0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan2 halaman
Laporan ini membahas pembuatan larutan NaOH 1N untuk digunakan sebagai reagen dalam pemeriksaan parameter kimia lingkungan. Langkah-langkah pembuatannya meliputi menimbang NaOH kristal seberat 8 gram, melarutkannya dalam air bebas oksigen sebanyak 200 ml, dan menyimpan larutan hasilnya dalam botol yang telah dilabeli. Reagen diperlukan untuk mengenali zat yang belum diketahui dalam analisis laboratorium
Laporan ini membahas pembuatan larutan NaOH 1N untuk digunakan sebagai reagen dalam pemeriksaan parameter kimia lingkungan. Langkah-langkah pembuatannya meliputi menimbang NaOH kristal seberat 8 gram, melarutkannya dalam air bebas oksigen sebanyak 200 ml, dan menyimpan larutan hasilnya dalam botol yang telah dilabeli. Reagen diperlukan untuk mengenali zat yang belum diketahui dalam analisis laboratorium
Laporan ini membahas pembuatan larutan NaOH 1N untuk digunakan sebagai reagen dalam pemeriksaan parameter kimia lingkungan. Langkah-langkah pembuatannya meliputi menimbang NaOH kristal seberat 8 gram, melarutkannya dalam air bebas oksigen sebanyak 200 ml, dan menyimpan larutan hasilnya dalam botol yang telah dilabeli. Reagen diperlukan untuk mengenali zat yang belum diketahui dalam analisis laboratorium
PEMBUATAN REAGENSIA UNTUK PEMERIKSAAN PARAMETER KIMIA
LINGKUNGAN I. Hari, tanggal : Selasa, 7 November 2017 II. Tempat : Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
III. Materi : Pembuatan reagensia untuk pemeriksaan parameter kimia Lingkungan
IV. Tujuan : a. Mahasiswa dapat melakukan pembuatan reagensia b. pemeriksaan parameter kimia lingkungan V. Dasar Teori Reagen adalah bahan-bahan pereaksi yang berperan dalam pemeriksaan labolatorium. Bahan-bahan yang dipakai tersebut kebanyakan mengandung bahaya. Oleh Karena itu disini dikenalkan bahan-bahan berbahaya tersebut, cara pembuatannya serta penggunakannya dalam labolatorium. Bahan yang berbahaya adalah bahan-bahan yang selama pembuatanya, pengolahanya, pengangkutannya, penyimpananya dan penggunakannya mungkin menimbulkan atau membebaskan debu-debu, kabut, uap-uap gas, serat atau radiasi mengion yang dapat menimbulkan iritasi, ledakan, kebakaran, dan korosif. Berdasarkan jenisnya reagen terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu : 1. Reagensia kualitatif Yaitu reagen yang dalam pembuatannya tidak memerlukan ketelitian yang tinggi, pengukuran volume dan beratnya tidak harus menggunakann neraca analitik, tidak menuntut digunakan bahan-bahan kimia ataupun menggunakan alat-alat gelas tertentu. 2. Reagensia kualitatif Reagen yang dalam pembuatannya memerlukan ketelitian yang tinggi, penimbangan harus menggunakan neraca analitik dan pengukurannya harus dengan alat ukur kuantitatif. Bentuk-bentuk bahan kimia, yaitu : 1. Padat seperti butiran, granula, serbuk halus atau kasar, Kristal, dan kepingan 2. Cair, kenyataan bahwa bahan kimia cair itu mempunyai kadar atau kerapatan massa 3. Gas VI. Alat dan Bahan : Alat : - Botol reagen, - Labu Erlenmeyer, - Gelas Ukur 250 ml - Neraca analitik, - Pipet ukur, - Stik kaca - Kompor magnetic - Sendok Bahan : - NaOH Kristal 8 gr - Aquades bebas O2
VII. CARA KERJA :
1. Menghitung NaOH 1 N yang dibutuhkan dengan Rumus : g = m x v x BM = 1 X 0,2 X 40 = 8 gram 2. Menimbang Kristal NaOH 1 N sebanyak 8 gram dengan menggunakan neraca analitik 3. Membuat larutan aquades yang bebas O2 dengan cara :
-Menyalakan kompor magnetic
- Memanaskan larutan aquades sampai mendidih - Diamkan larutan aquades hingga dingin 4. Encerkan Kristal NaOH sebanyak 8 gram dengan menggunakan aquades bebas O2 sebanyak 200ml, aduk dengan menggunakan stik kaca hingga tercampur rata. 5. Kemudian simpan larutan NaOH ke dalam botol reagen yang telah dibilas oleh aquades kemudian ditutup dengan rapat kemudian diberi label.
VIII. HASIL DAN PEMBAHASAN :
Reagensia adalah larutan zat yang berada dalam komposisi dan juga konsenttrasi tertentu yang dapat digunakan untuk mengenali zat lain yang belum di ketahui sehingga dapat di ketahui zat lain tersebut. Reagensia merupakan pereaksi yang paling banyak digunakan dalam labolatorium untuk melaksanakan kegiatan analisa. Reagensia yang telah dibuat harus diberi label dalam botol reagen supaya tidak tertukar disertai dengan pemberian konsentrasi pada label terebut.