Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAB VII TENTANG TOKOH PEMBAHARUAN ISLAM

Dosen Pengampu : Dr. H. Zulfadli, Lc., MA

DISUSUN OLEH :

RASYID SETIAWAN (200301056)

MUHAMMAD ABIL SATRIA (200301078)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah meberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “TOKOH TOKOH
PEMBAHARUAN ISLAM” tepat waktu yang ditentukan.

Makalah yang berjudul “TOKOH TOKOH PEMBAHARUAN ISLAM” disusun guna


memenuhi tugas dosen pada mata kuliah AL – ISLAM 3 di Universitas Muhammadiyah
Riau. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang pandangan islam dalam harta dan jabatan.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. H. Zulfadli,


Lc., MAselaku dosen Al – Islam 3. Tugas yang telah diberikan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

MAKALAH BAB VII TENTANG TOKOH PEMBAHARUAN ISLAM


KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................4
1.3 TUJUAN...............................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................................4
2.1 PENJELASAN SINGKAT TENTANG TOKOH PEMBAHARUAN ISLAM......................4
2.2 BERBAGAI TOKOH-TOKOH PEMBAHARUAN ISLAM.................................................5
BAB III...........................................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................................11
3.2 SARAN.................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Umat Islam pernah mengalami masa kegelapan yang ditandai dengan pemahaman
keagamaan yang membeku, keterbelakangan pendidikan, dan keterjajahan. Saat itu umat
Islam mengalami kemiskinan, sains dan teknologi yang tertinggal, dan lain-lain.

Atas keperihatinan itu, lahirlah para tokoh pembaharu di dunia Islam, antara lain
Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Rasyid Ridha, Jamaluddin Al-Afgani,
Muhammad Abduh.

Padahal kita mengetahui bahwa pendidikan yang akan berhadapan dengan realitas
yang berubah tidak mungkin berpijak dengan cara lama yang boleh jadi sudah usang.
Tapi sebaliknya, terutama pendidikan Islam tidak akan mungkin berjalan secara baik bila
tidak berpijak pada nilai-nilai agama yang melampau paradigma Barat yang material.
Dalam hal ini kita harus berpegang kepada pendapat “almuhafadhatu alalqaadimishaalih
wal akhdzu biljadiidil ashlah”, yaitu menjaga tradisi lama yang baik dan mengambil
pandangan-pandangan baru yang juga baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Siapa saja tokoh pembaharuan islam?


2. Apa saja pokok-pokok pemikiran ajaran nya?

1.3 TUJUAN

1. Mengenal berbagai para tokoh-tokoh pembaharuan islam


2. Mengetahui berbagai ajaran pokok-pokok pemikiran dari tokoh pembaharuan islam

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENJELASAN SINGKAT TENTANG TOKOH PEMBAHARUAN ISLAM

Pembaruan dalam Islam bukan dalam hal yang menyangkut dasar atau fundamental
ajaran Islam. Yang mana Pembaruan Islam bukanlah untuk mengubah, memodifikasi,
ataupun merevisi nilai-nilai serta prinsip-prinsip Islam supaya sesuai dengan selera zaman,
melainkan lebih berkitan dengan penafsiran atau interpretasi terhadap ajaran-ajaran dasar
agar sesuai dengan kebutuhan perkembangan serta semangat zaman.

Terkait dengan penjelasan itu dapat dipahami bahwa pembaruan merupakan


aktualisasi ajaran agama (Islam) dalam perkembangan sosial. Upaya pembaharuan
dipelopori antara lain oleh Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Rasyid Ridha,
Jamaluddin Al-Afgani, Muhammad Abduh dengan masing-masing gagasan pemikiran
tentang pendidikan.

2.2 BERBAGAI TOKOH-TOKOH PEMBAHARUAN ISLAM

A. Syekh Taqiyuddin Ibnu Taimiyyah

Abul Abbas Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim bin Abdus Salam bin Abdullah
bin Taimiyah al Harrani lahir 10 Rabiul Awwal 661 H (22 Januari 1263) – wafat 22
Dzulqadah 728 H (26 September 1328)), atau yang biasa disebut dengan nama Ibnu
Taimiyah saja, adalah seorang pemikir dan ulama Islam dari Harran, Turki.

