MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Magelang
pada tanggal 3 Januari 2019
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIDAR
KOTA MAGELANG
SRI HARSO
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
TIDAR KOTA MAGELANG
NOMOR 5.12/SK/RSUD/ I /2019
TENTANG PENETAPAN PANDUAN MANAJEMEN RESIKO
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIDAR KOTA
MAGELANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit yang menerapkan prinsip keselamatan pasien
berkewajiban untuk mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh risiko
strategis dan operasional yang penting. Hal ini mencakup seluruh area
baik manajerial maupun fungsional, termasuk area pelayanan, tempat
pelayanan, juga area klinis. Rumah sakit perlu menjamin berjalannya
sistim untuk mengendalikan dan mengurangi risiko. Manajemen risiko
berhubungan erat dengan pelaksanaan keselamatan pasien rumah sakit
dan berdampak kepada pencapaian sasaran mutu rumah sakit. Ketiganya
berkaitan erat dalam suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Hal
ini meliputi dua hal:
1. Identifikasi proaktif dan pengelolaan potensi risiko utama yang dapat
mengancam pencapaian sasaran mutu pelayanan rumah sakit.
2. Reaktif atau responsif terhadap kerugian akibat dari keluhan, klaim,
dan insiden, serta respon terhadap laporan atau audit internal atau
eksternal.
Panduan ini akan menjelaskan mekanisme dan tanggung jawab untuk :
1. Identifikasi risiko
2. Analisa Risiko
3. Evaluasi risiko
4. Pengendalian risiko / mengelola risiko
5. Mencatat risiko (risk register)
B. Tujuan
1. Memberikan panduan sistim manajemen risiko yang baku dan
berlaku di rumah sakit.
2. Memastikan sistim manajemen risiko berjalan dengan baik agar
proses identifikasi, analisa, dan pengelolaan risiko ini dapat
memberikan manfaat bagi keselamatan pasien dan peningkatan
mutu rumah sakit secara keseluruhan.
3. Membangun sistim monitoring dan komunikasi serta konsultasi yang
efektif demi tercapainya tujuan di atas dan penerapan yang
berkesinambungan.
BAB II
DEFINISI
A. Risiko
Peluang / probabilitas timbulnya suatu insiden (menurut WHO), yang
akan berdampak merugikan bagi pencapaian sasaran-sasaran
keselamatan pasien dan menurunkan mutu pelayanan.
B. Manajemen Risiko Rumah Sakit
Merupakan upaya mengidentifikasi dan mengelompokkan risiko (grading)
dan mengendalikan / mengelola risiko tersebut baik secara proaktif risiko
yang mungkin terjadi maupun reaktif terhadap insiden yang sudah terjadi
agar memberikan dampak negative seminimal mungkin bagi keselamatan
pasien dan mutu rumah sakit.
C. Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
Setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan cidera pada pasien. IKP terdiri dari
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC),
Kejadian Tidak Cedera (KTC), dan Kejadian Potensial Cedera (KPC).
D. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
Adalah insiden yang mengakibatkan cidera pada pasien.
E. Kejadian Nyaris Cidera (KNC)
Adalah insiden yang berpotensi menimbulkan cidera pada pasien tapi
yang belum sampai terpapar ke pasien sehingga tidak ada cidera pada
pasien.
F. Kejadian Tidak Cedera (KTC)
Adalah insiden yang berpotensi mengakibatkan cidera pada pasien dan
sudah terpapar ke pasien, tetap ternyata tidak menimbulkan cidera pada
pasien.
G. Kondisi Potensial Cedera (KPC)
Adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cidera, tetapi
belum terjadi insiden.
H. Kejadian Sentinel
Adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan dan telah mengakibatkan
kematian atau cidera fisik / psikologis serius, atau kecacatan pada
pasien. Kejadan sentinel yang harus dilaporkan antara lain:
