Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM

Dosen pengampu: Riana Nur Hayati, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh:
Andono Putu Jaya (14505241062)
Isnanto Pramudya Wardana (14505241074)
Cindy Saputri (14505241080)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA 2014

1
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama menyelesaikan makalah
ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan ,yaitu
tentang Pendidikan Sebagai Suatu Sistem. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu
Drs. Muh. Chotim, S.PD., M.PD selaku dosen pembimbing dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,oleh sebab itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Aamiin.

Yogyakarta, 12 Oktober 2014

Penyusun

2
Daftar Isi

Sampul dan judul makalah.....................................................................................................1


Kata pengantar........................................................................................................................2
Daftar isi.................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. RumusanMasalah.................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan dan Sistem......................................................................6
B. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem.......................................................................8
C. Tujuan Dari Sistem Pendidikan.........................................................................10
D. Komponen Komponen yang Terdapat pada Pendidikan Sebagai Sistem.........11
E. Tantangan-tantangan dalam sistem pendidikan.................................................12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................................14
B. Saran..................................................................................................................14
C. Daftar Pustaka....................................................................................................14

3
BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang masalah

Dewasa ini pendidikan yang layak dipandang sebagai suatu kebutuhan pokok
yang wajib diperoleh seluruh lapisan masyarakat. Memperoleh pendidikan merupakan
suatu keharusan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, masyarakat dan bangsa.
Pendidikan merupakan suatu investasi dalam pembangunan sumber daya manusia
yang sangat diperlukan dalam pembangunan sosial dan ekonomi.

Dalam ilmu pendidikan juga memperhatikan perubahan tata nilai yang terjadi
dalam masyarakat. Disamping itu ilmu pendidikan harus memahami peristiwa-
peristiwa yang terjadi dalam kehidupan, dalam ekonomi dan politik. Sehingga
pendidikan mempunyai kewajiban untuk mengantarkan para peserta didik memasuki
masyarakat yang sedang mengalami perubahan-perubahan mendasar dalam kehidupan
ekonomi dan kehidupan politik. Karena para pendidik bukan hanya menyampaikan
paham pelajaran pada siswa saja melalui proses kegiatan belajar mengajar, tetapi
merupakan suatu proses upaya dalam membimbing dan menfasilitasi siswa supaya
dapat belajar secara efektif dan efisien. Keberhasilan pembelajaran yang
dikembangkan oleh guru tergantung bagaimana guru memberi pemahaman terhadap
siswa. Kebijakan kurikulum dan kebijakan dari sekolahpun turut menyumbang sejauh
mana keberhasilan dalam pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu,
guru harus memiliki kemampuan dalam memilih, mengembangkan dan menerapakan
berbagai metode mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Suatu kenyataan
yang tampak jelas dalam dunia pendidikan dimana pendidikan tersebut diharapkan
bisa diterima oleh semua pihak. Pendidikan sebagai sistem terdiri dari sejumlah
komponen antara lain, sistem baru (raw input), tamatan (out put), instrumental input
(guru kurikulum). Maka dari itu dalam makalah ini akan membahas tentang
pendidikan sebagai sebuah sistem.

4
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari pendidikan dan sistem ?
2. Apa maksud dari pendidikan sebagai sistem?
3. Apa tujuan dari sistem pendidikan ?
4. Komponen komponen apa saja yang terdapat pada upaya pendidikan?
5. Tantangan apa yang dihadapi sistem pendidikan saat ini ?

5
BAB II

Pembahasan
A. Pengertian Pendidikan dan Sisterm
1. Pengertian pendidikan

Secara historis pendidikan telah mulai dilaksanakan sejak manusia berada


di bumi ini. Dimana ada kehidupan disitulah ada pendidikan, dengan
perkembangan peradaban manusia, berkembang pula isi dan bentuk termasuk
perkembangan penyelenggaraan pendidikan.

Pendidikan atau pedagogi memiliki beberapa pengertian. Pendidikan


(pedagogi) secara etimologis adalah bersala dari bahasa Yunani, terdiri dari kata
“PAIS”, artinya anak, dan “AGAIN”, diartikan membimbing. Jadi sederhananya
adalah bimbingan yang diberikan kepada anak. Sedangkan secara Definitif
pendidikan (pedagogie) adalah suatu kegiatan bimbingan yang dilakukan secara
sadar ataupun secara sengaja yang dilakukan orang dewasa kepada orang yang
belum dewasa (baca : anak) sehingga timbul hubungan antara keduanya yang
bertujuan untuk mendewasakannya.

Berdasarkan (UU SISDIKNAS No 20 tahun 2003) pendidikan adalah


usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.

2. Pengertian Sistem

Istilah sistem berasal dari bahasa yunani "systema" yang berarti


sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan
merupakan suatu keseluruhan. Menurut Zahara Idris (1987) Sistem adalah satu
kesatuan yang terdiri atas komponenkomponen atau elemen-elemen atau unsusr-
unsur sebagai sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak
secara acak yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (Product). Juga
menurut Totong M. Amirin 1984, system adalah suatu kebulatan/keseluruhan

6
yang komplek atau utuh.

7
Berdasakan kajian terhadap sifat-sifat sistem dapat didentifikasikan
cirri-ciri pokok sistem sebagai berikut:

a) Mempunyai tujuan, sehingga proses kerja sistem mengarah pada tujuan.


b) Mempunyai batas, sehingga dapat dibedakan batas sistem yang satu
dengan batas sistem yang lain
c) Bersifat terbuka, artinya suatu sistem dapat dihubungkan dengan siste yang
lain, sehingga terbentuk sistem baru yang lebih besar.
d) Terdiri dari beberapa bagian yang di sebut sub sistem atau komponen.
e) Bagian-bagian dari suatu sistem merupakan satu kebulatan yang utuh dan
padu sehingga bersifat “wholiam” yang dala bidang psikologi disebut
suatu “getalt”.
f) Terdapat saling berhubungan dan saling ketergantungan baik did ala
sistem (intern sistem) maupun antara sistem dengan lingkungannya.
g) Melakukan proses kegiatan transformasi, yaitu merubah masukan (input)
menjadi suatu hasil (out put), maka dari itu sistem pada hakikatnya
merupakan transformator atau prosessor.

Input sistem Out put

Masukan Proses Transformasi Hasil

h) Di dalam setiap sistem terdapat mekanisme control dengan memanfaatkan


terjadinya umpan balik, maka dari itu sistem mepunyai kemampuan
mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya

8
Sedangkan pengertian sistem menurut Roger A. Kaufman (1972: 1) adalah
jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yang bekerja secara independen dan
bekerja sama untuk mencapai hasil hasil yang dikehendaki berdasarkan atas
kebutuhan kebutuhan. Sedangkan menurut notoagoro (1973), yang dimaksud
dengan sistem adalah suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan.

Suatu sistem di dalamnya mengandung hal hal sebagai berikut

1. Adanya kesatuan organis


2. Adanya komponen komponen yang memberntuk kesatuan organis
3. Adanya hubungan keterkaitan antara komponen satu dengan komponen
lain maupun antara komponen dengan keseluruhan.
4. Adanya gerak dan dinamika
5. Adanya tujuan yang ingin dicapai

Oleh karena itu sistem merupakan suatu hal yang aktif, bergerak, fan
menuju ke arah atau produk tertentu. Maka perlu disadari bahwa sistem itu
diciptakan, dan dibalik sistem itu terdapat suatu kosep dasar dan cita-cita.
Sebagai suatu gerak untuk mencapai tujuan yang diinginkan, secara terus
menerus suatu sistem selalu bersifat dinamis kontekstual. Sehingga hasil dari
sistem tersebut bisa sejalan dengan perkembangan jaman.

Dari beberapa uraian diatas disimpulkan bahwa sistem adalah suatu


rangkaian keseluruhan yang saling berinteraksi dan interdependensi dalam
mencapai tujuan.

B. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.


Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unsur pokok yaitu unsur masukan, unsur
proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha. Menurut UU republik Indonesia no.2
tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui bimbingan , pengajaran, atau latihan bagi peranannya dimasa
yang akan datang. Menurut Zahar Idris (1987) pendidikan nasional sebagai suatu
sistem adalah karya manusia`yang terdiri dari komponen – komponen yang
mempunyai

9
hubungan fungsional dalam rangka membantu terjadinya proses transformasi atau
perubahan tingkah laku seseorang.
Masukan Proses Usaha Keluaran atau Hasil Depertemen Pendidikan dan
Kebudayaan (1979) menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu sistem yang
mempunyai unsur-unsur tujuan sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola
pendidikan, struktur atau jenjang, kurikulum dan fasilitas. Setiap sistem pendidikan
ini saling mempengaruhi. PH Combs (1982) mengemukakan dua belas komponen
pendidikan sebagai berikut:

1. Tujuan dan Prioritas adalah fungsi mengarahkan kegiatan. Hal ini merupakan
informasi apa yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan
pelaksanaanya
2. Peserta didik adalah fungsinya belajar diharapkan peserta didik mengalami
prorjses perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan sistem pendidikan
3. Manajemen atau pengelolan adalah fungsinya mengkoordinasi, mengarahkan
dan menilai sistem pendidikan
4. Struktur dan jadwal waktu adalah mengatur pembagian waktu dan kegiatan
5. Isi dan bahan pengajaran adalah mengambarkan luas dan dalamnya bahan
pelajaran yang harus dikuasai peserta didik.
6. Guru dan pelaksanaan adalah menyediakan bahan pelajaran dan
menyelengarakan proses belajar untuk peserta didik.
7. Alat bantu belajar adalah fungsi membuat proses pendidikan yang lebih menarik
dan bervariasi.
8. Fasilitas adalah fungsinya untuk tempat terjadinya proses pembelajaran.
9. Teknologi adalah fungsi memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses
pendidikan.
10. Pengawasan mutu adalah fungsi membina peraturan dan standar pendidikan.
11. Penelitian adalah fungsi memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
12. Biaya adalah fungsinya memperlancar proses pendidkan

Dari duabelas komponen diatas dijelaskan bahwa pendidikan memerlukan


keterbukaan sistem pendidikan disertai dengan perencanaan yang baik. Hal ini
menegaskan bahwa perencanaan sistem pendidikan sebagai salah satu fungsi yang
strategis dalam manajemen sistem pendidikan. Sehingga dalam pelaksanaanya dapat

10
dievaluasi dengan baik. Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan sebagai sistem
adalah pendidikan yang diposisikan sebagai subjek harus melewati suatu proses yang
baik atau sistem sehingga menghasilkan output yang baik

C. Tujuan Dari Sistem Pendidikan

Tujuan sistem pendidikan adalah suatu factor yang amat sangat penting di
dalam pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang
hendak di tuju oleh pendidikan.Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang
tidak dapat dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya.Hal ini dibuktikan
dengan penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia. Tujuan
pendidikan yang berlaku pada waktu Orde Lama berbeda dengan Orde Baru.
Demikian pula sejak Orde Baru hingga sekarang, rumusan tujuan pendidikan selalu
mengalami perubahan dari pelita ke pelita sesuai dengan tuntutan pembangunan dan
perkembangan kehidupan masyarakat dan negara Indonesia.

Suatu sistem selau berkitan dengan pencapaian suatu tujuan. Dalam lingkup
sistem pendidikan nasional kita bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mendiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.

Untuk mencapai tujuan pendidikan, perlulah disusun dan difungsionalkan


suatu sistem, penyelenggaraan pendidikan yang baik. Berbagai komponen dalam
sistem perlu dikenali, dipahami dan dikembangkan secara seksama, sehingga benar-
benar dapat berfungsi dengan tepat. Disinilah letak pentingnya pendekatan sistem
dalam penyelenggaran pendidikan. Dengan pendekatan sistem sapat dikenali
kelemahan masing-masing komponen. Dengan demikian dapat dilakukan perbaikan
terhadap kelemahan-kelemahan itu dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan
secara efektif dan efisien.

Atas dasar uraian diatas, terlihat bahwa peninjaun berdasarkan pendekatan


sistem dapat menghasilkan kebijakan yang berupa pembaharuan sebagian atau
menyeluruh, bertahap atau sekaligus. Kebijakan atau keputusan ini dilakukan untuk
mencapai tujuan pendidikan secara optimal.

11
D. Komponen Komponen yang Terdapat pada Pendidikan Sebagai Sistem

Komponen sentral dalam pendidikan adalah peserta didik, pendidik, dan


tujuan pendidikan. Dalam proses pendidikan terjadi interaksi antar peserta didik dan
pendidik dalam mencapai tujuan pendidikan. Secara sederhana interaaksi itu dapat
digambarkan sebagai berikut :

Tujuan
Pendidikan

Interaksi
Pendidikan

Peserta Didik Pendidik

Dilihat lebih lanjut, di dalam interaksi komponen peserta didik, pendidik, dan
tujuan pendidikan. Di samping itu di luar ketiga komponen itu masih ada komponen-
komponen lain yang berperan tertentu dalam upaya pendidikan.

Dalam interaksi pendidikan (interaksi antar komponen pendidikan), dapat


mencangkup disamping apa yang dilakukan oleh pendidik dan apa yang dilakukan
oleh peserta didik, juga isi dalam interaksi (isi pendidikan), alat-alat yang dipakai dala
interaksi (alat pendidikan). Yang disebut terakhir ini, yaitu lingkungan pendidikan,
mencangkup lingkungan fisik, sosial dan budaya.

Proses pendidikan terjadi apabila antar komponen pendidikan yang ada di


dalam upaya pendidikan itu saling berhubungan secara fungsional dalam suatu
kestuan yang terpadu. Ibarat sebuah mobil akan dapat berjalan dengan baik apabila
komponen mobil itu sendiri , sopir, dan jalan sebagai tempat bergerak dalam kondisi
baik dan masing masing berperan secara fungsional, yang mendukung mobil itu dapat
berjalan dengan baik. Dalam proses pendidikan, seorang pendidik yang sidah siap
melaksanakan upaya pendidikan terhasap seorang pesserta didik. Tetapi peserta

12
didik otu tidak menyukai

13
pendidiknya sehingga bersikap acih tak aciuh, bahkan menolah untuk berinteraksi
dengan pendidik. Dalam hal ini peserta didik tersebut belum siap memesuki proses
pendidikan dengan pendidikan itu.

Dari pernyataan diatas pada dasarnya telah menyinggung komponen


pendidikan yang pada hakikatnya terpusat pada interaksi antara peserta didik dan
pendidik dalam mendapai tujuan pendidikan. Peserta didik pendidik
dantujuanpendidikan merupakan komponen sentral dala pendidikan. Dalam suatu
proses pendidikan, pendidik dan juga peserta didik memiliki tujuan pendidiakn
tertentu yang dendaknua dicapai untuk kepentingan peserta didik. Untuk mencapai
tujuan itu disamping ada berbagai sumber yang dapat simanfaatkanoleh pendidik dan
peserta didik untuk memperkaya isi pendidikan. Pendidik juha menggunakan metode
dan alat pendidikan, yang kesemuanua menunjang pencapaian tujuan pendidikan yang
dimaksud.

E. Tantangan dalam sistem pendidikan


Dalam dekade akhir-akhir ini semakin terasa dan nampak perubahan-
perubahan sosio budaya yang demikian akibat perkembangan ilmu dan teknologi
yang spektakuler. Setiap bangsa atau masyarakat yang ingin mempertahankan serta
mengembangkan eksistensinya hendaknya senantiasa berupaya untuk menjadikan
sistem pendidikan yang dimilikinya lebih dinamis atau lebih responsif terhadap
perubahan-perubahan serta kecendrungan-kecendrungan yang sedang berlangsung.
Hal ini berarti, kita sedang berada dala zaman yang perubahannya terjadi secara cepat.
Sistem pendidikan kita dituntut memiliki tiga kemampuan, yaitu :
1. Kemampuan mengetahui pola-pola perubahan
2. Keemampuan untuk menyususn gambar tentang dampak yang akan ditimbulkan
oleh kecendrungan-kecendrungan yang sedang berjalan tadi
3. Kemampuan untuk menyusun program-program penyesuain diri yang akan
ditempuhnya dalam jangka waktu tertentu, misalnya jangka waktu lima tahun.

Kegagalan untuk mengembangkan ketiga jenis kemampuan di atas akan


mengakibatkan terperangkapnya suatu sistem pendidikan dalam rutinosme, suatu
sistem menjadi beku. Ini akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi diri bangsa
itu sendiri, terutama generasi mudanya sebagai penerus perjuangan dan kemajuan

14
bangsa.

15
Untuk menunjang pencapaian kemampuan-kemampuan sistem pendidikan di
atas, daerah cakupan penelitian hendaknya diperluas tidak hanya mengurus masalah-
masalah belajar mengajar saja, melainkan juga membahas masalah-masalah
pendidikan dalam kaitannya dengan perubahan-perubahan
ekonomi,sosial,kultural,dan teknologi, baik yang bersifat nasional regional, maupun
global. Penelitian pendidikan juga tidak hanya terpaku pada masalah-masalah
pendidikan masa kini, tetapi juga mampu menelusuriakar-akar historis dari persoalan-
persoaln masa kini, dan mampu pula melakukan penjajagan mengenai situasi-situasi
dan problematika di masa depan.

Penelitian pendidikan perlu diupayakan agar lebih terkoordinir secara baik.


Agar permasalahan permasalahan dalam sistem pendidikan yang terlihat dari luar
maupun dalamnya dapat divelauasi dengan baik, sehingga akan lebih besar
manfaatnya untuk pengambilan kebijakan-kebijakan pendidikan baik dari dalam
lingkungan lembaga pendidikan maupun dalam lingkungan yang lebih luas.

16
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan
Sistem adalah suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan dari komponen
yang saling berinteraksi atau inerdepndensi dalam mencapai tujuan. Sistem
pendidikan akan selalu bersifat dinamis kontekstusal dan terbuka tehadap tuntutan
kualitas dan relevansi. Oleh karena itu pengkajian upaya pendidikan sebagai suatu
sistem mempunyai makna yang penting.
Proses pendidikan terjadi apabila ada interaksi antar komponen pendidikan,
artinya saling berhubunga secara fungsional dalam kestauan yang terpadu. Tiga
komponen tersebut adalah pendidik,peserta didik, dan tujuan pendidikan.
Setiap bangsa atau masyarakat pasti ingin mempertahankan serta
mengembangkankan eksistensinya dalam pengembangan pendidikan. Maka dari itu
dengan adanya kemajuan zaman yang pesat hendaknya berupaya menjadikan sistem
pendidikan yang dinamis dan responsif terhadap prubahan-perubahan dan
kecendrungan-kecendrungan yang sedang berlangsung. Sehingga dalam pencapaian
tujuan sistem pedidikan dapat tercapai secara maksimal.

B. Saran

Pendidikan sebagai suatu sistem hendaknya harus melalui pernecanaan-


perncanaan yang tepat dalam menghadapai tuntutan zaman. Selain itu sistem
pendidikan juga harus lebih dinamis dan responsif. Penelitian terhadap kebijakan-
kebijakan serta evaulsi berkala sangatlah diperlukan agar menghasilkan kebijakan dan
sistem yang efektif, efisien dan tentunya berkualitas.

C. Daftar Pustaka

http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/pengertian-sistem-
pendidikan.html

http://edukasi.kompasiana.com/2014/05/01/sistem-pendidikan-652788.html

17
Ahmadi,Abu.1991.Ilmu Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta
Hadisusanto,Dkk. 1995. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : UNY press

18

Anda mungkin juga menyukai