Pada akhir tahun1799 VOC dibubarkan dan digantikan oleh Pemerintah Kolonial
Belanda. Pada saat itu di Eropa terjadi Revolusi Perancis dan Belanda menjadi Negara
Boneka Perancis. Pada 1806 Napoleon Bonaparte kemudian mengangkat adiknya, Louis
Napoleon sebagai penguasa di Belanda.
Louis Napoleon mengangkat Herman William Daendels sebagai gubernur Jenderal di
Indonesia(1808-1811) dengan tugas mempertahankan pulau Jawa (indonesia) dari
serangan Inggris. Pada saat Daendels berkuasa rakyat sangat menderita yang luar biasa
terutama pada saat pembuatan Jalan Raya Post(Groote Post Weg) sepanjang ± 1000 km
dari Anyer hingga Panarukan. Karena tindakannya yang sangat kejam Daendels lalu di
gantikan oleh Janssens. masa pemerintahan Janssens inilah Jawa (Indonesia) jatuh ke
tangan Inggris di tandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Tuntang antara Inggris
dengan Belanda. Thomas Stamford Raffles dipercaya oleh Inggris untuk menjabat sebagai
gubernur jendral tahun 1811-1816. Keberadaan Inggris di Indonesia tidak lama karena
terjadinya perubahan politik di Eropa, yaitu kekalahan Napoleon Bonaparte (Perancis).
Akibatnya Belanda mendapatkan tanah jajahannya kembali yang diserahkan oleh Inggris
sesuai dengan isi Convention of London tahun 1814.
Kedatangan kembali Belanda tidak diterima baik oleh rakyat Indonenia, melainkan
disambut dengan perlawanan. Perlawanan itu antara lain :
1) Perlawanan rakyat Maluku yang dipimpin oleh Patimura
2) Perlawanan rakyat di Jawa yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro
3) Perlawanan rakyat di Sumatra (Palembang) yang dipimpin oleh Sultan Mahmud
Badaruddin
4) Perlawanan rakyat di Sumatra Barat (perang Padri) yang dipimpin oleh Imam
Bonjol
5) Perjuangan rakyat Tapanuli yang dipimpin oleh Sisingamangaraja
6) Perlawanan rakyat Bali yang dipimpin oleh I Gusti Ketut Jelantik
7) Perang Banjar (kalimantan) yang dipimpin Pangeran Antasari