Daftar risiko di RSUD Tidar Kota Magelang meliputi beberapa hal, antara
lain
1. Pasien
2. Staf Medis
3. Tenaga kesehatan lain yang bekerja di rumah sakit.
4. Fasilitas rumah sakit
5. Lingkungan rumah sakit
6. Bisnis rumah sakit
Tabel 1. Contoh Daftar risiko menurut ruang lingkup
No Lingkup area Jenis risiko
1 Pasien Risiko jatuh
Risiko infeksi
Risiko salah identifikasi
Risiko salah tempat operasi
Risiko salah therapi
Risiko bayi hilang
2 Staf medis Risiko tertusuk jarum
Risiko tuntutan hukum
Risiko melakukan salah insisi
Risiko tidak kompeten
Risiko tidak melakukan standar
3 Tenaga kesehatan lainnya Risiko terkena cairan B3
Risiko tersengat listrik
Risiko kehilangan dokumen
4 Fasilitas rumah sakit Risiko kebakaran
Risiko sistem ITE erorr
Risiko kehilangan kursi roda
Risiko alat tidak terkalibrasi
Risiko kerusakan alat medis
5 Lingkungan rumah sakit Risiko
6 Bisnis rumah sakit
B. Analisis Risiko
Analisa dilakukan dengan menentukan score risiko atau insiden tersebut
untuk menentukan prioritaspenanganan dan level manajemen yang harus
bertanggung jawab untuk mengelola / mengendalikanrisiko / insiden
tersebut termasuk dalam kategori biru / hijau / kuning / merah.Risiko
atau insiden yang sudah teridentifikasi harus ditentukan peringkatnya
(grading) dengan memperhatikan:
1. Tingkat peluang / frekwensi kejadian (likelihood)
2. Tingkat dampak yang dapat / sudah ditimbulkan (consequence)
Tabel 3. Analisis Risiko
1 2 3 4 5
Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
Cedera pasien Tidak ada cidera Dapat diatasi dengan Berkurangnya fungsi Cedera luas kehilangan Kematian
pertolongan pertama. motorik/sensorik. Kehilangan permanen
Setiap kasus yang Setiap kasus yang
memperpanjang masa memperpanjang masa
perawatan 1 – 3 hari perawatan 4 – 14 hari
Operational Terhenti kurang dari 15 Terhenti 16 – 30 menit Terhenti 31 – 60 menit Terhenti 1 - 12 jam terhenti lebih dari 12
Menit jam
Keuangan Kerugian kurang dari Kerugian lebih dari 0,1% Kerugian lebih dari Kerugian lebih dari 0,5% Kerugian lebih dari 1%
0,1% dari anggaran Anggaran 0,25% anggaran anggaran anggaran
Reputasi Komplain langsung dari Diberitakan negatif di Diberitakan negatif di Diberitakan negatif di Diberitakan di media
pelanggan media sosial(facebook, media cetak/elektronik/ media cetak/elektronik/ online
twiter, instagram) dalam online lokal dalam waktu cetak/elektronik/ nasional dalam waktu >
waktu 1 hari 1 – 3 hari. online regional dalam 1 hari.
waktu 1 – 3 hari
Diberitakan di media
cetak/elektronik/
online nasional dalam
waktu 1 hari.
Strategis Angka ketercapaian Angka ketercapaian Angka ketercapaian Angka ketercapaian Angka ketercapaian
Indikator rumah sakit indikator rumah sakit 76 indikator rumah sakit 61 indikator rumah sakit 51 indikator rumah sakit
kurang dari 91 – 95 % – 90 %. – 75% – 60% kurang dari 50 %
Kepatuhan Ketidakpatuhan yang Ketidak patuhan yang Ketidakpatuhan yang Ketidakpatuhan yang Divonis bersalah di
tidak menyebabkan mengakibatkan dampak mengakibatkan dampak mengakibatkan dampak pengadilan
cidera dampak minor moderate mayor
Hal ini akan menentukan evaluasi dan tata laksana selanjutnya. Untuk
risiko / insiden dengankategori biru dan hijau maka evaluasi cukup
dengan investigasi sederhana sedangkan untuk kategorikuning dan
merah perlu dilakukan evaluasi lebih mendalam dengan metode RCA (root
cause analysis – reaktif / responsive) atau HFMEA (healthcare failure
mode effect analysis – proaktif)
C. Evaluasi Risiko
1. Risiko atau insiden yang sudah dianalisis akan dievaluasi lebih lanjut
sesuai skor dan grading yang didapat dalam analisis.
SKOR RISIKO = DAMPAK X PELUANG
2. Pemeringkatan memerlukan keterampilan dan pengetahuan yang
sesuai, dan meliputi proses berikut :
a. Menilai secara obyektif beratnya / dampak / akibat dan menentukan
suatu skor.
b. Menilai secara obyektif kemungkinan / peluang / frekuensi suatu
peristiwa terjadi dan menentukan suatu skor.
c. Mengalikan dua parameter untuk memberi skor risiko
3. Penilaian risiko akan dilaksanakan dalam dua tahap.
a. Tahap pertama akan diselesaikan oleh penilai risiko yang terlatih,
yang akan mengidentifikasi bahaya, efek yang mungkin terjadi dan
pemeringkatan risiko.
b. Tahap kedua dari penilaian akan dilakukan oleh Kepala Unit Kerja
yang akan melakukan verifikasi tahap pertama dan membuat suatu
rencana tindakan untuk mengatasi risiko.
