Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/334296947

Imunotoksisitas pewarna makanan terhadap histopatologi Peyer’s patch


goblet mencit (The immunotoxicity of food additive on histopatology of mice
Peyer’s patch goblet)

Article  in  JURNAL BIOS LOGOS · February 2013


DOI: 10.35799/jbl.3.1.2013.14504

CITATIONS READS

0 10

3 authors, including:

Muhammad Hilman Fuadil Amin


Airlangga University
16 PUBLICATIONS   11 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Field Training and Research for Biology Student View project

Lecturer's Project View project

All content following this page was uploaded by Muhammad Hilman Fuadil Amin on 05 November 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Imunotoksisitas pewarna makanan terhadap histopatologi Peyer’s patch goblet
mencit
(The immunotoxicity of food additive on histopatology of mice Peyer’s patch
goblet)
1)* 1) 1)
Muhammad Hilman Fu’adil Amin , Ida Bagus Rai Pidada , Cicik Setyo Budi Utami
1)
Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
*
Email korespondensi: muhammadhilman87@gmail.com

Diterima 15 Januari 2013, diterima untuk dipublikasikan 5 Februari 2013

Abstrak
Zat aditif dalam makanan digunakan untuk memperbaiki karakter pangan agar
mutunya meningkat. Pewarna makanan merupakan suatu substansi yang
ditambahkan ke dalam makanan untuk merubah warna, aroma dan estetika.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui histopatologi Peyer’s patch mencit akibat
paparan pewarna sintetik dan alami. Ada tiga pewarna yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu curcumin, tartrazine, dan metanil yellow. Penelitian ini bersifat
eksperimental laboratoris menggunakan mencit sebagai hewan coba yang
diperlakukan selama empat minggu dengan pemberian ketiga jenis pewarna dengan
dosis 90 mg/kg BB. Di akhir perlakuan, intestinum bagian ileum diambil dan dibuat
sediaan histologi untuk pengamatan histologi Peyer’s patch. Hasil pengukuran
dimensi Peyer’s patch, menunjukkan bahwa pemberian pewarna makanan mampu
menginduksi penurunan dimensi Peyer’s patch dan berkorelasi positif dengan berat
relatif limpa. Dimensi Peyer’s patch yang paling kecil adalah kelompok yang diberi
perlakuan tartrazine, linear dengan penurunan berat relatif limpa yang signifikan. Hal
ini memperkuat indikasi efek imunosupresor akibat pemberian tartrazine. Pemberian
curcumin dan metanil yellow terlihat tidak mempengaruhi komponen sistem imun
secara signifikan berdasarkan penurunan berat relatif limpa dan dimensi Peyer’s
patch, meskipun terdapat tren penurunan.
Kata kunci : berat relatif limpa, pewarna makanan, Peyer’s patch

Abstract
Food additives used to improve quality of food in order to increase the
character. Food colorant is a substance added to food to change the color, flavor and
aesthetics. This study aims to determine the histopathology Peyer's patches of mice
caused by exposure of synthetic and natural dyes. There are three dyes used in this
study, e.g curcumin, tartrazine, and metanil yellow. This research is an experimental
laboratory using mice as experimental animals were treated for four weeks with three
types of dye administration at a dose of 90 mg / kg b.wt. At the end of treatment,
ileum were taken and histological preparations were made for histological observation
of Peyer's patches. The results of dimensions measurements of Peyer's patches,
suggesting that administration of food colorings able to induce dimension reduction
Peyer's patches and positively correlated with relative weight of the spleen. The
smallest dimension of Peyer's patches are tartrazine treated group, a linear decrease
in relative spleen weight significantly. This strengthens the indication of the
imunosupresor effects caused by administration tartrazine. Curcumin and Metanil
yellow not affect significantly the immune system components based on relative
spleen weight and dimensions of the Peyer's patches, despite the downward trend.
Keywords: food colorant, Peyer's patches, relative spleen weight
Amin dkk., Imunotoksisitas pewarna …. 11

