ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
II. LANDASAN TEORI
II.1 Tinjauan Umum
II.2 Sifat-Sifat Tanah Lunak
II.3 Perbaikan Tanah Dasar Pada Tanah Lunak
III. METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Umum
III.2 Lokasi Penelitian
III.3 Metode Penelitian
III.4 Data Penelitian
III.5 Pengolahan Data
IV. ANALISA PERHITUNGAN
IV.1Perhitungan Daya Dukung tanah Dasar
IV.2Perhitungan Menggunakan Sofware Plaxis
V. KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
ABSTRAK
Tanah adalah bagian yang sangat penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur
karena tanah menjadi pijakan dan dasar yang menerima semua beban di atasnya.
Suatu konstruksi yang berada di atas tanah lunak akan menemui masalah terutama
berkaitan dengan besarnya penurunan yang akan terjadi setelah sebuah konstruksi didirikan
di atasnya. Hal ini disebabkan karena tanah lunak memiliki sifat gaya geser tanah yang kecil,
kompresibilitas yang sangat besar, koefisien permeabilitas yang kecil dan mempunyai daya
dukung rendah. Agar tanah lunak dapat digunakan sebagai tanah dasar, maka perbaikan
tanah diperlukan.
Salah satu perbaikan untuk tanah lunak yaitu dengan menggunakan STONE COLUMN.
Penelitian ini menganalisis daya dukung dan besarnya penurunan yang terjadi pada tanah
dasar.
Pada penelitian ini untuk perhitungan daya dukung tanah dilakukan secara analitis,
sedangkan untuk perhitungan penurunan dan angka keamanan dilakukan menggunakan
software Plaxis 2D.
I. PENDAHULUAN
Penurunan yang besar dan periode konsolidasi yang panjang akan terjadi bila jalan yang di
konstruksikan di atas tanah dasar yang lunak tidak diperkuat sehingga dapat mengakibatkan
kerusakan pada struktur perkerasan jalan .
Hal ini disebabkan karena tanah lunak mempunyai karakteristik yaitu kompresibilitas yang
tinggi dengan kekuatan geser yang kecil, tanah lunak mempunyai kekuatan geser kurang dari
25 kPa.
Oleh karena itu, penimbunan yang dilaksanakan diatas tanah lunak akan mengalami
kegagalan geser dan penurunan yang berlebihan. Ini diakibatkan pada saat pemberian beban
pada tanah akan mengakibatkan penurunan seketika diikuti oleh proses konsolidasi.
Pada umumnya penurunan konsolidasi membutuhkan waktu yang dapat menunda
pekerjaan konstruksi dengan cukup lama. Terdapat berbagai metode perbaikan tanah yang
umumnya diaplikasikan untuk menanggulangi permasalahan ini, diantaranya adalah
menggunakan stone column.
Stone Column suatu kolom yang diisi dengan kerikil ( gravel ) atau batu pecah yang
sekarang ini sudah sering dipakai sehingga suatu teknik untuk meningkatkan kekuatan
tanah dan karakteristik dan konsolidasi dari tanah lunak, serta kemungkinannya bertahan
terhadap liquifaction..
II. LANDASAN TEORI
Tanah dasar atau subgrade adalah lapisan tanah paling bawah yang berfungsi sebagai tempat
perletakan lapis perkerasan dan mendukung konstruksi perkerasan jalan di atasnya. Subgrade
pada proyek jalan raya memegang peranan penting dalam menentukan kualitas perkerasan jalan.
Tanah dasar (subgrade) dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya baik atau
tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau tanah yang distabilisasi (dengan semen,
kapur dan lain lain).
Tanah lunak memiliki sifat berupa daya dukung relatif rendah, nilai kuat geser undrained rendah,
permeabilitas rendah, sifat kembang susut yang besar, dan pemampatan relatif besar yang
berlangsung relatif lama. Sehingga apabila keberadaan tanah lunak ini tidak dikenali dan diselidiki
secara berhati-hati dapat menyebabkan masalah ketidakstabilan dan penurunan jangka panjang
yang dapat merusak struktur bangunan yang berada di atasnya.
Perbaikan dan perkuatan tanah merupakan usaha yang dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas karakteristik tanah, utamanya parameter kuat geser tanah yang akan
mendukung sebuah struktur sehingga mampu menahan beban struktur yang akan dibangun
dengan deformasi yang dizinkan.
Melihat pada hasil analisis tanah di lapangan, perhitungan daya dukung tanah, tebal lapisan
tanah lunak, salah satu yang menjadikan permasalahan utama adalah penurunan yang
sangat besar ketika dibebani, maka untuk menanggulangi permasalahan tersebut diperlukan
perbaikan tanah dasar. Terdapat beberapa cara perbaikan tanah dasar yang dapat
dilakukan : Stone Column, Geotextile, Deep Cement Mixing (DCM), Prefabricated Vertical
Drain (PVD).
Dari berbagai metode tersebut yang akan dibahas pada tulisan ini adalah metode Stone
Column
3.1 Umum
Dalam penelitian ini dibahas analisis perbaikan tanah agar meningkatkan daya dukung tanah dan
mempercepat pemampatan yang terjadi pada tanah lunak. Adapun metode yang akan yaitu Stone
Column
Lokasi penelitian berada pada ruas jalan nasional Bomberai – Aroba – Furwata KM. 152+055,
kabupaten Fakfak, Pripinsi Papua Barat
3.3 Metode Penelitian
Untuk mencapai maksud dan tujuan studi ini, dilakukan beberapa tahapan yang dianggap perlu dan
secara garis besar diuraikan sebagai berikut:
Data yang dipakai penulis untuk studi tersebut didapatkan dari hasil
1. drilling geoteknik,
2. data sondir,
3. data geolistrik dan
Analisis data yang digunakan dalam mengalisa data adalah dengan mengemukakan bukti
dan data yang terdiri atas pengujian, pengkatagorikan, pentabulasian parameter yang
didapatkan dari data soil investigasi dan uji laboratorium.
MULAI
PENGUMPULAN
DATA GEOTEKNIK
PEMODELAN
ANALISIS & FK
MULAI
3.5 Data Penelitian
Data Bor
NOMOR BORE HOLE : BH-01
Kso. STANDAR :
SNI 2436 - 2008, TATA CARA PENCATATAN DAN IDENTIFIKASI HASIL PENGEBORAN INTI
PROYEK : Perencanaan Penanganan Longsoran Ruas Bomberai -Aroba-Furwata
INSTANSI : PT. Di siplan Consul t, KSO MUKA AIR TANAH : 3.0 m TANGGAL : 7 Mei 2022
NO TITIK : BH-01 LOKASI : KM. 152+055 DRILL RIG : XY - 1
KOORDINAT : X=278629.0019 ; Y=9683833.1087 DATUM : WGS 84 LOGING : Al i Rahmat
ELEVASI : 15.69 m KEDALAMAN TOTAL : 25 m
KEDALAMAN (M)
GRAPHIC LOG
100
10 20 30 40 50 60
30
40
50
60
70
80
90
10
20
1 2 3
N N N N=
Tanah Timbunan (Kerakal, Kerikil, Lempung Pasiran), Berwarna Coklat Abu - Abu, Bentuk Butiran Bundar - Menyudut, Kandungan Air ; Kering-Lembab, Kepadatan Relatif ; Urai, Konsistensi
1
Teguh
2
SPT.1 ( 2.00 - 2.45 ) 6
3 4 3 3 N= 6
4 UDS 1 3.50 - 4.00 Lempung Berwarna Coklat, Plastisitas Sedang, Kandungan Air ; Kering-Lembab, Kepadatan Relatif ; Sangat Urai - Urai, Konsistensi Lunak - Teguh
SPT.2 ( 4.00 - 4.45 ) 3
5 1 1 2 N= 3
10
Lanau Berwarna Abu Abu Kehitaman, Plastisitas Rendah, Kandungan Air ; Kering, Kepadatan Relatif ; Urai, Konsistensi Lunak - Sangat Teguh
SPT.5 ( 10.00 - 10.45 ) 4
11 1 2 2 N= 4
12
SPT.6 ( 12.00 - 12.45 ) 10
13 2 4 6 N = 10 ,
Lanau Pasiran Berwarna Abu Abu Kehitaman, Plastisitas Rendah, Kandungan Air ; Kering, Kepadatan Relatif ; Agak Pada - Padat, Konsistensi Sangat Teguh - Sangat Keras
14
SPT.7 ( 14.00 - 14.45 ) 14
15 4 6 8 N = 14
16
SPT.8 ( 16.00 - 16.45 ) 43
Pasir Halus Berwarna Abu-Abu, Bentuk Butiran ; Bundar, Kandungan Air ; Kering, Kepadatan Relatif ; Padat - Sangat Padat, Konsistensi Sangat Keras
17 16 20 23 N = 43
18
SPT.9 ( 18.00 - 18.45 ) 60
19 60 N = >60
20
SPT.10 ( 20.00 - 20.45 ) 60
21 N = >60
Pasir Halus Berwarna Abu-Abu, Bentuk Butiran ; Bundar, Kandungan Air ; Kering, Kepadatan Relatif ; Sangat Padat, Konsistensi Sangat Keras, Sisipan Kerakal / Kerikil, Bentuk Butiran Bundar -
22 Menyudut, Kandungan Air ; Kering, Kepadatan Relatif ; Sangat Padat, Konsistensi Sangat Keras
SPT.11 ( 22.00 - 22.45 ) 60
23 N = >60
24
60
SPT.12 ( 24.00 - 24.45 )
25 N = >60
Data Sondir
Kso.
2.00 2.00
4.00 4.00
6.00 6.00
Kedalaman (meter)
8.00 8.00
10.00 10.0 0
12.00 12.0 0
14.00 14.0 0
16.00 16.0 0
18.00 18.0 0
20.00 20.0 0
qc tf
Data Geolistrik
3.6 Pengolahan Data
o Pemeriksaan Daya Dukung Tanah Dasar Analisis daya dukung formula Terzaghi:
qall= (c.Nc + q.Nq + 0.5.γ.B.N γ)/FK
Dimana:
qall : Daya dukung ijin, kN/m2
c : Kohesi, kN/m2
q : Overburden pressure, kN/m2
γ : Berat isi tanah, kN/m3
B : Lebar pondasi atau timbunan, m
Nc, Nq, Nγ : Faktor daya dukung Terzaghi
FK : Faktor keamanan
o Pemodelan Plaxis 2D
Untuk memulai perhitungan Plaxis 2D terlebih dahulu menentukan tinggi beban timbunan,
dalam hal ini tinggi timbunan yang dipakai adalah tinggi efektif dari perhitungan analitis.
Untuk perhitungan penurunan akibat pembebanan dengan bantuan program Plaxis 2D
secara berurutan sebagai berikut :
1. Pembuatan model geometri dari lapisan tanah dan timbunan dengan bantuan (geometri
line).
2. Input data material tanah dan stone column pada (material sets).
3. Penyusunan jaring elemen (mesh generation)
4. Perhitungan kondisi awal, dalam hal ini meliputi tekanan air pori awal (generate water
pressure) dan tegangan awal (generate initial stresses)
5. Perhitungan konsolidasi
Daftar Pustaka
RIWAYAT PENULIS
1. Yodi Litha, ST. Alumni (2012) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar (e-mail :l_yodi@yahoo.com).