Kelompok : III
HASRULLAH TAJANG
ALFRIANTY BEMBE
LETRINCE. B. RUNTUBOI
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga makalah
kelompok kami tentang Askep pasien dengan Leukemia Pada Anak dapat
terlesaikan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari Dosen serta
pembaca kelompok lain agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga pembelajaran dalam makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Kelompok III
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
ditemui pada anak- anak disebabkan karena penyakit ganas dari sumsum tulang
kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008 jadi 14,1 juta kasus tahun 2012
dan kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada
tahun 2012. Leukemia merupakan jenis kanker yang paling sering pada anak
dengan insiden 31,5% dari semua kanker pada anak di bawah usia 15 tahun di
Menurut data National Cancer Institute pada tahun 2012. Kasus Leukemia
telah terjadi pada 47.150 orang. Leukemia adalah kanker yang peling sering di
temui pada anak-anak di Indonesia dengan persentasi 10,4% leukemia adalah jenis
kanker yng mempengaruhi sumsum dan tulang jaringan getah bening. Semua
kanker bermula di sel yang membuat darah dan jaringan lainya (WHO, 2012).
insiden kanker pada anak usia kurang dari 1 tahun ( 0,3 %), usia 1-4 tahun (0,1%),
usia 5-14 tahun (0,1%) dan usia 4-24 tahun (0.6%). Di Indonesia leukemia
merupakan kanker tertingi pada anak sebesar 2,8 per 100.000 anak. kasus kanker
pada anak-anak mencapai 4,7% dari kanker pada semua umur (Kemenkes RI,
sekitar 6% atau 13,2 juta jiwa penduduk Indonesia menderita kanker dan kanker
1
merupakan penyebab kematian nomor 5 di Indonesia (Kemenkes RI, 2015).
2. Rumusan Masalah
Bagaimana Konsep dasar teori dan Konsep dasar Asuhan Keperawatan Pada
3. Tujuan
Untuk Mengetahui Konsep dasar teori dan konsep dasar Asuhan Keperawatan pada
pasien anak dengan Leukimia
4. Manfaat
Sebagai bahan acuan dan pemhaman konsep mengenai konsep dasar teori dan
konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien Anak Dengan Leukimia
5. Metode Penulisan
Makalah ini ditulis dengan teknikdeskriptif dimana data data bersifat sekunder.
Makalah ini ditunjang dari data studi kepustakaan yaitudari buku buku
literatur penunjang masalah yang dibahas
6. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab II :Tinjauan Pustaka
A. Konsep Penyakit
B. Konsep Keperawatan
Bab III. Penutup
a. Kesimpulan
b. Daftar Pustaka
c. . Lampiran
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Leukemia adalah penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sum sum
tulang yang di tandai oleh proliferasi sel-sel yang abnormal dalam darah tepi
sum-sum tulang dan ditandai dengan proliferasi maligna sel leukosit immaturea,
pada darah tapi terlihat adanya pertumbuhan sel-sel yang abnormal (Friehlig et al,
2015). Sel leukosit dalam darah penderita leukemia berproliferasi secara tidak
B. Etiologi
Penyebab yang pasti untuk Leukimia ini belum diketahui, akan tetapi
(Sibuea,2009)
2. Radiasi
down sindrom dan sindrom fanconi), juga lebih peka terhadap leukemia.
C. Patofisiologi
dengan sum-sum tulang dan pembuluh limfe ditandai dengan tidak terkendalinya
yang lebih besar (splenomegaly, hepatomegaly). Proliferasi dari satu jenis sel
al,2015).
pertahanan tubuh dan mudah mengalami infeksi,. Gangguan pada nutrisi dan
leukosit, eritrosit, factor pembekuan dan peningkatan tekanan jaringan, dan adanya
infiltrasi pada eksra medular akan berakibat terjadinya pembesaran hati, linfe, dan
sel yang normal. Akibatnya timbul anemia dan dihasilkan eritrosit dalam jumlah
4
yang tidak mencukupi. Timbulnya perdarahan akibat menurunya jumlah trombosit
yang bersirkulasi. Inflasi juga terjadi lebih sering karena berkurangnya jumlah
Sel-sel leukemia menyusipi limfonodus, limfa, hati, tulang dan susunan saraf
pusat (David,2015).
Disemua tipe leukemia sel yang beproliferasi dapat menekan produksi dan
Tanda dan gejala dari leukemia merupakan hasil dari filtrasi sumsum tulang,
5
D. PathWay Leukimia
Proliferasi sel kanker, sel kanker Bersaing dengan Sel Normal untuk
mendapatkan Nutrisi
Infiltrsi
Depresi produksi su
Sel Enkogen Infiltrasi Dektra Medular
Sum tulang
Pembesaran Hati
dan Limpa Nodus Limpa
Kebutuhan Nutrisi Meningkat
Hepatosplenomegali Limfadenopati
Hipermetabolisme
Suplay O2 In adekuat
Kecenderungan perdarahan Daya Tahan
Tubuh Menurun Tulang Lunak dan
Ketidak seimbangan Mengecil
perfusi Jaringan Resiko Perdarahan
6
Resiko Infeksi
7
E .Penatalaksanaan
Pengobatan pada anak dengan Leukimia tergantung pada gejala, umur, kromosom
dan tipe penyakit, pengobatan Leukimia yang utama adalah kemotrapi terdiri dari
6 fase yaitu:
1. Fase induksi
Terjadinya pengurangan secara lengkap dan pengurangan lebih 50% sel leukemia
2. Terapi profilatik
Berfungsi untuk mencegah sel leukemia masuk kedalam sistem saraf pusat.
