Anda di halaman 1dari 36

INTERVENSI KOMUNITAS

(COMMUNITY WORK)
Human Behavior Involves Multiple Systems
INTERVENSI KOMUNITAS

 Pengertian
 Pendekatan-pendekatan dalam Intervensi Makro
 Model-model dalam Intervensi Makro
 Pengetahuan dalam Intervensi Makro
 Prinsip-prinsip dalam Intervensi Makro
 Keterampilan dalam Intervensi Makro
 Peranan dan tugas Peksos dalam Intervensi Makro
 Proses (Tahapan ) dalam Intervensi Makro
PENGERTIAN
COMMUNITY WORK

 Community work adalah “the process of


assisting ordinary people to improve their
own communities by undertaking
collective actions.” (Twelvetrees, 1991).

 Community work adalah suatu proses


dalam membantu masyarakat untuk
meningkatkan diri mereka sendiri melalui
suatu aktivitas-aktivitas kolektif.
 Menurut Johnson (1984), Community work
merupakan spesialisasi atau setting
praktek pekerjaan sosial yang bersifat
makro (macro practice).

 Community work didefinisikan sebagai


metode yang memungkinkan orang dapat
meningkatkan kualitas hidupnya serta
mampu memperbesar pengaruhnya
terhadap proses-proses yang
mempengaruhi kehidupannya
 (AMA, 1993).
Pendekatan-pendekatan
dalam intervensi komunitas
(Twelvetrees, 1991)
 Radical and Professional community work
 Community development and Social planning
 Self help strategy and Influence strategy
(Starting where people are)
 Generic and Specialist community work
 Process and Product
 Organinizing and enabling worker role
 Community Work as attitude or approach
 Paid and unpaid community work
MODEL-MODEL PENDEKATAN
DALAM
INTERVENSI KOMUNITAS
(Rothman and Tropman,1987)
Model Locality Development
(Community Development)

Model ini memandang bahwa


perubahan atau pengembangan
masyarakat dapat dilakukan
dengan sangat baik melalui suatu
partisipasi aktif dari masyarakat
lokal.
Model Social Planning (Community
Services)

Model ini terutama menekankan


pada suatu proses teknik dalam
memecahkan masalah. Model ini
meyakini bahwa masalah yang
dihadapi oleh masyarakat
berhubungan dengan masalah
lingkungan yang kompleks.
Model social action
(Community Action)

Model ini memiliki pandangan


bahwa di dalam masyarakat yang
bersangkutan, terdapat suatu
bagian/kelompok yang kurang
beruntung (yang sering kali
tertindas) yang perlu dibantu,
diorganisasikan dalam rangka
menekan struktur kekuasaan yang
menindasnya.
PENGETAHUAN DALAM
INTERVENSI KOMUNITAS
(Jim Ife, 2008)
 Metode dan pendekatan dalam
peksos masyarakat
 Pengetahuan ttg komunitas,
organisasi dan kebijakan
 Prinsip-prinsip dan nilai peksos
masyarakat
 Keterampilan-keterampilan peksos
masyarakat
 Peranan dan tugas peksos
masyarakat
 Proses (tahapan) intervensi
peksos masyarakat
Pengetahuan lain :
 Pengetahuan tentang kearifan
lokal
 Pengetahuan tentang difersity dan
isue gender
 Pengetahuan tentang filosofi
pengembangan masyarakat dan
kebudayaan masyarakat
 Pemahaman tentang kebijakan
dan proses pembuatan kebijakan
 dll
Pengetahuan tsb dalam Netting
(2005) dikelompokkan dalam :

 Population
 Arena
 Problem
PRINSIP-PRINSIP
DALAM INTERVENSI
KOMUNITAS
(Ife, 2002)
THE 26 PRINCIPLES OF
COMMUNTY INTERVENTION

1. Integrated 7. Collaboration and


development Consensus
2. Confronting 8. Anti Colonialist
structural practice
disadvantaged 9. Independence from
3. Human rights the state
4. Sustainability 10. Process, outcomes
5. Empowerment and ultimate visions
6. Connect global and 11. Organic
local development
12. The pace of
development
THE 26 PRINCIPLES OF
COMMUNITY INTERVENTION
19. Inclusiveness
13. Holistic 20. Conscious
14. Community Raising
building 21. Diversity
15. Process and 22. Participation
outcomes
23. Defining need
16. The integrity of
24. Appreciate local
process
process
17. Peace and Non-
25. Appreciate local
violence
knowledge
18. Appreciate local
26. Appreciate local
culture
community skill
KETERAMPILAN
PEKERJA SOSIAL DALAM
INTERVENSI KOMUNITAS

(Ife, 2002)
Keterampilan Peksos
 Komunikasi Personal
 Memotivasi, memberi semangat
dan melakukan aktivitas
 Berkelompok dan mengadakan
pertemuan
 Pendidikan masyarakat
 Presentasi di masyarakat
 Menyusun struktur danproses
penggalian sumber masyarakat
 Fasilitasi kelompok
 Negosiasi, perantara dan
mengembangkan jaringan kerja
 Menulis (laporan, publikasi, dll)
 Bekerja dengan media
 Memecahkan konflik, negosiasi
dan mediasi
 Representasi dan advokasi
 Pengembangan dan advokasi
kebijakan
 Pembiayaan Sosial
 Manajemen dan organisasi
 Manajemen waktu dan informasi
 Pemasaran dan promosi
 Mengevaluasi program secara
efektif
 Riset atau penelitian
Peranan dan Tugas
Pekerja Sosial dalam
Intervensi Komunitas
(Ife, 2002)
Peranan dan Tugas
Pekerja Sosial

 FACILITATIVE ROLES: social animation,


mediation and negotiation, support, building
consensus, group facilitation, utilisation of skills
and resources, organising.
 EDUCATIONAL ROLES: consciousness raising,
informing, confronting, training.
 REPRESENTATIONAL ROLES: obtaining
resources, advocacy, using the media, public
relation, networking, sharing knowledge and
experience.
 TECHNICAL ROLES: data collection and
analysis, using computers, verbal and written
presentation, management, financial control
Proses (Tahapan)
Intervensi Komunitas

(Netting ,1993)
 Persiapan awal
 Persiapan Sosial (Kerangka kerja
memahami masyarakat)
 Asesmen (Kerangka kerja
persiapan perencanaan dalam
intervensi makro)
 Perencanaan intervensi makro
(mengembangkan strategi dan
menyeleksi taktik yang tepat dalam
intervensi makro)
 Pelaksanaan intervensi makro
 Monitoring dan evaluasi
A. Kerangka kerja memahami masyarakat
Fokus Tugas
A. Pengidentifikasian Populasi Sasaran 1. Mengidentifikasi dan memahami karakteristik umum
(masyarakat) populasi sasaran (masyarakat)

B. Pengkajian Karakteristik Masyarakat 1. Mengidentifikasi batas-batas masyarakat


2. Memahami gambaran masalah sosial di masyarakat

C. Pengakajian Perbedaan-Perbedaan yang 1. Memahami nilai-nilai dan perbedaan potensial/dominan


ada di dalam masyarakat yg ada di masyarakat
2. Mengidentifikasi berbagai bentuk
ketidakadilan/ketimpangan atau mekanisme
penindasan yang ada di masyarakat.
3. Mengidentifikasi bukti-bukti diskriminasi

D. Pengidentifikasian Struktur, portensi 1. Memahami peta kekuatan dan kekuasaan


dan sumber yang ada di masyarakat 2. Mengkaji ketersediaan sumber
3. Mengidentifikasi pola penguasaan atas sumber dan
pelayanan
B. Kerangka Kerja Untuk Melakukan
Perencanaan Perubahan (Asesmen)
dalam Intervensi Makro

Fokus Tugas yang harus dilakukan

1. Identifikasi masalah 1. Identifikasi kondisi-kondisi


dan Kelompok organisasi atau masyarakat.
Sasaran 2. Kumpulkan data yang
mendukung.
3. Identifikasi hambatan-
hambatan yang mungkin
muncul.
4. Tentukan apakah suatu
kondisi merupakan masalah.
2. Analisis Masalah 5. Identifikasi riwayat kejadian yg
dianggap relevan.
6. Identifikasi dan terapkan
berbagai perspektif teori yang
relevan.
7. Aplikasikan hsl temuan-temuan
penelitian, evaluasi program,
maupun praktek-praktek yang
relevan.
8. Kaji perspektif tentang
kelompok sasaran, kelompok
etnik maupun gender.
9. Kaji asal usul (etimologi)
masalah.
3. Mengembangkan 10.Rumuskan
Hipotesis pernyataan
masalahnya.
11.Rumuskan
hipotesis.
12.Kemukakan
hubungan
perubahan dengan
hasil yang dicapai.
C. Mengembangkan Strategi
Intervensi Komunitas

 Mengidentifikasi partisipan
 Mengkaji kesiapan sistem untuk
perubahan
 Menyeleksi sebuah pendekatan
perubahan
 Mengidentifikasi pertimbangan-
pertimbangan politik dan
interpersonal
 Mengidentifikasi pertimbangan-
pertimbangan sumber
 Menimbang kemungkinan-
kemungkinan keberhasilan
 Menetapkan tujuan umum dan
tujuan khusus
D. Menyeleksi taktik
yang tepat dalam
Intervensi Komunitas
N Relasi dari sistem kegiatan dan Taktik-taktik
o sistem sasaran
1. Collabaration 1. Implementasi
Sistem sasaran setuju ( atau diyakinkan 2. Capacity building
untuk setuju ) dengan system kegiatan, a. Partisipasi
bahwa perubahan dibutuhkan dan di b. empowerment
dukung pengalokasian sumber

2. Campaign 3. Education/ pendidikan


Sistem sasaran mau berkomunikasi 4. Persuasi
dengan sistem kegiatan, tetapi hanya a. Cooptation/ bergabung
sedikit kesepakatan akan perlunya b. Lobbying/ melobi
perubahan, atau sistem sasaran
mendukung perubahan, tetapi tidak 5. Meminta bantuan mass media ( mass
mengalokasikan sumber media appeal )

3. Contest 6. Bargaining dan negotiation ( tawar-


Sistem sasaran menentang perubahan menawar dan perundingan )
dan atau menentang pengalaokasian 7. Large-group action atau aksi komunitas
sumber dan tidak membuka komunikasi, a. Legal ( ex. demonstrasi )
mengapa merejka menentang
b. Ilegal ( ex. kegiatan yang melawan
aturan resmi /tindakan anarkhis)
8. Aksi penuntutan perkara ( class action/
active lawsuit )
E. Pelaksanaan
Intervensi Komunitas

 Membangun relasi dengan masyarakat


dan lingkungannya
 Mendorong (memotivasi) partisipasi
masyarakat
 Membangun akses sumber serta
kepercayaan secara konstruktif dengan
berbagai elemen masyarakat
 Membangun kesepakatan bersama
masyarakat dalam rangka penyiapan
kerjasama dengan masyarakat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai