DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD RIZKY
21331037
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Yudi Antomi, M.Si
ASISTEN DOSEN:
- INDAH FULTRIASANTRI
- RAHMAD TRIADI AKBAR
• Teori Sektoral
➢ Teori sektoral sendiri dikemukakan oleh Homer Hoyt pada tahun 1939. Dimana
dalam kajian pembahasannya, teori sektoral merupakan berbagai unit kegiatan yang
ada di perkotaan yang tidak mengikuti zona teratur secara konsentris, namun
membentuk berbagai sektor yang memiliki sifat lebih bebas.
Teori sektoral sendiri diperkenalkan oleh Homer Hoyt dalam rangka mengatasi
ketidaksesuaian terhadap teori konsentris yang pada sebelumnya sudah
dikemukakan oleh orang lain yaitu E.W Burgess.
Resume Jurnal
Judul : Pola persebaran pasar tradisional dan perkotaan di Surakarta
Perumusan Masalah : Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pola persebaran Pasar Tradisional dan Pasar Modern di
Kota Surakarta.
2. Bagaimana persebaran Pasar Tradisional dan Pasar Modern di Kota
Surakarta berasosiasi terhadap Central Bussiness District (CBD)
Dengan identifikasi permasalahan di atas maka peneliti bermaksud
mengkaji permasalahan tersebut ke dalam penelitian berjudul “
Analisis Pola Persebaran Pasar Tradisional dan Pasar Modern di Kota
Surakarta dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG).
Tujuan Penelitian : 1. Mengetahui pola persebaran pasar tradisional dan pasar modern di
Kota Surakarta.
2. Mengetahui asosiasi persebaran pasar tradisional dan pasar modern
Kota Surakarta terhadap Central Business District (CBD)
Metode Penelitian : 1. Deskripsi Daerah Penelitian Daerah yang dijadikan penelitian adalah
Kota Surakarta. Daerah penelitian secara struktur keruangan kota
mencakup wilayah kota secara administrasi untuk pasar tradisional dan
wilayah kota secara morfologi untuk pasar modern. Kota Surakarta
merupakan wilayah yang potensial terutama perdagangan dan
merupakan salah satu kota percontohan.
a. Data Primer Data yang diperoleh langsung dari narasumber atau objek
yang diteliti atau ada hubungannya dengan yang diteliti. Data primer
sangat berperan dalam mendukung tujuan yang telah digariskan dalam
penelitian. Penentuan titik koordinat di lapangan dengan menggunakan
GPS ( Global Positioning System) merupakan bagian perolehan data
primer. Perolehan data koordinat pasar tradisional dan pasar modern
akan diplotkan ke dalam peta untuk memperoleh persebarannya.
Dari resume jurnal di atas kita dapat menyimpulkan teori yang digunakan adalah teori
konsentris, mengapa demikian? Karena tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
asosiasi persebaran pasar tradisional dan pasar modern Kota Surakarta terhadap Central
Business District (CBD). Tujuan penelitian ini mengacu pada teori yang dikemukakan oleh
Ernest.W.Burgess dalam pembagian lima zona atau kawasan pada wilayah tertentu, yaitu :
Pada zona atau kawasan ini merupakan kawasan pusat untuk kegiatan, yang meliputi segala
kegiatan politik, ekonomi, sosial hingga budaya. Semuanya terjadi dalam kawasan ini. Maka
pada kawasan satu ini akan ada banyak bangunan perkantoran, mall, perbelanjaan dan
lainnya. Sehingga mungkin kawasan pusat ini akan begitu sibuk seperti kota metropolitan
yang tidak pernah tidur dan ramai.
Setelah keluar dari kawasan bisnis, akan ada kawasan dimana kebanyakan merupakan jalan
besar, tol, jembatan yang sebagian besar penduduk sekitarnya adalah orang-orang yang tuna
wisma.
Di kawasan ini sebagian besar orang yang tinggal atau menempati adalah para pekerja.
Kebanyakan orang yang bekerja akan cenderung memilih tempat tinggal yang tidak jauh dari
lingkungan kerja mereka. Biaya hidup untuk tinggal di kawasan ini juga cenderung jauh lebih
miring daripada pemukiman elit. Ini juga dipengaruhi oleh gaji dan pemasukan para pekerja
tersebut setiap bulannya.
Orang-orang yang berada di kawasan ini cenderung memiliki finansial yang juga lebih baik
dari penduduk di kawasan lain. Jaraknya yang jauh dari pusat hiruk pikuk kota membuat
kawasan pemukiman disini terasa jauh lebih nyaman, tenang dan bersih. Maka tidak heran
apabila harga bangunan di daerah ini juga jauh lebih mahal.
Dalam kawasan paling luar dari model lingkaran, biasanya daerah ini bisa jaadi merupakan
daerah pinggiran atau bisa juga merupakan daerah perbatasan dengan kota atau provinsi lain.
daerah pinggiran seperti tepi pantai, pelabuhan dan lainnya apabila kota tersebut memiliki
pantai, atau bisa juga sebuah daerah yang menjadi batas peralihan dua kota seperti Tangerang
dan Depok.
Di kawasan 5 ini pada kota dengan kependudukan yang tinggi, pada umumnya memiliki
jumlah penduduk paling padat daripada empat kawasan sebelumnya. Hal ini juga disebabkan
karena adanya variasi jenis pekerjaan serta asal para penduduk disana.