Makalah PKKMB Kel 9
Makalah PKKMB Kel 9
STUNTING
Disusun Oleh :
Kelompok 9
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan limpah rahmat-
Nya sehingga kami bias menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam pembuatan proposal ini tidak jauh
dari dukungan berbagai pihak, baik dari keluarga, teman-teman, keluarga, maupun dosen yang setia
memberikan masukan yang sangat berharga bagi proses pembuatan proposal ini.
Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa, makalah ini masih jauh dari kata sempurna
karena sebagai manusia kami tidak lepas dari kesalahan, maka dari itu kami mohon dukungan dari berbagai
pihak demi kebaikan kedepannya.Demikianlah proposal ini kami buat, atas perhatian dan kesempatannya
untuk membaca kami ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................I
DAFTAR ISI.....................................................................................................................II
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................
2.1 LATAR BELAKANG........................................................................................1
2.1 RUMUSAN MASALAH....................................................................................1
2.1 TUJUAN.............................................................................................................2
2.1 MANFAAT.........................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN..................................................................................................................
2.1 PEMERIKSAAN CERVICAL DAN SHOULDER...........................................3
2.2 UPPER LIMB TENSION...................................................................................6
2.3 NEER’S TEST..................................................................................................11
2.4 HAWKINS-KENNEDY TEST........................................................................12
2.5 ROTATION LAG SIGN..................................................................................13
2.6 APPERHENSION TEST FOR ANTERIOR GLENOHUMERAL LAXITYError!
Bookmark not defined.
2.7 RELOCATION TEST.......................................Error! Bookmark not defined.
BAB III............................................................................Error! Bookmark not defined.
KESIMPULAN................................................................Error! Bookmark not defined.
3.1 KESMPULAN..................................................Error! Bookmark not defined.
3.2 SARAN.............................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA......................................................Error! Bookmark not defined.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stunting adalah keadaan paling umum dari bentuk kekurangan gizi pada BADUTA atau biasa
disebut dengan Bayi Dua Tahun (PE/ mikronutrien), yang mempengaruhi bayi sebelum lahir dan
awal setelah lahir, terkait dengan ukuran ibu, gizi selama ibu hamil, dan pertumbuhan janin.
Stunting pada anak balita merupakan salah satu indikator status gizi kronis yang dapat
memberikan gambaran gangguan keadaan sosial ekonomi secara keseluruhan di masa lampau dan
pada 2 tahun awal kehidupan anak dapat memberikan dampak yang sulit diperbaiki. Salah satu
faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi stunting yaitu status ekonomi orang tua dan ketahanan
pangan keluarga.
Status ekonomi orang tua dapat dilihat berdasarkan pendapatan orang tua. Pendapatan
keluarga merupakan pendapatan total keluarga yang diperoleh dari berbagai sumber,
yaitu hasil kepala keluarga, hasil istri, hasil pemberian, hasil pinjaman, dan hasil usaha
sampingan per bulan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ngaisyah pada tahun
2015 menunjukkan bahwa pada kelompok stunting lebih banyak pendapatannya adalah
dibawah UMR yakni sebanyak 67 responden (35,8%) , sedangkan yang memiliki
pendapatan diatas UMR hanya sedikit yakni sebanyak 45 orang (22%).Hasil penelitian
lain yang dilakukan oleh Lestari et all. tahun 2014 menunjukkan bahwa pendapatan
keluarga yang rendah merupakan faktor resiko kejadian stunting pada balita 6-
24 bulan. Anak dengan pendapatan keluarga yang rendah memiliki resiko
1
2
menjadi stunting sebesar 8,5 kali dibandingkan pada anak dengan pendapatan tinggi.
stunting hal ini dikarenankan menurunnya daya beli pangan baik secara kuantitas
pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup, baik
jumlah, maupun mutunya, aman, merata, dan konsumsi pangan yang cukup merupakan
dapat digambarkan dari perubahan konsumsi pangan yang mengarah pada penurunan
merupakan salah satu faktor atau penyebab tidak langsung yang berpengaruh pada status
gizi anak. Gizi buruk menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pada balita, sehingga
tinggi badan anak tidak sesuai dengan umurnya atau disebut dengan balita pendek atau
stunting.
Berdasarkan hasil RISKESDAS pada tahun 2013 kasus stunting di Indonesia mencapai
(37,2 %), tahun 2010 (35,6%), dan tahun 2007 (36,8 %). Hal tersebut tidak
2
3
Stunting yang terjadi pada balita dapat berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan intelektual anak. Secara tidak langsung dampak tersebut dapat berakibat
kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah di masa mendatang. Dampak tersebut
dapat meningkatkan kemiskinan dimasa yang akan datang dan secara tidak langsung
genetik dan faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang
optimal. Salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi terjadinya stunting
pada balita yaitu pendapatan orang tua. Pendapatan orang tua yang memadai akan
menunjang tumbuh kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua
kebutuhan anak baik yang primer maupun yang sekunder. Sedangkan, apabila
pendapatan orang tua rendah maka sebagian besar pendapatan akan digunakan untuk
Keluarga yang pemiliki pendapatan rendah dan rawan pangan dapat menghambat
2
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, maka peneliti membuat rumusan
1. Apakah status ekonomi orang tua menjadi faktor resiko terjadinya stunting pada
balita?
2. Apakah ketahanan pangan keluarga menjadi faktor resiko terjadinya stunting pada
balita?
4
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian bertujuan untuk mengkaji faktor resiko status ekonomi orang tua dan
2. Tujuan Khusus
D. Ruang Lingkup
Penelitian yang berjudul status ekonomi orang tua dan ketahanan pangan
masyarakat
5
6
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi Puskesmas
6
7
d. Bagi Peneliti