Kehebatan Ibnu Taimiyyah dapat kita lihat dari berbagai karya tulisannya. Adapun
karya-karya Ibu Taimiyah kurang lebih mencapai 500 jilid. Di antara karyanya tersebut
yang terkenal adalah :

5
1. Kitab al-Radd „ala al-Mantiqiyyin (jawaban terhadap para ahli mantiq)

2. Manhaj al-Sunnah al-Nabawiyyah ( metode sunnah nabi)

3. Majmu' al-Fatawa (kumpulan fatwa)

4. Bayan Muwafaqat Sahih al-Ma‟qul Sarih al-Manqul (uraian tentang kesesuaian


pemikiran yang benar dan dalil naqli yang jelas)

5. Al-Radd 'ala Hululiyyah wa al-Ittihadiyyah (jawaban terhadap paham hulul dan ittihad).

Pokok-pokok ajaran Ibnu Taimiyyah:


a. Mengajak umat islam seluruh dunia untuk kembali berpegang teguh kepada quran dan
sunnah nabi muhammad.

b. Mengajak umat islam membuang jauh jauh berbagai praktek menyimpang dari ajaran
islam seperti: menyekutukan Allah, bid’ah, kurafat, tahayul, taqlid, tawasul dsb.

c. Dalam islam pintu ijtihad harus tetap terbuka karena ijtihad dalam isalm memegang
peranan penting dan besar, karena hanya dengan inilah islam akan maju dan berkembang
serta tidak akan ketinggalan zaman.

B. Jamaluddin Al Afghani (Tokoh Pan Islamisme)

Nama asli Jamaludin al-Afghani adalah Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn.
Ia adalah putra dari Sayyid Syafdar yang lahir pada 1838 dan wafat pada 1897. Jamaluddin
al-Afghani masih keturunan Rasulullah SAW, melalui Husein bin Ali bin Abi Thalib.
Tanah kelahiran Jamaludin al-Afghani adalah Asadabad, Afghanistan, tetapi sebagian
peneliti sejarah meyakini bahwa ia lahir di Asadabad, Iran.

Dari pengembaraannya yang luas, wawasannya pun bertambah, sehingga ia bisa


menyimpulkan penyakit kronis yang menggerogoti umat Islam, di antaranya. Absolutisme
dan despotisme penguasa muslim Sikap keras kepala dan keterbelakangan umat Islam
dalam sains dan peradaban Menyebarnya pemikiran korup dan merusak cara berpikir,
seperti takhayul, bid'ah, dan khurafat Kolonialisme dan imperialisme Barat.

6
Pokok-pokok ajaran Jamaludin Al Afghani:

a. Bidang falsafat :

Beliau merupakan tokoh islam pertama yang memperingatkan akan bahaya


materialisme dan juga menjelaskan akan perbedaan sosialisme yang berdasarkan islam
yaitu berdasarkan kasih sayang sesama, penalaran dan kebebasan, dengansosialisme
komunis yang didasarkan atas kecintaan materi, yang kering akan rasa kasih sayang yang
akhirnya tentu menimbulkan perasaan benci membenci.

b. Bidang kebudayaan :

Beliau sama sekali tidak memusuhi kebudayaan dari eropa (barat) yang makin maju
dan bahkan beliau memberikan penilaian positif terhadap kemajuan yang mereka capai,
beliau malah mengingatkan umat islam, jika umat islamingin maju melebihi dunia barat,
umat islam harus tetap konsisten terhadap ajaran islam. Islam itu sudah sempurna.
Keterpurukan islam dikarenakan banyaknya orang islam meninggalkan nilai nilai islam.

c. Bidang politik :

Beliau berpendapat bahwa seluruh islam di dunia harus bersatu dalam persekutuan
pertahanan yang kuat untuk mempertahankan diri dari keruntuhan. Untuk itu beliau selalu
mengobarkan semangat solidaritas islam sesuai dengan jiwa pan islamisme untuk membina
kekuatan dalam mengimbangi kekuatan barat.

d. Bidang tasawuf :
Beliau termasuk orang yang berusaha untuk melakukan Tazkiyatun Nafsih atau
mencucikan pribadi dengan cara dimanapun dan kapanpun selalu menyebut nama Allah
dengan menghitung hitung biji tasbih

7
C. Muhammad Abduh ( Pembaharu Moderat )

Muhammad Abduh adalah salah satu murid Jamaluddin al-afghani. Beliau lahir di
Mahallah Nasr, Mesir pada tahun 1849 Masehi. Selain cerdas dia juga alim. Pada waktu
umur 13 tahun Muhammad Abduh sudah hafal Alquran. Dia menambahkan perguruan
tingginya di universitas al-azhar Mesir tahun 1877 Masehi.

Pokok-pokok pemikian Muhammad Abduh:


a. Bidang ijtihad dan taqlid
Muhammad Abduh menyadari bahwa kejumudan sangat menghambat kepada
kemajuan Islam. Fatwa para ulama yang memfatwakan untuk mencukupkan pada paham
atau pendapat mazhab adalah menghambat kemajuan Islam dan mendudukkan manusia
melebihi kedudukan sunnah nabi. Ini berbahaya, karena Islam menjadi dekil dan buram.

b. Bidang pendidikan
Muhammad Abduh termasuk tokoh pembaharu yang memiliki perhatian besar
terhadap dunia pendidikan. Beliau menganggap pendidikan adalah merupakan tonggak
utama dalam membangun kemajuan umat Islam. Muhammad Abdul selalu mengkritik
umat Islam yang selalu tenggelam dalam kebodohan dan lingkungan tradisi yang
membiarkan umat Islam menjadi terbelakang dan mudah dibodohi.

c. Dalam politik
Setelah Muhammad Abduh diangkat menjadi anggota majelis syuro al-azhar beliau
berhasil menjembatani kesenjangan lembaga ini dengan pemerintah untuk kepentingan
umat. Begitu juga dapat menerima paham demokrasi karena tidak bertentangan dengan
nilai-nilai Islam. Abdul juga menekankan akan pentingnya pendidikan politik bagi
masyarakat melalui sekolah, surat kabar atau tokoh masyarakat.

d. Menghadapi serangan pemikiran barat


Muhammad Abduh berpandangan bahwa hal-hal dari barat boleh diambil asal tidak
bertentangan dengan nilai-nilai Islam, dan bermanfaat bagi kemaslahatan umat tetapi
Muhammad Abdul selalu menangkis serangan-serangan pemikir-pemikir barat yang selalu
salah paham dan keliru pandangannya tentang Islam.

8
D. Sayyed Rasyid Ridho

Rasyid Ridha dilahirkan di Libanon pada tahun 1865 dan wafat tahun 1935. Beliau
adalah salah satu murid dari Muhammad Abduh. ia dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga
terhormat, bahkan ada yang mengatakan bahwa Rasyid Ridha berasal dari keturunan nabi
Muhammad melalui Husein bin Ali bin Abi Thalib.

Pokok-pokok pikiran Rasyid Ridho

a. Paham Islam tentang agamanya serta tingkah laku di masyarakat banyak yang telah
menyeleweng dari ajaran Islam yang murni. Untuk itu umat Islam harus dibimbing
kembali kepada Islam yang sebenar-benarnya yang bersih dari segala bentuk penyakit
akidah.

b. Agar segera terwujud kesatuan dan persatuan umat Islam dan janganlah didasarkan atas
kesatuan bahasa, bangsa ras dan suku, tetapi atas dasar kesamaan iman dan Islam

c. Kaum wanita harus diberdayakan sesuai dengan kemampuan dan potensi yang
dimilikinya di berbagai bidang perjuangan.

d. Hindari paham kaum sufi yang memperlemah Islam, karena mereka hanya memikirkan
akhirat saja dan merupakan dunia. Ini berbahaya, karena berjuang mencari keunggulan
dunia dapat memperlancar keunggulan di akhirat. Mereka menanamkan faham yang paif,
pasrah dan menyerah tanpa harus ada perjuangan. Padahal yang benar umat Islam harus
penuh dinamika dan optimisme yang mendorong umatnya agar aktif untuk mengolah bumi
yang diciptakan oleh Allah.

Tokoh-tokoh pembaruan Islam lainnya

Sebenarnya masih banyak lagi tokoh-tokoh penting pembaruan Islam yang muncul,
tetapi karena keterbatasan waktu maka buku ini tidaklah dapat mengulas seluruhnya.
Tokoh-tokoh tersebut diantaranya ialah:

9
1. Muhammad bin Abdul Wahab lahir di uyainah,najd, Arab Saudi. Nama lengkap beliau
adalah Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin
Rasyid bin Buraid bin Muhammad bin Buraid bin musyarraf At-Tamimi al-hambali an-
najdi.

2. Syekh Hasan al-banna lahir di Mesir tahun 1906 Masehi. Mendirikan gerakan Ikhwanul
muslimin yang bergerak dalam bidang agama, pendidikan dan politik. Ciri-ciri gerakan
Ikhwanul muslimin adalah terjauh dari pertentangan, jauh dari riya dan kesombongan,
menaruh perhatian pada kaderisasi, lebih mengutamakan aspek alamiah produktif daripada
propaganda.

3. Dr. Muhammad Iqbal Lahir di punjab 22 Februari 1873. Leluhurnya termasuk kasta
brahmana dari Kashmir yang telah masuk Islam. Muhammad Iqbal adalah ahli filsafat
satu-satunya yang dihasilkan dari tokoh pembaharu dan modernisasi. Iqbal menunjukkan
betapa Islam telah mengembalikan hak asasi manusia pada formasi yang benar.

4. Sayed Abdul A'la maududi Seorang yang sangat alim dan tokoh cendekiawan dari India
yang terkenal dan terbesar hingga sekarang. Beberapa pemikiran yang dianggap paling
fundamental adalah:

a. Azas terpenting dalam Islam adalah tauhid

b. Sistem politik demokrasi yang diterapkan

5. Masih banyak lagi tokoh pembaharu Islam yang lain seperti:

a. Sayed Amir Ali dari India

b. Sir Sayed Ahmad Khan dari India

c. K.H.A. Dahlan dari Indonesia

d. Hasan Al Banna

e. Syah waliyullah

10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

 Berdasarkan materi makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Pembaruan Islam


adalah proses pemurnian dimana konsep pertama atau konsep asalnya difahami dan
ditafsirkan sehingga menjadi lebih jelas bagi masyarakat pada masanya dan lebih penting
lagi penjelasan itu tidak bertentangan dengan aslinya. Pembaruan Islam mempunyai
rujukan yang jelas, yaitu Al-Quran dan As-Sunnah, sementara pembaruan lain akan terus
berproses mencari dan tidak memiliki rujukan yang mutlak dan pasti.

3.2 SARAN

Kata yang lebih di kenal untuk pembaharuan adalah modernisasi. Pembaharuan


Islam adalah upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan
dan yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Dengan
demikian pembaharuan dalam Islam bukan berarti mengubah, mengurangi ataupun
menambahi teks Al-Quran maupun As-Sunnah.

Dari makalah yang kami paparkan bahwa kami sedikit memberikan saran bagi yang
membaca makalah ini agar bisa mengambil hikmah dari sebuah cerita awal pembaharuan
Islam serta mengetahui beberapa pemikiran tokoh-tokoh penting yang terkait dalam
pembaharuan Islam.

Demikianlah makalah ini kami buat, kami sadar dalam makalah ini masih banyak
kesalahan dalam penulisan maupun dalam penyampaiannya. Untuk itu, kritik dan saran
yang membangun sangat kami perlukan guna memperbaiki makalah kami. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

11
DAFTAR PUSTAKA

Buku Al-Islam Kemuhammadiyahan 3 Tahun terbit 2020

12

Anda mungkin juga menyukai