Disusun Oleh:
( P1337424821603 )
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nya makalah yang berjudul “Mekonium dalam Cairan Amnion” ini dapat
Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan yang
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Mekonium..................................................................................... 3
2. Cairan amnion................................................................................................ 5
4. Patofisiologi.................................................................................................... 7
5. Diagnosa........................................................................................................ 10
6. Penanganan................................................................................................... 11
1. Aspirasi Mekonium......................................................................................... 12
A. Kesimpulan........................................................................................................... 16
B. Saran ................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
keruh, albuminos berada di sekitar fetus, di dalam ruang yang diliputi oleh
selaput janin yaitu lapisan amnion dan chorion. Volume cairan ketuban pada
hamil cukup bulan 1000-1500 ml; mempunyai bau yang khas, agak amis dan
manis. Cairan ini mempunyai berat jenis 1,008 terdiri atas 98% air, sisanya
terdiri atas garam anorganik serta bahan organik dan bila diteliti benar
terdapat rambut lanugo (rambut halus berasal dari bayi), sel-sel epitel dan
Istilah mekonium berasal dari kata Yunani yaitu mekoni yang berarti
poppy juice atau opium atau meconium-arion atau seperti opium. Aristoteles
cerna (isi usus janin) yang dapat diamati pada bayi baru lahir mempunyai
konsistensi sangat kental, berwarna hijau tua terdiri dari sel epitel skuamosa,
protein plasma, mineral, lipid, debris seluler, benang mukus, darah dan
vernik.
dan 2,9% pada thin mekonium. Hal ini berhubungan dengan banyaknya
1
amnion yang bercampur mekonium atau kandungan meconium.
mekonium meliputi faktor ibu antara lain hipertensi, eklampsia, penyakit paru,
ibu dengan diabetes mellitus, infeksi pada ibu, ibu minum jamu, primigravida;
faktor janin antara lain umur kehamilan, adanya gawat janin, pertumbuhan
berlangsung lama. Faktor risiko terjadinya SAM antara lain persalinan dengan
cairan amnion keruh yang kental, hipoksia intra uterine yang lama, adanya
skor Apgar yang rendah, pH darah yang rendah dan faktor penolong baik
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Mekonium
berarti poppy juice atau opium atau meconium-arion atau seperti opium.
yang liat, tidak berbau dan semisolid yang terdapat di dalam saluran
dari sekresi dan sel-sel yang terlepas dari saluran pencernaan janin dan
sekresi dari paru- paru yang ditelan bersama cairan amnion dan
terkena cahaya berubah menjadi lebih gelap. Warna itu disebabkan oleh
pigmen bilirubin dan biliverdin, dan pH nya bervariasi 5,5 sampai 7 agak
sedikit basa.
gram dan 70% terdiri dari air. Dalam keadaan kering mekonium
kalsium, kristal kolesterol, dan sedikit lipid, albumin dan gamma globulin
3
yang sebagiannya adalah antigen golongan darah janin.
ini meningkat sepanjang kehamilan sampai menjadi tiga kali lipat dari
juga terdapat dalam jumlah kecil dan tidak banyak berubah dalam
kuman tetapi bila telah terjadi mekonium dalam cairan amnion sifatnya
bahan makanan yang paling baik bagi bakteri. Jadi mekonium dapat
konsistensinya dan setelah berumur 4 hari tidak ada lagi mekonium yang
janin) yang dapat diamati pada bayi baru lahir mempunyai konsistensi
sangat kental, berwarna hijau tua terdiri dari sel epitel skuamosa, lanugo,
plasma, mineral, lipid, debris seluler, benang mukus, darah dan vernik.
Mekonium ini mulai ada pertama kali di illeum fetus kira-kira minggu ke 10
dan 16 kehamilan. Sekresi mukosa, sel mukosa dan elemen padat yang
2. Cairan amnion
5
Cairan amnion merupakan cairan berwarna kuning transparan,
agak keruh, albuminos berada di sekitar fetus, di dalam ruang yang diliputi
oleh selaput janin yaitu lapisan amnion dan chorion. Volume cairan
ketuban pada hamil cukup bulan 1000-1500 ml; mempunyai bau yang
khas, agak amis dan manis. Cairan ini mempunyai berat jenis 1,008 terdiri
atas 98% air, sisanya terdiri atas garam anorganik serta bahan organik
dan bila diteliti benar terdapat rambut lanugo (rambut halus berasal dari
bayi), sel- sel epitel dan vernix kaseosa (=lemak yang meliputi kulit bayi).
paru saat bernapas. Asal cairan ini belum diketahui dengan pasti; masih
3 tingkatan yaitu:
hijau tua sampai coklat tua yang mewarnai semua cairan amnion.
4. Patofisiologi
fisiologi yang sering diikuti akibat-akibat yang patologik dari ringan sampai
bila kejenuhan oksigen di dalam vena tali pusat turun sampai dibawah
30%. Ini berarti sesuatu keadaan yang menyebabkan hipoksia pada janin
7
Volume cairan amnion mencapai puncak pada kehamilan 38
sekali intrauterin sebelum ada tanda in partu, intrapartum, atau ketika lahir
segera setelah kepala keluar ketika janin secara refleks menarik napas
yang dalam dan kuat atau megap (gasping reflex). Megap intrauterin
terjadi jika janin mengalami hipoksia misalnya kalau tali pusatnya terjepit.4
Aspirasi mekonium intrauterin bisa akut misalnya pada kasus dengan tali
mekonium baik yang aterm maupun yang post-term. Jika pun stres
8
masih in utero. Hal ini disebabkan selain jumlah mekonium yang jauh
kurang dari pada bayi aterm, tetapi yang penting adalah karena peristaltik
usus bayi prematur ini berkurang sekali sehingga mekonium tidak keluar.
Oleh karena itu jika cairan ketuban bayi prematur berwarna mekonium,
baik ringan atau berat, haruslah diperkirakan bahwa janin mengalami stres
selama 4 jam atau lebih di dalam cairan amnion maka dasar kuku (nail
bed) janin akan berwarna, dan kalau berada disana 24 jam atau lebih
vernix caseosa akan ikut berwarna.2 Selaput ketuban dan tali pusat pun
akan berwarna oleh mekonium dalam tempo 3 jam dan makrofag dalam 1
cairan ketuban ditelan oleh janin. Tapi berapa lama waktu yang diperlukan
450 ml cairan ketuban sehari. Lagi pula pada bayi post-term tidak ada lagi
pewarnaan menjadi hilang. Ada juga bayi yang lahir tergenang dengan
9
kedalam jalan napas, atau refleks pernapasan pun tidak ada lagi.2
5. Diagnosa
adanya mekonium dalam cairan amnion atau kelainan ritme jantung dalam
janin dengan mekonium dalam cairan amnion berat dan 22% janin dengan
mekonium dalam cairan amnion ringan atau cairan amnion yang jernih
mekonium dalam cairan amnion sendiri seperti terlihat dari hasil penelitian
diatas sebagai indikator gawat janin tidak begitu kuat, maka usaha
6. Penanganan
dalam kejadian gawat janin dan lebih diperburuk bila terdapat bersama
muda atau kekuningan, yang terdapat sebelum fase aktiv persalinan tidak
pada awal masa persalinan, biasanya disertai oleh angka morbiditas dan
terjadi pada akhir masa persalinan tidak punya pengaruh buruk terhadap
nasib perinatal kecuali bila disertai oleh rekaman jantung yang tidak
11
kesehatan janin dalam persalinan jika telah ada mekonium dalam cairan
dengan rekaman jantung yang tidak normal (rekaman non-reaktiv pada uji
tanpa beban atau deselerasi lambat pada uji beban kontraksi) yang
amnion terutama terjadi sebagai akibat aspirasi mekonium yang pekat dan
1. Aspirasi Mekonium
satu penyebab paling sering distress respirasi pada neonatal. Bayi yang
lahir dengan cairan amnion bercampur mekonium 100 kali lipat berisiko
12
berkembang menjadi distress respirasi dibandingkan dengan bayi yang
lahir dengan cairan amnion jernih, bahkan wanita dengan risiko komplikasi
perinatal. Kematian terjadi kira-kira 12% bayi dengan SAM dan SAM juga
yang ada di dalam cairan amnion tergantung dari lamanya hipoksia intra
13
3. Patofisiologi SAM
4. Diagnosis SAM
14
pemeriksaan fisik dan penunjang. Anamnesis didapatkan adanya umur
gestasi aterm atau post term, dan cairan amnion berwarna kehijauan
obstruksi jalan lahir besar yang ditandai dengan apneu, gasping, sianosis
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
dan 2,9% pada thin mekonium. Hal ini berhubungan dengan banyaknya
mekonium meliputi faktor ibu antara lain hipertensi, eklampsia, penyakit paru,
ibu dengan diabetes mellitus, infeksi pada ibu, ibu minum jamu, primigravida;
faktor janin antara lain umur kehamilan, adanya gawat janin, pertumbuhan
berlangsung lama. Faktor risiko terjadinya SAM antara lain persalinan dengan
cairan amnion keruh yang kental, hipoksia intra uterine yang lama, adanya
skor Apgar yang rendah, pH darah yang rendah dan faktor penolong baik
B. SARAN
Perlunya evaluasi dan pengamatan klinis pada bayi yang lahir dengan
laboratorium penunjang dan perubahan kadar sitokin yang terjadi pada bayi
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bernischke K. Normal and Abnormal Placental Development. In Chin Chu Lin. Verp
Chin-Chu Lin. Intrauterine Fetal Resuscitation. In Chin Chu Lin. Verp MS. Sabbagha
RE. The High Risk Fetus. Pathophysiology, Diagnosis, Management. New York -
Cunningham FG. MacDonald PC. Gant NF. Leveno KJ. Gilstrap II LC. Williams
Hobel CJ. Bochner C. Meconium Staining of Amniotic Fluid. In Eden RD. Boehm FH.
Assessment & Care of the fetus. USA : Prentice-Hall International Inc, 1990 : 801-
806.
Nelson RM. Stromquist CL. Wyble LE. Newborn Assessment and Care. In Scott JR. Di
Saia PJ. Hammond CB. Spellacy WN. Danforth’s Obstetrics & Gynecology.
Sunshine P. Fetal Gastrointestinal Physiology. In Eden RD. Boehm FH. Assessment &
17
1