Anda di halaman 1dari 4

Menu

Mari Belajar IPA


Pembelajaran IPA Berbasis Web
Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam ( Ipa )

A. Pengertian IPA
Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains iniberasal dari bahasa
Latin yaitu scientia yang berarti ”saya tahu”. Dalam bahasa Inggris,kata sains berasal dari kata science yang
berarti”pengetahuan”. IPA bisa disebut juga dengan natural science.

IPA mempunyai beberapa pengertian , yaitu :

Dalam kamus Fowler (1951), natural science didefinisikan sebagai: “systematic and formulated knowledge
dealing with material phenomena and based mainly on observation and induction” ( yang diartikan bahwa ilmu
pengetahuan alam didefinisikan sebagai: pengetahuan yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan
gejala-gejala alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan pada hasil pengamatan dan induksi ).

Webster’s New Lollegiate Dictionary (1981) menyatakan natural science knowledge concerned with the
physical world and its phenomena, yang artinya ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan tentang alam dan
gejala-gejalanya.

Sedangkan dalam Purnel’s : Concise Dictionary of Science (1983) tercantum definisi tentang IPA sebagai
berikut : “Science the broad field of human knowledge, acquired by systematic observation and experiment, and
explained by means of rules, laws, principles, theories, and hypotheses”. Artinya ilmu pengetahuan alam adalah
pengetahuan manusia yang luas, yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta
dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori, dan hipotesa-hipotesa.

Sumber lain menyatakan bahwa natural science didefinisikan sebagai a “piece of theoretical knowledge” atau
sejenis pengetahuan teoritis. IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam.
Dapat disimpulkan dari pengertian diatas, bahwa pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang
gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui
suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Dan IPA juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana
caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri terhadap hal-hal tersebut.

REPORT THIS AD

B. Pembagian Hakikat IPA

Didalam pembagian hakikat IPA dibagi menjadi tiga, diantaranya :

1. IPA Sebagai Produk


IPA sebagai produk adalah kumpulan hasil kegiatan dari para ahli saintis sejak berabad-abad, yang
menghasilkan berupa fakta, data, konsep, prinsip, dan teori-teori. Jadi hasil yang berupa fakta yaitu dari kegiatan
empiric (berdasarkan fakta), sedangkan data, konsep, prinsip dan teori dalam IPA merupakan hasil kegiatan
analitik.
Dalam hakikat IPA dikenal dengan istilah :

• Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa
yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif atau bisa disebut sesuatu yang dapat dibuktikan
kebenarannya. Misal : Air membeku dalam suhu 0⁰C.
Iskandar (1997: 3) menyatakan bahwa fakta adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-
benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif.

Susanto (1991: 3) mengartikan fakta sebagai ungkapan tentang sifat-sifat suatu benda, tempat, atau waktu
adanya atau terjadinya suatu benda atau kejadian.

• Konsep IPA adalah merupakan penggabungan ide antara fakta-fakta yang ada hubungannya satu dengan yang
lainnya. Misal : Makhluk hidup dipengaruhi oleh lingkungannya.

• Prinsip IPA adalah generalisasi ( kesimpulan ) tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA. Prinsip bersifat
analitik dan dapat berubah bila observasi baru dilakukan, sebab prinsip bersifat tentative ( belum pasti ). Misal :
udara yang dipanaskan memuai, adalah prinsip menghubungkan konsep udara, panas, pemuaian. Artinya udara
akan memuai jika udara tersebut dipanaskan.

• Hukum alam adalah prinsip – prinsip yang sudah diterima meskipun juga bersifat tentative, tetapi karena
mengalami pengujian – pengujian yang lebih keras daripada prinsip, maka hukum alam bersifat lebih kekal.
Misal : Hukum kekekalan energi.

• Teori ilmiah adalah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, data-data, konsep-konsep, dan
prinsip-prinsip yang saling berhubungan. Teori ini dapat berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan
dengan teori tersebut. Misal : teori meteorologi membantu para ilmuan untuk memahami mengapa dan
bagaimana kabut dan awan terbentuk.

REPORT THIS AD

2. IPA Sebagai Proses

IPA sebagai proses adalah strategi atau cara yang dilakukan para ahli saintis dalam menemukan berbagai hal
tersebut sebagai implikasi adanya temuan-temuan tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa alam. Jadi
dalam prosesnya kita bisa berfikir dalam memecahkan suatu masalah yang ada di lingkungan.
Melalui proses ini kita bisa mendapatkan temuan-temua ilmiah, dan perwujudannya berupa kegiatan ilmiah
yang disebut penyelidikan ilmiah.

Iskandar (1997:5) mengartikan keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan oleh para
ilmuwan.

(Moejiono dan Dimyati, 1992:16) Ditinjau dari tingkat kerumitan dalam penggunaannya, keterampilan proses
IPA dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu keterampilan: Proses Dasar (Basic Skills), dan Keterampilan Proses
Terintegrasi (Integrated Skills).

Didalam penyelidikan suatu ilmiah terbagi menjadi tujuh tahapan, diantaranya :

1) Observasi/ pengamatan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan panca indra.

2) prediksi yaitu memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang
terdapat pada data yang telah diperoleh.

3) Interpretasi yaitu penafsiran terhadap data-data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan.

4) Merencanakan dan melaksanakan penelitian eksperiman. Tahap- tahap penelitian:


• Menetapkan masalah penelitian.
• Menetapkan hipotesis penelitian.
• Menetapkan alat dan bahan yang digunakan.
• Menetapkan langkah- langkah percobaan serta waktu yang dibutuhkan.
5) Mengendalikan variabel yaitu mengukur variabel sehingga ada perbedaan pada akhir eksperimen karena
pengaruh variabel yang diteliti. Variabel terdiri atas tiga yaitu:
• Varibel bebas/ peubah yaitu factor yang menjadi penyebab terjadinya perubahan.
• Variabel terikat yaitu factor yang dipengaruhi.
• Variabel control yaitu variabel yangdibuat tetap.
6) Hipotesis yaitu suatu pernyataan berupa dugaan sementara tentang kenyataan-kenyataan yang ada di alam
melalui perkiraan.

REPORT THIS AD

7) Kesimpulan yaitu hasil akhir dari proses pengamatan.

3. IPA Sebagai Sikap Ilmiah

Maksudnya adalah dalam proses IPA mengandung cara kerja, sikap, dan cara berfikir. Dan dalam memecahkan
masalah atau persoalan, seorang ilmuan berusaha mengambil sikap tertentu yang memungkin usaha mencapai
hasil yang diharapkan. Sikap ini dinamakan sikap ilmiah.

Menurut Wynne Harlei dan Heudro Darmojo, sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak SD yaitu:
a. Sikap ingin tahu
b. Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru
c. Sikap kerja sama
d. Sikap tidak putus asa
e. Sikap tidak berprasangka
f. Sikap mawas diri
g. Sikap bertanggung jawab
h. Sikap berpikir bebas
i. Sikap kedisiplinan diri
Sikap ilmiah lain yang muncul dari hasil pengamatan/ obsevasi:
a. Jujur
b. Teliti
c. Cermat
Dan pengertian dari para ahli lain, seperti :
a. Carin dan Sund (1989)
b. Connor (1990)
c. Mechling dan Oliver (1983)
d. Holt (1991)

KESIMPULAN

Pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep,
prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Dan
IPA juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara
menyesuaikan diri terhadap hal-hal tersebut.

Hakikat sebagai produk dan proses tidak bisa dibedakan atau dipisahkan, karena produk dan proses mempunyai
hubungan terikat satu dengan yang satunya lagi dalam melakukan pengamatan ilmiah.

Dapat disimpulan dengan kita dari pendapat para ahli diatas, sebaiknya pembelajaran IPA di SD menggunakan
perasaan keingintahuan siswa sebagai titik awal dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan penyelidikan atau
percobaan. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan untuk menemukan dan menanamkan pemahaman konsep-konsep
baru dan mengaplikasikannya untuk memecahkan masalah-masalah yang ditemui oleh siswa SD dalam
kehidupan sehari-hari.

Sumber :
http://soekamajoe.blogspot.com/2012/10/contoh-artikel-tentang-hakikat-ipa-sd.html
Advertisements
REPORT THIS AD

Share this:

 Twitter
 Facebook

June 15, 2013Leave a Reply
« PreviousNext »

Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment 
Name *
Email*

Website
 Notify me of new comments via email.

 Notify me of new posts via email.


View Full Site

Blog at WordPress.com.

Advertisements
REPORT THIS AD

 Follow

REPORT THIS AD

Anda mungkin juga menyukai