Anda di halaman 1dari 57

SKRIPSI

EFEKTIFITAS HIPNOTERAPI DAN PEMBERIAN TABLET B6


TERHADAP INTENSITAS MUAL MUNTAH PADA EMESIS
GRAVIDARUM DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS NAMU UKUR
TAHUN 2018

SebagaiSyarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi


Dipoma IV Kebidanan

TRIVENA ANASTHASIABR KABAN


P07524517033

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIMEDAN


JURUSAN KEBIDANAN MEDAN
PRODI D-IV KEBIDANAN
TAHUN 2018
SKRIPSI

EFEKTIFITAS HIPNOTERAPI DAN PEMBERIAN TABLET B6


TERHADAP INTENSITAS MUAL MUNTAH PADA EMESIS
GRAVIDARUM DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS NAMU UKUR
TAHUN 2018

TRIVENA ANASTHASIABR KABAN


P07524517033

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN


JURUSAN KEBIDANAN MEDAN
PRODI D-IV KEBIDANAN
TAHUN 2018
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : EFEKTIFITAS HIPNOTERAPI DAN PEMBERIAN TABLET


B6 TERHADAP INTENSITAS MUAL MUNTAH PADA
EMESIS GRAVIDARUM DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS NAMU UKUR TAHUN 2018
NAMA : TRIVENA ANASTHASIA BR KABAN
NIM : P07524517033

Telah Diterima dan Disetujui Untuk Diseminarkan Dihadapan Penguji


Medan, 2 Agustus 2018

Menyetujui
PembimbingUtama

Yusniar Siregar, SST,M.Kes


NIP.196707081990032001

Ketua JurusanKebidanan Medan Politeknik


Kesehatan Kemenkes Medan

Betty Mangkuji, SST, M.Keb NIP.


196609101994032001
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : EFEKTIFITAS HIPNOTERAPI DAN PEMBERIAN TABLET


B6 TERHADAP INTENSITAS MUAL MUNTAH PADA
EMESIS GRAVIDARUM DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS NAMU UKUR TAHUN 2018

NAMA : TRIVENA ANASTHASIA BR KABAN

NIM : P07524517033

Skripsi ini Telah Diuji Pada Sidang Ujian Akhir Program Jurusan D-
IV Kebidanan Alih Jenjang Poltekkes Kemenkes Medan
Medan, 2 Agustus 2018

Penguji I Penguji II

Yusniar Siregar, SST,M.Kes Eva Mahayani Nasution, SST, M.Kes


NIP.196707081990032001 NIP. 197307291993032001

Ketua Penguji

Tri Marini SN, SST, M.Keb


NIP.198003082001122002

Ketua Jurusan Kebidanan Medan Politeknik


Kesehatan Kemenkes Medan

Betty Mangkuji, SST, M.Keb NIP.


19660910199403200
POLTEKKES KEMENKES MEDAN
JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-IV KEBIDANAN
SKRIPSI, 2 AGUSTUS 2018

Trivena Anasthasia Br Kaban


P07524517033

Efektifitas Hipnoterapi dan Pemberian Tablet B6 Terhadap Intensistas Mual Muntah Pada
Emesis Gravidarum di Wilayah Kerja Puskesmas Namu Ukur Tahun 2018

ix + 42 hal, 6 tabel, 18 lampiran

ABSTRAK

Mual dan muntah merupakan hal yang fisiologis, namun dapat menjadi hal yang
mengkhawatirkan bagi ibu serta keluarga karena makanan yang dimakan, dikeluarkan
kembali dan hal ini menyebabkan kekurangan gizi baik pada ibu maupun pada bayinya.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primi gravida dan 40-60% multigravida, serta
hanya 25% mual tanpa disertai muntah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
efektifitas hipnoterapi dan pemberian tablet B6 terhadap intensitas mual muntah pada
emesis gravidarum di wilayah kerja Puskesmas Namu Ukur Tahun 2018.
Jenis penelitian quasy eksperimental pretest dan postest dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Namu Ukur pada bulan April-Juni dengan populasi seluruh Ibu hamil
trimester I yang mengalami mual muntah. jumlah responden sebanyak 32 orang
menggunakan metode purposive sampling, 16 responden pada kelompok perlakuan
hipnoterapi dan 16 responden pada kelompok pemberian tablet B6. Pengumpulan data
dilakukan menggunakan Koesioner puqe. Uji analisa menggunakan uji T-Test
independent.
Hasil yang diperoleh terdapat perbedaan rerata (mean difference) antara
perlakuan hipnoterapi dengan pemberian tablet B6 dimana nilai perbedaan rerata (mean
difference) pada kelompok perlakuan hipnoterapi lebih besar (1,77) dibandingkan pada
kelompok pemberian Tablet B6 (1,25) dengan nilai p Value = 0,000 < 0,05.
Kesimpulan bahwa hipnoterapi lebih efektif dibandingkan pemberian tablet B6
dalam menurunkan intensitas mual muntah pada emesis gravidarum. Saran agar metode
hipnoterapi dapat lebih banyak digunakan dalam mengatasi mual muntah pada emesis
gravidarum.

Kata kunci: Emesis gravidarum, Hipnoterapi, Tablet B6 Daftar


bacaan: 23 (2007-2018)

i
MEDAN HEALTH POLYTECHNIC OF MINISTRY OF HEALTH EXTENTION
PROGRAM OF APPLIED HEALTH SCIENCE IN MIDWIFERY
Thesis, 2nd August 2018 Trivena

Anasthasia Br Kaban

P07524517033

The Effectiveness of Hypnotherapy and B6 Tablet Administration to Vomiting Nausea


Intensity in Emesis Gravidarum at the Working Area of Namu Ukur Community Health
Cengtre in 2018

ix + 42 things, 6 tables, 18 attachments

ABSTRACT

Nausea and vomiting are physiological, but can be a worrying thing for the
mother and family because the food they eat is re-released and this causes a lack of
nutrition for both the mother and the baby. Nausea and vomiting occur in 60-80% primi
gravida and 40-60% multigravida, and only 25% nausea without vomiting. This study
aims to analyze the effectiveness of hypnotherapy and administration of B6 tablets to the
intensity of nausea and vomiting in emesis gravidarum at the working area of the Namu
Ukur community health center in 2018.
The research type was quasy experimental pretest and posttest research and
carried out in the work area of the Namu Ukur community Health Center in April-June
with the population of all first trimester pregnant women experiencing nausea and
vomiting. The number of respondents was 32 peoples using purposive sampling method,
16 respondents in the hypnotherapy treatment group and 16 respondents in the B6 tablet
administration group. Data collection was carried out using questionnaire puqe. Analysis
test using an independent T-Test.
The results obtained were mean differences between the treatment of
hypnotherapy with the administration of B6 tablets where the mean difference in the
hypnotherapy y treatment group was greater (1.77) than in the group giving B6 tablets
(1.25) with p value = 0,000 <0,05.
The conclusion that hypnotherapy is more effective than the administration of B6
tablets in reducing the intensity of nausea and vomiting in emesis gravidarum.
Suggestions that the method of hypnotherapy can be more widely used in dealing with
nausea and vomiting in emesis gravidarum.

Keywords: Emesis Gravidarum, Hypnotherapy, B6 Tablet


Reading list: 23 (2007-2018)

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua Berkat dan Rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektifitas Hipnoterapi dan
Pemberian Tablet B6 Terhadap Intensitas Mual Muntah Pada Emesis Gravidarum di
Wilayah Kerja Puskesmas Namu Ukur Tahun 2018”, sebagai salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan Sarjana Sains Terapan Kebidanan Pada Program Studi D-IV
Kebidanan Medan Poltekkes Kemenkes RI Medan.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, sehingga
pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI Medan, yang
memberikan kesempatan menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
2. Betty Mangkuji, SST, M.Keb, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
RI Medan, yang telah memberi kesempatan menyusun dan menyelesaikan skripsi
ini.
3. Melva Simatupang, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan
Poltekkes Kemenkes RI Medan Periode Tahun 2013-2018, yang telah memberi
kesempatan menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
4. Yusniar Siregar, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan
Poltekkes Kemenkes RI Medan Periode Tahun 2018-2023 dan sebagai Dosen
Pembimbing I serta sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak
memberikan bimbingan dan masukan serta dukungan yang sangat luar biasa kepada
penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Eva Mahayani, SST, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak
memberikan bimbingan dan masukan serta dukungan kepada peneliti, sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. dr. Rawi Chandra, M.Kes selaku Ka.UPT Puskesmas Namu Ukur yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
7. Kepada Bidan Puskesmas Namu Ukur yang telah banyak membantu penulis dalam
memperoleh data survey awal serta banyak membantu penulis dalam melaksanakan
penelitian di wilayah kerja Puskesmas Namu Ukur.

iii
8. Kepada Orang Tua Serma (Purn) SM.Kaban dan Ibunda Juniarta Br Sembiring yang
telah membesarkan, membimbing dan mengasuh saya dengan penuh cinta dan
ketulusan, yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi penulis dan juga telah
memberikan dukungan moral dan materil selama penulis menyelesaikan pendidikan.
9. Kepada Abanganda Erik Andreas Kaban, Amd.Kom Beserta Istri Manita Kerina
Br.S.Gurky, Amd.Keb dan Abanganda Deddy Arisandi Kaban beserta Istri Sabarita
Br Meliala, Amd.Keb dan juga para keponakan tercinta Mira Sherly Anasthasia Br
Kaban, Carolyn Anasthasia Br Kaban, dan Nindya Elora Br Kaban yang selalu
memberi semangat dan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
10. Kepada Bibik tercinta Rita Br Sembiring yang telah banyak membatu penulis dalam
penyediaan fasilitas pengetikan dan seluruh keluarga yang telah membantu dan
memotivasi penulis.
11. Kepada sahabat tercinta Winda Astri Br PA, Amd.Kom yang selalu setia dalam
memotivasi dan memberi semangat kepada penulis sehingga tetap semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini dan kepada teman seperjuangan Serpina Br Karo,
S.Tr.Keb, Wulan Sari, S.Tr.Keb, Novrida Roberia Br Purba, S.Tr.Keb, SKM,
Wenylesa Simanjuntak, S.Tr.Keb, Sri Novita, S.Tr.Keb dan teman satu bimbingan
yang senantiasa memberikan motivasi kepada penulis dan Seluruh teman-teman
seperjuangan D-IV Alih Jenjang Angkatan II Tahun Ajaran 2017-2018 di Poltekkes
Kemenkes RI Medan, terimakasih atas kebersamaan dan kerjasamanya sampai kita
sama-sama tuntas dalam menyelesaikan studi ini
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu Memberkati kehidupan kita semua dan
semoga skripsi ini kelak berguna bagi semua pihak yang memanfaatkan dengan baik.

Medan, 02 Agustus 2018

Penulis

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1


A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2
C.1 Tujuan Umum ...................................................................................... 2
C.2 Tujuan Khusus..................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 3
E. Keaslian Penelitian ...................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 5


A. Hipnoterapi ................................................................................................. 5
A.1 Definisi Hipnoterapi ............................................................................. 5
A.2 Aplikasi Hipnoterapi............................................................................. 5
A.3 Keuntungan Dan Manfaat Hipnoterapi................................................ 6
A.4 Bahaya Hipnoterapi ............................................................................ 7
A.5 Proses Hipnoterapi ............................................................................. 7
A.6 Tahapan Dalam Rangkaian Hipnoterapi (Hipnosis Klasik) ................ 9
B. Vitamin B6 .................................................................................................. 13
B.1 Definisi Vitamin B6 (Phyridoksin) ........................................................ 13
B.2 Manfaat Vitamin B6 ............................................................................. 13
B.3 Cara penggunaan/Dosis Minum.......................................................... 15
B.4 Efek Samping ...................................................................................... 15
C. Kehamilan .................................................................................................. 15
C.1 Definisi ................................................................................................. 15
C.2 Tanda-tanda Kehamilan ...................................................................... 16
C.3 Mual Muntah Pada Kehamilan ............................................................ 18
C.4 Intensitas Mual Muntah ....................................................................... 19
C.5 Faktor Penyebab Mual Muntah ........................................................... 20
C.6 Mekanisme Terjadinya Mual Muntah .................................................. 21
C.7 Dampak Mual Muntah ......................................................................... 21
C.8 Asuhan Kehamilan Pada Ibu Mual Muntah ........................................ 22
C.9 Cara Mengatasi Mual Muntah ............................................................. 23
D. Kerangka Teori ............................................................................................ 25
E. Kerangka Konsep ........................................................................................ 25
F. Definisi Operasional..................................................................................... 25
G.Hipotesis....................................................................................................... 27

v
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................28
A. Jenis dan Desain Penelitian.........................................................................................28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................................................28
C. Populasi dan Sampel Penelitian..................................................................................29
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data..............................................................................30
E. Alat Ukur/Instrumen dan Bahan Penelitian.................................................................30
F. Uji Validitas dan Reabilitas.........................................................................................31
G. Prosedur Penelitian......................................................................................................31
H. Pengolahan dan Analisis Data.....................................................................................32
I. Etika Penelitian............................................................................................................33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................34


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...........................................................................34
B. Analisis Univariat........................................................................................................34
C. Analisis Bivariat..........................................................................................................36
D. Pembahasan.................................................................................................................38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................41


A. Kesimpulan..................................................................................................................41
B. Saran............................................................................................................................42

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Definisi Operasional...............................................................................................25
Tabel 4.1 Distribusi Mual Muntah Pre dan Post-Hipnoterapi..............................................35
Tabel 4.2 Distribusi Mual Muntah Pre dan Post-Pemberian Tablet B6...............................35
Tabel 4.3 Efektifitas Hipnoterapi............................................................................................36
Tabel 4.4 Efektifitas Pemberian Tablet B6............................................................................37
Tabel 4.5 Efektifitas Hipnoterapi dan Pemberian Tablet B6..................................................37

vii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori............................................................................................25

Gambar 2.2 Kerangka Konsep.........................................................................................25


Gambar 3.1 Bagan Rancangan Penelitian........................................................................28

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Survei Awal Penelitian Lampiran 2

Surat Balasan Penerimaan Survei Awal Penelitian Lampiran 3 Bukti

Perbaikan Proposal

Lampiran 4 Ethical Clearance

Lampiran 5 Standart Operational Prosedure (SOP) Lampiran

6 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 7 Surat Balasan Ijin Penelitian

Lampiran 8 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 9

Lembar Checklist Pemberian Tablet B6 Lampiran 10 Lembar

Kuesioner PUQE-24 Scoring System Lampiran 11 Surat

Pernyataan Telah Selesai Meneliti Lampiran 12 Master Tabel

Lampiran 13 Hasil Pengolahan Data Lampiran

14 Lembar Konsultasi

Lampiran 15 Lembar Bukti Perbaikan Skripsi

Lampiran 16 Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Skripsi

Lampiran 17 Lembar Pernyataan Skripsi Tidak Plagiat Lampiran 18

Daftar Riwayat Hidup Penulis

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan trimester pertama dapat


menimbulkan keluhan pada ibu hamil. Salah satu keluhan yang sering muncul dan
menyebabkan ketidaknyamanan pada ibu hamil yakni mual muntah. Mual dan muntah
merupakan hal yang fisiologis, namun dapat menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi ibu
serta keluarga karena dengan adanya mual muntah dapat menyebabkan tidak enak badan
sehingga dapat mengganggu aktifitas ibu apalagi disertai dengan mual dan muntah yang
menyebabkan makanan yang sudah dimakan dikeluarkan kembali dan hal ini
menyebabkan kekurangan gizi baik pada ibu maupun pada bayinya. Biasanya mual
muntah ini di atasi dengan pemberian B6 dan seiring perkembangan zaman, banyak cara
pengobatan alternative yang digunakan untuk mengatasi mual muntah salah satunya
adalah penggunaan hipnoterapi (Indiarti, 2013).
Mual dan muntah terjadi pada 50-90% darikehamilan. Mual dan muntah terjadi pada
60-80% primi gravida dan 40-60% multigravida, serta hanya 25% mual tanpa disertai
muntah. gejala ini menjadi lebih berat pada seratus dari seribu kehamilan dan sekitar
35% wanita yang mengalami mual dan muntah selama kehamilan merasa kehilangan
pekerjaan atau aktifitasnya bersama keluarga (munjiah, 2015). Mualdan muntah yang
berkaitan dengan kehamilan biasanya dimulai pada usia kehamilan 9-10 minggu,
puncaknya pada usia kehamilan 11-13 minggu, dan sembuh padakebanyakan kasus pada
umur kehamilan 12-14 minggu. Dalam 1-10% dari kehamilan,gejala-gejala dapat
berlanjut melampaui 20-22 minggu (Bothamley, 2009).
Mual dan muntah sering dialami oleh ibu hamil trimester I, hal ini akibat dari
perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh ibu itu sendiri akibat kehamilan yaitu
kenaikan hormon esterogen dan progesteron serta dikeluarkannya hormon Human
Chorionic Gonadothropine (HCG) yang menyebabkan terjadinya mual dan muntah.
Mual dan muntah ini dapat ditangani dengan cara berkomunikasi, memberi informasi dan
edukasi kepada ibu tetang mual dan muntah yang dialaminya serta memberikan obat atau
vitamin B kompleks ataupun vitamin B6

1
2

dan penanganan lain juga dapat digunakan dalam penanganan mual muntah yaitu melalui
hipnoterapi, hal ini dikarenakan faktor psikis ibu juga mempengaruhi terjadinya mual dan
muntah (Aprillia, 2010).
Secara psikis, mual dan muntah yang tidak segera ditangani akan mengakibatkan
terjadinya mual muntah yang berlebihan atau sering disebut dengan hyperemesis
gravidarum. Hyperemesis gravidarum memang jarang menyebabkan kematian, namun
angka kejadiannya masih cukup tinggi.Menurut World Health Organization (WHO)
jumlah hyperemesis gravidarum mencapai 12,5% dari jumlah kehamilan diseluruh
dunia dan menurut Depkes RI tahun 2015, angka kejadian hyperemesis gravidarum di
Indonesia terjadi 1,5-3% dari seluruh ibu hamil. Hal ini dapat diatasi dengan cara
penanganan yang benar sejak awal kehamilan sebelum terjadinya hyperemesis
gravidarum yaitu dengan melakukan penanganan seperti pemberian tablet B6, pemberian
pelakuan relaksasi atau hipnoterapi dalam mengatasi mual muntah pada trimester I
kehamilan sebelum menjadi Hyperemesis Gravidarum (Magfirah, 2015)
Menurut survey dari tenaga kesehatan Puskesmas Namu Ukur, pada Tahun 2017
terdapat 75% ibu hamil trimester pertama mengalami mual dan muntah. Dan menurut
survey awal peneliti, di wilayah kerja Puskesmas Namu Ukur terdapat 44 orang ibu hamil
trimester pertama (dilihat berdasarkan HPHT) pada bulan April - Juni dan 32 orang
mengalami mual muntah (data Puskesmas Namu Ukur)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, timbul pertanyaan bagaimanakah efektifitas


hipnoterapi dan pemberian tablet B6 terhadap intensitas mual muntah pada emesis
gravidarum di wilayah kerja Puskesmas Namu Ukur Tahun 2018.

C. Tujuan Penelitian

C.1 Tujuan umum

Untuk menganalisis efektifitas hipnoterapi dan pemberian tablet B6 terhadap


intensitas mual muntah pada emesis gravidarum di wilayah kerja Puskesmas
Namu Ukur.
3

C.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui distribusi intensitas mual muntah pre dan post


hipnoterapi dan pemberian tablet B6 pada emesis gravidarum
2. Untuk menganalisis efektifitas hipnoterapi terhadap intensitas mual
muntah pada emesis gravidarum
3. Untuk menganalisisefektifitas pemberian tablet B6 terhadap intensitas mual
muntah pada emesis gravidarum
4. Untuk menganalisis metode yang lebih efektif dalam mengatasi
intensitas mual muntah.

D.Manfaat Penelitian

D.1 Bagi Masyarakat Umum

1. Sebagai sumber informasi kepada masyarakat umum mengenaiefektifitas


hipnoterapi dan pemberian tablet B6 terhadap intensitas mual muntah pada
emesis gravidarum.

D.2 Bagi Pusat Kesehatan Masyarakat

1. Sebagai masukan dalam penanganan mual muntah pada emesis gravidarum


di wilayah kerja Puskesmas Namu Ukur
2. Sebagai salah satu sumber informasi mengenai efektifitas hipnoterapidan
tablet B6 terhadap intensitas mual muntah pada emesis gravidarum.

D.3 Bagi Peneliti


Hasil dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti lain yang akan melakukan
penelitian terkait efektifitas hipnoterapi terhadap intensitas mual muntah pada emesis
gravidarum.

E. Keaslian Penelitian

1. Judul: Perbedaan pengaruh akupuntur dan vitamin B6 terhdap penurunan


intensitas mual muntah pada emesis gravidarum berat.Penulis : Imtihanul
munjiah, Tita Husnitawati Madjid,dkk tahun 2015. Sasaran penelitian ini
4

adalah Ibu hamil dengan usia kehamilan ≤ 12 minggu yang mengalami mual
muntah berat berdasarkan score PUQE (≥13). Variable dependen : penurunan
intensitas mual muntah. Variable independen : akupuntur dan vitamin B6. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy eksperiment dengan
rancangan post-test only design with control group. Persamaan penelitian ini
dengan penelitian yang akan saya teliti adalah sama-sama menggunakan vitamin
B6 sebagai variabel independennya, sasaran penelitian merupakan Ibu hamil
dengan usia kehamilan ≤ 12 minggu yang mengalami mual muntah dan metode
penelitiannya ialah quasy eksperimen sedangkan perbedaan adalah pada
penelitian yang dilakukan Imtihanul,dkk ini menggunakan akupuntur sebagai
perbandingan alternatifnya sedangkan penelitian yang akan digunakan peneliti
menggunakan hipnoterapi.
2. Judul : Terapi Mual Muntah pada Kehamilan di Rawat Jalan Rumah Sakit Kelas
D. Nama peneliti Happy Elda Murdiana dan penelitian ini dilakukan Tahun 2016.
Penelitian dilakukan dengan rancangandeskriptif observasional dengan
parameterpengambilan data usia pasien, usia kandunganpasien saat kedatangan,
riwayat kehamilan,riwayat persalinan, riwayat abortus, dan jenisobat NVP yang di
dapatkan dari resep dokter.Pengambilan secara data cross sectional. Subjek
penelitian ini adalah ibuhamil yang didiagnosa mual muntah dandiberi terapi obat
antiemetik yangriwayatnya dapat dilihat pada rekam medis. Persamaan penelitian
ini dengan penelitian yang akan diteliti adalah sama-sama meneliti pengaruh suatu
terapi terhadap mual dan muntah sedangkan perbedaannya adalah cara
penelitiannya yaitu menggunakan cara cross sectional sedangkan penelitian yg
akan diteliti menggunakan quasy eksperimen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

A.1 Definisi Hipnoterapi

Hipnoterapi merupakan salah satu cabang ilmu psikologis yang mempelajari


manfaat sugesti untuk mengatasi masalah fikiran, perasaan dan perilaku. Hipnoterapi
juga dapat dikatakan sebagai suatu teknik terapi fikiran menggunakan Hipnotis.
Hipnotis dapat diartikan sebagai suatu ilmu untuk memberi suatu sugesti atau perintah
kepada fikiran bawah sadar. Orang yang ahli dalam menggunakan hipnotis untuk
terapi disebut “hipnoterapis” (Apillia,2010)

A.2 Aplikasi Hipnoterapi

Hipnoterapi merupakan aplikasi hipnosis dalam menyembuhkan gangguan


mental dan meringankan gangguan fisik. Hipnoterapi merupakan suatu terapi
menggunakan hipnosis sebagai sarana untuk menjangkau pikiran bawah sadar klien.
Hipnoterapi berurusan langsung dengan penyebab atau akar suatu masalah. Dengan
menghilangkan penyebabnya maka secara otomatis akibat atau gejala yang
ditimbulkan akan hilang atau sembuh. Hipnosis merupakan proses ilmiah. Kita tahu
bahwa manusia adalah mahluk rohani (universal) yang berbadan halus/bioplasmik
dan berbadan kasar/selular. Fikiran manusia ibarat disket dan tubuh manusia ibarat
printer. Hipnosis memungkinkan otak seseorang berada dalam irama Alpha dengan
gambaran bahwa ia masih sadar, rileks, serta tidak dalam keadaan tidur. Untuk itu kita
harus mengenal 4 irama otak manusia, yaitu:
a. Betha(frekuensi 12-25 Hz)
Dominan pada saat kita dalam kondisi aktif.Jika kita hanya beroprasi pada
irama Betha, maka akan timbul kehidupan yang penuh dengan kekawatiran.,
ketegangan, dan fikiran yang tidak fokus. Ketika berada dalam tahap betha, maka
seseorang merasa dalam batasan dan kendali ruang dan waktu.

5
6

b. Alpha(frekuensi 8-12 Hz)


Dominan pada saat tubuh dan fikiran dalam kondisi rileks tapi tetap waspada,
misalnya ketika kita sedang membaca, menulis, berdoa, atau ketika kita fokus pada
suatu objek. IramaAlphaberfungsi sebagai penghubung pikiran sadar dan bawah
sadar, Alphajuga menandakan bahwa seseorang dalam kondisi light tranceatau
hipnosis ringan. Beroprasi pada irama Alpha akan membantu kita untuk fokus dan
mengarahkan diri pada hal tertentu.
c. Tetha(frekuensi 4-8 Hz)
Dominan saat kita dalam kondisi hipnosis, meditasi dalam, hampir tidur, atau
tidur disertai mimpi. Frekuensi ini menandakan aktivitas fikiran bawah sadar.
Beroprasi pada irama Tetha, akan membuat kita menjadi sugestif dan fokus.
Manusia melalui tahap Tetha minimal dua kali sehari, yaitu ketika akan tertidur
dan ketika akan terbangun dari tidur.
d. Deltha(frekuensi 1-4 Hz)
Dominan pada saat kita tidur lelap tanpa mimpi. Ini adalah priode regenerasi
serta pemulihan sel. Tanpa Delthayang cukup, artinya seseorang memiliki
deprivasi tidur/kurang tidur (Apillia,2010).

A.3 Keuntungan dan Manfaat Hipnoterapi

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan ilmu


hipnosis untuk terapi (Hipnoterapi):
a. Biaya relatif rendah karena tanpa penggunaan obat-obatan.
b. Peralatannya sederhada dan kecil sehingga dana pengadaan dan
pemeliharaannya rendah serta mudah dibawa kemana-mana.
c. Metodenya relatif sederhana sehingga mudah dipahami orang banyak,
termasuk subjeknya.
d. Dapat dilakukan sendiri oleh subjek dan cukup oleh satu terapis.
e. Waktu pendidikannya relatif singkat
f. Dapat dilakukan di daerah terpencil.
g. Tidak ada efek samping akibat keracunan atau ketergantungan obat, termasuk
bagi klien yang sudah banyak memakai obat.
7

h. Dapat diterapkan kepada klien yang tidak boleh menggunakan obat tertentu karena
alergi atau mengidap penyakit tertentu seperti ginjal, hati, lambung, dan lainnya.
i. Bahaya relatif kecil, asalkan memperhatikan persyaratannya.
j. Dapat diterapkan kepada klien yang cemas dan takut menggunkan obat.
k. Dapat diterapkan kepada klien dengan rekaman bawah sadar yang negatif
(keyakinan keliru)
l. Dapat menyeimbangkan atau menghimpun endorfin (endogenic morfin)
untuk mengurangi rasa nyeri.
m. Dapat menyehatkan air dalam tubuh orang dewasa sebanyak 70% dan tubuh
bayi sebanyak 90% (menjadi air heksagonal). Ini sudah dibuktikan dengan
penelitian yang dilkukan Masaru Emoto di Jepang tahun 2001. (Apillia,2010).

A.4 Bahaya Hipnoterapi

Pada dasarnya tidak ada bahaya penggunaan hipnoterapi, asalkan praktisi


hipnoterapi yang bersangkutan melakukan secara benar sesuai Standart Operating
Prosedure (SOP) yang berlaku, karena masalah dapat timbul bila salah dalam
memberikan sugesti. Yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai terapis bisa
memberikan sugesti yang baik dan benar, ini karena dalam keadaan hipnosis seseorang
tidak dapat merangkum sugesti yang diberikan, maka sangat penting bagi terapis untuk
selalu menyusun sugesti dengan kata-kata yang positif (Apillia,2010).

A.5 Proses Hipnoterapi

Proses hipnoterapi mengacu pada praktik hipnosis klasik. Klien harus melalui
fase trance “semacam tidur” sebelum terapi yang sesungguhnya dimulai. Pada
dasarnya, seorang hipnoterapis bisa melakukan prosedur hipnoterapi dengan metode
lain seperti waking hipnosis, NLP (Neuro Linguistic Programme), dan EFT
(Emotional Freedom Teqnique), namun hipnosis klasik adalah teknik hipnosis yang
paling populer karena kebanyakan kliendan hipnoterapis lebih nyaman jika
melakukannya. Sebelum kita bahas lebih lanjut tentang langkah-langkah
hipnoterapi, ada baiknya kita kita
8

mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang


hipnoterapis:
a. Menguasai autohypnosis yang mengarah kepada mesmerisme.
b. Menguasai pendekatan yang efektif ,normatif dan informatif, tergantung
keadaan klien.
c. Menguasai pemberian sugesti positif lokal maupun keseluruhan.
d. Mempunyai konsep diri yang positif karena konsep diri adalah operating
system yang menjalankan komputer mental kita.
e. Mempunyai kepercayaan tinggi, ini mutlak diperlukan untuk bisa
berkomunikasi dengan baik dan lancar.
f. Memahami cara kerja fikiran. Semakin kita mengerti, maka akan semakin mudah
dalam melakukan hipnosis.
g. Mampu berkomunikasi dengan baik secara verbal maupun nonverbal.
h. Mampu memahami bahasa tubuh klien saat berkomunikasi. Beberapa hal yang
akan terlihat saat klien mulai masuk dalam keadaan hipnotis/trance antara lain :
perubahan pupil mata, nafas yang semakin lambat, mata yang mulai tertutup dan
dilanjutkan dengan berkedip cepat, serta perubahan posisi tubuh.
i. Mempunyai kreativitas tinggi dalam berkomunikasi dan mampu menyesuaikan diri
dengan lawan bicara.
j. Bersikap empati, mampu berbahasa informatif, sopan dan menyenangkan.
k. Berpenampilan sesuai dengan profesi.
l. Menguasai ilmu hipnosis dengan baik dan benar, baik dengan mengikuti berbagai
seminar atau lokakarya, atau membaca buku tentang hipnosis.
m. Praktik, praktik, dan praktik. Dengan banyak praktik, maka semakin banyak kasus
yang kita temui sehingga kita pun semakin terampil. Pada dasarnya hipnoterapi
memerlukan skillyang harus diasah setiap saat.
Selain mengetahui syarat-syarat sebagai hipnoterapis, kita harus pula mengerti
peranan terapis dalam sesi hipnoterapi hanya membimbing klien untuk mencapai
kondisi relaksasi dengan menggunakan energi sendiri menuju autohypnosis, serta
mengontrol keadaan hipnosis. Ada beberapa elemen yang sangat penting dan harus
diperhatikan demi keberhasilan sesi hipnoterapi, yaitu:
9

a. Klien harus yakin akan proses hipnoterapi dan yakin bahwa dirinya dapat masuk
kedalam kondisi hipnosis.
b. Praktisi atau hipnoterapis harus yakin akan kemampuan dirinya.
c. Klien juga harus yakin dan percaya akan kemampuan hipnoterapis.
d. Klien mendapatkan penjelasan yang benar tentang proses hipnoterapi hingga
terbebas dari rasa takut.
e. Klien memiliki daya imajinasi dan konsentrasi yang baik.
f. Klien benar-benar memiliki tekad atau keinginan yang kuat untuk mencapai
perubahan yang diinginkan.
g. Klien dan praktisi hipnoterapi mempunyai hubungan yang baik.
h. Klien dapat merasa nyaman secara fisik selama sesi hipnoterapi
(Apillia,2010).

A.6 Tahapan Dalam Rangkaian Hipnoterapi (Hipnosis Klasik)

1. Pre-Indoction
Pre-Indoction merupakan tahap terpenting dalam sesi hipnoterapi, ini juga
disebut tahap pretalkatau persiapan, yang merupakan tahap awal saat klien pertama
kali bertemu hipnoterapis. Pre-Induction dimulai dari pengumpulan data awal,
persepsi tentang hipnoterapi dan prosesnya, serta anamnesa (wawancara) dengan klien
tentang yang dihadapi. Dalam hal ini terapis perlu mengetahui sebanyak mungkin
informasi tentang klien maupun orang lain yang mempunyai peran penting dalam
kehidupan klien. Proses ini dapat diperoleh melalui wawancara, observasi atau
kuisioner yang bertujuan mengetahui alasan klien memilih hipnoterapi untuk
menangani masalah yang dihadapinya. Proses ini juga diperlukan untuk mencari akar
masalah klien, harapan klien akan terapi ini, riwayat penyakitnya, kebiasaannya
sehari-hari, kesepakatannya mengenai jumlah sesi terapi, dan yang tak kalah penting
adalah pengukuran skala distress untuk mengetahui tingkat stress klien. Secara ringkas
dan sistemtis, berikut ini tahapan Pre-Induction:
a. Building Rapport
Membangun relasi dengan klien melalui teknik NLP dan empati, yang
sangat penting untuk membangun kepercayaan klien kepada terapis.
10

b. Intake Interview
Wawancara untuk memperoleh latar belakang klien dan permasalahan klien secara
lebih benar.
c. Eksploring klien modalities
Eksplorasi kemampuan klien (kedalaman pengetahuan, komunikasi, dan lain-lain)
d. Hipnoterapi training
Pemahaman tentang konsep hypnosis dan hipnoterapi, atau bias juga disebut
apersepsi (penyamaan persepsi dengan klien) tentang hipnoterapi.
e. Suggestibility test
Uji sugestibilitas untuk mengetahui tingkat sugesti klien, sebagai gambaran awal
untuk menyusun dan menentukan teknik berikutnya.
f. Hypnotherapy strategy
Penyusunan strategi teknik yang akan digunakan
g. Hypnotherapy Contract
Kontak lisan dan tertulis yang sangat penting, karena dalam setiap terapi harus
dilakukan informed consent/choice terlebih dahulu.Kontrak tertulis biasanya
lebih ditekankan untuk kepentingan penegasan bahwa klien mengikuti terapi
dengan sukarela dan benar-benar memahami mekanisme dari hipnoterapi.
Sedangkan dalam kontrak lisan, yang harus dilakukan terapis adalah menjabat
tangan klien, contoh:
“apakan anda benar-benar ingin menjalani hipnoterapi bersama saya?” danklien
harus menjawab “ya”, lalu mulailah dengan menjabat tangan klien, yang berarti
klien setuju untuk mengikatkan diri atau melakukan kontrak secara mental
(Apillia,2010).

2. Sugestibility Test/ Uji Sugestibilitas


Uji sugestibilitas digunakan untuk mengetahui apakah seseorang memiliki tipe
psikal suggestibility (sugestibilitas fisik) atauemotional suggestibility
(sugestibilitas perasaan).Mengetahui tipe sugestibilitas seseorang sangat penting untuk
menentukan tipe induksi yang digunakan dan teknik terapi yang cocok.Sugestibilitas
adalah kepribadian hipnotik seseorang yang ditentukan atau dipengaruhi oleh semua
pengondisian dan pengalaman hidup. Secara umum, sugesti dibedakan menjadi dua,
yaitu:
11

a. Sugesti Sederhana
Umum dijumpai dalam perkataan biasa, seperti teknik sugesti yang
dilakukan salesman dalam mempengaruhi calon pembelinya.
b. Sugesti hipnotik
Sugesti ini dijumpai dalam sesi hipnoterapi (Apillia,2010).

3. Induction/ Induksi
Induksi adalah bagian dari sesi hipnoterapi yang mengantar klien memasuki kondisi
trance hypnosis,yaitu suatu kondisi kesadaran ketika bagian kritis fikiran sadar tidak
aktif, sehingga klien menjadi sangat reseftif terhadap sugesti yang diberikan oleh
terapis. Melalui induksi, terapis berperan sebagai pemandu klien untuk memasuki
kondisi trance, yang dimulai dengan memusatkan perhatian klien pada objek tertentu
yang bertujuan mengisolasi klien dari banyaknya rangsangan atau stimulus dari
lingkungan sekitarnya.Dengan fikiran yang fokus dan terarah, secara fisiologisklien
masuk perlahan dari irama Behta ke Alpha, kemudian ke Deltha, sampai tubuh dan
fikirannya terasa rileks.Pada sesi induksi, ada baiknya sebagai terapis mengetahui
terlebih dahulu tipe klien. Berikut ini adalah macam-macam tipe klien:
a. Tipe Visual (lebih mudah masuk ke dalam kondisi hipnosis dengan cara
visualisasi).
b. Tipe Auditif (mudah masuk ke dalam kondisi hipnosis dengan
mengandalkan indra pendengannya/auditori).
c. Tipe kinestetik (mudah masuk kedalam kondisi hipnosis dengan cara
melakukan gerakan atau sentuhan) (Apillia,2010)

4. Deepening
Deepening (pendalaman) merupakan kelanjutan dari induksi.Tujuan penggunaan
teknik ini adalah untuk membuat klien semakin mudah untuk disugesti. Kita ada
mengenal beberapa tingkatan trance hypnosis. Secara sederhana, tingkatannya bisa
di bagi menjadi light trance, medium trance, dan deep trance atau
somnambulism. somnambulismadalah kondisi mental fikiran subjek menjadi
sangat sugestif, level trance hypnosis yang paling tepat untuk
12

terapi. Oleh sebab itu, jika salah induksi seorang klien belum mencapai kondisi
somnambulism, hipnoterapis perlu melakukan deepening dengan teknik tertentu
untuk bisa membuat klien mengalami somnambulism.Untuk mengetahui tingkat
trance hypnosis yang dialami klien, terapis bisa melakukan trace level test , atau
bagi terapis yang berpengalaman, cukup melihat dari tanda-tanda yang ditunjukkan
klien. Berikut beberapa teknik deepening yang sering dilakukan:
a. Elevator yaitu imajinasi menuruni gedung menggunakan lift atau elevator.
b. The stairway yaitu imajinasi menuruni tangga.
c. The ball of light yaitu imajinasi bola cahaya melalui tubuh.
d. The private place yaitu imajinasi tempat yang indah, nyaman, atau pribadi.
e. Regression yaitu imajinasi ke masa lalu (kenangan yang indah)
f. Counting yaitu teknik hitungan.
g. Fractional yaitu teknik Anchor & Rehypnotization(Apillia,2010)

5. Terapi atau Implementasi


Dalam sesi ini, hipnoterapis mulai memberikan terapi sesuai permasalahan yang
dihadapi klien. Terapis akan menanamkan sugesti pascahipnotis tersebut berupa
kalimat Teurapeuticyang berfungsi menghilangkan gejala dan keluhan klien,
menghilangkan akar masalahdan penyebab gangguan, serta kaitannya dengan aspek-
aspek lain (Apillia,2010)

6. Anchor / Simbol
Anchor / Simbol adalah suatu program artifisial (buatan) untuk membangkitkan
secara instan suatu keadaan fikiran tertentu misalnya rasa percaya diri, tenang dan
sebagainya. Anchor dibuat dengan cara meng- asosiasikan suatu simbol tertentu
dengan suatu keadaan fikiran tertentu. Anchor dapat kita bentuk dengan cara:
a. Lakukan penarikan atau pembangkitan terhadap suatu keadaan fikiran tertentu
(yang sesuai dengan Anchor yang akan dibentuk) dari dalam diri klien dan dapat
dilakukan melalui mengingatkan kembali akan kenangan indah dimasa lalu.
b. Lakukan penguatan.
13

c. Menjelang puncak, lakukan asosiasi antara simbol dengan keadaan fikiran tersebut.
Namun sebelum penanaman Anchor pada klien, terapis dan klien harus terlebih
dahulu menyepakati simbol yang akan dibentuk dan sebaiknya melibatkan modalitas
K (Kinesthetic). Simbol yang dibentuk juga harus unik tidak boleh terlalu mudah dan
terlalu rumit (IBH, 2018).

7. Terminasi atau mengakhiri sesi terapi


Ini adalah bagian akhir dari sesi hipnoterapi. Sebelum sesi terminasiini dimulai, ada
baiknya klien dipersiapkan sedemikian rupa saat keluar dari kondisi hypnosis dengan
cara sebagai berikut:
a. Diberitahu sebelumnya bahwa sesi hipnoterapi akan segera berakhir.
b. Diberi sugesti untuk saat berikutnya, sehingga klien dapat segera masuk dalam
kondisi rileks melalui keyword.
c. Penerapan benteng, yang merupakan tindakan terapis untuk melindungi klien
terhadap kemungkinan penggunaan keyword atau clue oleh pihaklain yang tidak
berkepentingan.
d. Penetralan sugesti hipnotis saat induksi.
e. Dibangunkan dengan teknik hitungan atau teknik awakening lainnya
(Apillia,2010)

B. Vitamin B6

B.1 Definisi Vitamin B6 (Phyridoksin)

Vitamin B6 atau yang dikenal sebagai pyridoksin adalah golongan vitamin


B. Menurut beberapa penelitian diduga dengan mengonsumsi Vitamin B6 berpengaruh
mengatasi rasa mual. Untuk mengatasi rasa mual muntah saat kehamilan, dosis B6
yang diperlukan lebih besar, dimana dosis yang dianjurkan 10 mg untuk 3-4 kali sehari
(Tan, 2017).

B.2 Manfaat Vitamin B6

Vitamin B6 memainkan peran utama dalam koordinasi proses metabolisme


tubuh. Secara keseluruhan memastikan fungsi normaldari system syaraf, regulasi
hormon, memperbaiki jaringan, pertumbuhan sel, dan
14

pembentukan sel darah merah, asam nukleat dan asam amino. Berikut ini beberapa
manfaat dan penggunaan vitamin B6:
1. Nutrisi Kompleks
Salah satu penggunaan pyridoksin utama yaitu nutrisi kompleks seperti protein,
karbohidrat dan lemak menjadi bentuk yang lebih sederhana, yang dapat dengan
mudah diasimilasi oleh sel-sel tubuh dan jaringan.
2. Meningkatkan gizi
Peningkatan asupan vitamin B6 membantu dalam asimilasi yang lebih baik dari
suplemen dan bahan lain. Ini adalah alasan pyridoksin digunakan bersama vitamin
B lainnya untuk formulasi B-Kompleks.
3. Menguatkan sistem kekebalan tubuh
Vitamin B6 membantu dalam sintesi limposit (sejenis lekosit) dan antibodi,yang
bertugas untuk mekanisme ketahanan tubuh.
4. Mengurangi edema
Salah satu manfaat kesehatan vitamin B6 mengurangi retensi air atau edema yang
mengakibatkan pembengkakan bagian tubuh. Umumnya vitamin B-Kompleks yang
mengandung kandungan tertentu dari vitamin B6 dan lainnya direkomendasikan
untuk pengobatan edema.
5. Syndrome premenstruasi
Menurut penelitian medis, vitamin B6 dan terjadi sindrom premenstruasi saling
terkait satu sama lain. Hal ini temukan bahwa peningkatan vitamin dalam makan
efektif untuk mengendalikan fluktuasi hormonal, sehingga memerangi gejala
sindrom premenstruasi.
6. Mual dipagi hari
Berbagai penelitian telah dilakukan sehubungan dengan vitamin B6 dan kehamilan.
Dalam studi kasus, ditemukan bahwa vitamin B6 dapat digunakan untuk
pengobatan mual, muntah dan gejala lainnya , yang banyak dialami wanita selama
awal kehamilan.
Vitamin B6 terdapat antara lain di dalam daging, hati, ginjal, telur, gandum. Di
dalam hati vitamin B6 dengan bantuan ko-faktor riboflavin dan magnesium diubah
menjadi zat aktifnya piridoxal-5-fosfat (P5P). Zat ini berperan penting sebagai
ko-enzim pada metabolisme protein dan asam- asam amino, antara lain pada
pengubahan trifofan melalui okstriptan
15

menjadi serotonin, serta pada sintesa GABA. Juga mempunyai peranan kecil
pada metabolisme karbohidrat dan lemak.

B.3Cara penggunaan/Dosis Minum

Mekanisme kerja piridoksin dalam membantu mengatasi mual muntah saat hamil
belum dapat diterangkan dengan jelas, namun piridoksin sendiri bekerja mengubah
protein dari makanan ke bentuk asam amio yang diserap dan dibutuhkan oleh
tubuh.Selain itu, piridoksin mengubah karbohidrat menjadi energi.Peranan ini
memungkinkan piridoksin mengatasi mual dan muntah jika transit lambung
memanjang ketika hamil.Dosis penggunaan tablet B6 atau piridoksin pada ibu hamil
yang mengalami mual muntah yaitu 25- 50mg perharinya (Tan, 2007)

B.4Efek Samping

Efek samping jarang terjadi dan berupa reaksi alergi. Penggunaan lama dari
500mg/hari dapat mencetuskan ataxia (jalan lambung) dan neuropati serius, begitu
pula pada dosis tinggi dari 2-6 gr sehari (Tan, 2007)

C. Kehamilan

C.1. Definisi

Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di dalam rahim seorang


perempuan. Kehamilan terjadi karena adanya pembuahan dimana bertemunya cairan
mani suami dengan sel telur istri. Setelah pembuahan, maka terbentuk kehidupan baru
berupa janin dan tumbuh di dalam rahim ibu yang merupakan tempat berlindung yang
aman dan nyaman bagi janin(Dinkes Sumut, 2015).
Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan peradaban
manusia. Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah mengalami pubertas
yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. Kehamilan adalah pertumbuhan dan
perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan. Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 pekan (minggu) atau 10 bulan
(lunar months). Kehamilan
16

dibagi atas 3 triwulan (trimester): (a) kehamilan triwulan I antara 0 -12 minggu,
(b) kehamilan triwulan II antara 12 - 28 minggu, dan (c) kehamilan triwulan III antara
28 – 40 minggu. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah
peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan
persalinan(Romauli, 2014).

C.2. Tanda-Tanda Kehamilan

1. Tanda-tanda dugaan hamil


a. Amenorea (terlambat datang bulan)
1) Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus
Naegledapat ditentukan perkiraan persalinan.
2) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel
deGraaf dan ovulasi.
b. Nausea (enek/mual) dan emesis (muntah)
1) Pengaruh ekstrogen dan progresteron terjadi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan.
2) Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan,
3) sering terjadi pada pagi hari (Morning Sickness).
4) Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
5) Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang.
c. Sering buang air kecil
1) Trimester I : karena kandung kencing tertekan uterus yang mulai
membesar.
2) Trimester II dan III : karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan
menekan kembali kandung kencing.
d. Pigmentasi kulit
Terjadi karena pengaruh dari hormon kortikosteroid plasenta yang
merangsangmelanosfor dan kulit.
1) Sekitar pipi : cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.
2) Dinding perut
a) Striae lividae
17

b) Striae nigra
c) Linea alba makin hitam

3) Sekitar payudara
a) Hiperpigmentasi areola mamae
b) Putting susu makin menonjol
c) Kelenjar Montgomery menonjol
d) Pembuluh darah menifes sekitar payudara
e. Anoreksia (tidak nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tapi setelah itu nafsu makan
akan timbul lagi.
f. Payudara menjadi tegang dan membesar
1) Disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang
merangsang duktuli dan alveoli di mammae glandula
montgomerry tampak lebih jelas.
2) Payudara membesar dan menegang.
3) Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil
pertama.
g. Obstipasi atau konstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh
hormone steroid, sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
h. Epulis
i. Varises atau penampakan pembuluh darah vena
1) Karena pengaruh dari ekstrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
2) Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna,
kaki dan betis, dan payudara.
3) Penampakan pembuluh darah ini dapat menghitung setelah
persalinan.
j. Mengidam
Wanita sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian
disebut ngidam.
18

(Romauli, 2014)
2. Tanda-tanda mungkin hamil
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil
b. Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
1) Tanda hegar
Uterus segmen bawah lebih lunak dari pada bagian yang lain.
2) Tanda piscasek
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran perut.
3) Tanda Chadwick
Perubahan warna pada servik dan vagina menjadi kebiru- biruan.
4) Tanda braxton-hicks
Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri di
sepanjang kehamilan. Kontraksi ini barang kali membantu sirkulasi
darah dalam plasenta
5) Teraba ballottement
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.
Sebagian kemungkinan positif palsu.
3. Tanda-tanda Pasti
a. Terdengar Denyut Jantung Janin.
b. Terasa pergerakan janin dalam rahim
c. Pemeriksaan ultrasonografi
d. Pemeriksaan rontgen untuk melihat kerangka janin.

C.3Mual Muntah pada Kehamilan / Emesis Gravidarum

Mual muntah pada kehamilan merupakan keadaan dimana ibu hamil mengalami
keadaan mual bahkan muntah.Hal ini biasanya terjadi pada awal kehamilan (Trimester
I) namun ada beberapa juga terjadi lebih dari tiga bulan kehamilan.Mual muntah pada
ibu hamil biasa terjadi pada pagi hari dan sering disebut dengan Morning Sickness
namun bagi beberapa ibu ada juga yang terjadi pada sore ataupun malam hari.Mual dan
muntah merupakan hal fisiologis dalam kehamilan, namun jika tidak ditangani dengan
benar, maka hal
19

ini bisa menjadi mual muntah yang berlebihan atau sering disebut dengan istilah
Hyperemesis Gravidarum.Hal ini memang jarang mengakibatkan kematian, namuun
dapat berakibat masalah dalam kehamilan seperti Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR),
bahkan dapat mengakibatkan Kematian Janin Dalam Rahim (KJDK).

C.4Intensitas Mual Muntah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata intensitas diartikan sebagai
tingkatan.Intensitas mual muntah merupakan tingkatan mual muntah pada ibu pada
masa kehamilan atau sering disebutemesis gravidarum. Ibu yang mengalami akan
mengalami Emesis Gravidarum dan tidak segera ditangani dengan benar akan beralih
menjadi mual muntah yang berlebihan atau disebut hyperemesis Gravidarum dan
dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu:
1. Ringan
Mual muntah ringan ditandai dengan muantah terus menerus yang mempengaruhi
keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan
menurun dan nyeri epigastrium.Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit,
tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan
mata cekung.
2. Sedang
Pada tingkatan ini, penderita terlihat lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih
mengurang, lidah mongering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-
kadang naik dan mata ikteris.Berat badan turun dan mata cekung, tekanan darah
menurun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi.Aseton dapat tercium dalam
hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang khas dan terdapat pula dalam air
seni penderita.
3. Berat
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari samnolen
sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tekanan darah
menurun.Komplikasi terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai
Ensefalopati Wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia dan perubahan mental.
Keadaan ini ialah akibat penderita kekurangan zat makanan termasuk vitamin B
Komplek (Rukiah, 2015)
20

Tingkatan mual muntah ini dapat kita ukur dengan menggunakan Kuesioer
pregnancy unique quantification of emesis and nausea (PUQE)-24 scoring
systemyaitu dengan cara membagi mual muntah menjadi tiga kriteria yaitu jumlah
merasakan mual, jumlah episode muntah, dan jumlah episode muntah kering dalam
kurun waktu 24 jam terakhir, kemudian tiap kriteria dibagi menjadi
5 kelompok penilaian dengan jumlah skor masing-masing yaitu dari 1-5, penilaian skor
diberikan pada masing-masing kriteria antara lain : nilai 1 untuk kriteria tidak muntah,
nilai 2 untuk kriteria 1-2 kali muntah, nilai 3 untuk kriteria 3-4 kali muntah, nilai 4
untuk 5-6 kali muntah dan nilai 5 untuk kriteria muntah lebih dari 7 kali dalam 24jam
terakhir. Kemudian nilai tersebut dijumlahkan untuk dapat menentukan kategori
tingkatan mual muntah antara lain: skor 3 untuk tidak muntah, skor 4-7 untuk tingkat
ringan, skor 8-11 untuk tingkat sedang dan skor 12-15 untuk tingkat mual muntah berat.

C. 5Faktor Penyebab Mual Muntah

Mual muntahmembuat seorang wanita hamil lebih sulit makan meskipun sudah
tersedia makanan favoritnya.Berikut ini adalah beberapa penyebab umum mual
muntah:
1. Hormon Progesteron
Peningkatan hormon progesteron dapan mengganggu sistem pencernaan ibu hamil.
Sebabhormon ini dapat memperlambat fungsi metabolisme termasuk system
pencernaan.
2. HCG (Human Chorionic Gonadotropin).
Hormon kehamilan atau yang lebih akrab disebut HCG ini adalah salahsatu
penyebab morning sickness. Pelepasan hormon ke aliran darah dapat memicu rasa
mual.
3. Makanan
Makanan makanan berminyak dan pedas dapat menyebabkan morning sickness pada
ibu hamil.Fungsi sistem pencernaan yang telah menurun akibat hormon akan
semakin memburuk saat mendapat asupan makanan yang pedas dan berminyak.
4. Peningkatan sensitivitas bau dan rasa
21

Peningkatan sensitivitas bau dan rasa adalah penyebab lain morning sickness. Bau
yang pada kondisi normal bisa saja memicu mual dan muntah pada wanita yang
sedang hamil.

5. Psikologis
Kehamilan akan mempengaruhi psikis ibu terutama dalam perubahan emosional.
Perubahan ini akan akan berpengaruh terhadap suasana hati ibu yaitu kehawatiran
ibu menigkat tentang penampilan fisik yang kurang menarik dan sebagainya, merasa
mudah letih, nafsu makan menurun sehingga terjadi mual muntah pada ibu (Pietter,
2010).

C.6 Mekanisme Terjadinya Mual Muntah

1. Meningkatnya Hormon HCG


Hormon ini HCG merupakan sebuah hormon yang meningkat drastis saat
kehamilan. Ketika hormon tersebut meningkat, rasa mual akan cenderung
meningkat.
2. HormonHCG, hormon estrogen dan progresteron meningkat.
Hormon progesteron ini membuat relaksasi otot polos dan membuat
rahimtenang.Karena hormone HCG, estrogen dan progesteron meningkat
akibatnya adanya peregangan pada otot uterus.Peregangan otot uterus
mengakibatkan fluktasi tekanan darah terutama pada saat tekanan darah
menurun.Karenatekanan darah menurun terjadilah relaksasi relatif pada otot
saluran pencernaan yang menyebabkan pencernaan kurang efisien.
3. Peningkatan Asam Lambung
Peningkatan asam lambung yang disebabkan lambung kosong atau makan
makanan yang salah.Pada saat lambung kosong ini kita merasa mual muntah
dan terjadilah mual muntah pada wanita hamil.

C.7 Dampak Mual Muntah

mual muntah memang merupakan hal yang sering dialami oleh ibu hamil pada
trimester I, namun hal ini patut diwaspadai karena dapat menyebabkan kekurangan gizi
baik bagi ibu maupun bagi bayi. Trimester I merupakan masa
22

kritis dimana janin berada dalam tahap awal pembentukan organ-organ tubuh. Jika
janin kekurangan gizi tertentu, maka dapat mengakibatkan kecacatan pada bayi dan
dapat mengkibatkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan bayi yang BBLR juga
sangat beresiko terkena diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi ketika ia dewasa
(Indiarti, 2013).

C.8 Asuhan Kehamilan Pada Ibu Yang Mengalami Mual dan Muntah

Ibu yang mengalami mual dan muntah pada Trimester pertama akan
mempengaruhi beberapa pola hidup ibu antara lain pola makan, pola tidur serta
berpengaruh terhadap psikis ibu tersebut, maka dari itu, sebagai bidan kita harus
mampu mengedukasi ibu agar ibu bisa lebih tenang dan nyaman menjalani
kehamilannya. Asuhan kehamilan yang sebaiknya dilakukan bidan terhadap ibu antara
lain :
1. Memberi dukungan pada ibu
Ibu sangat memerlukan edukasi dan dukungan pada saat terjadi mual dan muntah
pada kehamilan terlebih ibu primigravida, kekhawatiran ibu berasal dari
ketidaktahuan ibu terhadap mual dan muntah pada kehamilan sehingga bisa memicu
terjadinya mual dan mual dan muntah berlebihan. Maka dari itu penting
memberitahu ibu bahwa mual muntah pada kehamilan merupakan hal yang wajar
karena dipengaruhi beberapa faktor antara lain yaitu perubahan hormon dan
beritahukan ibu bahwa mual muntah ini dapat disembuhkan dan biasanya akan
berakhir setelah memasuki kehamilan Trimester 2.
2. Pola makan
Pada ibu yang mengalami mual muntah juga sebaiknya mengatur pola makan
dengan baik yaitu dengan cara makan teratur, sering namun sedikit dan sebaiknya
menghindari makan makanan yang berlemak dan banyak mengandung minyak.
3. Pemberian obat-obatan
Apabila dengan cara tersebut diatas keluhan dan gejala tidak mengurang maka
diperlukan pengobatan. Sedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital.
Vitamin yang dianjurkan yaitu vitamin B1 dan B12 yang berfungsi untuk
mempertahankan kesehatan syaraf, jantung, otot serta
23

meningkatkan pertumbuhan dan perbaikan sel dan B6 berfungsi menurunkan


keluhan atau gangguan mual muntah bagi ibu hamil dan juga membantu dalam
sintesa lemak untuk pembentukan sel darah merah (Putri, 2014)

C.9 Mengatasi Mual muntah pada Ibu Hamil


Beberapa cara mengatasi mual muntah:
1. Makan yang rutin
Makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi
besar hanya akan membuat anda bertambah mual. Berusahalah makan sewaktu
anda dapat makan, dengan porsi kecil tapi sering.
2. Makan makanan yang bergizi
Makan makanan yang tinggi karbohidrat dan protein yang dapat untuk membantu
mengatasi rasa mual anda. Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran dan makanan
yang tinggi karbohidrat seperti roti, kentang, biskuit.
3. Jangan terburu bangun dari tempat tidur
Di pagi hari sewaktu bangun tidur jangan langsung terburu-buru terbangun,
cobalah duduk dahulu dan baru perlahan berdiri bangun. Bila anda merasa sangat
mual ketika bangun tidur pagi siapkanlah makanan ringan atau biskuit didekat
tempat tidur anda, dan anda dapat memakannya dahulu sebelum anda mencoba
untuk berdiri.
4. Hindari makanan berbumbu dan berminyak
Hindari makanan yang berlemak, berminyak dan pedas yang akan memperburuk
rasa mual anda.
5. Perbanyak minum air putih dan jus.
Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah. Minumlah air
putih, ataupun jus. Hindari minuman yang mengandung kafein dan karbonat.
6. Konsultasi ke dokter
Vitamin kehamilan kadang memperburuk rasa mual, tapi anda tetap memerlukan
folat untuk kehamilan anda ini. Bila mual muntah sangat hebat, konsultasikan ke
dokter anda sehingga dapat diberikan saran terbaik untuk vitamin yang akan anda
konsumsi dan dokter anda mungkin akan memberikan obat untuk mual bila
memang diperlukan.
24

7. Konsumsi vitamin B6 secara teratur


Vitamin B6 efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil.Sebaiknya
Konsultasikan dahulu dengan dokter anda untuk pemakaiannya.
8. Konsumsi obat tradisional
Biasanya orang menggunakan jahe dalam mengurangi rasa mual pada berbagai
pengobatan tradisional. Penelitian di Australia menyatakan bahwa menyatakan
bahwa jahe dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi rasa mual
dan aman untuk ibu dan bayi. Pada beberapa wanita hamil ada yang
mengkonsumsi jahe segar atau permen jahe untuk menbantu mengatasi rasa
mualnya.
9. Istirahat yang cukup
Istirahat dan rileks akan sangat membantu anda mengatasi rasa mual muntah.
Karena bila anda stres hanya akan memperburuk rasa mual anda. Pakailah waktu
anda untuk beristirahat yang cukup dan santai, dengarkan musik, membaca buku
bayi atau majalah kesayangan anda, dll. Hadapilah kehamilan anda dengan
kebahagian, karena ini adalah anugerah-Nya.
10. Menggunakan Hipnoterapi
Teknik Hipnoterapi untuk emesis dan hyperemesis gravidarum adalah seperti
berikut: setelah klien dalam kondisi hipnosis, kalimat verbal yang dapat digunkan
adalah “saat ini anda merasa rileks, dan mual muntah yang anda rasakan semakin
lama semakin berkurangdan hilang”. Terapis juga dapat menuntun klien untuk
memvisualisasikan makanan, bahwa klien dapat makan makanan apapun tanpa
merasa mual sedikitpun. Terapis juga dapat menggunakan metode glove
anesthesia yaitu saat klien mulai merasakan mual, minta ia untuk menyentuh
perutnya dengan tangan, maka perutnya akan tersa rileks dan tidak mual lagi
(Indiarti, 2013).
25

D. Kerangka Teori
Mual Muntah
kehamilan Penanganan:
- Pemberian
Dampak: Hipnoterapi
- Ibu : lemas
-Pemberian
Perubahan hormone dan kurang
Perubahan Psikis gizi tablet B6
- Bayi : BBLR
dan cacat
kongenital

Gambar 2.1kerangka teori

E. Kerangka Konsep

Variable Independent (bebas) Variable dependent (terikat)

 Hypnotherapy Intensitas mual muntah


 Tablet B6 pada emesis gravidarum

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

F. Definisi Operasional

No Variable Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala


operasional
1 Variable Pengukuran PUQE-24 a. Tidak Interval
dependen Tingkatan mual muntah
Intensitas mulal muntah yang (score 3)
muntah pada terjadi pada ibu b. Ringan
emesis yang mengalami (score 4-7)
gravidarum emesis c. Sedang
gravidarum pada (score 8-11)
trimester d. Berat (score
pertama 12-15)
26

2 Variable pemberian Panduan a. Ibu Nominal


independen hipnoterapi pada relaksasi mengalami
Pemberian ibu yang hipnotera relaksasi
perlakuan mengalami mual pi b. Ibu tidak
hipnoterapi muntah mengalami
pada masa relaksasi
kehamilan
trimester pertama
sebanyak 1 kali
pelakuan dengan
penanaman
sugesti positif
mengenai
kehamilan yang
bertujuan untuk
mengurangi
intensitas mual
muntah pada
ibu serta
penanaman
Anchor sehingga
ibu
dapat mengurangi
mual muntahnya
menggunakkan
Anchor.
27

3 Pemberian Pemberian tablet Lembar a. Ibu Nominal


tabet B6 B6 checklist meminum
kepada ibu tablet B6
yang mengalami b. Ibu tidak
mual muntah minum tablet
pada kehamilan B6
trimester pertama
dengan
dosismakan
3x10mg

Tabel 1.1 Definisi Operasional

G. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipnoterapi lebih efektif dibandingkan dengan
pemberian tablet B6 dalam mengatasi mual muntah pada emesis gravidarum di wilayah
kerja Puskesmas Namu Ukur Tahun 2018.
BAB III
METODE
PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah quasy eksperimental (eksperimen semu) dimana seluruh
subjek dalam kelompokdiberikan perlakuan dengan design one grouppretest-posttest
without control (sebelum diberi perlakuan di nilai intensitas mual muntah dan setelah
diberi perlakuan dinilai kembali intensitas mual muntah tersebut menggunakan kuesioner
PUQE-24Scoring System).

A1 X1 A2
B1 X2 B2

Gambar 3.1Bagan rancangan penelitian quasy eksperimental design pretest post test
design

Keterangan:
A1 : Hasil pengukuran pada kelompok sebelum diberi perlakuan hipnoterapi A2 :
Hasil pengukuran pada kelompok sesudah diberi perlakuan hipnoterapi X1 :
Pemberian perlakuan hipnoterapi
B1 : Hasil pengukuran pada kelompok sebelum diberi tablet B6 B2 :
Hasil pengukuran pada kelompok sebelum diberi tablet B6 X2 :
pemberian tablet B6

B. Lokasidan Waktu Penelitian

B.1Lokasi

Penelitian ini dilakukan dari wilayah kerja Puskesmas Namu Ukur Kecamatan
Sei. Bingai Kabupaten Langkat yang akan dibagi menjadi 2 wilayah perlakuan yaitu
wilayah Namu Ukur Utara untuk pelakuan hipnoterpi dan pada wilayah Namu Ukur
selatan untuk pemberian Tablet B6.

B.2 Waktu Penelitian

Penellitian ini dilakukan mulai dari bulan April dengan melakukan survey awal
kemudian dilanjutkan dengan pengajuan proposal penelitian dan setelah disetujui,
maka peneliti melakukan penelitian mengenai efektifitas hipnoterapi

28
29

dan pemberian tablet B6 terhadap intensitas mual muntah pada emesis gravidarum di
wilayah kerja Puskesmas Namu Ukur pada pertengahan bulan juni.Penelitian ini
berlangsung selama 2 minggu dan selesai pada awal bulan Juli.Kemudian setelah data
terkumpul, peneliti melakukan pengolahan data dan di konsultasikan dengan
pembimbing skripsi.Setelah disetujui oleh pembimbing, maka peneliti memaparkan
hasil penelitiannya pada sidang hasil.

C. Populasi dan Sample Penelitian

C.1 Populasi

Populasi adalah seluruh objek penelitian atau objek yang akan diteliti (Susila,
2014). Dalam penelitian ini, populasi merupakan seluruh ibu hamil
≤ 12 mingguyang berada di wilayah kerja Puskesmas Namu Ukur yang berjumlah 44
orang.

C.2 Sample

Sample adalah sebagian dari populasi yang dianggap mewakili dari keseluruhan
objek yang akan diteliti (Susila, 2014). Metode pengambilan sample ini
menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sample berdasarkan
pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri. Kriteria yang
ditentukan antara lain:
Kriteria inklusi :
1. Ibu hamil ≤12 minggu yang mengalami mual muntah
2. Bersedia menjadi responden
Kriteria eksklusi:
1. Tidak bersedia menjadi responden
2. Memiliki penyakit komplikasi
3. Ibu yang sedang mengkonsumsi obat antimuntah lain.
Jumlah responden yang ditemukan sesuai kriteria yang telah ditentukan peneliti
tersebut yaitu sebanyak 32 responden.
30

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

D.1 Data Primer

Pengumpulan data dilakukan dengan mengobservasi menggunakan kuesioner


PUQE-24 scoring system untuk mengetahui tingkat mual muntah yang dialami ibu.

D.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan melihat data yang telah dikumpulkan oleh Pihak
Puskesmas Namu Ukur dengan melihat data ibu hamil Yng masih Trimester I pada
bulan Juni-Juli (dilihat berdasarkan HPHT) .

E. Alat Ukur/Instrumen dan Bahan Penelitian

Alat ukur dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner PUQE 24-scoring
system.PUQE 24-scoring systemini merupakan suatu alat untuk mengukur tingkatan
mual muntah yang dikembangkan oleh Koren Et Al pada tahun 2002 dan telah divalidasi
pada tahun 2005 oleh Koren Et Al tersebut pula dan telah digunakan pada beberapa
penelitian. PUQE 24-scoring systemmerupakan sistem penilaian untuk mengukur
tingkatan mual muntah pada kehamilan yaitu dengan cara membagi mual muntah menjadi
tiga kriteria yaitu jumlah merasakan mual, jumlah episode muntah, dan jumlah episode
muntah kering dalam kurun waktu 24 jam terakhir, kemudian tiap kriteria dibagi menjadi
5 kelompok penilaian dengan jumlah skor masing-masing yaitu dari 1-5, penilaian skor
diberikan pada masing-masing kriteria antara lain : nilai 1 untuk kriteria tidak muntah,
nilai 2 untuk kriteria 1-2 kali muntah, nilai 3 untuk kriteria 3-4 kali muntah, nilai 4 untuk
5-6 kali muntah dan nilai 5 untuk kriteria muntah lebih dari 7 kali dalam 24jam terakhir.
Kemudian nilai tersebut dijumlahkan untuk dapat menentukan kategori tingkatan mual
muntah antara lain: skor 3 untuk tidak muntah, skor 4-7 untuk tingkat ringan, skor 8-11
untuk tingkat sedang dan skor 12-15 untuk tingkat mual muntah berat. Alat/bahan lain
yang digunakan dalam penelitian ini adalahlembar checklist pemberian tablet B6, Buku
Panduan Hipnoterapi dan bahan yang di gunakan adalah lembar kuesioner PUQE,lembar
checklist pemberian tablet B6, ruangan yang nyaman dan bersih, tablet B6 dosis 10mg.
31

F. Uji Validitas dan Reabilitas

Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang diukur. Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan (Saryono, 2010). Dalam penelitian
ini alat ukur yang digunakan untuk mengkur intensitas mual muntah yakni Kuesioner
PUQE dimana kuesioner ini sudah divalidasikan oleh KorenEtAl pada tahun 2005 dan
sudah digunakan dalam beberapa penelitian sebelumnya.

G. Prosedur Penelitian

1. Mengumpulkan ibu pada posyandu ibu hamil Trimester I (≥12 minngu) pada bulan
Juni-Juli (hal ini dihitung dengan HPHT ibu) dan memberitahukan tentang
penelitian yang akan dilakukan baik di bagian utara maupun bagian selatan.
2. Membagikan kuesioner PUQE-24 scoring system untuk mengetahui tingkatan
mual muntah ibu sebelum dilakukan perlakuan baik pada ibu yang berada di
bagian utara maupun pada bagian selatan.
3. Bagi ibu yang berada di bagian utara, ibu diberi perlakuan dengan maksimal 6
orang per harinya.Hipnoterapi dilakukan di rumah ibu hamil masing-masing. Setiap
ibu yang akan diberi perlakuan hipnoterapi akan di uji tingkat sugestibilitasnya
terlebih dahulu, kemudian, jika berhasil maka dilanjutkan dengan melakukan
induksi, pendalaman, penanaman sugesti positif mengenai kehamilan, kemudian
pemberian symbol kepada ibu agar setiap ibu merasakan mual atau bahkan ingin
muntah, ibudapat melakukan simbol yang diberikan sehingga perasaan ibu menjadi
lebih nyaman dan mual dan muntah terus berkurang. Setelah penanaman simbol,
maka sesi terapi dapat diakhiri. Ibu yang diberi perlakuan hipnoterapi akan diukur
intesitas mual muntahnya satu hari setelah dilakukan hipnoterapi, kemudian diukur
lagi 2 hari sekali selama 1 minggu.
4. Bagi ibu yang berada di wilayah selatan, peneliti di bantu bidan dan kader dalam
pemberian tablet B6 dan memberikan keterangan dosis dan cara mengkonsumsi
tablet B6 nya dalam mengatasi mual dan muntah pada
32

kehamilan, kemudian peneliti melakukan pengukuran intensitas mual muntah 1 hari


berikutnya dan dilanjutkan 2 hari sekali selama satu minggu.
5. Setelah selesai melakukan penelitian, maka data yg terkumpul di masukkan ke
dalam master tabel kemudian diolah dengan menggunakan uji T-Test untuk
mencari efektifitasnya dan mencari metode yg lebih efektif dalam mengatasi mual
muntah.

H. Pengolahan Data dan Analisis Data

H.1 Pengolahan Data

Data yang telah di kumpulkan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:


1. Pengeditan (editing)
Pada saat melakukan penelitian, peneliti memeriksa kelengkapan data yang
diperoleh dari responden, dalam pengumpulan data tidak terdapat kesalahan
dan kekurangan maka peneliti tidak melakukan pendataan ulang
2. Pengkodean (coding)
Setelah data diperiksa kemudian peneliti melakukan pemberian kode terhadap
variabel-variabel yang diteliti.Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam
penghitungan. Data yang telah diperoleh diubah kedalam bentuk angka (kode),
yaitu nama dan nomor responden diubah menjadi nomor kode responden.
3. Pemasukan data (entering)
Setelah selesai dilakukan pengkodean selanjutnya data dimasukkan untuk
memproses data.
4. Pentabulasian (Tabulating)
Pada langkah ini penulis melakukan penyusunan data sedemikian rupa
agarmempermudah analisis data dan pengelolahan data serta pengambilan
kesimpulan untuk dimasukkan kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
(Notoadmodjo, 2010)
33

H.2 Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah:


1. Analisis Univariat
Dilakukan terhadap tiap variable dan hasil penelitian. Pada umumnya dalam
analisis ini hanya menghasilkn distribusi dan presentasi dari tiap variable.
2. Analisis Bivariat
Jenis penelitian ini adalah quasy eksperimental (eksperimen semu) dimana
seluruh subjek dalam kelompok diberikan perlakuan dengan design one
grouppretest-posttest without control (sebelum diberi perlakuan di nilai
intensitas mual muntah dan setelah diberi perlakuan dinilai kembali intensitas
mual muntah tersebut menggunakan kuesioner PUQE-24Scoring System),
kemudian data akandiuji menggunakan Uji T-Test yaitu untuk melihat
perbandingan efektifitas perlakuan hipnoterapi dengan pemberian tablet B6
terhadap intensitas mual muntah pada emesis gravidarum.

I. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti akan menjamin kerahasiaan identitas


responden dan menghormati hak-hak pasien. Maka dari itu peneliti akan menjelaskan
kepada pasien mengenai penelitian yang akan dilaksanakanantara lain yaitu tujuan
penelitian, manfaat penelitian, prosedur penelitian serta menjelaskan kepada responden
bahwa penelitian ini tidak akan membahayakan responden tersebut dan membuat
kesepakatan terhadap respoden dengan mengajukan informed consent. Penelitian ini
juga akan dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari komisi Etik Poltekkes
Kemenkes RI Medan dan Ka.UPT Puskesmas Namu Ukur. Data yang diperoleh juga
hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan akan dimusnahkan setelah penelitian
tersebut selesai.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

A.1 Letak dan Batas Wilayah

Puskesmas Namu Ukur merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang berada
di wilayah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat. Luas wilayah adalah ±
221.73Km2. Puskesmas Namu Ukur dilihat dari sudut geografi, memiliki batas-batas
wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Selesai Desa Kw.
Mencirim
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Deli Serdang dan Kab Karo
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Namo Tating
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Kuala

A.2 Demografi

Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur


penduduk meliputi jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur penduduk
selalu berubah karena proses demografi : fertilitas, mortalitas, migrasi, dan mobilitas
sosial.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala Puskesmas diketahui bahwa
Puskesmas Namu Ukur memiliki jumlah penduduk sebanyak21.511 jiwa dengan
Jumlah KK di Puskesmas Namu Ukur sebanyak 5.932 KK, jumlah laki-laki : 10.369
jiwa, perempuan : 11.142 orang.

B. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan karakteristik responden,


masing-masing variabel dependen dan variabel independen dari hasil penelitian.

34
35

Tabel 4.1
Distribusi Intensitas Mual Muntah Pre dan Post Test Perlakuan Hipnoterapi padaEmesis
GravidarumDi Wilayah Kerja Puskesmas
Namu Ukur Tahun 2018

Intensitas Mual Intensitas Mual


No Kategori Muntah Pre- % Muntah Post- %
Hipoterapi Hipoterapi
1 Tidak muntah 0 0 14 87,5
2 Ringan 1 6,3 2 12,5
3 Sedang 15 93,7 0 0
4 Berat 0 0 0 0
Total 16 100 16 100

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 16 orang responden yang
mengalami mual muntah sebelum diberikan perlakuan hipnoterapi mayoritas berada pada
kategori sedang yaitu sebanyak 15 orang (93,7%) sedangkan setelah diberikan perlakuan
hipnoterapi mayoritas menjadi pada kategori tidak muntah yaitu sebanyak 14 orang
(87,5%).

Tabel 4.2.
Distribusi Intensitas Mual Muntah Pre dan Post TestPemberian Tablet B6 Pada
Emesis Gravidarum di Wilayah Kerja Puskesmas Namu Ukur Kecamatan Sei
Bingai Kabupaten Langkat Tahun 2018

Intensitas Mual
Intensitas Mual
Muntah Post-
No Kategori Muntah Pre- % %
Pemberian Tablet
Pemberian Tablet B6
B6
1 Tidak muntah 0 0 6 37,5
2 Ringan 2 12,5 10 62,5
3 Sedang 14 87,5 0 0
4 Berat 0 0 0 0
Total 16 100 16 100
36

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 16 orang responden yang
mengalami mual muntah sebelum diberikan tablet B6 mayoritas berada pada kategori
sedang yaitu sebanyak 14 orang (87,5%) sedangkan setelah diberikan tablet B6 mayoritas
menjadi pada kategori ringan yaitu sebanyak 10 orang (62,5%).

C. Analisis Bivariat

Analisis data ini menggunakanuji T-Test one sample untuk mengetahui efektifitas
hipnoterapi dan pemebrian tablet B6 terhadap intensitas mual muntah pada emesis
gravidarum, kemudian menggunakan Uji T-Test Independenyaitu untuk melihat
perbandingan efektifitas perlakuan hipnoterapi dengan pemberian tablet B6 terhadap
intensitas mual muntah pada emesis gravidarum.

Tabel 4.3.
Efektifitas Hipnoterapi Terhadap Intensitas Mual Muntahpada Emesis GravidarumDi
Wilayah Kerja Puskesmas Namu Ukur Tahun 2018

Pengukuran N Mean Sig. (2-tailed)


T
p-value
pre-hipno 16 2,9 13,175
,000
post-hipno 16 1,13 47,000

Dari tabel 4.3 diatas dapatdari hasil mean terdapat perbedaan rata-rata intensitas
mual muntah pre dan post hipnoterapi dengan hasil mean pre hipnoterapi 2,9 menurun
menjadi mean 1,13 pada hasil post hipnoterapi dan nilaip-value 0,00 < 0,05 yang
berarti hipnoterapi mempengaruhi intensitas mual muntah pada emesis gravidarum.
37

Tabel 4.4
Efektifitas Pemberian Tablet B6 Terhadap Intensitas Mual Muntahpada Emesis
GravidarumDi Wilayah Kerja Puskesmas Namu Ukur Tahun 2018

Sig. (2-tailed)
Pengukuran N Mean T

pre- pemberiantablet B6 16 2,88 33,669


,000
post- pemberian tablet B6 16 1,63 13,000

Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihatterdapat perbedaan rata-rata intensitas mual
muntah pre dan post pemberian Tablet B6 dengan hasil mean pre- pemberian Tablet B6
adalah 2,88 menurun menjadi mean1,63 pada hasil post pemberian Tablet B6 dan nilai
p-value 0,00 < 0,05 yang berarti pemberian Tablet B6 mempengaruhi intensitas mual
muntah pada emesis gravidarum.

Tabel 4.5
Efektifitas Hipnoterapi dan Pemberian Tablet B6 Terhadap Intensitas Mual Muntahpada
Emesis GravidarumDi Wilayah Kerja Puskesmas Namu Ukur Tahun 2018

Sig.
Std. Mean
Pengukuran N Mean T df (2-
Deviation Difference
tailed)
Post
16 1,13 ,342 13,175 15 ,000 1,77
Hipnoterapi
Post Pemberian
16 1,63 ,500 13,000 15 ,000 1,25
Tablet B6

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan rerata (mean difference) antara
perlakuan hipnoterapi dengan pemberian tablet B6 dimana nilai perbedaan rerata (mean
difference) pada kelompok perlakuan hipnoterapi lebih besar (1,77) dibandingkan pada
kelompok pemberian Tablet B6 (1,25) yang menunjukkan lebih banyak penurunan
intensitas mual muntah pada kelompok hipnoterapi yang berarti hipnoterapi lebih efektif
dalam menurunkan intensitas mual muntah pada emesis gravidarum dibandingkan
pemberian tablet B6.
38

D. Pembahasan

Hipnoterapi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi mual
dan muntah pada ibu hamil, hal ini dapat dilihat dari 16 ibu hamil yang mengalami mual
muntah sebelum diberi perlakuan hipnoterapi mayoritas berada pada kategori sedang
sebanyak 15 orang (93,7%)dan setelah diberi perlakuan hipnoterapi intensitas mual
muntah ibu berubah menjadi mayoritas kategori tidak muntah sebanyak 14 orang
(87,5%).Dari tabel 4.3 diatas dengan menggunakan uji T-Test One Sample dapat dilihat
bahwa nilai p-value 0,00< 0,05 yang berarti hipnoterapi mempengaruhi intensitas mual
muntah. Dilihat dari hasil mean terdapat perbedaan rata-rata intensitas mual muntah pre
dan post hipnoterapi dengan hasil mean pre-hipnoterapi 2,9 menurun menjadi
mean1,13 pada hasil post-hipnoterapi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Nur Djanah pada tahun 2015 dengan judul self hypnosis terhadap mual muntah
pada kehamilan Trimester I dengan hasil hipnosis efektif dalam mengatasi mual dan
muntah.
Pada kelompok yang diberi Tablet B6 dimana dari 16 orang ibu sebelum diberikan
tablet B6 dengan dosis 3 x 10 mg selama 1 minggu, intensitas mual muntah ibu mayoritas
pada kategori sedang yaitu sebanyak 14 orang (87,5%) namun setelah diberikan
mayoritas ibu berubah menjadi kategori ringan sebanyak 10 orang (62,5%), kemudian
setelah dilakukan uji menggunakan uji T- Test One Sampledapat dilihat bahwa nilai p-
value 0,00 < 0,05 yang berarti pemberian Tablet B6 mempengaruhi intensitas mual
muntah. Dilihat dari hasil mean terdapat perbedaan rata-rata intensitas mual muntah pre
dan post pemberian Tablet B6 dengan hasil meanpre-pemberian Tablet B6 adalah 2,88
menurun menjadi mean1,63 pada hasil post-pemberian Tablet B6. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Mudiana pada tahun 2016 dengan judul Terapi
Mual Muntah Pada Kehamilan di Rawat Jalan Rumah Sakit Kelas D dimanya
merekomendasikan B6 (phyridoxin) sebagai terapi awal dalam mengatasi mual dan
muntah pada kehamilan karena B6 juga dianggap mampu dan aman dalam menurunkan
intensitas mual muntah pada ibu hamil.
Setelah diteliti lebih lanjut mengenai efektifitas hipnoterapi dan pemberian tablet
B6 terhadap intensitas mual muntah pada emesis gravidarum, maka ditemukan hasil
terdapatperbedaan rerata (mean difference) antara perlakuan
39

