Disusun oleh:
- MUHAMMAD RIZKY
- SALSABILA PUTRI LOVIONA
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Mengubah geografi konsumsi dan produksi makanan” ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Geografi Manusia. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para
pembaca.
A. Kesimpulan …………………………………………………… 12
B. Saran ………………………………………………………… 12
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geografi manusia merupakan bidang yang sangat luas yang meliputi berbagai macam sub
disiplin. Sejumlah bidang yang termasuk di dalamnya ialah agrikultur, perilaku, budaya,
ekonomi, sejarah, industri, politik, populasi, pedesaan, sosial, dan transportasi. Di dalam
semua sub disiplin tersebut terdapat tiga pendekatan umum untuk dipelajari, yaitu analisis
spasial, keterkaitan antar tempat, dan pembentukan daerah dalam berbagai bentuk. Pada
dasarnya, seorang geografer manusia mengajukan pertanyaan "dimana" dan "kenapa" terkait
aktivitas manusia.
Menurut definisi dari Simposium Oslo tahun 1994, konsumsi dan produksi
berkelanjutan merujuk pada penggunaan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan dasar
dan membawa kualitas hidup lebih baik sembari meminimalisasi penggunaan sumber daya
alam, material beracun, emisi gas dan polutan dalam siklus hidup produk dan jasa tersebut.
Dengan begitu, kita tidak membahayakan kebutuhan generasi mendatang. Singkatnya, pola
konsumsi dan produksi berkelanjutan ialah aksi melakukan lebih banyak hal berdampak baik
untuk lingkungan dengan sumber daya minimal. Selain itu, pola ini juga menjadi acuan untuk
memisahkan pertumbuhan ekonomi dengan degradasi lingkungan, meningkatkan efisiensi
sumber daya, dan mempromosikan gaya hidup berkelanjutan. Pola konsumsi dan produksi
berkelanjutan merupakan perubahan sistemik. Untuk mewujudkannya, diperlukan pendekatan
holistik. Terdapat tiga sasaran untuk mewujudkannya.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
Menurut definisi dari Simposium Oslo tahun 1994, konsumsi dan produksi
berkelanjutan merujuk pada penggunaan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan
dasar dan membawa kualitas hidup lebih baik sembari meminimalisasi penggunaan
sumber daya alam, material beracun, emisi gas dan polutan dalam siklus hidup produk
dan jasa tersebut. Dengan begitu, kita tidak membahayakan kebutuhan generasi
mendatang. Singkatnya, pola konsumsi dan produksi berkelanjutan ialah aksi
melakukan lebih banyak hal berdampak baik untuk lingkungan dengan sumber daya
minimal. Selain itu, pola ini juga menjadi acuan untuk memisahkan pertumbuhan
ekonomi dengan degradasi lingkungan, meningkatkan efisiensi sumber daya, dan
mempromosikan gaya hidup berkelanjutan. Pola konsumsi dan produksi berkelanjutan
merupakan perubahan sistemik. Untuk mewujudkannya, diperlukan pendekatan
holistik.
Kesenjangan antara si kaya dan si miskin sangat jauh jaraknya. Masih ada 1,2
miliar orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Di satu sisi yang kaya ingin
lebih, dan yang miskin makin bahkan tidak sanggup memenuhi kebutuhan dasarnya.
Selain itu, jangan lupakan bahwa manusia tinggal di bumi ini tidak sendiri. Kita
berbagi tempat dengan hewan dan tumbuhan yang punya hak hidup sama seperti
manusia.
B. Penerapan Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan
Melakukan pengelolaan sumber daya dan limbah merupakan target penting untuk
mencapai tujuan konsumsi dan produksi berkelanjutan. Mendesak bisnis dan industri
untuk mendaur ulang sampahnya dapat menjadi langkah yang besar untuk
mewujudkan SDGs nomor 12 ini.
Konsumsi dan produksi berkelanjutan ialah awal mula transisi menuju ekonomi
hijau yang menghasilkan ekonomi rendah karbon. Untuk mencapainya, konsumsi dan
produksi berkelanjutan butuh membangun kerja sama multipihak dan lintas sektor di
tiap negara.
Pola konsumsi dan produksi berkelanjutan dapat kita terapkan dari skala paling
kecil, yaitu di rumah tangga. Kamu juga bisa mengajak keluarga dan teman-teman
untuk ikut menerapkannya. Generasi Hijau dapat menerapkan gaya hidup minim
sampah, mengompos, serta dengan memperpanjang usia pakai barang. Dalam
penerapannya, kamu bisa memulai dengan berbelanja ke bulk store, memperbaiki
barang yang rusak dibanding membeli baru, atau beli barang bekas yang masih bagus.
Semua dapat berdampak luas jika dilakukan secara kolektif. Seiring berjalannya
waktu, produsen mungkin akan memertimbangkan untuk menjual produknya tanpa
kemasan. Dengan begitu, semua lapisan masyarakat dapat berkontribusi mewujudkan
konsumsi dan produksi berkelanjutan.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Demikian Penyusunan Makalah ini, agar kiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya bagi diri penulis sendiri. Saran dan kritik dari pembaca akan selalu penulis terima
untuk penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_manusia
https://www.geografi.org/2018/02/geografi-manusia.html
https://www.geografi.org/2018/02/geografi-manusia.html