Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SEJARAH RUMAH GADANG 20 RUANG SULIK AIA

DISUSUN

OLEH

RIRI WULANDARI

XII.MIPA.3

SMA N 1 RAMBATAN

TAHUN AJARAN

2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia –
Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sejarah ini sesuai waktunya.Kami mencoba
berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan dapat membantu pembaca
dalam memahami pelajaran Sejarah yang merupakan judul dari Makalah kami, yaitu “Sejarah
Rumah Gagang 20 Ruang” Disamping itu, kami berharap bahwa Makalah Sejarah ini dapat dijadikan
bekal pengetahuan untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah Sejarah ini masih ada kekurangan sehingga
kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya dari guru mata pelajaran Sejarah
agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………………................1


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………….1
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………………..2

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………..3

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………3


3.2 Saran……………………………………………………………………………………………………………..3

LAMPIRAN : DOKUMENTASI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lampau, persepektif sejarah selalu

menampilkan ruang dan waktu, setiap peristiwa selalu menampilkan tiga unsur yaitu pelaku,

tempat dan waktu. Dalam masyarakat dimanapun , sekecil apapun, selalu terdapat pelaku sejarah,

yaitu orang yang secara langsung terlibat dalam pergulatan sejarah. Untuk mengetahui kejadian

dimasa lampau itu dapat kita pelajari dari bukti-bukti yang ditinggalkan, baik yang berupa bukti

material atau fisik maupun non material atau non fisik, ataupun melalui sumber tertulis dan

sumber yang tidak tertulis. Dengan demikian kejadian-kejadian dimasa lampau itu akan menjadi

sejarah suatu kisah dan selanjutnya akan menjadi sejarah sebagai tulisan ilmiah.

Sebagai tulisan guna untuk memberitahukan sesuatu hal yang logis dan sistematis

kepada peminat sejarah. Tulisan ilmiah dibuat untuk mencari jawaban mengenai sesuatu haldan

untuk membuktikan kebenaran tentang suatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka

selayaknyalah jika tulisan ilmiah mengangkat tema seputar hal-hal yang baru dan kurang

mendapat perhatian orang lain untuk dikaji. Dikatakan ilmiah karena kajian penulisan sejarah ini

melalui proses pembuktian dengan memperhatikan kaidah-kaidah metodologi sejarah.

2.2 Rumusan Masalah

Dari latarbelakang diatas, maka kita dapat mengambil rumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana sejarah berdirinya sebuah rumah gadang 20 ruang?

2. Bagaimana awal mula orang terinspirasi mendirikan rumah gadang dengan 20ruang?

3. Apa tujuan masyarakat mendirikan rumah gadang tersebut?

2.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah diatas adalah

1. Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang sejarah berdiri rumah gadang 20 ruang
2. Menjelaskan bagaimana inspirasi orang ingin mendirikan rumah gadang tersebut
3. Menjelaskan apa tujuan didirikannya rumah gadang tersebut.
BAB II PEMBAHASAN

Rumah Gadang 20 Ruang adalah sebuah rumah Gadang yang terpanjang di Sumatra Barat. Secara
geografis terletak di Nagari Sulit Air, X Koto Diateh Jorong Silungkang, Solok. Bangunan ini terdaftar
sebagai cagar budaya dengan nomor inventaris 03/BCB-TB/A/15/2007 di Balai Pelestarian Cagar
Budaya Batusangkar. dari sejarahnya, bangunan ini dinamakan rumah gadang 20 ruang karena
bilik atau kamar pada rumah ini terdiri dari 20 buah. Rumah Gadang 20 ruang dibangun pada tahun
1820, tetapi bangunan ini terbakar dan kemudian didirikan kembali pada tahun 1901 selesai pada
tahun 1907. Pembagunan rumah Gadang 20 Ruang setelah terbakar tidak dibangun lagi sesuai
aslinya. Rumah Gadang yang pertama atapnya terbuat dari ijuk dan dinding semuanya diukir tetapi
pada saat pembangunan kembali,terjadi perubahan pada bagian atab dan dinding. sekarang,
Atapnya memakai seng dan bagian dindingnya tidak lagi diukir tapi polos.[1]

Kegunaan Bangunan

Bangunan ini pada awalnya digunakan sebagai tempat berkumpul ninik mamak, para penghulu
dan yang paling penting merupakan tempat tinggal Bundo Kanduang Sulit Air. Rumah gadang 20
ruang ini dahulunya dikabarkan dihuni mencapai 300 orang. Mempunyai dua Datuk yang
mengepalai kaumnya dan 2 orang Bundo kanduang sebagai pengatur tertipnya kehidupan dirumah
gadang 20 ruang. Adapun Datuk yang yang dimaksud adalah pada bagian Pangka dimiliki oleh
Datuk Tamaruhun sedangkan bagian ujung dimiliki oleh Datuk Ampang Limo. Rumah gadang 20
Ruang ini sekarang dihuni oleh keturunan Datuk Tamaruhun dan Datuk Ampang Limo. Rumah ini
dihuni oleh mereka yang tidak mempunyai rumah dan penghuni rumah gadang ini terdiri dari 4
keluarga. Saat ini Rumah gadang masih difungsikan juga sebagai tempat pelaksanaan upacara adat
dan tempat pelaksanaan pesta atau baralek apabila ada keturunan dari dua Datuk yang memiliki
Rumah gadang 20 Ruang melaksanakan pesta pernikahan.[2]

Bangunan ini dinamakan rumah gadang 20 ruang karena bilik atau kamar pada rumah ini terdiri
dari 20 buah. Rumah Gadang 20 ruang dibangun pada tahun 1820, tetapi bangunan ini terbakar dan
kemudian didirikan kembali pada tahun 1901 selesai pada tahun 1907 . Pembagunan rumah
Gadang 20 Ruang sstelah terbakar tidak dibangun lagi sesuai aslinya . Rumah gadang yang pertama
atapnya terbuat dari ijuk dan dinding semuanya diukir tetapi pada saat pembangunan kembali
dana yang tersedia tidak lagi memadai maka dibuatlah atapnya memakai seng dan bagian
dindingnya tidak lagi diukir tapi polos.

