Disusun oleh :
Ima Nuraeni
NIS : 1610190012
NISN : 0044953105
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa sholawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Terima kasih penulis
ucapkan kepada orang tua, teman dan bapak ibu guru yang telah membantu dan
membimbing penulis. Semoga karya ilmiah ini bisa bermanfaat bagi masyarakat
umum.
Karya ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Bronchopneumonia
Pada Anak dengan Masalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif” akhirnya bisa
terselesaikan dengan baik. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan
informasi bagi masyarakat yang belum mengetahui apa itu bronchopneumonia.
Semoga karya ilmiah ini bisa menjadi referensi bagi pembaca. Penulis berharap
karya ilmiah ini juga bisa bermanfaat bagi masyarakat umum.
Penulis menyadari masih adanya kekurangan dalam hal teori maupun
penyusunannya. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun guna adanya perbaikan di masa yang mendatang. Semoga karya
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat umum. Atas perhatiannya, penulis
ucapkan terima kasih.
Ima Nuraeni
iii
DAFTAR ISI
HAL
HALAMAN JUDUL ..................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ......................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Maksud dan Tujuan .............................................................................. 4
D. Manfaat ................................................................................................ 5
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN...................................... 6
A. Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 6
1. Sejarah Singkat Rumah Sakit IZZA ............................................... 6
2. Visi Misi Rumah Sakit IZZA ......................................................... 6
a. Visi Rumah Sakit IZZA ........................................................... 6
b. Misi Rumah Sakit IZZA .......................................................... 6
3. Struktur Organisasi Rumah Sakit IZZA......................................... 7
B. Uraian Kerja ......................................................................................... 7
1. Absen Siswa ................................................................................... 7
2. ADL (Activity Daily Living) .......................................................... 7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................... 8
A. Kajian Teori ......................................................................................... 8
1. Asuhan Keperawatan ..................................................................... 8
a. Pengkajian Asuhan Keperawatan ............................................ 8
b. Diagnosa Asuhan Keperawatan .............................................. 9
c. Perencanaan Asuhan Keperawatan ......................................... 10
iv
v
vii
DAFTAR GAMBAR
HAL
Gambar 2.1 Rumah Sakit IZZA ....................................................................... 6
Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit IZZA............................ 7
viii
DAFTAR LAMPIRAN
HAL
Lampiran-lampiran ........................................................................................... 39
A. Lampiran 1: Absensi Siswa.................................................................. 41
B. Lampiran 2: ADL (Activity Daily Living) ............................................ 43
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut Djojodibroto, (2014) dalam Ni Putu Prastiwi Fatma Sari,
(2019: 1) pneumonia dalam arti umum merupakan peradangan parenkim
yang dikarenakan oleh mikroorganisme bakteri, virus, jamur, parasit,
namun pneumoni dapat juga disebabkan karena bahan kimia atau karena
paparan fisik seperti suhu ataupun radiasi. Menurut Somantri, (2012)
dalam Ni Putu Prastiwi Fatma Sari, (2019: 1) pneumonia adalah suatu
proses peradangan yang terdapat konsolidasi yang disebabkan oleh
pengisian rongga alveoli oleh eksudat, pertukaran gas tidak akan dapat
berlangsung pada daerah yang mengalami konsolidasi, begitu juga dengan
aliran darah di sekitar alveoli, akan terhambat dan tidak berfungsi dengan
maksimal.
Menurut Manurung dkk, (2013) dalam Ni Putu Prastiwi Fatma Sari,
(2019: 1) penyakit ini merupakan salah satu dari penyakit infeksi saluran
napas yang sering dijumpai dan merupakan penyebab kematian hampir
diseluruh dunia. Pada bayi dan anak kecil rentan terkena penyakit ini
karena perkembangan mereka masih belum berkembang dengan baik.
Pneumonia juga sering menyerang pada orang tua dan mereka yang lemah
akibat penyakit kronik tertentu. Pada pasien bedah, peminum alkohol,
serta pada pasien dengan penyakit pernapasan kronik atau infeksi virus
juga mudah terkena penyakit pneumoni. Menurut Hariadi, (2010) dalam
Ni Putu Prastiwi Fatma Sari, (2019: 12) pneumonia memiliki beberapa
klasifikasi salah satunya ialah pneumoni lobularis (Bronchopneumonia).
Bronchopneumonia terjadi pada ujung akhir bronkiolus yang tersumbat
oleh eksudat mukopurulen untuk membentuk bercak konsolidasi dalam
lobus yang berada di dekatnya.
Menurut Wijaya dan Putri, (2013) dalam Ni Made Heni Wahyuni,
(2018: 1) bronkopneumonia merupakan radang yang menyerang paru-paru
dimana daerah konsolidasi atau area putih pada paru-paru terdapat cairan
atau seluler yang tersebar luas di sekitar bronkus dan bukan bercorak
1
2
6
7
8
9
status kesehatan yang baik. Tujuan dari tahap ini adalah melakukan
aktivitas keperawatan, untuk mencapai tujuan yang berpusat pada
pasien.
Menurut Bulechek, (2008) dalam Induniasih, (2018: 141)
implementasi keperawatan merupakan bentuk penanganan yang
dilakukan oleh perawat berdasarkan pertimbangan dan
pengetahuan klinis mencangkup keperawatan langsung dan tidak
langsung. Keperawatan langsung adalah penanganan yang
dilaksanakan setelah berinteraksi dengan pasien. Contoh, seorang
pasien menerima implementasi langsung berupa pemberian obat,
pemasangan infus atau konseling saat berduka. Keperawatan tidak
langsung adalah penanganan yang dilakukan tanpa adanya pasien,
namun tetap bersifat representatif untuk pasien.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
implementasi keperawatan merupakan kegiatan perawat untuk
melakukan tindakan pasien yang memiliki masalah status
kesehatan. Tindakan keperawatan bisa dilakukan secara langsung
dan tidak langsung dan bertujuan agar mencapai pusat
penyembuhan pasien. Bentuk penanganan yang diberikan untuk
pasien berupa penegetahuan yang diberikan oleh perawat secara
klinis. Pemantauan secara terus menerus terhadap pasien yang
mengalami masalah kesehatan.
e. Evaluasi Asuhan Keperawatan
Menurut Induniasih, (2018: 149) evaluasi merupakan langkah
terakhir dalam proses keperawatan untuk mengetahui sejauh mana
tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak. Evaluasi
dilakukan dengan cara membandingkan hasil akhir yang teramati
dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.
Evaluasi merupakan suatu proses berkelanjutan yang terjadi ketika
melakukan kontak dengan pasien. Selama evaluasi, perawat
melakukan keputusan klinis terus-menerus mengarahkan kembali
asuhan keperawatan.
12
d. Patofisiologi Bronchopneumonia
Menurut Wijayaningsih, (2013) dalam Ahmad Fauzan, (2017:
12) bronchopneumonia merupakan infeksi sekunder yang biasanya
disebabkan oleh virus penyebab bronchopneumonia yang masuk
ke saluran pernapasan sehingga terjadinya peradangan bronkus dan
alveolus dan jaringan sekitarnya. Inflamasi pada bronkus ditandai
adanya penumpukan sekret, sehingga terjadinya demam, batuk
produktif, ronchi positif dan mual. Setelah itu mikroorganisme tiba
di alveoli membentuk suatu proses peradangan yang meliputi
empat stadium yaitu:
1) Stadium 1/hiperemia (4 sampai 12 jam pertama/kongesti),
hiperemia adalah peningkatan aliran darah ke berbagai darah
jaringan dalam tubuh. Hiperemia mengacu pada respons
peradangan permulaan yang berlangsung pada daerah baru
yang terinfeksi. Hal ini ditandai dengan peningkatan aliran
darah dan permeabilitas kapiler di tempat infeksi. Hiperemia ini
terjadi akibat pelepasan mediator-mediator peradangan dari sel-
sel mast setelah pengaktifan sel imun dan cedera jaringan.
Mediator-mediator tersebut mencangkup histamin dan
prostaglandin. Degranulasi bekerja sama dengan histamin dan
prostaglandin untuk melepaskan otot polos vaskuler paru dan
peningkatan permeabilitas kapiler paru. Hal ini mengakibatkan
perpidahan gas dalam darah paling berpengaruh dan sering
mengakibatkan penurunan saturasi oksigen hemoglobin.
2) Stadium 2/hepatisasi (48 jam berikutnya), hepatisasi adalah
konversi menjadi zat yang menyerupai hati, keadaan paru-paru
ketika dipenuhi dengan efusi, sehingga tidak dapat ditembus
udara. Hepatisasi merah adalah bila ada sel darah merah,
neutrophil, dan fibrin di alveolus mendahului hepatisasi abu-
abu/kelabu. Keadaan terjadi sewaktu alveolus terisi oleh sel
darah merah, eksudat dan fibrin yang dihasilkan oleh penjamu
(host) sebagai bagian dari reaksi peradangan. Lobus yang
16
4) Pemeriksaan diagnostik
a) Pemeriksaan radiologi
i. Biasanya pada rontgen thoraks ditemukan beberapa
lobus berbercak-bercak infiltrasi.
ii. Bronkoskopi digunakan untuk melihat dan
memanipulasi cabang-cabang utama dari arbor
trakeobronkial. Jaringan yang diambil untuk
pemeriksaan diagnostik, secara terapeutik digunakan
untuk mengidentifikasi dan mengangkat benda asing.
b) Hematologi
i. Darah lengkap
1. Hemoglobin, pada pasien bronchopneumonia
biasannya tidak mengalami gangguan. Pada bayi
baru lahir normalnya 17 – gram/dl, umur 1 minggu
normalnya 15 sampai 20 gram/dl, umur 1 bulan
normalnya 11 sampai 15 gram/dl, dan pada anak-
anak normalnya 11 sampai 13 gram/dl.
