MEMAHAMI KESEHARIAN
Sundjaya
Associate Researcher, LP2SP-Antropologi
Universitas Indonesia
Pertanyaan dasar
• Siapa masyarakat?
• Apakah mereka memiliki karakteristik?
• Mengapa karakteristik masyarakat dibutuhkan?
• Bagaimana karakteristik masyarakat dapat dipahami?
• Identitas aktor: individu dan kelompok (etnisitas, gender, usia, asal usul, afiliasi
politik, penguasaan aset, peran sosial, dll)
• Tindakan dan interaksi: antarindividu/manusia, materi non-manusia (satwa,
tumbuhan, dll), non-materi (arwah leluhur, makro kosmos, dll)
• Pranata dan organisasi: norma/aturan/adat istiadat, kekerabatan, struktur sosial,
kelompok sosial, pemerintahan adat/desa, dsb.
• Persepsi dan sikap terhadap proyek/institusi pelaksana (kooperatif, konflik, dll).
Itu semua diperoleh melalui kajian atau pemetaan sosial, dan menjadi basis data
untuk menyusun strategi proyek dan pendampingan.
Permasalahan
1) Problem paradigma, keyakinan, cara pandang tentang ‘masyarakat’.
• Apakah: masyarakat realitas objektif? atau, realitas yang diciptakan dan dibayangkan?
kecenderungan melihat masyarakat sebagai entitas terpisah dari proyek.
Sumber: UNESCO-Yapeka, 2010; Valerie Marchal dan Catherine Hill (2009), Studi persepsi masyarakat terhadap
orangutan Sumatera, TNGL
Dialektika
Proyek
Mata dan telinga bagi proyek Lembaga
Layar dan cermin dari proyek
Lain
Beberapa dilema
• Uniformitas vs Diversitas
Antara kebijakan institusi project yang universal dan statis, atau realitas yang
multidimensi , variatif dan dinamis;
• Responsif vs Prosedural
Antara menyelesaikan persoalan di masyarakat secara cepat, atau sesuai SOP dan
birokrasi
Dilema dapat mengarah pada tindakan: 1) pembiaran; 2) memilih sebagian dan mengabaikan
lainnya; atau 3) bernegosiasi.
Semua akan berimplikasi pada relasi antara pendamping dengan masyarakat dan institusi proyek.
Saran
• Mekanisme penguatan kapasitas pendamping desa: pengetahuan,
keahlian teknis dan metodologis, dan pendokumentasian;