Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN AN ANALISA SINTESA

TINDAKAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Klien resume 8

Nama Mahasiswa : suswati Tanggal : 12.03. 2022


NPM : 21149011234 Ruangan : IGD

Nama klien : Ny. G


Umur : 21 tahun
Diagnosa medis : Gantro enteritis

Pengkajian ABCD

Airway:
Jalan napas paten
Breathing:
Pernapasan spontan, frekuensi 20 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation:
Cyanosis dan diaporesis tidak ada, mukosa bibir kering, akral dingin, suhu 38,9 0C, turgor elastis, nadi cepat dan kuat,
frekuensi 80x/m,. Klien tampak pucat, konjunctiva tidak anemis.
Disintegrity:
Ny.G tampak lemah, demam sudah 3 hari, muntah setiap makan, BAB > 5 kali Sebelumnya klien sudah diberi
paracetamol sirup tetapi demamnya tidak berkurang,
Klien tampak .

Diagnosa keperawatan

Analisa data
1. Data subjektif:

klien mengatakan klien sudah demam 3 hari, demam hilang timbul, BAB mencret > 5 kali, klien

gelisah dan menangis terus.

Data Objektif:

Klien tampak gelisah, akral dingin, suhu 38,60C, mukosa bibir kering, nadi dan pernapasan

cepat.

Diagnosa keperawatan : Hipertermi b.d proses inflammasi

2. Data subjektif:
klien mengatakan badan klien lemah sekali, muntah setiap minum dan makan, BAB >5 kali

Data objektif:
Klien tampak lemah, muntah setiap makan dan minum, mukosa bibir kering, turgor elastis, klien tampak pucat
Diagnosa keperawatan :

Risiko kekurangan volume cairan b.d intake cairan yang kurang atau tidak dekuat
Implementasi dan evaluasi

Tanggal No dx Implementasi Evaluasi


12.03.22 1 1.Memberikan kompres air biasa Jam 11.20 WIB
Jam 09.15 kepada klien. Subjektif
WIB - klien mengatakan panas
badannya berkurang.
2. Membuka pakaian klien dan Objektif
memakaikan klien pakaian yang tipis -Klien sudah diberi kompres air biasa
dan menyerap keringat -Klien mengenakan pakaian yang tipis dan
3. Menganjurkan klien memberikan klien menyerap keringat
banyak minum 6-8 gelas sehari. -Klien mau minum sedikit-sedikit
4. Memonitor suhu secara ketat untuk -Suhu terakhir klien 37,60C
melihat adanya perubahan suhu yang
ekstrem.

Analisa
Masalah hipertermi teratasi sementara, klien
diperbolehkan pulang oleh dokter yang
merawat.

Planning
klien dianjurkan meminum obat yang
diberikan, memberi kompres, dan segera
kembali kepuskesmas atau dokter terdekat
bila panas tubuhnya meningkat kembali.
2. 1. memberikan minum air putih atau jus
Subjektif
p porsi kecil tapi sering 300c
- klien mengatakan klien hanya sedikit
2. Mengobservasi intake dan output
minum, muntah tidak ada lagi, BAB 2 kali,
Cairan klien: output 175 cc
encer dan berbuih.
BAK,BAB dan muntah.
I intake :300 cc minum air putih dan
j jus.

Objektif
-Klien mau meminum air dan jus yang
diberikan (± 300 cc)
-Muntah tidak ada lagi
-Mukosa bibir kering, turgor elastis, k/u klien
lemah, BAB 2 kali

3.Mengkaji tanda dan gejala terjadinya Analisa


dehidrasi seperti melihat mukosa bibir, Masalah risiko kekurangan volume cairan
turgor kulit dan TTV. tidak terjadi/dapat dicegah untuk sementara.
Klien diperbolehkan pulang

Planning
Tindakan dihentikan, klien disarankan agar
tetap memenuhi intake cairan klien dan
segera kembali kepuskesmas ataudokter
terdekat bila demam, BAB dan muntah
berterusan dan kondisi klien makin lemah.

Evaluasi diagnostik

Pemeriksaan Hasil Nilai normal Analisa

HB 11,6 gr% 10-15 gr% Normal

Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan Hb darah klien dalam batas normal.
Klien resume 9

Nama Mahasiswa : suswati Tanggal : 14 .03.22


NPM : 21149011234 Ruangan : IGD
puskesmas

Nama psien : Ny.P


Umur : 35 tahun
Diagnosa medis : combustiocerebry(luka bakar)

Pengkajian ABCD
Airway:
Jalan napas paten
Breathing:
Pernapasan spontan, frekuensi 20 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation:
Cyanosis dan diaporesis tidak ada, mukosa lembab, akral hangat, suhu 36,40C, turgor elastis, nadi teraba jelas,
frekuensi 76x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat, konjunctiva tidak anemis. Tekanan darah 120/80 mmHg.
Disintegrity:
Kondisi klien baik, tingkat kesadaran compos mentis, lengan kanan klien tampak melepuh terkena air panas, klien
berbaring ditempat tidur. Sebelumnya klien belum mengkonsumsi obat-obatan..

Diagnosa keperawatan

Analisa data
1.-Data subjektif
Klien mengatakan dia sangat mencemaskan kondisinya saat ini dan berharap t a n g a n n y a segera sembuh
sehingga bisa bekerja lagi.
-Data Objektif :
Klien tampak cemas, gelisah dan selalu menanyakan kondisi luka tangannya yang tersiram air panas

Diagnosa keperawatan : Cemas b.d kurangnya pengetahuan klien tentang sakitnya

2. -Data subjektif

Klien mengatakan area luka terasa nyeri sekali

-Data objektif

Klien tampak meringis kesakitan, sedikit gelisah dan selalu memegang area yang sakit.

Diagnosa keperawatan : Nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan.


3.-Data subjektif :

Klien mengatakan tangannya terasa nyeri.

Data objektif:

Lengan kanan tampak melepuh.

Diagnosa keperawatan : Risiko infeksi b.d tindakan invasif yang dilakukan.

Implementasi dan evaluasi

Tanggal No dx Implementasi Evaluasi


14.03.22 1.Menjelaskan pada klien secara Jam 12.00 WIB
Jam 09.05 1 sederhana tentang tindakan ganti Subjektif
WIB balutan. -Klien mengatakan setelah mendapatkan
2. Membantu pelaksanaan tindakan penjelasan dari perawat cemasnya berkurang
ganti balutan pada jari telunjuk kanan
klien Objektif
-Klien mulai tenang, ekspresi wajah tenang
3. Menganjurkan klien menanyakan bila -Klien mengerti tentang alasan tindakan yang
ada hal yang ingin diketahuinya. telah dilakukan
-Klien mengangguk-anggukkan kepalanya
saat mendengar penjelasan dari perawat

4.Mengevaluasi tingkat kecemasan, Analisa


catat respon verbal dan nonverbal : Masalah cemas teratasi
klien tampak mencemaskan luka yang
dialaminya, skala 5-6. Planning
Tindakan dihentikan
5.Memberi pujian atas usaha klien
mengurangi rasa cemas : klien berdoa
sebelum dilakukan tindakan
membersihkan luka.
2. 1.Mengatur posisi yang nyaman untuk Subjektif
klien -Klien mengatakan nyeri pada lukanya

2. Memberikan penjelasan kepada klien


Objektif
penyebab timbulnya nyeri : adanya
-Klien nyaman dengan posisi supinasi
luka yang melepuh karena tersiram air
-Klien sudah mendapatkan tindakan ganti
panas.
balutan.
-Klien mengerti penyebab timbulnya nyeri
yaitu karena adanya luka amputasi yang
belum kering.

-Klien dapat mendemonstrasikan tekhnik


napas dalam untuk mengurangi nyeri.
4.Mengajarkan klien tentang tekhnik
napas dalam mengurangi nyeri yaitu Analisa
dengan menarik napas melalui hidung , Masalah nyeri belum teratasi
tahan 2-3 detik lalu hembuskan secara
perlahan melalui mulut.