2. Hematrokit, pada pasien bronchopneumonia
biasanya tidak mengalami gangguan. Pada laki-laki
normalnya 40,7% sampai 50,3% dan pada
perempuan normalnya 36,1% sampai 44,3%.
3. Leukosit, pada pasien bronchopneumonia biasanya
mengalami peningkatan, kecuali apabila pasien
mengalami imunodefisiensi nilai normalnya 50 rb
mm3.
4. Trombosit, biasanya ditemukan dalam keadaan
normal yaitu 150 sampai 400 rb mm3.
5. Eritrosit, biasanya tidak mengalami gangguan
dengan nialai normal laki-laki 4,7 sampai 6,7 juta
dan pada perempuan 54,2 juta.
26
Manajemen nutrisi
i. Mengkaji adanya alergi makanan
ii. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
iii. Menganjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
iv. Menganjurkan keluarga pasien untuk meningkatkan
protein dan vitamin C
v. Memonitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
vi. Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
kepada keluarga.
5) Hipertermi
Faktor yang berhubungan: pemajanan lingkungan yang
panas, penyakit, dan peningkatan laju metabolisme
a) Manajemen pengaturan suhu
i. Memonitor suhu paling tidak setiap 2 jam sesuai
kebutuhan
ii. Memonitor dan laporkan adanya tanda dan gejala
hipotermia dan hipertermia
iii. Meningkatkan intake cairan dan nutrisi adekuat
iv. Memberikan pengobatan antipiretik sesuai kebutuhan
b) Manajemen pengobatan
i. Menentukan obat apa yang diperlukan, dan kelola
menurut resep atau protokol
ii. Memonitor efektivitas cara pemberian obat yang sesuai.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
implementasi asuhan keperawatan terbagi menjadi 5 yaitu:
ketidakefektifan jalan napas, ketidakefektifan pola napas,
gangguan pertukaran gas, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh, dan hipertermi.
e. Evaluasi asuhan keperawatan
Menurut Wilkinson, (2011) dalam Ahmad Fauzan, (2017: 33).
Hal ini dapat dilakukan dengan melihat respons klien terhadap
33
38
DAFTAR PUSTAKA
Putu, Ni Prastiwi Fatma Sari, Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Pneumonia Dengan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektf. Politeknik
kesehatan Denpasar, diunduh melalui:
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2414/2/BAB%20I.pdf
pada tanggal 02 Juni, 2021.
Made, Ni Heni Wahyuni, Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Anak
Bronchopneumonia Dengan Gangguan Pertukaran Gas. Poltekes
Denpasar, diunduh melalui:
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/456/2/BAB%20I.pdf
pada tanggal 02 Juni, 2021.
Luh, Ni Putu Desi Ulan. Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Balita
Bronchopneumonia dengan Defisit Nutrisi. Politeknik Kesehatan
Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan, 2019, diunduh melui:
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2163/3/BAB%202.doc.pdf
pada tanggal 03 Juni, 2021.
Purba, Muhaini Atmayana, 2019. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dan
Proses Keperawatan, diunduh melalui:
https://osf.io/preprints/inarxiv/pz42x/
pada tanggal 05 Juni, 2021.
Induniasih dan Sri Hendrasih. Metode Keperawatan Yogyakarta: Pustaka Baru
Press, 2018.
Huda, Amin Nurarif dan Kusuma Hardhi. Asuhan Keperawatan Praktis, Jogja:
Mediaction, 2016.
pada tanggan 03 Juni, 2021.
Eka, Septiyana Dita Putri. Asuhan Keperawatan Pada Anak Bronchopneumonia
dengan Ketidak Aktifan Bersihan Jalan Napas. Universitas
Muhammadiyah Ponorogo, 2019, diunduh melalui:
http://eprints.umpo.ac.id/5376/3/BAB%202.pdf
pada tangga 03 Juni, 2021.
Fauzan, Ahmad. Asuhan Keperawatan Pada An dengan Bronchopneumonia.
Politeknik kesehatan kemenkes Padang, 2017, diunduh melalui:
39
40
http://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/KTI_FAUZAN.pdf
pada tanggal 30 Juni, 2021.
Sinaga, Fransisca. Faktor Risiko Bronchopneumonia Pada Usia di Bawah Lima
Tahun. Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. Universitas Lampung, 2019,
diunduh melalui:
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/JK/article/download/2210/21
79
pada tanggal 09 Juni, 2021.
Tiko, Ervi Nurharvian. Asuhan Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Pada Anak Bronchopneumonia. Universitas Airlangga, 2018, diunduh
melalui:
http://repository.unair.ac.id/97025/6/4.%20%20%20BAB%201%20PEND
AHULUAN.pdf
pada tanggal 09 Juni, 2021.
SDKI, (2019) Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif. Menurut budirahayu.ip-
dynamic.com:81
http://budirahayu.ip-dynamic.com:81/sdki/d-0001-bersihan-jalan-napas-
tidak-efektif/
pada tanggal 09 Juni, 2021.
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran 1: Absensi siswa
41
42