BAB II
PROFIL PERUSAHAAN DAN HASIL PRAKTEK
Bupati Bombana No. 86 Tahun 2015 tentang pengalihan ijin usaha Pertambangan
operasi produksi PT. Timah Eksplomin menjadi ijin usaha pertambangan operasi
produksi PT. Timah Investasi Mineral.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Operasional PT. Timah Tbk (Sumber PT. Timah Investasi Mineral)
Provinsi Wilayah Operasional Hektar (Ha)
Kalimantan Selatan PT. Tanjung Alam Jaya 6.038
Sumatera Selatan PT. Truba Bara Banyu Enim 10.220
Sulawesi Tenggara PT. Timah Investasi Mineral 300
Total 16.558
Sumber: PT. Timah Tbk, 2020
Gambar 2.2
Lokasi Penambangan
2.2.1. Produksi
Kegiatan produksi adalah kegiatan yang di lakukan di suatu lokasi tambang
untuk mendapatkan suatu mineral yang memiliki harga ekonomis, dalam kegiatan
ini di dukung oleh alat angkut dan alat muat, alat muat berfungsi untuk membantu
striping mining dan stripping OB, alat angkut berfungsi untuk membantu
memindahkan ore dan OB dari front tambang menuju ke ETO atau disposal.
Kegiatan produksi terdiri dari :
1. Penggalian/Pembongkaran
Pekerjaan penggalian merupakan pekerjaan yang dilakukan untuk
mengambil atau membebaskan bijih dari batuan induknya dan ditumpuk pada
tempat penumpukan sementara (penumpukan di front penambangan). Penggalian
pada PT. Timah investasi mineral menggunakan alat Excavator Backhoe Kobelco
SK 330 dengan kapasitas bucket 1,6 m3 dan Komatsu PC 200 dengan kapasitas
bucket 0,8 m3.
Gambar 2.3
Proses Penggalian
2. Pemuatan
Pemuatan (Loading) bijih nikel hasil penggalian dapat dilakukan dengan
alat gali ataupun muat yaitu Backhoe Kobelco SK 330 dan Komatsu PC 200. Bijih
nikel yang dimuat adalah bijih nikel yang telah ditumpuk oleh alat gali di front
penambangan. Tetapi bila terpaksa Backhoe menggali bijih nikel dan langsung
dimuat ke alat angkut.
Gambar 2.4
Proses Pemuatan
3. Pengangkutan
Pengangkutan bijih nikel pada PT. Timah Investasi Mineral yaitu proses
pemindahan bijih nikel dari front penambangan menuju pelabuhan dengan
menggunakan alat angkut Dump Truck tipe Hino 500 HD dengan kapasitas bak
20 ton.
Gambar 2.5
Proses Pengangkutan
4. Penjualan
Penjualan merupakan kegiatan memasarkan hasil tambang yang berupa ore
kepada pihak pembeli. Penjualan dilakukan dengan menggunakan kapal tongkang
dengan kapasitas 7.500 ton maupun 10.000 ton.
Gambar 2.6
Proses Pengapalan (penjualan)
Gambar 2.7
Pengambilan sampel tespit
2. Sampel dinding/CS
Pengambilan sampel dinding/CS adalah sampel diambil dengan cara di kikis
dinding ore menggukan skop dan diambil 3 skop per karung.
Gambar 2.8
Pengambilan sampel dinding
3. Sampel tambang setempat (TS)
Pengambilan sampel tambang setempat (sampel TS) adalah pengambilan
sampel degan cara setiap 2 bucket diambil 1 skop dan dimasukkan ke dalam
karung dan karung itu berisi 5 skop (total pengambilan sampel perkarung adalah
10 bucket)
Gambar 2.9
Pengambilan sampel TS
Gambar 2.10
Pengambilan Sampel ETO
2.2.3. Preparasi
Preparasi sampel adalah proses persiapan sampel agar layak untuk di uji di
laboratorium. Tujuan preparasi yaitu untuk menyiapkan zat yang akan di analisis
di laboratorium.
Alat-alat yang digunakan untuk melakukan preparasi sampel adalah sebagai
berikut:
1. Skop
Skop berfungsi untuk mengambil sebagian sampel yang dianggap mewakili
suatu sampel. Masing-masing sekop memiliki ukuran-ukuran yang berbeda pada
skop 30 D, skop 25 D, skop 20 D, skop 15 D, 10 D dan 1 D
Gambar 2.11
Skop
2. Ayakan
Ayakan berfungsi untuk memisahkan butiran yang halus dan kasar. Proses
pengayakan di lakukan secara menual oleh 1-2 orang pekerja.
Gambar 2.12
Ayakan
3. Palu
Palu berfungsi untuk menghancurkan material yang tidak lolos dari ayakan.
Jika tidak mampu menggunakan palu, maka digunakan jaw crusher untuk
menghancurkan matterial tersebut.
4. Jaw Crusher
Jaw Ceusher merupakan alat penghancur tingkat pertama, jadi mesin ini
akan menghancurkan batuan dalam ukuran bongkahan-bongkahan besar yang
diterima dari lokasi tambang. Ukuran yang di loloskan oleh Jaw Crusher yaitu
ukuran -20 mm dan -10 mm.
Gambar 2.13
Jaw Crusher
5. Oven
Oven berfungsi mengeringkan sampel untuk agar dalam pengayakan tidak
lengket, juga oven berfungsi untuk mengeringkan sampel untuk memudahkan
pada proses “top grinding” sampel hingga benar-benar menjadi tepung untuk
kemudian di ayak di shave shak.
Gambar 2.14
Oven
6. Talang
Talang berfungsi untuk meletakkan sampel yang akan dimasukkan kedalam
oven.
Gambar 2.15
Talang
7. X-Rays
Alat X-Rays merupakan untuk mengetahui kadar dari suatu sampel yang
sudah dipres pellet.
Gambar 2.16
X-Rays
meliputi unsure alam maupun unsur buatan dan untuk mengetahui bentuk
topografi.
4. Pengukuran profil memanjang dan melintang. perhitungan profil memanjang
bertujuan untuk mengetahui bentuk memanjang lokasi pemetaan.sedangkan
profil melintang bertujuan untuk mengetahui bentuk objek seperti
saluran,jalan,kolam,maupun sungai sehingga mudah untuk perhitungan volume
galian atau timbunan.
Gambar 2.17
Proses Pengukuran
Gambar 2.18
Produk Perusahaan (ore)
a. Hujan
Hujan inilah satu-satunnya hambatan yang bisa menunda atau mengurangi
kegiatan kami pada hari itu.Karena hujan inilah yang merubah keadaan tanah
yang sebelumnya kering kini menjadi lembab atau basah sehingga tanah menjadi
licin.
Adapun dampak yang terdapat pada hujan yaitu
Jalan licin sehingga menyebabkan kendaraan yang melintasi jalan tersebut bisa
tertunda ataupun bisa juga tergelincir
Kurangnya mineral pada ore sehingga pada saat di deskripsi mineral yang
terkandung pada ore tersebut kadarnya berkurang
Mengurangi kegiatan pada hari itu karena cuaca yang tidak memadai