Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN CUCI TANGAN

RUMAH SAKIT MITRA SEHAT


Desa Curah Jeru RT II RW XI Kec. Panji,
Kab. Situbondo, Jawa Timur 68323
Mobile | +62 82333282112
No. Telp/Fax | (0338) 678141
Email | rumahsakitmitrasehatsitubondo@yahoo.com
Website |http://www.rsmitrasehatsitubondo.com

i
PANDUAN CUCI TANGAN

LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RUMAH SAKIT MITRA SEHAT


Panduan Cuci Tangan

KETERANGAN TANDA TANGAN TANGGAL


02 januari 2022
Warisal Fatah, S.Kep.Ns Pembuat Dokumen

02 januari 2022
Alim Alifi, S.Kep.Ns Authorized Person

02 januari 2022
dr. Divi Mardiana Direktur

ii
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT MITRA SEHAT
NOMOR: 241/Per/Dir/RSMS/I/2020

TENTANG

PANDUAN CUCI TANGAN


RUMAH SAKIT MITRA SEHAT

DIREKTUR RUMAH SAKIT MITRA SEHAT,


Menimbang : a. Bahwa insiden (kejadian) pada keselamatan pasien sering terjadi karena
terjadinya infeksi yang didapatkan di rumah sakit, sehingga perlu upaya
untuk menjamin/melindungi keselamatan pasien di Rumah Sakit;
b. Bahwa sehubungan dengan huruf a di atas perlu diatur dalam suatu
Panduan Cuci Tangan;
c. Bahwa sehubungan dengan huruf b tersebut di atas perlu ditetapkan
dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit.
Mengingat : 1. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. UU Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. UU Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan.
5. Peraturan Perundangan No. 84 Tahun 2000 tentang Pedoman
Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah;
6. Inpres RI Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan Dan Peningkatan Mutu
Pelayanan Aparatur Kepada Masyarakat;
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
8. Peraturan Ketua Pengurus Yayasan Mitra Sehat Situbondo Nomor
01/Per/Peng/YMSS/I/2017 tentang Peraturan Internal Rumah Sakit Mitra
Sehat;
9. Peraturan Ketua Pengurus Yayasan Mitra Sehat Situbondo Nomor
02/Per/Peng/YMSS/II/2017 tentang Penetapan Struktur Organisasi
Rumah Sakit Mitra Sehat;
10. Keputusan Ketua Pengurus Yayasan Mitra Sehat Situbondo Nomor
426/Kep/Peng/YMSS/XII/2016 tentang Pengangkatan dr. Divi Mardiana
sebagai Direktur Rumah Sakit Mitra Sehat.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG PANDUAN CUCI TANGAN
KEDUA : Panduan Cuci Tangan di Rumah Sakit Mitra Sehat sebagaimana Lampiran
Peraturan ini;
KETIGA : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekurangan dan kekeliruan akan diadakan perbaikan dan
perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Situbondo
Pada tanggal : 1 Februari 2017

Rumah Sakit Mitra Sehat


Direktur,

dr. Divi Mardiana

i
KATA PENGANTAR

Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat yang wajib diterapkan di semua rumah sakit.
Penyusunan sasaran ini mengacu pada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO
Patient Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(KKPRS PERSI) dan Joint Commission International (JCI).
Sasaran Ketiga dari Keselamatan Pasien Rumah Sakit adalah Peningkatan Keamanan Obat yang
Perlu Diwaspadai (High Alert Medication). Rumah sakit diharapkan mengembangkan suatu
pendekatan untuk memperbaiki/meningkatkan keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai
(high alert). Bila obat-obatan adalah bagian dari rencana pengobatan pasien, maka penerapan
manajemen yang benar penting/krusial untuk memastikan keselamatan pasien. Obat-obatan
yang perlu diwaspadai (high alert medication) adalah obat yang presentasinya tinggi dalam
menyebabkan terjadinya kesalahan/error dan/atau kejadian sentinel (sentinel event), obat yang
berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome) demikian pula
obat yang tampak mirip/ucapan mirip. Kesalahan ini dapat terjadi bila staf tidak mendapatkan
orientasi dengan baik di unit asuhan pasien, bila perawat kontrak tidak diorientasikan
sebagaimana mestinya terhadap unit asuhan pasien, atau pada keadaan gawat
darurat/emergensi. Cara yang paling efektif untuk mengurangi atau mengeliminasi kejadian
tersebut adalah dengan mengembangkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu diwaspadai
termasuk memindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke farmasi.
Panduan ini dibuat agar seluruh staf pemberi pelayanan pasien dapat melakukan identifikasi
obat-obat yang perlu diwaspadai, penetapan unit kerja yang memerlukan ketersedian elektrolit
konsentrat, dan menetapkann cara pemberian label yang jelas serta bagaimana
penyimpanannya di area tersebut sedemikian rupa, sehingga membatasi akses untuk mencegah
pemberian yang tidak disengaja/kurang hati-hati.
Panduan ini diharapkan dapat dievaluasi secara berkala untuk meningkatkan proses dan tata
cara penggunaan obat-obatan yang perlu diwasapadai dalam pemberian pelayanan dan
pengobatan pasien yang menjamin keselamatan pasien.

Situbondo, 1 Februari 2017

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ iii


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... iv
BAB I DEFINISI.................................................................................................................................... 1
A. PENGERTIAN.......................................................................................................................................................... 1
B. TUJUAN...................................................................................................................................................................... 1
BAB II RUANG LINGKUP................................................................................................................... 2
A. RUANG LINGKUP................................................................................................................................................... 2
B. PENETAPAN AREA CUCI TANGAN DI RUMAH SAKIT............................................................................2
BAB III TATA LAKSANA................................................................................................................... 3
A. 5 ( LIMA ) LANGKAH SAAT MELAKUKAN CUCI TANGAN.....................................................................3
B. CUCI TANGAN DENGAN SABUN...................................................................................................................... 3
C. CUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK BERBAHAN DASAR ALKOHOL.............................................4
D. PROSEDUR CUCI TANGAN BEDAH DENGAN SABUN.............................................................................5
E. CUCI TANGAN BEDAH DENGAN ALKOHOL HANDRUB.............................................................................6
BAB IV DOKUMENTASI..................................................................................................................... 9

i
Lampiran
Direktur Rumah Sakit Mitra Sehat
Nomor : 241/Per/Dir/RSMS/I/2020
Tanggal : 1 Februari 2017

BAB I DEFINISI

A. PENGERTIAN
1. Kebersihan Tangan:
Pengertian umum yang digunakan untuk setiap aktivitas membersihkan tangan.
2. Sabun antimikrobial atau antiseptik:
Sabun yang mengandung zat antiseptik dengan konsentrasi yang cukup untuk
membunuh mikroorganisme dan atau menghambat pertumbuhannya secara temporer.
3. Cuci tangan
Proses pembersihan kotoran, debu dan mikroorganisme transient dari tangan.
4. Cuci tangan antiseptik
Adalah proses menghilangkan atau menghancurkan mikroorganisme transient.
Cuci tangan pembedahan adalah proses menghilangkan atau menghancurkan
mikroorganisme transient dan mikroorganisme flora resident.
5. Zat antiseptik:
Zat atau bahan antimikroba yang bekerja menginaktivasi mikroorganisme atau
menghambat pertumbuhannya pada jaringan yang hidup. Contohnya: alkohol,
chlorhexidine (CHG), derivat klorin, iodine, triclosan, dan sebagainya.
6. Cuci tangan antiseptik:
Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun yang mengandung zat antiseptik.
7. Antiseptic Handrubbing:
Penggunaan antiseptik handrub untuk mengurangi atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme tanpa harus menggunakan air atau membilas dan mengeringkan
dengan handuk atau tissu.

B. TUJUAN
1. Terlaksananya program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit, yang
mengutamakan keselamatan pasien.
2. Terwujudnya budaya kebersihan tangan (hand hygiene) di seluruh karyawan RS
3. Setiap karyawan dapat melakukan kebersihan tangan rutin dengan baik dan benar.
4. Setiap karyawan memahami dan mampu menerapkan 5 (lima) momen kebersihan
tangan.
5. Setiap petugas kesehatan di kamar operasi memahami dan mampu menerapkan
kebersihan tangan bedah dengan baik dan benar.

1
BAB II RUANG LINGKUP

A. RUANG LINGKUP
Sasaran Cuci Tangan
1. Pasien
2. KeluargaPasien
3. Pengunjung
4. PetugasKesehatan
5. KaryawanRumahSakit

B. PENETAPAN AREA CUCI TANGAN DI RUMAH SAKIT


Sarana cuci tangan harus tersedia di tempat di tempat-tempat sebagai berikut:
1. Kamar pasien / bed pasien / Area pemeriksaan pasien (Rumah Sakit).
2. Area pelaksanaan tindakan medis (Ruang tindakan, Ruang Operasi, Ruang
Sampling)
3. Critical Care (Ruang Bayi, Instalasi Pelayanan Intensif (IPI), Instalasi Kamar
Operasi ,Haemodialisa (HD) ).
4. Toilet
5. Laundry
6. Tempat Pengolahan Makanan dan Penyajian makanan.
7. Tempat Pengolahan Limbah
8. CSSD
9. Kamar Jenazah

Rantai Penularan Infeksi

Agen Penyebab Infeksi


(bakteri,Jamur, virus,
riketsia, parasit)

Pejamu Rentan
(orang yangdapat
Reservoir (tempat agen Hidup)

Tempat masuk (lapisan Tempat keluar (ekskresi,


mukosa, sal cerna, sal kemih sekresi, droplet)

Cara Penularan (kontak, droplet, udara, benda, vektor)

2
BAB III TATA LAKSANA

A. 5 ( LIMA ) LANGKAH SAAT MELAKUKAN CUCI TANGAN


1. Dilakuan sebelum kontak dengan pasien.
2. Dilakuan Sebelum melakukan tindakan asepsis.
3. Dilakuan Setelah terkena cairan tubuh pasien.
4. Dilakuan Setelah kontak dengan pasien.
5. Dilakuan Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien.

B. CUCI TANGAN DENGAN SABUN


1. Persiapan alat
a. Sarana cuci tangan disiapkan di setiap ruang penderita, ruang tindakan kotor.
b. Air bersih mengalir.
c. Kertas tissue atau kain yang kering untuk satu kali pakai.
2. Pelaksanaan
a. Lepaskan semua perhiasan di tangan, termasuk jam tangan.
b. Basahi tangan dengan air
c. Tuangkan sabun cair secukupnya untuk membersihkan seluruh permukaan tangan,
ratakan.
d. Gosok rata kedua telapak tangan
e. Gosok rata kedua punggung tangan
f. Gosok sela-sela jari tangan dari kedua tangan secara merata
g. Gosok sisi dalam jari-jari kedua tangan dengan jari-jari pada posisi saling
menggenggam
h. Gosok dengan gerakan berputar ibu jari kedua tangan
i. Gosok ujung jari-jari kedua tangan pada telapak tangan dengan gerakan memutar
j. Bilas tangan di bawah air mengalir

3
k. Keringkan kedua tangan menggunakan handuk kering sekali pakai atau tissu.
l. Gunakan handuk untuk menutup keran air
m. Tangan anda sekarang sudah bersih dan aman.
3. Waktu yang digunakan 40-60 detik.

C. CUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK BERBAHAN DASAR ALKOHOL


1. Persiapan alat
Tempatkan larutan cuci tangan berbahan dasar alkohol (Handrub) di setiap ruang
pasien, ruang tindakan dan koridor.
2. Pelaksanaan
a. Lepaskan semua perhiasan di tangan, termasuk jam tangan.
b. Tuangkan alkohol handrub secukupnya untuk membersihkan seluruh permukaan
tangan, ratakan.
c. Gosok rata kedua telapak tangan
d. Gosok rata kedua punggung tangan
e. Gosok sela-sela jari tangan dari kedua tangan secara merata

4
f.Gosok sisi dalam jari-jari kedua tangan dengan jari-jari pada posisi saling
menggenggam
g. Gosok dengan gerakan berputar ibu jari kedua tangan
h. Gosok ujung jari-jari kedua tangan pada telapak tangan dengan gerakan memutar
i. Tangan anda sekarang sudah bersih dan aman.
3. Waktu yang digunakan 20-30 detik.

D. PROSEDUR CUCI TANGAN BEDAH DENGAN SABUN


1. Cuci tangan bedah dengan air dan cairan anti septik:
a. Sebelum cuci tangan lepaskan semua perhiasan, termasuk cincin dan jam tangan,
gunakan sabun antiseptik.
2. Cuci tangan dengan Enam langkah yang benar :
a. Cuci tangan dan lengan bawah secara menyeluruh dan bilas.
b. Gunakan sekali lagi cairan antiseptik, usapkan keseluruh permukaan tangan dan
lengan bawah.
c. Mulai dengan tangan, gunakan pembersih kuku untuk membersihkan daerah bawah
kuku kedua tangan.
d. Bersihkan kuku menyeluruh, kemudian jari-jari, sela-sela jari, telapak tangan dan
punggung tangan. Cuci tiap jari seakan-akan mempunyai empat sisi.
e. Scrub daerah pergelangan tangan pada tiap tangan.
f. Bilas tangan dan lengan bawah secara menyeluruh, pastikan tangan ditahan lebih
tinggi dari siku.
g. Biarkan sisa air menetes melalui siku dan keringkan dengan handuk steril.

5
E. CUCI TANGAN BEDAH DENGAN ALKOHOL HANDRUB:
Suatu prosedur pembedahan dapat dilakukan setelah satu tindakan bedah selesaidilakukan,
tanpa perlu melakukan kebersihan tangan dengan sabun antiseptik dan air mengalir, namun
dengan menggunakan teknik surgical handrubbing menggunakan alkohol handrub.
Namun demikian, penggunaan handrub untuk persiapan operasi hanya boleh dilakukan
pada tangan yang bersih dan kering. Apabila tangan tampak kotor oleh sisa talk atau cairan
tubuh (missal sarung tangan bocor), maka prosedur kebersihan tangan harus dilakukan
dengan sabun dan air mengalir.

Langkah-langkah surgical handrubbing:


1. Tuangkan ± 5 ml alcohol base handrub pada telapak tangan kiri Anda. Gunakan siku
tangan kanan untuk menuang handrub dari dispenser.
2. Renda mujung-ujung jari tangan kanan dalam handrub tersebut (± 5 detik) untuk
dekontaminasi bagian bawah kuku.
3. Usapkan handrub pada tangan kanan mulai dari ujung jari, lengan bawah sampai
dengan siku. Pastikan seluruh kulit tertutup handrub dengan mengusap secara
memutar. (± 10 – 15 detik).
4. Tuangkan ± 5 ml alcoholbase handrub pada telapak tangan kanan Anda
5. Gunakan siku tangan kiri untuk menuang handrub dari dispenser.
6. Usapkan handrub pada tangan kiri mulai dari ujung jari, lengan bawah sampai dengan
siku. Pastikan seluruh kulit tertutup handrub dengan mengusap secara memutar. (± 10
– 15 detik).
7. Tuangkan ± 5 ml alcohol basehandrub pada telapak tangan kiri Anda. Gunakan siku
tangan kanan untuk menu anghandrub dari dispenser.
8. Gosok kedua tangan bersamaan, sampai dengan pergelangan tangan, meliputi: telapak
tangan, punggung tangan, sela-selajari tangan, sisi-sisi dalam jari-jari dan ibu jari
dengan gerakan memutar (± 20-30 detik).
9. Setelah tangan kering, gaun steril dan sarung tangan steril dapat dipakai.

gambar surgical handrubbing:

6
7
8
BAB IV DOKUMENTASI

Melakukan monitoring pelaksanaan pencegahan infeksi (penerapan kewaspadaan baku) di masing-


masing unit/ruangan, dengan prioritas kebersihan tangan dan penggunaan APD dan menganalisis
kepatuhan mencuci tangan berdasarkan volume handsrub yang digunakan terhadap jumlah pasien
serta petugas, Melakukakan monitoring kejadian luka tusukan benda tajam/jarum bekas pakai,
Monitoring hasil sterilisasi yang dilakukan oleh CSSD, Monitoring kebersihan lingkungan dan mutu
baku sumber air dilakukan oleh instalasi kesehatan lingkungan, Membuat laporan tertulis hasil
kegiatan surveilans harian Infeksi Rumah Sakit setiap bulan dan disampaikan kepada Kepala UPT
melalui bidang Perencanaan dan Evaluasi, Membuat laporan tertulis hasil kegiatan surveilans daftar
tilik Pencegahan dan Pengendalian Infekai Rumah Sakit kepada Komite Medik dan Komite Keperawatan
Rumah Sakit.

Rumah Sakit Mitra Sehat


Direktur,

dr. Divi Mardiana

Anda mungkin juga menyukai