DISUSUN OLEH :
JURUSAN AKUNTANSI
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah meberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “ISLAM
DALAM HARTA DAN JABATAN” tepat waktu yang ditentukan.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
2
MAKALAH TENTANG ISLAM DALAM HARTA DAN JABATAN..................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................4
1.3 TUJUAN.....................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................5
2.1 PENGERTIAN HARTA..............................................................................................5
2.2 HARTA DAN JABATAN SEBAGAI AMANAH DAN KARUNIA ALLAH............6
2.3 SIKAP TERHADAP HARTA DAN JABATAN........................................................7
BAB III....................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................8
1.1 KESIMPULAN...........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Memahami pengertian harta
2. Memahami pandangan islam terhadap harta
3. Memahami harta dan jabatan sebagai amanah dan karunia dari allah
4
4. Memahami sikap terhadap harta dan jabatan
BAB II
PEMBAHASAN
Harta dalam bahasa Arab disebut al-mal, yang menurut bahasa berarati
condong, cenderung, atau miring. Al-mal juga diartikan sebagai segala sesuatu yang
menyenangkan manusia dan mereka pelihara, baik dalam bentuk materi, maupun
manfaat.
Fungsi harta adalah untuk menopang kehidupan manusia karena tanpa harta
kehidupan manusia tidak akan tegak.
5
2.2 HARTA DAN JABATAN SEBAGAI AMANAH DAN KARUNIA ALLAH
Hakikat harta dan dan jabatan adalah merupakan amanah dan karunia Allah.
Disebut sebagai amanah Allah karena harta dan jabatan tersebut didapat bukan
semata-mata karena kehebatan seseorang, tetapi karena berkah dan karunia dari
Allah, juga sejatinya bukan dimaksud untuk kesenangan pribadi pemiliknya, tetapi
juga buat kemaslahatan orang lain. Karena harta dan jabatan adalah amanah, maka
harus dijaga dan dijalankan atau dipelihara dan dilaksanakan dengan benar, sebab
satu saat akan dipertanggung-jawabkan di hadapan Allah SWT.
Itu sebabnya maka Al-Qur’an dan hadis selalu mengingatkan bahwa harta itu
juga merupakan cobaan atau fitnah, seperti Firman Allah pada Surat Al-Anfal.
6
2.3 SIKAP TERHADAP HARTA DAN JABATAN
Harta dan jabatan itu adalah merupakan Amanah dari allah SWT, maka kita
harus bersikap hati-hati terhadapnya. Bila terhadap harta kita wajib berupaya dan
berusaha mencarinya karena harta merupakan kebutuhan kita sebagai bahagian dari
modal hidup, namun bukan demikian halnya tentang jabatan. Jabatan itu merupakan
amanah, oleh karena itu kita tidak harus ambisus untuk memperolehnya.
Tabdzir (boros), dalam arti menggunakan harta untuk sesuatu yang tidak
diperlukan dan menghambur-hamburkan untuk sesuatu yang tidak bermanfaat.
Janganlah kmau menghambur-hamburkan hartamu secara boros. Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan, dan setan itu adalah sangat
kafir (ingkar) terhadap Tuhannya. (Q.S.Al-Isra’:26 &27)
Khalifah itu wajib menjalankan hukum Allah dan Rasulnya, baik terhadap
amal dirinya sendiri maupun terhadap jalannya pemerintahan. Bagi yang mempunyai
kompetensi atau keahlian dan mempunyai visi misi yang maslahat kelak dalam
jabatannya, maka boleh meminta jabatan, dengan ketentuan bahwa ia juga tidak boleh
terlalu percaya akan keahliannya, sebaliknya jabatan atau menjaga amanah bagi yabg
tidak punya kompetensi atau keahlian, oleh Allah disebut sebagai perilaku zhalim dan
bodoh.
7
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
Muslich, Ahmad Wardi. 2010. Fiqh Muamalat. Jakarta: Bumi Aksara. Hlm 67