Anda di halaman 1dari 73

PERAN DUNIA PENDIDIKAN

(PERGURUAN TINGGI) DALAM


UPAYA PELESTARIAN MANGROVE

By:
Rahmawaty
Outline
• PENDAHULUAN
• MENGAPA MANGROVE PERLU
DILESTARIKAN
• BENTUK KEGIATAN TRIDARMA
PERGURUAN TINGGI DALAM UPAYA
PELESTARIAN EKOSISTEM MANGROVE
• KOLABORASI DAN SINERGITAS PT
DENGAN PARAPIHAK
• PENUTUP
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Salah satu dari 17 agenda tujuan
Sustainable Developmentt Goals
(SDGs) SDGs 2015-2030 pada tujuan
ke XV: Life on Land adalah
melindungi, merestorasi, dan
meningkatkan pemanfaatan
berkelanjutan ekosistem daratan,
mengelola hutan secara lestari,
menghentikan penggurunan,
memulihkan degradasi lahan, serta
menghentikan kehilangan
keanekaragaman hayati.
5

HUTAN MANGROVE

• Kata mangrove merupakan kombinasi


antara bahasa Portugis ”Mangue” dan
bahasa Inggris ”grove” (Macnae, 1968)
• Hutan mangrove merupakan suatu tipe
hutan yang tumbuh di daerah pasang
surut, terutama di pantai yang terlindung,
dan muara sungai yang tergenang pada
saat pasang dan bebas dari genangan
pada saat surut yang komunitas
tumbuhannya bertoleransi terhadap
garam (Kusuma et al, 2003).
6

ZONA Hutan Mangrove

• Hutan mangrove memiliki zona tumbuh


tertentu, Dimulai dari yang paling kuat
mengalami pengaruh angin dan ombak
yaitu zona terdepan yang digenangi air
berkadar garam tinggi dan ditumbuhi
pohon pionir (Sonneratia spp.)
7

ZONA Hutan Mangrove


Dari depan ke belakang :
1. Zona depan: Avicenia spp (api-api) yg berasosiasi dengan
sonneratia spp. Zona ini menghadapi ombak, tanah
berlumpur, agak lembek dan salinitas tinggi
2. Zona Rhizophora, umumnya didominasi dengan tanaman
bakau (Rhizopora spp. Pada beberapa tempat berasosiasi
dengan Bruguiera sp
3. Zona Bruguiera, umumnya didominasi oleh tanaman bakau
jenis Bruguiera spp. Pada beberapa tempat sering dijumpai
berasosiasi dengan Ceriops tagal. Zona ini salinitasnya
sedang
4. zona kering dan nipa (Nypa fruticans). Salinitas sangat
rendah dan tanahnya keras serta kurang dipengarui oleh
pasang surut air laut.
8

JENIS MANGROVE
• Jenis mangrove yang banyak
ditemukan Indonesia antara lain adalah
api-api (Avicennia sp.), bakau
(Rhizophora sp.), tancang (Bruguiera
sp.), dan pedada (Sonneratia sp.).
Jenis-jenis mangrove tersebut adalah
kelompok mangrove yang menangkap,
menahan endapan dan menstabilkan
tanah habitatnya.
9

JENIS MANGROVE
• Jenis api-api (Avicennia sp.) di dunia dikenal
sebagai black mangrove, merupakan jenis
terbaik dalam proses menstabilkan tanah
habitatnya karena penyebaran benihnya
mudah, toleransi terhadap temperartur tinggi,
cepat menumbuhkan akar pernafasan (akar
pasak) dan sistem perakaran di bawahnya
mampu menahan endapan dengan baik.
• Mangrove merah atau Red mangrove
(Rhizophora sp.) merupakan jenis kedua
terbaik. Jenis-jenis tersebut dapat mengurangi
dampak kerusakan terhadap arus, gelombang
besar dan angin.
MENGAPA MANGROVE PERLU
DILESTARIAKAN
11

MANFAAT HUTAN MANGROVE


• Hutan Mangrove memberikan perlindungan kepada berbagai
organisme baik hewan darat maupun hewan air untuk bermukim dan
berkembang biak.
• Hutan Mangorove dipenuhi juga oleh kehidupan lain seperti mamalia,
amfibi, reptil, burung, kepiting, ikan, primata, serangga dan sebagainya.
Selain menyediakan keanekaragaman hayati (biodiversity), ekosistem
Mangrove juga sebagai plasma nutfah (genetic pool) dan menunjang
keseluruhan sistem kehidupan di sekitarnya.
• Habitat Mangrove merupakan tempat mencari makan (feeding ground)
bagi hewan-hewan tersebut dan sebagai tempat mengasuh dan
membesarkan (nursery ground), tempat bertelur dan memijah
(spawning ground) dan tempat berlindung yang aman bagi berbagai
ikan-ikan kecil serta kerang (shellfish) dari predator.
12

Fungsi Hutan Mangrove (Fungsi Fisik)

• Menjaga agar garis pantai tetap stabil


• Melindungi pantai dan sungai dari bahaya erosi
• dan abrasi.
• Menahan badai/angin kencang dari laut
• Menahan hasil proses penimbunan lumpur,
• Menjadi wilayah penyangga, serta berfungsi
menyaring air laut menjadi air daratan yang tawar
• Mengolah limbah beracun, penghasil O2 dan
penyerap CO2.
13

Fungsi Hutan Mangrove (Fungsi Biologi)

• Menghasilkan bahan pelapukan yang menjadi sumber


makanan penting bagi plankton, sehingga penting pula
bagi keberlanjutan rantai makanan.
• Tempat memijah dan berkembang biaknya ikan-ikan,
kerang, kepiting dan udang.
• Tempat berlindung, bersarang dan berkembang.biak dari
burung dan satwa lain.
• Sumber plasma nutfah & sumber genetik.
• Merupakan habitat alami bagi berbagai jenis biota.
14

Fungsi Hutan Mangrove (Fungsi Ekonomi)

• Penghasil kayu : bakar, arang, bahan


bangunan.
• Penghasil bahan baku industry
• Penghasil bibit ikan, nener, kerang,
kepiting, bandeng melalui pola tambak
silvofishery
• Tempat wisata, penelitian & pendidikan
15

PENYEBAB KERUSAKAN MANGROVE

• Kerusakan alamiah timbul karena peristiwa alam seperti adanya


topan badai atau iklim kering berkepanjangan
• Kegiatan manusia di sekitar kawasan hutan mangrove yang
berakibat perubahan karakteristik fisik dan kimiawi di sekitar habitat
mangrove sehingga tempat tersebut tidak lagi sesuai bagi
kehidupan dan perkembangan flora dan fauna di hutan mangrove.
• Tekanan tersebut termasuk kegiatan reklamasi, pemanfaatan kayu
mangrove untuk berbagai keperluan, misalnya untuk pembuatan
arang dan sebagai bahan bangunan, pembuatan tambak udang,
reklamasi dan tempat pembuangan sampah di kawasan mangrove
yang menyebabkan polusi dan kamatian pohon.
BENTUK KEGIATAN TRIDARMA PERGURUAN
TINGGI DALAM UPAYA PELESTARIAN
EKOSISTEM MANGROVE
• UU tentang Sisdiknas, : Perguruan tinggi
memiliki otonomi untuk mengelola
sendiri lembaganya sebagai pusat
penyelenggaraan: pendidikan tinggi,
penelitian ilmiah, pengabdian kepada
masyarakat.

