I. PENDAHULUAN
Indikator mutu pelayanan rumah sakit terdiri dari mutu pelayanan medis dan non
medis yang mencakup kepuasan pelanggan dan kegiatan administrasi perlu terus
dipantau dan dievaluasi guna meningkatkan pelayanan secara komprehensif kepada
pelanggan RS Santa Maria. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan hasil
analisa data indikator tersebut diantaranya untuk melaksanakan manajemen kontrol
dan alat untuk mendukung pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan
kegiatan untuk masa yang akan datang.
DO
Tahap DO adalah tahap penerapan atau melaksanakan semua yang telah
direncanakan di tahap PLAN termasuk menjalankan prosesnya, memproduksi
serta melakukan pengumpulan data (data collection) yang kemudian akan
digunakan untuk tahap STUDY dan ACT
STUDY
Tahap STUDY adalah tahap pemeriksaan dan peninjauan ulang serta
mempelajari hasil – hasil dari penerapan di tahap DO. Melakukan
perbandingan antara hasil actual yang telah dicapai dengan target yang
ditetapkan dan juga ketepatan jadwal yang telah ditentukan
ACTION
Tahap ACT adalah tahap untuk mengambil tindakan yang seperlunya
terhadap hasil dari tahap CHECK
Demikian laporan analisa data indicator kunci RS Santa Maria tahun 2018 yang
terdiri dari 20 indikator mutu prioritas rumah sakit.
PLAN
Dilakukan kajian pemilihan prioritas terkait IAK 9:
1. Angka kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan
No Dasar pemilihan prioritas Y/T
a) Misi dan tujuan strategis RS Y
b) Data permasalahan yang ada di RS Y
Walaupun sudah menjadi indikator mutu prioritas RS di tahun
2017, indikator mutu ini masih belum mencapai target yang
ditetapkan
c) Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses T
penerapan pelayanan dan hasil pelayanan yang paling banyak
d) Perbaikan yang berdampak pada efisiensi Y
e) Dampak pada perbaikan sistem Y
f) Riset klinik dan program pendidikan T
4Y
2. Angka kelengkapan informed consent
No Dasar pemilihan prioritas Y/T
a) Misi dan tujuan strategis RS Y
b) Data permasalahan yang ada di RS Y
Walaupun sudah menjadi indikator mutu prioritas RS di tahun
2017, indikator mutu ini masih belum mencapai target yang
ditetapkan
c) Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses T
penerapan pelayanan dan hasil pelayanan yang paling banyak
d) Perbaikan yang berdampak pada efisiensi Y
e) Dampak pada perbaikan sistem Y
f) Riset klinik dan program pendidikan T
4Y
Indikator mutu prioritas rumah sakit ketersediaan isi rekam medis (IAK 9) terpilih
adalah angka kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan
dengan target angka kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam setelah selesai
pelayanan adalah 100% dan angka kelengkapan informed consent dengan target
100%
STUDY
Grafik 1.1 Pencapaian angka kelengkapan rekam medis 24 jam setelah selesai
pelayanan Januari-Maret 2018
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
jan feb mar
Capaian standar
Kisaran capaian indikator angka kelengkapan berkas rekam medis 24 jam setelah
selesai pelayanan berkisar 79% tiap bulannya. Dalam arti, dalam 100 berkas rekam
medis terdapat 79 status rekam medis yang terisi lengkap dan 21 yang belum terisi
lengkap.
ACTION
1. Mengadakan sosialisasi ketentuan pengisian berkas rekam medis kepada
dokter dan paramedis lainnya mengenai pengisian berkas rekam medis 24 jam
setelah selesai pelayanan
2. Meningkatkan motivasi setiap dokter dan petugas paramedis dalam rapat rutin
untuk selalu mengisi berkas rekam medis dengan lengkap
Grafik 1.2 pencapaian angka kelengkapan berkas rekam medis 24 jam setelah selesai
pelayanan Januari-Juni 2018
Angka kelengkapan rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan periode Januari-
Juni 2018
120
100
80
60
40
20
0
jan feb mar apr mei jun
Capaian standar
Hasil capaian indikator mutu angka kelengkapan pengisian berkas rekam medis 24
jam setelah selesai pelayanan dari periode Januari-Juni 2018 berkisar 81,16%.
Tindak lanjut
1. Pemantauan kegiatan pengisian berkas rekam medis 24 jam setelah selesai
pelayanan oleh kepala instalasi rekam medis dan tim PMKP dan melaporkan
progresnya ke pimpinan.
2. Supervisi oleh PJ keperawatan setiap jam operan terhadap kegiatan pengisian
berkas rekam medis secara lengkap
3. Indikator baru yang terpilih dari hasil proses rancang ulang adalah sosialisasi
ketentuan pengisian berkas rekam medis kepada dokter dan paramedis
lainnya mengenai pengisian berkas rekam medis 24 jam setelah selesai
pelayanan dengan capaian 100%.
81 83
80 80
60 Capaian
standar
40
20
0
jan feb mar
ACTION
1. Sosialisasi panduan persetujuan tindakan kedokteran dan petunjuk pengisian
formulir informed consent
2. Motivasi petugas untuk pengisian informed consent dengan lengkap
120
83 84 86 86
80 80 81
60
Capaian
40 standar
20
0
jan feb mar apr mei jun
Hasil capaian indikator mutu angka kelengkapan informed consent dari periode
Januari-Juni 2018 berkisar 83,33%.
TINDAK LANJUT
1. Evaluasi kinerja petugas dan pemantauan kegiatan langsung oleh kepala
instalasi rekam medis dan kepala instalasi rawat inap dan rawat jalan
2. Supervise harian oleh penanggung jawab shift
3. Indikator baru yang terpilih dari hasil proses rancang ulang adalah sosialisasi
panduan persetujuan tindakan kedokteran dan petunjuk pengisian formulir
informed consent dengan capaian 100%.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DARI KEJADIAN YANG DAPAT
MENIMBULKAN MASALAH BAGI KESELAMATAN PASIEN,
KELUARGA PASIEN DAN STAF (IAM 9)
PLAN
Indikator mutu prioritas rumah sakit pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans
dan pelaporan (IAM 9) terpilih adalah kepatuhan mencuci tangan. Untuk kepatuhan
mencuci tangan sebagai indicator mutu pencegahan dan pengendalian infeksi
surveilans dan pelaporan dengan target 100%
DO
1. Pengumpulan data oleh tim PPI dan IPCN dengan membuat tools audit cuci
tangan
a. 5 momen cuci tangan yang meliputi:
Sebelum kontak dengan pasien
Setelah kontak dengan pasien
Sebelum melakukan tindakan aseptic
Setelah kontak dengan cairan tubuh
Setelah kontak dengan lingkungan pasien
b. Langkah cuci tangan yang benar
Menggunakan handrub
Menggunakan sabun
c. Objek meliputi
Perawat
Dokter
Petugas laboratorium
Petugas farmasi
Petugas radiologi
Petugas kebersihan
Petugas laundry
Petugas gizi
2. Menginformasikan kepada seluruh kepala ruangan bahwa ada audit cuci
tangan setiap bulan
3. Metodologi pengumpulan data adalah random secara periodic pada jam-jam
sibuk (10.30-10.45) selama 6 hari dalam waktu 15 menit
4. Periode waktu pelaporan kepada tim PMKP adalah bulanan
5. Hasil audit cuci tangan kemudian direkapitulasi dengan sistem computer
STUDY
Berikut capaian kepatuhan cuci tangan petugas Januari – Maret 2018
Capaian standar
Kisaran capaian indicator kepatuhan cuci tangan Januari- Maret 2018 berkisar
85,37% tiap bulannya. Dalam arti dari 100 petugas yang melaksanakan tugas sesuai 5
momen terdapat 85 orang yang benar melakukan cuci tangan baik cara maupun
momennya, dan terdapat 15 orang yang melakukan cuci tangan tidak dengan benar.
Pendekatan Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur 1. SOP cuci tangan -
2. Spanduk cuci tangan dan 5 momen
cuci tangan -
3. Penyediaan sarana dan prasarana -
4. Metode audit di kamar perawatan Perlu audit cuci tangan
termasuk unit khusus (khusus hanya bagi petugas lain yang
perawat) berkontak dengan pasien
Proses Petugas kurang patuh dalam Sosialisasi ulang kepada
melakukan cuci tangan sesuai 5 momen petugas (dokter, perawat,
dan langkah yang benar tenaga penunjang medis)
Outcome Kisaran capaian indicator kepatuhan Harus terus ditingkatkan
cuci tangan petugas belum mencapai dan harus melakukan
target 100% dimana capaian rata-rata audit cuci tangan pada
85,37 % yang berarti dari 100 petugas petugas lain selain
yang melaksanakan tugas sesuai 5 perawat
momen terdapat 85 orang yang benar
melakukan cuci tangan baik cara
maupun momennya, dan terdapat 15
orang yang melakukan cuci tangan
tidak dengan benar
ACTION
1. Pemantauan oleh TIM PPI dan IPCN terhadap kepatuhan cuci tangan bagi
tenaga kesehatan dan non kesehatan yang terpapar
2. Pelatihan kebersihan tangan bagi seluruh karyawan
3. Audit kebersihan tangan seluruh karyawan setiap bulan oleh tim PPI dan
IPCN
4. Monitoring kebersihan tangan bagi seluruh karyawan
Tindak lanjut
1. Pemantauan oleh tim PPI dan IPCN terhadap kepatuhan cuci tangan petugas
kesehatan dan non kesehatan
2. Supervise oleh PJ keperawatan tiap jam operan terhadap kepatuhan cuci
tangan
3. Sosialisasi pelatihan kebersihan tangan bagi seluruh karyawan
4. Indikator baru yang terpilih dari hasil proses rancang ulang adalah sosialisasi
pelatihan kebersihan tangan bagi seluruh karyawan dengan capaian 100%.
KESALAHAN MEDIKASI DAN KNC (IAK 6)
PLAN
Kajian pemilihan indikator mutu tidak adanya kesalahan pemberian obat:
No Dasar pemilihan prioritas Y/T
a) Misi dan tujuan strategis RS Y
b) Data permasalahan yang ada di RS Y
Masih terdapat kejadian kesalahan pemberian obat di tahun
2017
c) Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses T
penerapan pelayanan dan hasil pelayanan yang paling banyak
d) Perbaikan yang berdampak pada efisiensi Y
e) Dampak pada perbaikan sistem Y
f) Riset klinik dan program pendidikan T
4Y
Indicator mutu prioritas kesalahan medikasi dan KNC (IAK 6) adalah tidak adanya
kesalahan pemberian obat dengan target 100%.
DO
1. Pengumpulan data
- Dilakukan di instalasi farmasi oleh petugas farmasi
- Penanggung jawab adalah kepala instalasi farmasi bekerja sama dengan
tim PMKP
- Metodologi pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data dari
laporan kesalahan pemberian obat di instalasi farmasi
- Data dikumpulkan setiap hari
2. Periode waktu pelaporan ke tim PMKP adalah tiap ada kejadian
3. Analisis data dilakukan setiap bulan
STUDY
Grafik 1. Tidak adanya kesalahan pemberian obat Jan- Maret 2018
Tidak adanya kesalahan pemberian obat Januari-Maret 2018
100.005
100
99.995
99.99
99.985
99.98
99.975
99.97
jan feb mar
Capaian standar
Kisaran capaian indicator angka kesalahan pemberian obat Januari-Juli 2017 rata-rata
adalah 99,98%. Hal ini berarti dalam 100 kali pemberian obat kepada 99 pasien
selama 3 bulan, terjadi 1 kejadian kesalahan pemberian obat.
Pendekatan Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur 1. Formulir pelaporan IKP telah Pengisian dilakukan
tersedia secara konsisten
2. Panduan pelaporan IKP Sosialisasi ulang SPO dan
3. SPO pelaporan IKP panduan IKP
4. Petugas yang menyiapkan obat Penambahan jumlah
dan petugas yang memeriksa petugas disesuaikan
kembali obat yang akan dengan jam jam sibuk
diberikan adalah orang yang
sama
Proses 1. Petugas takut melaporkan Sosialisasi pelaporan IKP
kejadian IKP dan pentingnya pelaporan
2. Petugas tidak paham alur
pelaporan IKP
3. Tulisan dokter tidak dapat Mengingatkan dokter
ACTION
1. Mengatur ulang jadwal petugas farmasi menyesuaikan dengan jam jam sibuk,
jadwal lembur dan on call
2. Sosialisasi mengenai IKP
3. Pemantauan kegiatan di instalasi farmasi oleh kepala instalasi farmasi
4. Mengingatkan dan motivasi petugas untuk melaporkan kejadian IKP tiap pagi
sebelum aktivitas
Grafik 2. Berikut ini adalah angka kesalahan pemberian obat di instalasi farmasi dari
Januari sampai Juni 2018, telah menunjukkan perbaikan.
100
99.995
99.99
99.985
99.98
99.975
99.97
jan feb mar apr mei jun
Capaian standar
Tindak lanjut
1. Pemantauan kegiatan pemberian obat di instalasi farmasi oleh kepada
instalasi dan tim PMKP dan melaporkan progresnya ke pimpinan
2. Supervisi oleh apoteker tiap jam operan terhadap pemberian obat.
3. Indikator baru yang terpilih dari proses rancang ulang adalah sosialisasi
pelaporan IKP dengan capaian 100%.
ASESMEN PASIEN (IAK 1)
PLAN
Indicator kunci asesmen pasien (IAK 1) terpilih adalah:
a. Tidak adanya kejadian pasien jatuh dengan atau tanpa cedera dengan target
100%
No Dasar pemilihan prioritas Y/T
a) Misi dan tujuan strategis RS Y
b) Data permasalahan yang ada di RS Y
Masih terdapat kejadian jatuh di tahun 2017
c) Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses T
penerapan pelayanan dan hasil pelayanan yang paling banyak
d) Perbaikan yang berdampak pada efisiensi Y
e) Dampak pada perbaikan sistem Y
f) Riset klinik dan program pendidikan T
4Y
STUDY
Tidak adanya kejadian pasien jatuh dengan atau tanpa cedera
Jan- Mar 2018
100.02
100
99.98
99.96
99.94
99.92
99.9
99.88
99.86
99.84
99.82
jan feb mar
Capaian standar
Dari grafik terlihat total 1 pasien jatuh selama Januari – Maret tahun 2018.
Pendekatan Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur 1. Formulir pelaporan IKP telah Pengisian dilakukan
tersedia secara konsisten
2. Panduan pelaporan IKP Sosialisasi ulang SPO dan
3. SPO pelaporan IKP panduan IKP
4. Panduan pengurangan risiko jatuh
dan SPO langkah-langkah
mengurangi risiko jatuh telah ada
5. Bel telah tersedia di seluruh tempat Sosialisasi ulang
ACTION
- Sosialisasi mengenai asesmen awal, ulang mengenai pasien yang berisiko
jatuh
- Sosialisasi mengenai langkah – langkah pencegahan risiko jatuh dan
monitoring risiko jatuh pada pasien yang berisiko
- Monitoring kegiatan perawatan pada pasien berisiko jatuh oleh
penanggung jawab shift
- Motivasi petugas tiap shift untuk kembali melakukan langkah
pengurangan risiko jatuh dan monitoring risiko jatuh
- Edukasi pasien dan keluarga mengenai risiko jatuh dan penanganan awal
pasien jatuh
Dari langkah-langkah di atas maka kejadian pasien jatuh menjelang Juni 2018
semakin menurun, dapat dilihat pada grafik berikut
Capaian standar
TINDAK LANJUT
1. Pemantauan kegiatan terkait risiko jatuh di instalasi rawat inap oleh manager
keperawatan, kepala instalasi rawat inap, dan tim PMKP
2. Edukasi pasien dan keluarga terkait risiko jatuh dan penanganan awal
3. Supervise oleh penanggung jawab shift untuk kegiatan monitoring dan
langkah-langkah pengurangan risiko jatuh
4. Indikator baru terpilih dari proses rancang ulang adalah sosialisasi risiko jatuh
dengan capaian 100%
STUDY
100
80
60
40
20
0
jan feb mar
Capaian standar
Dari grafik terlihat bahwa capaian pasien stroke yang mendapat asesmen rehabilitasi
medik mencapai target 100% tetapi menunjukkan perbaikan dari periode Januari
sampai Maret 2018.
Pendekatan Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur 1. Telah ada pedoman pelayanan Sosialisasi pedoman
stroke unit pelayanan stroke unit
kepada unit terkait
2. Telah ada koordinasi antara unit Kembali mengingatkan
stroke dengan instalasi rehabilitasi kepada neurolog yang
medis untuk fisioterapi pasien bertugas untuk
stroke melakukan asesmen
rehabilitasi medik pada
semua pasien stroke yang
dirawat melalui rapat
KSM neurologi
TINDAK LANJUT
1. Monitoring kegiatan asesmen rehabilitasi medis langsung oleh kepala
instalasi rehabilitasi medis dan bekerja sama dengan kepala instalasi stroke
unit
2. Supervisi harian dilakukan oleh penanggung jawab shift dan ketua KSM
neurologi untuk melaksanakan asesmen rehabilitasi medis pada pasien stroke
3. Indicator baru terpilih dari proses rancang ulang adalah sosialisasi mengenai
stroke kepada perawat dengan capaian 100%
100
80
60
40
20
0
jan feb mar apr mei jun
Capaian standar
Hasil capaian indikator mutu pasien stroke yang mendapat asesmen rehabilitasi
medik periode Januari-Juni 2018 mencapai 100%
DO
1. Pengumpulan data dilakukan di instalasi rawat inap dengan penanggung
jawab kepala instalasi rawat inap
2. Metodologi pengumpulan data dilakukan dengan mencatat dari rekam medis
3. Penilaian dilakukan secara harian
4. Pelaporan kepada tim PMKP dilakukan setiap bulan
5. Analisa data dilakukan bulanan.
STUDY
10
0
jan feb mar
Capaian standar
Capaian pasien pulang atas permintaan sendiri melebihi target yang seharusnya, hal
ini disebabkan karena sebagian besar pasien yang PAPS merupakan pasien yang
kurang mampu yang ingin pindah ke fasilitas pelayanan kesehatan lain yang lebih
terjangkau secara biaya maupun jarak, dan memiliki BPJS.
Pendekatan Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur 1. Telah ada SPO pasien PAPS Sosialisasi SPO pasien
2. Telah ada formulir penolakan PAPS
dirawat di RS
Proses 1. Pasien atau keluarga tidak -
sanggup membayar biaya
rawatan selanjutnya
2. Petugas kurang motivasi Sosialisasi kepada
kepada pasien dan keluarga petugas untuk motivasi
mengenai pelayanan prima dari kepada pasien dan
RS Santa Maria keluarga
3. Edukasi pasien yang melakukan Dokter jaga selalu
PAPS jarang dilakukan memberikan edukasi pada
sehingga pasien tidak paham pasien PAPS yang
risiko dan bahaya PAPS berisiko tinggi.
4. RS Santa Maria belum bekerja Meningkatkan kerjasama
sama dengan BPJSdan beberapa dengan beberapa asuransi
asuransi dari pasien terkait dan BPJS.
Outcome Capaian pasien PAPS belum mencapai Evaluasi kinerja dokter
target yang diharapkan yakni < 5% dan perawat
ACTION
1. Sosialisasi SPO pasien PAPS
2. Meningkatkan kerjasama dengan beberapa asuransi terkait dan dengan BPJS
3. Meningkatkan pemberian edukasi pada pasien PAPS yang berisiko tinggi
TINDAK LANJUT
1. Pemantauan kegiatan dilakukan oleh kepala instalasi rawat inap bekerja sama
dengan manager keperawatan
2. Supervise harian dilakukan oleh supervisor per shift.
3. Indikator baru dari proses rancang ulang adalah melakukan kerja sama
dengan pihak BPJS
Angka kejadian pasien pulang Sebelum dinyatakan Sembuh
Jan- Mei 2018
12
10
0
jan feb mar apr mei
Capaian standar
Hasil capaian rata-rata angka kejadian pasien pulang sebelum dinyatakan sembuh
periode Januari-Mei 2018 adalah 8,06%.
STUDY
Grafik pencapaian angka pemberian terapi antikoagulan pada pasien stroke iskemik
dengan atrial fibrilasi periode Januari-Maret 2018
120
100
80
60
40
20
0
jan feb mar
Capaian standar
Kisaran capaian angka pemberian terapi antikoagulan pasien stroke iskemik dengan
atrial fibrilasi Januari-Maret tahun 2018 adalah 100%. Capaian telah mencapai target.
Pendekatan Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur Telah ada PPK tentang stroke tetapi Melengkapi PPK stroke
belum dilengkapi dengan penanganan dengan penanganan
stroke emboli akibat atrial fibrilasi antikoagulan pada pasien
stroke iskemik dengan
atrial fibrilasi
Proses 1. Neurolog telah paham Motivasi neurolog
pencegahan stroke berulang memperbaiki PPK stroke
pada stroke iskemik dengan dengan menambahkan
atrial fibrilasi dengan stroke iskemik dengan
antikoagulan atrial fibrilasi
2. Pemberian antikoagulan ada Membuat cek list
kontraindikasi absolut sehingga kontraindikasi
perlu pertimbangan khusus antikoagulan
Outcome Capaian indicator angka pemberian Evaluasi kinerja neurolog
terapi antikoagulan pasien stroke
iskemik dengan atrial fibrilasi adalah
100%
ACTION
1. Melakukan rapat komite medik dalam rangka perbaikan PPK stroke
2. Membuat cek list kontraindikasi antikoagulan absolut
TINDAK LANJUT
1. Pemantauan kegiatan terkait antikoagulan pada pasien stroke iskemik dengan
atrial fibrilasi dilakukan oleh kepala KSM Neurologi dan kepala stroke unit
2. Supervise harian dilakukan oleh ketua KSM Neurologi
3. Indikator baru dari proses rancang ulang adalah evaluasi kinerja neurology
oleh ketua KSM neurology, dilaksanakan 100%
100
80
60
40
20
0
jan feb mar apr mei jun
Capaian standar
HARAPAN DAN KEPUASAN PASIEN DAN KELUARGA (IAM 5)
PLAN
Indicator kunci IAM 5 (harapan pasien dan keluarga) adalah kecepatan respon
terhadap complain dengan target > 75%
No Dasar pemilihan prioritas Y/T
a) Misi dan tujuan strategis RS Y
b) Data permasalahan yang ada di RS T
c) Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses Y
penerapan pelayanan dan hasil pelayanan yang paling banyak
d) Perbaikan yang berdampak pada efisiensi Y
e) Dampak pada perbaikan sistem Y
f) Riset klinik dan program pendidikan T
4Y
DO
1. Pengumpulan data dilakukan di seluruh pelayanan di RS Santa Maria
2. Data dikumpulkan oleh petugas berkoordinasi dengan kepala bagian
kepuasan pelanggan sebagai penanggung jawab data
3. Pengumpulan data adalah mencatat di buku komplain
4. Penilaian data dilakukan harian dan insidentil setiap ada komplain
5. Periode waktu pelaporan ke tim PMKP adalah tiap bulan
STUDY
Grafik capaian survei kepuasan pasien satu bulan sekali periode Januari-Maret 2018
Kecepatan respon terhadap komplain periode Januari-Maret 2018
100
90
80
70
60
Capaian
50 standar
40
30
20
10
0
Jan Feb Mar
Kisaran capaian indicator angka kecepatan respon terhadap komplain dari bulan
Januari-Maret 2018 adalah 90,66%.
Pendekatan Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur 1. Buku pencatatan komplain telah -
tersedia
2. Pengolahan data survei telah jelas
prosedur
Proses 1. Petugas yang ditunjuk untuk Motivasi petugas untuk
menangani complain sudah tetap bekerja dengan baik
tersedia
2. Petugas pengelola data survei telah
ada
3. Pengolahan data dilakukan sebulan Sosialisasi ke unit terkait
sekali kemudian hasilnya untuk hasil pengolahan
dilaporkan keunit terkait data
Pada tahap ini secara berkala memeriksa kemajuan dan hasil yang dicapai dari
kepuasan pasien. Pemeriksaan insidentil terhadap komplain juga dilakukan setiap
hari. Faktor pendukung terlaksananya perencanaan adalah:
a. Kerja sama seluruh staf dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pasien
dan keluarga
b. Kepala ruangan di instalasi rawat inap memantau dengan menanyakan proses
pelayanan kepada pasien dan keluarga
c. Pasien dan keluarga mulai terbuka memberikan masukan dan keluhannya
kepada rumah sakit untuk ditindaklanjuti
ACTION
1. Sosialisasikan mekanisme penanganan dan penyampaian komplain
2. Kepala ruangan bertanggung jawab atas kepuasan pasien dan pelayanan yang
diberikan
3. Melaporkan semua komplain atau keluhan kepada bagian kepuasan
pelanggan untuk diselesaikan
TINDAK LANJUT
1. Pemantauan kinerja petugas di setiap unit oleh kepala unit terutama
mengatasi komplain pasien dan keluarga
2. Supervise oleh penanggungjawab shift terhadap keberlangsungan pelayanan
di unit tersebut
3. Indikator baru dari proses rancang ulang adalah evaluasi hasil survei
penanganan komplain dilaksanakan 100%
PLAN
Indikator prioritas terpilih Pengadaan rutin peralatan kesehatan danobat penting
(IAM 1) adalah:
a. Angka ketersediaan obat di rumah sakit dengan target 100%.
No Dasar pemilihan prioritas Y/T
a) Misi dan tujuan strategis RS Y
b) Data permasalahan yang ada di RS Y
Masih belum terpenuhi target indikator mutu ini di tahun 2017
c) Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses Y
penerapan pelayanan dan hasil pelayanan yang paling banyak
d) Perbaikan yang berdampak pada efisiensi Y
e) Dampak pada perbaikan sistem Y
f) Riset klinik dan program pendidikan T
5Y
b. Persentase penemuan obat high alert tanpa label high alert dengan target 0%
No Dasar pemilihan prioritas Y/T
a) Misi dan tujuan strategis RS Y
b) Data permasalahan yang ada di RS Y
Masih belum terpenuhi target indikator mutu ini di tahun 2017
c) Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses Y
penerapan pelayanan dan hasil pelayanan yang paling banyak
d) Perbaikan yang berdampak pada efisiensi Y
e) Dampak pada perbaikan sistem Y
f) Riset klinik dan program pendidikan T
5Y
STUDY
Capaian indicator angka ketersediaan obat di instalasi farmasi periode Januari sampai
Maret 2018
100.5
100
99.5
99
98.5
98
97.5
97
96.5
jan feb mar
Capaian standar
Kisaran capaian indicator angka ketersediaan obat di instalasi farmasi adalah 98,7%,
belum memenuhi target yang ditetapkan
ACTION
1. Pemantauan ketersediaan obat oleh kepala instalasi farmasi yang dilaporkan
tiap bulan ke tim PMKP
2. Sosialisasi SPO mengenai kekosongan obat di rumah sakit
3. Meningkatkan kinerja petugas dengan motivasi rutin tiap shift
4. Meningkatkan komunikasi rutin ke distributor mengenai kekosongan obat
dari distributor
5. Evaluasi dan monitoring pencatatan buffer stock dengan pemenuhan
kebutuhan obat di rumah sakit sehingga dapat mencegah terjadinya
kekosongan obat
TINDAK LANJUT
1. Monitoring dan evaluasi ketersediaan obat oleh kepala instalasi farmasi
2. Indikator baru dari proses rancang ulang adalah evaluasi buffer stock dengan
pelaksanaan 100%
100
99.5
99
98.5
98
97.5
97
96.5
jan feb mar apr mei
Capaian standar
STUDY
Persentase penemuan obat high alert tanpa label high alert
Jan-Jun 2018
1
0.9
0.8
0.7
Capaian
0.6
standar
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
jan feb mar apr mei jun
Grafik di atas menunjukkan capaian persentase penemuan obat high alert tanpa label
high alert periode Januari-Juni 2018. Hal ini berarti dari seluruh jenis obat high alert
yang beredar semuanya memiliki label high alert
Pendekatan Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur 1. Telah ada panduan mengenai obat Sosialisasi panduan
high alert
2. Telah ada petugas farmasi yang
ditunjuk untuk melakukan
pencatatan harian dan pengecekan Evaluasi kinerja petugas
harian
Proses 1. Petugas farmasi yang bertugas di 1. Menambahkan SPO
bagian labelling obat high alert labeling obat high alert
tidak teliti dalam labeling harus dilakukan cross
2. Petugas farmasi yang bertugas check atau double
mengedarkan obat dari gudang ke check oleh petugas
instalasi farmasi sentral tidak yang berbeda
melakukan cross check ulang 2. Evaluasi dan
3. Petugas farmasi di instalasi farmasi monitoring kinerja
tidak melakukan cross check ulang petugas oleh
sebelum mengedarkan obat high penanggung jawab shift
alert tersebut ke troli emergensi di di farmasi
unit
Outcome Capaian indicator angka ketersediaan Monitoring dan evaluasi
obat mencapai target yakni 0% kinerja petugas farmasi
ACTION
1. Melakukan sosialisasi mengenai panduan obat high alert
2. Melakukan double check setiap labeling obat high alert sebelum diedarkan
dari gudang, di instalasi farmasi, dan di troli
3. Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja petugas farmasi per shift
TINDAK LANJUT
1. Melakukan double check dalam labeling obat high alert dari gudang, instalasi
farmasi, maupun di troli
2. Melakukan evaluasi dan monitoring kinerja petugas farmasi dalam hal
labeling obat high alert oleh penanggung jawab shift dan yang menjadi
penanggung jawab adalah kepala instalasi farmasi
3. Melakukan sosialisasi rutin mengenai pentingnya melakukan labeling obat
high alert
4. Indikator baru dari proses rancang ulang adalah pelaksanaan double check
dalam labeling obat high alert dengan pelaksanaan 100%
ASESMEN PREANESTESI
PLAN
No Dasar pemilihan prioritas Y/T
a) Misi dan tujuan strategis RS Y
b) Data permasalahan yang ada di RS Y
Masih belum terpenuhi target indikator mutu ini di tahun 2017
c) Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses T
penerapan pelayanan dan hasil pelayanan yang paling banyak
d) Perbaikan yang berdampak pada efisiensi Y
e) Dampak pada perbaikan sistem Y
f) Riset klinik dan program pendidikan T
4Y
Indicator mutu prioritas penggunaan anestesi dan sedasi (IAK 7) adalah angka
kelengkapan asesmen preanestesi dengan target 100%
DO
1. Pengumpulan data dilakukan di instalasi kamar bedah dengan penanggung
jawab kepala instalasi kamar bedah bekerja sama dengan instalasi rekam
medis
2. Metodologi pengumpulan data dengan melihat dari rekam medis
3. Penilaian dilakukan perhari
4. Periode pelaporan ke tim PMKP bulanan
5. Analisa data bulanan
STUDY
Grafik pencapaian indicator kelengkapan asesmen preanestesi periode Januari sampai
Juni 2018
102
100
98
96
94
92
90
88
86
84
82
jan feb mar apr mei jun
Capaian standar
ACTION
1. Sosialisasi terus menerus mengenai pengisian form asesmen preanestesi dan
pentingnya melakukan asesmen preanestesi
2. Monitoring dan evaluasi kegiatan pengisian form oleh penanggung jawab
shift
TINDAK LANJUT
1. Pemantauan kegiatan pengisian langsung oleh kepala instalasi bedah bekerja
sama dengan manajer keperawatan
2. Supervise harian oleh penanggung jawab shift
3. Indikator baru dari proses rancang ulang adalah evaluasi kinerja dokter
anestesi dengan pelaksanaan 100%
KEPATUHAN TERHADAP PELAKSANAAN CLINICAL PATHWAY
PLAN
No Dasar pemilihan prioritas Y/T
a) Misi dan tujuan strategis RS Y
b) Data permasalahan yang ada di RS Y
Masih belum terpenuhi target indikator mutu ini di tahun 2017
c) Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses Y
penerapan pelayanan dan hasil pelayanan yang paling banyak
d) Perbaikan yang berdampak pada efisiensi Y
e) Dampak pada perbaikan sistem Y
f) Riset klinik dan program pendidikan T
5Y
DO
1. Pengumpulan data dilakukan di instalasi rawat inap dan rawat jalan dengan
penanggung jawab subkomite mutu komite medik
2. Metodologi pengumpulan data dengan melihat dari rekam medis
3. Penilaian dilakukan perhari
4. Periode pelaporan ke tim PMKP bulanan
5. Analisa data bulanan
STUDY
Grafik pencapaian indicator kepatuhan terhadap clinical pathway periode Januari
sampai April 2018
450
400
350
300
standar
250
Kepatuhan terapi
Kelengkapan pemeriksaan penun-
200 jang
Kepatuhan terhadap LOS
150
100
50
0
jan feb mar apr
TINDAK LANJUT
1. Pemantauan kegiatan pengisian langsung oleh kepala instalasi bedah bekerja
sama dengan manajer keperawatan
2. Supervise harian oleh penanggung jawab shift
3. Indikator baru dari proses rancang ulang adalah evaluasi kinerja dokter
anestesi dengan pelaksanaan 100%
ANGKA PEMBERIAN ANTITROMBOTIK PADA STROKE INFARK
SAAT PULANG
PLAN
No Dasar pemilihan prioritas Y/T
a) Misi dan tujuan strategis RS Y
b) Data permasalahan yang ada di RS T
c) Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses Y
penerapan pelayanan dan hasil pelayanan yang paling banyak
d) Perbaikan yang berdampak pada efisiensi Y
e) Dampak pada perbaikan sistem Y
f) Riset klinik dan program pendidikan T
4Y
Indikator mutu prioritas IAK 1 terpilih adalah Angka pemberian antitrombotik pada
stroke infark saat pulang dengan target 100%
DO
1. Pengumpulan data dilakukan di instalasi rawat inap dengan penanggung
jawab kepala stroke unit
2. Metodologi pengumpulan data dengan melihat dari database stroke
3. Penilaian dilakukan perhari
4. Periode pelaporan ke tim PMKP bulanan
5. Analisa data bulanan
STUDY
Grafik pencapaian indikator angka pemberian antitrombotik pada stroke infark saat
pulang periode Januari sampai Juni 2018
120
100
80
60
40
20
0
jan feb mar apr mei jun
Capaian standar
Kisaran capaian rata-rata indicator adalah 100%, sudah mencapai target yang
ditetapkan.
Pendekatan Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur 1. Telah ada database stroke -
2. Telah ada sosialisasi teknik -
pengisian database stroke
3. Telah ada kepala stroke unit yang -
bertugas sebagai PIC data
Proses Petugas stroke unit selalu mengisi -
database stroke apabila ada pasien
stroke di instalasi rawat inap dengan
lengkap
Outcome Capaian indicator sekitar 100% Pertahankan dan
tingkatkan motivasi
petugas
ACTION
1. Pertahankan dan tingkatkan motivasi petugas
TINDAK LANJUT
1. Pemantauan kegiatan pengisian langsung oleh kepala stroke unit bekerja sama
dengan kepala instalasi rawat inap
2. Supervise harian oleh koordinator perawat stroke unit
3. Indikator baru dari proses rancang ulang adalah evaluasi kinerja perawat yang
bertugas mengisi database stroke dengan pelaksanaan 100%
KETEPATAN JAM VISITE DOKTER SPESIALIS
PLAN
No Dasar pemilihan prioritas Y/T
a) Misi dan tujuan strategis RS Y
b) Data permasalahan yang ada di RS Y
Belum pernah dilakukan pengukuran indikator mutu ini
sebelumnya.
c) Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses Y
penerapan pelayanan dan hasil pelayanan yang paling banyak
d) Perbaikan yang berdampak pada efisiensi Y
e) Dampak pada perbaikan sistem Y
f) Riset klinik dan program pendidikan T
5Y
Indikator mutu prioritas IAM 4 terpilih adalah ketepatan jam visite dokter spesialis
dengan target 100%
DO
1. Pengumpulan data dilakukan di instalasi rawat inap dengan penanggung
jawab kepala instalasi rawat inap
2. Metodologi pengumpulan data dengan melihat dari formulir pengumpulan
data rawat inap
3. Penilaian dilakukan perhari
4. Periode pelaporan ke tim PMKP bulanan
5. Analisa data bulanan
STUDY
Grafik pencapaian indikator ketepatan jam visite spesialis periode Januari sampai
Maret 2018
Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis Periode Januari-Maret
2018
120
100
80
60
40
20
0
jan feb mar
Capaian standar
Kisaran capaian rata-rata indicator adalah 71,78%, belum mencapai target yang
ditetapkan.
Pendekatan Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur 1. Telah ada formulir pengumpulan -
data jam visite dokter -
2. Telah ada sosialisasi teknik
pengisian formulir -
3. Telah ada kepala unit perawatan
yang bertugas sebagai PIC data
4. Telah ada software yang menjadi
sarana untuk analisis data
Proses 1. Perawat di unit perawatan -
selalu mengisi formulir jam
visite dokter
2. Dokter spesialis masih ada yang Sosialisasi ulang
ACTION
1. Sosialisasi ulang mengenai indikator mutu jam visite di komite medik
2. Evaluasi kinerja staf medis
Berikut ini adalah hasil capaian indikator dari bulan Januari-Mei 2018 dengan rata-
rata 73,73%
100
80
60
40
20
0
jan feb mar apr mei
Capaian standar
TINDAK LANJUT
1. Pemantauan kegiatan pengisian langsung oleh kepala unit perawatan bekerja
sama dengan kepala instalasi rawat inap
2. Supervise harian oleh koordinator unit perawatan
3. Indikator baru dari proses rancang ulang adalah evaluasi kinerja staf medis
dengan pelaksanaan 100%
EMERGENCY RESPON TIME
PLAN
No Dasar pemilihan prioritas Y/T
a) Misi dan tujuan strategis RS Y
b) Data permasalahan yang ada di RS T
c) Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses Y
penerapan pelayanan dan hasil pelayanan yang paling banyak
d) Perbaikan yang berdampak pada efisiensi Y
e) Dampak pada perbaikan sistem Y
f) Riset klinik dan program pendidikan T
4Y
Indikator mutu prioritas IAK 1 terpilih adalah emergency respon time di IGD dengan
target 100% ≤ 5 menit.
DO
1. Pengumpulan data dilakukan di instalasi gawat darurat dengan penanggung
jawab kepala instalasi gawat darurat
2. Metodologi pengumpulan data dengan melihat dari ekspedisi pendaftaran
IGD
3. Penilaian dilakukan perhari
4. Periode pelaporan ke tim PMKP bulanan
5. Analisa data bulanan
STUDY
Grafik pencapaian indikator emergency respon time di IGD periode Januari sampai
Juni 2018
120
100
80
60
40
20
0
jan feb mar apr mei jun
Capaian standar
Kisaran capaian rata-rata indicator adalah 100%, sudah mencapai target yang
ditetapkan.
Pendekatan Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur 1. Telah ada formulir ekspedisi -
pendaftaran di IGD -
2. Telah ada petugas rekam medik
yang bertugas mengisi ekspedisi -
3. Telah ada software yang menjadi
sarana untuk analisis data
Proses Dokter IGD selalu standby di IGD -
sehingga respon time IGD baik
Outcome Capaian indicator sekitar 100% Pertahankan kinerja staf
medis
ACTION
1. Pertahankan kinerja staf medis
TINDAK LANJUT
1. Pemantauan kegiatan pengisian langsung oleh kepala instalasi gawat darurat
2. Supervise harian oleh koordinator unit perawatan IGD
3. Indikator baru dari proses rancang ulang adalah evaluasi kinerja staf medis
dengan pelaksanaan 100%
WAKTU LAPOR HASIL TES KRITIS LABORATORIUM
PLAN
No Dasar pemilihan prioritas Y/T
a) Misi dan tujuan strategis RS Y
b) Data permasalahan yang ada di RS T
c) Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses Y
penerapan pelayanan dan hasil pelayanan yang paling banyak
d) Perbaikan yang berdampak pada efisiensi Y
e) Dampak pada perbaikan sistem Y
f) Riset klinik dan program pendidikan T
4Y
Indikator mutu prioritas IAK 2 terpilih adalah waktu lapor hasil tes kritis
laboratorium dengan target 100%
DO
1. Pengumpulan data dilakukan di instalasi laboratorium dengan penanggung
jawab kepala unit laboratorium klinik
2. Metodologi pengumpulan data dengan melihat dari formulir pengumpulan
data
3. Penilaian dilakukan perhari
4. Periode pelaporan ke tim PMKP bulanan
5. Analisa data bulanan
STUDY
Grafik pencapaian indikator waktu lapor hasil tes kritis laboratorium periode Januari
sampai Juni 2018
120
100
80
60
40
20
0
jan feb mar apr mei jun
Capaian standar
Kisaran capaian rata-rata indicator adalah 100%, sudah mencapai target yang
ditetapkan.
Pendekatan Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur 1. Telah ada formulir pengumpulan -
data pelaporan hasil kritis labor
2. Telah ada petugas yang bertugas -
mengisi formulir
3. Telah ada software yang menjadi -
sarana untuk analisis data
Proses Petugas labor selalu melapor hasil -
kritis kepada DPJP < 30 menit
Outcome Capaian indicator sekitar 100% Pertahankan kinerja staf
klinis
ACTION
1. Pertahankan kinerja staf klinis
TINDAK LANJUT
1. Pemantauan kegiatan pengisian langsung oleh kepala unit laboratorium klinik
2. Supervise harian oleh koordinator unit laboratorium
3. Indikator baru dari proses rancang ulang adalah evaluasi kinerja staf klinis
dengan pelaksanaan 100%
KEPATUHAN UPAYA PENCEGAHAN JATUH
PLAN
No Dasar pemilihan prioritas Y/T
a) Misi dan tujuan strategis RS Y
b) Data permasalahan yang ada di RS TY
Masih terjadi kasus jatuh di tahun 2018
c) Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses Y
penerapan pelayanan dan hasil pelayanan yang paling banyak
d) Perbaikan yang berdampak pada efisiensi Y
e) Dampak pada perbaikan sistem Y
f) Riset klinik dan program pendidikan T
5Y
Indikator mutu prioritas SKP 6 terpilih adalah kepatuhan upaya pencegahan jatuh
dengan target 100%
DO
1. Pengumpulan data dilakukan di instalasi rawat jalan dan rawat inap dengan
penanggung jawab tim SKP
2. Metodologi pengumpulan data dengan melihat dari buku pasien risiko jatuh
3. Penilaian dilakukan perhari
4. Periode pelaporan ke tim PMKP bulanan
5. Analisa data bulanan
STUDY
Grafik pencapaian indikator kepatuhan upaya pencegahan jatuh periode Januari
sampai Juni 2018
120
100
80
60
40
20
0
jan feb mar apr mei jun
Capaian standar
Kisaran capaian rata-rata indicator adalah 100%, sudah mencapai target yang
ditetapkan.
Pendekatan Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur 1. Telah ada buku risiko jatuh -
2. Telah ada petugas yang bertugas
mengisi buku -
3. Telah ada PIC data
4. Telah ada software yang menjadi -
sarana untuk analisis data
Proses Petugas yang ditunjuk selalu mengisi -
buku risiko jatuh
PIC data mengolah data sesuai sistem
manajemen data
Outcome Capaian indicator sekitar 100% Pertahankan kinerja staf
ACTION
1. Pertahankan kinerja staf
TINDAK LANJUT
1. Pemantauan kegiatan pengisian langsung oleh tim SKP
2. Supervise harian oleh tim SKP
3. Indikator baru dari proses rancang ulang adalah evaluasi kinerja staf dengan
pelaksanaan 100%
KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
PLAN
No Dasar pemilihan prioritas Y/T
a) Misi dan tujuan strategis RS Y
b) Data permasalahan yang ada di RS Y
Masih terjadi kasus kesalahan identifikasi di tahun 2017
c) Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses Y
penerapan pelayanan dan hasil pelayanan yang paling banyak
d) Perbaikan yang berdampak pada efisiensi Y
e) Dampak pada perbaikan sistem Y
f) Riset klinik dan program pendidikan T
5Y
Indikator mutu prioritas SKP 1 terpilih adalah kepatuhan identifikasi pasien dengan
target 100%
DO
1. Pengumpulan data dilakukan di instalasi rawat jalan dan rawat inap dengan
penanggung jawab tim SKP
2. Metodologi pengumpulan data dengan melihat dari rekam medis
3. Penilaian dilakukan perhari
4. Periode pelaporan ke tim PMKP bulanan
5. Analisa data bulanan
STUDY
Grafik pencapaian indikator kepatuhan identifikasi pasien periode Januari sampai
Juni 2018
120
100
80
60
40
20
0
jan feb mar apr mei jun
Capaian standar
Kisaran capaian rata-rata indicator adalah 100%, sudah mencapai target yang
ditetapkan.
Pendekatan Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur 1. Telah ada rekam medis lembar -
edukasi yang menjelaskan tentang
pemakaian gelang identifikasi -
2. Telah ada gelang identifikasi
3. Telah ada petugas yang bertugas -
memasangkan gelang dan mengisi
lembar edukasi
4. Telah ada PIC data
5. Telah ada software yang menjadi
sarana untuk analisis data
Proses Petugas yang ditunjuk selalu mengisi -
lembar edukasi gelang
PIC data mengolah data sesuai sistem -
manajemen data
Kegiatan identifikasi tidak Pembinaan
pasien kepada
PLAN
No Dasar pemilihan prioritas Y/T
a) Misi dan tujuan strategis RS Y
b) Data permasalahan yang ada di RS T
c) Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses Y
penerapan pelayanan dan hasil pelayanan yang paling banyak
d) Perbaikan yang berdampak pada efisiensi Y
e) Dampak pada perbaikan sistem Y
f) Riset klinik dan program pendidikan T
4Y
Indikator mutu prioritas SKP 4 terpilih adalah penerapan keselamatan operasi dengan
target 100%
DO
1. Pengumpulan data dilakukan di instalasi kamar bedah dengan penanggung
jawab tim SKP
2. Metodologi pengumpulan data dengan melihat dari rekam medis penerapan
sign in, sign out, time out.
3. Penilaian dilakukan perhari
4. Periode pelaporan ke tim PMKP bulanan
5. Analisa data bulanan
STUDY
Grafik pencapaian indikator penerapan keselamatan operasi periode Januari sampai
Juni 2018
120
100
80
60
40
20
0
jan feb mar apr mei jun
Capaian standar
Kisaran capaian rata-rata indicator adalah 100%, sudah mencapai target yang
ditetapkan.
Pendekatan Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur 1. Telah ada lembar edukasi -
2. Telah ada petugas yang bertugas
memantau kegiatan PKO -
3. Telah ada PIC data
4. Telah ada software yang menjadi -
sarana untuk analisis data
Proses Petugas yang ditunjuk selalu mengisi -
lembar PKO
PIC data mengolah data sesuai sistem
manajemen data
DPJP selalu berpartisipasi aktif dalam
PKO
Outcome Capaian indicator sekitar 100% Pertahankan kinerja staf
ACTION
1. Pertahankan kinerja staf
TINDAK LANJUT
1. Pemantauan kegiatan pengisian langsung oleh tim SKP
2. Supervise harian oleh tim SKP
3. Indikator baru dari proses rancang ulang adalah evaluasi kinerja staf dengan
pelaksanaan 100%