Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SEJARAH MINAT

REVOLUSI TIONGKOK

Disusun oleh:

KELOMPOK 2

1. ABDUL HAFIS
2. ALDIYANTO SHINTA OIHU
3. ANDI MUH.ALFATAN MALIK
4. AYU ARSILA
5. FITRIYANTI
6. HANIFAH

SMA NEGERI 1 BAUBAU

TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................1

1
DAFTAR ISI.................................................................................................2

KATA PENGANTAR....................................................................................3

BAB l PENDAHULUAN...............................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................5

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN....................................................................5

BAB ll PEMBAHASAN...............................................................................6

2.1 LATAR BELAKANG NASIONALISME TIONGKOK ATAU CINA .........6

2.2 PROSES TERJADINYA REVOLUSI TIONGKOK ATAU CINA..............7

2.3 RIWAYAT SUN YAT SEN...................................................................10

2.4 BERDIRINYA PARTAI KUO MING TAN DAN KUN CANG TAN.........14

BAB III PENUTUP....................................................................................15

3.1 KESIMPULAN....................................................................................15

3.2 SARAN...............................................................................................15

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya, sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat
pada waktunya yang berjudul “Revolusi Cina atau Tiongkok"

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan Makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kami. Amin.

BauBau, 28 September 2022

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Revolusi adalah suatu perubahan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut
dasar atau pokok-pokok kehidupan. Dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat
direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa
kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan bersifat relatif. Jadi
Revolusi sendiri bisa diartikan sebagai perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung
secara cepat dan menyangkut pokok-pokok kehidupan masyarakat.hal itu juga yang terjadi
pada revolusi Tiongkok atau cina.

Revolusi China 1911 atau Tiongkok terjadi dalam perang dunia I. terjadinya revolusi cina
atau Tiongkok karena timbulnya nasionalisme China. Dengan adanya penyelewengan dan
kelemahan dinasti Manchu. Dinasti Manchu merupakan pemerintahan asing sebab bangsa
Manchu bukan penduduk asli China. Dinasti Manchu memerintah secara feodal,
memperbudak rakyat China. Sesudah kaisar besar dari Manchu meninggal dunia, lenyap
pulalah masa kemakmuran China. Dengan terjadinya perebutan kekuasaan diantara putra-
putra kaisar.

Negeri Cina diperintah oleh raja-raja secara turun-temurun. Dinasti Manchu adalah
Dinasti terakhir yang memerintah Cina dengan cara kolot dan tidak mau menerima
pengaruh asing.

Karena dinasti Manchu di pimpin dengan cara yang kolot hal ini lah yang menyebabkan
terjadinya kekacuan di negara Tiongkok atau cina.karena adanya kekacuan ini maka
terjadinya perang dan diakhiri dengan perjanjian yang banyak merugikan cina atau
Tiongkok. sebagai tokoh pahlawan nasional Sun Yat Sen tercatat dalam sejarah dan
sekaligus pemimpin revolusi cina atau Tiongkok.

Tokoh inilah yang membawa perubahan sangat besar karena dengan adanya Sun Yat
sen.segalanya berubah menjadi baik.hal lainnya adalah mereda nya pertempuran,serta yang
paling berarti adalah kemerdekaan cina karena telah menumbangkan dinasti Machu karena
dinasti inilah penyebab terjadinya perang di sebabkan sistem pemerintahannya yang dinilai
salah oleh kaum revolusioner.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang ditulis,maka yang menjadi masalah dalam makalah ini
adalah:

1. Latar belakang nasionalisme Tiongkok atau cina


2. Bagaimana proses terjadinya revolusi cina atau tiongkok
3. Bagaimana riwayat Sun Yat Sen serta cita citanya dan ajarannya
4. Mengetahui kapan berdirinya partai Kuo Ming Tan dan Kuo Ming cang

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk:

1. Mengetahui bagaimana sejarah terjadinya revolusi cina atau Tiongkok


2. Mengetahui hal hal apa saja yang menyebabkan munculnya rasa nasionalisme cina
atau Tiongkok
3. Mengetahui riwayat Sun Yat sen yang merupakan sang pahlawan revolusi cina atau
Tiongkok.
4. Mengetahui kapan berdirinya partai kuo Ming Tan dan kuo Ming cang

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 LATAR BELAKANG NASIONALISME TIONGKOK ATAU CINA

5
Yang melatarbelakangi munculnya nasionalisme cina tau Tiongkok adalah:

1. China kehilangan banyak wilayah kepada negara Eropa dan Jepang.


2. China tertinggal secara teknologi dan ekonomi.
3. Pemerintah dinasti Qing yang berasal dari suku bangsa machi dianggap sebagai
penjajah.
4. Pengaruh paham demokrasi dari barat dan keberhasilan Jepang melakukan
modernisasi dalam reformasi Meiji.
5. Kesadaran bangsa cina
 Kekalahan dari Jepang ( dalam perang candu ll) menyadarkan golongan
progresif betapa lemahnya cina saat berada di bawah dinasti Machu.
 Keburukan penjabat dinasti Machu,kekalahan militer dan dipengaruhi dengan
bangsa barat membuat rakyat Cina tidak lagi percaya dengan dinasti Machu
6. Penyelewengan dan kelemahan dinasti Machu.
 Dinasti Machu memerintah cina secara feodal dan memperbudak orang orang
cina.
 Sesudah kekaisaran terakhir Machu meninggal,lenyap sudah kemakmuran cina
karena terjadi perebutan kekuasaan dalam dinasti Machu.
 Cina seolah olah dijual kepada bangsa barat
 Banyak korupsi pada kubu dinasti

2.2 PROSES TERJADINYA REVOLUSI TIONGKOK ATAU CINA

Revolusi pertama tahun 1911

Ketidakpuasan bangsa Cina terhadap pemerintahan dinasti Qing semakin memuncak


semenjak kekalahan Dinasti Qing dalam perang Candu pada tahun1842. Kekalahan tersebut
menyebabkan banyak wilayah Cina yang menjadi pengaruh kekuasaan bangsa asing (Eropa,
Amerika, dan Jepang). Hak konsesi dan hak ekstrateritorial yang dimiliki bangsa asing di Cina
seolah –olah menimbulkan system negara di dalam negara yang menyebabkan Cina menjadi
terpingggirkan.

Ketidakpuasan bangsa cina berlanjut ketika Dinasti Qing tidak mampu mengatasi
masalah-masalah kemiskinan yang dialami rakyat cina. Sehingga mendorong munculnya
gerakan rakyat yang berusaha untuk menggulingkan Dinasti Qing dan menggantinya dengan
kekuasaan dari bangsa Cina sendiri. Diantara berbagai gerakan yang bermunculan di Cina,
salah satu gerakan terkemuka dipimpin oleh SunYat Sen. Beliau merupakan tokoh nasionalis
Cina yang dilahirkan di Desa Xiangshanxian di Propinsi Guangdong pada 12 November 1866.

6
Sun Yat Sen mendirikan organisasi Dongmenhui yang bertujuan untuk mengusir bangsa
Manchu, merebut kembali China dari bangsa Tionghoa, dan mendirikan suatu negara yang
berbentuk Republik.

Di Wuchang, pada tanggal 10 Oktober 1911 Sun Yat Sen mengobarkan Revolusi
Nasional dan menandai berakhirnya system kekaisaran di Cina (Wuchang Day). Ia
menghendaki pembentukan pemerintahan Cina yang baru berdasarkan pada paham San
Min Chu I (Tiga Sendi Kedaulatan Rakyat), yang terdiri atas, Nasionalisme, Sosialisme dan
Demokrasi. Setelah terjadinya Revolusi Cina, pada tanggal 29 Desember 1911 kaisar
Xuangtong turun dari tahta dan digantikan Sun Yat Sen sebagai presiden pemerintahan
sementara. Kemudian pada 1 Januari 1912 Sun Yat Sen dilantik menjadi Presiden Republik
China di Nanking dan hari itu dinyatakn sebagai hari berdirinya Republik Cina. Tanggal 12
Februari 1912 adalah tanggal peyerahan kedaulatan dari tangan pemerintah Manchu
kepada bangsa Cina. Dinasti Manchu yang memerintah sejak 1644 M berakhir sudah.

Setelah Republik Cina berdiri, Sun Yat Sen mengalami kesulitan dalam membangun
pemerintahan yang bersatu dan demokratis. Pemerintahan Manchu dan panglima perang
(Warlord) masih mengontrol Cina Utara dan kaisar masih berkuasa di Beijing. Untuk
mempersatukan Cina Utara dan Cina Selatan, akhirnya ia bernegoisasi dengan Yuan Shi Kai,
seorang komandan tentara kekaisaran Beijing.

Yuan Shi Kai bersedia bekerjasama dengan Sun Yat Sen untuk menyuruh kaisar turun
tahta asalkan dia menjadi presiden pada pemerintahan baru. Demi persatuan rakyat Cina,
Sun Yat Sen setuju untuk melepas jabatan presidennya dan menyerahkannya kepada Yuan
Shi Kai. Pada 15 Februari 1912 Sun Yat Sen secara resmi mundur dari jabatan, dan Kaisar
pun turun tahta. Yuan Shi Kai memproklamasikan dirinya sebagai presiden sumur hidup,
sehingga membuat Sun Yat Sen memulai satu partai politik baru. Ia pun menuju daerah
kanton dan mendirikan partai Kuo Min Tang atau KMT (Partai Nasionalis).

Pada tanggal 15 Februari 1912 Yuan Shih Kai menjabat sebagai Presiden Rebublik
China. Pelantikan Yuan Shih Kai sebagai presiden dilakakukan pada tanggal 10 Maret1912.
Dalam perkembangannya, Yuan Shih Kai memimpin secara diktator dengan melarang
keberadaan KMT dan ideologi republik. Pada tahun 1915 ketika bertemu dengan golongan
oposisi yang mengambil bagian dalam Revolusi republik, Yuan Shih Kai merasa bahwa
ideologi republik lebih bertahan lama daripada ambisi pribadi. Ia meninggalkan republik dan
mengumumkan restorasi Kekaisaran Cina dan mengangkat dirinya sebagai Sang Kaisar.
Akibatnya sebagian besar Provinsi di Cina Selatan melepaskan diri dari kekuasaan
pemerintahan Beijing. Setelah Yuan Shih Kai mengumumkan dirinya sebagai kaisar baru di
Cina, terjadi revolusi terbuka yang dilancarkan di provinsi-provinsi China. Provinsi Yunnan

7
menjadi provinsi petama yang melancarkan revolusi dan diikuti oleh provinsi-provinsi
lainnya

Revolusi kedua pada tahun 1928

Pada tahun 1916 Yuan Shih Kai wafat, dan meninggalkan kekacauan, terutama di
wilyah Cina Utara. Ia mewariskan kesimpangsiuran perundang-undangan dan angkatan
bersenjata Tentara China Utara tanpa seorang panglima yang diakui sebagai pemimpinnya.
Akibatnya era 1916-1928 di China dikenal sebagi periode warlordisme atau periode para
jendral perang. Selama masa ini para warlord saling berperang untuk mendapatkan
pengaruh kekuasaan.

Sementara itu di wilayah Cina Selatan Sun Yat Sen masih memiliki pengaruh yang besar.
Dengan bantuan Rusia, Sun Yat Sen mengorganisasi ulang Partai Kuomintang. Ia pun
berusaha mengatasi kekacauan yang terjadi. Keberhasilannya dalam mengatasi
kekacauan mengantarkannya menjadi presiden.

Dalam kebijakannya, ia mengizinkan anggota Partai Komunis untuk bergabung. Ketika


Sun Yat-Sen wafat pada tahun 1925, kepemimpinan Cina dan Partai Kuomintang
dilanjutkan oleh Chiang Kai-Shek. Selama masa pemerintahannya ini, pada tahun 1928
Chiang Kai Shek berhasil menaklukkan para warlord dan menyatukan Cina di bawah
pemerintahan Kuomintang melalui Ekspedisi Utara pada tahun 1926-1928. Keberhasilan
Ciang Kai Shek didukung oleh Partai Komunis Cina atau PKC (Kung Chang Tang) yang
mempengaruhi rakyat (petani di utara) untuk menentang para panglima perang. Kemudian
pada tanggal 10 Oktober 1928 Chiang Kai Shek diangkat menjadi Presiden Republik Cina di
Nanking. Selanjutnya Chiang mengorganisasikan angkatan perang yang disebut Tentara
Revolusi Nasional.

Revolusi cina ketiga pada 1949

Setelah Sun Yat Sen wafat, Chiang Kai Shek tidak mampu menjaga hubungan baik
dengan Partai Komunis Cina. Di bawah kepemimpinan Chiang, kelompok nasionalis
mengobarkan perang saudara melawan Komunis. Mao Zedong pemimpin partai Komunis
Cina pun membentuk pemerintahan yang berkiblat kepada Uni Soviet. hingga Jepang
menyerah kepada sekutu pada tahun 1945, baik Partai Komunis maupun Partai Kuomintang
tidak saling mempercayai maupun aktif bekerja sama. Perang saudara kembali berlanjut
setelah upaya negosiasi untuk membentuk pemerintahan koalisi pada tahun 1946
mengalami kegagalan.

8
Pada tahun 1949 kelompok Komunis mengalahkan kelompok Nasionalis, Mao Zedong
kemudian mendirikan negara Republik Rakyat Cina (RRC) yang berideologi komunis., dan
memaksa pemerintah Chiang mundur ke Taiwan,Chiang Kai Shek beserta pendukungnya
kemudian meninggalkan Cina daratan dan menetap di Pulau Formosa. Di pulau ini ia
meneruskan Republik Cina dengan mendirikan negara bernama Taiwan dengan ibu kota
Taipei Golongan nasioanlis yang tetap setia turut pindah ke Taiwan. Cina akhirnya dapat
dikuasai sepenuhnya oleh pihak komunis.

Perseturuan antara PKC dan PKT berakhir sampai tahun 1937ketika kedua belah pihak
bersatu untuk membentuk Front Persatuan Kedua untuk melawan invasi Jepang dan
mencegah Jepang memperluas invasi yang sudah masuk sebelumnya ke Manchuria pada
tahun 1931. Perang Saudara Tiongkok dalam skala penuh berlanjut kembali pada tahun
1946, setahun setelah berakhirnya pertempuran dengan Jepang. Empat tahun kemudian
terjadi gencatan pertempuran militer besar, dengan baru saja berdirinya Republik Rakyat
Cina yang mengendalikan Cina daratan.

Sampai saat ini tidak ada gencatan senjata atau perjanjian damai yang pernah
ditandatangani, dan terdapat perdebatan mengenai apakah perang saudara ini telah
berakhir secara resmi. Hubungan Lintas Selat telah terhalang oleh ancaman militer dan
tekanan politik dan ekonomi, khususnya atas status politik Taiwan, dengan

kedua pemerintahan secara resmi berpegang pada "Kebijakan Satu Cina". Republik Rakyat
Cina secara aktif masih mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan terus
mengancam Republik Cina dengan invasi militer jika Republik Cina secara resmi
mendeklarasikan kemerdekaan dengan mengganti namanya dan mendapatkan pengakuan
internasional sebagai "Republik Taiwan". Sebaliknya, Republik Cina membalas dengan
mengklaim Cina daratan, dan mereka berdua melanjutkan pertarungan atas pengakuan
diplomatik. Saat ini perang sepertinya terjadi pada front politik dan ekonomi dalam bentuk
hubungan lintas selat; namun, kedua negara de facto terpisah ini memiliki hubungan
ekonomi yang erat

2.3 RIWAYAT SUN YAT SEN

Sun Yat Sen dipilih menjadi presiden sementara Republik China.Sun Yat Sen diakui secara
luas sebagai Bapak Bangsa China Modern, baik di China Daratan maupun

9
Taiwan.Warisannya yang paling terkenal sebuah pemikiran atau ideologi politik yang
disebut Tiga Prinsip Rakyat (San-min Chu-i).

Masa muda Sun Yat Sen

Sun Yat Sen lahir pada 12 November 1866 di Desa Cuiheng, Xiangshan, Provinsi
Zhongshan.

Nama aslinya adalah Sun Wen dan nama silsilahnya adalah Sun Deming. Saat masih
kanak-kanak, ia dipanggil Dixiang, sementara nama baptisnya adalah Rixin.

Sun Yat Sen adalah putra dari petani miskin yang merantau ke Honolulu, Hawaii, untuk
mengikuti kakak lelakinya yang menempuh pendidikan.Pada 1883, ia kembali ke China lalu
pindah ke Hong Kong untuk menempuh pendidikan kedokteran.Saat masih bersekolah di
Hong Kong inilah ia mendapatkan nama Sun Yat Sen.

Pada 1886, Sun Yat Sen menikah dengan Lu Muzhen, yang kemudian mempunyai tiga
anak.Sun Yat Sen belajar kedokteran di sebuah rumah sakit di bawah misionaris Kristen,
John Kerr.

Pada 1892, ia mendapat izin praktik Kristen sebagai dokter medis dari Hong Kong
College of Medicine untuk China (pendahulu The University of Hong Kong).Pada akhirnya, ia
memutuskan untuk meninggalkan dunia medis dan kembali ke Hawaii guna mendirikan
organisasi pergerakan yang akan menjatuhkan kekuasaan Dinasti Qing.

Peran Sun Yat Sen mendirikan cina modern

Sun Yat Sen dikenal akan ideologi atau pemikirannya yang disebut Tiga Prinsip
Rakyat.Tiga prinsip yang dimaksud sering diringkas sebagai nasionalisme, demokrasi, dan
kesejahteraan rakyat.Nasionalisme yang dimaksud adalah bahwa China harus
mengembangkan kesadaran nasional untuk menyatukan rakyatnya dalam menghadapi
agresi imperialis.Prinsip demokrasi berarti kekuatan rakyat untuk mengekspresikan
keinginan politik mereka.Sementara kesejahteraan rakyat dapat dipahami sebagai kritik
langsung terhadap pemerintahan Dinasti Qing membiarkan rakyatnya hidup dalam
kemelaratan.

Atas pemikiran itu, ketika kembali ke China pada 1883, Sun Yat Sen merasa sangat
terganggu dengan keterbelakangan di negerinya.Penguasa menuntut pajak yang terlalu
tinggi, sementara rakyatnya dibiarkan miskin dan tidak memiliki kesempatan untuk

10
mengaktualisasikan pemikiran.Sun Yat Sen yakin bahwa China perlu ditata dengan cara yang
baru melalui revolusi.Setelah meninggalkan dunia medis, ia kembali ke Hawaii guna
mendirikan organisasi pergerakan yang akan menjatuhkan kekuasaan Dinasti Qing.Pada
1894, Sun Yat Sen mulai menyerukan penghapusan monarki dan pembentukan
republik.Setelah China kalah dalam perang melawan Jepang (1894-1895), Sun Yat Sen
kembali ke Hong Kong untuk merancang pemberontakan Guangzhou, tetapi gagal.

Selama 16 tahun berikutnya, ia berkelana ke beberapa negara untuk memelajari


pemikiran politik dan ekonomi Barat guna membangun negerinya sambil mencari donatur
untuk membiayai pemberontakan.

Pada 1908, ia sempat melarikan diri ke Singapura karena kejaran pemerintah


Qing.Dari situ, ia melakukan perjalanan lagi, termasuk ke Malaya dan Indonesia, untuk
menyebarkan pemikiran Tiga Prinsip Rakyat.Upayanya tidak sia-sia, Sun Yat Sen mendapat
dukungan secara finansial, moral, dan politik dari dunia internasional.

Revolusi cina 1911

Revolusi yang diupayakan Sun Yat Sen pecah pada 1911 hingga Dinasti Qing tidak
mampu mengatasi pemberontakan.Pada awal 1912, Dinasti Qing runtuh dan Sun Yat Sen
terpilih menjadi presiden sementara Republik China.Namun untuk menghindari perang
saudara, Sun Yat Sen mengundurkan diri dan menyerahkan jabatannya kepada Yuan Shikai,
mantan menteri pada masa kekaisaran.Setelah mencium ambisi Yuan, Sun Yat Sen segera
melancarkan perlawanan hingga mencapai kursi kekuasaan pada 1916.Ia kemudian
mengubah organisasinya menjadi partai politik Kuomintang atau Partai Nasionalis
China.Pada 1917, Sun Yat Sen membentuk pemerintahan sendiri di Guangzhou untuk
menandingi sisa-sisa penerus Yuan di Beijing.

Akhir riwayat Sun Yat Sen

11
Pada 1923-1924, Sun Yat Sen sempat membentuk aliansi dengan Partai Komunis
China.Di akhir hidupnya, ia senantiasa berjuang untuk persatuan China dan membujuk
berbagai tokoh fraksi supaya meninggalkan ambisi pribadi mereka.Setelah meninggal pada
12 Maret 1925, perjuangan Sun Yat Sen diteruskan oleh rekannya dari Kuomintang, Chiang
Kai Shek.Sun Yat Sen sangat terkenal karena berjuang dalam persatuan nasional,
pembangunan ekonomi, dan pembentukan pemerintahan republik China.Gagasannya
sangat berpengaruh dalam sejarah China modern.

Cita cita serta Ajaran Sun Yat Sen

Sun Yat Sen merupakan tokoh utama dalam revolusi Tiongkok atau cina 1911.Ia
memiliki cita-cita meruntuhkan sistem feodal serta terciptanya Republik China yang
demokratis. Terlebih lagi, Dinasti Qing (1636-1912) disebut tidak mampu mengangkat
kembali kejayaan China.Revolusi yang diimpikan Sun Yat Sen terwujud dan berhasil
meruntuhkan Dinasti Qing pada 1912

.Sun Yat Sen kemudian dipilih menjadi presiden sementara Republik China dan diakui
sebagai Bapak Bangsa China Modern.Selain itu, ia disebut sebagai tokoh nasionalisme China
yang terkenal ajarannya San Min Chu I.Arti dari San Min Chu I adalah tiga prinsip rakyat.

Tiga prinsip San Min Chu yaitu:

1. Min Tsen (Nasionalisme) Ajaran Sun Yat Sen yang dikenal dengan istilah San Min
Chu I terdiri atas Min Tsen, Min Chu, dan Min Sheng.Lewat asas Min Tsen, Sun Yat
Sen menghendaki terbentuknya negara kesatuan China atau nasionalis.Sun Yat Sen
menganggap bahwa segala perbedaan yang dimiliki bangsa China sudah seharusnya
menjadi pemersatu dalam terciptanya negara kesatuan.Untuk itu, asas Min Tsen
ditujukan untuk mendorong kesadaran warga China agar bersatu dan menyadari
bahwa mereka semua adalah satu bangsa.
2. Min Chu(Demokrasi) Min Chu merupakan asas yang menjunjung adanya sistem
demokrasi. Sun Yat Sen menganggap bahwa demokrasi merupakan sistem
pemerintahan yang paling ideal untuk China.Sistem demokrasi berarti kedaulatan
tertinggi ada di tangan rakyat. Asas ini ditujukan untuk menciptakan sistem
pemerintahan China yang demokratis, serta menghapus sistem monarki absolut
kerajaan yang pernah berlangsung berabad-abad di China.

12
3. Min Seng(Sosialisme)Min Sheng berarti sosialisme atau kesejahteraan rakyat.
Maksud dari asas ini adalah, seluruh rakyat harus mendapat nafkah yang mencukupi
serta memiliki kehidupan yang layak.Lewat asas Min Sheng, pemerintah harus
mengutamakan kesejahteraan sosial rakyat

Kesimpulan dari asas kerakyatan San Min Chu I adalah adanya tiga ideologi yang digabung
menjadi satu gagasan, yaitu Nasionalisme, Demokrasi dan Sosialisme.

2.4 BERDIRINYA PARTAI KUO MING TAN DAN KU MING CAN

Kuomintang dibentuk pada 25 Agustus 1912 oleh salah satu tokoh besar dalam sejarah
Revolusi Cina, Sun Yat Sen.Pembentukan berawal dari perkumpulan politik rahasia di Jepang
yang bernama “Tongmenghui”.

Dilansir Wikipedia, kelompok ini bertujuan meruntuhkan Dinasti Qing dan mendirikan
pemerintahan Republik di China.Jauh sebelum pembentukan, pada 24 November 1894, Sun
Yat Sen lebih dulu mendirikan “Revive China Society” atau Hsing Chung Hui di Honolulu,
Republik Hawaii.Inilah yang jadi cikal bakal Kuomintang

Saat Partai Komunis China atau Kungchantang berdiri, partai yang dipimpin Sun Yat Sen
selama 13 tahun ini menjadi partai yang bekerjasama, bersaing, dan berebut ideologi.

Kedua partai ini pun punya andil dalam membentuk negara republik China
modern.Selepas wafatnya Sun Yat Sen tahun 1925, kepemimpinan Kuomintang diambil alih
Jenderal Chiang Kai-Shek.Ia berusaha melakukan pendirian Negara China yang stabil dengan
cara sentralisasi pemerintahan.Ini diwujudkan dengan cara menaklukkan para panglima
perang di pelosok daerah, sembari menangkal pengaruh komunisme dan menghalau invasi

13
Jepang.Ketegangan antara Kuomintang dan Kungchantang memang sempat mengakibatkan
terjadinya perang saudara di China antara kelompok nasionalis dan kelompok komunis sejak
tahun 1927.

Pada 1949, komunis memenangkan pertempuran sipil dan mendirikan Republik Rakyat
China.Sisa kekuatan Kuomintang terpaksa mengungsi ke Taiwan dan mendirikan
pemerintahan Republik China

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Revolusi Cina 1911 terjadi karena timbulnya nasionalisme Cina.Nasionalisme Cina di bawah
pimpinan Sun Yat Sen.Dengan adanya penyelewengan dan kelemahan dinasti Manchu.
Dinasti Manchu merupakan pemerintahan asing sebab bangsa Manchu bukan penduduk asli
Cina. Dinasti Manchu memerintah secara feodal, memperbudak rakyat Cina. Sesudah kaisar
besar dari Manchu meninggal dunia, lenyap pulalah masa kemakmuran Cina. Dengan
terjadinya perebutan kekuasaan diantara putra-putra kaisar.

Adanya kekacauan di Cina terwujud dalam peperangan dan diahkiri dengan perjanjian-
perjanjian yang banyak merugikan Cina. Melalui canton (ibu kota kuantun) masuklah ide-
ide, paham-paham, dan pikiran barat yang liberal. Mereka bersatu dan bersama-sama
menggulingkan pemerintahan Manchu dan mengusir bangsa barat dari china.Hal ini
menyadarkan rakyat Cina, terutama kaum muda untuk bangkit menyelamatkan bangsa dan
negaranya.Sebagai tokoh pahlawan nasional nama Sun Yat Sen tercatat dalam sejarah dan
sekaligus pemimpin revolusi Cina, dengan ajarannya San Min Chu I (Tiga Asas Kerakyatan),
yakni min t'sen (kebangsaan atau nasionalisme), min tsu (kerakyatan atau demokrasi ), dan
min sheng (kesejahteraan atau sosialisme.

14
Hal lainya adalah meredanya pertempuran, serta yang paling berarti adalah kemerdekaan
Cina karena telah menumbangkan dinasti Manchu karena dinasti inilah penyebab terjadinya
perang disebabkan sistem pemerintahanya yang dinilai salah oleh kaum Revolusioner.

3.2 SARAN

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, Kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang penulisan di atas dengan sumber–sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan ke depannya.

15

Anda mungkin juga menyukai