PENDAHULUAN coba mencit jantan strain BALB/C,


Zat aditif dalam makanan berumur 2-3 bulan, berat badan
digunakan untuk memperbaiki karakter berkisar 20-30 gram. Hewan coba
pangan agar mutunya meningkat. dibagi menjadi empat kelompok (n=8),
Pewarna makanan merupakan suatu yaitu kontrol, curcumin, tartrazine, dan
substansi yang ditambahkan ke dalam metanil yellow. Hewan coba
makanan untuk merubah warna, dikelompokkan menjadi empat
aroma dan estetika. Beberapa zat kelompok. Kelompok kontrol
aditif makanan, terutama zat aditif menggunakan mencit yang diberikan
sintetik, telah dilarang digunakan akuades secara oral. Penelitian ini
karena toksisitasnya, misalnya metanil menggunakan 3 macam pewarna,
yellow dan rhodamine. Selain yaitu pewarna alami, sintetik untuk
penggunaan jenis pewarna sintetik pangan dan sintetik non-pangan tetapi
ilegal pada makanan, penggunaan banyak disalahgunakan untuk aditif
pewarna sintetik makanan legal juga makanan. Curcumin digunakan untuk
masih bersifat kontroversial karena mewakili pewarna alami, tartrazine
beberapa penelitian menunjukkan untuk pewarna sintetik untuk pangan,
bahwa pewarna sintetik makanan sedangkan metanil yellow untuk
berdampak negatif bagi kesehatan, sintetik non-pangan. Semua pewarna
misalnya Brilliant Blue, Tartrazine, diberikan dengan dosis 90 mg/kg BB
Citrus Red, Carmine, Amaranth, dan setiap hari selama 4 minggu secara
sebagainya. Sangat sedikit referensi oral. Di akhir perlakuan, diambil ileum
mengenai telaah pengaruh pewarna hewan coba untuk digunakan sebagai
pada imunitas tubuh. Oleh karena itu, sediaan histologi. Berat badan dan
penelitian “Toksisitas Pewarna berat relative limpa juga dicatat.
Makanan Sintetik Terhadap Perubahan berat badan selama
Histopatologi Peyer’s Patch Mencit” ini perlakuan dihitung dengan
dilakukan untuk mengetahui adanya menggunakan rumus : berat badan
perubahan komponen imun jaringan hewan coba di akhir perlakuan – berat
dalam saluran pencernaan akibat badan hewan coba di awal perlakuan.
paparan ingesti pewarna alami dan Sedangkan berat relatif limpa terhadap
sintetik. berat badan dihitung dengan rumus :
Tujuan penelitian ini adalah (berat limpa / berat badan hewan coba
mengetahui histopatologi Peyer’s di awal perlakuan) x 100%.
patch dan populasi sel Goblet pada Pengamatan histologi Peyer’s patch
saluran pencernaan mencit akibat yang merupakan jaringan limfoid
paparan pewarna sintetik dan alami. dilakukan dengan bantuan mikroskop
Manfaat penelitian ini adalah dengan perbesaran 40x dan 100x,
memberikan informasi tentang dampak serta dilakukan pengukuran dengan
konsumsi pewarna makanan terhadap mikrometer. Data histologi Peyer’s
kesehatan, terutama terhadap sistem patch dianalisis secara deskriptif,
imun atau kekebalan tubuh. sedangkan perubahan berat badan
dan berat relatif limpa dianalisis
METODE dengan mengunakan uji ANOVA dan
Penelitian ini dilakukan di dilanjutkan dengan uji Beda Nyata
Laboratorium Histologi dan Rumah Terkecil (BNT) 5%.
Hewan Departemen Biologi Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas HASIL DAN PEMBAHASAN
Airlangga, Mei – Nopember 2012. Pengaruh pemberian pewarna
Penelitian ini menggunakan hewan makanan terhadap kenaikan berat
12 JURNAL BIOSLOGOS, FEBRUARI 2013, VOL. 3 NOMOR 1

tn
tn tn
tn

Gambar 1. Kenaikan berat badan mencit setelah pemberian beberapa pewarna


makanan selama empat minggu secara oral (tn: tidak berbeda)

a
ab
ab
b

Gambar 2. Berat relatif limpa mencit setelah pemberian beberapa pewarna


makanan selama empat minggu secara oral (perbedaan notasi
menunjukkan perbedaan signifikan (P<0,05) dibanding kontrol)

badan hewan coba di akhir perlakuan berat relatif limpa pada semua jenis
yang diujikan selama empat minggu pewarna yang diujikan. Pemberian
dengan dosis 90 mg/kg berat badan curcumin dan metanil yellow tidak
ditunjukkan pada Gambar 1, menurunkan berat relatif limpa,
sedangkan pengaruhnya terhadap sedangkan pemberian tartrazine
berat relatif limpa ditunjukkan pada mampu menurunkan berat relatif limpa
Gambar 2. secara signifikan (P<0,05).
Pemberian pewarna makanan Pengaruh pemberian pewarna
dengan dosis 90 mg/kg berat badan makanan yang diujikan selama empat
selama empat minggu tidak minggu dengan dosis 90 mg/kg berat
mempengaruhi perubahan berat badan badan terhadap dimensi Peyer’s patch
hewan coba di akhir perlakuan pada ditunjukkan dalam Tabel 1.
semua kelompok. Terjadi penurunan
Amin dkk., Imunotoksisitas pewarna …. 13

Tabel 1. Perubahan dimensi Peyer’s HASIL DAN PEMBAHASAN


patch setelah pemberian pewarna Berdasarkan hasil berat badan di
makanan dengan dosis 90 mg/kg berat akhir perlakuan, tidak terdapat
badan selama empat minggu pengaruh yang nyata akibat pemberian
pewarna makanan yang diujikan dalam
Dimensi Peyer’s penelitian ini, tetapi terjadi tren
Patch penurunan berat badan pada
Kontrol 102,33 x 32,61 µM kelompok yang diperlakukan dengan
Curcumin 86,59 x 26,82 µM metanil yelow. Tren penambahan berat
Tartrazine 73,17 x 25,83 µM badan terjadi pada kelompok yang
Metanil 75,33 x 22,00 µM diperlakukan dengan curcumin dan
tartrazine. Beberapa penelitian yang
Hasil pengukuran dimensi melakukan uji menggunakan pewarna
Peyer’s patch setelah pemberian makanan juga mencatat tidak terjadi
pewarna makanan dengan dosis 90 perubahan berat badan yang signifikan
mg/kg berat badan selama empat dibanding kelompok kontrol. Hasil
minggu menujukkan bahwa terjadi penelitian Hashem et al. (2010)
penurunan dimensi Peyer’s patch pada menyatakan bahwa tidak terdapat
semua jenis pewarna yang diujikan. perubahan berat badan yang signifikan
pada tikus setelah pemberian

Gambar 3. Fotomikroskopi Peyer’s patch menggunakan pewarnaan Hematoxylen-


Eosin dengan perbesaran 60x. A) Kontrol; B) Curcumin; C) Tartrazine;
D) Metanil Yellow.
14 JURNAL BIOSLOGOS, FEBRUARI 2013, VOL. 3 NOMOR 1

tartrazine, sedangkan hasil penelitian atau penurunan komponen sistem


Gautam et al. (2010) menyatakan imun yang mampu menurunkan fungsi
bahwa terjadi peningkatan perubahan imunitas. Salah satu indikator yang
berat badan yang signifikan pada dapat digunakan untuk mengetahui
mencit yang diperlakukan tartrazine terjadi immunosupresi adalah
secara oral dengan dosis 400 mg/kg perubahan berat organ yang terlibat
berat badan. dalam system imun dan kajian
Hasil pengukuran berat relatif histologinya (meliputi hiposeluleritas
limpa berkebalikan dengan perubahan jaringan dalam system imun, misalnya
berat badan. Pemberian tartrazine timus, limpa, limfnode dan sumsum
mengakibatkan penurunan berat relatif tulang). Penelitian
limpa yang signifikan, meskipun terjadi Koutsogeorgopoulou et al. (1998)
tren peningkatan perubahan berat menyimpulkan bahwa tartrazine
badan. Pemberian curcumin dan memiliki efek immunosupresi pada
metanil yellow juga dapat menurunkan limfosit perifer manusia.
berat relatif limpa meskipun tidak Peyer’s patch dalam sediaan
signifikan. histologis terlihat sebagai suatu
Limpa berperan penting dalam struktur yang memiliki densitas sel
fungsi imun dengan menangkap dan lebih tinggi dibanding struktur lain
memproses antigen, homing, dan dalam organ pencernaan, sehingga
melakukan proliferasi limfosit serta Peyer’s patch seringkali berwarna
mengaktifkan makrofag. Organ ini juga lebih gelap dan ditunjukkan dengan
merupakan tempat dalam daerah bergaris kuning dalam Gambar
menghasilkan antibodi, khususnya 3. Hasil pengukuran dimensi Peyer’s
untuk melawan antigen (Witztum, patch, menunjukkan bahwa pemberian
2002). Higashijima et al. (2009) pewarna makanan mampu
menyatakan bahwa limpa merupakan menginduksi penurunan dimensi
organ limfoid dengan ukuran besar Peyer’s patch dan berkorelasi positif
yang menghasilkan berbagai macam dengan berat relatif limpa. Dimensi
sitokin yang mengalir hingga ke hati Peyer’s patch yang paling kecil adalah
melalui pembuluh dan vena portal kelompok yang diberi perlakuan
untuk meningkatkan sitotoksisitas tartrazine, linear dengan penurunan
natural killer cell (NK cell) pada hati. berat relatif limpa yang signifikan. Hal
Penurunan berat relatif limpa ini memperkuat indikasi efek
yang signifikan setelah pemberian imunosupresor akibat pemberian
tartrazine dapat mengindikasikan tartrazine.
terjadinya aktivitas immunosupresi. Im Pemberian metanil yellow juga
et al. (2012) menyatakan bahwa mampu menurunkan dimensi Peyer’s
terjadinya immunosupresi dapat patch sehingga dapat diindikasikan
ditentukan melalui evaluasi berat bahwa metanil yellow juga memiliki
organ limfoid (timus dan limpa) efek imunosupresor, meskipun efek
maupun seluleritas organ-organ tersebut tidak sebesar tartrazine.
limfoid. Menurut Food and Drug Berdasarkan beberapa penelitian
Administration/ FDA (2002), evaluasi tentang toksisitas metanil yellow,
penggunaan bahan makanan atau pewarna tersebut tidak diindikasi
obat salah satunya harus melalui memiliki efek imunotoksisitas, baik
pengujian dampak suatu bahan immunorepresor maupun
makanan atau obat terhadap sistem hiperresponsifitas sistem imun.
imun, termasuk immunosupresi. Walaupun efek imunotoksik metanil
Immunosupresi adalah pelemahan yellow tidak sebesar tartrazine, namun
Amin dkk., Imunotoksisitas pewarna …. 15

pewarna ini memiliki efek sitotoksik http://www.fda.gov/cder/guidance


yang lebih umum pada organ yang /index.htm.
terpapar (misalnya hepar dan ginjal Gupta S, Sundarrajan M dan Rao KVK
jika masuk ke dalam tubuh melalui (2003) Tumor promotion by
ingesti), menginduksi inflamasi dan metanil yellow and malachite
stres oksidatif, dan diindikasi sebagai green during rat
agen penginduksi tumor (Gupta et al. hepatocarcinogenesis is
2003; Rastogi et al. 1991; associated with dysregulated
Ramachandani et al. 1992). expression of cell cycle
Pemberian curcumin dalam regulatory proteins.
penelitian ini mengindikasikan Teratogenesis Carcinog Mutagen
terjadinya efek immunosupresi, Suppl (1) :301–312
Padahal telah banyak diketahui bahwa Hashem MM, Atta AH, Arbid MS, Nada
curcumin merupakan agen SA dan Asaad GF (2010)
immunomodulator (Varalakshmi et al., Imunological studies on
2008). Efek imunomodulator dalam amaranth, sunset yellow and
penelitian ini tidak terlihat karena dosis curcumin as food colouring
yang digunakan dalam penelitian ini agents in albino rats. Food and
sangat rendah jika dibanding dengan Chemical Toxicology 48: 1581–
dosis penggunaan curcumin untuk 1586
memodulasi atau meningkatkan sistem Higashijima J, Shimada M, Chikakiyo
imun. Konsumsi curcumin untuk M, Miyatani T, Yoshikawa K,
memodulasi sistem imun biasanya Nishioka M, Iwata T dan Kurita N
sampai dosis 100 mg/kg BB dan dapat (2009) Effect of splenectomy on
dikonsumsi tanpa menimbulkan efek antitumor immune system in
samping sampai dosis 12 g/hari mice. Anticancer Research 29:
(Jagetia dan Aggarwal 2007). 385-394
Kesimpulan penelitian ini adalah Im S, Choi HS, Choi SO, Kim K, Lee
dari ketiga pewarna yang diujikan S, Hwang BY, Lee MK, Lee CK
dalam penelitian ini, hanya tartrazine (2012) Restoration of electric
yang memiliki pengaruh signifikan footshock-induced
terhadap komponen imun. Tartrazine immunosuppression in mice by
diindikasin memiliki efek Gynostemma pentaphyllum
immunosupresor dengan indikator Components. Molecules (17)
dimensi Peyer’s patch yang lebih kecil 7695-7708
dan penurunan berat relatif limpa Jagetia GC, Aggarwal BB (2007)
sebagai salah satu organ sistem imun. “Spicing Up” of the immune
system by curcumin. Journal of
UCAPAN TERIMA KASIH Clinical Immunology 27 (1): 19-
Penelitian ini didanai oleh Hibah 35
Riset Universitas Airlangga tahun Koutsogeorgopoulou L, Maravellas C,
anggaran 2012. Methenitou G (1998)
Immunological aspects of the
DAFTAR PUSTAKA common food colorants,
Food and Drug Administration- Center amaranth and tartrazine. Vet
for Drug Evaluation and Hum Toxicol 40 (1):1-4
Research (2002) Guidance for Ramachandani S, Das M, Khanna SK
industry: immunotoxicology (1992) Lipid peroxidation of
evaluation of investigational new ultrastructural components of rat
drugs. liver induced by metanil yellow
16 JURNAL BIOSLOGOS, FEBRUARI 2013, VOL. 3 NOMOR 1

and orange II: comparison with Khar A (2008)


blend. Toxicol Ind Health 8(1- Immunomodulatory effects of
2):63-75 curcumin: in-vivo. International
Rastogi PB, Thilly WG, Shirnamé-Moré Immunopharmacology 8: 688–
L (1991) Long-term low-dose 700
mutation studies in human cells: Witztum J (2002) Splenic immunity and
metanil yellow and orange II. atherosclerosis: A glimpse into a
Mutat Res 249(1) : 265-73 novel paradigm? J Clin Invest
Varalakshmi C, Ali AM, Pardhasaradhi 109:721–724
BVV, Srivastava RM, Singh S,

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai