Anda di halaman 1dari 125

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAHASA SUNDA
MATERI: AKSARA SUNDA
KELAS X SMK Negeri 1 Pasirkuda

Penyusun:
Sandi Setiawan
No. UKG: 201901032249

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


PENDIDIKAN BAHASA SUNDA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMKN 1 Pasirkuda Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Aksara Sunda Alokasi Waktu : 4JP (4x45menit)
A. Kompetensi Inti/KI
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
10.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk 3.1 Menganalisis isi téks aksara Sunda
dan tipe Aksara Sunda sesuai dengan kaidah- 3.2 Menganalisis téks aksara Sunda yang
kaidahnya tidak sesuai dengan kaidah aksara
Sunda
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi aksara Sunda dengan pendekatan saintific berbasis
TPACK dan penjekatan Project Based Learning (PjBL) peserta didik diharapkan mampu:
1. Membaca téks aksara Sunda
2. Menganalisis téks aksara Sunda
3. Mengédit téks aksara Sunda
E. MODEL, PENDEKATAN dan METODE
D. PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
PEMBELAJARAN
1. Religius Model : Problem Based Learning
2. Nasionalis Pendekatan : Saintific berbasis TPACK
3. Mandiri Téknik : Pemberian Tugas Kelompok
4. Gotong Royong dan Diskusi
5. Integritas
E. MEDIA, BAHAN DAN ALAT PEMBELAJARAN
Media: Bahan: Alat Pembelajaran:
1. NGARANDAKAH 1. Teks aksara Sunda 1. Laptop
2. GOOGLE 2. Proyektor
3. Jaringan internet
3. Power Point
4. Gambar
F. BAHAN AJAR
GURU: SISWA:
1. Darsa, U.A. (2006). Aksara Sunda 1. Rancagé diajar basa Sunda
Kaganga dan Sistem Tata Tulisnya. 2. Danadibrata, R.A. 2006. Kamus Basa
Bandung: Walatra. Sunda. Bandung: Kiblat.
2. Mulyanto. (2012). Jurus Praktis 3. LKPD
Baca-Tulis Aksara Sunda Baku
“Kaganga”. Bandung: Kiblat.
3. Munawar, T.C. (2009). Panduan Baca
Tulis Aksara Sunda. Bandung: Yrama
Widya.
G. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Reguler: Materi Remedial: Materi Pengayaan:
1. Bentuk huruf dan 1. Maca aksara Sunda 1. Maca gancang aksara Sunda
angka aksara Sunda
2. Rarangkén
3. Maca aksara Sunda
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Alokasi
Kegiatan
Ke Waktu
1 PENDAHULUAN 10 Menit
2x45 menit Orientasi
(90menit)
 Guru dan siswa saling mengucapkan, memberi dan
menjawab salam, kemudian saling bertegur sapa,
menanyakan kabar (Kolaborasi)
 Guru mengecek kehadiran kehadiran siswa
 Guru mengajak peserta didik untuk bersyukur kepada
Tuhan YME, karena masih diberi kesehatan. (Religius)
 Siswa menyiapkan diri agar siap untuk belajar dan
bersikap disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran.
(Disiplin)
 Siswa bertanya jawab dengan guru berkaitan dengan
materi sebelumnya. (Kolaborasi, Menanya)
Apersepsi
 Untuk menggali pengetahuan dan konsepsi awal
peserta didik, guru melakukan apersepsi dengan
menggali informasi dan mengaitkan dengan materi pada
pertemuan sebelumnya; (membimbing peserta didik
dalam kesatuan persepsi untuk mengidentifikasi kaidah-
kaidah aksara Sunda)

Motivasi
 Menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik agar
mereka terampil menganalisis teks aksara Sunda serta
mengemukakan temuan, pandangan, dan pertanyaan-
pertanyaan yang ingin diajukan (Mandiri)
 Peserta didik mendapat informasi tentang
pentingnya mempelajari aksara Sunda dan manfaat yang
dapat dipetik dari pembelajaran ini dalam kehidupan
nyata sehingga mempunyai jiwa memiliki terhadap
kekayaan daerahnya (Nasionalis)
 Peserta didik juga mendapat informasi mengenai tujuan
pembelajaraan saat ini
Pemberian Acuan
 Siswa menyimak penjelasan dari tentang semua
kegiatan yang akan dilakukan dan menyimak penjelasan
kompetensi dasar, Indikator pencapaian kompetensi serta
tujuan pembelajaran dan langkah- langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan. (komunikasi)
1 KEGIATAN INTI 15
Orientasi masalah
1. Untuk mengulas materi sebelumnya dan menyambungkn
dengan materi hari ini, guru memberikan permainan melalui
media NGARANDAKAH di mana siswa dilatih mengingat bentuk
huruf aksara Sunda dengan cara membacanya
2. Siswa dan guru bersama-sama mengamati permasalahan
terhadap fenomena kesalahan tulis dalam aksara Sunda dan
siswa mencoba untuk membacanya dan menganalisis letak
kesalahannya (kolaborasi)
Menetapkan permasalahan
1. Hasil dari pengamatan, guru memberikan pertanyaan dasar
mengenai permasalahan yang telah ditetapkan kepada siswa;
(menanya)
 Kumaha cara maca aksara Sunda?
 Naha loba bacaan aksara Sunda nu salah?
1 Tahap pengumpulan informasi (penyelidikan/pencarian) 40
1. Pembagian kelompok dalam kelas sebelum masuk ke dalam
materi (dibagi menjadi tiga kelompok)
2. Peserta didik bersama kelompoknya melakukan
mengumpulkan informasi mengenai permasalahan melalui
média internét atau buku tentang aksara Sunda (kolaborasi)
3. Guru membimbing siswa dalam mencari informasi dan juga
memberikan fasilitas dalam pencarian informasi seperti
penyediaan buku dan lain-lain
1 Mengembangkan dan menyajikan hasil 20
1. Hasil pencarian informasi bersama kelompok dikembangkan
untuk dianalisis disimpulkan dan disajikan berupa laporan
(menalar)
2. Guru membimbing siswa dalam pembuatan laporan
3. Perwakilan kelompok maju ke depan untuk menyajikan laporan
secara perwakilan dengan penuh percaya diri
4. Kelompok lain menilai hasil pencarian informasi kelompok lain
dalam memecahkan masalah dengan sikap jujur dan
bertanggung jawab
Evaluasi dan Refleksi
1. Guru dan siswa melakukan evaluasi terhadap hasil dari
penyelidikan baik dari kekurangan ataupun capaiannya
(komunikasi)
2. Guru dan siswa melakukan refleksi, baik terhadap
pencariannya seperti kesulitan dan kendala, ataupun
kemudahan yang didapat (komunikasi)
1 Penutup 5
1. Guru memberikan informasi mengenai kegiatan yang akan
dilakukan pertemuan berikutnya
2. Guru mengajak peserta didik untuk berdo’a mentup
pembelajaran bahasa Sunda (Religius)
2 PENDAHULUAN 10
2x45 menit Orientasi
(90menit)  Guru dan siswa saling mengucapkan, memberi dan
menjawab salam, kemudian saling bertegur sapa,
menanyakan kabar (Kolaborasi)
 Guru mengecek kehadiran kehadiran siswa
 Guru mengajak peserta didik untuk bersyukur kepada
Tuhan YME, karena masih diberi kesehatan. (Religius)
 Siswa menyiapkan diri agar siap untuk belajar dan
bersikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran. (Disiplin)
 Siswa bertanya jawab dengan guru berkaitan dengan
materi sebelumnya. (Kolaborasi, Menanya)
Apersepsi
 Untuk menggali pengetahuan dan konsepsi awal
peserta didik, guru melakukan apersepsi dengan
menggali informasi dan mengaitkan dengan materi pada
pertemuan sebelumnya; (membimbing peserta didik
dalam kesatuan persepsi untuk mengidentifikasi kaidah-
kaidah aksara Sunda)
Motivasi
 Menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik agar
mereka terampil menganalisis teks aksara Sunda serta
mengemukakan temuan, pandangan, dan pertanyaan-
pertanyaan yang ingin diajukan (Mandiri)
 Peserta didik mendapat informasi tentang
pentingnya mempelajari aksara Sunda dan manfaat yang
dapat dipetik dari pembelajaran ini dalam kehidupan
nyata sehingga mempunyai jiwa memiliki terhadap
kekayaan daerahnya (Nasionalis)
 Peserta didik juga mendapat informasi mengenai tujuan
pembelajaraan saat ini

Pemberian Acuan
 Siswa menyimak penjelasan dari tentang semua
kegiatan yang akan dilakukan dan menyimak penjelasan
kompetensi dasar, Indikator pencapaian kompetensi serta
tujuan pembelajaran dan langkah- langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan. (komunikasi)
2 KEGIATAN INTI 20 menit
Orientasi masalah
 Guru kembali memulai kegiatan games melalui media
ngarandakah untuk menstimulus siswa agar kembali siap belajar
mengenai aksara Sunda
 Guru mengajak siswa untuk mengamati fenomena di
masyarakat tentang aksara Sunda dengan cara membaca kasus
salah tulis pada kaos yang menyebar luas di masyarakat
Menetapkan permasalahan
Hasil dari pengamatan bersama siswa tentang kesalahan penggunaan
aksara sunda pada kaos di masyarakat, maka guru memberikan
pertanyaan permasalahan kepada siswa: (bertanya)
1. Naon dibacana éta aksara Sunda nu nu kapendak ku hidep?
2. Naon anu salah dina éta aksara Sunda?
3. Kumaha sakuduna sangkan dibacana jadi bener?
Tahap pengumpulan informasi (penyelidikan/pencarian)
1. Pembagian kelompok dalam kelas sebelum masuk ke dalam
materi (dibagi menjadi tiga kelompok)
2. Peserta didik bersama kelompoknya melakukan
mengumpulkan informasi mengenai permasalahan melalui
média internét atau buku tentang aksara Sunda (kolaborasi)
3. Guru membimbing siswa dalam mencari informasi dan juga
memberikan fasilitas dalam pencarian informasi seperti
penyediaan buku dan lain-lain
Mengembangkan dan menyajikan hasil
1. Hasil pencarian informasi bersama kelompok dikembangkan
untuk dianalisis disimpulkan dan disajikan berupa laporan untuk
menjawab permasalahan yang telah didiskusikan
2. Guru membimbing siswa dalam pembuatan laporan
3. Perwakilan kelompok maju ke depan untuk menyajikan laporan
4. Kelompok lain menilai hasil pencarian informasi kelompok lain
dalam memecahkan masalah dengan sikap jujur dan
bertanggung jawab
5. Peserta didik menerima umpan balik dari guru mengenai
permasalahan yang telah dipresentasikan oléh siswa
(komunikasi)
2 Evaluasi dan Refleksi 40 menit
 Guru dan siswa melakukan evaluasi terhadap hasil dari
penyelidikan baik dari kekurangan ataupun capaiannya
(komunikasi)
 Guru dan siswa melakukan refleksi, baik terhadap pencarian
data seperti kesulitan dan kendala, ataupun kemudahan yang
didapat (komunikasi)
 Selain itu Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran aksara Sunda dengan metode yang digunakan,
yakni PBL (komunikasi)
 Guru memberikan pertanyaan kepada siswa terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan, contoh:
1. Kumaha kamandang hidep ngeunaan cara ajar sapertos kieu
2. Bagéan mana anu ku hidep kurang dipikaresep/dipikahartos
dina cara ajar sapertos kieu? (Komunikasi)
 Guru memberikan penghargaan terhadap peserta didik yang
telah mengikuti kegiatan dan berperan aktif selama
pembelajaran
2 Penutup 20 menit
 Guru memberikan informasi mengenai pembelajaran
berikutnya.
 Kegiatan pembelajaran ditutup dengan do’a dipimpin oleh KM
sebagai wujud rasa syukur telah melakukan pembelajaran
dengan lancar (Religius)
I. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Teknik Penilaian Pembelajaran Remedial Pengayaan
a. Penilaian Sikap: Bagi peserta didik yang belum bagi peserta didik yang
Pengamatan/ observasi mencapai ketuntasan belajar, sudah mencapai
diberikan kegiatan pembelajaran ketuntasan belajar
b. Penilaian Pengetahuan: dengan bentuk remedial, yaitu: diberikan kegiatan
 Jenis Tes :  Pembelajaran ulang, jika 50% atau pembelajaran dengan
Tes Tulis lebih peserta didik belum bentuk pengayaan yaitu
mencapai ketuntasan. Pendalaman kemampuan
 Pemanfaatan tutor sebaya, jika 11- menulis aksara Sunda
49% peserta didik belum mencapai melalui media teknologi
ketuntasan.
 Bimbingan perorangan apabila 1 –
10% peserta didik belum mencapai
ketuntasan.
HOTS PPK TPACK Keterampilan Abad 21 (4C) Literasi Saintifik

Mengetahui, Cianjur, Agustus 2022


Kepala SMKN 1 Pasirkuda, Guru Mata Pelajaran,

Yuli Triana, M.Pd. Sandi Setiawan, S.Hum.


NIP 197207042007011008 NIP 199703202019031003
LKPD 1
(Lembar Kerja Peserta Didik)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah : SMKN 1 Pasirkuda Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Aksara Sunda Alokasi Waktu : 2JP (2x45menit)
Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
10.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk 3.1 Menganalisis isi téks aksara Sunda
dan tipe Aksara Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya dengan cepat dan tepat
3.2 Menganalisis téks aksara Sunda yang
tidak sesuai dengan kaidah aksara
Sunda
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi aksara Sunda dengan pendekatan saintific berbasis TPACK dan penjekatan
Project Based Learning (PjBL) peserta didik diharapkan mampu:
1. Menganalisis isi teks aksara Sunda dengan cepat dan tepat
2. Menganalisis téks aksara Sunda yang tidak sesuai dengan kaidah aksara Sunda

Identitas Peserta Didik/Kelompok


Wasta/kelompok :................................................
Kelas :................................................

Pituduh
Prak baca téks aksara Sunda di handap, tuluy eusian patalékan anu geus disadiakeun di handap
kalawan waktu nu téréh/singket
Ratih PelesiRan ka Citambur
Ayeuna téh poé Juma’ah, tanggal |12| Agustus taun |2022|. Harita Ratih
keur tataHar sabab isukan rék ulin ka imah uana di Pakidulan CianJur jeung mang
Ryan, sabab mangkuna Ratih téh tePang taun. Ratih rék Ulin ka Curug Citambur anu
Perenahna aya di kecamatan Pasirkuda. Ari Ua Ratih téh ngaRana Ua Asép. Ratih mah
karék ayeuna nganjang ka imah Ua Asép, matak Ratih kaCida pisan bungahna basa
diajak ulin ka Ua Asép sabab geus lila teu Paamprok. lamun geus tepi,
Ratih mah geus diiaatan rék nyieun seblak maké combrang sabab éta téh
karesepna pisan.
Jawab patalékan di handap dumasar kana téks bacaan di luhur!
1. Poé naon jeung tanggal sabaraha Ratih rék indit pelesiran?
a. Rebo, 10 Agustus 2022 d. Saptu, 13 Agustus 2022
b. Kemis, 11 Agustus 2022 e. Minggu, 14 Agustus 2022
c. Juma’ah, 12 Agustus 2022

2. Iraha tanggal lahir Ratih?


a. Rebo, 10 Agustus 2022 d. Saptu, 13 Agustus 2022
b. Kemis, 11 Agustus 2022 e. Minggu, 14 Agustus 2022
c. Juma’ah, 12 Agustus 2022

3. Kamana manéhna rék pelesiran téh?


a. Basisir Cianjur Kidul d. Kota Cianjur
b. Curug Citambur e. Tukang Seblak
c. Imah Mang Ryan

4. Saha Ari Ua Usép téh?


a. Adina indung Ratih d. Emangna indung Ratih
b. Bapana Indung Ratih e. Uana indung ratih
c. Lanceukna Indung Ratih

5. Seblak nu kumaha nu dipikaresep ku Ratih?


a. Nu lada pisan d. Nu make endog
b. Nu maké kembang honjé e. Nu maké cikur
c. Nu maké daun jeruk
RUBRIK PENILAIAN
LKPD 1
(Lembar Kerja Peserta Didik)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMKN 1 Pasirkuda Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Aksara Sunda Alokasi Waktu : 2JP (2x45menit)
Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
10.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk 3.1 Menganalisis isi téks aksara Sunda
dan tipe Aksara Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya dengan cepat dan tepat
3.2 Menganalisis téks aksara Sunda yang
tidak sesuai dengan kaidah aksara
Sunda
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi aksara Sunda dengan pendekatan saintific berbasis TPACK dan penjekatan
Project Based Learning (PjBL) peserta didik diharapkan mampu:
3. Menganalisis isi teks aksara Sunda dengan cepat dan tepat
4. Menganalisis téks aksara Sunda yang tidak sesuai dengan kaidah aksara Sunda

Kriteria penilaian: Ketepatan menjawab dan kecepatan membaca

Keterangan Nilai
Jawaban benar 10
Durasi pengerjaan < 15 menit 50
Durasi pengerjaan 15 – 25 menit 30
Durasi pengerjaan > 25 menit 10
POINT MAKSIMAL 100

Nomor Soal Nilai


1
2
3
4
5
Durasi pengerjaan .............. Menit
TOTAL NILAI
LKPD 2
(Lembar Kerja Peserta Didik)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah : SMKN 1 Pasirkuda Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Aksara Sunda Alokasi Waktu : 2JP (2x45menit)
Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
10.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk 3.1 Menganalisis isi téks aksara Sunda
dan tipe Aksara Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya dengan cepat dan tepat
3.2 Menganalisis téks aksara Sunda yang
tidak sesuai dengan kaidah aksara
Sunda
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi aksara Sunda dengan pendekatan saintific berbasis TPACK dan penjekatan
Project Based Learning (PjBL) peserta didik diharapkan mampu:
5. Menganalisis isi teks aksara Sunda dengan cepat dan tepat
6. Menganalisis téks aksara Sunda yang tidak sesuai dengan kaidah aksara Sunda

Identitas Peserta Didik/Kelompok


Wasta/kelompok :................................................
Kelas :................................................

Petunjuk pengerjaan
Prak titénan ieu tabél di handap, tuluy eusian luyu jeung patalékan nu geus aya dina éta tabel
a. Mana kasus salah tulis aksara Sunda anu kapendak di sabudeureun
hidep?
b. Naon tulisannana dina éta kasus téh?

c. Naon dibacana éta tulisan nu salah téh? (Tulis maké aksara latén luyu
jeung aturan nulis basa Sunda)

d. Nu palebah mana tulisan nu salah dina éta tulisan?


Aksara Dasar Rarangkén Kaidahna

e. Jéntrékeun kasalahan di luhur dina kolom di handap

f. Rarangkén naon waé anu dipaké dina éta kalimah?

g. Kumaha tulisan nu bener sanggeus ku hidep disarungsum

h. Naon anu diganti sangkan jadi kalimah nu luyu jeung palanggeran aksara
Sunda

i. Naon dibacana éta tulisan sanggeus diganti sarungsum ku hidep? (Tulis


maké aksara latén luyu jeung aturan nulis basa Sunda)
RUBRIK PENILAIAN
LKPD 2
(Lembar Kerja Peserta Didik)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMKN 1 Pasirkuda Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Aksara Sunda Alokasi Waktu : 2JP (2x45menit)
Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
10.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk 3.1 Menganalisis isi téks aksara Sunda
dan tipe Aksara Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya dengan cepat dan tepat
3.2 Menganalisis téks aksara Sunda yang
tidak sesuai dengan kaidah aksara
Sunda
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi aksara Sunda dengan pendekatan saintific berbasis TPACK dan penjekatan
Project Based Learning (PjBL) peserta didik diharapkan mampu:
1. Menganalisis isi teks aksara Sunda dengan cepat dan tepat
2. Menganalisis téks aksara Sunda yang tidak sesuai dengan kaidah aksara Sunda

Kriteria penilaian: Ketepatan menjawab

LKPD Point maksimal Point


A 5
B 5
C 20
D 5
E 15
F 5
G 15
H 10
I 20
TOTAL 100
EVALUASI/ PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah : SMKN 1 Pasirkuda Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Aksara Sunda Alokasi Waktu : 2JP (2x45menit)
Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
10.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk 3.1 Menganalisis isi téks aksara Sunda
dan tipe Aksara Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya dengan cepat dan tepat
3.2 Menganalisis téks aksara Sunda yang
tidak sesuai dengan kaidah aksara
Sunda
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi aksara Sunda dengan pendekatan saintific berbasis TPACK dan penjekatan
Project Based Learning (PjBL) peserta didik diharapkan mampu:
1. Menganalisis isi teks aksara Sunda dengan cepat dan tepat
2. Menganalisis téks aksara Sunda yang tidak sesuai dengan kaidah aksara Sunda

Kriteria Penilaian:
Ketepatan menjawab soal
Sistem Penilaian:
Setiap butir soal memiliki point 10
Soal Point
10 10
10 x 10
Total 100
KISI-KISI SOAL EVALUASI BAHASA SUNDA
MATERI AKSARA SUNDA
Kelas X
No. Kompetensi Dasar Indikator Soal Level No. Bentuk Jawaban
Kognitif Soal Soal
1 Memahami dan Disajikan téks aksara Sunda, peserta
mengidentifikasi bentuk didik dapat memahami isi téks tersebut C4 1 PG C
dan tipe Aksara Sunda dengan cara menganalisisnya dengan (Mengan
sesuai dengan kaidah- cermat alisis)
kaidahnya
2 Memahami dan Disajikan téks aksara Sunda, peserta
mengidentifikasi bentuk dan didik dapat memahami isi téks tersebut C4 2 PG C
tipe Aksara Sunda sesuai dengan cara menganalisisnya dengan (Mengan
dengan kaidah-kaidahnya cermat alisis)
3 Memahami dan Disajikan téks aksara Sunda, peserta
mengidentifikasi bentuk dan didik dapat memahami isi téks tersebut C4 3 PG B
tipe Aksara Sunda sesuai dengan cara menganalisisnya dengan (Mengan
dengan kaidah-kaidahnya cermat alisis)
4 Memahami dan Disajikan téks aksara Sunda, peserta
mengidentifikasi bentuk dan didik dapat memahami isi téks tersebut C4 4 PG A
tipe Aksara Sunda sesuai dengan cara menganalisisnya dengan (Mengan
dengan kaidah-kaidahnya cermat alisis)
5 Memahami dan Disajikan téks aksara Sunda, peserta
mengidentifikasi bentuk dan didik dapat memahami isi téks tersebut C4 5 PG C
tipe Aksara Sunda sesuai dengan cara menganalisisnya dengan (Mengan
dengan kaidah-kaidahnya cermat alisis)
6 Memahami dan Disajikan téks aksara Sunda, peserta
mengidentifikasi bentuk dan didik dapat membacanya dengan benar C1 6 PG C
tipe Aksara Sunda sesuai sesuai kaidah aksara Sunda (Memba
dengan kaidah-kaidahnya ca)
7 Memahami dan Disajikan téks aksara Sunda, peserta
mengidentifikasi bentuk dan didik dapat mendeteksi kesalahan dari C4 7 PG A
tipe Aksara Sunda sesuai teks tersebut dengan cara (Mendet
dengan kaidah-kaidahnya menganalisisnya terlebih dahulu eksi)
8 Memahami dan Disajikan téks aksara Sunda, peserta
mengidentifikasi bentuk dan didik dapat menentukan rarangkén yang C3 8 PG E
tipe Aksara Sunda sesuai digunakan pada téks tersebut (Menent
dengan kaidah-kaidahnya ukan)
9 Memahami dan Disajikan téks aksara Sunda tanpa
mengidentifikasi bentuk dan rarangkén, peserta didik dapat C3 9 PG B
tipe Aksara Sunda sesuai menentukan rarangkén yang tepat (Menent
dengan kaidah-kaidahnya dengan menganalisis terlebih dahulu ukan)
10 Memahami dan Peserta didik mampu menransliterasi
mengidentifikasi bentuk dan téks aksara latin menjadi téks aksara C1 10 PG A
tipe Aksara Sunda sesuai Sunda (Memba
dengan kaidah-kaidahnya ca)
Asép indit ka kota

Poé minggu kamari tanggal |10| bulan |07| Asép indit ka kota. di kota
manéhna pendak jeung rupa-rupa tukang dagang. Aru nu pang dipikaresep ku manéhna mah basa
indit ka pasar héwan anu ngajual rupa-rupa sato pikeun ingueun. di dinya manéhna
meuli piyik keur kukuteun di lembur. Seubeuh di kota salila dua Poé, manéhna balik
Poé salasa dijajapkeun ku emangna.
1. Naon judul bacaan di luhur
a. Asép indit ka dayeuh
b. Aép indit ka dayeuh
c. Asép indit ka kota
d. Aép indit ka kota
e. Asep indit ka kota

2. Bulan naon manéhna indit ka kota?


a. Méi c. Juli e. Séptémber
b. Juni d. Agustus

3. Naon anu dibeuli ku manéhna?


a. Anak ucing
b. Anak japati
c. Anak anjing
d. Anak hayam
e. Anak lauk

4. Tanggal sabaraha manéhna balik ka lembur?

a. |12| c. |14| e. |16|


b. |13| d. |15|

5. Jeung saha manéhna balik ka lembur?


a. Indung bapana
b. Lanceuk indungna
c. Adi bapana
d. Emang indungna
e. Adina
Ilikan téks aksara Sunda di handap pikeun ngajawab soal nomor 6, 7, jeung 8!

keumbang berem
6. Naon dibacana téks di luhur?
a. Kembang beureum c. Keumbang berem e. Kembang berem
b. Kembang beurem d. Keumbang beureum
7. Naon anu kudu diganti dina téks di luhur sangkan jadi bener?
a. Paneuleung diganti ku pamepet, pamepet diganti ku paneuleung
b. Paneuleung diganti ku pamaéh, pamaéh diganti ku pamepet
c. Paneuleung diganti ku panyecek, pamepet diganti ku pamaéh
d. Panyecek diganti ku paneuleung, pamaéh diganti ku panyecek
e. Panyecek diganti ku pamaéh, paneuleung diganti ku pemepet
8. Rarangkén naon waé nu dipaké dua kali dina téks di luhur?
a. Paneuleung jeung pamaéh
b. Panyecek jeung paneuleung
c. Pamepet jeung paneuleung
d. Paneuleung jeung pamepet
e. Pamaéh jeung pamepet

Anaka uca
9. Pikeun jadi kecap “anak ucing” téks di luhur kudu ditambahan rarangkén?
a. Panyuku, panghulu jeung pamaéh
b. Pamaéh, panghulu jeung panyecek
c. Panglayar, pangwisad jeung panyakra
d. Pamepet, paneuleung jeung panéléng
e. Panolong, panyuku jeung panyiku

10. Mana téks di handap anu nunjukeun kecap “Amprok”

a. amprok
b. amproka
c. amprak
d. amprék
e. ambruk
NAMA : SANDI SETIAWAN
No. UKG : 201901032249
BIDANG STUDI : BAHASA SUNDA
ASAL SEKOLAH : SMKN 1 PASIRKUDA

JURNAL REFLEKSI
1. Kegiatan apa yang belum terlaksana pada pembelajaran ini?
Kegiatan yang belum dilaksanakan pada kegiatan PPG ini adalah peerteaching, uji komprehensif
dan PPL

2. Kegiatan apa yang sudah dilaksanakan pada pembelajaran ini?


Kegiatan yang sudah dilaksanakan pada kegiatan PPG ini adalah pendalaman materi yang
meliputi:
a. Identifikasi masalah
Pada pembelajaran ini, kita mempelajari bagaimana melihat masalah dalam pembelajaran
bahasa Sunda di sekolah masing-masing. Banyak masalah ditemukan hasil dari identifikasi
pada pembelajaran ini. Pada pembelajaran ini, dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Prof.
Dr. Dedi Koswara, M.Hum. bertindak sebagai dosen dan Asep Fajar, M.Pd. bertindak sebagai
guru pamong
b. Eksplorasi Penyebab masalah
Pada pembelajaran ini, kita mempelajari bagaimana untuk mengetahui lebih dalam
terhadap masalah-masalah yang ada di sekolah mengenai pembelajaran bahasa Sunda. Kita
mencari tahu akar penyebab masalah-masalah. Pada kegiatan ini kita melakukan observasi
dengan cara kajian literatur dan juga wawancara pada rekan sejawat, kepala sekolah
ataupun siswa. Pada pembelajaran ini, dilakukan sebanyak enam kali pertemuan. Dr. Usep
Kuswari, M.Pd., M.Pd. bertindak sebagai dosen dan Silpani Nurpatonah, S.Pd. bertindak
sebagai guru pamong
c. Penentuan penyebab masalah
Pada pembelajaran ini, kita mempelajari bagaimana menentukan penyebab masalah atas
masalah yang ada di sekolah mengenai pembelajaran bahasa Sunda. Dari berbagai
penyebab masalah, ditentukan akar mendasar dari penyebab permasalahan yang akan
diangkat. Pada pembelajaran ini, dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Prof. Dr. Nunuy
Nurjanah, M.Pd. bertindak sebagai dosen dan Dra. Lilis Nur Ruhiyati, M.Pd. bertindak
sebagai guru pamong

Selain itu, materi ke dua yakni tentang Pengembangan perangkat pembelajaran, pada materi ini
Ade Sutisna, M.Pd. bertindak sebagai dosen dan Silpani Nurpatonah, S.Pd. bertindak sebagai
guru pamong, pada pembelajaran ini dibagi kembali menjadi beberapa sesi, yaitu:
a. Eksplorasi alternatif solusi
Pada sesi ini, kita mempelajari untuk mencari lebih jauh solusi-solusi yang mungkin bisa
dijadikan penyelesaian atas sebuah masalah. Untuk mencari solusi-solusi dari setiap
masalah maka dilakukan kajian literatur ataupun dilakukan wawancara baik dengan rekan
sejawat ataupun pakar dibidangnya. Pada sesi ini kita mendapat beberapa solusi yang bisa
dijadikan acuan untuk menyelesaikan masalah
b. Penentuan Solusi
Pada sesi ini, kita menentukan akan solusi dari alternatif-alternatif solusi yang telah
didapatkan pada sesi sebelumnya dengan cara kajian literatur ataupun dengan wawancara.
Setelah dilakukan kajian mendalam, maka pada sesi ini kita menentukan solusi pokok yang
bisa diambil
c. Pembuatan rencana aksi
Pada sesi ini kita melakukan pembuatan rencana aksi yang mana pada kegiatan ini rencana
aksi tersebut berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), pembuatan rencana aksi
dibagi menjadi dua, yakni rencana aksi 1 dan rencana aksi 2

3. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kegiatan yang belum dilaksanakan dalam
pembelajaran ini?
Untuk mengatasi kegiatan yang belum dilaksanakan, maka kami selaku siswa mengikuti aturan
dan petunjuk panitia penyelenggara PPG untuk melaksanakan kegiatan sesuai wakktu yang telah
ditentukan seperti pelaksanaan Peerteaching, ujian komprehensif dan PPL
4. Upaya yang akan dilakukan untuk keberlanjutan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam
pembelajaran ini?
Setelah melakukan pembelajaran, banyak hal yang bisa diambil dan dilakukan disekolah sebagai
bentuk tindak lanjut dari hasil pembelajaran, diantaranya:
1. Menggunakan metode pembelajaran inovatif, tidak selalu menggunakan metode ceramah.
Metode lain yang bisa digunakan adalah PBL dan PjBL
2. Menggunaka bahan ajar dan media yang menarik
LEMBAR OBSERVASI

WAWANCARA
No. Nama Kalungguhan Pertanyaan Jawaban
1 Septian R. Subagja Guru Bahasa Sunda Naon anu nyababkeun Sabab tulisan aksara
SMKN 2 Leles siswa can mampuh kana Sunda mah jarang pisan
maca jeung nulis aksara dipaké dina kahirupan
Sunda sapopoé
Naon solusi anu cocog Solusina kudu
sangkan siswa bisa dibiasakeun maca jeung
lancar jeung nulis aksara nulis aksara Sunda ulah
Sunda ukur dina kelas hungkul
2. Nuraisyah Guru Bahasa Sunda Naon anu nyababkeun Siswa karék kenal kana
SMK Mahardika siswa can mampuh kana aksara Sunda, sabab salila
Batujajar maca jeung nulis aksara ieu ukur maca jeung nulis
Sunda aksaa latén
Naon solusi anu cocog Pangajaran aksara Sunda
sangkan siswa bisa kudu motékar, ulah ukur
lancar jeung nulis aksara dina Bor
Sunda
3. Siswa Siswa kelas X OTKP Naon anu nyababkeun Sabab pangajaran aksara
SMKN 1 Pasirkuda hidep kurang mampuh Sunda mah bentukna
dina maca jeung nulis mirip janten sok pahili
aksara Sunda
No Nama Penulis Sumber Isi
1 Hadijah Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 Menerangkan langkah-langkah
No. 8 ISSN 2354-614X penulisan agar sesuai dan rapih
seperti cara memegang pensil,
gerak tangan dan langkah-
langkah penulisan seperti
menebalkan, menyalin dan
sebagainya
2 Andi halimah Jurnal Fakultas Tarbiyah dan Menerangkan bahwa siswa yang
keguruan UIN Alauddin baru saja menulis sebagai
Makassar 2014, Vol.1 No.2 pemula, maka lebih tepat
dilakukan pembelajaran dengan
metode MMP, atau Membaca
Menulis Pemula
3 Adelia Rizqi Umami Prosiding seminar Nasional Menerangkan bahwa kegiatan
Pendidikan STKIP Kusuma Negara II membaca dan menulis harus
ISSN dibiasakan, karena dengan
2716-0157 dibiasakan maka akan terbiasa
sehingga menjadi terbiasa dan
akhirnya dapat lancar membaca
dan menulis
PENILAIAN AWANCARA DAN HASIL SURVEI
Setelah dilakukan wawancara dan literasi digital, maka ditarik hasil kesimpulan ada beberapa hal yang
harus diperhatikan untuk menjawab masalah di mana siswa kurang mampu membaca dan menulis
aksara Sunda. Salah satunya adalah metode belajar yang bisa digunakan adalah MMP dengan
memerhatikan teknik-teknik menulis dan juga perlu adanya pembiasaan membaca bagi siswa. Selain itu,
pembelajaran harus kreatif, tidak terpaku hanya pada bor dan buku saja.

Hasil survei tersebut diharapkan mampu untuk menjawab permasalahan di sekolah, yakni siswa kurag
mampu membaca dan menulis aksara Sunda. Diharapkan dengan adanya hasil survei dan wawancara
tersebut permasalahan dapat diatasi dan diselesaikan dengan cara yang benar sehingga menghasilkan
solusi yang tepat.

Tentu saja hal tersebut harus dilaksanakan di lapangan, yakni di sekolah. Sebelum pelaksanaan maka
dibuat perencanaan terlebih dahulu agar kegiatan berjalan lancar. Perencanaan tersebut tertuang dalam
bentuk RPP dengan mengandung hasil dari survei dan wawancara.
ARTEFAK HASIL BELAJAR SISWA

Media Pembelajaran

https://www.youtube.com/watch?v=e7UMHDjtnpg
LK. 1.1. Identifikasi Masalah

Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi


No.
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
1 pedagogik, 1. Siswa kelas X di SMKN 1. Siswa ngarasa
literasi, dan 1 Pasirkuda kurang aksara Sunda teu
numerasi. minat kana pati penting sabab
ngaregepkeun jeung tara dipaké dina
nginget kana materi kahirupan sapopoé
basa Sunda 2. Siswa ngan saukur
nyatet aksara sunda,
2. Siswa kelas X di SMKN teu tuluy diinget-
1 Pasirkuda teu apal inget komo deui
kana aksara Sunda nu dilatih
antukna teu bisa maca 3. Lamun
aksara Sunda ngatransliterasi,
siswa masih sok
3. Siswa kelas X di SMKN muka catetan
1 Pasirkuda teu tapis sanajan materi tos
dina maké angka diajarkeun minggu-
aksara Sunda sabab minggu kamari
loba nu mirip jeung 4. Siswa sok salah
hurup atawa pahili jeung
hurup dina make
angka

2 kesulitan belajar 1. Siswa kelas X di SMKN 1. Siswa teu bisa maca


siswa termasuk 1 Pasirkuda hésé nalika di tes
siswa nginget kana aksara kahareup
berkebutuhan sunda sabab loba 2. Siswa teu bisa
khusus dan aksara sunda anu ngatransliterasi teks
masalah mirip, tungtungna loba 3. Siswa masih kénéh
pembelajaran anu pahili kudu muka buku
(berdiferensiasi) catetan nalika dititah
di kelas 2. Lian ti aksara utama, ngatransliterasi
berdasarkan rarangkén ogé jadi hal 4. Siswa masih kénéh
pengalaman anu hésé ceuk siswa salah nulis nalika
mahasiswa saat jeung sok dititah
menjadi guru. dipopohokeun ngatransliterasi
aturannana, cara aksara sunda
makéna jeung posisi-
posisina ogé cara
makéna

3. Angka gé jadi hal anu


sok matak pahili
makéna, sok sanajan
lamun nulis angka mah
maké garis heula awal
jeung akhirna, tapi
siswa masih tetap sok
pahili jeung hurup
Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi
No.
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
4. Sabab loba nu mirip,
tungtungna siswa
ngarasa hese pikeun
nulis aksara sunda nu
bener
3 membangun 1. Hubungan siswa jeung 1. Kolot can kungsi
relasi/hubungan kolotna kurang dina diajar kana aksara
dengan siswa dan pangajaran aksara sunda
orang tua siswa. Sunda 2. Kolot teu bisa maca
2. Kolot teu maham kana jeung nulis kana
pangajaran ayeuna aksara Sunda
utamana aksara Sunda 3. Kolot teu bisa
3. Kolot kurang merhatikeun kana
merhatikeun kana proses pangajaran
kabutuh siswa dina hal siswa
pangajaran aksara
Sunda
4 pemahaman/ 1. Pembelajaran inovatif 1. Siswa ngarasa jenuh
pemanfaatan hadéna dina pangajaran sabab media anu
model-model aksara Sunda maké ngan saukur
pembelajaran média anu geus teu dilalajoanan
inovatif ahéng 2. Siswa kurang aktif
berdasarkan 2. Diajar aksara Sunda dina gerak nu
karakteristik maké média anu lain ngajadikeun rasa
materi dan siswa. ngan saukur jenuh atawa wegah
dilalajoanan, tapi bisa beuki gedé
langsung dilakukeun 3. Can aya média ahéng
ku siswa di SMKN 1 Pasirkuda
3. Aksara sunda utamana anu nyumponan
ngabutuhkeun ingetan kana ingetan
anu kuat sangkan bisa sangkan nyoko kana
maca kalawan ditalar, pangajaran aksara
numatak Sunda
ngabutuhkeun média
anu luyu
5 Materi terkait 1. Materi ngeunaan 1. Siswa can mampu
Literasi literasi jeung numerasi maca jeung nulis
numerasi, masih jadi PR pikeun maké aksara sunda,
Advanced diajarkeun ka siswa dina bisana kudu
material, kelas X SMKN 1 bari muka buku nu
miskonsepsi, Pasirkuda utamana matak kurang ideal
HOTS. dina pangajaran aksara lamun nilik kana
Sunda waktu
2. Méré soal ngeunaan 2. Nyangbung jeung
aksara Sunda masih pasu’alan nu luhur,
kénéh lots. Can bisa hal éta nu matak
ngahontal nepi ka soal siswa masih can bisa
anu HOTS ngajawab sola LOTS,
3. Loba hal anu matak numatak can bisa
miskonsepsi dina ngahontal tur méré
pangajaran aksara soal anu sipatna
Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi
No.
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
Sunda diantarana cara HOTS
ngagunakeun 3. Siswa sok salah dina
rarangkén jeung bentuk maham
hurup ngagunakeun
rarangkén aksara
Sunda nu
ngajadikeun can
lancar ngagunakeun
aksara sunda boh
maca ogé boh
nulisna
6 pemanfaatan 1. Teknologi jeung inovasi 1. Média di SMKN 1
teknologi/inovasi dina aksara sunda Pasirkuda can aya
dalam masih can loba di nu bisa digunakeun
pembelajaran. SMKN 1 Pasirkuda pikeun nyomponan
2. Siswa SMKN 1 téknologi pangajaran
Pasirkuda can pati aksara Sunda
paham kana téknologi 2. Média téknologi
3. Inovasi can tangtu bisa pikeun pangajaran
ditarima di lingkungan aksara Sunda can
SMKN 1 Pasirkuda tangtu bisa ditarima
ku siswa, sabab
masih loba siswa anu
can pati paham kana
téknologi nu
langkung rumit
3. Inovasi anyar, can
tangtu bisa ditarima
di lingkungan sakola,
sabab ku du
merhatikeun
kumaha kamampu
sakola jeung
kamampu siswana
7
NAMA : SANDI SETIAWAN
No. UKG : 201901032249
BIDANG STUDI : BAHASA SUNDA
ASAL SEKOLAH : SMKN 1 PASIRKUDA

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab


No. Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi masalah
1 Kurangnya minat Hasil Wawancara: 1. Waktu yang singkat menjadi salah satu
siswa dalam Hasil dari wawancara dengan rekan masalah dalam pembelajaran aksara Sunda
pembelajaran aksara sesama pengajar bahasa Sunda, karena harus mengingat banyak aksara
terdapat beberapa kesimpulan atas dengan bentuk yang mirip
Sunda di kelas X
kurangnya minat siswa dalam 2. Diperlukan LKPD yang menarik dan bersifat
SMKN 1 Pasirkuda kontinyu dalam pembelajaran aksara
pembelajaran aksara Sunda, yakni;
Sunda
1.Siswa tidak bisa mengingat setiap 3. Banyaknya rarangkén menambah beban
hurup aksara Sunda karena siswa dalam mengingat materi dalam
banyaknya huruf dengan bentuk yang aksara sunda, terlebih rarangkén memiliki
mirip dalam waktu yang singkat bentuk yang berbeda dengan penggunaan
posisi yang berbeda pula
2.Siswa sulit membedakan rarangkén 4. Siswa merasa kesulitan dalam
sehingga kesulitan pula dalam menggunakan angka, terlebih transliterasi
menggunakan rarangkén tersebut berupa matematis
5. Pembelajaran ketika SMP kurang maksimal
3. Siswa sering tertukar antara aksara karena guru bahasa Sunda bukan dari
huruf dan aksara angka karena pada keilmuannya
beberapa aksara angka, terdapat 6. Setelah melihat kajian literatur, ada
kemiripan dalam penulisan sehingga beberapa hal yang belum terlaksana di
siswa terkecoh SMKN 1 Pasirkuda yang menunjang faktor
4. Siswa ketika SMP tidak diajarkan membaca, yakni:
secara maksimal pembelajaran aksara a. Keadaan bacaan
Sunda karena guru bahasa Sunda b. Kebiasaan membaca
ketika SMP bukan dari lulusan bahasa c. emosi
Sunda 7. Setelah melakukan kajian literatur, ada
beberapa hal yang belum pernah diterapkan
5. Belum adanya media yang tepat di di SMKN 1 Pasirkuda yang bisa saja hal
lingkungan sekolah yang belum maju tersebut menunjang pembelajaran dalam
dalam penggunaan media internet menulis, yakni berupa kegiatan menarik
penulisan seperti kuis, meniru kata dan
HASIL KAJIAN LITERATUR: permainan kartu, apabila telah meningkat
1. Menurut jurnal yang dibuat oleh dalam menulis, maka bisa berlajut dengan
Irdawati, Yunidar dan Darmawan penulisan diary seperti yang disebutkan
dari FKIP Universitas Tadulako, dalam
faktor yang mempengaruhi
membaca antara lain; Tingkat
intelejensia, kemampuan
berbahasa, sikap dan minat,
keadaan bacaan, kebiasaan
membaca, pengetahuan tentang
cara baca, latar belakang sosial
ekonomi dan budaya, emosi. Juga
dikatakan bahwa untuk
meningkatkan minat baca, harus
dibiasakan untuk selalu membaca
2. Menurut jurnal yang ditulis oleh
Gusti Yarmi dari UNJ (2017)
bahwa pembelajaran menulis
dapat berupa beberapa kegiatan
yang menarik diantaranya;
bermain dengan bahasa dan
tulisa, kuis, meniru model,
menyelenggarakan mading,
menulis abjad, menulis diary,
menulis hobby
2 Kurangnya motivasi Hasil wawancara: 1. Motivasi siswa yang kurang dalam
siswa dalam Hasil dari wawancara dengan rekan pembelajaran carita Pantun apabila melihat
sesama pengajar bahasa Sunda, pada hasil literatur adalah siswa belum
pembelajaran carita mengetahui tujuan atau goal dalamm
terdapat beberapa kesimpulan atas
pantun kurangnya motivasi siswa dalam mempelajari carita Pantun
pembelajaran carita pantun, yakni: 2. Bahasa berperan penting dalam motivasi
1. Siswa tidak tertarik dengan siswa untuk belajar, karena ketika siswa
bacaan carita pantun dampak disuguhkan potongan carita pantun, siswa
dari bahasa pada carita pantun merasa tidak tertarik karena bahasa yang
yang tidak mudah difahami tidak mereka mengerti
sehingga tidak termotivasi untuk 3. Siswa merasa bahwa carita pantun adalah
mempelajarinya hal yang kuno, karena kini jarang
diperlihatkan atau bahkan tidak pernah
2. Siswa belum mengetahui carita 4. Guru belum mampu menyajikan
pantun dan terlihat tidak ingin
pembelajaran carita pantun dengan lebih
tahu, karena kegiatan mantun menarik dan diterima oleh siswa
sudah jarang di era saat ini 5. Belum ada media pembelajaran pada bab
3. Guru belum mampu membuat carita pantun sehingga bab tersebut
media atau pun metode menjadi lebih menarik bagi siswa
pembelajaran yang menarik
dalam pembelajaran pantun

HASIL LITERATUR:
Dalam jurnal yang dibuat oleh Amna
Emda dari Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Ar-Rainy Banda Aceh
(2017) disebutkan bahwa motivasi
belajar merupakan sesuatu keadaan
yang terdapat pada diri seseorang
individu dimana ada suatu dorongan
untuk melakukan sesuatu guna
mencapai tujuan.

3 Sulitnya penerapan HASIL WAWANCARA: 1. Pemahaman teknologi belum menyeluruh


TIK tingkat lanjut 1. Beberapa guru belum mampu dan dapat dikuasai oleh guru selaku
menggunakan TIK dalam pendidik
dalam pembelajaran 2. Fasilitas sekolah sangat berpengaruh
pembelajaran terutama guru
bahasa Sunda di yang berusia lanjut terhadap penggunaaan teknologi dalam
SMKN 1 Pasirkuda 2. Media pembelajaran berbasis TIK pembelajaran
sangat minim di sekolah 3. Guru harus meng-up grade skill dalam
3. Siswa belum mampu bidang teknologi yang bisa diterapkan
menggunakan teknologi tingkat dalam bidang pendidikan
lanjut (Keyboard aksara Sunda, 4. Siswa harus dibiasakan dengan teknologi
bacaan melalui media barcode) sederhana dalam pembelajaran yang bisa
karena terkendala fasilitas dan diakses oleh semua siswa agar siswa lebih
kemampuan mudah memahami materi sesuai yang
dituangkan dalam jurnal
Hasil Literatur:
Menurut jurnal yang dibuat oleh Unik
dan Niar dari Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta peran teknologi
pada pembelajaran adalah
memfasiltasi terbentuknya hubungan
secara kolaboratif dan membangun
makna dan konteks yang lebih mudah
difahami
4 Siswa merasa Hasil Wawancara: 1. Penggunaan di masyarakat akan sistem
kesulitan dalam 1. Dalam materi pembelajaran siswa bilangan bahasa Sunda sudah jarang
pembelajaran materi kesulitan dalam mencari dipakai
padanan kata 2. Siswa masih merasa asing dalam
terjemahan 2. Kesulitan dalam membédakan penyebutan sistem ukur dan bilangan
penulisan É, E, dan EU
dalam bahasa Sunda dampak dari
3. Penyebutan untuk ukuran
matematis dalam bahasa Sunda
kurangnya penggunaan di masyarakat
jarang diketahui oleh siswa 3. Belum adanya media pembelajaran dan
4. Penggunaan numerasi dalam LKPD yang menarik sehingga siswa
bahasa Sunda jarang digunakan bisa lebih mengingat bilangan dalam
dalam kehidupan sehari-hari bahasa Sunda dan mudah untuk
5. Siswa merasa bingung kapan menrjemahkannya
penggunaan penyebutan bilangan 4. Guru perlu pembiasaan penggunaan
dalam bahasa Sunda
bahasa Sunda dalam hal numerasi
dalam kehidupan sehari-hari
Hasil Literasi: khususnya di dalam kelas
Menurut jurnal yang dibuat oleh Arif
dkk (2021) dari Universitas Mataram
berdasarkan hasil observasi dapat
diketahui bahwa salah satu tahapan
penting dalam pembelajaran literasi
dan numerasi yang inklusif adalah
tahapan pra pembelajaran. Hal-hal
yang perlu dipersiapkan sebelum
pembelajaran antara lain media
pembelajaran dan lermbar kerja
peserta didik.
5 Komunikasi antara Hasil Wawancara: 1. Siswa kurang dekat dengan orang tuanya
orang tua dan anak 1. Banyak orang tua yang masih terlebih dalah hal pembelajaran
menganggap bahwa pendidikan 2. Motivasi siswa dalam belajar bisa menurun
atau pun orang tua atau bahkan hilang
bukan hal yang terlalu penting
dan guru kurang 2. Orang tua lebih memrioritaskan 3. Pembelajaran bahasa Sunda berbasis
maksimal dalam hal anak untuk bekerja walau anak keluarga tidak bisa terlaksana disebabkan
pembelajaran tersebut sedang melaksanakan orang tua yang kurang mendukung akan
sekolah pembelajaran siswa
3. Orang tua siswa membiarkan 4. Guru harus memanfaatkan pertemuan
anaknya yang léha-léha dalam dengan orang tua siswa ketika adanya
belajar pertemuan yang jarang dan singkat
4. Orang tua merupakan peran
penting dalam pembelajaran
bahasa Sunda karena
pembendaharaan bahasa Sunda
cenderung lebih banyak
5. Guru kurang berkomunikasi
dengan orang tua siswa atau
bahkan sulit karena waktu yang
sempit
6. Jarang dilakukan home visit
kepada siswa
7. Orang tua siswa tidak
menyempatkan waktu untuk hadir
saat pembagian rapot
8. Guru tidak bisa berkomunikasi
jarak jauh dengan orang tua
karena rata-rata tidak memiliki
dan tidak bisa menggunakan
handphone

Hasil Literasi:
Dalam jurnal yang dibuat oleh Sitti
‘Abidah dari Universitas Negeri Medan
(2020) mengatakan bahwa orang tua
merupakan wadah pendidikan yang
sangat besar pengaruhnya dalam
perkembangan motivasi belajar anak.
Oleh karena itu pendidikan anak tidak
dapat dipisahkan dari orang tuanya.
6
7
NAMA : SANDI SETIAWAN
KELAS : 002
No. UKG : 201903012249
BIDANG : BAHASA SUNDA
ASAL : SMK NEGERI 1 PASIRKUDA

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

Hasil eksplorasi Akar penyebab Analisis akar


No.
penyebab masalah masalah penyebab masalah
1 1.Siswa tidak bisa mengingat Akar penyebab masalah dari Akibat dari kurangnya
setiap hurup aksara Sunda sulitnya pembelajaran penerapan dan minimnya
karena banyaknya huruf aksara Sunda baik dalam pembelajaran aksara
dengan bentuk yang mirip hal membaca ataupun sunda pada jenjang
dalam waktu yang singkat menulis adalah; siswa tidak sebelumnya menyebabkan
dibiasakan untuk siswa kesulitan dalam
2.Siswa sulit membedakan menggunakan aksara Sunda penguasaan baca tulis
rarangkén sehingga kesulitan karena keterbatasan media aksara sunda, ditambah
pula dalam menggunakan pembelajaran, terlebih dengan media
rarangkén tersebut aksara Sunda tidak pembelajaran yang minim
diajarkan secara maksimal sehingga siswa belum bisa
3. Siswa sering tertukar antara
dari jenjang pendidikan menyerap materi dengan
aksara huruf dan aksara angka
sebelumnya baik, dibuktikan dengan
karena pada beberapa aksara
masih rendahnya yang bisa
angka, terdapat kemiripan
menguasai baca tulis
dalam penulisan sehingga
aksara Sunda
siswa terkecoh
4. Siswa ketika SMP tidak
diajarkan secara maksimal
pembelajaran aksara Sunda
karena guru bahasa Sunda
ketika SMP bukan dari lulusan
bahasa Sunda

5. Belum adanya media yang


tepat di lingkungan sekolah
yang belum maju dalam
penggunaan media internet

2 1. Siswa tidak tertarik Akar penyebab masalah dari Akibat siswa yang tidak
dengan bacaan carita kurang minatnya siswa termotivasi pembelajaran
pantun dampak dari terhadap pembelajaran carita pantun siswa
bahasa pada carita pantun adalah; bahasa yang cenderung pasif dalam
pantun yang tidak mudah terdapat pada cerita pantun pembelajarannya dan
difahami sehingga tidak terlalu sulit dimengerti terlihat tidak peduli akan
termotivasi untuk sehingga siswa merasa materi yang disampaikan
mempelajarinya jenuh, terlebih pembelajaran karena merasa bahwa
2. Siswa belum mengetahui pada materi bab pantun pembelajaran carita pantun
carita pantun dan terlihat guru belum menemukan terlalu kuno. Hal ini
tidak ingin tahu, karena media yang baik dalam menjadikan penyebab
kegiatan mantun sudah penyampaian materi masalah adalah bagaimana
jarang di era saat ini bahasanya bahan ajar yang lebih
maksimal dalam menarik
3. Guru belum mampu
minat siswa agar lebih
membuat media atau pun
termotivasi mempelajari
metode pembelajaran yang
certia pantun terlepas dari
menarik dalam
bahasa pantun yang
pembelajaran pantun
disebut kuno.
3 1. Beberapa guru belum Masalah penggunaan TIK Akibat kurangnya
mampu menggunakan TIK pada pembelajaran bahasa kemampuan siswa dalam
dalam pembelajaran Sunda dikarenakan siswa mengiperasikan TIK
terutama guru yang belum menguasai TIK tingkat lanjut siswa
berusia lanjut tingkat lanjut, sehingga merasa kebingungan dan
2. Media pembelajaran beberapa media menambah beban belajar
berbasis TIK sangat minim pembelajaran yang karena kurangnya
di sekolah menggunakan media TIK pemahaman dalam
3. Siswa belum mampu siswa merasa kesulitan dan mengoperasikan TIK dalam
menggunakan teknologi menjadi tambah pusing pembelajaran bahasa
tingkat lanjut (Keyboard Sunda
aksara Sunda, bacaan
melalui media barcode)
karena terkendala fasilitas
dan kemampuan
4 1. Dalam materi Sulitnya penerjemahan Akibat dari kurangnya
pembelajaran siswa dalam bidang numerasi penggunaan sistem
kesulitan dalam mencari dikarenakan sistem numerasi di kehidupan
padanan kata numerasi bahasa Sunda sehari-hari siswa banyak
2. Penyebutan untuk ukuran yang sudah jarang yang kebingungan sehingga
matematis dalam bahasa digunakan di masyarakat pembelajaran
Sunda jarang diketahui sehingga siswa merasa asing penerjemahan khususnya
oleh siswa dan kebingungan dalam dalam hal numerasi
3. Penggunaan numerasi menerjemahkan bahasa menjadi terhambat dan
dalam bahasa Sunda Sunda ke bahasa yang lain. apabila siswa merasa
jarang digunakan dalam bingung, siswa cenderung
kehidupan sehari-hari diam dan tidak melakukan
4. Siswa merasa bingung pencarian lebih lanjut baik
kapan penggunaan melalui media internet
penyebutan bilangan terlebih media kamus
dalam bahasa Sunda karena rendahnya tingkat
literasi membaca di SMKN
1 Pasirkuda. Haltersebut
dikarenakan siswa merasa
karena sudah jarang
digunakan, maka hal
tersebut menjadi kurang
penting untuk diketahui.
Maka dari itu perlunya
pembiasaan dalam
kehidupan sehari-hari
khususnya di lingkungan
sekolah terlebih dahulu
5 1. Banyak orang tua yang Orangtua kurang Pembelajaran bahasa
masih menganggap bahwa mendukung dalam Sunda sangat erat
pendidikan bukan hal yang pembelajaran bahasa Sunda kaitannya dengan orang
terlalu penting karena beberapa hal tua di rumah, karena orang
2. Orang tua lebih diantaranya adalah tua cenderung lebih
memrioritaskan anak untuk kesibukan bekerja dan juga banyak pembendaharaan
bekerja walau anak tersebut orang tua tidak terlalu bahasa Sunda. Namun,
sedang melaksanakan menekankan pembelajaran orang tua yang sibuk
sekolah bahasa Sunda karena sehingga pembelajaran
3. Orang tua siswa menganggap bahasa Sunda bahasa Sunda di rumah
membiarkan anaknya yang sudah dikuasai dan tidak tidak berjalan dan orang
léha-léha dalam belajar perlu dipelajari lagi tua siswa menganggap
4. Orang tua merupakan bahwa siswa sudah
peran penting dalam mampu menguasai bahasa
pembelajaran bahasa Sunda sehingga tidak
Sunda karena perlu dipelajari lagi
pembendaharaan bahasa cenderung lebih
Sunda cenderung lebih mendukung bahasa asing
banyak yang dianggap lebih
modern
NAMA : SANDI SETIAWAN
KELAS : 002
BIDANG : BAHASA SUNDA
No. UKG : 201903012249

LK. 1.4 Masalah terpilih yang akan diselesaikan

Masalah terpilih yang akan


No. Akar Penyebab masalah
diselesaikan
1 Siswa teu bisa tulis aksara Sunda
Siswa kelas X SMKN 1 Pasirkuda teu luyu jeung palanggerannana alatan
bisa nulis aksara Sunda kalawan nalika SMP pangajaran aksara
bener luyu kana aturan Sunda teu diajarkeun kalawan
daria, katambah lobana aksara
Sunda anu sarua nu ngajadikeun
siswa sok pahili nu antukna salah
tulis boh aksarana bo rarangkénna.
Tarékah nu bisa dilakonan nyaéta
kudu dibiasakeun nulis aksara
Sunda ku cara nu ngirut, salah
sahijina méré pancén nulis dina
LKPD nu matak pikatajieun siswa,
sabab salila ieu pangajaran
aksarasunda ukur ngotok-ngowo
dina buku tulis atawa buku pakét.
2 Siswa kelas X SMKN 1 Pasirkuda can Siswa can bisa maca aksara Sunda,
bisa maca aksara Sunda kalawan sabab loba aksara Sunda anu
lancar bentukna mirip, kawuwuh ayana
rarangkaén nu dirasa hésé ceuk
siswa, boh dina cara
ngagunakeunnana boh cara
neundeunna. Tarékah anu bisa
dilakonan salah sahijina nyaéta
kudu dibiasakeun maca aksara
Sunda minimal di lingkungan sakola
nu bisa dibaca unggal siswa aya di
sakola, contona nulis ngaran-
ngaran kelas ku aksara Sunda,
nulisan tempat siga perpustakaan,
jamban, ruang guru jeung sajabana
maké aksara ngalagena
SANDI SETIAWAN
BAHASA SUNDA/ 002 C
201901032249
SMKN 1 PASIRKUDA

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi


Masalah terpilih
No
yang akan Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
.
diselesaikan
1 Kurangna kamampuh Lobana aksara Sunda anu Nyutat tina jurnal yasana Hadijah ti Universitas Dina hasil literasi digital anu nyebuteun
siswa pikeun nulis siga sarua bentukna Tadulako (Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 babaraha metode diajar tangtu moal
aksara Sunda kalawan ngajadikeun siswa sok No. 8 ISSN 2354-614X) anu di upload dina situs diterapkeun kabéh sabab siswa SMK geus
bener luyu kana pahili nu antukna salah www.media.neliti.com aya sababaraha metode teu kudu diajar nyekel patlot ogé diajar
palanggerannana di tulis boh aksarana boh anu bisa dilakukeun pikeun diajar tulis,
gerak leungeun, tapi bisa langsung ka
kelas X SMKN 1 rarangkénna. Ogé kahéngkér nyaéta;
Pasirkuda guru dina ngajarkeunnana 1. Latihan nyekel patlot
léngkah tilu, opat, lima jeung genep,
sabab salila ieu pangajaran 2. Latihan ngagerakeun leungeun ditambah metode MMP anu luyu jeung
aksara Sunda ukur ngotok- 3. Ngandelan tulisan aksara nu ukur kaayan siswa di SMKN 1 Pasirkuda.
ngowo dina buku tulis kelemeng Lamun diadumaniskeun jeung hasil
atawa buku pakét tur 4. Latihan ngahijikeun titik-titik anu wawancara anu nyebutkeun guru ulah
dicontoannana ukur tina ngabentuk aksara ngotok-ngowo dina bor jeung siswa nyalin
bor. 5. Latihan neuteup jeung dina buku tulis kawuwuh kudu aya
6. Latihan nyalin bahan pangajaran anu ngirut, hal anu
Nyutat tina Jurnal yasana Andi halimah ti kairong ku sim kuring pikeun solusi ieu
Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin
masalah téh nyaéta nyieun LKPD anu
Makassar 2014, Vol.1 No.2, Metode
pembelajaran pikeun pemula nyaéta make eusina hal nu disebutkeun dina jurnal,
metode MMP (Membaca Menulis Pemula). nyaéta; ngandelan, nyambungkeun titik
jeung nyalin, ari dina LKPD na nyaéta
Ari hasil wawancara jeung babaturan, metode MMP nu diantarana Metode éja,
nyindekkeun sababaraha pasualan dina suku kata sareng metode kata. Anapon
pangajaran nulis aksara Sunda, nyaéta: nulis aksara Sunda ngaliwatan digital, ku
1. Siswa teu merhatikeun bébédaan antara sim kuring teu diungelkeun sabab siswa
hiji aksara jeung aksara nu séjén di SMKN 1 Pasirkuda tu sakabéhna
utamana anu mirip siga PA, MA jeung miboga HP, atawa HP na teu ngarojong
GA
kana aplikasi aksara Sunda nu matak
2. Siswa hésé nerapkeun rarangkén nu
luyu jeung palanggerannana, diantarana kurang luyu pikeun dijieun media
nulis rarangkén ukurannana sarua pangajaran.
jeung aksara utama
3. Guru ulah ngotok-ngowo méré conto
ukur maké bor, siswa ngerjakeun ukur
dina buku tulis
4. Kudu ayana bahan ajar anu ngirut
pikeun siswa latihan nulis
2 Kurangna Kurangna kamampuh Nyutat tina prosiding seminar Nasional Anu kairong ku sim kuring pikeun
kamampuh siswa maca tangtu aya pakuat- Pendidikan STKIP Kusuma Negara II ISSN mérésan masalah sabada literasi digital
pikeun maca aksara kait jeung kurangna 2716-0157 yasana Adelia Rizqi Umami jrr anu jeung wawancara nu kahiji nyaéta kudu
Sunda kalawan kamampuh nulis anu diupload dina jurnal.stkipkusumanegara.ac.id, aya pembiasaan ti barudak, sabab ceuk
nétélakeun numutkeun Ivan Pahlov, métode
lancar di kelas X nyebutkeun yén siswa sok dina jurnal, ari budak geus terbiasa mah
pembiasaan mangrupakeun hiji réflék anyar
SMKN 1 Pasirkuda pahili dina nangtukeun nu bisa dibentuk ku cara ngadatangkeun bakal jadi kebiasaan ari maksud
aksara, kawuwuh salila stimulus atawa rangsangan saacan datangna kebiasaan dina ieu masalah mah siswa
ieu can aya média anu éta réflék. Nu matak dina metode pembiasaan jadi biasa maca aksara Sunda nu
ngarojong kana luyu jeung tujuan ogé standar nu dipiharep. antukna bakal jadi norowélang dina
pangajaran aksara Sunda Ogé ceuk Qordi Azizy nétélakeun yén macana. Ngan, luyu jeung hasil
anu sipatna bisa pembiasaan téh hiji kagiatan anu kudu wawancara, yén euweuh hal anu nunjang
ditingali/dibaca unggal dipaksakeun, ku cara lalaunan mah kadituna pikeun bacaan siswa nu matak siswa jadi
siswa di/ka sakola, lain baris jadi kabiasaan. hésé mampuh atawa hésé lancar dina
ngan saukur maca aksara Sunda. Numatak dina
Nyutat tina Jurnal yasana Andi halimah ti
ditingali/dibaca nalika implengan sim kuring pikeun mérésan ieu
Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin
dina pangajaran basa Makassar 2014, Vol.1 No.2, Metode masalah téh nyaéta ku ngayakeun média
Sunda hungkul pembelajaran pikeun pemula nyaéta make baca aksara Sunda anu bisa dibaca
metode MMP (Membaca Menulis Pemula). unggal poé di sakola, lain ngan saukur
dina pangajaran basa Sunda hungkul.
Ari hasil wawancara jeung babaturan sasama Conto tarékahna nyaéta méré ngaran
guru ogé ka siswa, nyindekkeun sababaraha unggal rohangan atawa unggal kelas di
pasualan dina pangajaran nulis aksara Sunda, sakola maké aksara Sunda kayaning
nyaéta: Perpustakaan, Rohangan Guru, Toilét
1. Siswa hésé nginget bentuk aksara jeung sajabana pikeun proyék, ari pikeun
Sunda sabab loba nu mirip
di kelasna mah bisa nyieun bahan bacaan
2. Iwal ti hésé nginget bentuk aksara,
siswa ogé hésé nginget bentuk jeung tingkat dasar siga buku Bacalah pikeun
fungsi rarangkén diajar hurup Latén atawa Iqra pikeun
3. Siswa hésé lancar maca aksara Sunda diajar hurup Arab, ieu patula-tali dina
sabab teu dibiasakeun siga maca aksara ngalarapkeun metode MMP nu tadi téa
latén atawa maca aksara arab diantarana metode bunyi, metode suku
4. Euweuh hal anu nunjang pikeun jadi kata jeung metode kata. Ogé sim kuring
bahan bacaan barudak anu maké kairong pikeun nyieun média pangajaran
aksara Sunda utamana bacaan tingkat aksara Sunda mangrupa puzzle tina urut
dasar, jadi guru kudu motékar dina botol cai pikeun mérésan masalah siswa
ngolah média ajar pikeun bacaeun
anu sok poho kana bentuk aksara sunda
siswa nu teu matak seunggah
5. Aksara Sunda kudu dipaké dina nu antukna hésé lancar kana maca
kahirupan sapopoéna, nu matak kudu aksara Sunda.
diayakeun bacaan aksara Sunda anu
bisa dibaca ku siswa
LK. 2.2 Menentukan Solusi

Eksplorasi alternatif
No. Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
solusi
1 Dumasar kana hasil Dumasar kana kajian Kalawan maké modél PjBL di kelas Anapon analisis alternatif solusina nyaéta:
wawancara jeung kajian literatur, wawancara jeung nalika prakprakan ngajar, baris 1. Guru nyiapkeun bahan ajar anu luyu jeung
literasi, aya sababaraha diskusi sasama guru, solusi ngabalukarkeun: kaayaan siswa boh psikologisna boh
1. Guru leuwih percaya diri dina
alternatif solusi anu relevan pikeun sosiologisna
ngokolakeun pangajaran
diantawisna: méréskeun masalah 2. Guru leuwih motékar dina ngokolakeun
2. Boh guruna boh siswana bisa
1. Nyusun lembar latihan ngeunaan kamampuh siswa leuwih motékar dina pangajaran pangajaran
pikeun siswa diajar dina nulis téh nyaéta:maké aksara Sunda 3. Ngahudang daya nalar siswa
nulis aksara Sunda nu modél PjBL binarung média 3. Pangajaran baris museur ka 4. Modél PjBL miboga kaonjoyan nyaéta dina
luyu jeung aturan ajar berbasis ICT siswa pangajaran baris museur ka siswa nu matak
2. Maké modél MMP dina diwuwuhan ku lembar 4. Pangajaran nulis aksara Sunda guru bakal leuwih nyaho kana kamampu ti
nyusun lembar latihan latihan nu maké modél baris kahontal kalawan maksimal unggal siswa. Ari kahéngkérannana loba
3. Maké média ajar nu MMP diluyukeun jeung siswa anu ngarasa seunggah dina migawé
Interaktive kaayaan siswa di SMKN 1 proyék nu bisa ngajadikeun waktu diajar
4. Maké modél PjBL dina Pasirkuda kapiceun
prakprakan ngajar
Kalawan maké média ajar berbasis ICT Anapon analisis alternatif solusina nyaéta:
dina pangajaran aksara Sunda 1. Guru kudu leuwih maksimal maké
kamampuh nulis, baris pamarekan TPACK
ngabalukarkeun: 2. Guru kudu ngamanfaatkeun pakakas
1. Kamampuh siswa dina widang téknologi nu aya di sakola
téknologi baris ngaronjat 3. Kaonjoyan dina maké média ICT siswa
2. Siswa ngarasa hégar sabab teu
ngarasa hégar tur leuwih kairut sabab patula-
ukur ngotok-ngowo dina média
kertas atawa buku
tali jeung téknologi modern nu bisa
3. Siswa jadi nyaho yén aksara ngahudang motivasi diajar, ari
Sunda ogé bisa diketik, lain ngan kahéngkérannana masih kénéh aya siswa anu
saukur ditulis manual maké nganggap yén téknologi téh hal nu matak
leungeun pikasieuneun sabab hésé

Kalawan diayakeunnana lembar Anapon analisis alternatif solusina nyaéta:


latihan maké modél MMP, baris
ngabalukarkeun:
1. Siswa leuwih ditungtun dina nulis aksara
1. Siswa leuwih kaasah dina nulis Sunda ti tingkatan handap
aksara sunda nu luyu jeung 2. Guru bisa ngontrol siswa leuwih babari ku
aturan ayana lembar latihan
2. Siswa bisa nulis aksara Sunda 3. Kaonjoyan ieu lembar latihan téh nyaéta
kalawan rapih siswa baris diajar nulis ti mimiti pisan nu
tangtuna luyu jeung kamampuh siswa nu
kaasup kana pemula. Ari kahéngkérannana
nyaéta merlukeun waktu nu lila pikeun siswa
ngalengkepan éta média ajar
2 Dumasar kana hasil Dumasar kana kajian Kalawan maké modél PjBL di kelas Anapon analisis alternatif solusina nyaéta:
wawancara jeung kajian literatur, wawancara jeung nalika prakprakan ngajar, baris 1. Guru nyiapkeun bahan ajar anu luyu jeung
literatur, aya sababaraha diskusi sasama guru, solusi ngabalukarkeun: kaayaan siswa boh psikologisna boh sosiologisna
1. Guru leuwih percaya diri dina 2. Guru leuwih motékar dina ngokolakeun
alternatif solusi pikeun anu relevan pikeun
ngokolakeun pangajaran pangajaran
mérésan masalah dina méréskeun masalah 2. Boh guruna boh siswana bisa 3. Ngahudang daya nalar siswa
pangajaran aksara Sunda ngeunaan kamampuh siswa leuwih motékar dina pangajaran 4. Modél PjBL miboga kaonjoyan nyaéta dina
kamampuh maca, nyaéta: dina maca téh nyaéta: maké aksara Sunda pangajaran baris museur ka siswa nu matak guru
1. Maké modél PjBL dina modél PjBL dina ngajarkeun 3. Pangajaran baris museur ka bakal leuwih nyaho kana kamampu ti unggal
prakprakan ngajar maca aksara Sunda siswa siswa. Ari kahéngkérannana loba siswa anu
2. Guru nyieun média dibarung ku média 4. Pangajaran maca aksara Sunda ngarasa seunggah dina migawé proyék nu bisa
ajar anu motékar pangajaran nu motékar baris kahontal kalawan maksimal ngajadikeun waktu diajar kapiceun
jeung inovatif pikeun tuluy siswa diajak nyieun
nunjang pangajaran média baca aksara Sunda Kalawan maké média nu motékar, Anapon analisis alternatif solusina nyaéta:
baris ngabalukarkeun: 1. Guru kudu nyieun bahan ajar anu motékar nu
aksara Sunda pikeun dibiasakeun dina 1. Siswa leuwih kalatih bisa nyieun kelas jadi leuwih hirup
3. Siswa diajak nyieun kahirupan sapopoé ingetannana kana bentuk unggal 2. Guru kudu mastikeun yén siswa kabéhannana
tulisan aksara Sunda utamana di lingkungan aksara Sunda maké kana éta média ajar jeung ngarti kana
nu bisa dijadikeun sakola ku maca aksara 2. Siswa leuwih nyangkem kana cara makéna
média baca aksara Sunda bentuk aksara Sunda 3. Siswa bakal leuwih aktif boh daya pikirna boh
Sunda di sakola nu 3. Suasana kelas leuwih hirup gerak awakna ku ieu média ajar
bisa dibaca lain ukur sabab ku ayana média nu 4. Média ajar nu diancokeun pikeun pangajaran
dina pangajaran basa motékar maca aksara Sunda téh nyaéta
“NGARANDAKAH”. Kaonjoyannana nyaéta siswa
Sunda
baris aktif dina pangajaran aksara Sunda, ari
4. Kudu aya pembiasaan kahéngkérannana nyaéta perlu waktu pikeun
maca aksara Sunda ngajelaskeun kumaha cara maké ieu média ajar

Kalawan siswa diajak nyieun tulisan Anapon analisis alternatif sousina nyaéta:
aksara Sunda pikeun média baca, 1. Pangajaran baris museur ka siswa
baris ngabalukarkeun: 2. Guru kudu maksimal dina ngalarapkeun TPACK
1. Kamotékaran siswa baris pikeun nungtun siswa nyieun média baca
kahudang 3. Kaonjoyan ieu solusi téh nyaéta siswa baris
2. Siswa ngarasa hégar sabab kahudang kamotékarananna, ogé bisa
média ajar bisa tina bahan kahudang sikep gawé barengna pikeun diajar
dumasar kana kamotékaran maca aksara Sunda, ogé hasil dina ieu proyék
siswa téh bisa dijieun média baca siswa di sakola. Ari
3. Guru leuwih deukeut jeung kahéngkéranana nyaéta merlukeun waktu nu
mikanyaho kamampuh unggal loba pikeun nyieun ieu projek
siswa

Kalawan ayana pembiasaan maca Anapon analisis alternatif solusina nyaéta:


aksara Sunda, baris ngabalukarkeun: 1. Média baca aksara Sunda kudu aya unggal
1. Siswa jadi terbiasa maca aksara tempat di sakola
Sunda 2. Guru kudu mastikeun siswa maca aksara
2. Siswa jadi leuwih lancar maca Sunda unggal ka sakola
aksara Sunda 3. Kaonjoyan ieu solusi téh nyaéta siswa bakal
3. Ngaronjatkeun rasa reueus terbiasa maca aksara Sunda nu bakal ngalatih
mibanda aksara Sunda kamampuh macana
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMKN 1 Pasirkuda Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Aksara Sunda Alokasi Waktu : 4JP (4x45menit)
A. Kompetensi Inti/KI
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
10.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk 3.1 Mengidentifikasi bentuk Aksara Sunda
dan tipe Aksara Sunda sesuai dengan kaidah- 3.2 Menulis bentuk dasar aksara Sunda baik
kaidahnya huruf ataupun angka
3.3. Menulis rarangkén aksara Sunda
3.4. Menulis kosakata dalam aksara Sunda
3.5. Menulis kalimat sederhana dalam aksara
Sunda
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi aksara Sunda dengan pendekatan saintific berbasis
TPACK dan penjekatan Project Based Learning (PjBL) peserta didik diharapkan mampu:
1. Mengidéntifikasi bentuk aksara Sunda
2. Menulis bentuk dasar aksara Sunda baik huruf ataupun angka
3. Menulis rarangkén aksara Sunda
4. Menulis kosakata dalam aksara Sunda
5. Menulis kalimat sederhana dalam aksara Sunda
E. MODEL, PENDEKATAN dan METODE
D. PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
PEMBELAJARAN
1. Religius Model : Project Based Learning
2. Nasionalis Pendekatan : Saintific berbasis TPACK
3. Mandiri Téknik : Pemberian Tugas Kelompok
4. Gotong Royong dan Diskusi
5. Integritas
E. MEDIA, BAHAN DAN ALAT PEMBELAJARAN
Media: Bahan: Alat Pembelajaran:
1. Video Pengenalan 1. Lembar Latihan 1. Laptop
2. Lembar Kerja Peserta Didik 2. Proyektor
Aksara Sunda
3. Speaker
2. Font Sunda V Unpad 4. Karton
5. Spidol
F. BAHAN AJAR
GURU: SISWA:
1. Darsa, U.A. (2006). Aksara Sunda 1. Rancagé diajar basa Sunda
Kaganga dan Sistem Tata Tulisnya. 2. Danadibrata, R.A. 2006. Kamus Basa
Bandung: Walatra. Sunda. Bandung: Kiblat.
2. Mulyanto. (2012). Jurus Praktis 3. LKPD
Baca-Tulis Aksara Sunda Baku
“Kaganga”. Bandung: Kiblat.
3. Munawar, T.C. (2009). Panduan Baca
Tulis Aksara Sunda. Bandung: Yrama
Widya.
G. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Reguler: Materi Remedial: Materi Pengayaan:
1. Bentuk huruf dan 1. Bentuk huruf dan angka 1. Pendalaman kemampuan
angka aksara Sunda aksara Sunda menulis aksara Sunda melalui
2. Rarangkén 2. Rarangken media teknologi
3. Kaidah penulisan
aksara Sunda
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Alokasi
Kegiatan
Ke Waktu
1 PENDAHULUAN 10 Menit
2x45 menit Orientasi
(90menit)
 Guru dan siswa saling mengucapkan, memberi dan
menjawab salam, kemudian saling bertegur sapa,
menanyakan kabar (Kolaborasi)
 Guru mengecek kehadiran kehadiran siswa
 Guru mengajak peserta didik untuk bersyukur kepada
Tuhan YME, karena masih diberi kesehatan. (Religius)
 Siswa menyiapkan diri agar siap untuk belajar dan
bersikap disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran.
(Disiplin)
 Siswa bertanya jawab dengan guru berkaitan dengan
materi sebelumnya. (Kolaborasi, Menanya)
Apersepsi
 Untuk menggali pengetahuan dan konsepsi awal
peserta didik, guru melakukan apersepsi dengan
menggali informasi dan mengaitkan dengan materi pada
pertemuan sebelumnya; (membimbing peserta didik
dalam kesatuan persepsi untuk mengidentifikasi kaidah-
kaidah aksara Sunda)

Motivasi
 Menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik agar
mereka terampil menganalisis teks aksara Sunda serta
mengemukakan temuan, pandangan, dan pertanyaan-
pertanyaan yang ingin diajukan (Mandiri)
 Peserta didik mendapat informasi tentang
pentingnya mempelajari aksara Sunda dan manfaat yang
dapat dipetik dari pembelajaran ini dalam kehidupan
nyata sehingga mempunyai jiwa memiliki terhadap
kekayaan daerahnya (Nasionalis)
 Peserta didik juga mendapat informasi mengenai tujuan
pembelajaraan saat ini
Pemberian Acuan
 Siswa menyimak penjelasan dari tentang semua
kegiatan yang akan dilakukan dan menyimak penjelasan
kompetensi dasar, Indikator pencapaian kompetensi serta
tujuan pembelajaran dan langkah- langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan. (komunikasi)
1 KEGIATAN INTI 15
Penentuan pertanyaan mendasar
1. Siswa dan guru bersama-sama mengamati audio visual
mengenai aksara Sunda untuk men-stimulus siswa agar bisa
mengidentifikasi perbedaan bentuk aksara Sunda baik vokal,
konsonan, angka ataupun rarangkén serta kaidah penulisan
aksara Sunda
2. Guru memberikan pertanyaan dasar kepada siswa ;
 Kumaha wangun aksara Sunda
 Kumaha cara nulis wangun aksara Sunda
 Kumaha cara nulis rarangkén nu bener dina aksara Sunda?
 Kumaha nulis kekecapan dina aksara Sunda
 Kumaha nulis kalimah basajan dina aksara Sunda
1 Tahap Men-Design Rencana Projek 40
1. Pembagian kelompok dalam kelas sebelum masuk ke dalam
materi (dibagi menjadi tiga kelompok)
2. Guru membagikan alat pembelajaran berupa karton dan spidol
ke tiap-tiap kelompok
3. Guru memberikan pemahaman tentang peran dan fungsi alat
pembelajaran
4. Peserta didik secara berkelompok mengerjakan projek pada
alat pembelajaran (Gotongroyong)
1 Tahap Menyusun Jadwal 20
1. Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya mengenai
rencana dan jadwal dalam pembuatan projek agar sesuai dan
tepat waktu (Komunikasi, Gotong Royong)
2. Guru memonitoring peserta didik mengenai penyusunan jadwal
dan rencana pembuatan project agar lebih terarah
3. Guru dan siswa berdiskusi mengenai pertanyaan atau
kemungkinan kendala selama pembuatan projek (Kolaborasi,
Mengomunikasikan)
1 Penutup 5
1. Karena waktu yang tidak mencukupi guru menginstruksikan
siswa untuk dilanjutkan di luar kelas dan mempresentasikan
projeknya di pertemuan berikutnya
2. Guru mengajak peserta didik untuk berdo’a mentup
pembelajaran bahasa Sunda (Religius)
2 PENDAHULUAN 10
2x45 menit Orientasi
(90menit)  Guru dan siswa saling mengucapkan, memberi dan
menjawab salam, kemudian saling bertegur sapa,
menanyakan kabar (Kolaborasi)
 Guru mengecek kehadiran kehadiran siswa
 Guru mengajak peserta didik untuk bersyukur kepada
Tuhan YME, karena masih diberi kesehatan. (Religius)
 Siswa menyiapkan diri agar siap untuk belajar dan
bersikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran. (Disiplin)
 Siswa bertanya jawab dengan guru berkaitan dengan
materi sebelumnya. (Kolaborasi, Menanya)
Apersepsi
 Untuk menggali pengetahuan dan konsepsi awal
peserta didik, guru melakukan apersepsi dengan
menggali informasi dan mengaitkan dengan materi pada
pertemuan sebelumnya; (membimbing peserta didik
dalam kesatuan persepsi untuk mengidentifikasi kaidah-
kaidah aksara Sunda)
Motivasi
 Menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik agar
mereka terampil menganalisis teks aksara Sunda serta
mengemukakan temuan, pandangan, dan pertanyaan-
pertanyaan yang ingin diajukan (Mandiri)
 Peserta didik mendapat informasi tentang
pentingnya mempelajari aksara Sunda dan manfaat yang
dapat dipetik dari pembelajaran ini dalam kehidupan
nyata sehingga mempunyai jiwa memiliki terhadap
kekayaan daerahnya (Nasionalis)
 Peserta didik juga mendapat informasi mengenai tujuan
pembelajaraan saat ini
Pemberian Acuan
 Siswa menyimak penjelasan dari tentang semua
kegiatan yang akan dilakukan dan menyimak penjelasan
kompetensi dasar, Indikator pencapaian kompetensi serta
tujuan pembelajaran dan langkah- langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan. (komunikasi)
2 KEGIATAN INTI 20 menit
Tahap Menguji Hasil
 Guru memberikan informasi dan memberikan arahan kepada
peserta didik bagaimana cara menulis aksara Sunda dengan
média téknologi yang bisa memperkecil terjadinya salah tulis
 Masing-masing siswa secara berkelompok mencoba mengetik
aksara Sunda dengan média interaktif (pada laptop)
 Peserta didik secara berkelompok mengecek kembali projek
yang telah dikerjakan di luar kelas sebelum dipresentasikan di
depan kelas (Gotong royong)
 Guru memantau hasil projek dari setiap kelompok dengan cara
berkeliling menghampiri tiap kelompok
 Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai projek yang
telah dilakukan oleh kelompok (Kolaborasi, Menanya)
2 Tahap Evaluasi 40 menit
 Tiap kelompok mempresentasikan hasil projek di depan kelas
oleh perwakilan dengan mandiri penuh keberanian dan percaya
diri
 Kelompok lain bersama dengan guru memerhatikan,
mengamati dan menganalisis hasil projek dari kelompok lain
dengan penuh antusias
 Kelompok lain mengecek hasil tulisan aksara sunda kelompok
yang sedang melakukan presentasi menggunakan media
interaktif untuk mengetahui kasus salah tulis
 Kelompok lain memberikan penilaian terhadap kelompok yang
telah melakukan presentasi dengan penuh rasa jujur dan
tanggung jawab (Integritas)
 Guru memberikan umpan balik terhadap projek yang telah
disajikan oleh siswa
2 Penutup 20 menit
 Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran aksara Sunda dengan metode yang digunakan,
yakni PjBL
 Guru memberikan pertanyaan kepada siswa terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan, contoh:
1. Kumaha kamandang hidep ngeunaan cara ajar sapertos kieu
2. Bagéan mana anu ku hidep kurang dipikaresep/dipikahartos
dina cara ajar sapertos kieu? (Komunikasi)
 Guru memberikan penghargaan terhadap peserta didik yang
telah mengikuti kegiatan dan berperan aktif selama
pembelajaran
 Guru memberikan informasi mengenai pembelajaran
berikutnya, yakni fokus terhadap membaca aksara Sunda
 Guru menyarankan siswa untuk melatih kemampuan membaca
sebelum pertemuan
 Kegiatan pembelajaran ditutup dengan do’a dipimpin oleh KM
sebagai wujud rasa syukur telah melakukan pembelajaran
dengan lancar (Religius)
I. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Teknik Penilaian Pembelajaran Remedial Pengayaan
a. Penilaian Sikap: Bagi peserta didik yang belum bagi peserta didik yang
Pengamatan/ observasi mencapai ketuntasan belajar, sudah mencapai
diberikan kegiatan pembelajaran ketuntasan belajar
b. Penilaian Pengetahuan: dengan bentuk remedial, yaitu: diberikan kegiatan
 Jenis Tes :  Pembelajaran ulang, jika 50% atau pembelajaran dengan
Tes Tulis lebih peserta didik belum bentuk pengayaan yaitu
mencapai ketuntasan. Pendalaman kemampuan
 Pemanfaatan tutor sebaya, jika 11- menulis aksara Sunda
49% peserta didik belum mencapai melalui media teknologi
ketuntasan.
 Bimbingan perorangan apabila 1 –
10% peserta didik belum mencapai
ketuntasan.
HOTS PPK TPACK Keterampilan Abad 21 (4C) Literasi Saintifik

Mengetahui, Cianjur, Agustus 2022


Kepala SMKN 1 Pasirkuda, Guru Mata Pelajaran,

Yuli Triana, M.Pd. Sandi Setiawan


NIP 197207042007011008 NIP 199703202019031003
BAHAN AJAR NULIS AKSARA SUNDA2.

A. Sistem Tata Tulis Aksara Sunda


Aksara Sunda jumlahna aya 32 siki anu ngawengku kana 7 aksara swara
‘vokal mandiri’ (a, i, u, é, o, e, jeung eu) jeung 25 aksara ngalagena ‘konsonan’
(ka-ga-nga, ca-ja-nya, ta-da-na, pa-ba-ma, ya-ra-la, wa-sa-ha, fa-va-qa-xa-za,
kha, sya). Aksara swara nya éta tulisan anu ngalambangkeun sora foném vokal
mandiri anu mibanda peran minangka hiji engang anu bisa nyicingan posisi
awal, tengah, atawa ahir hiji kecap. Anapon aksara ngalagena nya éta tulisan anu
sacara silabis dianggap bisa ngalambangkeun sora foném konsonan sarta
mibanda peran salaku hiji kecap atawa engang nu bisa ditempatkeun di posisi
mimiti, tengah, atawa ahir kecap. Jadi aksara Sunda sifatna silabik, nya éta
tulisan nu bisa ngawakilan hiji kecap atawa engang.
Perlu dijelaskeun yén aksara ngalagena dina sistem tata tulis aksara Sunda
Kuno jumlahna 18 siki. Dina upaya ngungkulan fungsi aksara Sunda salaku alat
rékam basa Sunda nu salawasna mekar akibat tina pangaruh ayana serepan
unsur kandaga kecap basa asing, ahirna para pakar dina widang paleografi
Sunda jeung pihak birokrat sarta tokoh masarakat sapuk pikeun ngaaktifkeun 7
lambang aksara dina sistem tata tulis aksara Sunda Baku, nepi ka jumlahna jadi
25 siki. Tujuh lambang éta lain minangka ciciptan anyar, tapi dina ku cara
ngaaktifkeun sawatara varian lambang aksara Sunda Kuno anu inténsitas
kamunculanana henteu kawilang gedé. Lambang aksara fa jeung va mangrupa
varian lambang aksara pa; lambang aksara qa jeung xa mangrupa varian
lambang aksara ka; lambang aksara za mangrupa varian lambang aksara ja.
Anapon lambang aksara kha mangrupa pasangan husus anu minangka hasil
persandian antara lambang aksara ka jeung ha, sarta sya mangrupa pasangan
husus hasil persendian antara lambang aksara sa jeung ya.
Dina sistem tata tulis aksara Sunda dipikawanoh ku ayana tanda vokalisasi,
nya éta rarangkén atawa pananda sora nu fungsina pikeun ngarobah,
nambahan, atawa ngaleungitkeun sora vokal dina aksara ngalagena. Lambang
vokalisasi téh jumlahna aya 13, nu kabagi kana tilu kelompok. Kelompok kahiji,
jumlahna 5 rupa nu posisisna ditempatkeun di luhureun aksara dasar.
Kelompok kadua, jumlahna 3 rupa nu posisina ditempatkeun di handapeun
aksara dasar. Kelompok katilu, jumlahna 5 rupa nu posisina ditempatkeun
sajajar jeung aksara dasar, aya nu ditempatkeun kéncaeun aksara dasar, dua
ditempatkeun lebah katuhu aksara dasar, jeung dua ditempatkeun lebah katuhu
anu rada nyodor ka handapeun aksara dasar. Lian ti éta, dipikawanoh ogé
lambang-lambang bilangan mangrupa angka dasar nu mibanda nilai itung ti
mimiti nol nepi ka salapan.
B. Wujud Aksara Sunda
Dumasar kana hasil Lokakarya Aksara Sunda tanggal 21 Oktober 1997
jeung Sawala Tim Pengkaji Aksara Sunda tanggal 18 Desember 1998 anu
dikukuhkeun dina Surat Kaputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa
Barat Nomor: 434/SK.614-DisPK/99 tanggal 16 Juni 1999, dicindekkeun,
disapukan, jeung ditetepkeun yén wujud modifikasi aksara Sunda dumasar kana
pedoman nya éta:
1) Wangunna nyoko kana aksara Sunda Kuno, sahingga kaasliannana kajaga;
2) Wangunna basajan sahingga babari dituliskeun;
3) Sistem tulisannana dumasar kana pamisahan kecap per kecap;
4) Éjahannana nyoko kana basa Sunda mutakhir sahingga babari di baca;
5) Merhatikeun unsur éstétika sahingga bakal dipikaresep ku pamakéna sarta
bisa dijieun kaligrafina;
6) Daptar abjad dieuyeuban ku khazanah kandaga kecap basa Sunda anu anyar;
7) Pungtuasi atawa rarangkén ngagunakeun rarangkén anu lumaku pikeun
nuliskeun basa Sunda jeung basa Latén; jeung
8) Dimungkinkeun ditulis ngagunakeun alat cetak modern, saperti mesin tik,
mesin cetak, jeung komputer.
Dumasar kana pedoman modifikasi di luhur, di susun aksara Sunda baku
sarta éjahanana kalayan watesan teknis saperti ieu di handap:
1) Silaba jeung Vokal Mandiri
a) Ukuran badan aksara Sunda nya éta 4:4, iwal ti dina silaba /ra/ nya éta
4:3, /nya/, /ba/, /kha/ nya éta 4:6, jeung /sya/ nya éta 4:5 dina vokal
mandiri /i/ nya éta 4:3.
b) Sudut anu diwangun ku 2 (dua) garis, aya dina kisaran antara 450-700.
Aksara Sunda Standar
Aksara Swara ‘Vokal Mandiri’

Aksara Kaganga
C. Rarangkén
Dumasar kana cara nuliskeunnana vokalisasi aksara Sunda aya 13 rupa.
Kalayan wincikan saperti kieu: rarangkén anu ditulis “di luhureun” lambang
aksara dasar jumlahna aya lima rupa, nya éta panghulu, pamepet, paneulueng,
panglayar, jeung panyecek; Vokalisasi nu ditulis “di handapeun” lambang aksara
dasar jumlahna aya tilu rupa, nya éta panyuku, panyakra, jeung panyiku;
Vokalisasi nu ditulis “sajajar” jeung lambang aksara dasar jumlahna aya lima
rupa, nya éta panéléng, panolong, pamingkal, pangwisad, jeung pamaéh.
Dumasar kana pedoman modifikasi di luhur, di susun aksara Sunda baku
sarta éjahanana kalayan watesan teknis saperti ieu di handap:
1) Rarangkén
a) Ukuran badan aksara nya éta 2:2, iwal ti panyecek /+ng/ nya éta 1:1; panglayar
/+r/ nya éta 2:3; panyakra /+ra/ nya éta 2:4, pamaéha nya éta 4:2, jeung
pamingkal /+ya/ nya éta 2:4 (handap) sarta 3:2 (belah kénca).
b) Babandingan badan aksara antara rarangkén jeung jeung silaba sarta vokal madiri
nya éta 1:2 tina 4:4.
c) Sudut anu diwangun ku dua garis, aya dina kisaran antara 450-700.
2) Angka
a) Ukuran badan aksara nya éta 4:4, iwal ti angka /4/ jeung /5/ nya éta 4:3.
b) Sudut anu di wangun ku dua garis, aya dina kisaran antara 450-700.
c) Dina nalika nuliskeun angka diapit masing-masing ku hiji garis vertikal kalayan
ukuran panjang 6 tina babandingan 4:4.

Anapon cara nuliskeunana saperti ieu di handap:

a) Vokalisasi anu ditulis “di luhureun” lambang aksara dasar jumlahna aya
lima rupa, nya éta:
Sangkan leuwih jéntré, pék titénan aturan ieu di handap!

1) = panghulu miboga fungsi pikeun ngarobah sora vokal aksara


dasar /a/ jadi / i /.

Conto : s = sa jadi si = si
2) = pamepet miboga fungsi pikeun ngarobah sora vokal aksara dasar
/a/ jadi /e/.

Conto : n = na jadi ne = ne

3) = paneuleung miboga fungsi pikeun sora vokal aksara dasar /a/


jadi /eu/.

Conto : p = pa jadi p = peu

4) = panglayar miboga fungsi pikeun nambah konsonan /+r/ dina


panungtung aksara dasar.

Conto : h = ha jadi hQ = har

5) = panyecek miboga fungsi pikeun nambahan konsonan /+ng/ dina


panungtung aksara dasar.

Conto : k = ka jadi kN = kang

b) Vokalisasi nu ditulis “di handapeun” lambang aksara dasar jumlahna aya


tilu rupa, nya éta:

1) = panyuku miboga fungsi pikeun ngarobah sora vokal aksara dasar


/a/ jadi /u/.

Conto : s = sa jadi su = su

2) = panyakra miboga fungsi pikeun nambahan aksara /+r+/ dina


aksara dasar nu aya disagigireunana, jeung bisa disaluyukeun
jeung tanda vokalisasi dina aksara dasarna.

Conto : p = pa jadi pR = pra

3) = panyiku miboga fungsi pikeun nambahan aksara /+l+/ dina


aksara dasar nu aya disagigireunana, jeung bisa disaluyukeun
jeung tanda vokalisasi dina aksara dasarna.

Conto : k = ka jadi kL = kla


c) Vokalisasi nu ditulis “sajajar” jeung lambang aksara dasar jumlahna
aya lima rupa, nya éta:
1) [ = panéléng miboga fungsi pikeun ngarobah sora vokal aksara
dasar /a/ nu aya di hareupeunana jadi /é/.

Conto : k = ka jadi [k = ké

2) = panolong miboga fungsi pikeun ngarobah sora vokal aksara


o
dasar /a/ nu aya di hareupeunana jadi /o/.

Conto : k = ka jadi ko = ko

3) = pamingkal miboga fungsi pikeun nambah sora /+y+/ dina aksara


Y
dasar nu aya di sagigireunana, jeung bisa disaluyukeun jeung
tanda vokalisasi dina aksara dasarna.

Conto : k = ka jadi kY = kya

4) = pangwisad miboga fungsi pikeun nambah konsonan /+h/ dina


H
panungtung aksara dasar.

Conto : k = ka jadi kH = kah

5) = pamaéh miboga fungsi pikeun ngaleungitkeun sora vokal dina


´ ; aksara dasar nu aya disagigireunana.

Conto : k = ka jadi k; = k.

Salian ti éta, aya tilu rarangkén nu bisa diréndéngkeun jeung aksara swara,
nya éta:
1. Panglayar

A = ar;

Q
{ = ér;

I = ir;

Q
O = or;

Q
U = ur;

Q
E = er;

Q
}Q= eur.

2. Panyecek

A = ang;

N
{ = éng;

I = ing;

N
O= ong;

N
U = ung;

N
E = eng;

N
} = eung.

N
3. Pangwisad
H

A = ah;

H
{ = éh;

H
IH = ih;

O = oh;

H
U = uh;

H
E = eh;

H
} = euh.

H
Dumasar kana fungsina kana aksara swara jeung aksara ngalagena,
rarangkén bisa dikelompokkeun kana tilu fungsi, nya éta : ngaleungitkeun,
nambahan, jeung ngarobah sora vokal jeung konsonan aksara swara atawa
ngalagena. Rarangkén pamaéh miboga fungsi pikeun ngaleungitkeun sora
vokal /a/ aksara ngalagena. Rarangkén panglayar, panyecek, jeung pangwisad
miboga fungsi pikeun nambahan sora konsonan /+r/, /+ng/, jeung /+h/ dina
tungtung aksara swara atawa ngalagena. Rarangkén panghulu, pamepet,
paneuleung, panyuku, panéléng, jeung panolong miboga fungsi pikeun
ngarobah sora vokal /a/ aksara ngalagena jadi sora vokal /i/, /e/, /eu/, /u/, /é/,
jeung /o/. Rarangkén panyakra, panyiku, jeung pamingkal miboga fungsi
pikeun nambahan sora konsonan di tengah aksara ngalagena antara sora
konsonan jeung vokal /+r+/, /l/, jeung, /y/.

Rarangkén anu miboga fungsi pikeun ngaleungitkeun sora vokal

;
Pamaéh /ø/

Rarangkén anu miboga fungsi pikeun nambah sora

H
Panglayar /+r/ Panyecek /+ng/ Pangwisad /+h/

Rarangkén anu miboga fungsi pikeun ngarobah sora /a/ aksara ngalagena

Panghulu/+i/ Pamepet /+e/ Paneuleung /+eu/

[ o

Panéléng /é/ Panolong /o/

Rarangkén anu miboga fungsi pikeun nambah sora konsonan di tengah


aksara ngalagena antara sora konsonan jeubg sora vokal /a/

Panyakra /+r+/ Panyiku /+l+/ Pamingkal /+y+/


1) Angka
Sistem tata tulis aksara Sunda dilengkepan ogé ku angka-angka. Dina nalika
nuliskeun lambang angka puluhan, ratusan jeung saterusna ditulis ngajajar ti “kénca ka
katuhu”, saperti nuliskeun angka Arab. Sababaraha lambang angka Sunda wangunna
aya nu éh sarua jeung wangun lambang aksara, nepi ka pikeun nuliskeun lambang
angka kudu dihapit ku garis vértikal anu luhurna 6:4 tina ukuran lambang angka.
Lambang-lambang angka nu dimaksud nya éta.

M E D IA P E M B E L A J A R A N
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah : SMKN 1 Pasirkuda Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Aksara Sunda Alokasi Waktu : 2JP (2x45menit)
B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
10.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk 3.1 Mengidentifikasi bentuk Aksara Sunda
dan tipe Aksara Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya 3.2 Menulis bentuk dasar aksara Sunda baik huruf
ataupun angka
3.3. Menulis rarangkén aksara Sunda

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi aksara Sunda dengan pendekatan saintific berbasis TPACK dan penjekatan
Project Based Learning (PjBL) peserta didik diharapkan mampu:
1. Mengidéntifikasi bentuk aksara Sunda
2. Menulis bentuk dasar aksara Sunda baik huruf ataupun angka
3. Menulis rarangkén aksara Sunda
PANCÉN 1

KANDELAN IEU AKSARA SUNDA SWARA DI HANDAP

A A A A A A A A A A
I I I I I I I I I I
U U U U U U U U U U
É É É É É É É É É É
E E E E E E E E E E
EU Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu
KANDELAN IEU AKSARA SUNDA NGALAGENA DI HANDAP

KA
Ka Ka Ka Ka Ka Ka Ka Ka Ka
GA
Ga Ga Ga Ga Ga Ga Ga Ga Ga
NGA
nga nga nga nga nga nga nga nga nga
CA
Ca Ca Ca Ca Ca Ca Ca Ca Ca
JA
Ja Ja Ja Ja Ja Ja Ja Ja Ja
NYA
nya nya nya nya nya nya nya nya nya
TA
Ta Ta Ta Ta Ta Ta Ta Ta Ta
DA
Da Da Da Da Da Da Da Da Da
NA
Na Na Na Na Na Na Na Na Na
PANCÉN 2

KANDELAN IEU AKSARA SUNDA NGALAGENA DI HANDAP

PA
Pa Pa Pa Pa Pa Pa Pa Pa Pa
BA
Ba Ba Ba Ba Ba Ba Ba Ba Ba
MA
Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma
YA
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
RA
Ra Ra Ra Ra Ra Ra Ra Ra Ra
LA
La La La La La La La La La
WA
wa wa wa wa wa wa wa wa wa
SA
Sa Sa Sa Sa Sa Sa Sa Sa Sa
HA
ha ha ha ha ha ha ha ha ha
PANCÉN 3

KANDELAN IEU AKSARA SUNDA PANGWILANG DI HANDAP

1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
6
6 6 6 6 6 6 6 6 6
7
7 7 7 7 7 7 7 7 7
8
8 8 8 8 8 8 8 8 8
9
9 9 9 9 9 9 9 9 9
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
PANCÉN 4

KANDELAN IEU RARANGKÉN AKSARA SUNDA DI HANDAP


Panghulu
KI
(Ngarobah
sora A jadi I)

Panyuku
Ki Ki Ki Ki Ki Ki Ki Ki
GU
(Ngarobah
sora A jadi U)

Panolong
Gu Gu Gu Gu Gu Gu Gu Gu
NGO
(Ngarobah
sora A jadi O)

Panéléng
ngo ngo ngo ngo ngo ngo ngo ngo

(Ngarobah
sora A jadi É)

Pamepet
Cé Cé Cé Cé Cé Cé Cé Cé
JE
(Ngarobah
sora A jadi E)

Paneuleung
Je Je Je Je Je Je Je Je
NYEU
(Ngarobah
sora A jadi Eu)

nyeu nyeu nyeu nyeu nyeu nyeu nyeu nyeu


PANCÉN 5

KANDELAN IEU RARANGKÉN AKSARA SUNDA DI HANDAP


Panglayar
(Ngarobah sora
A jadi Ar)
Tar
Tar Tar Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Panyecek
(Ngarobah sora
A jadi Ang)
Dang
Dang Dang Dang Dang Dang Dang Dang Dang
Pangwisad
(Ngarobah sora
A jadi Ah)
Nah
Nah Nah Nah Nah Nah Nah Nah Nah
Panyakra
(Ngarobah sora
A jadi Ra)
Pra
Pra Pra Pra Pra Pra Pra Pra Pra
Pamingkal
(Ngarobah sora
A jadi Ya)
Hya
hya hya hya hya hya hya hya hya
Panyiku
(Ngarobah sora
A jadi La)
Kla
kla kla kla kla kla kla kla kla
Pamaéh
(Ngarobah sora
A jadi -)
K
K K K K K K K K
RUBRIK PENILAIAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah : SMKN 1 Pasirkuda Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Aksara Sunda Alokasi Waktu : 2JP (2x45menit)
B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
10.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk 3.1 Mengidentifikasi bentuk Aksara Sunda
dan tipe Aksara Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya 3.2 Menulis bentuk dasar aksara Sunda baik huruf
ataupun angka
3.3. Menulis rarangkén aksara Sunda

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi aksara Sunda dengan pendekatan saintific berbasis TPACK dan penjekatan
Project Based Learning (PjBL) peserta didik diharapkan mampu:
1. Mengidéntifikasi bentuk aksara Sunda
2. Menulis bentuk dasar aksara Sunda baik huruf ataupun angka
3. Menulis rarangkén aksara Sunda

PANCÉN NILAI KERAPIHAN NILAI KETUNTASAN


1 50 – 100% 0 – 100%
2 50 – 100% 0 – 100%
3 50 – 100% 0 – 100%
4 50 – 100% 0 – 100%
5 50 – 100% 0 – 100%
TOTAL 500% 500%

Total Nilai Kerapihan + Total Nilai Ketuntasan


10
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah : SMKN 1 Pasirkuda Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Aksara Sunda Alokasi Waktu : 4JP (4x45menit)
B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
10.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk 3.4. Menulis kosakata dalam aksara Sunda
dan tipe Aksara Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya 3.5. Menulis kalimat sederhana dalam aksara Sunda

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi aksara Sunda dengan pendekatan saintific berbasis TPACK dan penjekatan
Project Based Learning (PjBL) peserta didik diharapkan mampu:
1. Menulis kosakata dalam aksara Sunda
2. Menulis kalimat sederhana dalam aksara Sunda
PANCÉN 1

SALIN KEKECAPAN DI HANDAP KANA AKSARA SUNDA


SAPI
KADU
SIMPÉ
SÉRO
PEUYEUM
SEMPLAK
SANGHYANG
SAPRAK
BASEUH
LEMPER
TEUAS
AYAKAN
IMAH
UYUHAN
ÉNTOG
EMPING
EUYEUB
OLOHOK
SEUEUR
NYOO
PANCÉN 2

SALIN KEKECAPAN DI HANDAP KANA AKSARA SUNDA


TADI ISUK AKI KA SAWAH

ORAY NGALÉOR KA WALUNGAN

KURING AMPROK JEUNG PA KUWU

EUIS ULIN KA KARAPYAK

JALAN TEH KACIDA NGAMPLENG

TANGGAL 17 AGUSTUS 1945 TÉH INDONÉSIA MERDÉKA

MANÉHNA TETEP BOGOH KA ASÉP

LAMPU TÉH NGAGEBYAR CAANG

KURING MAH LAHIR POÉ KEMIS

KODE POS PASIRKUDA MAH 43266 - 43267


RUBRIK PENILAIAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMKN 1 Pasirkuda Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Aksara Sunda Alokasi Waktu : 4JP (4x45menit)
B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
10.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk 3.4. Menulis kosakata dalam aksara Sunda
dan tipe Aksara Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya 3.5. Menulis kalimat sederhana dalam aksara Sunda

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi aksara Sunda dengan pendekatan saintific berbasis TPACK dan penjekatan
Project Based Learning (PjBL) peserta didik diharapkan mampu:
1. Menulis kosakata dalam aksara Sunda
2. Menulis kalimat sederhana dalam aksara Sunda

TUGAS BENAR POINT TOTAL


1 20 5 100
2 10 10 100
TOTAL 200

JUMLAH TOTAL
2
MEDIA PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah : SMKN 1 Pasirkuda Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Aksara Sunda Alokasi Waktu : 2JP (2x45menit)
B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
10.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk 3.1 Mengidentifikasi bentuk Aksara Sunda
dan tipe Aksara Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya 3.2 Menulis bentuk dasar aksara Sunda baik huruf
ataupun angka
3.3. Menulis rarangkén aksara Sunda
3.4. Menulis kosakata dalam aksara Sunda
3.5. Menulis kalimat sederhana dalam aksara Sunda
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi aksara Sunda dengan pendekatan saintific berbasis TPACK dan penjekatan
Project Based Learning (PjBL) peserta didik diharapkan mampu:
1. Mengidéntifikasi bentuk aksara Sunda
2. Menulis bentuk dasar aksara Sunda baik huruf ataupun angka
3. Menulis rarangkén aksara Sunda
4. Menulis kosakata dalam aksara Sunda
5. Menulis kalimat sederhana dalam aksara Sunda
MEDIA PEMBELAJARAN
Dalam pembelajaran aksara Sunda, media pembelajaran yang digunakan adalah font aksara Sunda V
UNPAD dengan Hak Kekayaan Intelektual di bawah UNPAD dengan nomor 000104160 dan 000104161.
Selain menggunakan font aksara Sunda, juga menggunakan audio visual yang menjelaskan kaidah
penulisan aksara Sunda
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMKN 1 Pasirkuda Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Aksara Sunda Alokasi Waktu : 4JP (4x45menit)
A. Kompetensi Inti/KI
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
10.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk 3.1 Menganalisis isi téks aksara Sunda
dan tipe Aksara Sunda sesuai dengan kaidah- 3.2 Menganalisis téks aksara Sunda yang
kaidahnya tidak sesuai dengan kaidah aksara
Sunda
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi aksara Sunda dengan pendekatan saintific berbasis
TPACK dan penjekatan Project Based Learning (PjBL) peserta didik diharapkan mampu:
1. Membaca téks aksara Sunda
2. Menganalisis téks aksara Sunda
3. Mengédit téks aksara Sunda
E. MODEL, PENDEKATAN dan METODE
D. PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
PEMBELAJARAN
1. Religius Model : Project Based Learning
2. Nasionalis Pendekatan : Saintific berbasis TPACK
3. Mandiri Téknik : Pemberian Tugas Kelompok
4. Gotong Royong dan Diskusi
5. Integritas
E. MEDIA, BAHAN DAN ALAT PEMBELAJARAN
Media: Bahan: Alat Pembelajaran:
1. NGARANDAKAH 1. Teks aksara Sunda 1. Laptop
2. GOOGLE 2. Proyektor
3. Speaker
4. Jaringan internet
F. BAHAN AJAR
GURU: SISWA:
1. Darsa, U.A. (2006). Aksara Sunda 1. Rancagé diajar basa Sunda
Kaganga dan Sistem Tata Tulisnya. 2. Danadibrata, R.A. 2006. Kamus Basa
Bandung: Walatra. Sunda. Bandung: Kiblat.
2. Mulyanto. (2012). Jurus Praktis 3. LKPD
Baca-Tulis Aksara Sunda Baku
“Kaganga”. Bandung: Kiblat.
3. Munawar, T.C. (2009). Panduan Baca
Tulis Aksara Sunda. Bandung: Yrama
Widya.
G. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Reguler: Materi Remedial: Materi Pengayaan:
1. Bentuk huruf dan 1. Maca aksara Sunda 1. Maca gancang aksara Sunda
angka aksara Sunda
2. Rarangkén
3. Maca aksara Sunda
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Alokasi
Kegiatan
Ke Waktu
1 PENDAHULUAN 10 Menit
2x45 menit Orientasi
(90menit)
 Guru dan siswa saling mengucapkan, memberi dan
menjawab salam, kemudian saling bertegur sapa,
menanyakan kabar (Kolaborasi)
 Guru mengecek kehadiran kehadiran siswa
 Guru mengajak peserta didik untuk bersyukur kepada
Tuhan YME, karena masih diberi kesehatan. (Religius)
 Siswa menyiapkan diri agar siap untuk belajar dan
bersikap disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran.
(Disiplin)
 Siswa bertanya jawab dengan guru berkaitan dengan
materi sebelumnya. (Kolaborasi, Menanya)
Apersepsi
 Untuk menggali pengetahuan dan konsepsi awal
peserta didik, guru melakukan apersepsi dengan
menggali informasi dan mengaitkan dengan materi pada
pertemuan sebelumnya; (membimbing peserta didik
dalam kesatuan persepsi untuk mengidentifikasi kaidah-
kaidah aksara Sunda)

Motivasi
 Menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik agar
mereka terampil menganalisis teks aksara Sunda serta
mengemukakan temuan, pandangan, dan pertanyaan-
pertanyaan yang ingin diajukan (Mandiri)
 Peserta didik mendapat informasi tentang
pentingnya mempelajari aksara Sunda dan manfaat yang
dapat dipetik dari pembelajaran ini dalam kehidupan
nyata sehingga mempunyai jiwa memiliki terhadap
kekayaan daerahnya (Nasionalis)
 Peserta didik juga mendapat informasi mengenai tujuan
pembelajaraan saat ini
Pemberian Acuan
 Siswa menyimak penjelasan dari tentang semua
kegiatan yang akan dilakukan dan menyimak penjelasan
kompetensi dasar, Indikator pencapaian kompetensi serta
tujuan pembelajaran dan langkah- langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan. (komunikasi)
1 KEGIATAN INTI 15
Orientasi masalah
1. Untuk mengulas materi sebelumnya dan menyambungkn
dengan materi hari ini, guru memberikan permainan melalui
media NGARANDAKAH di mana siswa dilatih mengingat bentuk
huruf aksara Sunda dengan cara membacanya
2. Siswa dan guru bersama-sama mengamati permasalahan
terhadap fenomena kesalahan tulis dalam aksara Sunda dan
siswa mencoba untuk membacanya dan menganalisis letak
kesalahannya (kolaborasi)
Menetapkan permasalahan
1. Hasil dari pengamatan, guru memberikan pertanyaan dasar
mengenai permasalahan yang telah ditetapkan kepada siswa;
(menanya)
 Kumaha cara maca aksara Sunda?
 Naha loba bacaan aksara Sunda nu salah?
1 Tahap pengumpulan informasi (penyelidikan/pencarian) 40
1. Pembagian kelompok dalam kelas sebelum masuk ke dalam
materi (dibagi menjadi tiga kelompok)
2. Peserta didik bersama kelompoknya melakukan
mengumpulkan informasi mengenai permasalahan melalui
média internét atau buku tentang aksara Sunda (kolaborasi)
3. Guru membimbing siswa dalam mencari informasi dan juga
memberikan fasilitas dalam pencarian informasi seperti
penyediaan buku dan lain-lain
1 Mengembangkan dan menyajikan hasil 20
1. Hasil pencarian informasi bersama kelompok dikembangkan
untuk dianalisis disimpulkan dan disajikan berupa laporan
(menalar)
2. Guru membimbing siswa dalam pembuatan laporan
3. Perwakilan kelompok maju ke depan untuk menyajikan laporan
secara perwakilan dengan penuh percaya diri
4. Kelompok lain menilai hasil pencarian informasi kelompok lain
dalam memecahkan masalah dengan sikap jujur dan
bertanggung jawab
Evaluasi dan Refleksi
1. Guru dan siswa melakukan evaluasi terhadap hasil dari
penyelidikan baik dari kekurangan ataupun capaiannya
(komunikasi)
2. Guru dan siswa melakukan refleksi, baik terhadap
pencariannya seperti kesulitan dan kendala, ataupun
kemudahan yang didapat (komunikasi)
1 Penutup 5
1. Guru memberikan informasi mengenai kegiatan yang akan
dilakukan pertemuan berikutnya
2. Guru mengajak peserta didik untuk berdo’a mentup
pembelajaran bahasa Sunda (Religius)
2 PENDAHULUAN 10
2x45 menit Orientasi
(90menit)  Guru dan siswa saling mengucapkan, memberi dan
menjawab salam, kemudian saling bertegur sapa,
menanyakan kabar (Kolaborasi)
 Guru mengecek kehadiran kehadiran siswa
 Guru mengajak peserta didik untuk bersyukur kepada
Tuhan YME, karena masih diberi kesehatan. (Religius)
 Siswa menyiapkan diri agar siap untuk belajar dan
bersikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran. (Disiplin)
 Siswa bertanya jawab dengan guru berkaitan dengan
materi sebelumnya. (Kolaborasi, Menanya)
Apersepsi
 Untuk menggali pengetahuan dan konsepsi awal
peserta didik, guru melakukan apersepsi dengan
menggali informasi dan mengaitkan dengan materi pada
pertemuan sebelumnya; (membimbing peserta didik
dalam kesatuan persepsi untuk mengidentifikasi kaidah-
kaidah aksara Sunda)
Motivasi
 Menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik agar
mereka terampil menganalisis teks aksara Sunda serta
mengemukakan temuan, pandangan, dan pertanyaan-
pertanyaan yang ingin diajukan (Mandiri)
 Peserta didik mendapat informasi tentang
pentingnya mempelajari aksara Sunda dan manfaat yang
dapat dipetik dari pembelajaran ini dalam kehidupan
nyata sehingga mempunyai jiwa memiliki terhadap
kekayaan daerahnya (Nasionalis)
 Peserta didik juga mendapat informasi mengenai tujuan
pembelajaraan saat ini

Pemberian Acuan
 Siswa menyimak penjelasan dari tentang semua
kegiatan yang akan dilakukan dan menyimak penjelasan
kompetensi dasar, Indikator pencapaian kompetensi serta
tujuan pembelajaran dan langkah- langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan. (komunikasi)
2 KEGIATAN INTI 20 menit
Orientasi masalah
 Guru kembali memulai kegiatan games melalui media
ngarandakah untuk menstimulus siswa agar kembali siap belajar
mengenai aksara Sunda
 Guru mengajak siswa untuk mengamati fenomena di
masyarakat tentang aksara Sunda dengan cara membaca kasus
salah tulis pada kaos yang menyebar luas di masyarakat
Menetapkan permasalahan
Hasil dari pengamatan bersama siswa tentang kesalahan penggunaan
aksara sunda pada kaos di masyarakat, maka guru memberikan
pertanyaan permasalahan kepada siswa: (bertanya)
1. Naon dibacana éta aksara Sunda nu nu kapendak ku hidep?
2. Naon anu salah dina éta aksara Sunda?
3. Kumaha sakuduna sangkan dibacana jadi bener?
Tahap pengumpulan informasi (penyelidikan/pencarian)
1. Pembagian kelompok dalam kelas sebelum masuk ke dalam
materi (dibagi menjadi tiga kelompok)
2. Peserta didik bersama kelompoknya melakukan
mengumpulkan informasi mengenai permasalahan melalui
média internét atau buku tentang aksara Sunda (kolaborasi)
3. Guru membimbing siswa dalam mencari informasi dan juga
memberikan fasilitas dalam pencarian informasi seperti
penyediaan buku dan lain-lain
Mengembangkan dan menyajikan hasil
1. Hasil pencarian informasi bersama kelompok dikembangkan
untuk dianalisis disimpulkan dan disajikan berupa laporan untuk
menjawab permasalahan yang telah didiskusikan
2. Guru membimbing siswa dalam pembuatan laporan
3. Perwakilan kelompok maju ke depan untuk menyajikan laporan
4. Kelompok lain menilai hasil pencarian informasi kelompok lain
dalam memecahkan masalah dengan sikap jujur dan
bertanggung jawab
5. Peserta didik menerima umpan balik dari guru mengenai
permasalahan yang telah dipresentasikan oléh siswa
(komunikasi)
2 Evaluasi dan Refleksi 40 menit
 Guru dan siswa melakukan evaluasi terhadap hasil dari
penyelidikan baik dari kekurangan ataupun capaiannya
(komunikasi)
 Guru dan siswa melakukan refleksi, baik terhadap pencarian
data seperti kesulitan dan kendala, ataupun kemudahan yang
didapat (komunikasi)
 Selain itu Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran aksara Sunda dengan metode yang digunakan,
yakni PBL (komunikasi)
 Guru memberikan pertanyaan kepada siswa terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan, contoh:
1. Kumaha kamandang hidep ngeunaan cara ajar sapertos kieu
2. Bagéan mana anu ku hidep kurang dipikaresep/dipikahartos
dina cara ajar sapertos kieu? (Komunikasi)
 Guru memberikan penghargaan terhadap peserta didik yang
telah mengikuti kegiatan dan berperan aktif selama
pembelajaran
2 Penutup 20 menit
 Guru memberikan informasi mengenai pembelajaran
berikutnya.
 Kegiatan pembelajaran ditutup dengan do’a dipimpin oleh KM
sebagai wujud rasa syukur telah melakukan pembelajaran
dengan lancar (Religius)
I. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Teknik Penilaian Pembelajaran Remedial Pengayaan
a. Penilaian Sikap: Bagi peserta didik yang belum bagi peserta didik yang
Pengamatan/ observasi mencapai ketuntasan belajar, sudah mencapai
diberikan kegiatan pembelajaran ketuntasan belajar
b. Penilaian Pengetahuan: dengan bentuk remedial, yaitu: diberikan kegiatan
 Jenis Tes :  Pembelajaran ulang, jika 50% atau pembelajaran dengan
Tes Tulis lebih peserta didik belum bentuk pengayaan yaitu
mencapai ketuntasan. Pendalaman kemampuan
 Pemanfaatan tutor sebaya, jika 11- menulis aksara Sunda
49% peserta didik belum mencapai melalui media teknologi
ketuntasan.
 Bimbingan perorangan apabila 1 –
10% peserta didik belum mencapai
ketuntasan.
HOTS PPK TPACK Keterampilan Abad 21 (4C) Literasi Saintifik

Mengetahui, Cianjur, Agustus 2022


Kepala SMKN 1 Pasirkuda, Guru Mata Pelajaran,

Yuli Triana, M.Pd. Sandi Setiawan


NIP 197207042007011008 NIP 199703202019031003
BAHAN AJAR NULIS AKSARA SUNDA2.

A. Sistem Tata Tulis Aksara Sunda


Aksara Sunda jumlahna aya 32 siki anu ngawengku kana 7 aksara swara
‘vokal mandiri’ (a, i, u, é, o, e, jeung eu) jeung 25 aksara ngalagena ‘konsonan’
(ka-ga-nga, ca-ja-nya, ta-da-na, pa-ba-ma, ya-ra-la, wa-sa-ha, fa-va-qa-xa-za,
kha, sya). Aksara swara nya éta tulisan anu ngalambangkeun sora foném vokal
mandiri anu mibanda peran minangka hiji engang anu bisa nyicingan posisi
awal, tengah, atawa ahir hiji kecap. Anapon aksara ngalagena nya éta tulisan anu
sacara silabis dianggap bisa ngalambangkeun sora foném konsonan sarta
mibanda peran salaku hiji kecap atawa engang nu bisa ditempatkeun di posisi
mimiti, tengah, atawa ahir kecap. Jadi aksara Sunda sifatna silabik, nya éta
tulisan nu bisa ngawakilan hiji kecap atawa engang.
Perlu dijelaskeun yén aksara ngalagena dina sistem tata tulis aksara Sunda
Kuno jumlahna 18 siki. Dina upaya ngungkulan fungsi aksara Sunda salaku alat
rékam basa Sunda nu salawasna mekar akibat tina pangaruh ayana serepan
unsur kandaga kecap basa asing, ahirna para pakar dina widang paleografi
Sunda jeung pihak birokrat sarta tokoh masarakat sapuk pikeun ngaaktifkeun 7
lambang aksara dina sistem tata tulis aksara Sunda Baku, nepi ka jumlahna jadi
25 siki. Tujuh lambang éta lain minangka ciciptan anyar, tapi dina ku cara
ngaaktifkeun sawatara varian lambang aksara Sunda Kuno anu inténsitas
kamunculanana henteu kawilang gedé. Lambang aksara fa jeung va mangrupa
varian lambang aksara pa; lambang aksara qa jeung xa mangrupa varian
lambang aksara ka; lambang aksara za mangrupa varian lambang aksara ja.
Anapon lambang aksara kha mangrupa pasangan husus anu minangka hasil
persandian antara lambang aksara ka jeung ha, sarta sya mangrupa pasangan
husus hasil persendian antara lambang aksara sa jeung ya.
Dina sistem tata tulis aksara Sunda dipikawanoh ku ayana tanda vokalisasi,
nya éta rarangkén atawa pananda sora nu fungsina pikeun ngarobah,
nambahan, atawa ngaleungitkeun sora vokal dina aksara ngalagena. Lambang
vokalisasi téh jumlahna aya 13, nu kabagi kana tilu kelompok. Kelompok kahiji,
jumlahna 5 rupa nu posisisna ditempatkeun di luhureun aksara dasar.
Kelompok kadua, jumlahna 3 rupa nu posisina ditempatkeun di handapeun
aksara dasar. Kelompok katilu, jumlahna 5 rupa nu posisina ditempatkeun
sajajar jeung aksara dasar, aya nu ditempatkeun kéncaeun aksara dasar, dua
ditempatkeun lebah katuhu aksara dasar, jeung dua ditempatkeun lebah katuhu
anu rada nyodor ka handapeun aksara dasar. Lian ti éta, dipikawanoh ogé
lambang-lambang bilangan mangrupa angka dasar nu mibanda nilai itung ti
mimiti nol nepi ka salapan.
B. Wujud Aksara Sunda
Dumasar kana hasil Lokakarya Aksara Sunda tanggal 21 Oktober 1997
jeung Sawala Tim Pengkaji Aksara Sunda tanggal 18 Desember 1998 anu
dikukuhkeun dina Surat Kaputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa
Barat Nomor: 434/SK.614-DisPK/99 tanggal 16 Juni 1999, dicindekkeun,
disapukan, jeung ditetepkeun yén wujud modifikasi aksara Sunda dumasar kana
pedoman nya éta:
1) Wangunna nyoko kana aksara Sunda Kuno, sahingga kaasliannana kajaga;
2) Wangunna basajan sahingga babari dituliskeun;
3) Sistem tulisannana dumasar kana pamisahan kecap per kecap;
4) Éjahannana nyoko kana basa Sunda mutakhir sahingga babari di baca;
5) Merhatikeun unsur éstétika sahingga bakal dipikaresep ku pamakéna sarta
bisa dijieun kaligrafina;
6) Daptar abjad dieuyeuban ku khazanah kandaga kecap basa Sunda anu anyar;
7) Pungtuasi atawa rarangkén ngagunakeun rarangkén anu lumaku pikeun
nuliskeun basa Sunda jeung basa Latén; jeung
8) Dimungkinkeun ditulis ngagunakeun alat cetak modern, saperti mesin tik,
mesin cetak, jeung komputer.
Dumasar kana pedoman modifikasi di luhur, di susun aksara Sunda baku
sarta éjahanana kalayan watesan teknis saperti ieu di handap:
1) Silaba jeung Vokal Mandiri
a) Ukuran badan aksara Sunda nya éta 4:4, iwal ti dina silaba /ra/ nya éta
4:3, /nya/, /ba/, /kha/ nya éta 4:6, jeung /sya/ nya éta 4:5 dina vokal
mandiri /i/ nya éta 4:3.
b) Sudut anu diwangun ku 2 (dua) garis, aya dina kisaran antara 450-700.
Aksara Sunda Standar
Aksara Swara ‘Vokal Mandiri’

Aksara Kaganga
C. Rarangkén
Dumasar kana cara nuliskeunnana vokalisasi aksara Sunda aya 13 rupa.
Kalayan wincikan saperti kieu: rarangkén anu ditulis “di luhureun” lambang
aksara dasar jumlahna aya lima rupa, nya éta panghulu, pamepet, paneulueng,
panglayar, jeung panyecek; Vokalisasi nu ditulis “di handapeun” lambang aksara
dasar jumlahna aya tilu rupa, nya éta panyuku, panyakra, jeung panyiku;
Vokalisasi nu ditulis “sajajar” jeung lambang aksara dasar jumlahna aya lima
rupa, nya éta panéléng, panolong, pamingkal, pangwisad, jeung pamaéh.
Dumasar kana pedoman modifikasi di luhur, di susun aksara Sunda baku
sarta éjahanana kalayan watesan teknis saperti ieu di handap:
1) Rarangkén
a) Ukuran badan aksara nya éta 2:2, iwal ti panyecek /+ng/ nya éta 1:1; panglayar
/+r/ nya éta 2:3; panyakra /+ra/ nya éta 2:4, pamaéha nya éta 4:2, jeung
pamingkal /+ya/ nya éta 2:4 (handap) sarta 3:2 (belah kénca).
b) Babandingan badan aksara antara rarangkén jeung jeung silaba sarta vokal madiri
nya éta 1:2 tina 4:4.
c) Sudut anu diwangun ku dua garis, aya dina kisaran antara 450-700.
2) Angka
a) Ukuran badan aksara nya éta 4:4, iwal ti angka /4/ jeung /5/ nya éta 4:3.
b) Sudut anu di wangun ku dua garis, aya dina kisaran antara 450-700.
c) Dina nalika nuliskeun angka diapit masing-masing ku hiji garis vertikal kalayan
ukuran panjang 6 tina babandingan 4:4.

Anapon cara nuliskeunana saperti ieu di handap:

a) Vokalisasi anu ditulis “di luhureun” lambang aksara dasar jumlahna aya
lima rupa, nya éta:
Sangkan leuwih jéntré, pék titénan aturan ieu di handap!

1) = panghulu miboga fungsi pikeun ngarobah sora vokal aksara


dasar /a/ jadi / i /.

Conto : s = sa jadi si = si
2) = pamepet miboga fungsi pikeun ngarobah sora vokal aksara dasar
/a/ jadi /e/.

Conto : n = na jadi ne = ne

3) = paneuleung miboga fungsi pikeun sora vokal aksara dasar /a/


jadi /eu/.

Conto : p = pa jadi p = peu

4) = panglayar miboga fungsi pikeun nambah konsonan /+r/ dina


panungtung aksara dasar.

Conto : h = ha jadi hQ = har

5) = panyecek miboga fungsi pikeun nambahan konsonan /+ng/ dina


panungtung aksara dasar.

Conto : k = ka jadi kN = kang

b) Vokalisasi nu ditulis “di handapeun” lambang aksara dasar jumlahna aya


tilu rupa, nya éta:

1) = panyuku miboga fungsi pikeun ngarobah sora vokal aksara dasar


/a/ jadi /u/.

Conto : s = sa jadi su = su

2) = panyakra miboga fungsi pikeun nambahan aksara /+r+/ dina


aksara dasar nu aya disagigireunana, jeung bisa disaluyukeun
jeung tanda vokalisasi dina aksara dasarna.

Conto : p = pa jadi pR = pra

3) = panyiku miboga fungsi pikeun nambahan aksara /+l+/ dina


aksara dasar nu aya disagigireunana, jeung bisa disaluyukeun
jeung tanda vokalisasi dina aksara dasarna.

Conto : k = ka jadi kL = kla


c) Vokalisasi nu ditulis “sajajar” jeung lambang aksara dasar jumlahna
aya lima rupa, nya éta:
1) [ = panéléng miboga fungsi pikeun ngarobah sora vokal aksara
dasar /a/ nu aya di hareupeunana jadi /é/.

Conto : k = ka jadi [k = ké

2) = panolong miboga fungsi pikeun ngarobah sora vokal aksara


o
dasar /a/ nu aya di hareupeunana jadi /o/.

Conto : k = ka jadi ko = ko

3) = pamingkal miboga fungsi pikeun nambah sora /+y+/ dina aksara


Y
dasar nu aya di sagigireunana, jeung bisa disaluyukeun jeung
tanda vokalisasi dina aksara dasarna.

Conto : k = ka jadi kY = kya

4) = pangwisad miboga fungsi pikeun nambah konsonan /+h/ dina


H
panungtung aksara dasar.

Conto : k = ka jadi kH = kah

5) = pamaéh miboga fungsi pikeun ngaleungitkeun sora vokal dina


´ ; aksara dasar nu aya disagigireunana.

Conto : k = ka jadi k; = k.

Salian ti éta, aya tilu rarangkén nu bisa diréndéngkeun jeung aksara swara,
nya éta:
1. Panglayar

A = ar;

Q
{ = ér;

I = ir;

Q
O = or;

Q
U = ur;

Q
E = er;

Q
}Q= eur.

2. Panyecek

A = ang;

N
{ = éng;

I = ing;

N
O= ong;

N
U = ung;

N
E = eng;

N
} = eung.

N
3. Pangwisad
H

A = ah;

H
{ = éh;

H
IH = ih;

O = oh;

H
U = uh;

H
E = eh;

H
} = euh.

H
Dumasar kana fungsina kana aksara swara jeung aksara ngalagena,
rarangkén bisa dikelompokkeun kana tilu fungsi, nya éta : ngaleungitkeun,
nambahan, jeung ngarobah sora vokal jeung konsonan aksara swara atawa
ngalagena. Rarangkén pamaéh miboga fungsi pikeun ngaleungitkeun sora
vokal /a/ aksara ngalagena. Rarangkén panglayar, panyecek, jeung pangwisad
miboga fungsi pikeun nambahan sora konsonan /+r/, /+ng/, jeung /+h/ dina
tungtung aksara swara atawa ngalagena. Rarangkén panghulu, pamepet,
paneuleung, panyuku, panéléng, jeung panolong miboga fungsi pikeun
ngarobah sora vokal /a/ aksara ngalagena jadi sora vokal /i/, /e/, /eu/, /u/, /é/,
jeung /o/. Rarangkén panyakra, panyiku, jeung pamingkal miboga fungsi
pikeun nambahan sora konsonan di tengah aksara ngalagena antara sora
konsonan jeung vokal /+r+/, /l/, jeung, /y/.

Rarangkén anu miboga fungsi pikeun ngaleungitkeun sora vokal

;
Pamaéh /ø/

Rarangkén anu miboga fungsi pikeun nambah sora

H
Panglayar /+r/ Panyecek /+ng/ Pangwisad /+h/

Rarangkén anu miboga fungsi pikeun ngarobah sora /a/ aksara ngalagena

Panghulu/+i/ Pamepet /+e/ Paneuleung /+eu/

[ o

Panéléng /é/ Panolong /o/

Rarangkén anu miboga fungsi pikeun nambah sora konsonan di tengah


aksara ngalagena antara sora konsonan jeubg sora vokal /a/

Panyakra /+r+/ Panyiku /+l+/ Pamingkal /+y+/


1) Angka
Sistem tata tulis aksara Sunda dilengkepan ogé ku angka-angka. Dina nalika
nuliskeun lambang angka puluhan, ratusan jeung saterusna ditulis ngajajar ti “kénca ka
katuhu”, saperti nuliskeun angka Arab. Sababaraha lambang angka Sunda wangunna
aya nu éh sarua jeung wangun lambang aksara, nepi ka pikeun nuliskeun lambang
angka kudu dihapit ku garis vértikal anu luhurna 6:4 tina ukuran lambang angka.
Lambang-lambang angka nu dimaksud nya éta.

M E D IA P E M B E L A J A R A N
LKPD 1
(Lembar Kerja Peserta Didik)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah : SMKN 1 Pasirkuda Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Aksara Sunda Alokasi Waktu : 2JP (2x45menit)
Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
10.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk 3.1 Menganalisis isi téks aksara Sunda
dan tipe Aksara Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya dengan cepat dan tepat
3.2 Menganalisis téks aksara Sunda yang
tidak sesuai dengan kaidah aksara
Sunda
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi aksara Sunda dengan pendekatan saintific berbasis TPACK dan penjekatan
Project Based Learning (PjBL) peserta didik diharapkan mampu:
1. Menganalisis isi teks aksara Sunda dengan cepat dan tepat
2. Menganalisis téks aksara Sunda yang tidak sesuai dengan kaidah aksara Sunda

Identitas Peserta Didik/Kelompok


Wasta/kelompok :................................................
Kelas :................................................

Pituduh
Prak baca téks aksara Sunda di handap, tuluy eusian patalékan anu geus disadiakeun di handap
kalawan waktu nu téréh/singket
Ratih PelesirRanPa Pitammur
AyeunaPté PpoéPJuma’a ,PamnggalP|12|PAgustusPamunP|2022|.PHariamPRatih P
keurP amamHarP sababPisua nPrékPulinPa Pima PuanaPdiPPakidulanPitanJur P jeungP mangP
Ryan,PsababPmangkunaPRatih Pté PtePangPamun.PRatih PrékPUlinPa PCurugPitammurPanuP
elrena naPayaPdiPkecamaamnPPairrkuda.PAriPUaPRatih Pté PngaRanaPUaPAsép.PRatih Pma P
a rékP ayeunaP nganjangP a P ima P UaP Asép,P maamkP Ratih P a itdaP pisanP unga naP basaP
diajakPulinPa PUaPAsépPsababPgeusPlilaPteuPPaamprok.PlamunPgeusPtepi,P
Ratih P ma P geusP diiaaamnP rékP yieunP seblakP makéP combrangP sababP éamP té P
a resepnaPpisan.P
Jawab patalékan di handap dumasar kana téks bacaan di luhur!
1. Poé naon jeung tanggal sabaraha Ratih rék indit pelesiran?
a. Rebo, 10 Agustus 2022 d. Saptu, 13 Agustus 2022
b. Kemis, 11 Agustus 2022 e. Minggu, 14 Agustus 2022
c. Juma’ah, 12 Agustus 2022

2. Iraha tanggal lahir Ratih?


a. Rebo, 10 Agustus 2022 d. Saptu, 13 Agustus 2022
b. Kemis, 11 Agustus 2022 e. Minggu, 14 Agustus 2022
c. Juma’ah, 12 Agustus 2022

3. Kamana manéhna rék pelesiran téh?


a. Basisir Cianjur Kidul d. Kota Cianjur
b. Curug Citambur e. Tukang Seblak
c. Imah Mang Ryan

4. Saha Ari Ua Usép téh?


a. Adina indung Ratih d. Emangna indung Ratih
b. Bapana Indung Ratih e. Uana indung ratih
c. Lanceukna Indung Ratih

5. Seblak nu kumaha nu dipikaresep ku Ratih?


a. Nu lada pisan d. Nu make endog
b. Nu maké kembang honjé e. Nu maké cikur
c. Nu maké daun jeruk
RUBRIK PENILAIAN
LKPD 1
(Lembar Kerja Peserta Didik)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMKN 1 Pasirkuda Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Aksara Sunda Alokasi Waktu : 2JP (2x45menit)
Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
10.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk 3.1 Menganalisis isi téks aksara Sunda
dan tipe Aksara Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya dengan cepat dan tepat
3.2 Menganalisis téks aksara Sunda yang
tidak sesuai dengan kaidah aksara
Sunda
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi aksara Sunda dengan pendekatan saintific berbasis TPACK dan penjekatan
Project Based Learning (PjBL) peserta didik diharapkan mampu:
3. Menganalisis isi teks aksara Sunda dengan cepat dan tepat
4. Menganalisis téks aksara Sunda yang tidak sesuai dengan kaidah aksara Sunda

Kriteria penilaian: Ketepatan menjawab dan kecepatan membaca

Keterangan Nilai
Jawaban benar 10
Durasi pengerjaan < 15 menit 50
Durasi pengerjaan 15 – 25 menit 30
Durasi pengerjaan > 25 menit 10
POINT MAKSIMAL 100

Nomor Soal Nilai


1
2
3
4
5
Durasi pengerjaan .............. Menit
TOTAL NILAI
LKPD 2
(Lembar Kerja Peserta Didik)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah : SMKN 1 Pasirkuda Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Aksara Sunda Alokasi Waktu : 2JP (2x45menit)
Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
10.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk 3.1 Menganalisis isi téks aksara Sunda
dan tipe Aksara Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya dengan cepat dan tepat
3.2 Menganalisis téks aksara Sunda yang
tidak sesuai dengan kaidah aksara
Sunda
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi aksara Sunda dengan pendekatan saintific berbasis TPACK dan penjekatan
Project Based Learning (PjBL) peserta didik diharapkan mampu:
5. Menganalisis isi teks aksara Sunda dengan cepat dan tepat
6. Menganalisis téks aksara Sunda yang tidak sesuai dengan kaidah aksara Sunda

Identitas Peserta Didik/Kelompok


Wasta/kelompok :................................................
Kelas :................................................

Petunjuk pengerjaan
Prak titénan ieu tabél di handap, tuluy eusian luyu jeung patalékan nu geus aya dina éta tabel
a. Mana kasus salah tulis aksara Sunda anu kapendak di sabudeureun
hidep?
b. Naon tulisannana dina éta kasus téh?

c. Naon dibacana éta tulisan nu salah téh? (Tulis maké aksara latén luyu
jeung aturan nulis basa Sunda)

d. Nu palebah mana tulisan nu salah dina éta tulisan?


Aksara Dasar Rarangkén Kaidahna

e. Jéntrékeun kasalahan di luhur dina kolom di handap

f. Rarangkén naon waé anu dipaké dina éta kalimah?

g. Kumaha tulisan nu bener sanggeus ku hidep disarungsum

h. Naon anu diganti sangkan jadi kalimah nu luyu jeung palanggeran aksara
Sunda

i. Naon dibacana éta tulisan nu salah téh? (Tulis maké aksara latén luyu
jeung aturan nulis basa Sunda)
RUBRIK PENILAIAN
LKPD 2
(Lembar Kerja Peserta Didik)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMKN 1 Pasirkuda Kelas/ Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Tahun Ajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Aksara Sunda Alokasi Waktu : 2JP (2x45menit)
Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
10.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk 3.1 Menganalisis isi téks aksara Sunda
dan tipe Aksara Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya dengan cepat dan tepat
3.2 Menganalisis téks aksara Sunda yang
tidak sesuai dengan kaidah aksara
Sunda
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi aksara Sunda dengan pendekatan saintific berbasis TPACK dan penjekatan
Project Based Learning (PjBL) peserta didik diharapkan mampu:
1. Menganalisis isi teks aksara Sunda dengan cepat dan tepat
2. Menganalisis téks aksara Sunda yang tidak sesuai dengan kaidah aksara Sunda

Kriteria penilaian: Ketepatan menjawab

LKPD Point maksimal Point


A 5
B 5
C 20
D 5
E 15
F 5
G 15
H 10
I 20
TOTAL 100
NAMA : SANDI SETIAWAN

No. UKG : 201901032249

UNIT KERJA : SMKN 1 PASIRKUDA

KELAS : 002 – BAHASA SUNDA

Selama kegiatan dari materi satu hingga materi tiga sangat banyak ilmu yang di dapat. Dengan
seluruh materi semoga bisa diterapkan dengan baik di sekolah. Adapun beberapa materi yakni
mengulas masalah dan identifikasi masalah mengenai;

1. Pedagogi, literasi dan numerasi


Pembelajaran aksara sunda di SMKN 1 Pasirkuda menemukan beberapa permasalahan
dari mulai minat dalam belajar hingga proses belajar, baik dalam hal penggunaan aksara
baik menulis ataupun membaca. Hal yang sering dijumpai adalah siswa belum bisa
mengingat tiap-tiap aksara walau telah diberikan pembelajaran sebelumnya, selain itu
siswa belum bisa menggunakan rarangken dengan tepat juga dalam mengingat dan
menulis angka dalam aksara sunda siswa cukup kesulitan karena bentuk yang mirip.

2. Kesulitan belajar siswa


Siswa merasa kesulitan dalam pembelajaran aksara Sunda terutama dalam hal mengingat
dan juga menulis. Hal tersebut berdampak pada langkah berikutnya di mana siswa tidak
bisa membaca teks aksara Sunda dengan baik terlebih lancar. Hal tersebut perlu adanya
dukungan, model pembelajaran, materi yang sesuai dan pemanfaatan teknologi untuk
menunjang pembelajaran agar lebih baik.

3. Membangun relasi dengan orang tua


Orang tua siswa kurang mendukung dalam pembelajaran, terutama dalam bab aksara
Sunda. Kurangnya dukunga tersebut karena orang tua tidak bisa menggunakan aksara
sunda sehingga tidak bisa memantau proses pembelajaran siswa.

4. Pemahaman model-model pembelajaran


Model pembelajaran dalam aksara sunda memerlukan model pembelajaran yang sesuai
dengan permasalahannya. Permasalah utama dalam pembelajaran aksara sunda adalah
siswa sulit untuk mengingat aksara Sunda. Maka model atau media pembelaja yang
sesuai adalah yang mengandalkan ingatan siswa.

5. Materi dan
Materi yang disampaikan mengenai bab aksara Sunda belum bisa sepenuhnya
tersampaikan secara maksimal dengan menggunakan model-model dan media-media
yang aktraktif. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan sekolah, guru dan juga siswa. Soal
HOTS masih belum bisa diberikan karena siswa masih banyak yang kebingungan ketika
menjawab soal LOTS.

6. Pemanfaatan teknologi
Pemanfaatan teknologi di SMKN 1 Pasirkuda terutama dalam pembelajaran bahasa
Sunda khususnya aksara Sunda belum bisa dilakukan secara maksimal. Faktor utama
yang

Untuk menjawab soal pada LMS maka akan saya jabarkan pada isian di bawah

1. Kegiatan apa yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini?

Secara rangkaian, seluruh kegiatan dalam pembelajaran telah dilaksanakan dengan


baik. Namun dalam pengisian LK belum menyantumkkan solusi. Tentu solusi tidak
bisa dilakukan dengan gegabah agar penerapannya sesuai dengan permasalahan yang
ada, perlu sekali pengamatan-pengamatan yang lebih mendalam terutama pada sisi
kemampuan siswa, sekolah dan guru.

2. Kegiatan apa yang sudah dilaksanakan dalam pembelajaran ini?

Pemberian materi dari dosen telah dilaksanakan selama tiga hari dengan baik dan
lancar. Adapun materi yang didapat adalam mengenai permasalahan yang ditemukan
ketika mengajar secara langsung kepada siswa dari mulai permasalahan pada bidang
pedagogi, literasi, numerasi, materi, model pembelajaran, relasi dan lain-lain.
Kegiatan yang telah terlaksana pada pembelajaran identifikasi masalah ini adalah
telah ditemukannya masalah-masalah yang sering ditemukan dalam pembelajaran
bahasa Sunda khususnya bab Aksara Sunda di sekolah selama mengajar. Masalah-
masalah tersebut murni didapat hasil dari studi lapangan di kelas-kelas yang dipilih
dan dituangkan dalam bentuk tulisan berupa identifikasi masalah.

3. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kegiatan yang belum dilaksanakan
dalam pembelajaran ini?

Seluruh rangkaian pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik dan benar sehingga
tidak ada kegiatan yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran pertama. Namun,
pada paragraf pertama, disebutkan bahwa solusi belum dicantumkan pada LK. Hal
tersebut menjadi sebuah pekerjaan yang akan diupayakan pencarian solusi dari setiap
permasalahannya. Ada beberapa solusi yang telah terfikirkan untuk menjadi solusi
atau pemecah dari masalah-masalah yang telah diidentifikasi, namun tentunya perlu
pengamatan yang lebuh lanjut seperti yang telah disebutkan pada paragraf awal.

4. Upaya apa yang akan dilakukan untuk keberlanjutan dari kegiatan yang sudah
dilaksanakan dalam pembelajaran ini?

Adapun yang telah terlaksana pada pembelajaran ini adalah menemukan masalah-
masalah di sekolah selama pembelajaran bahasa Sunda terutama dalam bab aksara
Sunda. Hasil dari identifikasi masalah tersebut akan dijadikan acuan untuk penerapan
solusi-solusi dari setiap permasalahan agar pembelajaran bahasa Sunda khsusunya
aksara sunda menjadi lebih efektif dan efisien serta bisa diserap oleh siswa dengan
semaksimal mungkin secara berkelanjutan
NAMA : SANDI SETIAWAN
No. UKG : 201901032249
UNIT KERJA : SMKN 1 PASIRKUDA
KELAS : 002 – BAHASA SUNDA

Selama pembelajaran eksplorasi masalah kurang lebih satu minggu sangat banyak sekali
ilmu yang dipetik. Kita bisa mengetahui apa saja permasalahan yang ada di sekolah kita
dan kita mendalaminya lebih jauh. Kita diajak untuk berwawancara terhadap rekan kerja,
kepala sekolah, pengawas, pakar, dan juga siswa untuk mengetahui permasalahan lebih
lanjut dan juga untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam permasalahan
tersebut.

1. Kegiatan apa yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini?

Secara rangkaian, seluruh kegiatan dalam pembelajaran telah dilaksanakan dengan


baik dan lancar sehingga LK dapat diisi dan diupload.

2. Kegiatan apa yang sudah dilaksanakan dalam pembelajaran ini?

Pemberian materi dari dosen telah dilaksanakan selama tiga hari dengan baik dan
lancar. Adapun materi yang didapat pembelajaran ini adalah bagaimana kita bisa
mengeksplore setiap permasalahan yang ada di sekolah baik permasalahan yang
terjadi di sisi siwa, guru maupun sekolah. Kita pun diajak untuk menindak lanjuti dan
memecahkan masalah tersebut dengan cara berwawancara terhadap rekan kerja,
kepala sekolah, pengawas, pakar, hingga siswa. Selain itu kajian literatur juga
dilaksanakan untuk menambah referensi dalam permasalahan tersebut.

3. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kegiatan yang belum dilaksanakan
dalam pembelajaran ini?

Seluruh rangkaian pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik dan benar sehingga
tidak ada kegiatan yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini.

4. Upaya apa yang akan dilakukan untuk keberlanjutan dari kegiatan yang sudah
dilaksanakan dalam pembelajaran ini?
Kegiatan yang akan dilakukan untuk keberlanjutan dari kegiatan ini adalah mencoba
untuk menerapkan hasil wawancara dan hasil kajian literatur terhadap masalah yang
ada di sekolah sehingga masalah tersebut diharapkan dapat tuntas dengan solusi yang
tepat hasil dari wawancara terhadap rekan kerja, kepala sekolah, pengawas, pakar,
hingga siswa dan juha hasil dari studi literatur. Diharapkan dengan adanya kegiatan
dalam pembelajaran ini dapat menjadi solusi dalam penyelesaian masalah yang ada di
sekolah
NAMA : SANDI SETIAWAN
No. UKG : 201901032249
UNIT KERJA : SMKN 1 PASIRKUDA
KELAS : 002 – BAHASA SUNDA

Selama pembelajaran penentuan penyebab masalah kurang lebih tiga hari sangat banyak
sekali ilmu yang dipetik. Kita bisa mengetahui apa saja akar penyebab permasalahan
yang ada di sekolah kita dan kita mendalaminya lebih jauh. Kita lebih menganalisis
penyebab-penyebab permasalahan yang ada di sekolah sehingga bisa memperkirakan
solusi akan masalah-masalah tersebut.

1. Kegiatan apa yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini?

Secara rangkaian, seluruh kegiatan dalam pembelajaran telah dilaksanakan dengan


baik dan lancar sehingga LK dapat diisi dan diupload.

2. Kegiatan apa yang sudah dilaksanakan dalam pembelajaran ini?

Pemberian materi dari dosen telah dilaksanakan selama tiga hari dengan baik dan
lancar. Adapun materi yang didapat pembelajaran ini adalah bagaimana kita bisa
mengetahui akar dari setiap permasalahan yang ada di sekolah baik permasalahan
yang terjadi di sisi siwa, guru maupun sekolah. Kita pun diajak untuk menindak
lanjuti dan memecahkan masalah tersebut dengan mencari akar atau sumber penyebab
masalah yang ada di sekolah khususnya dalam pembelajaran bahasa Sunda.

3. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kegiatan yang belum dilaksanakan
dalam pembelajaran ini?

Seluruh rangkaian pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik dan benar sehingga
tidak ada kegiatan yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini.

4. Upaya apa yang akan dilakukan untuk keberlanjutan dari kegiatan yang sudah
dilaksanakan dalam pembelajaran ini?
Kegiatan yang akan dilakukan untuk keberlanjutan dari kegiatan ini adalah mencoba
untuk mencabut akar suber masalah dalam pembelajaran bahasa Sunda dengan
perkiraan-perkiraan solusi yang tepat sehingga penyebab permasalahan bisa diatasi
dan pembelajaran bahasa Sunda bisa terlaksana dengan baik
NAMA : SANDI SETIAWAN
No. UKG : 201901032249
UNIT KERJA : SMKN 1 PASIRKUDA
KELAS : 002 – BAHASA SUNDA

Selama pembelajaran eksplorasi alternatif solusi kurang lebih tiga hari sangat banyak
sekali ilmu yang dipetik. Kita bisa mengetahui apa saja alternatif solusi atas
permasalahan yang ada di sekolah kita dan kita mendalaminya lebih jauh. Kita lebih
menganalisis solusi-solusi atas permasalahan yang ada di sekolah sehingga bisa
memperkirakan langkah yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut.

1. Kegiatan apa yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini?

Secara rangkaian, seluruh kegiatan dalam pembelajaran telah dilaksanakan dengan


baik dan lancar sehingga LK dapat diisi dan diupload.

2. Kegiatan apa yang sudah dilaksanakan dalam pembelajaran ini?

Pemberian materi dari dosen telah dilaksanakan selama tiga hari dengan baik dan
lancar. Adapun materi yang didapat pembelajaran ini adalah bagaimana kita bisa
mengetahui solusi dari setiap permasalahan yang ada di sekolah baik permasalahan
yang terjadi di sisi siwa, guru maupun sekolah. Kita pun diajak untuk menindak
lanjuti dan memecahkan masalah tersebut dengan mencari solusi atas masalah yang
ada di sekolah khususnya dalam pembelajaran bahasa Sunda.

3. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kegiatan yang belum dilaksanakan
dalam pembelajaran ini?

Seluruh rangkaian pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik dan benar sehingga
tidak ada kegiatan yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini.

4. Upaya apa yang akan dilakukan untuk keberlanjutan dari kegiatan yang sudah
dilaksanakan dalam pembelajaran ini?
Kegiatan yang akan dilakukan untuk keberlanjutan dari kegiatan ini adalah mencoba
untuk menerapkan solusi atas sumber masalah dalam pembelajaran bahasa Sunda
dengan perkiraan-perkiraan solusi yang tepat sehingga penyebab permasalahan bisa
diatasi dan pembelajaran bahasa Sunda bisa terlaksana dengan baik
NAMA : SANDI SETIAWAN
No. UKG : 201901032249
UNIT KERJA : SMKN 1 PASIRKUDA
KELAS : 002 – BAHASA SUNDA

Selama pembelajaran penentuan solusi kurang lebih tiga hari sangat banyak sekali ilmu
yang dipetik. Kita bisa mengetahui apa saja solusi atas permasalahan yang ada di sekolah
kita dan kita mendalaminya lebih jauh. Kita lebih menentuka solusi atas permasalahan
yang ada di sekolah sehingga bisa memperkirakan langkah yang tepat untuk memecahkan
masalah tersebut.

1. Kegiatan apa yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini?

Secara rangkaian, seluruh kegiatan dalam pembelajaran telah dilaksanakan dengan


baik dan lancar sehingga LK dapat diisi dan diupload.

2. Kegiatan apa yang sudah dilaksanakan dalam pembelajaran ini?

Pemberian materi dari dosen telah dilaksanakan selama tiga hari dengan baik dan
lancar. Adapun materi yang didapat pembelajaran ini adalah bagaimana kita bisa
menentukan solusi dari setiap permasalahan yang ada di sekolah baik permasalahan
yang terjadi di sisi siwa, guru maupun sekolah. Kita pun diajak untuk menindak
lanjuti dan memecahkan masalah tersebut dengan mencari solusi atas masalah yang
ada di sekolah khususnya dalam pembelajaran bahasa Sunda.

3. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kegiatan yang belum dilaksanakan
dalam pembelajaran ini?

Seluruh rangkaian pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik dan benar sehingga
tidak ada kegiatan yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini.

4. Upaya apa yang akan dilakukan untuk keberlanjutan dari kegiatan yang sudah
dilaksanakan dalam pembelajaran ini?
Kegiatan yang akan dilakukan untuk keberlanjutan dari kegiatan ini adalah mencoba
untuk menerapkan solusi atas sumber masalah dalam pembelajaran bahasa Sunda
dengan solusi yang tepat sehingga penyebab permasalahan bisa diatasi dan
pembelajaran bahasa Sunda bisa terlaksana dengan baik
NAMA : SANDI SETIAWAN

No. UKG : 201901032249

UNIT KERJA : SMKN 1 PASIRKUDA

KELAS : 002 – BAHASA SUNDA

Selama pembelajaran pemmbuatan rencana aksi kurang lebih satu minggu sangat banyak sekali ilmu
yang dipetik. Kita bisa mengetahui apa saja rencana apa yang akan dilakukan dan kita mendalaminya
lebih jauh. Kita lebih memfokuskan rencana aksi atas permasalahan yang ada di sekolah sehingga bisa
menerapka langkah yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut.

1. Kegiatan apa yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini?


Secara rangkaian, seluruh kegiatan dalam pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik dan
lancar sehingga LK dapat diisi dan diupload.

2. Kegiatan apa yang sudah dilaksanakan dalam pembelajaran ini?


Pemberian materi dari dosen telah dilaksanakan selama tiga hari dengan baik dan lancar.
Adapun materi yang didapat pembelajaran ini adalah bagaimana kita merencanakan aksi dari
setiap permasalahan yang ada di sekolah baik permasalahan yang terjadi di sisi siwa, guru
maupun sekolah.

3. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kegiatan yang belum dilaksanakan dalam
pembelajaran ini?
Seluruh rangkaian pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik dan benar sehingga tidak ada
kegiatan yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini.

4. Upaya apa yang akan dilakukan untuk keberlanjutan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan
dalam pembelajaran ini?
Kegiatan yang akan dilakukan untuk keberlanjutan dari kegiatan ini adalah mencoba untuk
menerapkan rencana aksi di sekolah agar permasalahan yang muncul bisa terlaksana dengan
sebaik mungkin sehingga masalah dapat terselesaikan

Anda mungkin juga menyukai