Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN HURUF A

1. Menurut Hague, Harrop & Breslin (1998, h. 219) bahwa birokrasi adalah “organisasi
yang terdiri dari aparat bergaji yang melaksanakan keputusan kebijakan” (the
bureaucracy consists of salaried officials who conduct the detailed business of
government, advising on and applying policy decisions)
2. Menurut Harold laski Birokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan, sebuah
control/kekuasaan yang sepenuhnya di tangan pejabat yang kekuasaan mereka merenggut
kebebasan dari rakyat kebanyakan (a system of government, the control of wich is so
completely in the hands of officials that their power jeopardizes the liberties of ordinary
citizens)” (Harold Laski, dikutip dalam Buechner, 1984, h. 46).
3. Jadi dapat saya sebutkan bahwa sebagaimana yang telah saya jelaskan terkait dengan
pengetian Birokrasi di atas, maka 2 ahli tersebut bernama Hague, Harrop & Breslin dan
Harold Laski, yang dimana didapat dari sebuah buku yang berjudul “BIROKRASI,
Kajian Konsep, Teori Menuju Good Governance”, karangan Drs. Muhammad, M.si

JAWABAN HURUF B

Dalam hal ini perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa pada dasarnya itu, Prinsip dasar
birokrasi adalah proses waktu pelayanan cepat, biaya murah, tidak berbelit-belit, sikap dan
perilaku para pegawai ramah dan sopan, ini yang selalu harus dijaga serta dilaksanakan tanpa
mengenal pamrih. Dengan sendirinya akan berdampak terhadap orang yang dilayani akan
diperlakukan hal yang sama atas kepuasan pelayanan karena para pelaksanaan birokrasi
memegang prinsip etika dalam melaksanakan birokrasi. Adapaun penjelassannya terkait dengan
7 prinsip birokrasi akan dijelasakn di bawah ini:

1. Kesederhanaan
Pelayanan publik dapat dikatakan pelayanan prima apabila dalam pelaksanaannya
tidak menyulitkan, prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan secara mudah,
lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan oleh
masyarakat yang meminta pelayanan.
2. Kejelasan dan Kepastian
Kejelasan dalam pelaksanaan publik ini mencakup kejelasan dalam hal:
a) Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik.
b) Prosedur dan tata cara pelayanan publik.
c) Unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam
memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa dalam
pelaksanaan pelayanan publik.
d) Rincian biaya/tarif pelayanan publik dan tata cara pembayaran
e) Jadwal waktu penyelesaian pelayanan publik.
f) Pejabat yang menerima keluhan masyarakat apabila terdapat sesuatu yang
tidak jelas dan atau tidak puas atas pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat.
3. Kepastian Waktu
Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah
ditentukan.
4. Akurasi
Produk dari hasil pelaksanaan pelayanan publik dapat diterima dengan benar, tapat,
dan sah yang berpegang teguh pada prinsip efektivitas dan efisiensi.
5. Tanggung Jawab
Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggung
jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan
dalam pelaksanaan pelayanan publik.
6. Kelengkapan Sarana dan Prasana
Dalam pelaksanaan pelayanan publik harus tersedia sarana dan prasarana kerja,
peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana
teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika).
7. Kemudahan Akses
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai sehingga mudah dijangkau
oleh masyarakat.Selain itu, segala bentuk informasi yang berkaitan dengan pelayanan
publik juga mudah diakses oleh masyarakat melalui teknologi telekomunikasi dan
informatika (telematika).

JAWABAN HURUF C
A. 7 Kekuatan Birokrasi birokrasi menurut Max Weber dalam David Boje, Robert
Gephard, and Grace Ann Rosile dalam Kun Wang 1997:
1. Dapat Menjalankan Tutas Tata Usaha
Tanggung jawab utama Birokrasi adalah menjalankan pemerintahan sehari-hari sesuai
dengan kebijakan, undang-undang, aturan, peraturan, dan keputusan pemerintah.
Eksekutif politik hanya menjalankan fungsi-fungsi publik yang membimbing , oleh
karena itu birokrasi sangat penting untuk fungsi-fungsi pengendalian dan
pengawasan.
2. Pembagian Kerja
Pembagian kerja membuat pekerjaan lebih mudah dan mengarah pada
spesialisasi. Seseorang tidak dapat mendiskusikan keuntungan dan kerugian dari
birokrasi tanpa membahas perlunya pembagian kerja. Bagan organisasi menunjukkan
dan memastikan aliran informasi yang efisien dalam suatu organisasi dan membantu
karyawan mengetahui siapa yang harus melapor. Pembagian kerja memungkinkan
orang untuk mengenal satu sama lain di seluruh organisasi.
3. Efisiensi
Pekerjaan dilakukan secara efisien di bawah pengawasan manajer langsung dalam
hierarki dan peningkatan kompetensi.
4. Akuntabilitas dan Pertanggungjawaban
Warga negara biasa dapat meminta pertanggungjawaban pejabat pemerintah dan
birokrat atas tindakan yang mereka lakukan selama melaksanakan tugas
mereka. Organisasi bertanggung jawab jika terjadi kesalahan.
5. Efisiensi dalam administrasi
Efisiensi menyediakan hierarki struktural yang lebih rasional diatur, membuat
administrasi lebih mudah. Dalam struktur birokrasi, hal ini
mengakibatkan; mempertahankan kendali manajemen, membuat penyesuaian yang
diperlukan, dan memperkenalkan seperangkat aturan baru lebih mudah dalam
organisasi berukuran besar.
6. Pemungutan Pajak Pemerintah
Pegawai negeri sipil memainkan peran penting dalam administrasi keuangan. Secara
khusus, mereka memberi nasihat kepada eksekutif politik sehubungan dengan semua
perencanaan keuangan, struktur pajak, administrasi pajak, dan sejenisnya. Para
pelayan ini juga mengumpulkan pajak dan menyelesaikan perselisihan yang
melibatkan pemulihan pajak. Selanjutnya, mereka memainkan peran penting dalam
mempersiapkan proposal anggaran dan perpajakan. Untuk menyimpulkan kelebihan
dan kekurangan birokrasi, mereka menjalankan fungsi pemberian keuntungan
finansial yang sah, keringanan pajak, subsidi, dan konsesi lainnya kepada rakyat.
7. Peran dalam Hubungan Masyarakat
Era negara kesejahteraan modern dan politik demokrasi telah membuat penting bagi
pemerintah untuk menjaga hubungan dekat dengan rakyat negara. Kebutuhan untuk
memelihara hubungan masyarakat yang aktif dan penuh merupakan kebutuhan vital
bagi setiap negara bagian. PNS juga berperan aktif dalam bidang ini. Mereka adalah
agen utama yang menjalin kontak langsung dengan masyarakat. Mereka berfungsi
sebagai tautan dua arah. Di satu sisi, mereka mengomunikasikan semua keputusan
pemerintah kepada rakyat, sementara di sisi lain, mereka mengomunikasikan kepada
pemerintah kebutuhan, kepentingan, dan pandangan rakyat. Dengan demikian,
Birokrasi memainkan peran aktif dan sangat penting dalam kerja pemerintahan.
B. 6 Kelemanahan Birokrasi menurut Max Weber dalam David Boje, Robert
Gephard, and Grace Ann Rosile dalam Kun Wang 1997:
1. Efisiensi layanan dan barang yang buruk
Birokrasi menciptakan banyak aturan dan hukum yang harus diikuti untuk
kepentingan semua. Akibatnya, ini memperlambat proses dan sistem. Aturan dan
undang-undang tambahan dapat ditambahkan kapan saja untuk menyebabkan
penundaan, sehingga memperumit beban kerja yang harus ditanggung orang. Ini
mungkin termasuk formulir tambahan untuk diisi, peraturan pengarsipan baru, atau
evaluasi baru yang harus dilakukan. Ini adalah proses yang mendorong produktivitas
yang aman tetapi membatasi potensi produktif yang sebenarnya dari individu dan
departemen
2. Pengeluaran menentukan proyek
Siklus anggaran untuk struktur birokrasi adalah acara tahunan. Akibatnya, uang hanya
tersedia untuk siklus saat ini. Jika tidak digunakan, maka pengeluaran tersebut tidak
akan diperhitungkan pada siklus anggaran berikutnya. Ini menciptakan kebijakan di
mana orang dan departemen membelanjakan uang sehingga mereka dapat
memilikinya dalam anggaran berikut. Ini adalah insentif untuk membuang-buang
uang dengan membelanjakannya untuk hal-hal yang tidak perlu sehingga peningkatan
anggaran dapat dijamin.
3. Keterlambatan birokasi dalam penyamapain layanan
Rumitnya aturan dalam sistem birokrasi seringkali menyebabkan penundaan yang
lama. Orang-orang menjadi fokus untuk mematuhi aturan alih-alih meningkatkan
produksi mereka.
4. Nepotisme
Nepotisme dalam birokrasi seringkali menjadi masalah. Manajer yang duduk di atas
mungkin menyukai orang-orang mereka sendiri dan membantu mereka bangkit lebih
cepat daripada individu yang lebih layak.
5. Korupsi ditingkat Birokrasi
Korupsi di tingkat birokrasi yang lebih tinggi bisa sangat merusak
perekonomian. Terlebih lagi, itu datang dalam berbagai bentuk dan hadir di setiap
negara.
6. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam birokrasi didasarkan pada seperangkat aturan dan
peraturan tertentu. Selain itu, kekakuan ini sering menyebabkan memilih keputusan
terprogram tanpa mengeksplorasi pendekatan inovatif.

JAWABAN HURUF D

Dalam hal ini perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa Reformasi secara umum berarti
perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu masa. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), pengertian reformasi adalah suatu perubahan yang terjadi secara drastis
dimana tujuannya adalah untuk perbaikan di bidang sosial, politik, agama, dan ekonomi, dalam
suatu masyarakat atau negara. Reformasi tidak terjadi begitu saja, ada beberapa syarat terjadinya
suatu reformasi. Berikut ini adalah beberapa syarat terjadinya reformasi:

1. Adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam penyelenggaraan negara atau


dalam masyarakat.
2. Adanya harapan dan cita-cita positif yang ingin dicapai oleh masyarakat di masa depan.
3. Adanya moral dan etika dalam mencapai cita-cita yang ingin dicapai.

Secara bahasa, istilah birokrasi berasal dari bahasa prancis ‘bureau’ yang berarti kantor atau
meja tulis dan dari bahasa yunani ‘createin’ yang berarti mengatur. Birokrasi memiliki dua
elemen utama yang dapat membentuk pengertian, yaitu peraturan atau norma formal dan
hierarki. Jadi, dapat dikatakan pengertian birokrasi adalah kekuasaan yang bersifat formal yang
didasarkan pada peraturan atau undang-undang dan prinsip-prinsip ideal bekerjanya suatu
organisasi. Birokrasi merupakan instrumen penting dalam masyarakat yang kehadirannya tidak
mungkin terelakkan. Dalam dunia pemerintahan konsep birokrasi dimaknai sebagai proses dan
sistem yang diciptakan secara rasional untuk menjamin mekanisme dan sistem kerja yang teratur,
pasti dan mudah dikendalikan.

Reformasi birokrasi sendiri adalah perubahan pola pikir (mindset) dan budaya


kerja (culture set) aparatur negara dan merupakan suatu upaya untuk melakukan pembaharuan
dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut
aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business process) dan sumber daya
manusia aparatur. Reformasi Birokrasi adalah penyelenggaraan pelayanan publik yang
merupakan suatu proses yang bertujuan untuk memberikan berbagai jenis layanan yang
mengurusi segala hal yang diperlukan oleh masyarakat baik itu pemenuhan hak-hak sipil dan
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik tentunya
banyak kendala yang dihadapi pemerintah, baik itu menyangkut aspek sumber daya manusia,
kebijakan tentang pelayanan serta ketersediaan fasilitas yang masih kurang untuk menunjang
terselenggaranya proses pelayanan publik kepada masyarakat. Untuk itulah dilakukan berbagai
strategi maupun upaya untuk mengatasi permasalahan itu sekaligus mampu menciptakan
kepemerintahan yang baik dan bersih.

Maka dari itu atas apa yang telah dijelaskan di atas, maka dapat saya jawab terkait dengan
pertanyaan yang menayakan Mengapa diperlukan Reformasi Birokrasi? Hal tersebut bertujuan
untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik:

1. Adaptif
2. Berintegritas
3. berkinerja tinggi
4. bersih dan bebas KKN
5. mampu melayani public
6. Netral
7. Sejahtera
8. berdedikasi, dan
9. memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.

Anda mungkin juga menyukai