Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Anak jalanan adalah anak yang rentan bekerja di jalanan. Di Kota Semarang

pengaturan anak jalanan diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014

tentang Penanganan Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis di Kota

Semarang. Faktor anak turun ke jalanan adalah faktor ekonomi, keluarga, pola

pikir dan lingkungan. Di Kota Semarang, penanganan anak jalanan diatur

dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Penanganan Anak

Jalanan, Gelandangan dan Pengemis yang meliputi penanganan pencegahan,

rehabilitasi sosial dan penanganan lanjut pasca rehabilitasi sosial. Penanganan

pencegahan dapat dilakukan dengan pendataan, sosialisasi, pemantauan,

pengendalian dan pengawasan serta kampanye. Penanganan Rehabilitasi

sosial dilakukan dengan cara perlindungan, pengendalian sewaktu-waktu,

penampungan sementara, pendekatan awal, pengungkapan dan pemahaman

masalah (assesment), bimbingan sosial dan pemberdayaan serta rujukan.

Usaha penanganan lanjut pasca rehabilitasi sosial meliputi bimbingan mental

spiritual, bimbingan fisik, bimbingan sosial, bimbingan hukum, bimbingan

pra sekolah, dll.

2. Upaya melakukan perlindungan terhadap anak jalanan dilakukan Dinas Sosial,

Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, yang didampingi oleh panti negeri,

panti swasta dan LSM. Klasifikasi anak jalanan dibedakan menjadi 3 yaitu

67
anak jalanan murni, anak jalanan yang turun ke jalanan karena faktor keluarga

dan anak jalanan yang turun ke jalanan karena faktor lingkungan. Anak

jalanan di Kota Semarang kurang lebih berjumlah 302 anak. Anak jalanan

rentan terhadap tindakan kriminal. Faktor anak jalanan rentan melakukan

tindakan kriminal adalah karena pengaruh minum-minuman ( alkohol ),

narkoba, dan lingkungan ( teman ). Program kegiatan yang dilakukan Dinas

Sosial, Pemuda dan Olahraga Kota Semarang dalam upaya perlindungan

terhadap anak jalanan yaitu diantaranya sosialisasi, workshop dan kampanye

untuk anak jalanan, termasuk patroli razia rutin. Hambatan yang dialami

Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga Kota Semarang dalam upaya melakukan

perlindungan terhadap anak jalanan terletak pada anak jalanan yang turun ke

jalanan karena disuruh orangtuanya.

5.2 Saran

1. Bagi anak jalanan, seharusnya mereka lebih fokus terhadap pendidikan karena

pada hakikatnya anak tidak harus mencari uang sendiri

2. Bagi orang tua anak jalanan, seharusnya mereka membimbing anaknya untuk

fokus terhadap pendidikannya dan tidak mengeksploitasi anak untuk mencari

uang di jalanan

3. Bagi pemerintah, seharusnya dapat mengimplementasikan peraturan-

peraturan mengenai anak jalanan agar memberikan efek jera terhadap anak

jalanan

68
4. Bagi masyarakat, seharusnya tidak memberikan uang kepada anak jalanan

karena hal tersebut dapat membuat anak terus menerus berada di jalanan

karena merasa mendapat banyak uang.

69

Anda mungkin juga menyukai