Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH GEOGRAFI MANUSIA

“MENGUBAH GEOGRAFI KONSUMSI DAN PRODUKSI MAKANAN”

Disusun oleh:
- MUHAMMAD RIZKY
- SALSABILA PUTRI LOVIONA

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Mengubah geografi konsumsi dan produksi makanan” ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Geografi Manusia. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para
pembaca.

Padang Pariaman, 20 Februari 2022


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………… 1

 A. Latar Belakang ………………………………………….. 1


 B. Rumusan Masalah ……………………………………… 1
 C. Tujuan Penulisan ……………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN …………………………. 2

 A. Pengertian Konsumsi dan Produksi …………………………………… 2


 B. Proses Konsumsi dan Produksi

BAB III PENUTUP …………………………………… 12

 A. Kesimpulan …………………………………………………… 12
 B. Saran ………………………………………………………… 12

DAFTAR PUSTAKA ………………………………… 13


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Geografi manusia merupakan cabang geografi yang bidang studinya mencakup aspek


gejala di permukaan bumi yang mengambil manusia sebagai objek pokoknya. Gejala manusia
sebagai objek studi pokok meliputi aspek kependudukan dan aspek aktivitas manusia. Aspek
aktivitas manusia meliputi aktivitas ekonomi, politik, sosial dan budaya. Hal ini berbeda
dengan geografi fisik yang lebih mempelajari tentang bentang alam. Akan tetapi, geografi
manusia menggunakan peta dan grafik-grafik lain yang dihasilkan dari geografi fisik dan
teknis dalam penelitian dan analisis, serta menggabung kan tema-tema dalam geografi fisik
yang akan mempercepat perkerjaannya.

Geografi manusia merupakan bidang yang sangat luas yang meliputi berbagai macam sub
disiplin. Sejumlah bidang yang termasuk di dalamnya ialah agrikultur, perilaku, budaya,
ekonomi, sejarah, industri, politik, populasi, pedesaan, sosial, dan transportasi. Di dalam
semua sub disiplin tersebut terdapat tiga pendekatan umum untuk dipelajari, yaitu analisis
spasial, keterkaitan antar tempat, dan pembentukan daerah dalam berbagai bentuk. Pada
dasarnya, seorang geografer manusia mengajukan pertanyaan "dimana" dan "kenapa" terkait
aktivitas manusia.

Menurut definisi dari Simposium Oslo tahun 1994, konsumsi dan produksi
berkelanjutan merujuk pada penggunaan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan dasar
dan membawa kualitas hidup lebih baik sembari meminimalisasi penggunaan sumber daya
alam, material beracun, emisi gas dan polutan dalam siklus hidup produk dan jasa tersebut.
Dengan begitu, kita tidak membahayakan kebutuhan generasi mendatang. Singkatnya, pola
konsumsi dan produksi berkelanjutan ialah aksi melakukan lebih banyak hal berdampak baik
untuk lingkungan dengan sumber daya minimal. Selain itu, pola ini juga menjadi acuan untuk
memisahkan pertumbuhan ekonomi dengan degradasi lingkungan, meningkatkan efisiensi
sumber daya, dan mempromosikan gaya hidup berkelanjutan. Pola konsumsi dan produksi
berkelanjutan merupakan perubahan sistemik. Untuk mewujudkannya, diperlukan pendekatan
holistik. Terdapat tiga sasaran untuk mewujudkannya.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa kita perlu konsumsi dan produksi secara berkelanjutan


2. Bagaimana cara kita mewujudkan konsumsi dan produksi secara berkelanjutan

C. TUJUAN

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Geografi Manusia


2. Untuk menambah wawasan tentang Geografi Manusia.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan

Menurut definisi dari Simposium Oslo tahun 1994, konsumsi dan produksi
berkelanjutan merujuk pada penggunaan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan
dasar dan membawa kualitas hidup lebih baik sembari meminimalisasi penggunaan
sumber daya alam, material beracun, emisi gas dan polutan dalam siklus hidup produk
dan jasa tersebut. Dengan begitu, kita tidak membahayakan kebutuhan generasi
mendatang. Singkatnya, pola konsumsi dan produksi berkelanjutan ialah aksi
melakukan lebih banyak hal berdampak baik untuk lingkungan dengan sumber daya
minimal. Selain itu, pola ini juga menjadi acuan untuk memisahkan pertumbuhan
ekonomi dengan degradasi lingkungan, meningkatkan efisiensi sumber daya, dan
mempromosikan gaya hidup berkelanjutan. Pola konsumsi dan produksi berkelanjutan
merupakan perubahan sistemik. Untuk mewujudkannya, diperlukan pendekatan
holistik.

Saat ini, kita mengkonsumsi dan mengeksploitasi sumber daya hingga


melampaui kapasitas bumi. Sumber daya dikeruk terus menerus tanpa
mempertimbangkan kebutuhan jangka panjang untuk generasi mendatang. Polusi dan
sampah makin menumpuk, kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin makin
melebar. Kerugiannya juga dirasakan di sektor kesehatan dan pendidikan serta
berdampak buruk pada kesetaraan dan pemberdayaan masyarakat. Warga Jakarta
yang memenuhi Pasar Tanah Abang. (Sumber: Indonesia Economic Forum)

Kesenjangan antara si kaya dan si miskin sangat jauh jaraknya. Masih ada 1,2
miliar orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Di satu sisi yang kaya ingin
lebih, dan yang miskin makin bahkan tidak sanggup memenuhi kebutuhan dasarnya.
Selain itu, jangan lupakan bahwa manusia tinggal di bumi ini tidak sendiri. Kita
berbagi tempat dengan hewan dan tumbuhan yang punya hak hidup sama seperti
manusia.
B. Penerapan Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan

Demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi bersamaan dengan pembangunan


berkelanjutan, kita perlu mengurangi jejak karbon kita dengan mengubah pola
konsumsi dan produksi kita. Saat ini, sektor pertanian menjadi konsumen air paling
banyak, dan irigasi mengambil sekitar 70 persen penggunaan air bersih.

Melakukan pengelolaan sumber daya dan limbah merupakan target penting untuk
mencapai tujuan konsumsi dan produksi berkelanjutan. Mendesak bisnis dan industri
untuk mendaur ulang sampahnya dapat menjadi langkah yang besar untuk
mewujudkan SDGs nomor 12 ini.

Konsumsi dan produksi berkelanjutan ialah awal mula transisi menuju ekonomi
hijau yang menghasilkan ekonomi rendah karbon. Untuk mencapainya, konsumsi dan
produksi berkelanjutan butuh membangun kerja sama multipihak dan lintas sektor di
tiap negara.

Pola konsumsi dan produksi berkelanjutan dapat kita terapkan dari skala paling
kecil, yaitu di rumah tangga. Kamu juga bisa mengajak keluarga dan teman-teman
untuk ikut menerapkannya. Generasi Hijau dapat menerapkan gaya hidup minim
sampah, mengompos, serta dengan memperpanjang usia pakai barang. Dalam
penerapannya, kamu bisa memulai dengan berbelanja ke bulk store, memperbaiki
barang yang rusak dibanding membeli baru, atau beli barang bekas yang masih bagus.

Semua dapat berdampak luas jika dilakukan secara kolektif. Seiring berjalannya
waktu, produsen mungkin akan memertimbangkan untuk menjual produknya tanpa
kemasan. Dengan begitu, semua lapisan masyarakat dapat berkontribusi mewujudkan
konsumsi dan produksi berkelanjutan.
BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

Demikian Penyusunan Makalah ini, agar kiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya bagi diri penulis sendiri. Saran dan kritik dari pembaca akan selalu penulis terima
untuk penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik.
Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_manusia

https://www.geografi.org/2018/02/geografi-manusia.html

https://www.geografi.org/2018/02/geografi-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai