Anda di halaman 1dari 15

Tugas Landasan Ilmu Nutrisi

“Protein Bagi Ternak”

Oleh:
Kelompok 2

1. Rabiatul Hasmi Yelti 2010612011


2. Iqbal Surya Pratama 2010612018
3. M. Nurdiansyah Pohan 2010611103
4. Ariq Firzatullah Ramadhan 2010612028
5. Aisyi Wahyuni 2010611095
6. M. Fadhil Azhary 2010611115
7. Lailatul Rahmi 2010612017
8. Putri Fatimah Siregar 2010611100

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Abstrak

Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul


tinggi yang merupakan polimer dari monomer – monomer asam amino
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur
serta fosfor. Protein berasal dari kata “proteios” yang berarti “pertama”
atau “kepentingan primer” . Artinya Protein memiliki peran yang sangat
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan ternak. Pada Paper kali ini
hal yang akan dibahas adalah tentang apa itu protein, peranan protein ,
sumber protein , kebutuhan protein ternak , pencernaan protein ,
penyerapan protein , transportasi dan metabolisme protein .

Abstract
Proteins are high molecular weight complex organic compounds which are
polymers of amino acid monomers linked to each other by peptides.
Protein molecules contain carbon, hydrogen, oxygen, nitrogen and
sometimes sulfur and phosphorus. Protein comes from the word "proteios"
which means "first" or "primary interest". This means that protein has a
very important role in the growth and development of livestock. In this
paper, what will be discussed is about what protein is, the role of protein,
protein sources, animal protein needs, protein digestion, protein
absorption, protein transportation and metabolism.

i
Kata Pengantar

Assalamu΄alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Taufik- Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Hidayah dan Rahmat- Nya kepada
kami secara khusus dan masyarakat secara umum agar senantiasa mensyukuri
akan ilmu, iman, dan amal pada dirinya. Semoga dengan adanya makalah “
Protein “ yang kami susun ini dapat menambah wawasan kami.

Makalah ini disusun dengan berbagai literatur khususnya mata kuliah landasan
ilmu nutrisi, buku- buku yang dianggap relevan, serta pengetahuan dari penulis
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai yang diharapkan.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan bantuannya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.Kami menyadari bahwa makalah ini masih
perlu perbaikan, olehnya itu sumbang saran dari pembaca sangat kami
harapkan.

Rabu, 10 November 2021

ii
Daftar Isi

Abstrak................................................................................................................................i
Kata Pengantar...................................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................................iii
Pendahuluan......................................................................................................................1
Protein...............................................................................................................................2
1.Protein........................................................................................................................2
2. Peranan Protein Bagi Ternak......................................................................................2
3. Sumber dan Kebutuhan Protein Bagi Ternak.............................................................4
4. Pencernaan dan Penyerapan pada Ternak.................................................................6
5. Proses Yang Dialami Protein Di Dalam Rumen...........................................................6
6. Transportasi Protein...................................................................................................7
7. Metabolisme Protein..................................................................................................8
KESIMPULAN......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10

iii
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Protein merupakan bahan pembentuk makhluk hidup, katalisator organik atau yang
biasa disebut dengan enzim dan bagian penting dari nucleoprotein. Protein adalah
sumber-sumber asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O dan N yang tidak
dimiliki olehlemak atau karbohidrat. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan
pembentuk jaringan-jaringan baru yang selalu terjadi dalam tubuh dan
mempertahankan jaringan yangtelah ada.
Di dalam setiap sel yang hidup protein merupakan bagian yang sangat penting,
padasebagian besar jaringan tubuh, protein merupakan komponen terbesar setelah air.
Kekurangan protein dalam waktu lama dapat mengganggu proses dalam tubuh dan
menurunkan dayatahan tubuh terhadap penyakit. Bila protein dihidrolisa dengan asam,
alkali, atau enzim akandihasilkan campuran asam amino. Protein yang diserap oleh usus
halus dalam bentuk asamamino.
Sejak 20 tahun lalu, kebutuhan protein pakan untuk ternak ruminansia
diekspresikandalam bentuk Crude Protein (CP). Protein Kasar (CP) adalah semua ikatan
yangmengandung N. Termasuk didalamnya adalah: Protein sesungguhnya (true protein)
dan zat-zat makanan yang mengandung N tetapi bukan protein (NPN) seperti amida-
amida, alkaloid,garam-garam ammonium, urea dan lain-lain. Nitrogen merupakan
bagian yang sangat penting dari protein. Rata-rata proteinmengandung 16% nitrogen.
Membicarakan metabolisme protein pada nutrisi ruminansiasebenarnya lebih tepat jika
dikatakan dengan metabolisme nitrogen. Amonia adalah sumber nitrogen yang utama
dan sangat penting untuk sintesis protein mikroorganisme rumen.

