Anda di halaman 1dari 32

FUNGSI PENGARAHAN &

SUPERVISI MANAJER
KEPERAWATAN
Konsep dasar & Tujuan
pengarahan
Henry Fayol dalam Siagian (2007)
menyebut penggerakan sebagai
commanding atau directing

George R Terry (1993) menggunakan istilah actuating yaitu


sebagai upaya atasan untuk menggerakkan bawahan.
Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam
kepemimpinan yang mengikat.

Pengarahan dalam organisasi bersifat sangat


komplek karena menyangkut manusia dengan
berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda
(Muninjaya, 1999).
Muninjaya (1999) menyebut tujuan
fungsi pengarahan ada lima yaitu :

• Menciptakan kerja sama yang lebih efisien

• Mengembangkan kemampuan dan


ketrampilan staf
• Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai
pekerjaan

• Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat


meningkatkan motivasi danprestasi kerja staf

• Pengarahan bertujuan membuat organisasi berkembang lebih


dinamis
Makna Pengarahan

5W1H
(What, who,
where,
how,why, where
Unsur-unsur dalam pengarahan
 Pengarahan atau disebut juga penggerakan merupakan upaya
mempengaruhi staf agar melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan

Kepemimpinan

Komunikasi Motivasi
Peran Kepemimpinan
Fungsi
kepemimpinan yang bisa kita contoh dari Ki Hajar Dewantoro
1. Ing Ngarso sung Tulodho ketika di depan memberikan contoh
2. Ing Madyo Mbangun Karso ketika berada di tengah bersama sama menyelesaikan
tugas
3. Tut Wuri Handayani ketika berada dibelakang mampu memberikan dorongan dan
motivasi
Peran Motivasi

HASIBUAN (2005) YANG MENYATAKAN BAHWA MOTIVASI ADALAH HAL


YANG MENYEBABKAN, MENYALURKAN, DAN MENDUKUNG PERILAKU
MANUSIA SUPAYA MAU BEKERJA GIAT DAN ANTUSIAS UNTUK MENCAPAI
HASIL YANG OPTIMAL. LEBIH
WLODKOWSKI (1985) MENYATAKAN BAHWA MOTIVASI MERUPAKAN
KONDISI YANG MENYEBABKAN ATAU MENIMBULKAN PERILAKU TERTENTU,
DAN YANG MEMBERI ARAH SERTA KETAHANAN (PERSISTENCE) PADA
TINGKAH LAKU TERTENTU.
Peran Komunikasi
 Komunikasi merupakan unsur penting dalam menggerakkan
atau mengarahkan bawahan. Penerapan komunikasi yang
baik antara manajer dan pelaksana keperawatan dapat
menghindari persepsi salah (missperception). Komunikasi bisa
dilakukan secara vertikal (atas–bawah) maupun horisontal
(samping). Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang
dilakukan secara terbuka antar dua orang atau lebih untuk
menyampaikan dan meneruskan pesan yang berharga dari
dan keluar organisasi.
Quality Nursing Management

Quality Planning
Quality Control
Quality Improvement
Cost Containment
Gunakan manajemen
kontrol yang baik untuk
mengkaji kualitas
layanan secara teratur
dan rutin
Timbulkan rasa percaya
diri anggota yang
Tentukan tujuan
tinggi, dengan
pengarahan yang
memberikan reward
realistis
and punishment yang
jelas dan tegas

Ciptakan budaya kerja


yang aman dan
suasana pendidikan Berikan prioritas
berkelanjutan agar pertama kepada yang
selalu bekerja dengan penting dan urgen
keilmuan yang kokoh
dan mutakhir

Identifikasi tanggung
Lakukan koordinasi dan
jawab semua pekerjaan
efisien dengan unit kerja
agar semua staf bekerja
lain
dengan benar dan adil
Pengendalian & Supervisi
Keperawatan
Konsep Pengendalian &
Supervisi Keperawatan
 Proses terakhir dari manajemen adalah pengendalian
atau pengontrolan. Fayol (1998) mendefinisikan
pengontrolan adalah “Pemeriksaan apakah segala
sesuatu yang terjadi sesuai dengan rencana yang
telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta
prinsip-prinsip yang ditentukan”
 Tujuan pengontrolan adalah untuk mengidentifikasi
kekurangan dan kesalahan agar dapat dilakukan
perbaikan. Pengontrolan penting dilakukan untuk
mengetahui fakta yang ada, sehingga jika muncul isue
dapat segera direspons dengan cepat dengan cara
duduk bersama.
Konsep Pengendalian &
Supervisi Keperawatan
 Menurut Mockler ( 1984 ), pengendalian dalam manajemen
adalah usaha sistematis untuk menetapkan standar prestasi kerja
agar sesuai dengan tujuan perencanaan, untuk mendesain
sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan prestasi
yang sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan,
untuk menetapkan apakah ada deviasi dan untuk mengukur
signifikansinya, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk
memastikan bahwa sumber daya digunakan dengan cara yang
efektif dan efisien mungkin untuk mencapai tujuan.
 Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas
yang dilakukan adalah sesuai dengan aktivitas yang
direncanakan dan berfungsi untuk menjamin mutu serta evaluasi
kinerja.
PRINSIP SUPERVISI DAN
PENGENDALIAN
Fungsi pengawasan
Pengawasan yang dilakukan merupakan kegiatan
oleh manajer keperawatan manajemen yang penting
dapat dimengerti oleh untuk meyakinkan proses
staf,Hasilnya dapat diukur mencapai tujuan organisasi
tercapai dengan baik

Standar unjuk kerja (standart of


performance) harus dijelaskan
kepada semua staf pelaksana.
Kinerja staf dinilai oleh manajer
sebagai bahan pertimbangan
memberikan reward kepada
mereka yang mampu bekerja
profesional
MANFAAT PENGAWASAN

1. Dapat mengetahui kegiatan program yang sudah


dilaksanakan oleh staf dalam kurun waktu tertentu
2. Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada
pemahaman staf yang melaksanakan tugas
3. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya
organisasi sudah digunakan dengan tepat dan efisien
4. Dapat mengetahui faktor penyebab terjadinya
penyimpangan?
5. Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan
(reward)
KARAKTERISTIK PENGENDALIAN
YANG BAIK
1. Menggambarkan kegiatan sebenarnya
2. Melaporkan kesalahan dengan tepat
3. Berpandangan ke depan
4. Menunjukkan kesalahan pada hal-hal yang
kritis dan penting
5. Bersifat obyektif
6. Bersifat fleksibel
7. Menggambarkan pola kegiatan organisasi
8. Bersifat ekonomis
9. Bersifat mudah dimengerti
10. Menunjukkan kegiatan perbaikan
LANGKAH – LANGKAH PENGENDALIAN
/ PENGONTROLAN
1. Menetapkan standar dan menetapkan metode
mengukur prestasi kerja
2. Melakukan pengukuran prestasi kerja
3. Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan
standar
4. Mengambil tindakan korektif
AUDIT
 Audit merupakan penilaian/evaluasi dari
pekerjaan yang telah dilakukan dengan
menggunakan instrumen yang telah ditetapkan.
 Terdapat tiga kategori audit keperawatan yaitu :
1) Audit struktur, 2) Audit proses dan 3) Audit hasil.
Audit Struktur, proses, hasil

Audit Proses Pemeriksaan dapat bersifat


restropektif,concurrent, atau peer review.
Restropektif adalah audit dengan Audit Hasil ad/ audit produk kerja yang
Audit Struktur ad/ audit yang berfokus
menelaah dokumen pelaksanaan asuhan dapat berupa kondisi pasien, kondisi SDM,
pada sumber daya manusia; lingkungan
keperawatan melalui pemeriksaan atau indikator mutu. Kondisi pasien dapat
perawatan (termasuk fasilitas fisik,
dokumentasi asuhan keperawatan. berupa keberhasilan pasien dan kepuasan.
peralatan, organisasi, kebijakan, prosedur,
Concurrent adalah mengobservasi saat Untuk indikator mutu umum dapat berupa
standar, SOP dan rekam medic); serta
kegiatan keperawatan sedang BOR, aLOS, TOI, angka infeksi nosokomial
pelanggan (internal maupun eksternal).
berlangsung. Peerreview adalah umpan (NI) dan angka dekubitus
balik sesama anggota tim terhadap
pelaksanaan kegiatan
Indikator audit ;
• Penghitungan lama hari rawat ( BOR )
Indikator • Penghitungan rata-rata lama di rawat ( ALOS )
mutu • Penghitungan lama tempat tidur tidak terisi ( TOI )
umum

•Keselamatan pasien ( patien safety)


•Keterbatasan perawatan diri.
Indikator •Kepuasan pasien
mutu •Kecemasan
pelayanan
keperawata •Kenyamanan
n •Pengetahuan

•Audit dokumentasi asuhan keperawatan


•Survey masalah baru
Kondisi •Kepuasan pasien dan keluarga
Pasien •Penilaian kemampuan pasien dan keluarga

• Kepuasan tenaga kesehatan: perawat, dokter


Kondisi • Penilaian kinerja perawat
SDM

Anda mungkin juga menyukai