Anda di halaman 1dari 2

SURAT EDARAN

No. E - 001/C00000/2022-S0

TENTANG
UPAYA PENINGKATAN PENCEGAHAN INSIDEN ILLNESS FATALITY
DI LINGKUNGAN PERTAMINA

Sehubungan dengan terus terjadinya Illness Fatality di seluruh wilayah operasi


Pertamina hingga sebanyak 16 (enam belas) kejadian sampai dengan akhir
Juli 2022, maka kita semua mendukung upaya yang telah, sedang dan akan
dilakukan oleh Direksi Holding dan Sub Holding melalui masing-masing Pimpinan
Unit Operasi dan jajarannya.

Untuk memastikan agar kejadian Illness Fatality bisa kita cegah dan lesson learnt
bisa kita dapatkan secara maksimal, mohon perhatian lebih untuk hal-hal berikut:

A. 3 (TIGA) BARRIER UTAMA


1. Skrining dan Pengawasan Kesehatan
a) MCU (Medical Check Up); pastikan semua orang yang masuk ke dalam
wilayah operasi Pertamina melaksanakan MCU sesuai dengan STK yang
berlaku (No valid MCU, No entry).
b) Temuan MCU; pastikan temuan MCU segera ditindaklanjuti sampai dengan
Pekerja yang bersangkutan dinyatakan layak bekerja di wilayah operasi
Pertamina.
c) DCU (Daily Check Up); pastikan kondisi harian dari masing-masing Pekerja
adalah fit to work, dan dilakukan terhadap semua Pekerja dengan risiko tinggi.
d) Penilaian Risiko; pastikan risk assessment dilakukan terhadap risiko individu
(termasuk hasil MCU yang valid dan termonitor), risiko pekerjaan dan risiko
lingkungan kerja.
e) Pandemic; pastikan tidak sedang terpapar COVID 19 atau penyakit menular
lainnya.
f) Pekerja dengan Comorbid; pastikan comorbid telah terkontrol secara ALARP
(As Low As Reasonable Practicable).

2. Pre-Hospital Management
a) First Aid; pastikan tersedia First Aid Kit yang cukup dengan First Aider yang
bisa melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD) secara adekuat.
b) Penanganan medis; pastikan dilakukan oleh Doctor on Duty (DoD) dan/atau
Nurse on Duty (NoD) yang selalu berpedoman kepada ACLS (Advanced
Cardiac Life Supports) dan ATLS (Advanced Trauma Life Supports).
c) Medical Emergency Response Plan (MERP); pastikan berjalan dengan baik
dan selalu dilakukan pelatihan dan simulasi secara berkala.

3. Koordinasi Fasilitas Kesehatan (Rumah Sakit)


a) Transportasi; pastikan medical evakuasi dilakukan dengan moda angkutan,
standar peralatan, dan Tenaga Pendamping Medis (medical escort) yang
sesuai.

b). Rumah Sakit…..


-2-
Surat Edaran
Nomor : E - 001/C00000/2022–S0

b) Rumah Sakit Rujukan telah dilakukan kerjasama (MoU) atau sudah masuk
dalam sistem MERP dan bisa dilakukan koordinasi penanganan Pasien
selanjutnya.

B. UPAYA PENCEGAHAN DAN LESSON LEARNT

1. Promosi Kesehatan
Semua upaya promotif (peningkatan) dan preventif (pencegahan) agar menjadi
titik berat program Fungsi Kesehatan untuk menjaga pilar HSSE agar
mendapatkan norma dan budaya pekerja yang Sehat, Selamat, Aman dan
Berwawasan Lingkungan.

2. Pendalaman Kasus Illness Fatality


a) Presentasi Pendalaman Kasus Illness Fatality harus dilakukan oleh Pimpinan
Unit setempat (minimal Pejabat setingkat General Manager) kepada
Manajemen HSSE Holding dan dilakukan dalam waktu maksimal
14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal kejadian.
b) Tindaklanjut dari hasil temuan adalah:
i. Dilakukan kunjungan lapangan untuk verifikasi dokumen, fasilitas medis,
tenaga medis dan lain-lain.
ii. Mendapatkan masukan dari lapangan, terutama Tim Medis dan Health,
serta melihat langsung komitmen manajemen lapangan untuk aspek
health/medical.
iii. Mencantumkan Status Illness Fatality dalam dashboard yang dilaporkan
ke BoD/BoC masing-masing Sub Holding.

Demikian disampaikan, untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan disampaikan


kepada seluruh Pekerja dan Mitra Kerja di area Perusahaan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 22 Agustus 2022

Direktur Utama,

Nicke Widyawati

Anda mungkin juga menyukai