• Undang-undang tentang Guru dan


Dosen: dosen adalah pendidik
profesional dan ilmuwan dengan tugas
utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
BENTUK KEGIATAN
(Tri Dharma Perguruan Tinggi)
1. Pendidikan dan Pengajaran: di kampus dan luar
kampus (Kuliah reguler, kuliah umum, studi banding,
Training dll)
2. Penelitian : Melakukan penelitian ilmiah, seminar,
lokakarya, konferensi, publikasi nasional dan
international, Menjadi tenaga ahli di beberapa instansi,
Pusat Unggulan Iptek, dll)
3. Pengabdian Pada Masyarakat (membentuk KSM,
Pelatihan, sosialisasi, magang, KKN, pendampingan
KPH dll) dan unsur penunjang
PERAN PT DALAM Bidang Pendidikan dan
Pengajaran: di kampus dan luar kampus
(Kuliah reguler, Praktek Pengenalan
ekosistem hutan, PKL/magang, kuliah
umum, studi banding, Training dll)
MHSW S2 S3 USU : Studi Lapang dan Penanaman Mangrove di Pulau Kampai
PEH MHSW S1 Kehutanan USU : Pembuatan Kerupuk Jeruju di Hutan Mangrove Desa Sei
Nagalawan, Kampung Nipah, Dusun III Kecamatan Perbaungan
PEH MHSW S1 Fak. Kehutanan
USU
USU Bekerjasama dengan BPDAS AB dalam Studi Lapang
25

Training
26

Training
Magang di KPH
Studi Banding Ke UPM, Malaysia dalam kaitannya dengan
masalah Pengelolaan Lahan Spesifik Lingkungan 2013
Studi Banding Ke Menado dalam kaitannya dengan Penyusunan
Perda Pengelolaan DAS Terpadu
30

Studi Banding Ke NTT dan Yogyakarta dalam kaitannya dengan


Pengelolaan DAS dan KPH
Pendidikan & Pengajaran

Studi Banding Ke Yogyakarta dalam kaitannya dengan


Pengelolaan KPH
Peran PT dalam Bidang Penelitian :
Melakukan penelitian ilmiah, seminar, lokakarya, konferensi,
publikasi nasional dan international, Menjadi tenaga ahli di
beberapa instansi, dll)
USU bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Labuhanbatu Penelitian di Hutan Mangrove. Mangrove Pantai Timur Labuhan
batu 2013-2015
Workshop dengan Stakeholder Dalam Rangka Penelitian
Seminar Hasil Penelitian
37

Seminar International
38

Workshop, Seminar dan Lokakarya


PUBLIKASI BUKU
BUKU

LEAFLET
BUKU
42

Beberapa Publikasi Nasional dan International


43

PUBLIKASI BUKU,JURNAL, DLL

Beberapa Publikasi Nasional dan International


Jurnal International
Jurnal Nasional
PERAN PT DALAM
Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (membentuk
KSM, Pelatihan, sosialisasi, magang, PEH,
pendampingan KPH dll)
PKM: Pembuatan dodol API-API di Hutan Mangrove Desa Sei Nagalawan,
Kampung Nipah, Dusun III Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang
48

SOSIALISASI, DISKUSI DAN WAWANCARA


KEPADA MASYARAKAT
SOSIALISASI, DISKUSI DAN
PENYULUHAN KEPADA
MASYARAKAT
KEGIATAN PKM PENYULUHAN DAN PEMBERIAN BIBIT (Kolaborasi USU-BP DAS-
Kelompok Tani)
KEGIATAN PKM Pemebntukan KTH DAN
PEMBERIAN BIBIT (Kolaborasi USU-BP DAS-
Kelompok Tani)
SOSIALISASI, DISKUSI DAN PENYULUHAN KEPADA
MASYARAKAT (Kolaborasi USU-BPDAS)
AKTIVITAS KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM)
Binaan Forum DAS, USU, BP DAS

KEGIATAN PKM Pembentukan KTH DAN


Penyuluhan (Kolaborasi USU-BP DAS-
Kelompok Tani)
KEGIATAN PKM Pembinaan KTH (Kolaborasi BPDAS-USU-KSM
Bagunda Lestari)
KOLABORASI DAN SINERGITAS PT
DENGAN PARAPIHAK
Gambar 2. Para pihak dalam pengelolaan Hutan
KOLABORASI DAN SINERGITAS
Dengan bersinergi, kita dapat saling mengisi dan
melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil
yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan
hasil kerja sendiri-sendiri.

dengan Sinergi kita dapat membangun dan


memastikan hubungan kerjasama yang produktif
dan professional serta kemitraan yang harmonis
dari para stakeholder yang merupakan upaya
untuk menghasilkan produk dan jasa.

Kolaborasi akan membuahkan hasil apabila para


pihak aktif saling memberi, berkontribusi atau
berbagi untuk membangun kerjasama yang
produktif.
Potensi Sinergi Para Pihak dalam Pelestarian
Mangrove

• Pemerintah pusat dan daerah dapat


bersinergi dengan korporasi, akademisi,
masyarakat dan media untuk bersama-
sama melakukan kegiatan-kegiatan
terkait pelestarian mangrove, mengenali
secara bersama permasalahan-
permasalahan yang ada di tingkat tapak
untuk mewujudkan pengelolaan hutan
mangrove lestari
Potensi Sinergi Para Pihak dalam Pelestarian
Mangrove

• Sinergi Pemerintah, swasta,


akademisi, masyarakat, dan media,
terkait dengan upaya memajukan
industri kehutanan, diperlukan
adanya network antara swasta dan
akademisi dibidang penelitian dan
pengembangan untuk peningkatan
produktivitas hasil hutan mangrove
yang berdaya saing
Kolaborasi dengan BPKH dan Dinas Kehutanan Prov SU serta Dinas Kehutanan Kab menyusun RPHJP
Kolaborasi Forum DAS BG, USU, BPDAS
(kolaborasi USU-BP DAS-Kelompok Tani,
Dinas Kehutanan
(Kolaborasi USU-BP DAS-Pemda-Forum DAS)
Potensi Sinergi Para Pihak dalam Pelestarian
Mangrove
• Sinergi media, swasta, akademisi dan
pemerintah akan dapat membangun
kolaborasi yang saling memberikan manfaat
dalam membangun kekuatan produk dan
jasa. Media dalam hal ini dapat berfungsi
untuk mempromosikan produk-produk
unggulan dari pengelola hutan mangrove.
Pemerintah menyiapkan dana, akademisi
menyiapkan program-programnya serta
merencanakan kebutuhan peningkatan
sumberdaya lahan dan sumberdaya manusia
dan teknologi.
Kolaborasi KPH, USU, INALUM, SI

Kolaborasi KPH, USU, MONSANTO


Potensi Sinergi Para Pihak dalam Pelestarian
Mangrove
• Sinergi akademisi dengan masyarakat dengan
dukungan pemerintah, swasta, dan media massa
dengan capacity building, sosialisasi hasil penelitian
dan sebagai pengabdian pada masyarakat dalam
meningkatkan pengetahuan masyarakat.
• Sinergi pemerintah, swasta dalam membina para
pengusaha yang bergerak dalam bidanag distribusi
dan jasa kehutanan (hutan Mangrove) yang efisen
serta memfasilitasi persaingan yang sehat.
INISIASI KOLABORASI
USU, KTH DAN YAGASU
Kolaborasi Forum DAS BG, CI, USU, BPDAS
Kolaborasi BPDAS-USU-KSM :
Temu Kinerja Implementasi Program KSM di KSM Pondok Miri
Potensi Sinergi Para Pihak dalam Pelestarian
Mangrove

• Sinergi swasta dan masyarakat untuk membangun


tanggung jawab perusahaan dalam bentuk Corpotare
social responsibility (CSR) berupa pengabdian-
pengabdian di lingkungan masyarakat

• Sinergi pemerintah, swasta, akademisi bertanggung


jawab atas pengelolaan hutan mangrove lestari untuk
meningkatkan pendayagunaan lahan dan sumber-
sumber daya alam lainnya secara efisien
Kolaborasi Forum DAS, USU, BPDAS, KTH
PENUTUP
• Peran PT sangat penting dalam upaya
pelestarian mangrove melalui kegiatan
tridarma perguruan tinggi
• Kolaborasi dan sinergitas PT dengan
parapihak sangat menentukan bagi
kesuksesan pelestarian ekosistem
mangrove
• Bersama kita bisa, mari kita berkolaborasi
dan bersinergi dalam pelestarian ekosistem
mangrove mewujudkan Tujuan SDGs.
THANK YOU

Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai