Anda di halaman 1dari 10

PELAYANAN ANTENATALCARE (ANC )

TERPADU
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman : 1-10
UPTD Puskesmas
dr.Fifi Rosalina
Kesamiran ........................................................................ NIP. 19731010 200604 2.019

1. Pengertian Pemeriksaan ibu hamil adalah pemeriksaan kehamilan secara berkala dan di
ikuti dengan langkah-langkah selanjutnya untuk menjaga kesehatan ibu dan
janinnya.Hal ini meliputi pemeriksaan kehamilan dan tindak lanjut terhadap
penyimpangan yang ditemukan,pemberian intervensi dasar serta mendidik dan
memotivasi ibu agar dapat merawat dirinya selama hamil dan mempersiapkan
persalinannya (KIE).
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mendapatkan pelayanan ANC
sesuai standart
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kesamiran Nomor 15 Tahun 2023
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi Buku standar pelayanan kebidanan tahun 2012
5. Prosedur / A. Persiapan alat dan bahan :
Langkah- a. Timbangan berat badan
langkah b. Pengukur tinggi badan
c. Metlin / Meteran
d. Pita LILA
e. Spygmamometer
f. Stetoskop
g. Dopler
h. Reflek hammer
i. Lingkaran kehamilan
j. Status IBU
k. Form informed consent
l. Kapas swap
m. Formulir laboratorium
n. Sarung tangan
o. Masker
p. ATK
B. Anamnesa
1.Identitas ibu dan suami
a. Nama ibu/ suami
b. Umur ibu/ suami
c. Pendidikan ibu/ suami
d. Pekerjaan ibu/ suami
e. Alamat
2.Keluhan Sekarang dan alasan datang

1-10
3.Kehamilan Sekarang
a. HPHT
b. Umur Kehamilan
c. Imunisasi
d. Kapan mulai merasa gerakan janin
e. Obat/ jamu yang dikonsumsi
f. Kekhawatiran Khusus
4.Riwayat penyakit yang lalu, sekarang, dan keluarga
a. Hipertensi
b. DM
c. Asma
d. TBC
e. Riwayat keturunan kembar
f. Lain- lain (Riwayat alergi obat)
5.Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
a. GPA
b. Jumlah anak hidup
c. Jumlah anak mati
d. Kapan persalinan terakhir
e. Penolong Persalinan
f. Cara persalinan
g. Kelainan
C. Pemeriksaan
1.Fisik Umum
a. Pemeriksaan berat badan
1) Pastikan timbangan badan berfungsi dengan baik dan
atur penunjuk pada titik nol
2) Minta pasien melepas sepatu atau sandal dan meletakkan
barang bawaan yang berat
3) Mintalah pasien naik keatas timbangan dengan posisi
berhadapan dengan pemeriksa
4) Perhatikan Jarum penunjuk berhenti, dari arah depan
tegak lurus dengan angka
5) Informasikan hasil pengukuran pada pasien, catat pada
kartu status pasien
6) Tanyakan pada ibu apakah ada yang ditanyakan tentang
hasil pengukuran berat badannya.
b. Pengukuran tinggi badan
1) Minta pasien melepas alas kaki dan tutup kepala/ topi
2) Minta pasien berdiri tegak menempel pada dinding
dibawah staturemeter
3) Letakkan penggaris staturemeter diatas ubun- ubun
ibu sejajar dengan tempat pijakan
4) Perhatikan angka pada staturemeter
5) Informasikan hasil pengukuran pada ibu
6) Catat pada kartu status ibu
c. Pengukuran LILA
1) Beritahu ibu dan jelaskan maksud pemeriksaan
2) Lengan baju tangan kiri disisingkan sampai pada
pangkal bahu

2-10
3) Suruh ibu untuk melipat siku
4) Letakkan titik nol pita lila pada ujung bahu dan ditarik
diujung siku, bacalah hasilnya diujung siku tersbut
dan tentukan pertengahan dan berilah tanda dilengan
ibu
5) Pidahkan pita lila dipertengahan lengan ibu dan
masukkan keujung pita
6) Eratkan ketangan ibu dan bacalah hasilnya serta
beritahukan kepada ibu normal atau tidak
7) Tanyakan apakah ibu sudah mengerti maksud dan
tujuan pemeriksaan
d. Pengukuran tekanan darah
1) Minta ijin penderita atau pengantar untuk dilakukan
pemeriksaan
2) Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
3) Istirahatkan ibu kurang lebih 5menit sebelum
pengukuran, bila pasien baru datang dari tempat yang
jauh atau jalan atau tidak sempat menuggu giliran
4) Minta ibu membuka lengan atas yang akan diperiksa
5) Minta ibu untuk duduk dengan nyaman dan santai
6) Gunakan manset yang sesuai untuk lengan ibu
7) Pasang manset 2-3 cm diatas fossa cubiti, melingkar
pada lengan tempat pemeriksaan, setinggi jantung dan
balon karet menekan tepat diatas arteri brakhialis
8) Tanyakan pada ibu apa manset terlalu ketat/ longgar,
bila terlalu ketat/ longgar pasang sesuai lengan ibu
9) Hubungkan manset dengan spygnomanometer Hg,
posisi tegak dan level air raksa setinggi jantung
10)Raba denyut arteri brakhialis pada lipatan siku untuk
meletakkan stetoskop
11)Raba arteri radialis dengan jari telunjuk dan jari
tengah (pastikan tidak ada penekanan)
12)Tutup katup pengontrol pada pompa manset
13)Letakkan stetoskop kedalam telinga, raba denyut arteri
brakhialis
14)Pompa manset sampai denyut arteri radialis tidak
teraba lagi
15)Kemudian tambahkan pompa lagi 20- 30 mmHg
16)Letakkan stetoskop diatas arteri brakhialis difossa
cubiti atau lipatan siku bagian dalam
17)Posisi mata sejajar air raksa, lepas katup pengontrol
pelan- pelan, sehingga air raksa turun dengan
kecepatan 2-3mmHg/ 1 skala perdetik
18)Pastikan tinggi air raksa saat terdengar perubahan
detakan pertama arteri brakhialis (tekanan systole)
19)Lanjutkan menurunkan air raksa saat terjadi
perubahan suara yang tiba- tiba melemah (tekanan
diastole)
20)Lepaskan stetoskop dari telinga dan lepas manset dari
lengan ibu

3-10
21)Bersihkan earpiece dan diagfragma stetoskop dengan
kapas alcohol
22)Informasikan pada ibu hasil pengukuran, catat pada
kartu status pasien
23)Tanyakan pada ibu adakah yang ditanyakan tentang
hasil tekanan darahnya
2.Pemeriksaan daerah muka
a. Kepala
1) Beritahu ibu dan jelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
2) Periksa apakah rambut mudah dicabut
3) Perhatikan warna rambut
b. Mata
1) Beritahu ibu dan jelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
2) Ibu jari diletakkan dibagian bawah mata dan tekan secara
lembut kebawah, apakah conjungtiva berwarna merah
atau tidak
c. Hidung
d. Telinga
e. Mulut
1) Perhatikan bibir apakah pucat atau pecah- pecah
2) Periksa gigi apakah ada caries
3) Beritahu hasilnya
4) Catat dikartu ibu
5) Apakah ibu sudah mengerti maksud dan tujuan
pemeriksaan.
3.Pemeriksaan Leher
Minta ijin pada ibu atau keluarga untuk dilakukan pemeriksaan.
Jelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan. Ibu duduk menghadap ke
pemeriksa.
a. Inspeksi
1) Perhatikan kesimetrisan otot leher, trachea ada atau
tidaknya bendungan vena jugularis
2) Pemeriksa berdiri disisi ibu dan mitalah ibu untuk
menundukkan kepala sehingga dagu menempel
kedada, dan perhatikan area eher bagian belakang ada
tidaknya nodule
3) Pemeriksa duduk didepan ibu dan mintalah ibu untuk
menoleh ke kiri atau kekanan sehingga telinga
menyentuh bahu, perhatikan fungsi otot
sternoecleidomastoideus
4) Mintalah ibu menengadahkan kepala, perhatikan pada
kelenjar thyroid apakah ada pembesaran.
5) Mitalah ibu menelan ludah perhatikan gerakan pada
leher depan daerah thyroid ada atau tidaknya massa
dan kesimetrisan.
b. Palpasi leher
1) Pemeriksa berdiri didepan ibu dan lakukan palpasi
secara lembut dengan 3 jari tangan kanan kiri,
masing-masing noduse limpa dengan urutan sebagai

4-10
berikut : noduse occipital pada dasar tengkorak,
noduse aurikel posterior di atas mastoiddeus, noduse
preauricular tepat di depan telinga, noduse tonsilar
pada sudut mandibula.
2) Bandingkan kedua sisi leher, perhatikan ukuran,
bentuk, gerakan, konsistensi, rasa nyaeri yang timbul
3) Palpasi trachea : palpasi trachea pada sisi tengahya,
selipkan ibu jari dan telunjuk dimasing- masing sisi
pada cekungan suprasternal, selusuri keatas sampai
sulcus mandibula, perhatikan apakah trachea pada
posisi tengah atau deviasi.
c. Palpasi kelenjar thyroid
1) Ibu duduk, posisi pemeriksa berdiri dibelakang ibu
2) Dengan 2 jari tangan kanan dan kiri, palpasi secara
ringan kelenjar thyroid dibawah cartilage krikoid
3) Mintalah ibu menelan ludah, rasakan gerakan istmus
thyroid
4) Rabalah sisi kanan kiri trachea dari depan kebelakang,
apakah teraba ada tonjolan, minta ibu menelan lagi,
palpasi lobus utama, kemudin tepi lateral kelenjar
thyroid, ulangi untuk lobus yang berlawanan.
5) Informasikan hasil pemeriksaan pada ibu, catat pada
kartu status pasien.
D. Pasien dipersilakan naik/ tidur dibed pemeriksaan
a. Pengukuran suhu
b. Pemeriksaan nadi
1) Minta ijin pada ibu dan keluarga
2) Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
3) Minta pasien untuk menyingsingkan lengan baju yang
menutupi pergelangan tangan kanan
4) Kedua lengan lurus sejajar badan dan menghadap
keatas
5) Lakukan palpasi ringan pada arteri radialis dengan jari
telunjuk dan jari tengah diatas pergelangan tangan
pada sisi ibu jari
6) Rasakan denyut arteri radialis, hitung denyut tersebut
selama 1 menit
7) Tentukan normal, bradikardi, atau takikardi (Normal
60-100 X/menit, Bradikardi <60X/menit, Takikardi
>100X/menit)
8) Informasikan pada ibu, catat hasilnya pada status
pasien
c. Pemeriksaan nafas :
1) Letakkan telapak tangan kanan ibu diatas dada
2) Rasakan gerak nafas dengan memegang tangan kanan
ibu atau lihat gerakan dada ibu naik turun
3) Hitung frekuensi nafas selama 1menit, tentukan
normal atau tidak (Dewasa 16-20 X/menit)
4) Informasikan hasil pengukuran dan catat pada kartu
status pasien.

5-10
E. Pemeriksaan Payudara
a. Beritahu ibu dan jelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
b. 1 tangan ibu diletakkan diatas kepala, 1tangan yang lain
lurus kebawah
c. Raba ada benjolan atau tidak, dengan cara :
1) Tangan kanan pada pinggir payudara sebelah atas,
dengan gerakan dari atas kebawah.
2) Tangan kiri pada pinggir payudara bagian bawah,
dengan gerakan dari bawah keatas.
3) Dengan kedua tangan pada samping kiri dan kanan
dengan gerakan kearah putting susu.
4) Zigzag.
d. Periksa putting susu apakah tertarik kedalam atau tidak,
adakah kolostrum atau cairan lain
e. Bergantian dengan payudara 1nya
f. Beritahu hasilnya normal atau tidak
g. Catat dikartu ibu
F. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi perut : adakah luka bekas operasi atau tidak.
b. Palpasi adakah pembesaran lien/ hepar.
c. Ukur tinggi fundus uteri ( pada kehamilan >22 minggu ) :
1) Beritahu ibu dan jelaskan maksud dan tujuan
pemeriksaan
2) Ibu diminta berbarin terlentang dengan kaki sedikit
ditekuk.
3) Buka bagian perut ibu sampai simpisis dan tentukan
batas atas sympisis pubis dan batas atas fundus uteri.
4) Letakkan titik nol ujung pita pengukur pada bagan
atas sympisis pubis dan tarik pita pengukur sampai
batas atas fundus uteri
5) Bacalah pada ukuran pada pita pengukur tersebut
6) Beritahu hasil pemeriksaan dan tanyakan apakah ibu
sudah mengerti maksud dan tujuan pemeriksaan.
7) Catat di kartu ibu.
d. Pemeriksaan letak janin ( umur kehamilan 16 minggu keatas )
1) Pemeriksa berada disebelah kanan ibu
2) Dinding perut harus lemas, bila kontraksi tunggu
sampai hilang
3) Suhu tangan pemeriksa disesuaikan suhu tubuh ibu
e. Leopold I
1) Letakkan ke2 telapak tangan pada ke2 sisi fundus
uteri dan tentukan tinggi fundus uteri
2) Tentukan bagian janin yang ada dalam fundus uteri.
f. Leopold II
1) Ke2 Tangan meraba sisi rahim
2) Rahim didorong kesatu sisi sambil meraba secara
lembut dan perlahan sambil meraba bagian janin yang
berada disisi tersebut
3) Lakukan kesisi yang lain dengan cara yang sama
4) Tentukan letak punggung janin

6-10
g. Leopold III
Tangan kanan diletakkan diatas sympisis dengan ibu jari
disebelah kanan ibu dan 4jari disebelah kiri ibu sambil
menggoyang bagian bawah janin kekiri dan kekanan secara
lembut dan perlahan, jangan sampai ibu merasa kesakitan
h. Leopold IV
1) Pemeriksa membelakangi ibu
2) Ke2 telapak tangan meraba bagian janin yang terletak
disebelah bawah dan seberapa jauh bagian tersebut
telah masuk pintu atas panggul
3) Menentukkan bagian janin yang berada dibawah
4) Perkirakan apakah ada disporposi kepala janin dan
panggul
5) Menentukkan seberapa jauh bagian terbawah janin
tersebut telah masuk pintu atas panggul
i. Menentukan penurunan kepala janin.
j. Beritahu ibu hasil pemeriksaan dan tanyakan apakah ibu
sudah mengerti maksud dan tujuan pemeriksaan.
k. Catat di kartu ibu
G. Periksa Denyut Jantung Janin
a. Kaki ibu diluruskan,
b. Pemeriksa menghadap kearah wajah ibu
c. Meletakkan stetoskop linec tegak lurus pada dinding perut
bagian punggung janin
d. Raba denyut nadi pada pergelangan tangan, bedakan antara
bunyi denyut jantung dan denyut nadi
e. Cari DJJ yang terdengar paling kuat
f. Hitung DJJ selama 1 menit
g. Tentukan apakah ada takikardi (>160X/menit) atau
bradikardi (<120X/menit)
h. Beritahu ibu hasil pemeriksaan dan tanyakan apakah ibu
sudah mengerti maksud dan tujuan pemeriksaan
i. Catat dikartu ibu
H. Pemeriksaan Genetalia
I. Pemeriksaan kaki dan tungkai (adakah varises atau udem)
Pemeriksaan Reflek Patella
a. Beritahu ibu dan jelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
b. Pemeriksa berdiri pada sisi kanan ibu
c. Ibu duduk dengan lutut fleksi 90 derajat
d. Tangan kiri pemeriksa menahan pada fosa poplitea
e. Carilah 2 cekungan pada lutut di bawah patella infolateral /
inferomedial
f. Di antara 2 cekungan tersebut terdapat tendon patella yang
terasa keras dan tegang
g. Ayunkan hamer reflek sebatas kekuatan ayunan pergelangan
tangan di atas tendon patella
h. Terlihat gerakan ekstensi pada lutut akibat kontraksi otot
kuadriceps femoris

7-10
i. Bila reflex kuat dan sangat cepat adalah tanda bahaya
kehamilan kemungkinan adanya hipertensi
j. Beritahu ibu hasil pemeriksaan dan tanyakan apakah ibu
sudah mengerti maksud dan tujuan pemeriksaan
k. Catat di kartu ibu, Buku KIA, Register kunjungan
J. Pemeriksaan Penunjang :
a. Laboratorium
1) Trimester I (Kunjungan awal) : Golongan darah,
Haemoglobin, VCT, HBSAg, Syphilis, Protein Urin,
Glucosa
2) Trimester III : : Haemoglobin, Syphilis, Protein Urin,
Glucosa
b. USG oleh dokter Puskesmas pada Trimester I (Kunjungan
awal) dan Trimester III
K. Kolaborasi dengan dokter umum, dokter gigi dan petugas gizi
L. Memberi resep obat
M. Tata laksana Kasus : memberikan pendidikan kesehatan sesuai
dengan keluhan pasien atau melakukan rujukan jika diperlukan serta
mengajarkan tehnik pernafasan pada saat bersalin
N. Menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang sesuai dengan umur
kehamilan
O. Cuci tangan

8-10
6. Diagram Alir
(Jika dibutuhkan)

7. Unit Terkait 1. Pendaftaran


2. Rekamedis
3. Pelayanan KIA (IBU)
4. Mampu persalinan
5. Pelayanan gigi dan mulut
6. Pelayanan konseling gizi
7. Apotek
8. Laboratorium

9-10
8. Dokumen 1. Rekam Medis (RM)
Terkait 2. Buku register pasien
3. Buku kunjungan ibu hamil
4. Buku rujukan internal
5. Buku konsul dokter
6. Buku rujukan eksternal
9. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan 1 Kebijakan Kebujakan Keputusan 02-03-2017
Kepala UPTD Puskesmas
Penusupan Nomor 48
Tahun 2017 tentang
Kebijakan Pelayanan
Klinis
2 Unit Terkait Penambahan unit terkait 02-03-2017
yaitu mampu persalinan
3 Kebijakan Kebijakan Keputusan 07-01-2019
Kepala UPTD Puskesmas
Penusupan nomor 15
tahun 2019 tentang
Kebijakan Pelayanan
Klinis

10-10

Anda mungkin juga menyukai