0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan6 halaman
Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas dengan cedera kepala dan wajah. Dilakukan manajemen pola nafas, nyeri, dan resiko peningkatan tekanan intrakranial untuk mencegah komplikasi. Evaluasi menunjukkan kondisi pasien membaik setelah menerima tindakan oksigenasi dan analgesia.
Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas dengan cedera kepala dan wajah. Dilakukan manajemen pola nafas, nyeri, dan resiko peningkatan tekanan intrakranial untuk mencegah komplikasi. Evaluasi menunjukkan kondisi pasien membaik setelah menerima tindakan oksigenasi dan analgesia.
Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas dengan cedera kepala dan wajah. Dilakukan manajemen pola nafas, nyeri, dan resiko peningkatan tekanan intrakranial untuk mencegah komplikasi. Evaluasi menunjukkan kondisi pasien membaik setelah menerima tindakan oksigenasi dan analgesia.
TANGGAL KEPERAWATAN /JAM Kamis Pola nafas tidak Manajemen Jalan nafas (18.00) 25/08/2022 efektif b.d S: 1. Memonitor pola nafas hambatan upaya - Pasien mengatakan sudah tidak merasa (16.00) nafas Hasil : P : 26x/mnt, nafas dangkal sesak 2. Memonitor Saturasi Oksigen O: Hasil : Spo2 : 97% - Terpasang O2 nasal kanul 4liter/mnt 3. Mempertahankan kepatenan jalan nafas - SPO2 sebelum : 97% dengan memberikan posisi head-up 30 o - SPO2 sesudah : 99% Hasil : sesak yang dirasakan pasien - RR : 20x/mnt berkurang a. Hasil MSCT kepala : 4. Penatalaksanaan pemberian tindakan O2 nasal - Fraktur os frontal aspek glabella, ramus kanul 4lpm hingga margo superior orbit sinistra serta Hasil : Pola nafas membaik, Spo2 setelah os nasal sisi sinistra - Perdarahan epidural region frontalis sinistra diberikan tindakan O2 : 99% - Kontusio cerebri lobus frontalis sinistra dengan estimasi total volume +/- 5,5 cc - Focal brain edema - Multihematosinus - Deviasi spetum nasi tipe V (klasifikasi mladina) A: - Masalah teratasi P: - Pertahankan intervensi : Kamis Nyeri akut b.d Manajemen Nyeri (18.30) 25/08/2022 agen pencedera Observasi : S: fisik ; trauma (16.25) 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, - Pasien mengatakan masih merasa nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. dikepala dan leher Hasil : P : nyeri dikepala dan leher Q : seperti ditusuk-tusuk P : nyeri dikepala dan leher R : nyeri hilang timbul Q : seperti ditusuk-tusuk T : 3-5 menit R : nyeri hilang timbul T : 3-5 menit O: 2. Mengidentifikasi skala nyeri - Pasien tampak meringis Hasil : S : skala 4 (NRS) - S : skala 3 NRS 3. Mengidentifikasi respons non verbal b. Hasil MSCT kepala : Hasil : pasien tampak meringis - Fraktur os frontal aspek glabella, ramus 4. Mengidentifikasi faktor yang meperberat dan hingga margo superior orbit sinistra serta memperingat nyeri os nasal sisi sinistra - Perdarahan epidural region frontalis sinistra Hasil : nyeri bertambah saat banyak - Kontusio cerebri lobus frontalis sinistra bergerak dengan estimasi total volume +/- 5,5 cc 5. Memonitor efek samping penggunaan - Focal brain edema analgetik - Multihematosinus Hasil : tidak ada efek samping - Deviasi spetum nasi tipe V (klasifikasi Terapeutik mladina) - 6. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk A: mengurangi rasa nyeri yaitu relaksasi nafas - Masalah belum teratasi dalam. P: Hasil : Pasien merasa nyaman dan nyeri - Lanjutkan intervensi berkurang. Edukasi 7. Mengajarkan teknik nonfarmakologis yaitu relaksasi nafas dalam Hasil : pasien mengerti dan telah menerapkan teknik relaksasi nafas dalam Kolaborasi 8. Penatalaksanaan pemberian analgetik Hasil : Metamizole 1gr/8j/IV Ranitidine 50mg/8 jam/IV Kamis Resiko perfusi Menejemen Peningkatan Tekanan Intrakranial (I. (19.00) 25/08/2022 jaringan cerebral 06198) S: tidak efektif (16.40) Observasi O: 1. Memonitor tanda/gejala peningkatan TIK 1. Pasien kecelakaan lalu lintas (mis. Tekanan darah meningkat, tekanan nadi 2. Tampak bengkak pada orbita sinistra melebar, bradikardia, pola napas ireguler, 3. Tampak vulnus laceratum temporalis kesadaran menurun) 4. Muntah bercampur darah hitam Hasil : 5. Keluar darah pada hidung sebelah kiri. 6. Terpasang neckcollar TD :120/70 mmHg c. Hasil MSCT kepala : Nadi : 90 x/menit - Fraktur os frontal aspek glabella, ramus Pernafasan: 24 x/menit hingga margo superior orbit sinistra serta Suhu : 36,7oC os nasal sisi sinistra CRT <2 dtk - Perdarahan epidural region frontalis sinistra 2. Memonitor status pernapasan - Kontusio cerebri lobus frontalis sinistra Hasil : P : 24x/mnt , Spo2 : 97%, nafas dengan estimasi total volume +/- 5,5 cc dangkal - Focal brain edema Terapeutik - Multihematosinus 1. Meminimalkan stimulus dengan menyediakan - Deviasi spetum nasi tipe V (klasifikasi lingkungan yang tenang dengan memberikan mladina) suhu ruang dan pencahayaan telah A: disesuaikan Hasil : Pasien merasa nyaman dengan - Masalah belum teratasi lingkungan sekitar ruangan. P: 2. Mempertahankan suhu tubuh normal - Lanjutkan intervensi Hasil : S : 36,7oC
Kolaborasi
3. Penatalaksanaan pemberian oksigen nasal
kanul 4lpm Hasil : sesak berkurang, spo2 : 99% Kamis Resiko Infeksi b.d Pencegahan Infeksi (19.30) 25/08/2022 efek prosedur Observasi S: (17.00) infasif 1. Memonitor tanda gejala infeksi lokal dan O: sistemik 1. Pasien kecelakaan lalu lintas 2. Tampak bengkak pada orbita sinistra Hasil : tampak vulnus laceratum 3. Tampak vulnus laceratum temporalis temporalis dan luka jahitan, tampak 4. Hasil Lab : WBC : 17.0 (10^3/ul) bengkak pada orbita sinistra A: Terapeutik - Masalah belum teratasi 1. Memberikan perawatan kulit pada area edema P: dengan pembalutan luka - Lanjutkan intervensi : Hasil : pembalutan luka diganti kembali setelah 3 hari kemudian 2. Mempertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi Hasil : melalukan cuci tangan steril dan menggunakan sarung tangan mencegah infeksi Edukasi 1. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi Hasil : telah dijelaskan tanda dan gejala infeksi, keluarga pasien mengerti. 2. Mengarjarkan cara mencuci tangan dengan benar Hasil : telah diajarkan, keluarga sudah mengetahui. Kolaborasi 3. Penatalaksanaan pemberian obat Hasil : diberikan Ceftriaxone 1gr/12jam/intra vena