Planning
Tindakan dihentikan, klien dianjurkan
memakan obat yang diberikan bila nyeri yang
ada kuat sekali.
1.Melakukan perawatan luka pada
Subjektif
klien dengan tekhnik septik dan aseptik
-Klien mengatakan akan mengikuti nasehat
lalu dibersihkan
yang diberikan perawat untuk menjaga
kebersihan luka, makan obat dan melakukan
dengan NaCl sampai luka bersih. kontrol bila obat habis.
3
Objektif
2. Memberikan antibiotika, -Luka sudah dibersihkan,dikasih saleb
sesuai perogram pengobatan bioplacentone dan ditutup dengan kassa steril
yaitu ciprofloxacin500 mg 2x1 -Luka bersih dan masih basah
3. Menjelaskan pada klien pentingnya -Klien sudah mendapatkan obat sesuai
menjaga kebersihan luka yaitu untuk program pengobatan.
mencegah terjadinya infeksi yang dapat -Klien sudah dijelaskan tentang pentingnya
memperparah kondisi luka. menjaga kebersihan luka, memakan obat
yang diberikan serta kontrol bila obat habis

4.Menjelaskan pada klien agar Analisa


memakan obat yang diberikan dan Masalah risiko infeksi untuk sementara dapat
melakukan kontrol ke puskesmas dicegah/ tidak terjadi
setelah obat yang diberi habis.
Planning
-Klien diingatkan kembali menjaga
kebersihan luka, makan obat dan kontrol.

Evaluasi diagnostik

Pemeriksaa Hasil Nilai normal Analisa

n
HB 15 gr% 12-14 gr% Normal

Analisis : Hasil pemeriksaan HB darah klien : tidak ditemukan adanya karena nilainya berada

dalam batas normal.


LAPORAN ANALISA SINTESA
TINDAKAN KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT
Klien resume 10

Nama Mahasiswa : suswati Tanggal : 15.03.22


NPM : 21149011234 Ruangan : IGD
puskesmas

Nama psien : Tn.S


Umur : 26 tahun
Diagnosa medis : Fraktur terbuka tibia sinistra

1. Pengkajian ABCD

Airway:
Jalan napas paten
Breathing:
Pernapasan spontan, frekuensi 20 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation:
Cyanosis dan diaporesis tidak ada, mukosa bibir lembab, akral hangat, suhu 36,40C, turgor
elastis, nadi teraba jelas, frekuensi 80x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat, konjunctiva tidak anamis
Disintegrity:
Kondisi klien lemah, tingkat kesadaran compos mentis, klien gelisah dan meringis kesakitan pada area fraktur.
Klien mengalami fraktur terbukatibia sinistra, ukuran luka 3x1x1cm.
Sebelumnya klien tidak ada menggunakan/ memakan obat-obatan.

Diagnosa keperawatan

Analisa data
1. Data subjektif:
klien mengatakan lengan kanannya terasa sakit sekali
Data objektif:
Klien tampak gelisah, mengerang kesakitan dan selalu memegang area kaki yang mengalami fraktur.
Diagnosa keperawatan :
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan dan tulang.
2. - Data subjektif :

Klien mengatakan cemas dengan kondisi k a k i k i r i n y a , apakah bisa sembuh seperti sediakala.

-Data Objektif:
Klien tampak cemas dan gelisah dan selalu menanyakan kondisikaki kirinya.

Diagnosa keperawatan : Cemas b.d tindakan invasif yang dilakukan

3.-Data subjektif:

Klien mengatakankaki kirinya terasa sakit terutama bila digerakkan


sehingga klien takut untuk bergerak.

- Data objektif:
Klien mengalami fraktur terbuka Tibiasinistra.

Implementasi dan evaluasi

Tanggal No dx Implementasi Evaluasi


15.03.22 Jam 12.00 WIB
Jam 10.15 1 1.Mengatur posisi yang nyaman untuk Subjektif
WIB klien : posisi supine -Klien mengatakan nyeri pada area luka dan
2.Memberikan anestesi pada area luka fraktur berkurang
dan fraktur sebelum dibersihkan untuk
mencegah nyeri Objektif
-Klien tampak mulai tenang, sesekali tampak
masih meringis kesakitan
3.Membersihkan luka dengan tekhnik -Klien nyaman dengan posisi supine
septik dan aseptik : dibersihkan dengan -Area luka pada fraktur sudah di hecting
H2o2 lalu dibilas dengan NaCl. ( 5 buah) dan area fraktur sudah dipasang
spalk
4.Membantu pemasangan bidai/ spalk -Klien sudah mendapatkan injeksi ketorolak1
pada area fraktur untuk fiksasi/ ampul
mencegah terjadinya dislokasi
Analisa
5.Memberikan ketorolak 1 ampul Masalah gangguan rasa nyaman nyeri belum
sesuai program pengobatan untuk teratasi.
mengurangi nyeri
Planning
Tindakan dihentikan

1.Menjelaskan pada klien tentang


tindakan yang dilakukan yaitu menjahit Subjektif
2 luka dan memasang spalk pada area -Klien mengatakan setelah mendapat
fraktur penjelasan dari perawat rasa cemasnya
berkurang
2.Mengajak klien bercerita saat
melakukan tindakan untuk Objektif
mengalihkan perhatian klien terhadap -Klien tampak mengangguk-anggukkan
rasa nyeri kepalanya saat diberi penjelasan tentang
kondisinya
3.Menganjurkan klien menanyakan -Klien tampak senang diajak berkomunikasi
hal-hal yang ingin diketahuinya : -Klien aktif bertanya tentang kondisi luka
mencegah ketidaktahuan yang dapat dan fraktur kaki kirinya.
meningkatkan kecemasan klien
1.Mengatur posisi yang nyaman untuk
klien : posisi supine Analisa
Masalah teratasi, klien diperbolehkan
pulang.
Planning
Tindakan dihentikan
3 2.Menjelaskan pada klien tujuan
immobilisasi : mencegah dislokasi dan Subjektif
untukfiksasi -Klien mengatakan mengerti tentang tujuan
immobilisasi yaitu untuk mencegah
terjadinya pergeseran pada tulang yang patah

Objektif
-Klien merasa nyamana dengan posisi supine
3.Meminta keluarga membantu -Klien dapat menyebutkan tujuan
memenuhi kebutuhan klien untuk immobilisasi
sementara : memberi makan dan -Keluarga membantu dalam memenuhi
minum serta membantu klien BAK kebutuhan klien

4.Memindahkan klien dengan hati-hati


terutama pada area fraktur untuk Analisa
mencegah terjadinya dislokasi. Masalah belum teratasi
.
Planning
Tindakan diteruskan.

Evaluasi diagnostik

-Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Hasil Nilai normal Analisa

HB 12 gr% 12-14 gr% Normal


Analisis : hasilpemeriksaan darah klien berada dalam batas normal.
LAPORAN ANALISA SINTESA
TINDAKAN KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT
Klien resume 11

Nama Mahasiswa : suswati Tanggal : 16 .03.2022


NPM : 21149011234 Ruangan : IGD
puskesmas
Nama psien : Ny.B
Umur : 39 tahun
Diagnosa medis : Asma broncial

Pengkajian ABCD

Airway:

Terdapat seckret
pada saluran
napas,bunyi napas
wheezing.
Breathing:

Sesak napas, cepat dan dangkal, irama teratur, RR 36 x/menit.

Circulation: TD: 110/70 mmhg,

Cyanosis dan diaporesis tidak ada, mukosa bibir kering, akral dingin, suhu 38,6 0C, turgor elastis,

nadi cepat dan kuat, frekuensi 98x/m, RR : 48x/menit Klien tampak pucat, konjunctiva tidak

anemis.

Disintegrity:
Klien mengalami sesak napas sejak 2 jam yang lalu, ukuran 2x1x1cm, kondisi klien lemah,

tingkat kesadaran compos mentis (E4 V5 M6), klien dianjurkan beristirahat dengan posisi

semifowler.klien sudah diberi salbutamol 4 mg dan dexa 0,5 mg oleh bidan terdekat.

Diagnosa keperawatan
Analisa data

Data subjektif

Klien mengatakan s e s a k b e r a t , b a d a n n y a terasa lemah dan kepalanya terasa pusing.

-Data Objektif

Klien tampak sesak,terdengar suara wheezing,Klien lebih banyak diam,tampak klien batuk, tingkat

kesadaran compos mentis, pernapasan 38x/m, nadi 98x/m.

Diagnosa keperawatan : Tidak efeknya jalan napas b.d penyempitan jalan napas

Implementasi dan evaluasi


Tanggal No dx Implementasi Evaluasi
16.03-22 12.30wib
Jam 9.30 1 1.Mengatur posisi klien semifowler Subjektif
WIB yang dapat memfasilitasi mengurangi -Klien mengatakan kepalanya masih terasa
sesak napas, posisi kepala ditinggikan pusing,napasnya masih sesak
300
2.mengkaji Objektif
2. Memberikan oksigen 2l/m -Posisi klien berbaring dengan kepala
ditinggikan 300 sigen terpasang 2l/m
3. Mengkaji tingkat kesadaran klien : -Tingkat keadaran klien compos mentis
tingkat kesadaran compos mentis

Analisa
Masalah risiko henti napas tidak terjadi

Planning
Tindakan dipertahankan sebagai upaya
preventif, klien dianjurkan kembali
p u s k e s m a s bila klien mengalami sesak
hebat kembali.

Evaluasi diagnostik

- Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaa Hasil Nilai normal Analisa

N
HB 13 gr% 12-14 gr% Normal

Analisis : Hasil pemeriksaan diagnostik dan labratorium klien beradadalam batas normal.

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN


GAWAT DARURAT
Klien : 12
: SUSWATI Tanggal : 17.03.2022
NAMA
NPM : 21149011234 Ruangan : IGD
puskesmas
Nama psien : Tn.A
Umur : 25 tahun
Diagnosa medis : Thypoid fever

Pengkajian ABCD

Airway

Jalan napas paten

Breathing:

Pernapasan spontan, frekuensi 20 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.

Circulation:
Cyanosis dan diaporesis tidak ada, mukosa bibir kering, akral hangat, suhu 39,5 0C, turgor tidak

elastis, nadi teraba lemah dan cepat , frekuensi 88x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat,

konjunctiva anemis. Tekanan darah 90/70mmHg

Disintegryty:
Kondisi klien lemah, tingkat kesadaran compos mentis. Klien terbaring lemas ditempat tidur.

Sebelumnya klien sudah berobat dan makan obat dari Bidan terdekat namun demam klien tidak

berkurang (klien tidak tahu nama obat yang dimakan dan tidak membawanya saat ke

puskesmas).

Data tambahan:
lidah klien kotor, klien mengeluh sakit kepala, tidak mau makan dan minum, perasaan tidak

enak diperut. Klien tidak mempunyai riwayat alergi obat, sebelumnya klien makan obat yang

didapat dari bidan terdekat tetapi tidak ada perubahan. Klien juga tidak mempunyai riwayat

penyakit berat yang membuatnya dirawat di Rumah Sakit.

Diagnosa keperawatan

Analisa data

1. Data subjektif

-Klien mengatakan badannya terasa lemah sekali, tidak ada nafsu makan, minumpun tidak mau,

perutnya juga terasa tidak enak, tenggorokan terasa kering.

Data Objektif

-Klien tampak lemah, lidah kotor, mukosa bibir kering, turgor tidak elatis, nadi teraba lemah.

-Badan klien teraba hangat, suhu 39,50C.

Diagnosa keperawatan : Kekurangan volume cairan b.d intake cairan yang kurang dan

peningkatan suhu tubuh.

2. Data subjektif

-Klien mengatakan badannya terasa dingin sekali dan minta untuk diselimuti, tenggorokan terasa

kering.

Data objektif

-Klien tampak lemah dan terabring ditempat tidur, suhu 39,50C, mukosa bibir kering, turgor kulit

tidak elastis, lidah kotor.

Diagnosa keperawatan : hipertermi b.d proses inflammasi

Implementasi dan evaluasi

Tanggal No dx Implementasi Evaluasi


17.03.22 Jam 12.00 WIB
Jam 09.15 1 1.Memonitor tanda-tanda kekurangan Subjektif
WIB cairan seperti : mukosa bibir kering, -Klien mengatakan badannya masih terasa
urine kurang, turgor tidak elastis, lemas dan lemah, nafsu makan belum ada,
bibir pecah-pecah minum mau sedikit-sedikit.
2.Memonitor TTV terutama adanya
Objektif
peningkatan suhu yang sekstrem
-Klien tampak lemah, mukosa bibir kering,
turgor tidak elastis, lidah kotor, tenggorokan
terasa kering.
-TTV TD 100/80mmHg, nadi 78x/m, suhu
3.Menganjurkan klien banyak minum 380C
untuk memenuhi kebutuhan cairan : -Status cairan selama di IGD: Intake cairan ±
klien hanya minum sedikit (200 cc) 450cc (minum 200 cc) output cairan ± 200
cc)
4.Mengobservasi intake dan output
cairan klien selama di IGD : intake ± Analisa
200 cc (minum ), output (urine) ± Masalah kekurangan cairan terpenuhi di IGD,
150cc klien klien dianjurkan berobat jalan.

Planning
Tindakan dihentikan.pertahankan intake
1.Memonitor TTV terutama adanya dirumah untuk perbaikan dan
peningkatan suhu yang sekstrem mempertahankan volume cairan klien

Subjektif
2 -Klien mengatakan badannya sudah terasa
sedikit enak, rasa dinginnya berkurang
2.Memberikan kompres air biasa
kepada klien Objektif
-Suhu klien masih tinggi 380C, akral teraba
3.Menganjurkan klien menggunakan hangat
pakaian tipis dan menyerap keringat -Klien dikompres dengan air hangat
-Klien memakai pakaian tipis dan menyerap
4.Menganjurkan klien banyak minum keringat
untuk memenuhi kebutuhan cairan : -Minum klien masih sedikit 200 cc
klien hanya minum sedikit (200 cc) -Klien/ keluarga tampakmenganguk-
anggukkan kepala ssat diberi penjelasan
6. Menjelaskan kepada klien/keluarga tentang pentingnya intake cairan yang
pentingnya intake cairan yang cukup adekuat yaitu untuk mempertahankan volume
yaitu memenuhi kebutuhan cairan klien cairan tubuh juga untuk membantu
dan dapat membantu menurunkan menurunkan suhu.
suhu.

Analisa
Masalah hipertermi belum teratasi, klien
dianjurkan berobat jalan.

Planning
Tindakan dihentikan, k l i e n b o l e h p u l a n g
Evaluasi diagnostik

Pemeriksaan Hasil Nilai normal Analisa

HB 10,4 gr% 12-14 gr% Rendah


Analisis : Hb normal

LAPORAN ANALISA SINTESA

TINDAKAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Klien : 13

: suswati Tanggal : 18.03.2022


Nama Mahasiswa
NPM : 21149011234 Ruangan : IGD
Puskesmas
Nama psien : Tn. y
Umur : 50 tahun
Diagnosa medis : Hernia scrotalis

Pengkajian ABCD

Airway:

Jalan napas paten

Breathing:

Pernapasan spontan, frekuensi 22 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation:

Cyanosis tidak ada, mukosa bibir lembab, akral hangat, suhu 36,60C, turgor tidak elastis, nadi

teratur dan kuat, frekuensi 90x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat, konjunctiva anemis.

Disintegrity:
Kondisi klien lemah, tingkat kesadaran compos mentis, klien gelisah karena merasa kesakitan
didaerah simpisis.

Klien tidak ada menggunakan/makan obat-obatan sebelumnya

Data tambahan
Terdapat benjolan sebesar telur ayam diarea inguinalis sampai ke scrotum sebelah kiri. Bengkak baru
terlihat tadi pagi setelah klien terjatuh dari tangga. Klien mengeluh nyeri pada daerah simpisis dan area
yang mengalami bengkak. Dari pemeriksaan yang dilakukan (colok dubur) didapatkan klien mengalami
hernia scrotalis dan diharuskan operasi cyto, tidak ada ditemukan massa atau trauma lain. BAK lancar
tidak ada keluhan. Sebelumnya klien tidak pernah mempunyai keluhan yang sama dan tidak pernah
menjalani operasi.

Diagnosa keperawatan

Analisa data

1. -Data subjektif:
Klien mengatakan area yang bengkak terasa nyeri sekali dan meminta untuk segera diobati

karena sudah tidak tahan dengan nyeri tersebut

-Data Objektif:
-Klien didiagnosa mengalami hernia scrotalis
-Klien tampak gelisah, meringis kesakitan, nadi teraba cepat dan lemah, napas sedikit sesak
, RR 22x/m).
Diagnosa keperawatan : Gangguan rasa nyaman nyeri b.d proses implamasi

2. -Data subjektif:
-Klien mengatakan cemas dengan tindakan operasi yang akan dilakukan, dan selalu menanyakan

apakah tidak terjadi apa-apa dengannya nanti.

-Data Objektif

-Terdapat benjolan sebesar telur ayam didaerah inguinal sampai ke scrotum dan klien diharuskan menjalani operasi cyto.
-Klien tampak cemas dan gelisah dan selalu menanyakan tentang tindakan operasi yang akan dilakukan.
Diagnosa keperawatan : Cemas b/d tindakan invasif yang akan dilakukan.

Implementasi dan evaluasi

Tanggal No dx Implementasi Evaluasi


18.03.2022 1.Memberikan posisi yang nyaman Jam 12 .30 WIB
Jam 10.15 1 kepada klien : klien nyaman dengan Subjektif
WIB posisi berbaring telentang/ supine -Klien mengatakan masih merasakan nyeri
didaerah yang bengkak, tetapi bengkaknya
sudah berkurang sejak disuntik.
2.Mengkaji intensitas dan skala nyeri
klien : nyeri berterusan, skala 6-7, klien Objektif
mengatakan nyeri tersebut terasa -Klien merasa nyeman dengan posisi supine
sangat mengganggu sekali -Nyeri sudah berkurang setelah klien
mnedapatkan injeksi ketorolak 1 ampul
3.Mengajarkan klien tekhnik relaksasi intensitas berterusan tetapi skalanya sudah
mengurangi nyeri yaitu dengan tekhnik menurun 4-5
napas dalam (menarik napas dalam -Klien dapat mendemonstrasikan tekhnik
melalui hidung, tahan 3-5 detik lalu napas dalam untuk memngurangi nyeridan
dihembuskan perlahan-lahan melalui dirasakan klien dapat membantu mengurangi
mulut). nyeri

4.Memberikan injeksi ketorolak 1 Analisa


ampul untuk mengurangi nyeri Masalah nyeri
teratasi
sebagian

Planning
1.Mengkaji tingkat kecemasan klien : Tindakan dipertahankan sampai klien
tingkat kecemasan sedang (6-7), klien dirujuk.
tampak gelisah
2 Subjektif
2.-Menjelaskan kepada klien tentang -Klien mengatakan cemas berkurang setelah
prosedur rujukan. dia mengerti tujuan dia dirujuk kerumah
- bila tidak dioperasi akan sakit.
menimbulkan komplikasi lanjut seperti
gangguan perkemihan dan pencernaan Objektif
-Kecemasan klien berkurang, terlihat dari
sikapklien yang sudah tenang/ tidak gelisah
-Klien sudah dapat menerima tindakan yang
4.Menjelaskan kepada klien setiap dilakukan dan mau mengikuti semua
melakukan tindakan : tujuan prosedur yang dilakukan terhadapnya
pemasangan infus (terapi cairan dan
obat-obatan) dan pemberian injeksi
ketorolak (analgetik).
Analisa
Masalah cemas terhadap tindakan invasif
yang akan dilakukan teratasi

Planning
Tindakan dipertahankan sambil terus
memberikan support kepada klien sampai
klien dirujuk.
Evaluasi diagnostik

LAPORAN ANALISA SINTESA


TINDAKAN KEPERAWATAN GADAR
Klien resume 14

Nama Mahasiswa : suswati Tanggal : 18.03.2022


NPM : 21149011234 Ruangan : IGD
Puskesmas
Nama psien : Ny. M
Umur : 45 tahun
Diagnosa medis : Vulnus laceratum + fraktur tertutup radius ulna dextra

Pengkajian ABCD

Airway:
Jalan napas paten

Breathing:
Pernapasan spontan, frekuensi 20 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.

Circulation:
Cyanosis dan diaporesis tidak ada, mukosa lembab, akral hangat, suhu 36,50C, turgor elastis,

nadi teraba jelas, frekuensi 74x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat, konjunctiva tidak anemis.

Tekanan darah 110/80 mmHg.

Disintegrity:

Kondisi klien baik, tingkat kesadaran compos mentis. Klien tidak dapat menggerakkan tangan

kanannya karena terasa nyeri.

Sebelumnya kilen tidak ada menggunakan/ memakan obat-obatan.


Data tambahan

Klien mengalami kecelakaan lalu lintas motor dengan motor yang menyebabkan klien

mengalami patah tulang radius ulna dan luka robek di daerah pelipis kanan ukuran 2x1, juga

terdapat luka lecet di daerah lutut dan siku kanan.

Diagnosa keperawatan

Analisa data

1. Data subjektif

Klien mengatakan tangan kanannya terasa nyeri, begitu juga didaerah pelipis kanan yang robek.

Data Objektif

-Klien tampak gelisah, meringis kesakitan,

-Terdapat luka robek pada pelipis kanan dan farktur pada lengan kanan.

Diagnosa keperawatan : Gangguan rasa nyaman nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan

2. Data subjektif

Klien mengeluh sakit pada daerah luka.

Data objektif

-Luka tampak kotor

3.-Data subjektif : --

-Data objektif

Jumlah jahitan dalam 2 buah dan luar 5 buah. Kondisi luka bersih.

Diagnosa keperawatan : Risiko infeksi b..d tindakan invasif yang dilakukan.


Implementasi dan evaluasi

Tanggal No dx Implementasi Evaluasi


18.03.2022 1.Menjelaskan pada klien secara Jam 12.20 WIB
Jam 09.05 1 sederhana tentang tindakan amputasi Subjektif
WIB yang akan dilakukan : jari telunjuk -Klien mengatakan setelah mendapatkan
klien sudah hancur sehingga tidak bisa penjelasan dari perawat cemasnya berkurang
disambung lagi
Objektif
-Klien mulai tenang, ekspresi wajah tenang
2.Membantu pelaksanaan tindakan Klien mengangguk-anggukkan kepalanya
amputasi pada jari telunjuk kanan klien saat mendengar penjelasan dari perawat

3.Menganjurkan klien menanyakan bila Analisa


ada hal yang ingin diketahuinya. Masalah cemas teratasi

4.Mengevaluasi tingkat kecemasan, Planning


catat respon verbal dan nonverbal : Tindakan dihentikan
klien tampak mencemaskan luka yang
dialaminya, skala 5-6.

5.Memberi pujian atas usaha klien Subjektif


mengurangi rasa cemas : klien berdoa -Klien mengatakan nyeri lukanya sudah
sebelum dilakukan tindakan amputasi berkurang setelah disuntik
1.Mengatur posisi yang nyaman untuk Objektif
klien : posisi supinasi -Klien nyaman dengan posisi supinasi
-Klien sudah mendapatkan injeksi ketorolak
2 2.Memberikan analgetik kepada klien 1 ampul
sesuai terapi pemberian yaitu ketorolak -Klien mengerti penyebab timbulnya nyeri
1 ampul yaitu karena adanya luka amputasi damefek
anestesi yang sudah berkurang
3.Memberikan penjelasan kepada klien -Klien dapat mendemonstrasikan tekhnik
penyebab timbulnya nyeri : adanya napas dalam untuk mengurangi nyeri.
luka terbuka dan fraktur

4.Mengajarkan klien tentang tekhnik


napas dalam mengurangi nyeri yaitu
dengan menarik napas melalui hidung ,
tahan 2-3 detik lalu hembuskan secara Analisa
perlahan melalui mulut. Masalah nyeri belum teratasi

Planning
Tindakan dihentikan, klien dianjurkan
memakan obat yang diberikan bila nyeri yang
ada kuat sekali.

Subjektif
1.Melakukan perawatan luka pada -Klien mengatakan akan mengikuti nasehat
klien dengan tekhnik septik dan aseptik yang diberikan perawat untuk menjaga
: luka dianestesi, lalu dibersihkan kebersihan luka, makan obat dan melakukan
dengan H2O2, bilas dengan NaCl kontrol bila obat habis.
3 sampai luka bersih.
Objektif
2. Memberikan injeksi ATS -Luka sudah dibersihkan, dijahit dan ditutup
dan antibiotika, sesuai dengan kassa steril
perogram pengobatan yaitu 1 -Luka bersih dan masih basah
ampul -Klien sudah mendapatkan obat sesuai
program pengobatan (injeksi dan oral)
3. Menjelaskan pada klien pentingnya -Klien sudah dijelaskan tentang pentingnya
menjaga kebersihan luka yaitu untuk menjaga kebersihan luka, memakan obat
mencegah terjadinya infeksi yang dapat yang diberikan serta kontrol bila obat habis
memperparah kondisi luka.
4.Menjelaskan pada klien agar Analisa
memakan obat yang diberikan dan Masalah risiko infeksi untuk sementara dapat
melakukan kontrol kepuskesmas dicegah/ tidak terjadi
setelah obat yang diberi habis.
Planning
-Klien diingatkan kembali menjaga
kebersihan luka, makan obat dan kontrol.
Evaluasi diagnostik

Pemeriksaa Hasil Nilai normal Analisa

n
HB 15 gr% 12-14 gr% Normal

Analisis : Hasil pemeriksaan darah klien : tidak ditemukan adanya karena nilainya berada dalam

batas normal.

Anda mungkin juga menyukai