Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 Menganalisis besaran- besaran 4.2 Menyajikan data dan grafik hasil
fisis pada gerak lurus dan percobaan gerak lurus untuk
melingkar dengan kecepatan dan menyelidiki sifat gerak benda
laju konstan dan gerak lurus dan pada gerak lurus beraturan (GLB)
gerak melingkar dengan dan gerak lurus berubah beraturan
percepatan konstan (GLBB)
3.3 Memahami hubungan antara gaya, 4.3 Menyajikan data dan grafik hasil
massa, dan gerak percobaan Hukum Newton dalam
benda pada gerak lurus menyelidiki hubungan antara gaya,
massa, dan percepatan pada gerak
lurus
3.15 Menerapkan medan magnet dan 4.15 Menyajikan prinsip kerja proses
induksi elektromagnetik generator dan dinamo
3.4 Memahami peran enzim dalam 4.4 Menunjukkan cara kerja enzim
proses metabolisme pada dalam proses metabolisme
tumbuhan dan hewan tumbuhan dan hewan
3.6 Memahami faktor – faktor yang 4.6 Menunjukkan faktor- faktor yang
mempengaruhi proses mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup tumbuhan dan hewan
3.10 Menganalisis ciri, sifat dan habitat 4.10 Mengklasifikasi makhluk hidup
makhluk hidup berdasarkan ciri, sifat
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
sebagai komponen dalam dan lingkungan hidup
keanekaragaman hayati sebagai komponen dalam
keanekaragaman hayati
3.11 Menganalisis keterkaitan antara 4.11 Menentukan model struktur dan
struktur dan fungsi gen, DNA, fungsi gen, DNA, Kromosom
Kromosom dalam proses dalam proses penurunan/pewarisan
penurunan/pewarisan sifat dalam sifat dalam kehidupan
kehidupan
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 Memahami alat dan mesin 4.2 Mengidentifikasi jenis-jenis alat dan
produksi pertanian, laboratorium, mesin produksi pertanian,
klimatologi, penyimpanan dan laboratorium, klimatologi,
prosesing penyimpanan dan prosesing
3.3 Memahami fungsi bagian- bagian 4.3 Mengidentifikasi fungsi bagian- bagian
alat dan mesin produksi pertanian, alat dan mesin
laboratorium, klimatologi, produksi pertanian, laboratorium,
pemetaan lahan, penyimpanan dan klimatologi, pemetaan lahan,
prosesing penyimpanan dan prosesing
3.9 Menganalisis perawatan alat 4.9 Melakukan perawatan alat dan mesin
dan mesin produksi pertanian, produksi pertanian, laboratorium,
laboratorium, klimatologi, klimatologi, penyimpanan dan
penyimpanan dan prosesing prosesing sesuai prosedur
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.