Anda di halaman 1dari 6

PENETAPAN CORE ISSUE YANG AKAN DIAKTUALISASIKAN

Disusun oleh : Ns.Villia Deanti Putri, S.Kep


(199103102022032005)
UPTD RSUD S.K Lerik

A. ISU PRIORITAS
Analisa isu OPD ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu yang ditemukan
berdasarkan hasil observasi pada saat melaksanakan tugas sebagai perawat di RSUD
S.K Lerik. Sumber isu yang diangkat adalah dari pasien, keluarga pasien, dan juga
pegawai RS.

1. Menurunnya kepatuhan cuci tangan pada pasien dan keluarga pasien di


RSUD S.K Lerik
2. Kurang optimalnya intervensi resiko jatuh pada pasien dan keluarga pasien
di RSUD S.K Lerik
3. Kurang maksimalnya proses identifikasi pasien pada saat pelayanan pasien
di RSUD S.K Lerik

Berdasarkan isu-isu yang telah didapatkan di OPD, maka selanjutnya dilakukan


analisis kualitas isu. Berikut adalah analisa kualitas isu dengan metode APKL :
NO ISU A P K L JUMLAH RANGKING
1 Menurunnya kepatuhan cuci tangan 6
5 5 4 4 18 2
langkah pada pasien dan keluarga
pasien di RSUD S.K Lerik

2 Kurang optimalnya intervensi resiko


5 5 5 5 20 1
jatuh pada pasien dan keluarga pasien di
RSUD S.K Lerik

3 Kurang maksimalnya proses identifikasi


4 5 3 4 16 3
pasien pada saat pelayanan pasien di
RSUD S.K Lerik

Tabel 1. Analisa Isu Prioritas dengan Metode APKL


Keterangan : A : Aktual (Isu benar-benar terjadi)

P : Problematik (Isu mendesak yang perlu dipecahkan)

K : Kekhalayakan (Isu menyangkut hajat hidup orang banyak)

L : Layak (Isu tersebut masuk akal, relevan, dan


dapat dimunculkan inisiatif pemecah masalahnya)

Bobot : 5= Sangat kuat pengaruhnya


4= Kuat pengaruhnya
3= Sedang pengaruhnya
2= Kurang pengaruhnya
1= Sangat kurang pengaruhnya

Berdasarkan analisa APKL yang sudah dilakukan di atas, maka ditetapkan bahwa
isu “Kurang optimalnya intervensi resiko jatuh pada pasien dan keluarga pasien
di RSUD S.K Lerik” sebagai isu yang paling prioritas untuk diangkat oleh peserta.
B. ANALISA ISU PRIORITAS

Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan metode APKL, selanjutnya dilakukan
analisis kasualitas secara mendalam dengan menggunakan metode fishbone.

PENYEBAB AKIBAT
PENYEBAB AKIBAT

Manusia Metode Manajemen


Manusia Metode Manajemen

Kurang Pengkajian dan Belum optimalnya


Kurang pengetahuan
pengetahuan Belum optimalnya
Pengkajian dan resiko
intervensi pengkajian dan intervensi Kurang
tentang tentang
resiko jatuh resosialisasi tentang Kurang
resiko jatuhintervensi
jatuh.resiko jatuh resiko jatuh
resiko jatuh optimalnya
optimalnya
intervensi
intervensi resiko
jatuh
resiko jatuh.

Kurangnya Faktor intrinsik (kondisi


penanda Pengawasan
Kurangnya Faktor
pasien) daninstrinsik
factor (kondisi
Kurang penanda
peringatan resiko intervensi resiko resiko
pengawasan pasien)(kondisi
ekstrinsik dan ekstrinsik
resiko jatuh
jatuh jatuh pada
jatuh pasien
pada pasien. (kondisi
ruangan dan ruang
RS) rawat
inap)
Mesin Measurement Lingkungan
Mesin Measurement Lingkungan

Gambar 1. Diagram Fishbone

Berdasarkan analisa diagram fishbone tersebut, terdapat 3 (tiga) penyebab utama yang
mengakibatkan kurang optimalnya intervensi resiko jatuh, yaitu

 Belum maksimalnya resosialisasi resiko jatuh (Manajemen)


 Pengkajian dan intervensi resiko jatuh dengan skala morse (Metode)
 Kurang penanda resiko jatuh (Mesin)
C. ANALISA GAGASAN KREATIF PEMECAHAN MASALAH DARI ISU PRIORITAS

Tahap selanjutnya adalah menyusun gagasan kreatif pemecahan masalah dari isu
prioritas. Kemudian gagasan pemecahan masalah dianalisis dengan menggunakan
Metode McNamara. Teknik ini menggunakan tiga kriteria yang akan dinilai, yaitu:

 Efektifitas: seberapa tepat dan cepat solusi yang di akan berdampak pada
pemecahan masalah.
 Kemudahan: seberapa mudah solusi yang dihasilkan untuk dilaksanakan guna
memecahkan masalah
 Biaya: seberapa efisien dana yang perlu dikeluarkan untuk menjalankan solusi
yang telah dirumuskan.

No Alternatif Solusi Efektivitas Kemudahan Biaya Total Rangking


1 Melakukan resosialisasi 5 5 5 15 1
tentang resiko jatuh
2 Meningkatkan pengawasan 4 3 4 11 3
pada pengkajian dan intervensi
resiko jatuh pada pasien dan
keluarga
3 Meningkatkan ketersediaan 5 4 3 12 2
sarana penanda resiko jatuh
pada pasien dan keluarga.
Tabel 4. Analisis Solusi Isu dengan Metode McNamara

Keterangan Kriteria :

 Efektivitas : 5= Sangat efektif


4= Efektif
3= Cukup efektif
2= Kurang efektif
1= Sangat tidak efektif

 Kemudahan: 5= Sangat efektif


4= Mudah
3= Cukup mudah
2= Kurang mudah
1= Susah

 Biaya: 5= Sangat hemat biaya


4= Hemat biaya
3= Cukup hemat biaya
2= Kurang hemat biaya
1= Sangat boros

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka didapatkan skor tertinggi pada gagasan
pertama yaitu melakukan resosialisasi tentang intervensi resiko jatuh pada pasien dan
keluarga pasien. Oleh karena itu, sebagai gagasan pemecah masalah dari isu prioritas,
maka dirancang sebuah kegiatan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi intervensi
resiko jatuh pada pasien dan keluarga pasien di RSUD S.K Lerik”. Kegiatan
resosialisasi akan dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari pimpinan dan
mentor (sesuai dengan implementasi manajemen ASN).

Kegiatan resosialisasi akan dilakukan dengan fokus pada edukasi pada perawat
ruangan rawat inap Cendrawasih. Resosialisasi akan menggunakan Microsoft
Powerpoint, dimana dalam prosesnya akan menggunakan teknologi yang ada dan
menggunakan referensi yang digali melalui media internet. Referensi yang digali adalah
referensi yang terbaru mengenai intervensi resiko jatuh. (sesuai dengan implementasi
Smart ASN).
Kupang, 21 September 2022

Mengetahui
Pimpinan/Mentor Peserta

Elisabeth Oja, AMK, S.KM Ns. Villia Deanti Putri, S.Kep


NIP. 196607011987032014 NIP.199103102022032005

Anda mungkin juga menyukai