1.2 Identifikasi Masalah

(1)Apa yang dimaksud dengan protein


(2)Apa saja peranan protein bagi ternak
(3) Bagaimana kebutuhan protein bagi ternak
(4) Bagaimana pencernaan dan penyerapan protein
(5) Bagaimana transportasi dan metabolisme protein pada ternak

1.3 Maksud dan Tujuan

(1) Mengetahui apa yang dimaksud dengan protein


(2) Mengetahui peranan protein bagi ternak.
(3) Mengetahui jumlah kebutuhan protein ternak
4)Mengetahui proses pencernaan dan penyerapan protein
(5) Mengetahui bagaimana proses transportasi dan metabolisme protein pada ternak.

1
Protein
1.Protein

Protein berasal dari kata “proteios” yang berarti “pertama” atau “kepentingan
primer”. Protein adalah senyawa organik yang sebagian besar unsurnya terdiri atas
karbon, hidrogen. oksigen, nitrogen, sulfur, dan fosfor. Ciri khusus protein adalah
adanya kandungan nitrogen.

Protein adalah senyawa organik yang berada dalam tubuh makhluk hidup yang
menyuplai nutrisi paling tinggi konsentrasinya di dalam jaringan daging ternak.

Protein digunakan untuk produksi sel serta jaringan pada tubuh hewan. Pada
tingkat jaringan, protein disintesis menggunakan asam amino sebagai bahan baku
utamanya, dan asam amino tersebut diperoleh melalui penyerapan asam amino di
dalam usus halus.

Sistem enzim jaringan tubuh ternak tidak mampu menggunakan nitrogen


anorganik (seperti amonia-N) untuk menyediakan saluran pencernaannya, seperti
pada hewan monogastrik sehingga asam amino hanya diperoleh dari pakan.

Berbeda dengan ternak ruminansia yang masih bisa mendapatkan asam amino
di usus halus, meskipun pakan yang dikonsumsinya tidak mengandung protein
murni dikarenakan mikroba rumen mampu mensintesis protein selnya dengan
menggunakan amonia-N.

2. Peranan Protein Bagi Ternak

Tujuan utama pemberian pakan kepada ternak adalah memaksimalkan


jumlah asam amino yang tersedia di usus halus untuk diserap masuk ke dalam
tubuh ternak. Asam amino ini akan mensintesis protein dalam tubuh ternak.

2
Ternak ruminansia membutuhkan asam amino dalam jumlah yang
bervariasi tergantung pada kelas ternaknya, tetapi kebutuhan asam amino tertinggi
dibutuhkan pada awal pertumbuhan seperti pada pedet sapi potong yang disapih
dini.

Sekitar tiga bulan terakhir kebuntingan terjadi perkembangan kritis pada


janin dalam kandungan, dan saat laktasi ketika induk harus memproduksi air susu
untuk kebutuhan anaknya.

Secara umum, ternak ruminansia memperoleh asam amino yang


dibutuhkan hanya dari tiga sumber, yaitu protein mikroba di dalam rumen, protein
pakan yang lolosn fermentasi di dalam rumen, dan protein endogen dari
pengelupasan dinding saluran pencernaan, namun pada dinding pencernaan tidak
terlalu diperhitungkan.

Sumber protein ini yang masuk ke dalam usus untuk dicerna oleh enzim
proteolitik ternak di usus halus untuk menghasilkan asam-asam amino yang
kemudian diangkut melewati dinding usus halus, masuk ke dalam tubuh
digunakan untuk pembentukan protein pada jaringan atau air susu.

Fungsi protein pada ternak sapi terutama adalah untuk proses regenerasi
sel atau membangun sel-sel tubuh yang baru menggantikan sel tubuh yang
mengalami kerusakan. Contonya pada sapi yang sudah tua, pembentukan se-sel
baru dari tubuhnya contohnya pada anak sapi, untuk berkembangbiak, contohnya
pada sapi dewasa dan protein diubah mnjadi energi, contohnya sapi yang
digunakan untuk bekerja.

Kekurangan protein pada sapi potong, menyebabkan sapi tidak cepat


tumbuh dan gemuk. Namun disisi lain protein yang diberikan yang berlebih dapat
meningkatkan biaya produksi

3
Pakan yang baik harus mengandung protein yang cukup. Protein memiliki
peran yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan ternak. Berikut
ini dijelaskan secara singkat mengenai peran dan fungsi protein pada ternak sapi.

 Protein berfungsi untuk emperbaiki dan menggantikan sel tubuh yang


rusak, terutama pada sapi yang sudah lanjut usia. 
 Protein berperan dalam membantu pertumbuhan atau pembentukan sel-sel
tubuh, terutama pada pedet dan sapi muda. 
 Protein berperan dalam mendukung keperluan berproduksi, terutama pada
sapi-sapi dewasa yang masih produktif. 
 Protein akan diubah menjadi energi, terutama pada sapi-sapi yang
dimanfaatkan untuk kerja. 

Sapi muda yang masih berada pada fase pertumbuhan membutuhkan asupan
protein yang lebih tinggi daripada sapi-sapi yang sudah dewasa. Protein
merupakan zat yang tidak bisa dibentuk atau diproduksi dalam tubuh, sehingga
untuk mencukupi kebutuhan protein, binatang ternah harus mendapatkan suplai
protein dari makanan. Oleh karena itu, makanan yang diberikan harus memiliki
kandungan protein yang cukup bagi petumbuhan dan perkembangansapi.

3. Sumber dan Kebutuhan Protein Bagi Ternak

Untuk memenuhi kebutuhan protein, peternak atau pembudidaya sapi harus


menyertakan protein tersebut dalam pakan. Beberapa sumber protein yang bisa
dimanfaatkan untuk menopang pertumbuhan dan perkembangan ternak
diantaranya adalah:

 Pakan hijauan terutama yang berasal dari famili leguminosae atau kacang-
kacangan, seperti centrosema pubescens, daun turi, lamtoro, daun kacang
tanah, daun kacang panjang, daun kedelai, dan lain-lain.
 Makanan tambahan, terutama yang berfungsi sebagai makanan penguat,
seperti bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, katul, tepung darah, tepung
ikan, tepung daging dan lain-lain. 

4
Pemenuhan kebutuhan protein yang diperoleh dari protein hewani memiliki
kualitas yang lebih unggul dibanding dengan pemberian protein nabati. Protein
hewani mengandung asam amini esensial serta nilai gizi yang lebih kompleks.
Bahan makanan yang memiliki kandungan protein dengan mutu tinggi adalah
bahan makanan yang memiliki kandungan protein mendekati susunan protein
tubuh, misalnya protein hewani. Kelebihan lain dari protein hewani ialah protein
tersebut lebih mudah untuk diproses menjadi jaringan tubuh dangan resiko
kerugian yang lebih kecil dibandingkan dengan protein nabati.

Kebutuhan protein pada hewan ternak ruminansia, seperti sapi, tidak begitu
memerlukan kualitas protein yang bermutu tinggi karena di dalam rumen dan usus
banyak terjadi aktifitas penguraian oleh mikroorganisme yang terkandung di
dalamnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah untuk membangun kembali protein
yang telah terurai, maka dibutuhkan protein dengan kandungan asam amino yang
lengkap. Oleh karena itu, jika sapi peliharaan terpaksa hanya diberi pakan jerami,
maka untuk memenuhi kebutuhan zat-zat makan yang tidak terkandung pada
jerami tersebut harus diberikan melalui pakan tambahan yang mengandung
protein, lemak, dan karbohidrat tinggi. Selain itu, pakan yang berupa jerami
mengandung banyak serat kasar yang tidak mudah dicerna dan sedikit
mengandung protein, lemak, dan karbohidrat.

Kelebihan ternak ruminansia ialah mampu menghasilkan protein sendiri dari


hijauan pakan ternak, dengan memanfaatkan mikroba di dalam rumen ternak sapi.

Namun dalam beberapa upaya untuk pembentukan protein seperti program


penggemukan maka tetap memerlukan tambahan sumber protein dari pakan untuk
mendorong pertumbahan bobot badan.

Adapun sumber protein di sekitar yang bisa di berikan pada ternak ruminansia
atau ternak sapi Anda ialah: tepung daging, tepung darah, tepung hati, tepung

5
ikan, bungkil jagung, bungkil sawit, ataupun bisa memberikan pakan komersial
polard dan konsentrat. (Suwarna- Penyuluh Pertanian Pusat)

4. Pencernaan dan Penyerapan pada Ternak

Asam amino ke dalam usus halus ternak ruminansia selain berasal dari
protein mikroba yang disintesis dalam rumen, juga dari protein pakan yang tidak
terdegradasi dalam rumen dan dari protein endogen. Sumbangan asam amino asal
mikroba dapat mencapai 40-80% dari total pasokan asam amino dalam tubuh.

Senyawa protein atau nitrogen bukan protein yang masuk ke dalam rumen
akan mengalami hidrolisis oleh enzim proteolitik menjadi oligopeptida dan asam
amino.

Oligopeptida dan asam amino tersebut merupakan


produk intermediate yang selanjutnya akan diuraikan menjadi VFA, CO2, CH4
dan NH3.

Perombakan akan berlangsung terus-menerus walaupun amonia yang


dihasilkan telah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan
mikroba. Biosintesis protein mikroba mencapai puncaknya pada kadar NH3 dalam
cairan rumen sebesar 5 mg/100 ml (mg%) atau 3,57 mM.

5. Proses Yang Dialami Protein Di Dalam Rumen

Nitrogen yang terkandung dalam pakan yang dikonsumsi oleh ternak


ruminansia dibedakan menjadi dua, yaitu nitrogen dalam bentuk protein dan
nitrogen bukan protein seperti: asam amino bebas, asam nukleat, nitrat dan
amonia bebas.

Nitrogen bukan protein dari pakan yang akan segera diubah menjadi
amonia oleh enzim deaminase mikroba.

6
Sementara protein akan mengalami penguraian dengan laju dan tingkat
yang berbeda-beda tergantung kepada beberapa faktor, seperti jenis pakan,
populasi mikroba penghasil enzim proteolisis, dan lama protein tersebut berada di
dalam rumen

Penguraian protein di dalam rumen melalui mekanisme protein-


polipeptida-oligopeptida-dipeptida-asam amino. Pada tahap akhir, asam amino
mengalami fermentasi dengan hasil utama amonia.

Protein mikroba di dalam rumen utamanya bersumber dari protein yang


ada di usus halus. Seluruh protein pakan mengalami fermentasi di dalam rumen
sehingga asam amino yang tersedia di usus halus berasal dari protein mikroba.

Sintesis protein oleh mikroba yang hidup di dalam rumen membutuhkan


adanya beberapa faktor pendukung, seperti nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba
itu sendiri seperti: sumber N (utamanya amonia-N), sumber energi, dan elemen
mikro seperti sulfur dan fosfor.

Konsentrasi amonia rumen untuk sintesis protein mikroba sekitar 50-80


mgN/1, sedangkan pada konsentrasi yang lebih tinggi sampai 200 mgN/1.

Membutuhkan kemampuan mikroba rumen dalam proses pencernaan dan


konsumsi pakan, utamanya untuk pakan yang berkualitas rendah seperti limbah
pertanian.