D. Kelola Risiko
Setelah analisis dan evaluasi selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya
adalah pengelolaan risiko atau insiden dengan target menghilangkan atau
menekan risiko hingga ke level terendah (risiko sisa) dan meminimalisir
dampak atau kerugian yang timbul dari insiden yang sudah terjadi.
LEVEL/BANDS TINDAKAN
EKSTREM Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45 hari,
(SANGAT membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai ke
TINGGI) Direktur RS
HIGH (TINGGI) Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari, kaji
dengan detail & perlu tindakan segera, serta
membutuhkan tindakan top manajemen
Sentinel RCA
MERAH
KTD KUNING
RISK
GRADING
KNC
HIJAU
BIRU
INVESTIGASI
SEDERHANA
1. Investigasi Sederhana
Dalam pengelolaan risiko / IKP yang masuk dalam kategori biru atau
hijau, maka tindak lanjut evaluasi dan penyelesaiannya dilakukan
dengan investigasi sederhana, melalui tahapan:
a. Identifikasi insinden dan degrading
b. Mengumpulkan data dan informasi :
1) Telaah dokumen
2) Wawancara
3) observasi
c. Kronologi kejadian
d. Analisa dan evaluasi sederhana :
1) Penyebab langsung :
a) Individu
b) Peralatan
c) Lingkungan tempat kerja
d) Prosedur kerja
2) Penyebab tidak langsung :
a) Individu
b) Tempat kerja
e. Rekomendasi: jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang
LEMBAR KERJA INVESTIGASI SEDERHANA
untuk Grading Risiko BIRU / HIJAU
Evaluasi
PIHAK 1 PIHAK 2
3. Menurunkan Risiko
a. Tujuan dari identifikasi dan menilai risiko adalah untuk memastikan
bahwa tindakan dilakukan untuk mengurangi risiko pada tingkat
terendah yang dapat dicapai.
b. Tabel penanda tingkat risiko dan skala waktu yang dapat diterima
untuk memulai tindakan.
4. Daftar Risiko
Daftar risiko adalah pusat dari proses manajemen risiko rumah sakikt.
Setelah identifikasi, penilaian, dan pengendalian awal suatu risiko,
risiko dan rencana tindakan yang berhubungan dengannya akan
dimasukkan ke dalam daftar risiko unit kerja. Untuk mengurangi
administrasi, risiko ”rendah” tidak perlu dimasukkan ke dalam daftar.
Risiko ekstrim yang dapat membahayakan sasaran-sasaran organisasi
secara bermakna, juga akan dicatat dalam daftar risiko korporat.
Salinan dari seluruh penilaian perlu untuk dipelihara.Kepala Unit Kerja
harus menentukan siapa yang akan menangani penilaian risiko di
dalam unit kerja mereka masing-masing.
a. Daftar Risiko
Unit Kerja Daftar risiko unit kerja dan rencana tindakan yang
berhubungan akan ditinjau, didiskusikan dan dimutakhirkan pada
pertemuan Tim Manajemen Risiko setiap bulan.
b. Daftar Risiko Korporat
1. Daftar risiko korporat adalah suatu dokumen yang didisain untuk
memberi informasi kepada Direksi Rumah Sakit perihal risiko
tingkat tertinggi di rumah sakit; dan menjamin pengendalian serta
tindakan telah dilakukan berupa menghilangkan risiko atau
menurunkannya sampai pada tingkat terendah yang mungkin.
2. Risiko ekstrim dengan skor 15 atau lebih pada daftar risiko unit
kerja akan dimasukkan dalam daftar risiko korporat. Proses ini
akan dilakukan oleh Tim Manajemen Risiko.
3. Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien akan meninjau
daftar risiko korporat sebelum diserahkan kepada Direksi Rumah
Sakit.
Mekanisme Pelaporan
Managemen risiko secara awal dilakukan di tiap-tiap unit yang ada di
RSUD Tidar Kota Magelang oleh kepala unit masing-masing. Setiap ada risiko
baru maka kepala unit dilakukan grading dan selanjutnya dilaporkan kepada
Komite PMKP melalui sub komite manajemen risiko.
Dalam periode 3 bulan sekali laporan risiko yang baru di laporkan oleh
Komite PMKP secara berkala kepada Direktur. Sehingga risiko – risiko yang
mempunyai nilai tertinggi akan di ajukan menjadi risiko korporate. Risiko
korporate juga dievaluasi 3 bulan sekali kepada Direktur rumah sakit.
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIDAR
KOTA MAGELANG
SRI HARSO