Rumah Gadang 20 ruang dibangun oleh XX Koto, yaitu X koto di atas dan X koto di bawah.
Pekerjaan pembangunan Rumah Gadang 20 ruang ini dilakukan oleh wakil-wakil dari Nagari XX
Koto beserta kaum dan masyarakat sekitar secara gotong royong. Bagian rumah gadang 20 ruang
yang pertama diselesaikan adalah bagian sebelah kanan.

Bangunan rumah gadang 20 ruang memiliki luas 60,95 m x 9,34 m yang terbagi menjadi ruang-
ruang sebanyak 20 ruang. Setiap ruang terbagi menjadi dua bilik untuk ruang tidur. Jumlah tiang
sebanyak 5 deretan pada lebarnya dan 21 deretan pada bagian memanjang. Pada tiang deretan
yang berjumlah 21 memiliki diameter 20 cm dengan tinggi 6,30 m, masing-masing tiang terdiri
diatas umpak yang terlalu pendek sehingga hampir rata dengan tanah. Secara keseluruhan rumah
gadang ini ditopang oleh tiang sebanyak 105 tiang. Rumah gadang ini bertipe 8 gonjong. Hampir
secara keseluruhan bangunan terbuat dari kayu, terkecuali pada atapnya yang terbuat dari seng.
Tangga untuk masuk kerumah gadang ini ada empat buah yang diletakkan pada bagian depan
rumah dengan jarak yang teratur dan bentuk yang sama. Pada masing-masing tangga naik di beri
atap pelindung. Dengan terdapatnya empat tangga masuk dengan otomatis pintu masuk kedalam
ruang utama bangunan ini juga terdiri dari empat buah. Sedangankan jendela pada bagunan ini
berjumlah tujuh buah dengan model jendela ganda.

Ruang utama pada bangunan ini dibarkan terbuka tanpa pembatas, hanya pada bagian tengah
berjejer tiang yang saling berhadapan. Pembatas hanya untuk pembatas bilik atau kamar yang
berjumlah 20 buah kamar. Ruang utama ini dipergunakan oleh pemiliknya untuk beraktifitas mulai
dari memasak sampai dengan menerima tamu. Kamar tidur atau bilik yang berjumlah 20 buah, tiap
bilik berukuran 2 x 2,5 meter yang bagian depan terdapat pintu masuk yang mempunyai daun
pintu berbentuk setangkup.

Lantai bangunan terbuat dari papan dengan ketebalan 3 cm. Papan inii disusun dengan rapat dan
kuat. Sebagian lantai sudah diganti dengan papan yang baru. Dinding bagian luar dengan dinding
bagian pembatas bilik terbuat dari papan yang ukurannya lebih tipis dari papan lantai yaitu 2 cm.
Dinding inii disusun mendatar, dari bawah keatas dengan sistem tumpang. Pada bagian ujung
papan yang telah dipasang, kemudian sedikit ditumpangi papan berikutnya sehingga mengasilkan
dinding yang rapat. Bagian loteng rumah gadang terbuat dari papan yang ketebalannya 2cm
dipasang dengan posisi mendatar. Loteng bagian tengah letaknya lebih tinggi dari pada bagian
pinggir. Fungsi loteng tersebut ada dua yaitu sebagai penahan panas dan juga berfungsi untuk
menyimpan alat-alat perhelatan, alat pertanian, dan alat rumah tangga. Posisi loteng yang tidak
sama berfungsi sebagai sirkulasi udara, sehingga tidak terlalu panas pada siang hari . Atap bagunan
terbuat dari seng dan berbentuk gonjong dengan jumlah gonjong sebayak 4 buah.

Rumah gadang 20 ruang memang memiliki banyak keunikan dan patutlah kita bersama-sama
ikut melestarikannya. Saat ini kondisi Rumah gadang 20 ruang mulai memprihatinkan, banyak
bagian-bagian rumah berupa kayu yang harus diganti. Pemugaran terhadap Rumah Gadang 20
ruang akan dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Batusangkar pada tengah tahun 2015
ini.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa rumah gadang tersebut terletak dinagari Sulik Aia , X KOTO
DIATAS .Rumah gadang 20 ruang memiliki beberapa manfaat ,yakni mulai dari tempat
berkumpulnya para niniak mamak,tempat bermusyawarah dll.Dengan adanya penulisan makalah
ini kita dapat memperoleh beberapa informasi tentang Rumah Gadang 20 ruang tersebut .Semoga
dengan penulisan makalah ini dapat mendukung kita dalam melestarikan membudidayakan budaya
yang ada diranah minang.

3.2 Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.Adapun nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber

dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai