Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENYULUHAN PERTANIAN

Disusun Oleh :

Juwita Fortuna D41202160

Syafina Marizan Hamid D41202172

Syarifah Tassya D41202198

Alya Reggina Hartanto D41202212

Moh Rafli Adi Saputra D41202229

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGROINDUSTRI

JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “Penyuluhan Pertanian”. Makalah ini kami buat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penyuluhan Pertanian. Pada
makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan

i
pengarahan dari berbagai pihak.
Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penyusun mengucapkan
terimakasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang
membaca.

Penulis

Jember, 26 September 2022

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
Latar Belakang.....................................................................................................4

ii
Rumusan Masalah................................................................................................5
Tujuan...................................................................................................................5
Manfaat.................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
Peran Penyuluhan Dalam Peningkatan Akses Informasi Bagi Petani..................6
Peran Penyuluhan Dalam Peningkatan Kelembagaan..........................................6
Peran Penyuluhan Terhadap Kopetensi Kepemimpinan Petani...........................7
Peran Penyuluhan Terhadap Produksi Petani.......................................................7
Peran Penyuluhan Dalam Memecahkan Masalah dan Memberikan Solusi Pada
Petani....................................................................................................................8
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
Kesimpulan.........................................................................................................10
Saran...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyuluhan adalah bentuk usaha pendidikan non-formal kepada
individu atau kelompok masyarakat yang dilakukan secara sistematik,
terencana dan terarah dalam usaha untuk memberikan perubahan perilaku
yang di dalamnya terdapat edukasi dan target yang akan dicapai demi
terjadinya peningkatan produksi, pendapatan dan perbaikan kesejahteraan.
Dalam penyuluhan cara yang lebih efektif adalah dengan cara mendidik,
mengedukasi, dan membantu dalam pemecahan masalah namun hal ini
tergantung pada perorangan dan kondisi. Penyuluhan pertanian diartikan
sebagai proses pembelajaran bagi petani dan keluarganya serta pelaku
usaha pertanian lainnya agar mereka tahu, mau dan mampu menolong
serta mengorganisasikan dirinya dalam mengakses pasar, teknologi
pertanian, dan permodalan untuk meningkatkan produksi usaha tani,
efesiensi, dan efektifas usaha serta pendapatan keluarganya.
Penyuluhan pertanian dalam pemberdayaan masyarakat
mengisyaratkan bahwa petani adalah masyarakat yang mampu
mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan potensi sumber daya alam
yang ada di sekitar mereka. Dengan potensi tersebut petani diharapkan
mampu mengubah pola berpikirnya ke arah yang lebih baik. Banyaknya
jumlah penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari sektor
pertanian menunjukkan demikian besar peranan sektor pertanian dalam
menopang perekonomian dan memiliki implikasi penting dalam
pembangunan ekonomi ke depan. Namun, pembangunan pertanian di
Indonesia masih terkendala oleh banyak faktor yang menyebabkan
sulitnya bagi para petani untuk berkembang, oleh karena itu dibutuhkan
fasilitator yang dilakukan oleh pekerja pengembangan masyarakat antara
lain sebagai orang yang mampu membantu masyarakat agar masyarakat
mau berpartisipasi dalam kegiatan bertani, orang yang mampu mendengar
dan memahami aspirasi masyarakat, mampu memberikan dukungan,
mampu memberikan fasilitas kepada masyarakat (Daniel 2004, h.23).

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran penyuluhan dalam mengupayakan peningkatan akses
informasi bagi petani ?
2. Bagaimana peranan penyuluhan dalam meningkatkan kelembagaan
pertanian?
3. Bagaimana peranan penyuluhan pertanian terhadap kopetensi petani
tentang kepemimpinan dan kewirausahaan ?
4. Bagaimana peran penyuluhan terhadap produksi petani ?
5. Bagaimana peranan penyuluhan dalam memecahkan masalah dan
memberikan solus pada petani ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui peran penyuluhan dalam mengupayakan peningkatan akses
informasi bagi petani.
2. Mengetahui peran penyuluhan dalam meningkatkan kelembagaan
pertanian.
3. Mengetahui peran penyuluhan pertanian terhadap kopetensi
kepemimpinan petani.
4. Mengetahui peran penyuluhan terhadap produksi petani.
5. Mengetahui peran penyuluhan dalam memecahkan masalah dan
memberikan solusi pada petani.

1.4 Manfaat
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan yang telah
dikemukakan diatas, maka diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi penulis, makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan
dan pengetahuan terkait penyuluhan pertanian bagi petani dan
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penyuluhan Pertanian.
2. Bagi pihak lain, makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai
tambahan informasi dan referensi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peran Penyuluhan Dalam Peningkatan Akses Informasi Bagi


Petani
Kebanyakan dari para petani yang mengikuti pelatihan atau
penyuluhan merupakan petani dengan usia lanjut atau sudah tua dan
daerah yang dijadikan tempat penyuluhan biasanya adalah daerah plosok
yang susah untuk mengakses internet hal ini merupakan masalah yang
membuat penyuluh kesulitan dalam mengajarkan petani bagaimana cara
untuk mengakses internet, sehingga peranan penyuluhan dalam
peningkatan akses informasi dapat dilakuakn dengan cara lain yaitu
dengan membuka jasa informasi dengan mengupgrade ilmu para penyuluh
sehingga dapat memberikan berbagai ilmu dan arahan mengenai pertanian
kepada para petani dengan komunikasi yang baik. Dapat melakukan
pendekatan kelompok, di mana para penyuluh dipersiapkan untuk
membina kelompok dan mengembangkan kepemimpinan kelompok agar
kelompok tumbuh menjadi kelompok tani yang dinamis sehingga mampu
melancarkan pembangunan masyarakat desa yang benar-benar berasal dari
bawah. Dapat juga dengan memberikan buku panduan tentang berbagai
cara memecahkan masalah dengan garis besar masalah yang sering
dihadapi petani dan tentang berbagai alat dan mesin modern yang bisa
digunakan untuk bertani kepada para petani. Selain itu penyuluh harus
lebih mendekatkan diri pada petani dan mampu mengidentifikasi
kepentingan petani dan menuangkan dalam program-program penyuluhan
melalui kerjasama dengan petani. Jika hal tersebut dilakukan akan
memudahkan petani dalam mengakses informasi yang diperlukan.

2.2 Peran Penyuluhan Dalam Peningkatan Kelembagaan


Penyuluhan pertanian sangat berperan dalam meningkatkan
kelembagaan pertanian karena tingkat keberhasilan kelembagaan
kelompok tani memerlukan peranan penyuluh pertanian. Peran penyuluh
tidak hanya sebagai fasilitator atau pendamping saja, akan tetapi peran
penyuluh yang terpenting adalah harus mampu memberikan kontribusi
kepada petani terkait permasalahan petani terkait usahatani yang dihadapi.
Menurut Fiaz, Mehmood, dan Fahad (2016) peran penyuluh sangat
penting untuk membantu mempromosikan teknologi inovatif sesuai
dengan kebutuhan petani. Selain itu temuan Lusiana et al (2018)
menyatakan bahwa penyuluh berperan dalam meningkatkan pendapatan
usahatani petani. Kerjasama antara penyuluh pertanian dengan kelompok
tani sangat diperlukan untuk menghasilkan petani yang baik dan
berkualitas (Putra, 2016).

6
Hubungan penyuluh sebagai fasilitator dengan pengembangan
kelompok tani yaitu meningkatkan pengetahuan petani, termasuk di
dalamnya gencar mencari pelatihan, seminar atau kegiatan lain yang
dilaksanakan oleh instansi terkait atau pihak lain untuk meningkatkan
kelembagaan kelompok tani. Semakin tinggi peranan penyuluh maka
semakin tinggi pula kinerja kelembagaan kelompok tani dalam
mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dari penyuluhan. Peranan
penyuluh dirasa memang dibutuhkan terutama sebagai fasilitator
kelompok tani dengan pihak pemerintah karena melalui penyuluh, para
petani melalui kelompoknya dapat mengajukan permintaan perbaikan dan
penambahan alat atau sarana pendukung pertanian.

2.3 Peran Penyuluhan Terhadap Kopetensi Kepemimpinan Petani


Penyuluh dituntut memiliki pengetahuan yang diberikan cukup relevan
dan kecakapan yang berkomunikasi dengan memberikan penjelasan
menghilangkan kebimbangan petani dalam penerapan informasi teknologi
baru yang disampaikan berkaitan dengan usaha taninya. Membimbing dan
memotifasi para petani agar mereka dapat mengubah cara berpikir, cara
kerjanya agar timbul keterbukaan dan kemudian diterapkan tata cara
bertani baru yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, sehingga tingkat
hidupnya akan lebih sejahtera. Penyuluh memiliki gagasan yang tinggi
untuk mengatasi hambatan dalam pembangunan pertanian yang berasal
dari petani maupun keluarganya. Seorang penyuluh harus mengenal baik
sistem usahatani, bersimpati terhadap kehidupan petani serta pengambilan
keputusan yang dilakukan petani baik secara teori maupun praktek.
Penyuluh harus mampu memberikan praktek demontrasi tentang suatu
cara atau metode budidaya suatu tanaman, membantu petani menempatkan
atau menggunakan sarana produksi pertanian dan peralatan yang sesuai.
Penyuluh harus membantu memecahkan masalah yang dihadapi petani
dalam usahataninya dan memberikan alternatif serta memberikan rujukan
apabila petani menghadapi kendala-kendala ketika melakukan aktivitas
pertanian.

2.4 Peran Penyuluhan Terhadap Produksi Petani


Peran penyuluh pertanian tidak berpegaruh terhadap produksi petani
dikarenakan arahan yang diberikan oleh penyuluh sering kali tidak
diterapkan oleh petani, petani tersebut masih cenderung melakukan
kebiasaan-kebiasaannya sendiri dalam mengelola pertanian, sehingga
produksi hasil pertanian masih kurang maksimal. Sebagian besar petani
tidak mau menerapkan apa yang telah diarahkan oleh penyuluh
dikarenakan mereka takut mengalami kegagalan atau kerugian sehingga

7
diperlukannya bukti nyata untuk memotivasi petani. Pernyataan tersebut
membuktikan bahwa transfer informasi antar petani dengan penyuluh
belum berjalan dengan lancar karena petani kurang percaya dengan
penyuluh.
Kurangnya tingkat kepercayaan petani terhadap penyuluh harus diatasi
untuk mensukseskan keberhasilan tugas penyuluh dalam membantu petani
meningkatkan produksi usahatani jagung. Menurut Prayoga et al. (2019),
untuk meningkatkan kepercayaan antara petani dengan tenaga penyuluh
dapat dilakukan dengan melibatkan aktor informal. Aktor informal yang
dimaksud adalah tokoh masyarakat seperti ketua kelompok tani atau orang
yang dituakan oleh masyarakat petani agar lebih menumbukan
kepercayaan petani. Tokoh masyarakat merupakan strategi untuk
membentuk kepercayaan petani karena petani akan menaruh rasa
kepercayaan setelah melihat orang yang mereka percayai bekerja sama
dengan tenaga penyuluh sehingga akan memperlancar proses transfer
informasi yang disampaikan oleh penyuluh.

2.5 Peran Penyuluhan Dalam Memecahkan Masalah dan


Memberikan Solusi Pada Petani
Selama ini kegiatan penyuluhan lebih dilaksanakan oleh Lembaga
penerangan yang bertanggung jawab untuk menjembatani kebijakan
pemerintah agar sampai kepada rakyat. Peran penyuluhan dalam
membantu para petani dalam memecahkan masalah dan memberikan
solusi dinilai kurang berpengaruh. Dikarenakan para petani tidak diajarkan
bagaimana cara memecahkan masalahnya sendiri dan menentukan
Langkah atau solusi apa yang harus diambil untuk masalah yang sedang
dihadapi. Kebanyakan dari penyuluh hanya fokus untuk mentransfer ilmu
tetapi tidak mengajarkan bagaimana cara memecahkan masalah pertanian
yang dihadapi petani, seharusnya penyuluh lebih mendidik petani agar
dapat memecahkan masalahnya sendiri, agar saat kegiatan penyuluhan
pertanian berakhir para petani bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh,
memecahkan masalahnya sendiri, dan tidak bergantung kepada para
penyuluh. Karena menurut Soedijanto Padmodiharjo (2001), peran
penyuluhan pertanian adalah membantu petani untuk meningkatkan
kualitas dirinya agar bisa menganalisis situasi, menyadarkan petani
terhadap kemungkinan timbulnya masalah, meningkatkan pengetahuan
dan wawasan terhadap suatu masalah serta membantu Menyusun kerangka
bedasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh petani, membantu para petani

8
untuk memutuskan pilihan yang tepat menurut mereka, dan membantu
agar terjadi proses saling tukar informasi dan pengalaman sesama petani.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Peran Penyuluhan Dalam Peningkatan Akses Informasi Bagi Petani
Kebanyakan dari para petani yang mengikuti pelatihan atau penyuluhan
merupakan petani dengan usia lanjut atau sudah tua dan daerah yang
dijadikan tempat penyuluhan biasanya adalah daerah plosok yang susah
untuk mengakses internet hal ini merupakan masalah yang membuat
penyuluh kesulitan dalam mengajarkan petani bagaimana cara untuk
mengakses internet, sehingga peranan penyuluhan dalam peningkatan
akses informasi dapat dilakuakn dengan cara lain yaitu dengan membuka
jasa informasi dengan mengupgrade ilmu para penyuluh sehingga dapat
memberikan berbagai ilmu dan arahan mengenai pertanian kepada para
petani dengan komunikasi yang baik.
Peran Penyuluhan Terhadap Kopetensi Kepemimpinan Petani
Penyuluh dituntut memiliki pengetahuan yang diberikan cukup relevan
dan kecakapan yang berkomunikasi dengan memberikan penjelasan
menghilangkan kebimbangan petani dalam penerapan informasi teknologi
baru yang disampaikan berkaitan dengan usaha taninya.
Peran Penyuluhan Terhadap Produksi Petani Peran penyuluh
pertanian tidak berpegaruh terhadap produksi petani dikarenakan arahan
yang diberikan oleh penyuluh sering kali tidak diterapkan oleh petani,
petani tersebut masih cenderung melakukan kebiasaan-kebiasaannya
sendiri dalam mengelola pertanian, sehingga produksi hasil pertanian
masih kurang maksimal.
Peran penyuluhan pertanian adalah membantu petani untuk
meningkatkan kualitas dirinya agar bisa menganalisis situasi,
menyadarkan petani terhadap kemungkinan timbulnya masalah,
meningkatkan pengetahuan dan wawasan terhadap suatu masalah serta
membantu Menyusun kerangka bedasarkan pengetahuan yang dimiliki
oleh petani, membantu para petani untuk memutuskan pilihan yang tepat
menurut mereka, dan membantu agar terjadi proses saling tukar informasi
dan pengalaman sesama petani.

10
3.2 Saran
Pada kesimpulan-kesimpulan yang telah diambil berkaitan dengan
makalah, maka saran yang kiranya dapat dilakukan dan bermaanfaat bagi
kemajuan penyuluh pertanian yaitu:
1. Kepada Penyuluh pertanian agar bisa meningkatkan intensifitas
penyuluhan karena banyak memberikan manfaat bagi anggota
kelompok tani.
2. Kepada Penyuluh pertanian dalam menyampaikan penyuluhan,
dapat memahami secara jelas materi penyuluhan yang diberikan
oleh penyuluh kepada para tani.
3. Kepada Penyuluh pertanian terhadap kebutuhan dan masalah yang
sedang dihadapi anggota kelompok tani diharapkan agar lebih peka
dalam melakukan usaha di bidang pertanian.

11
DAFTAR PUSTAKA

Woei, I. C. (2016). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康


関連指標に関する共分散構造分析 Title. June.

Aviati, Y., & Endaryanto, T. (2019). Kajian Proses Pembelajaran Dalam


Penyuluhan Pertanian Jagung Di Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa
Tengah. J Agritech, XXII(2), 101–108.

Fazillah, M. (2014). Peranan Penyuluh Pertanian Terhadap Produktivitas Petani


Padi Sawah di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat. Tesis, 7–44.

Sairi, A. (2015). Peran Petugas Penyuluh Pertanian Dalam Mengembangkan


Budidaya Padi Di Desa Sumber Sari Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai
Kartanegara. EJournal Ilmu Komunikasi, 3(2), 150–164.
http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/?p=1947#

Sadono, D. (2008). Pemberdayaan Petani: Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian


di Indonesia. Jurnal Penyuluhan, 4(1).
https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v4i1.2170

Bahua, M. I. (2015). Penyuluhan dan Pemberdayaan Petani Indonesia. In


Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.

AP., I. G. S. (2005). Masalah-Masalah Penyuluhan Pertanian. Jurnal Penyuluhan,


1(1). https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v1i1.2101

Novianda Fawaz Khairunnisa, Saidah, Z., Hapsari, H., & Wulandari, E. (2021).
Pengaruh Peran Penyuluh Pertanian terhadap Tingkat Produksi Usahatani
Jagung. Jurnal Penyuluhan, 17(2), 113–125.
https://doi.org/10.25015/17202133656

Ramadhan dkk. (2019). ( The Role of Agricultural Extension Workers on Adoption


of Integrated Crop Management. 7(2), 262–267.

Defika, F., Efendi, I., & Rangga, K. K. (2021). Peranan Penyuluh Pertanian
Dalam Meningkatkan Kinerja Kelembagaan Kelompok Tani Padi Sawah
Penerima Bantuan Rice Milling Unit (Rmu) Di Kota Bandar Lampung.
Journal of Food System and Agribusiness, 5(1), 84–92.
https://doi.org/10.25181/jofsa.v5i1.1666

Anantanyu, S. (2011). Kelembagaan Petani: Peran Dan Strategi Pengembangan


Kapasitasnya. 7(2), 102–109.

12

Anda mungkin juga menyukai