرةَ َأنَّ َر َ َُح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ بْن
ْ س ِعي ٍد َو َعلِ ُّي بْنُ ُح ْج ٍر قَااَل َح َّدثَنَا ِإ
س ِمنْ ُأ َّمتِي َ ِس ِفينَا َمنْ اَل ِد ْر َه َم لَهُ َواَل َمتَا َع فَقَا َل ِإنَّ ا ْل ُم ْفل
ُ ِس قَالُوا ا ْل ُم ْفلُ ِسلَّ َم قَا َل َأتَ ْدرُونَ َما ا ْل ُم ْفل
َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو
َ ِ هَّللا
َذا فَيُ ْعطَى6َ َر َب ه6ض َ سفَكَ َد َم َه َذا َو َ شتَ َم َه َذا َوقَ َذفَ َه َذا َوَأ َك َل َما َل َه َذا َو َ صيَ ٍام َو َز َكا ٍة َويَْأتِي قَ ْد َ َيْأتِي يَ ْو َم ا ْلقِيَا َم ِة ِب
ِ صاَل ٍة َو
ِر َح6 ُ ِه ثُ َّم ط6ضى َما َعلَ ْي ِه ُأ ِخ َذ ِمنْ َخطَايَا ُه ْم فَطُ ِر َحتْ َعلَ ْي َ سنَاتُهُ قَ ْب َل َأنْ يُ ْق
َ سنَاتِ ِه فَِإنْ فَنِيَتْ َح َ سنَاتِ ِه َو َه َذا ِمنْ َح
َ َه َذا ِمنْ َح
()رواه مسلم .فِي النَّا ِر
Artinya :
Hadis Qutaibah ibn Sâ’id dan Ali ibn Hujr, katanya hadis Ismail dan dia ibnu Ja’far
dari ‘Alâ’ dari ayahnya dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda:
Tahukah kalian siapa orang yang muflis (bangkrut)?, jawab mereka; orang yang tidak
memiliki dirham dan harta. Rasul bersabda; Sesungguhnya orang yang muflis dari
ummatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) salat, puasa
dan zakat,. Dia datang tapi telah mencaci ini, menuduh ini, memakan harta orang ini,
menumpahkan darah (membunuh) ini dan memukul orang ini. Maka orang itu diberi
pahala miliknya. Jika kebaikannya telah habis sebelum ia bisa menebus
kesalahannya, maka dosa-dosa mereka diambil dan dicampakkan kepadanya,
kemudian ia dicampakkan ke neraka.(H.R. Muslim
3. Metode Tanya Jawab Mengungkapkan bahwa metode tanya jawab dapat pula diartikan
sebagai format interaksi antara pendidik dengan peserta didik melalui kegiatan bertanya
yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respons lisan dari siswa, sehingga dapat
menumbuhkan pengetahuan guru pada diri peserta didik (Moedjiono dan Dimyati. 2006).
Metode tanya jawab merupakan salah satu teknik mengajar yang dapat membantu
kekurangankekurangan yang terdapat pada metode ceramah. Ini disebabkan karena
pendidik dapat memperoleh gambaran sejauh mana peserta didik dapat mengertidan
dapatmengungkapkan apa yang telah diceramahkan. Rasulullah pernah mempergunakan
metode tanya jawab misalnya tanya jawab antara Rasulullah dengan Malaikat Jibril,
ketika Malaikat Jibril menguji Rasulullah tentang iman, islam dan ihsan.Adapun hadits
yang berkaitan dengan metode tanya jawab, yaitu:
ْ ُا َل ُأ ُّم َك ثُ َّم ُأ ُّمكَ ثُ َّم ُأ ُّم َك ثُ َّم َأب6َ ْحبَ ِة ؟ ق6الص
َاك66َاكَ َأ ْدن66َو َك ثُ َّم َأ ْدن6 ُّ ِن6س ُّ 6 ْو ُل هَّللا ِ َمنْ َأ َح6س
ِ ق النَّا
ْ س بِ ُح ُ عَنْ َأبِي ُه َر ْي َرةَ قَا َل قَا َل َر ُج ٌل يَا َر
)(رواه مسلم
Dari Abu Hurairah r.a Berkata : ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasul. Ya
Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak saya hormati? Beliau menjawab : “Ibumu,
kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian ayahmu, kemudian yang lebih dekat dan yang
lebih dekat dengan kamu (HR. Muslim)
3. Metode Demontrasi
Istilah demonstrasi dalam pengajaran dipakai untuk menggambarkan suatu cara
mengajar yang pada umumnya penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasian
peralatan barang atau benda. Dengan kata lain metode demonstrasi adalah metode mengajar
dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan
atau materi yang sedang disajikan (Kaifa, Muhibin, Syah. 2000: 208). Hadits yang berkaitan
dengan metode ini antara lain :
A. KESIMPULAN
Itulah beberapa macam model dan metode pembelajaran yang mana model dan
metode tersebut dilengkapi dengan hadis-hadis sehingga dari penjelasan hadis ini
mengandung metode-metode yang sering kita gunakan atau kita rasakan ketika proses
belajar mengajar berlangsung. Model dan Metode pembelajaran adalah cara yang
dipergunakan pendidik dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik,
sehingga dengan metode yang tepat dan sesuai, bahan pelajaran dapat dikuasai dengan
baik oleh peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Dahar, R. W. 2006. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga. Echols, John M.
Dan Hassan Shadily. 2014. Kamus Inggris – Indonesia Edisi yang diperbaharui. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama. Haekal, Muhammad Hussein. 1982. Sejarah Hidup Muhammad.
Bogor: Litera Antar Nusa. Hamka.1988. Sejarah Umat IslamI, Jakarta: Bulan Bintang. Ibnu
Hajar Al Asqalani, Al Imam Al Hafizh. 1997. Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhari. Riyadh:
Maktabah Darussalam. Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta. SamsulNizar, dan Hasibuan, Zainal Efendi. 2011. Hadis Tarbawi; Membangun
Kerangka Pendidikan Ideal Perspektif Rasulullah. Jakarta: Kalam Mulia. Surakhmad, Winarno.
1979. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.