6. Transportasi Protein

Protein transport adalah protein yang berfungsi memindahkan molekul


atau ion spesifik. Protein transport membantu mengikat molekul tertentu dan
melakukan pengangkutan berbagai macam zat untuk menjaga keseimbangan
dalam tubuh melalui aliran darah. Protein transport berfungsi mengangkut zat-zat
gizi dari saluran cerna ke dalam darah, dari darahke jaringan-jaringan, dan melalui
membran sel ke dalam sel-sel

7
Contoh: Hemoglobin yang membawa oksigen ke paru-paru dan berbagai sel
dalam tubuh manusia, dan lipoprotein yang membantu transportasi lipid atau
lemak.
Protein dapat membantu pergerakan zat dengan difusi terfasilitasi (yaitu,
transpor pasif) atau transpor aktif . Mekanisme pergerakan ini dikenal sebagai
transport yang dimediasi oleh pembawa. Setiap protein pembawa dirancang untuk
mengenali hanya satu zat atau satu kelompok zat yang sangat mirip. Penelitian
telah menghubungkan cacat pada protein pembawa tertentu dengan penyakit
tertentu. Sebuah protein transport membran (transporter ) adalah protein membran
yang bertindak sebagai pembawa seperti itu. Perlu diketahui, bahwa transporter
adalah protein transmembran yang penting dalam proses masuk dan keluarnya ion
atau molekul sel di seluruh protein membran dan memainkan peran penting dalam
mengenali sistem kekebalan tubuh dan transduser energi.

7. Metabolisme Protein

Metabolisme protein merupakan metabolisme dari asam amino itu sendiri dan
merupakan suatu rangkaian asam amino. Protein tersusun dari asam amino dalam
asam amino terdapat unsur N ( nitrogen). Nitrogen berada dalam tubuh yaitu
melalui protein. Protein tidak bisa disimpan sebagai protein dalam jaringan ,oleh
sebab itu harus dipecah terlebih dahulu. Karena protein merupakan protein
kompleks, sebaiknya dipecah dahulu membentuk molekul-molekul protein.
Digesti atau pencernaan protein yaitu pemecahan protein oleh enzim
hidrolease (peptidase dan protease). Peptidase terbagi atas Endopeptidase dan
Eksopeptidase, endopeptidase memecah secara internal kemudian
menggabungkan pecahan itu menjadi frakmen peptida yang besar contohnya
pepsin dan tripsin. Yang paling berperan pada digesti protein adalah
endopeptidase. Ia memecah protein terlebih dahulu menjadi frakmen yang kecil-
kecil.
 Di saluran pencernaan, protein dicerna oleh pepsin dan renin menjadi
pepton.
 Di dalam usus pepton diubah menjadi polipeptida oleh tripsin.
 Polipeptida diubah menjadi asam amino oleh erepsin

8
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu ; protein adalah molekul


makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta.
Protein terdiri atas rantai- rantai panjang asam amino yang terikat satu
samalain dalam ikatan peptida.
Penggolongan protein berdasarkan bentuknya yaitu :
1) protein globular,
2) proteinserabut (fibrous).
Dan struktur protein terdiri ; protein primer, protein sekunder,
proteintersier, dan protein kuartener.
Fungsi protein antara lain ; Sebagai biokatalisator (enzim, Sebagai
protein transport,Sebagai pengatur pergerakan, Sebagai penunjang mekanis,
Pertahanan tubuh dalam bentuk antibodi, Sebagai media perambatan impuls
saraf, Sebagai pengendalian pertumbuhan. Dan pencernaan protein, yaitu dari
mulut, lambung, dan usus halus. Metabolisme protein terdiridari absorpsi dan
transportasi protein, katabolisme protein, dan anabolisme protein.
Kekurangan protein menyebabkan ; Kerontokan rambut (Rambut terdiri
dari 97- 100%dari Protein - Keratin), Kwasiorkor, Hipotonus, gangguan
pertumbuhan, hati lemak,marasmus dan berkibat kematian. Dan kelebihan
protein menyebabkan ; akan memberatkanginjal dan hati yang harus
memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen. Kelebihan protein akan
menimbulkan asidosis, obesitas, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak
darah,kenaikan ureum darah, dan demam.

9
DAFTAR PUSTAKA

■ Sloane, Ethel.2003.Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula.jakarta: Penerbit


BukuKedokteran (EGC)

■ Almatsier, Sunita.2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

■ Murray, Robert K. Daryl K. Granner. Victor W. Radwell. 2009.Biokimia Harper


Edisi27.Jakarta: Penerbit Buku Kedokeran (EGC)

10
11

Anda mungkin juga menyukai