Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PEnGEMBAnGan DIRI

DIKLAT NASIONAL

“MENGUATKAN KOMPETENSI
GURU MENYONGSONG
KURIKULUM PARADIGMA BARU”

(Berbek, 26 Januari – 29 Januari 2022)

Disusun Oleh:
IVA JAUHAROH, M.Pd.

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1
BERBEK
Jalan Sedudo Ds. Sendangbumen Kec. Berbek Telepon (0358 ) 331548
email: sman1berbek@yahoo.co.id, website : www.sman1berbek.sch.id
i NGANJUK Kode Pos : 64473
2022
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1
BERBEK
Jalan Sedudo Ds. Sendangbumen Kec. Berbek Telepon (0358 ) 331548
email: sman1berbek@yahoo.co.id, website : www.sman1berbek.sch.id
NGANJUK Kode Pos : 64473

IDENTITAS GURU

Nama : IVA JAUHAROH, M.Pd.


NIP : 19761208 200801 2 007
Tempat/Tanggal Lahir : Nganjuk, 8 Desember 1976
Pangkat/Jabatan/Golongan : Penata Tk. I/ Guru Ahli Muda / III d
Tmt Sebagai Guru : 1 Juni 2003
Masa Kerja : 18 Tahun 8 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir/Spesialisasi : S 2 / Pendidikan Matematika
Mata Pelajaran Yang Diampu : Matematika
Nama Instansi/Sekolah : SMA Negeri 1 Berbek
Telp / Fax : (03358) 331548
Kelurahan/ Kecamatan : Ds. Sendangbumen/ Kec. Berbek
Kabupaten/Kota /Provi. : Jawa Timur

ii
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1
BERBEK
Jalan Sedudo Ds. Sendangbumen Kec. Berbek Telepon (0358 ) 331548
email: sman1berbek@yahoo.co.id, website : www.sman1berbek.sch.id
NGANJUK Kode Pos : 64473

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
“PENGEMBANGAN DIRI”

DIKLAT NASIONAL “MENGUATKAN


KOMPETENSI GURU MENYONGSONG
KURIKULUM PARADIGMA BARU”

Penyusun:

NAMA : IVA JAUHAROH, M.Pd.


NIP : 19761208 200801 2 007
JABATAN/ UNIT KERJA : GURU/ SMA NEGERI 1 BERBEK

Penulisan Laporan Pengembangan Diri


Disahkan Pada Tanggal: 30 Januari 2022

Kepala SMA Negeri 1 Berbek

Drs. GUNARDI, M.M.,M.MPd.


Pembina Utama Muda

iii
NIP. 19630121 198702 1 001

KATA PENGANTAR

Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang guru dan dosen


mengamanatkan bahwa guru wajib meningkatkan kualifikasi akademiknya dan
kompetensinya secara terus menerus sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni.
Sejalan dengan hal tersebut menurut Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.16 tahun 2009,
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, dimana jabatan
fungsional guru saat ini menjadi jabatan ahli. Pengembangan karier guru untuk
naik setingkat lebih tinggi di unsur utama disyaratkan yang merupakan kewajiban
harus melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang
berupa kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. . Untuk
memenuhi kewajiban tersebut kami telah melakukan dan mengikuti berbagai
kegiatan untuk memenuhi persyaratan dan kewajiban dalam penilaian kinerja guru
agar kami dapat memperoleh nilai kinerja dan angka kredit.
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT, atas segala Rahmat dan
Karunia yang dilimpahkan kepada penulis sehingga Laporan Kegiatan Diklat
Nasional ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan ini dapat diselesaikan berkat
adanya bantuan, bimbingan, dorongan dan petunjuk dari berbagai pihak.
1. Bapak Drs. Gunardi, M.M.,M.MPd., selaku Kepala SMA Negeri 1 Berbek
yang telah memberi kesempatan kepada penulis menyusun laporan dan
memotivasi dalam Pengembangan Diri
2. Bapak/Ibu Guru beserta seluruh karyawan SMA Negeri 1 Berbek yang
telah berkenan memberi bantuannya dalam penyelesaian laporan ini.
3. Tim-guru.id dan Nara sumber Diklat Nasional “Menguatkan Kompetensi
Guru Menyongsong Kurikulum Paradigma Baru” yang telah banyak
memberikan kesempatan untuk belajar dalam meningkatkan inovasi
pembelajaran pada era modern ini.

iv
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan bahkan mungkin kesalahan, baik dalam penyusunan,
penyajian maupun sistematika penulisannya. Oleh karenanya, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, demi
kesempurnaan penulisan Laporan ini. Meski demikian, penulis tetap berharap agar
kiranya Laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak lain yang memerlukan.
                                         
                                                                         

Berbek, 30 Januari 2022


Penulis,

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………… i

Identitas Guru ……………………………………………………….... ii


Lembar Pengesahan …………………………………………………. iii
Kata Pengantar ………………………...…………………………….. iv
Daftar Isi …………………………………………………………….. vi

Daftar Lampiran …………………………………………………….. vii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….. 1

A. Latar Belakang ……………………………………………... 1

B. Tujuan ……………………………………………………… 2

BAB II KEGIATAN DIKLAT NASIONAL…………………………. 3


A. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan ........................... 3
B. Penyelenggara Kegiatan................................................................... 4
C. Jenis Kegiatan ................................................................................. 5
D. Petunjuk Teknis................................................................................ 5

BAB III PENUTUP …………………………………………………...... 6

A. Simpulan ……………………………………………………….... 6

B. Saran - Saran …………………………………………………….. 6

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Materi Diklat Nasional “Menguatkan Kompetensi Guru


Menyongsong Kurikulum Paradigma Baru”

Lampiran 2 : Sertifikat Diklat Nasional

Lampiran 3 : Undangan Diklat Nasional

Lampiran 4 : Surat Tugas Peserta Diklat Nasional dari Kepala Sekolah

Lampiran 5 : Daftar Hadir Peserta Diklat Nasional

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum prototype memiliki sejumlah fakta yang penting diketahui
oleh para guru, sebab kurikulum tersebut rencananya akan menjadi jalan
penting untuk membenahi mutu Pendidikan nasional saa tini. Akhir-akhir ini
dunia mengalami sebuah permasalahan dimana virus Covid-19 yang mulai
menyebar ternyata bukanlah masalah kecil. Indonesia yang disebut sebagai
negara maritime ikut merasakan dampak dari adanya virus Covid-19.
Terlepas dari hal tersebut, dalam bidang Pendidikan ternyata juga
sungguh memprihatinkan di mana semua yang dulu menikmati sekolah dengan
nyaman, namun kini harus berputar otak untuk mengenyam pendidikan tanpa
harus terjangkit kontak virus Covid-19. Dengan adanya perubahan system
pendidikan yang menurun sehingga tidak membuat pemerintah duduk diam.
Akhir-akhir ini banyak yang memberikan kabar bahwa tahun 2022 kurikulum
di Indonesia akan mengalami perubahan. Kurikulum yang direncanakan dapat
terbagi menjadi 3 yaitu Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum
Prototipe.
Kurikulum yang baru ini akan ditawarkan sebagai opsi atau pilihan
bukan sebagai kewajiban. Sehingga sifatnya tidak wajib dan sekolah tidak
dipaksa secara missal untuk menggantinya menjadi kurikulum prototipe 2022.
Target dan tujuan kebijakan kurikulum ini adalah untuk mendorong perbaikan
kualitas proses dan hasil belajar, focus utamanya yaitu pada proses
pembelajaran. Dengan hal tersebut maka guru-guru perlu memahami kebijakan
kurikulum prototipe yang sudah dirancang.
E-guru.id menyambut baik kebijakan Kemendikbud dan Riset dengan
menyelenggarakan Diklat Nasional dengan tema “Menguatkan Kompetensi
Guru Menyongsong Kurikulum Paradigma Baru”.

viii
B. Tujuan
Berdasarkan paparan di atas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis
dengan tujuan:
1. Meningkatkan persiapan pendidik dalam menyongsong kebijakan
kurikulum baru tahun 2022
2. Memutakhirkan pemahaman guru terhadap peran kinerja guru dan tenaga
kependidikan
3. Memutakhirkan pemahaman guru terhadap desain pembelajaran kurikulum
paradigm baru
4. Meningkatan kemampuan guru terkait pengembangan soft skill guru dalam
mendalami karakter siswa

ix
BAB II
KEGIATAN DIKLAT NASIONAL

Kegiatan Diklat Nasional “Menguatkan Kompetensi Guru Menyongsong


Kurikulum Paradigma Baru”dilaksanakan berdasarkan urutan sebagai berikut:

A. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan


WAKTU
HARI / TANGGAL KEGIATAN
(WIB)
Materi I : Guru Kompeten Siap Presensi online / mengisi daftar hadir
Siaga Menghadapi Kurikulum 13.00 – 13.30 Melalui channel telegram
Paradigma Baru WIB Guru Era Digital:t.me/egurudigital
Rabu, 26 Januari 2022 atau melalui grup WA
Penyampaian Materi dari
Nara sumber, Live di
13.30 – 14.30
Channel Youtube e-Guru TV:
WIB
https://www.youtube.com/c/eGuruTV

Tanya jawab di
14.30 – 15.00
Channel Youtube e-Guru TV:
WIB
https://www.youtube.com/c/eGuruTV
Materi II :Kompetensi Guru Presensi online / mengisi daftar hadir
Meningkat, Naik Pangkat Lebih 13.00 – 13.30 Melalui channel telegram
Cepat WIB Guru Era Digital:t.me/egurudigital
Kamis, 27 Januari 2022 atau melalui grup WA
Penyampaian Materi dari
13.30 – 14.30 Nara sumber, Live di
WIB Channel Youtube e-Guru TV:
https://www.youtube.com/c/eGuruTV

Tanya jawab di
14.30 – 15.00
Channel Youtube e-Guru TV:
WIB
https://www.youtube.com/c/eGuruTV

x
WAKTU
HARI / TANGGAL KEGIATAN
(WIB)
Materi III :Desain Pembelajaran Presensi online / mengisi daftar hadir
Kurikulum Paradigma Baru 13.00 – 13.30 Melalui channel telegram
Jumat, 28 Januari 2022 WIB Guru Era Digital:t.me/egurudigital
atau melalui grup WA
Penyampaian Materi dari
13.30 – 14.30 Nara sumber, Live di
WIB Channel Youtube e-Guru TV:
https://www.youtube.com/c/eGuruTV
Tanya jawab di
14.30 – 15.00
Channel Youtube e-Guru TV:
WIB
https://www.youtube.com/c/eGuruTV
Materi IV :Pengembangan Soft Presensi online / mengisi daftar hadir
Skill Guru dalam Mendalami 13.00 – 13.30 Melalui channel telegram
Karakter Siswa WIB Guru Era Digital:t.me/egurudigital
Sabtu, 29 Januari 2022 atau melalui grup WA
Penyampaian Materi dari
13.30 – 14.30 Nara sumber, Live di
WIB Channel Youtube e-Guru TV:
https://www.youtube.com/c/eGuruTV
Tanya jawab di
14.30 – 15.00
Channel Youtube e-Guru TV:
WIB
https://www.youtube.com/c/eGuruTV

B. Penyelenggara Kegiatan
Penyelenggara Diklat Nasional ini adalah e-guru.id yang merupakan salah
satu platform pelatihan guru dan pendidik.

xi
C. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan adalah seminar online yang diselenggarakan dengan tema
“Menguatkan Kompetensi Guru Menyongsong Kurikulum
Paradigma Baru” yang dipandu langsung oleh Instruktur yang
berkemampuan pada bidangnya.

D. Petunjuk Teknis
Petunjuk teknis Diklat Nasional “Menguatkan Kompetensi Guru
Menyongsong Kurikulum Paradigma Baru”ini akan dilangsungkan secara
Live pada channel youtube guru era digital:
https://www.youtube.com/c/eGuruTV.

Cara mengikuti Diklat Nasional e-guru.id:


1. Subscribe Channel Youtube e-GuruTV:
https://www.youtube.com/c/eGuruTV
2. Follow Channel Telegram "Guru Era Digital"t.me/egurudigital (undangan
Diklat Nasional, presensi dan sertifikat seminar akan dibagikan melalui
channel ini)
3. Update info seminar online ini akan di sampaikan melalui grup WA, grup
telegram, dan channel Telegram.
4. Pada saat jadwal seminar online ini (sesuai lampiran 1), diharapkan peserta
stand by di Channel Youtube e-GuruTV
(https://www.youtube.com/c/eGuruTV). (mulai pukul 13.00 WIB)
5. Form presensi diklatnasional akan di bagikan di channel telegram
t.me/egurudigital (atau melalui grup WA Free Seminar e-guru) sesuai
jadwal kegiatan (mulai pkl 12.30 WIB)
6. Pertanyaan terkait topik seminar bisa dituliskan pada kolom komentar
(live chat) video youtube tersebut. Pertanyaan terpilih akan dijawab dan
dibahas nara sumber pada sesi tanya jawab.

xii
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dengan mengikuti kegiatan seminar online “Menguatkan Kompetensi
Guru Menyongsong Kurikulum Paradigma Baru” diharapkan lebih
memahami tentang kurikulum yang akan diberlakukan tahun depan, terjadi
peningkatan kualitas terutama dalam proses belajar mengajar. Semoga
kegiatan ini terselenggara sesuai dengan harapan dan keinginan kita dan
semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan meridhoi kita, amin. Atas perhatian
dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

B. Saran-saran
Diharapkan adanya tindak lanjut kegiatan seminar online “Menguatkan
Kompetensi Guru Menyongsong Kurikulum Paradigma Baru” ini, lebih
banyak media dan sarana untuk disseminasi tentang kurikulum Paradigma
Baru sehingga pendidik tidak hanya mendapatkan ilmu atau menambah
wawasan tetapi juga diharapkan dapat menerapkan ilmu tersebut baik kepada
peserta didik maupun teman sejawat.

xiii
Lampiran 1 Materi Diklat Nasional
Materi I: Guru Kompeten Siap Siaga Menghadapi Kurikulum Paradigma Baru
Disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kurikulum
adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan, dan
atau perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus. Sementara
menurut wikipedia.org, kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program
pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang
berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam
satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini
disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Prototipe atau prototype atau dalam wikipedia disebut juga dengan
purwarupa atau arketipe adalah rupa yang pertama atau rupa awal atau standar
ukuran dari sebuah entitas (satuan yang berwujud). Dalam bidang desain, sebuah
prototipe dibuat sebelum dikembangkan atau justru dibuat khusus untuk
pengembangan sebelum dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum diproduksi
secara massal.
Pada akhir semester gasal atau awal semester genap tahun 2022 ini, para
pelaksana pendidikan, pengelola sekolah dan terlebih khususnya para guru
dihebohkan dengan akan diterapkannya kurikulum baru, yaitu kurikulum
prototipe. Walaupun menurut Dr. Supangat dalam bukunya yang
berjudul Kurikulum 2022, Mengenal Kurikulum Prototipe  Bagi Sekolah dan
Guru (2021), kurikulum prototipe ini sudah disiapkan beberapa tahun lalu untuk
diimplementasikan pada Program Sekolah Penggerak. Aturan mengenai
kurikulum prototipe ini tertuang di dalam Keputusan Mendikbudristek Nomor
162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak.
Kurikulum 2013 (K-2013/ Kurtilas) adalah kurikulum yang berlaku
dalam sistem pendidikan Indonesia saat ini. Namun dengan adanya pandemi
Covid-19, pemerintah menerapkan kebijakan fleksibilitas bagi sekolah untuk
memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa. Satuan
pendidikan dapat menerapkan kurikulum nasional K13, kurikulum darurat dan
atau melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri. Satuan pendidikan
juga dapat melakukan pengurangan Kompetensi Dasar untuk setiap mata pelajaran
sehingga guru dan siswa dapat lebih fokus pada kompetensi esensial untuk
kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya.
Kembali pada kurikulum prototipe, dikatakan kurikulum ini merupakan
kelanjutan dari kebijakan pembelajaran sebagai respon dari pandemi Covid-19.
Kurikulum prototipe merupakan kurikulum berbasis kompetensi untuk
mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis
proyek (Project Based Learning) untuk mendukung pengembangan karakter
sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Penerapan kurikulum prototipe ini
nantinya akan dilaksanakan di jenjang pendidikan TK, SD, SMP dan SMA/SMK.
Di jenjang TK, penerapan kurikulum prototipe lebih terfokus pada
aktivitas bermain siswa sebagai proses pembelajaran yang utama. Pembentukan
karakter untuk memperkuat Profil Pelajar Pancasila melalui literasi buku-buku
yang digemari siswa, yang semula pada kurikulum 13 pembelajaran siswa
berbasis tema. Di jenjang SD, adanya penggabungan mata pelajaran IPA dan IPS
14
menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) untuk memahami lingkungan
sekitar, yang semula terpisah di kurikulum 2013. Bahasa Inggris merupakan mata
pelajaran pilihan bagi siswa dengan bertumpu pada pembelajaran berbasis proyek
(Project Based Learning) untuk meningkatkan Profil Pelajar Pancasila. Di jenjang
SMP, kurikulum prototipe mewajibkan mata pelajaran informatika, dimana mata
pelajaran ini merupakan mata pelajaran pilihan di kurikulum 2013. Mata pelajaran
informatika menjadi mata pelajaran wajib untuk menyesuaikan kemajuan
teknologi digital yang diselaraskan dengan Profil Pelajar Pancasila. Sementara di
jenjang SMA adanya penghilangan penjurusan IPA, IPS, Bahasa, dan sebagai
gantinya siswa kelas X akan mengikuti mata pelajaran yang sama dengan SMP,
sementara kelas XI dan XII bisa memiih kombinasi mata pelajaran sesuai dengan
kebutuhan, kemampuan dan cita-citanya.
Pada dasarnya kurikulum prototipe merupakan paradigma baru
kurikulum di Indonesia yang selaras dengan program merdeka belajar. Kurikulum
ini memusatkan pembelajaran pada siswa atau peserta didik, di mana diberlakukan
secara terbatas dan bertahap melalui program sekolah penggerak yang saat ini
sedang dijalankan oleh pemerintah. Walaupun sekarang, kurikulum prototipe
masih sebuah opsi yang kembali bisa diambil oleh setiap satuan pendidikan,
namun pada akhirnya nanti, kurikulum prototipe akan diterapkan pada setiap
satuan pendidikan yang ada diseluruh Indonesia. Karenanya setiap satuan
pendidikan hendaknya sudah harus mulai mempersiapkan penerapan kurikulum
prototipe ini pada satuan pendidikan masing-masing.
Dalam rangka mensukseskan penerapan kurikulum prototipe, satuan
pendidikan harus mempersiapkan beberapa tahapan yang diantaranya adalah (1)
Pendaftaran dan pendataan. Hal ini dilakukan karena penerapan kurikulum
prototipe ini merupakan OPSI, sejalan dengan program sekolah penggerak yang
sedang berjalan. (2) Bagaimana  sekolah mampu membuat Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dengan mengacu pada Profil Pelajar
Pancasila, kerangka kurikulum  sekolah harus bisa mengembangkan 8 Standar
Nasional Pendidikan (NSP) untuk dapat meningkatkan kinerja siswa dengan
pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) yang dapat disesuaikan
dengan visi misi dari setiap satuan pendidikan. (3) Kesiapan guru dalam proses
pembelajaran yang lebih inovatif untuk pengembangan karakter siswa yang
berpijak pada Profil Pelajar Pancasila dengan pembelajaran berbasis proyek
(Project Based Learning). Profil Pelajar Pancasila sendiri adalah siswa yang
setidaknya mempunyai 6 karakter utama, yaitu beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong,
bernalar kritis dan juga kreatif.
Jadi bisa dikatakan dampak positif dari penerapan kurikulum prototipe
ini adalah pembelajaran yang tidak hanya bertumpu pada target materi, namun
pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dengan menitik beratkan
pada materi yang lebih esensial. Pembelajaran menjadi lebih baik dengan
meningkatnya karakter siswa. Potensi siswa bisa lebih tergali dengan berbagai
kesempatan belajar yang menyenangkan, dengan berjuta harapan learning
loss dapat dicegah sebagai dampak pandemi Covid-19 yang berkelanjutan.
Akhirnya, untuk para guru di seluruh Indonesia, selamat menyongsong paradigma
baru kurikulum prototipe untuk kemajuan pendidikan di Indonesia dengan
Merdeka Belajar. (***)
15
Materi II: Kompetensi Guru Meningkat, Naik Pangkat Lebih Cepat
Kenaikan pangkat bagi seorang guru PNS adalah sebuah impian besar.
Namun tak jarang guru yang mengidamkan kenaikan pangkat tersebut harus
terhenti di tengah jalan karena tidak memenuhi syarat yang ditentukan. 
Seperti yang diketahui bahwa kenaikan pangkat pada setiap golongan
membutuhkan syarat-syarat tertentu. Misalnya untuk naik dari satu golongan ke
golongan yang lebih tinggi harus membuat publikasi karya inovasi/ilmiah. Selain
itu juga harus melakukan pengembangan diri dan seterusnya. 
Tidak mungkin guru dapat naik pangkat tanpa pemenuhan syarat yang
dibutuhkan. Oleh sebab itu, guru harus memiliki keahlian berikut ini agar dapat
mempercepat kenaikan pangkat. 
Pikiran Kreatif
Guru yang ingin cepat mendapat kenaikan pangkat harus dapat berpikir
kreatif. Artinya, guru harus dapat melihat segala peluang yang dapat dimanfaat
untuk kenaikan pangkat tersebut. Seorang guru harus mampu menangkap ide-ide
menarik untuk dijadikan ide karya, baik karya inovatif maupun karya tulis. 
Dengan pikiran yang kreatif, setiap kejadian peristiwa yang terjadi di
sekitar guru pasti akan memberikan inspirasi. Misalnya, guru melihat kelas yang
kotor maka hal tersebut dapat dijadikan sebagai ide penelitian atau mungkin
menyusun best practice terkait peningkatan kesadaran siswa dalam hal
kebersihan. 
Kemampuan Menulis
Kemampuan menulis juga sangat penting dimiliki oleh guru. Hampir
seluruh unsur Pengembangan Profesi Berkelanjutan (PKB) dalam bentuk karya
tulis. Apakah nantinya guru yang ingin naik pangkat tersebut akan membuat
jurnal, artikel populer, laporan penelitian, menyusun buku, semuanya
membutuhkan kemampuan menulis. 
Oleh sebab itu, kemampuan menulis ini memang harus selalu diasah oleh
guru jika ingin mendapatkan kenaikan pangkat. 
Kemampuan Melakukan Penelitian
Terdapat berbagai jenis penelitian yang dapat dipilih oleh guru sebagai
syarat kenaikan pangkat di antaranya adalah Penelitian Tindakan Kelas dan

16
Penelitian Tindakan Sekolah. Bagi guru PNS yang tidak biasa melakukan
penelitian, pasti tidak tahu cara penerapannya, menyusun program penelitian,
hingga penulisan laporannya. 
Dengan demikian, kemampuan melakukan penelitian ini sangat penting.
Sehingga guru yang ingin mendapatkan kenaikan pangkat tahu apa yang harus
dilakukan.
Jika Anda ingin memperdalam tentang pengetahuan Penelitian Tindakan
Sekolah yang dapat digunakan untuk syarat kenaikan pangkat

17
Materi III: Desain Pembelajaran Kurikulum Paradigma Baru
Kurikulum paradigma baru adalah bagian dari upaya sistemik untuk
mengatasi krisis belajar di Indonesia. Krisis belajar yang dimaksud meliputi
rendahnya kompetensi dasar dan juga adanya ketimpangan yang tinggi.
Kurikulum paradigma baru diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan
pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.
Kabarnya kebijakan nasional akan dikaji ulang pada tahun 2024 berdasarkan
evaluasi selama pemulihan pembelajaran.
Fase penerapan kurikulum paradigma baru dimulai dari tahun 2021-2022
sebagai opsi. Opsi kurikulum lainnya adalah kurikulum 2013 dan kurikulum
darurat.
Kemudian mulai tahun 2022-2024, kurikulum yang dapat diguanakn di
satuan pendidikan adalah kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan kurikulum
paradigma baru ini sebagai opsi bagi semua satuan pendidikan.

Arah Pengembangan Kurikulum Paradigma Baru


Kurikulum paradigma baru didesain untuk melanjutkan arah
pengembangan dari kurikulum sebelumnya. Berikut arah pengembangan
kurikulum paradigma baru ini.
 Orientasi holistik. Kurikulum dirancang untuk mengembangkan murid
secara holistik, mencakup kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi
kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
 Berbasis kompetensi bukan konten. Kurikulum dirancang berdasarkan
kompetensi yang ingin dikembangkan dan dicapai, bukan berdasarkan konten
atau materi tertentu.
 Kontekstualisasi dan personalisasi. Kurikulum dirancang sesuai konteks
(budaya, misis sekolah, lingkungan lokal) dan keterbutuhan murid.
Dengan demikian, kurikulum paradigma baru mendorong pembelajaran
sesuai dengan kemampuan siswa. Serta memberi ruang yang lebih luas terhadap
pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

Karakteristik Utama Kurikulum Paradigma Baru

18
Kurikulum paradigma baru memiliki karakteristik utama dalam
penerapan dan pengembangannya. Berikut tiga dari kerakteristik utama tersebut.
 Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan
karakter
Pengembangan tersebut meliputi iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong
royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis; kreativitas.
 Materi esensial sebagai fokus utama
Materi esendial dalam pembalajaran dimaksudkan agar ada waktu cukup
untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan
numerasi.
 Fleksibilitas bagi guru
Dalam hal ini guru dapat melakukan pembelajaran yang sesuai dengan
kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian
dengan konteks dan muatan lokal.

Desain Pembelajaran di Kurikulum Paradigma Baru


Terdapat beberapa komponen di kurikulum paradigma baru dalam
melaksanakan pembelajaran. Berikut komponen atau alur pembelajaran tersebut.
1. Capaian pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) sebagai pengganti dari KI dan KD pada kurikulum
sebelumnya. Dalam hal ini capaian pembelajaran memuat sekumpulan
kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam
bentuk narasi.
2. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan suatu jabaran kompetensi yang harus dicapai
oleh peserta didik. Dalam hal ini tujuan pembelajaran dapat dilaksanakan
dalam satu kegiatan atau lebih.
3. Alur tujuan pembelajaran
Alur tujuan pembelajaran merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang
tersusun secara sistematis dan logis. Didesain menurut urutan pembelajaran
sejak awal hingga akhir suatu fase.

19
4. Modul ajar
Modul ajar di kurikulum paradigma baru ini sebgai opsi perangkat ajar selain
RPP. Definisi dari modul ajar itu sendiri merupakan sejumlah alat atau sarana
media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematik dan
menarik.

Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran


Terdapat 7 (tujuh) prinsip alur tujuan pembelajaran yang dapat
dikembangkan oleh guru. Berikut alur-alur tujan pembelajaran tersebut.
1. Sederhana dan informatif
Perumusan ATP dipahami oleh penulis maupun pengguna atau pembaca.
Dalam hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan istilah atau terminologi
yang umum dan tidak bermakna ambigu atau mengandung tafsiran ganda.
2. Esensial dan kontekstual
Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau penting. aspek
pembelajaran yang dimaksud yaitu kompetensi, konten, dan hasil
pembelajaran.
3. Berkesinambungan
Antar fase dan antar tujuan saling terkait dan merupakan capaian secara runtut,
sistematis, dan berjenjang untuk memperoleh CP yang telah ditetapkan dalam
pembelajaran.
4. Mengoptimalkan tiga aspek kompetensi
Pengoptimalan tigas aspek kompetensi yaitu pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang berjenjang selaras dengan tahapan kognitif, melalui dimensi
pengetahuan, dan penumbuhan kecakapan hidup.
5. Merdeka belajar
Prinsip utama penyusunan ATP adalah pemahaman istilah merdeka belajar,
yang meliputi:
 Kemerdekaan siswa dalam berpikir dan bertindak;
 Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa; serta
 Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru.

20
6. Operasional dan aplikatif
Rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses pembelajatan
dan penilaian secara utuh. Yang dimaksudkan agar dapat menjadi acuan
operosional yang aplikatif untuk merancang modul ajar.
7. Adaptif dan fleksibel
Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, dan
karakteristik satuan pendidkan serta mempertimbangkan alokasi waktu dan
relevansi antar mata perlajaran serta ruang lingkup pembelajaran.

Komponen Modul Ajar


Guru dalam satuan pendidikan diberikan kebebasan untuk
mengembangkan modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan
belajar peserta didik. Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar
dalam proses penyusunan.
Kurikulum paradigma baru mendesain komponen modul ajar dalam
panduan dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. Komponen
modul ajar dapat ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan.

21
Materi IV: Pengembangan Soft Skill Guru dalam Mendalami Karakter Siswa

Softskill dari berbagai keterampilan dan kecerdasan sangat diperlukan


agar berhasil di dunia kerja. Hardskill dan softskill sama-sama di butuhkan agar
memiliki relasi yang baik dengan atasan dan rekan kerja.
Softskill adalah kombinasi dari serangkaian atribusi di
atas. Keterampilan sosial, kepribadian, tingkah laku, hingga kecerdasan emosi kita
memiliki peran yang sama pentingnya dengan hard skill di dunia kerja.
Saat bekerja guru tidak bisa lepas dari interaksi dengan orang lain.
Leadership dan teamwork merupakan kemampuan soft skill yang penting bagi
fresh gradute seiring dengan semakin banyaknya perekrut karyawan yang
menginginkan kedua atribusi tersebut. Bagi mereka sangat sulit untuk menemukan
calon karyawan dengan kemampuan soft skill yang tepat.
Maka tak heran bila pada saat ini banyak pelatihan pegawai yang lebih
menekankan pada cara melatih softskill. Soft skills memang sangat dibutuhkan
pada bidang pekerjaan yang terhitung teknis sekalipun seperti teknologi informasi
maupun kesehatan.
Berikut merupakan cara tepat untuk mengasah soft skill diantaranya:
1. Mengenali Diri Sendiri dan Menjadi Percaya Diri (Self Awareness and
Confidence)
Sebagai manusia, penting untuk mengenali diri sendiri agar lebih memahami
dan menerima kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita. Jangan
berfokus pada kekurangan yang membuat kurang memaksimalkan kelebihan
yang dimiliki. Tetap asah kelebihan dan memaklumi kekurangan diri sendiri
adalah cara agar meningkatkan rasa percaya diri.
2. Mengelola Stres
Tidak jarang kita merasa khawatir tidak dapat menyelesaikan tugas/pekerjaan
tepat waktu dan berakhir mengecewakan orang lain. Akan tetapi, tanpa
disadari, kekhawatiran berlebih tersebut dapat menyebabkan stres. Cara terbaik
untuk meminimalisir stres dalam diri adalah tenangkan pikiran, tetap rileks,
dan tetap berusaha untuk menyelesaikan tugas tersebut sebaik mungkin.

22
3. Perbanyak Interaksi dengan Orang Lain
Cara mengembangkan soft skill yang terbilang cukup mudah adalah dengan
meningkatkan komunikasi dan interaksi dengan orang lain. Seiring berjalannya
waktu guru akan mulai memahami perilaku maupun sikap orang lain. Pada saat
yang sama guru bisa mendapatkan feedback atas perilaku tersebut secara
langsung maupun melalui kontemplasi diri.
4. Fokus pada Keterampilan yang Ingin Dikuasai
Setelah berkontemplasi atau merenung sekian lama biasanya akan mampu
menyadari soft skill apa yang masih harus ditingkatkan lagi. Dengan
menyadari kemampuan soft skill tertentu yang ingin dikuasai maka akan
melatih diri sendiri.
5. Aktif di Organisasi
Salah satu cara mengasah soft skill yang bisa dikerjakan secara mandiri yaitu
manajemen waktu. Selama belajar dari rumah siswa tentu sudah menguasai
beberapa trik mudah untuk mengatur waktu. Jika ingin meningkatkan
keterampilan dalam mengatur waktu hal yang dapat dilakukan yaitu dengan
bergabung dengan organisasi, kegiatan ekstrakurikuler sekolah, atau
kegiatan/himpunan mahasiswa. Selain dapat mengelola waktu antara belajar
dan aktif di komunitas juga berkesempatan untuk melatih berbagai soft skill.
6. Mengikuti Pembelajaran
Untuk mengembangkan soft skill yaitu menulis esai, public speaking, fotografi,
bahasa asing, koreografi, coding, vokal, animasi, painting, desain grafis, manga
drawing, dan lain-lain maka hendaknya guru mengikuti berbagai macam
pembelajaran untuk menunjang kemampuan dan ketrampilan karena hard skill
akan mudah diperoleh melalui pendidikan formal.

23
Lampiran 2 Sertifikat Diklat Nasional

24
Lampiran 3 Undangan Diklat Nasional

25
Lampiran 4 Surat Tugas Diklat Nasional

26
Lampiran 4. Daftar Hadir Peserta Diklat Nasional

27

Anda mungkin juga menyukai