hipnoterapi dengan pemberian tablet B6 dimana nilai perbedaan rerata (mean difference)
sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan hipnoterapi lebih besar (1,77)
dibandingkan pada kelompok pemberian Tablet B6 (1,25) yang menunjukkan lebih
banyak penurunan intensitas mual muntah pada kelompok hipnoterapi yang berarti
hipnoterapi lebih efektif dalam menurunkan intensitas mual muntah pada emesis
gravidarum dibandingkan pemberian tablet B6.Hipotesis hipnoterapi lebih efektif
dibandingkan dengan pemberian tablet B6 dalam mengatasi mual muntah pada emesis
gravidarum. Penelitian ini didukung pula oleh hasil penelitian, Munjiah pada tahun 2015
mengenai Perbedaan Pengaruh Akupuntur Dan Vitamin B6 Terhdap Penurunan Intensitas
Mual Muntah Pada Emesis Gravidarum Berat.Variable dependen : penurunan
intensitas mual muntah. Variable independen : akupuntur dan vitamin B6. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah quasy eksperiment dengan rancangan post-test
only design with control group. Dimana terdapat perbedaan pengaruh akupuntur dan
vitamin B6 terhadap penurunan intensitas mual mutah pada emesis gravidarum
berat.Dimana akupuntur lebih efektif dibandingkan vitamin B6 untuk mengatasi mual
muntah pada ibu hamil dengan emesisgravidarum.Begitu juga menurut artikel yang
ditulis oleh Sharifzadeh pada tahun 2016 dengan judul “A Comparison Between the
Effect of Ginger, Phyridoxine Vitamin B6) and Placebo for The Treatment of The
First Trimester Nausea and Vomiting of Pregnancy (NVP)” yang membandingkan
jahe, vitamin B6 dan plasebo dalam mengatasi mual dan muntah, ternyata efektifitas
Vitamin B6 lebih rendah dibandingkan pemberian jahe pada ibu hamil namun lebih baik
jika dibandingkan dengan pemberian plasebo, hal ini menunjukkan bahwa selain
pemberian vitamin B6, ada banyak metode yang dapat diterapkan dalam mengatasi
intensitas mual muntah pada emesis gravidarum antara lain pemberian jahe dan
Hipnoterapi. Ini menunjukkan bahwa banyak metode lain yang lebih efektif dibandingkan
dengan pemberian tablet B6 dalam mengatasi muntah pada emesis gravidarum, salah
satunya yaitu penggunaan metode hipnoterapi.
Dari hasil uji diatas menunjukkan bahwa mengkonsumsi tablet B6, Mestipun
mekanisme kerja piridoksin dalam membantu mengatasi mual muntah saat hamil belum
dapat diterangkan dengan jelas, namun vitamin B6 (piridoksin) sendiri bekerja
mengubah protein dari makanan ke bentuk asam amio yang
40

diserap dan dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, vitamin B6 (piridoksin) mengubah
karbohidrat menjadi energi.Peranan ini memungkinkan vitamin B6 (piridoksin) mengatasi
mual dan muntah jika transit lambung memanjang ketika hamil dimana intensitas mual
dan muntah ibu juga mengalami penurunan yang baik. Hasil ini didukung oleh teori yang
diungkapkan oleh Tan, 2017 bahwa dengan mengonsumsi Vitamin B6 memberi
pengaruh mengatasi rasa mual pada masa kehamilan. B6 juga merupakan terapi pertama
yang disarankan oleh dinas kesehatan dalam mengatasi mual dan muntah pada kehamilan.
Namun perlakuan hipnoterapi memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap
penurunan intensitas mual muntah pada ibu emesis gravidarum.Hal ini sesuai dengan
teori Pietter tahun 2010, mengenai faktor penyebab emesis gravidarum yang salah
satunya adalah pengaruh psikis ibu terutama dalam perubahan emosional. Perubahan ini
akan akan berpengaruh terhadap suasana hati ibu yaitu kehawatiran ibu menigkat tentang
penampiln fisik yang kurang menarik dan sebagainya, merasa mudah letih, nafsu makan
menurun sehingga terjadi mual muntah pada ibu. Perlakuan hipnoterapi yang peneliti
lakukan memberikan sugesti positif dalam mengatasi masalah fikiran, yaitu menyatakan
bahwasannya hamil merupakan hal terindah yang diberikan Tuhan kepada seorang
perempuan dan perubahan fisik yang dialaminya merupakan hal yang wajar sehingga
perasaan dan perilaku pada ibu yang mengalami emesis gravidarumsemakin membaik
dan menyebabkan intensitas mual muntah ibu sangat menurun.
Menurut asumsi peneliti hal ini dipengaruhi psikis ibu terutama dalam perubahan
emosional. Perubahan ini akan akan berpengaruh terhadap suasana hati ibu yaitu
kehawatiran ibu menigkat tentang penampilan fisik yang kurang menarik dan sebagainya,
merasa mudah letih, nafsu makan menurun sehingga terjadi mual muntah pada ibu. Maka
dari itu dengan menanamkan sugesti yang positif pada ibu dengan mengatakan bahwa
kehamilan merupakan anugerah yang terindah yang diberikan Tuhan dan apa yang
dialami ibu merupakan hal yang wajar sehingga ibu bisa merasa aman dan nyaman yang
dapat mengurangi mual muntah sehingga hipnoterapi lebih efektif dalam mengatasi mual
muntah pada emesis gravidarum.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai beikut :


1. Perlakuan hipnoterapi dapat menurunkan intensitas mual muntah pada ibu
emesis gravidarum Di Wilayah Kerja Puskesmas Namu Ukur Tahun 2018
menjadi kategori tidak muntah yakni 14 orang (87,5%).
2. Pemberian tablet B6 dapat menurunkan intensitas mual muntah pada ibu emesis
gravidarum Di Wilayah Kerja Puskesmas Namu Ukur Tahun 2018 menjadi
kategori ringan yakni 10 orang (62,5%).
3. Hasil uji t diatas menunjukkan nilai p value = 0,000 < 0,05 yang
bermakna ha diterima dan ho ditolak. p-value 0,000< 0,05 yang artinya ada
perbedaan rata-rata (Mean) hasil posttestIntensitas Mual Muntah ibu dari
perlakuan hipnoterapidengan hasil posttest pemberian tablet B6 dalam upaya
menurunkan Intensitas Mual Muntah ibu emesis gravidarum Di Wilayah Kerja
Puskesmas Namu Ukur Tahun 2018.
4. Perlakuan hipnoterapi lebih efektif dibandingkan Pemberian tablet B6 dalam
menurunkan intensitas mual muntah pada ibu emesis gravidarum Di Wilayah
Kerja Puskesmas Namu Ukur Tahun 2018.

B. Saran

B.1 Bagi Masyarakat Umum

Diharapkan masyarakat untuk mencari informasi mengenai metode hipnoterapi


yang efektif dalam mengatasi intensitas mual muntah pada ibu yang mengalami
emesis gravidarum.

B.2 Bagi Pusat Kesehatan Masyarakat

1. Diharapkan agar Ka.UPT Puskesmas agar mendukung para tenaga


kesehatan yang ada di Wilayah kerja Puskesmas Namu Ukur agar

41
42

dapat melaksanakan metode yang lebih efektif dalam mengatasi mual


muntah pada kehamilan sertamengikuti pelatihan hipnoterapi.
2. Menjadikan skripsi ini sebagai sumber informasi untuk penanganan mual
muntah pada emesis gravidarum.

B.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Disarankan agar peneliti dapat menganalisis lebih lanjut mengenai efektifitas


hipnoterapi dan pemberian tablet B6 terhadap intensitas mual muntah pada emesis
gravidarum dan lebih selektif dalam memilih responden berdasarkan tipe klien
masing-masing dalam penerimaan sugesti agar penelitian lebih mudah dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA

Aprillia, Yesie., 2010. Hipnostetri : Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil dan
Melahirkan. Jakarta : Gagas Media.

Bothamley, Judy, dkk.,2009. Patofisiologi Dalam Kebidanan. Jakarta : Penerbit Buku


Kedokteran EGC.

Dinkes, S. 2015. Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil.

Djannah, Nur dan Ana Kurniati, 2015. Self Hipnosis Terhadap Mual Muntah Kehamilan
Trimester I. Kesehatan ibu dan anak, 7(1):1-4

Emzir., 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif Dan Kualitatif. Jakarta


: PT. Raja Gravindo Persada.

IBH, 2018. ModulBasic and Advance Hypnotherapy Plus Quantum Midwifery.


Jakarta : IBH

Indiarti,MT., 2013. Bahagia Menjalani Kehamilan Sehat. Yokyakarta : Pegasus Kuswadi,

Lany., 2013. Hypno-Birthing : A Gentle Way To Give Birth. Jakarta :


Pustaka Bunda Grup Puspa Swara.

Magfirah, 2015. Riwayat Hiperemesis Gravidarum Terhadap Resiko Kejadian Bayi Berat
Lahir Rendah di Banda Aceh, [online] Available at:<Http://media.neliti.com
[accessed 21 mei 2018]

Mandasari, Siska D.,2014.Morning Sickness Pada Ibu Hamil, [online] Available


at:<Http://siiscadiian.wordpress.com/wp [accessed 10 April 2018]

Munjiah, Imtihanul, dkk. 2015. Perbedaan pengaruh akupuntur dan vitamin B6 terhadap
Penurunan Intensitas Mual Muntah pada Emesis Gravidarum Berat, E-
jurnaldiakses pada tanggal 10 April 2018.

Murdiana, Happy E., 2016.Terapi Mual Muntah pada Kehamilan di Rawat JalanRumah
Sakit Klas D, [online] available
athttp://journal.uii.ac.id/index.php/JIF [accessed 10 April 2018]

Notoadmodjo, Soekidjo., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka


Cipta.

Pieter, Herri Zan.,2010. Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan. Jakarta :


Kencana Prenada Media Group.

Putri, Annisa.,2014. Nutrisi Janin dan Ibu Hamil : Cara Membuat Otak Janin
Cerdas. Jakarta Selatan, Saufa.
Romauli, S. 2014. Buku Ajar Askeb I : Konsep Dasar Asuhan Kehamilan,
Yogyakarta, Nuha Medika.

Rukiah 2013. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan), Jakarta, Tim.

Saryono., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan : Penuntun Praktis Bagi Pemula.


Jogjakarta : Mitra Cendikia Press.

Sastri, Nen., 2013. Gamabaran karakteristik ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di
rumah sakit islam siti khadijah palembang tahun 2013, [online] Available
at:<https://www.scribd.com [accessed 23 April 2018]

Sharifzadeh, F., 2016. A Comparison Between the Effect of Ginger, Phyridoxine Vitamin
B6) and Placebo for The Treatment of The First Trimester Nausea and Vomiting
of Pregnancy (NVP), [online] Available at:https://www.ncbi.nlm.nih.gov pubmed
[accessed 1 juni 2018]

Setiawan, Toni., 2014. Hipnotis dan Hipnoterapi. Jogjakarta : Garasi Susila,dkk.,

2014. Metode Penelitian Epidemiologi. Yogyakarta : Bursa Ilmu

Tan, Hoan Tjay, dkk., 2007. Obat-Obat Penting : Kasiat, Penggunaan, dan Efek-
efek Sampingnya. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai