1 Membahas visitasi dari Dinkes Kota - Meskipun sudah selesai, indikator IGD tetap di Surabaya jalankan dan di hitung
2. Membahas mengenai obat-obat - Obat- obatan emergency harus rutin di cek,
emergency bila ada yang membuka emergency kit, segera lapor farmasi untuk melengkapi dan men segel ulang 3 Sarana dan Pra sarana - Sudah di usulkan manset anak dan pulse oxymetri 4 SDM unit IGD - Dokter jaga IGD, untuk dokter Kristina, terakhir bulan Februari, karena pindah di NTT, untuk pengganti belum ada - Untuk perawat asisten IGD masih kesulitan apabila bersamaan dengan poli obgyn vip, poli jkn, dan poli anak - Meminjam tenaga perawat ruangan masih susah untuk segera turun dikarenakan dengan alasan banyak pasien di ruangan - Mengusulkan ke kasi unit lain untuk bekerja sama apabila meminjam sdm dari unit tersebut - Rencana nya perawat baru yang masih orientasi akan di berikan 2 orang di IGD bulan depan 5 Lain - lain - Untuk pelayanan pasin BPJS Kesehatan di Instalasi gawat darurat hendaknya di skrining terlebih dahulu, karena yg dapat diajukan klaim nya adalah pasien yang benar-benar emergency - Dokter Spesialis anak masih tetap susah untuk di konfirmasi mengenai konsulan pasien dari IGD. - Pasien obgyn yang langsung masuk ke kamar bersalin tanpa surat pengantar rawat inap dianggap pasien IGD. - VK akan menelpon dokter IGD untuk naik ke VK dan melakukan pemeriksaan serta melengkapi status IGD - Tetap di bill di IGD dan dokter IGD tetap mendapatkan HR - Pasien tetap di register di IGD meskipun masuknya langsung ke VK - Mulai percobaan billing baru, pasien IGD yang menggunakan BPJS di billing menggunakan billing Satio, bila ada kesulitan langsung menghubungi Satio
002 Pelayanan Pasien Rawat Inap Dengan Memakai Asuransi BPJS Kesehatan Dari Igd Tetapi Masuk Dalam Batas Denda Administrasi Perawatan Rawat Inap Karena Terlambat Membayar Premi