3. Terapi konsolidasi
Membasmi sisa sel leukemia di ikuti dengan terapi intensifikasi lanjutan untuk
4. Kemoterapi
gunakan.
5. Radioterapi
rusak karena dosis tinggi kemoterapi atau radiasi (penyinaran). Selain itu
transplantasi sum-sum tulang berguna untuk mengganti sel-sel darah yang rusak
8
F.Pemeriksaan Penunjang
1) Darah tepi
darah tepi monoton terdapat sel blast, yang merupakan gejala patogenamik untuk
leukemia.
2) Sum-sum tulang
Dari pemeriksaan sum-sum tulang akan ditemukan gambaran yang monoton yaitu
hanya terdiri dari sel lomfopoetik patologis sedangkan sistem yang lain terdesak
(apanila skunder).
Peningkatan leukosit dapat terjadi (20.000-200.000 / µl) tetapi dalam bentuk sel
9
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian Keperawatan
informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenal masalah-
masalah kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental sosial dan
- Identitas
Leukemia sering terdapat pada anak-anak usia dibawah 15 tahun (85%),
puncaknya berada pada usia 2-4 tahun. Rasio lebih sering terjadi pada anak
- Riwayat Kesehatan
Biasanya pada anak dengan Leukimia mengeluh nyeri pada tulang-tulang, mual
Biasanya mengalami demam yang naik turun, gusi berdarah, lemas dan dibawa ke
diderita.
Seperti pada dosis besar, radiasi dan obat-obatan tertentu secara kronis.
10
e. Manifestasi dari hasil pemeriksaan
- Anemia
dan anoreksia.
- Trombositopenia
- Netropenia
C. Pemeriksaan Fisik
pasien dengan Leukemia precursor sel-T dapat ditemukan adanya dispnoe dan
pembesaran vena kava karena adanya supresi dari kelenjar getah bening di
sistem saraf pusat dan dapat ditemukan adanya peningkatan tekanan intracranial
(sakit kepala, muntah, papil edema) atau paralisis saraf kranialis (terutama VI dan
D. Pemeriksaan Diagnostik
menyebabkan gambaran darah tepi monoton terdapat sel belst, yang merupakan
11
gejala patogonomik untuk leukemia.
gambaran yang monoton yaitu hanya terdiri dari sel lomfopoetik sedangkan
(3) Pemeriksaan lain : biopsy limpa, kimia darah, cairan cerebrospinal dan
sitogenik.
2. Diagnosa Keperawatan
2012:58).
detik, akral teraba dingin, warna kulit pucat, nadi perifer menurun atau
tidak teraba.
12
dan prosedur pemeriksaan/tindakan kemoterapi) ditandai dengan
mengeluh sulit tidur, mengeluh sering terjaga dan mengeluh pola tidur
berubah.
3. Perencanaan Keperawatan
merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan dilakukan, bagaimana
2012:24).
13
Intervensi keperawatan
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
HASIL
1 Perfusi perifer tidak efektif NOC : NIC :
berhubungan dengan pengisian kapiler Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Monitor adanya
< 3 detik, akral teraba dingin, warna selama 6 hari maslah perfusi jaringan daerah tertentu
kulit pucat, nadi perifer menurun atau menjadi efektif yang hanya peka
tidak teraba. Kriteria Hasil : terhadap
Batasan Karakteristik : 1. Pengisian kapiler (CRT) < 2 panas/dingin/tajam/
Waktu pengisian kapiler > 3 detik detik tumpul
Akral 2. Nadi perifer stabil, teraba 2. Monitor adanya
teraba 3. Akral hangat pretase
Warna kulit pucat 4. .Warna kulit kemerahan 3. Instruksikan keluarga
Nadi perifer menurun atau tidak untuk
teraba mengobservasi kulit
jika ada lesi atau
leserasi
4. Batasi gerakan pada
kepala, leher dan
punggung
5. Observasi pengisian kapiler (<2 detik),
akral dan warna kulit
6. Observasi TTV
7. Monitor adanya Tromboplebitis
8. Kolaborasi Pemberian analgetik
9.
Pemantauan Nutrisi
1. BB dalam batas
normal
2. Monitor adanya
penurunan BB
3. Monitor interaksi
anak atau orang tua
selama makan
3
Nyeri akut berhubungan dengan NOC : NIC :
Agen Pencedera Biologis Infiltrasi Setelah dilakukan Asuhan Menagemen Nyeri
leukosit jaringan sistematik) ditandai keperawatan selama 6 hari maslah
dengan tanpak meringis, gelisah, 1. Lakukan pengkajian
nyeri pada pasien dapat nyeri (P,Q,R,S,T)
frekuensi nadi meningkat, mengalami diatasi, nyeri berkurang atau hilang
gangguan tidur, sulit tidur dan proses 2. Observasi reaksi non
dengan skal 0-2
berfikir terganggu. verbal dari ketidak
Batasan Karakteristik : Kriteria Hasil : nyamanan
Gangguan tidur 1. Pasien dapat mengontrol nyeri ( 3. Gunakan teknik
Perubahan selera makan tahu penyebab nyeri, komunikasi
mampu terapeutik untuk
mengunakan teknik non mengetahui
farmakologi untuk pengalaman nyeri
Perubahan frekuensi
mengurangi nyeri, mencari pasien
pernapasan
bantuan) 4. Kaji kultur yang
Perilaku distraks (misal nya
1. Pasien dapat melaporkan bahwa mempengaruhi
berjalan
nyeri berkurang dengan respon nyeri
lain)
menggunakan manajemen nyeri 5. Evaluasi pengalaman
Mengekspreskan perilaku (misal
skala 0-2 nyeri masalampau
nya gelisa dan menangis)
2. Pasien mampu mengenali nyeri ( 6. kontrol lingkungan
Terlihat meringis
skala, intensitas, frekuensi, dan yang dapat
Sikap melindungi nyeri
tanda nyeri) mempengaruhi nyeri
Perubahan posisi untuk melindungi 3. Pasien dapat menyatakan rasa (suhu
nyeri nyaman nyeri berkurang ruangan,Pencahayaa
Melaporkan nyeri secara Verbal n dan kebisingan )
7. Kurangi faktor
Presipitasi
8. Ajarkan Tekhnik
Nonfarmakologi
9. Tingkatkan Istirahat
10. Kolaborasi
Pemberian Analgetik
15
prosedur pemeriksaan/tindakan tidur pada pasien , pola tidur menjadi tidur yang adekuat
kemoterapi) ditandai dengan mengeluh normal kembali, tidur yang adekuat 3. Fasilitas untuk
sulit tidur, mengeluh sering terjaga dan Kriteria Hasil : mempertahankan
mengeluh pola tidur berubah 1. Jumlah jam tidur dalam batas aktivitas sebelum
Batasan Karakteristik : normal 10-13 jam/hari tidur
perubahan pola tidur normal 2. Pola tidur , kualitas tidur dalam 4. Ciptakan
mengeluh sulit tidur batas normal lingkungan yang
mengekuh sering terjaga 3. Perasaan segar setelah tidur atau nyaman
mengeluh pola tidur berubah istirahat, tidak mengantuk di pagi 5. Monitor waktu
menyatakan hari, tidak terdapat lingkaran makan dan minum
hitam dibawah mata dengan waktu tidur
merasa cukup istirahat
4. Pasien mampu 6. Monitor/catat
mengidentifikasi hal-hal yang kebutuhan tidur
meningkatkan tidur. pasien setiap hari
dan jam
7. Kolaborasi
pemberian obat
tidur
4. Implementasi keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
akhir proses keperawatan, evaluasi merupakan bagian integral pada setiap tahap
1. Evaluasi Formatif
Hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon pasien segera pada saat
17
dilakukan setiap selesai melakukan tindakan keperawatan.
Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan sesuai
18
BAB IV
1. Kesimpulan
2. Saran
Untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan pada klien dengan Leukemia
diperlukan adanya suatu perubahan dan perbaikan diantaranya :
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menjadi acuan dan menjadi
bahan pembanding pada peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian pada
klien Leukemia
2. Bagi perawat ruangan
Sebaiknya ditingkatkan pada klien mengenai motivasi dan dorongan dalam
menjalani perawatan diruang inap .
3. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan
Dalam pengembangan ilmu keperawatan diharapkan dapat menambah
keluasan ilmu keperawatan dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien
dengan Leukemia dan juga memacu pada peneliti selanjutnya dan menjadi bahan
pembadingan dalam melakukan penelitian pada klien dengan Leukemia
.
19
DAFTAR PUSTAKA
Diperolehdarihttp://www.cancer.
org/cancer/cancerinchildren/detailedguide/cancer-in-children-cancer.
hlm.77–89
Universits Udayana).
Friehling, E., Ritchey, K., David. G., & Bleyer, A., 2015. Acute
EGC.
:KementrianKesehatan RI.
20
MuthiaRendra,RismawatiYoswar,AkmalMHanif.
(2013).GambaranLaboratoriumLeukimiaKronikdiBagianpenyakitDalamRSU
SalembaMedika.
BadanLitbangKemenkes RI.
247.
Rahimul,Syahrizal,EdiSetiawan,
(2017).PerbandinganKesintasanTigaTahunpadaAnak Leukemia
Clinical
Organization.
22
23