Anda di halaman 1dari 2

Manajemen Pemasaran – Pasar Konsumen

Penilaian Inertia
Inertia didefinisikan sebagai jenis loyalitas palsu seperti yang ditunjukkan oleh pembelian
berulang merek yang sama secara pasif dan tanpa banyak berpikir (Anderson &
Swaminathan, 2011). Sebelumnya White & Yanamandram (2004) berpendapat bahwa inertia
sebagai pembelian yang terjadi yang bahkan mungkin terlepas dari persepsi negatif. Pendapat
ini senada dengan pendapat Huang & Yu (1999), menunjukan bahwa konsumen dengan
inersia berulang kali membeli merek yang sama tanpa banyak berpikir dan "dengan sedikit
komitmen yang mendasari produk". Inertia merupakan kondisi dimana konsumen melakukan
pembelian berulang kali dikarenakan situasi yang ada disekitar saat transaksi terjadi
dibandingkan dengan loyalitas dengan produk tertentu (Campbell, 1997). Ada beberapa
dimensi pengukuran atau indikator mengenai penyebab perilaku inertia konsumen, yaitu:
1. Kebiasaan yang dibentuk dari loyalitas merek, biaya beralih atau pencarian (Mackay
& Remer, 2022)
2. Konsumen memiliki kecenderungan tak terlihat dalam membuat keputusan
pembelian,dan
3. Secara psikologis konsumen perlu beradaptasi dengan toko dan produk baru bila
harus beralih ketoko dan produk lain, sehingga bila tidak terlalu perlu, konsument
tidak akan beralih ke yang lain. (Farrel & Klemperer, 2007)
Berikut indikator inersia dalam jurnal (Y. Suhari, et l., 2012):
a. Berpindah jika sangat terpaksa saat merasa benar-benar tidak puas
b. Sulit berpindah
c. Jujur
Sementara pengukuran indikator inertia menurut Anderson & Swaminathan (2011) sebagai
berikut:
a. Berpindah ketika kecewa.
b. Sulit untuk berpindah.
c. Waktu, uang dan usaha yang diperlukan untuk berpindah.
d. Percaya akan diperlakukan dengan jujur.
Dalam penelitian ini, pengukuran inertia merujuk kepada Anderson & Swaminathan (2011)
dengan pertimbangan relevansi yang kuat pada setting penelitian.

Penilaian Inertia, yaitu tingkat kepentingan dengan barang adalah rendah dan penilaian ini
tidak ada pengambilan keputusan. Inertia berarti konsumen membeli merek yang sama bukan
karena loyal kepada merek tersebut, tetapi karena tidak ada waktu yang cukup dan ada
hambatan untuk mencari alternatif pencarian informasi pasif terhadap evaluasi dan pemilihan
merek. Robertson berpendapat bahwa dibawah kondisi keterlibatan yang rendah “kesetiaan
merek hanya menggambarkan convenience yang melekat dalam perilaku yang berulang
daripada perjanjian untuk membeli merek tersebut”.
Di ppt telah dijelaskan bahwa ada beberapa indikator dalam mengetahui model penilaian
konsumen, menurut kelompol penyaji strategi apa yang bisa digunakan oleh seorang penjual
untuk dapat menjaga penilaian konsumen tersebut? rina
Untuk dapat menjaga penilaian konsumen maka bisa dilakukan dengan meningkatkan
kepercayaan konsumen dengan cara membuat produk atau jasa melebihi pelanggan, meminta
kritik dan saran, melakukan komunikasi dua arah dengan pelanggan, dan menunjukkan
apresiasi untuk pelanggan lama.
Strategi dalam meningkatkan kepercayaan konsumen
1. Komunikasi - Cari tahu apa yang menjadi kebutuhan dari pelanggan, lalu tunjukkan
pada mereka bahwa Anda memiliki solusi untuk masalah mereka. Pastikan Anda
memberikan tanggapan yang cepat terhadap segala kritik dan saran dari pelanggan
Anda, termasuk juga kepekaan yang wajib dimiliki demi memenuhi kebutuhan dari
pelanggan.
2. Buatlah Produk Ataupun Jasa Anda Melebihi Harapan dari Pelanggan - seperti;
mengantarkan produk atau jasa lebih cepat dari yang diantisipasi,
memberikan packaging yang bagus.
3. Minta Kritik dan Saran - Kritik dan saran dari pelanggan akan membantu Anda
mengetahui lebih dalam akan kebutuhan yang ada, sehingga Anda dapat memberikan
solusi terbaik untuk masalah mereka. Semakin baik penawaran Anda, dan mampu
memenuhi kebutuhan mereka, semakin besar peluang adanya peningkatan penjualan.
4. Lakukan komunikasi dua arah dengan pelanggan - Tindakan komunikasi dua arah
dengan pelanggan ini bertujuan untuk menumbuhkan hubungan diantara bisnis Anda
dengan pelanggan. Pelanggan cenderung akan bersifat transparan dan lebih terbuka
akan kekurangan dari produk Anda yang tidak ia suka.
5. Tunjukkan Apresiasi - Berikan apresiasi terhadap pelanggan lama dengan program
loyalitas diskon. Anda dapat membagikan kartu hadiah, atau menggunakan program
loyalitas untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan. Dengan program
loyalitas ini, pelanggan mendapatkan poin untuk membeli barang atau jasa Anda.
Setelah mendapatkan sejumlah poin, maka pelanggan berhak mendapatkan hadiah.
Misalnya, Anda bisa memberi hadiah kepada pelanggan dengan diskon untuk
pembelian berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai