Anda di halaman 1dari 4

Bab 1

EPISTEMOLOGI ISLAM
Oleh: 1, 2, 3

A. Prinsip Dasar Epistemologi Islam

Epistemologi merupakan dua kata yang dari bahasa


Yunani yaitu episteme(pengetahuan) dan logos(ilmu).
Epistemologi merupakan salah satu cabangdarifilsafat ilmu
yang membicarakan tentang asal, sifat,karakter, dan jenis
pengetahuan. Epistemologi juga merupakan pembicaraan
tentang hakikat dari ilmu pengetahuan, dasar-dasarnya,
ruang-lingkup, sumber-sumbernya, dan bagaimana
mempertanggungjawabkan kebenarannya. Pengetahuan itu
diperoleh dengan metode ilmiah, sedangkan metode ilmiah
itu adalah cara yang dilakukan ilmu dalam menyusun
pengetahuan yang benar. Kebenaran itu sendiri diperoleh
dengan berbagai macam teori kebenaran yang diungkapkan
sebagian tokoh dan perjalanan sejarah (Sinaga, 2017).
Epistimologi adalah suatu cabang filsafat yang
bersangkut paut dengan teori pengetahuan. Istilah
epistimologi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua
kata episteme (pengetahuan) dan logos (kata, pikiran,
percakapan atau ilmu). Jadi epistimologi adalah kata, pikiran,
percakapan tentang pengetahuan atau
ilmupengetahuan yang berurusan dengan hakikat dan
lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan
dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan
mengenai pengetahuan yang dimiliki (Hasyim, 2018).

-1-
2| Epistimologi Islam

Dalam bidang ini, terdapat tiga masalah pokok, yaitu:


pertama, mengenaisumber-sumber pengetahuan, dan metode
atau cara bagaimanaproses mengetahui. Kedua, tentang
watak pengetahuan, adanya dunia yang benar-benar ada di
luar pikiran kita, dan bagaimana kita mengetahuinya.
Ketiga, mengenai kebenaran (Titus, 1984). Dari hal itu, terhadap
sumber dan perwatakan kebenaran pengetahuan,
menegaskan sejauh mana manusia dengan segala
keterbatasan potensinya mampu mengetahuinya (Hasyim,
2018).
Al-Qur'an, sebagai kitab suci kanonik (dengan apa yang
disebut asal wahyu), telah menunjukkan beberapa manifestasi
penting dari penalaran dan kesimpulan logis dari beberapa
penilaian praktik keagamaan dan teologi teoretis (tentang
keberadaan Tuhan, asal usul dunia, asal-usul manusia, dan
kehidupan setelah kematian) (Akrami, 2017).
Gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
ggggggggggggggggggggggggggggggggggg (Suharto, 2014).

B. Hakikat Epistemologi Islam


The present study originated some twenty- ve years ago
with a chance discovery that the Mongolian courts in China and
Iran both sponsored the compilation of agricultural manuals in
the course of the late thirteenth and early fourteenth centuries.
A few years later I discovered, again quite by accident, that this
was not mere coincidence, and that there were indeed
“agronomical relations” between these two courts. This in turn
led to an interest in other types of cultural exchange between
the Il-qans and the Yuan, an exchange that became the focal
point of my research over the last decade (BUKU A).

C. Sumber Pengetahuan
Bab 1 |3

However, There are some doctrines, and some decrees manifested in


the sacred texts, that cannot be comprehended by reason, though (or
in spite of such an inability) reason has no disagreement with them.
These doctrines and decrees are dogmatic (ta’abbud¯ı) ones that have
been revealed by God and must be obeyed without any need to have a
rational justification of them

Akan tetapi, Ada beberapa doktrin, dan beberapa ketetapan


yang dimanifestasikan dalam teks-teks suci, yang tidak dapat
dipahami oleh akal, meskipun (atau terlepas dari
ketidakmampuan semacam itu) akal tidak berselisih
dengannya. Doktrin-doktrin dan ketetapan-ketetapan ini
bersifat dogmatis (ta'abbud) yang diturunkan oleh Tuhan dan
harus dipatuhi tanpa perlu ada pembenaran rasional
terhadapnya.

D. Kriteria Kebenaran

E. Peran dan Fungsi

F. Daftar Pustaka

Akrami, M. (2017). From Logic in Islam to Islamic Logic. Logica


Universalis, 11(1). https://doi.org/10.1007/s11787-017-
0158-3
Hasyim, M. (2018). Epistemologi Islam (Bayani, Burhani, Irfani).
AL-MURABBI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(2), 217–228.
Sinaga, A. I. (2017). Epistemologi Islam dan Barat (Suatu Kajian
Pertemuan, Perkenalan, dan Perpisahan Keilmuan). Jurnal
ANSIRU, 1(1), 162–178.
Suharto, T. (2014). Filsafat Pendidikan Islam: Menguatkan
Epistemologi Islam dalam Pendidikan. Ar-Ruzz Media.
4| Epistimologi Islam

↜oOo↝

Anda mungkin juga menyukai