Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Nama Mahasiswa : Nurkomala S.Kep Tanggal : 25 Maret 2022

NPM : 21149011505 Ruangan : UGD Puskesmas Lumpatan

Nama psien : An.S


Umur : 15 tahun
Diagnosa medis : Demam Thipoid

Pengkajian ABCD

Airway

Jalan napas paten

Breathing

Pernapasan spontan, frekuensi 22 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot

pernapasan. Circulation

Cyanosis dan diaporesis tidak ada, mukosa bibir kering, akral hangat, suhu 38,7 0C, turgor tidak

elastis, nadi teraba lemah dan cepat , frekuensi 88x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat,

konjunctiva anemis. Tekanan darah 90/70mmHg

Disability and drug

Kondisi klien lemah, tingkat kesadaran compos mentis. Klien terbaring lemas ditempat tidur.

Sebelumnya klien sudah berobat dan makan obat dari ke Puskesmas tetapi demam klien tidak

berkurang juga (klien tidak tahu nama obat yang dimakan dan tidak membawanya saat ke Rumah

Sakit).
Data tambahan
Lidah klien kotor, klien mengeluh sakit kepala, tidak mau makan dan minum, perasaan tidak

enak diperut. Klien tidak mempunyai riwayat alergi obat, sebelumnya klien makan obat yang

didapat dari puskesmas tetapi tidak membantu. Klien juga tidak mempunyai riwayat penyakit

berat yang membuatnya dirawat di Rumah Sakit.

Diagnosa keperawatan

Analisa data

1.Data subjektif

-Klien mengatakan badannya terasa lemah sekali, tidak ada nafsu makan, minumpun tidak mau,

perutnya juga terasa tidak enak, tenggorokan terasa kering.

Data Objektif

-Klien tampak lemah, lidah kotor, mukosa bibir kering, turgor tidak elatis, nadi teraba lemah.

-Badan klien teraba hangat, suhu 38,70C.

Diagnosa keperawatan : Kekurangan volume cairan b/d intake cairan yang kurang dan

peningkatan suhu tubuh.

2.Data subjektif

-Klien mengatakan badannya terasa dingin sekali dan minta untuk diselimuti, tenggorokan terasa

kering.

Data objektif

-Klien tampak lemah dan terabring ditempat tidur, suhu 38,70C, mukosa bibir kering, turgor kulit

tidak elastis, lidah kotor.

Diagnosa keperawatan : hipertermi b/d proses inflammasi

Implementasi dan evaluasi

Tanggal No dx Implementasi Evaluasi


11/03/22 Jam 12.00 WIB
Jam 10.15 1 1.Memonitor tanda-tanda kekurangan Subjektif
WIB cairan seperti : mukosa bibir kering, -Klien mengatakan badannya masih terasa
urine kurang, turgor tidak elastis, bibir lemas dan lemah, nafsu makan belum ada,
pecah-pecah minum mau sedikit-sedikit.

2.Memonitor TTV terutama adanya Objektif


peningkatan suhu yang sekstrem -Klien tampak lemah, mukosa bibir kering,
turgor tidak elastis, lidah kotor, tenggorokan
3.Memasang infus cairan RL guyur utk terasa kering.
kolf pertama dan selanjutnya 30 gtt/m -TTV TD 100/80mmHg, nadi 78x/m, suhu
380C
4.Menganjurkan klien banyak minum -Infus terpasang cairan RL kolf ke 2 = 30
untuk memenuhi kebutuhan cairan : gtt/m, jalan lancar.
klien hanya minum sedikit (200 cc) -Status cairan selama di IGD: Intake cairan ±
800cc (minum 200 cc dan IVFD 700cc),
5.Mengobservasi intake dan output output cairan ± 200 cc)
cairan klien selama di IGD : intake ±
500 cc (minum dan IVFD), output Analisa
(urine) ± 200cc Masalah kekurangan cairan terpenuhi di IGD,
klien dipindah keruang rawat.

Planning
1.Memonitor TTV terutama adanya Tindakan dilanjutkan diruangan untuk
peningkatan suhu yang sekstrem perbaikan dan mempertahankan volume
cairan klien
2.Memasang infus cairan RL guyur utk
2 kolf pertama dan selanjutnya 30 gtt/m Subjektif
-Klien mengatakan badannya sudah terasa
3.Memberikan kompres air biasa sedikit enak, rasa dinginnya berkurang
kepada klien
Objektif
4.Menganjurkan klien menggunakan -Suhu klien masih tinggi 380C, akral teraba
pakaian tipis dan menyerap keringat hangat
-Infus RL kolf ke2 = 30 gtt/m berjalan
5.Menganjurkan klien banyak minum lancar. -Klien dikompres dengan air hangat
untuk memenuhi kebutuhan cairan : -Klien memakai pakaian tipis dan menyerap
klien hanya minum sedikit (200 cc) keringat
-Minum klien masih sedikit 200 cc
6. Menjelaskan kepada klien/keluarga -Klien/ keluarga tampakmenganguk-
pentingnya intake cairan yang cukup anggukkan kepala ssat diberi penjelasan
yaitu memenuhi kebutuhan cairan klien tentang pentingnya intake cairan yang
dan dapat membantu menurunkan adekuat yaitu untuk mempertahankan volume
suhu. cairan tubuh juga untuk membantu
menurunkan suhu.

Analisa
Masalah hipertermi belum
teratasi, klien
dipindahkan keruang rawat.

Planning
Tindakan dihentikan,
dilanjutkan di ruang
rawat

Evaluasi diagnostik

Pemeriksaa Hasil Nilai normal Analisa

n
HB 10,4 gr% 12-14 gr% Rendah

Leucocit 4600/mm3 5000-10.000/mm3 Rendah

Trombocyt 150.000/mm3 150.000-450.000 Normal

Hematokrit 30% 36-46% Rendah

Analisis : adanya ketidaknormalan pada Hb, leucocyt dan hematokrit, penanganan


selanjutnya diserahkan ke ruangan karena di IGD sebatas mengobsevasi sesaat,
klien dirawat di ruangan jadi diharapkan penanganan selanjutnya diserahkan
diruangan.

Anda mungkin juga menyukai