Panduan Cuci Tangan PPI
Panduan Cuci Tangan PPI
i
PANDUAN CUCI TANGAN
LEMBAR PENGESAHAN
02 januari 2022
Alim Alifi, S.Kep.Ns Authorized Person
02 januari 2022
dr. Divi Mardiana Direktur
ii
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT MITRA SEHAT
NOMOR: 241/Per/Dir/RSMS/I/2020
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG PANDUAN CUCI TANGAN
KEDUA : Panduan Cuci Tangan di Rumah Sakit Mitra Sehat sebagaimana Lampiran
Peraturan ini;
KETIGA : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekurangan dan kekeliruan akan diadakan perbaikan dan
perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Situbondo
Pada tanggal : 1 Februari 2017
i
KATA PENGANTAR
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat yang wajib diterapkan di semua rumah sakit.
Penyusunan sasaran ini mengacu pada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO
Patient Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(KKPRS PERSI) dan Joint Commission International (JCI).
Sasaran Ketiga dari Keselamatan Pasien Rumah Sakit adalah Peningkatan Keamanan Obat yang
Perlu Diwaspadai (High Alert Medication). Rumah sakit diharapkan mengembangkan suatu
pendekatan untuk memperbaiki/meningkatkan keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai
(high alert). Bila obat-obatan adalah bagian dari rencana pengobatan pasien, maka penerapan
manajemen yang benar penting/krusial untuk memastikan keselamatan pasien. Obat-obatan
yang perlu diwaspadai (high alert medication) adalah obat yang presentasinya tinggi dalam
menyebabkan terjadinya kesalahan/error dan/atau kejadian sentinel (sentinel event), obat yang
berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome) demikian pula
obat yang tampak mirip/ucapan mirip. Kesalahan ini dapat terjadi bila staf tidak mendapatkan
orientasi dengan baik di unit asuhan pasien, bila perawat kontrak tidak diorientasikan
sebagaimana mestinya terhadap unit asuhan pasien, atau pada keadaan gawat
darurat/emergensi. Cara yang paling efektif untuk mengurangi atau mengeliminasi kejadian
tersebut adalah dengan mengembangkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu diwaspadai
termasuk memindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke farmasi.
Panduan ini dibuat agar seluruh staf pemberi pelayanan pasien dapat melakukan identifikasi
obat-obat yang perlu diwaspadai, penetapan unit kerja yang memerlukan ketersedian elektrolit
konsentrat, dan menetapkann cara pemberian label yang jelas serta bagaimana
penyimpanannya di area tersebut sedemikian rupa, sehingga membatasi akses untuk mencegah
pemberian yang tidak disengaja/kurang hati-hati.
Panduan ini diharapkan dapat dievaluasi secara berkala untuk meningkatkan proses dan tata
cara penggunaan obat-obatan yang perlu diwasapadai dalam pemberian pelayanan dan
pengobatan pasien yang menjamin keselamatan pasien.
i
DAFTAR ISI
i
Lampiran
Direktur Rumah Sakit Mitra Sehat
Nomor : 241/Per/Dir/RSMS/I/2020
Tanggal : 1 Februari 2017
BAB I DEFINISI
A. PENGERTIAN
1. Kebersihan Tangan:
Pengertian umum yang digunakan untuk setiap aktivitas membersihkan tangan.
2. Sabun antimikrobial atau antiseptik:
Sabun yang mengandung zat antiseptik dengan konsentrasi yang cukup untuk
membunuh mikroorganisme dan atau menghambat pertumbuhannya secara temporer.
3. Cuci tangan
Proses pembersihan kotoran, debu dan mikroorganisme transient dari tangan.
4. Cuci tangan antiseptik
Adalah proses menghilangkan atau menghancurkan mikroorganisme transient.
Cuci tangan pembedahan adalah proses menghilangkan atau menghancurkan
mikroorganisme transient dan mikroorganisme flora resident.
5. Zat antiseptik:
Zat atau bahan antimikroba yang bekerja menginaktivasi mikroorganisme atau
menghambat pertumbuhannya pada jaringan yang hidup. Contohnya: alkohol,
chlorhexidine (CHG), derivat klorin, iodine, triclosan, dan sebagainya.
6. Cuci tangan antiseptik:
Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun yang mengandung zat antiseptik.
7. Antiseptic Handrubbing:
Penggunaan antiseptik handrub untuk mengurangi atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme tanpa harus menggunakan air atau membilas dan mengeringkan
dengan handuk atau tissu.
B. TUJUAN
1. Terlaksananya program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit, yang
mengutamakan keselamatan pasien.
2. Terwujudnya budaya kebersihan tangan (hand hygiene) di seluruh karyawan RS
3. Setiap karyawan dapat melakukan kebersihan tangan rutin dengan baik dan benar.
4. Setiap karyawan memahami dan mampu menerapkan 5 (lima) momen kebersihan
tangan.
5. Setiap petugas kesehatan di kamar operasi memahami dan mampu menerapkan
kebersihan tangan bedah dengan baik dan benar.
1
BAB II RUANG LINGKUP
A. RUANG LINGKUP
Sasaran Cuci Tangan
1. Pasien
2. KeluargaPasien
3. Pengunjung
4. PetugasKesehatan
5. KaryawanRumahSakit
Pejamu Rentan
(orang yangdapat
Reservoir (tempat agen Hidup)
2
BAB III TATA LAKSANA
3
k. Keringkan kedua tangan menggunakan handuk kering sekali pakai atau tissu.
l. Gunakan handuk untuk menutup keran air
m. Tangan anda sekarang sudah bersih dan aman.
3. Waktu yang digunakan 40-60 detik.
4
f.Gosok sisi dalam jari-jari kedua tangan dengan jari-jari pada posisi saling
menggenggam
g. Gosok dengan gerakan berputar ibu jari kedua tangan
h. Gosok ujung jari-jari kedua tangan pada telapak tangan dengan gerakan memutar
i. Tangan anda sekarang sudah bersih dan aman.
3. Waktu yang digunakan 20-30 detik.
5
E. CUCI TANGAN BEDAH DENGAN ALKOHOL HANDRUB:
Suatu prosedur pembedahan dapat dilakukan setelah satu tindakan bedah selesaidilakukan,
tanpa perlu melakukan kebersihan tangan dengan sabun antiseptik dan air mengalir, namun
dengan menggunakan teknik surgical handrubbing menggunakan alkohol handrub.
Namun demikian, penggunaan handrub untuk persiapan operasi hanya boleh dilakukan
pada tangan yang bersih dan kering. Apabila tangan tampak kotor oleh sisa talk atau cairan
tubuh (missal sarung tangan bocor), maka prosedur kebersihan tangan harus dilakukan
dengan sabun dan air mengalir.
6
7
8
BAB IV DOKUMENTASI