BAB 1. PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi penjelasan mengenai 1.1 Latar Belakang, 1.2 Rumusan
Masalah, 1.3 Tujuan Penelitian, 1.4 Manfaat Penelitian
atau program setara dengan SMA/SMK, dimana warga belajarnya banyak diikuti
oleh orang dewasa.
Menurut Merriam (dalam Yusuf, dkk, 2021) kedewasaan pada seseorang
meliputi age, psychological maturity, and soscial roles. Mengacu kepada hal
tersebut kondisi psikologi sangatlah berpengaruh terhadap konteks belajar orang
dewasa, dimana orang dewasa belajar untuk memenuhi kebutuhannnya melalui
bidang pendidikan.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Sunhaji (2013) yang mengemukakan
bahwa salah satu karakteristik belajar orang dewasa sebagai proses memperoleh
pemahaman serta kematangan diri merupakan tujuan untuk bertahan hidup,
dimana pembelajaran dibentuk dengan menggunakan eksperimen, diskusi,
pemecahan masalah, latihan, simulasi, ataupun melalui praktik lapang.
Berdasarkan sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh Ridha Farida
(2018) terkait proses pembelajaran program paket C di SPNF SKB Bantul
Kabupaten Bantul Yogyakarta. Telah diperoleh gambaran bahwa proses
pembelajaran dilakukan dengan persiapan kegiatan belajar mengajar melalui
membaca materi dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang meliputi tujuh
materi pembelajaran.
Menurut wawancara lapang yang sebelumnya dilakukan secara singkat
bersama pengelola PKBM Hidayah Kota Probolinggo. Diperoleh keterangan yang
lebih spesifik bahwa dalam kondisi belajar, warga belajar tersebut dipengaruhi
oleh usia, status hubungan, pekerjaan, dan waktu belajar.
Namun demikian, berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas masih
terdapat hal penting yang luput untuk diperhatikan. Dimana kegagalan untuk
mengenal hal tersebut akan membuat kegiatan belajar bagi orang dewasa tidak
berjalan secara maksimal. Hal tersebut adalah karakteristik dari gaya belajar dari
warga belajar itu sendiri. Menurut Joko dalam Wahyuni (2017) gaya belajar
merupakan alur proses dari gerak laku serta penghayatan tersendiri dari seseorang
dalam kencenderungannya untuk mencari ilmu ataupun informasi.
Konteks gaya belajar antara anak-anak ataupun remaja sangatlah berbeda
dengan orang dewasa. Gaya belajar orang dewasa lebih cenderung dibentuk oleh
3
latar belakang yang telah dimiliki, seperti halnya tempat tinggal, usia, pengalaman
hidup, status hubungan, pekerjaan, konsep hidup, dan lain sebagainya. Hal
tersebut yang kemudian membuat proses belajar orang dewasa bukan lagi sekedar
bersifat mentransfer ilmu ataupun informasi semata. Hal ini didukung oleh
pendapat Basleman & Mappa (dalam Kisworo, 2017) yang mengemukakan jika
orang dewasa cenderung memperlihatkan keunikan gaya belajarnya dalam
melakukan proses belajar.
Sitanggang, dkk (2016) juga menjelaskan hal yang sama bahwa warga
belajar memiliki ciri tersendiri atau berbeda-beda sehingga cara yang efisien
untuk seseorang belum tentu cocok juga untuk seorang yang lainnya, dengan kata
lain corak belajar ini lebih bersifat individual. Penjelasan yang lebih menarik
disampaikan oleh Yuse, dkk (2018) bahwa pengalaman yang dimiliki orang
dewasa satu dengan yang lainnya pasti berbeda, sehingga hal ini juga akan
membentuk gaya belajar, self exposure, dan gaya hidup yang juga berbeda.
Dengan demikian, mengetahui gambaran karakteristik gaya belajar dari
orang dewasa sangatlah perlu untuk digambarkan secara spesifik, mengingat
faktor pembentuk bagi setiap individu itu sendiri berbeda dan kompleks. Bagi
seorang tutor dapat mengerti secara keseluruhan karakteristik ini akan sangat
membantu untuk mengembangkan strategi, metode, dan penerapan yang tepat
untuk menunjung proses belajar bagi orang dewasa. Oleh karena itu, dalam hal ini
peneliti ingin melakukan penelitian yang lebih mendalam untuk mendapatkan
gambaran secara lebih jelas mengenai, “Karakteristik Gaya Belajar Orang Dewasa
di Program Paket C PKBM Hidayah Kota Probolinggo.”